Muhamad Zaenal A
Noval Amani H
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Penulis Korespondensi. e-mail: novala25@gmail.com & muhamadabidinn@gmail.com
ABSTRACT
This study aimed to determine the factors that influence changes in traditional settlement forms in the
modern era, characteristics and efforts to preserve traditional settlements in the modern era, based on
social, physical and economic aspects, because in the current era traditional style traditional settlements
have rarely been encountered, Research on the factors that cause changes in the form of traditional
settlements in the modern era using the literature review method, which means that this method is
based on reference materials to be used as a basis for research activities to develop a clear framework,
Social and cultural influences of local communities influence changes in settlement patterns of a region
and the geographical conditions of a region also affect the pattern of community settlements.
Keywords: factors, influence, changes, settlements, traditional
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
bentuk permukiman tradisional di era modern, karakkteristik dan upaya pelestarian
permukiman tradisional di era modern ,berdasarkan aspek sosial, fisik, dan ekonomi, karena
pada era saat ini permukiman adat bergaya tradisional sudah jarang ditemui, Penelitian
mengenai faktor-faktor penyebab perubahan bentuk permukiman tradisional di era modern ini
menggunakan metode literature review yang artinya bahwa metode ini didasarkan pada bahan
acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang
jelas, Pengaruh Sosial dan budaya masyarakat setempat mempengaruhi perubahan pola
permukiman suatu kawasan dan keadaan geografis suatu wilayah juga berpengaruh terhadap
pola permukiman masyarakat.
Pembahasan dalam bab ini berisikan tentang studi kasus dan hasil kajian teori
antara teori dan eksisting mengenai permasalahan dalam pelestarian kawasan bersejarah,
kriteria penilaian kawasan bersejarah dan upaya pelestarian kawasan bersejarah terhadap
3 (tiga) artikel, yaitu dengan judul:
1. Perubahan Pola Permukiman Tradisional Suku Sentani Di Pesisir Danau
Sentani(Widyastomo, Desi, 2014).
2. Pola Perkembangan Permukiman Kampung Assegaf Palembang (Triyuly, Wienty,
Werdiningsih, 2016).
3. Identifikasi Pola Permukiman Tradisional Kampung Budaya Betawi Setu
Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Administrasi
Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta (Moechtar, Syaiful, 2015).
Pola menyebar dengan bentuk memanjang dengan garis jalan dan sungai. Pola
perkembangan permukiman Kampung Assegaf mengalami perubahan setelah
adanya pembukaan akses jalan ke jalan raya dan semakin terbatasnya tanah di tepian
Sungai Musi yang dapat dikembangkan sebagai hunian. Perkembangan Kampung
Assegaf masih berorientasi terhadap sungai dan pabrik es sehingga perkembangan
permukiman Kampung Assegaf bersifat menyebar dan memanjang sepanjang garis
jalan dan sungai.
Gambar II.II Perkembangan Pola Pemukiman Menyebar dengan Bentuk
Memanjang dengan Garis Jalan dan Sungai
Kumurur, V. A., & Setia, D. (2011). Pola Perumahan Dan Pemukiman Desa Tenganan
Bali. Jurnal Sabua, 3(2), 7–14.
Rauf, B., Teknik, F., & Negeri, U. (1988). Analisis pengelolaan lingkungan
permukiman di kabupaten soppeng. 55–63.
Olivia, D., Setioko, B., & Pandelaki, E. E. (2018). Analisa Faktor Pembentuk
Karakteristik Sebaran Sarana dan Prasararana Permukiman Di Wilayah Perbatasan (
Studi Kasus : Kelurahan Sendang Mulyo Kota Semarang ). 39(2), 106–113.
https://doi.org/10.14710/teknik.v39n2.12738
Kasuma, I. putu A. W., & Suprijanto, I. (2010). Karakteristik ruang Tradisional pada
Desa Adat Penglipuran, Bali. Jurnal Permukian, 7(1), 40–50.
Moechtar, M. S., Sarwadana, S. M., & Semarajaya, C. G. A. (2015). Identifikasi Pola
Permukiman Tradisional Kampung Budaya Betawi Setu Babakan , Kelurahan
Srengseng Sawah , Kecamatan Jagakarsa , Kota Administrasi Jakarta Selatan , Provinsi
DKI Jakarta. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 1(2), 135–143.