Anda di halaman 1dari 13

PERHITUNGAN TINGKAT AKSESIBILITAS WILAYAH

(Studi Kasus Jalan Farrel MuhammadKalirejo, Kabupaten Malang)


MAKALAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Matakuliah Ekonomi Perkotaan


sebagai Pengganti Ujian Tengah Semester Genap

Oleh
Renny Maykhawati
155020101111026

Program Studi Ekonomi Pembangunan


Jurusan Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
Malang
2017
KATA PENGANTAR

Dalam makalah ini penulis membahas mengenai Perhitungan Tingkat Aksesibilitas


Wilayah dengan Lokasi Jalan Farrel MuhammadKalirejo, Kabupaten Malang, suatu
perhitungan mengenai deskripsi lokasi yang telah disebutkan diatas dan fasilitas-fasilitas
umum yang tersedia di sekitanya serta membahas sumbangsihnya kepada tingkat aksesibilitas
wilayah di sekitar jalan tersebut. Dilampirkan pula mengenai data-data yang dikumpulkan
melalui survey dari beberapa sample yang telah dikumpulkan sebagai perbandingan tingkat
aksesbilitas di wilayah yang lain untuk memperkuat kesimpulan.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahan-
Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang kami harapkan. Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami perlu menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
pada makalah ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian.

Malang, 7 Mei 2017

Penulis

2
A.
B. DAFTAR ISI
C.
D. KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
E. DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
F. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................................5
D. Manfaat Hasil Pembahasan .......................................................................................5
E. Metode Penelitian .....................................................................................................5
G. BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Aksesibilitas Wilayah ...................................................................................6
H. BAB III PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi .......................................................................................................7
B. Aksesibilitas Lokasi ke Fasilitas Umum
1) Fasilitas yang Didapatkan Pada Areal Wilayah Tertentu ....................................7
2) Perhitungan Nilai Aksesibilitas ...........................................................................7
3) Perhitungan Indeks Aksesibilitas ........................................................................7
4) Perhitungan Tingkat Aksesibilitas .......................................................................8
C. Perbandingan Aksesibilitas Lokasi dan Tempat Lain ...............................................8
I. BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................................10
J. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................11
K.

L.

3
M.

N. BAB I
O. PENDAHULUAN
P.
A. Latar Belakang
Q. Pembangunan di suatu wilayah akan cepat berkembang bila didukung
infrastruktur dan sistem jaringan yang memadai di wilayah tersebut. Di era otonomi
daerah setiap wilayah diberikan wewenang untuk mengembangkan daerah dan
menggali potensi yang ada. Aksesibilitas wilayah merupakan kemudahan untuk
mengakses sarana dan prasarana baik fisik maupun sosial dan antara wilayah satu
dengan wilayah yang lainnya.
R. Salah satu variabel yang dapat dinyatakan apakah tingkat aksesibilitas
itu tinggi atau rendah dapat dilihat dari banyaknya sistem jaringan yang tersedia pada
daerah tersebut. Semakin banyak sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut
maka semakin mudah aksesibilitas yang didapat, begitu pula sebaliknya semakin
rendah tingkat aksesibilitas yang didapat maka semakin sulit daerah itu dijangkau dari
S. daerah lainnya (Bintarto, 1982:91).
T. Suatu wilayah berkembang secara alami sebagai daerah permukiman
manusia di muka bumi. Tahap perkembangan suatu wilayah berawal dari daerah yang
berkembang. Pada hakekatnya suatu wilayah memiliki perkembangan yang berbeda
dengan wilayah lainnya (Bintarto, 1982:24). Wilayah dipandang sebagai suatu obyek
studi dimana di dalamnya terdapat masyarakat manusia yang sangat kompleks, telah
mengalami proses interelasi antar manusia dan antara manusia dengan lingkungannya
(Yunus, 2000).
U. Masalah pembangunan daerah merata secara keseluruhan adalah
masalah political will pemerintah kota. Mestinya apa yang sudah dikerjakan
sebelumnya, ditindaklanjuti agar tidak timbul kerawanan di daerah pembangunan. Di
mana-mana daerah berpotensi menjadi sumber kerawanan kalau tidak ditangani
dengan baik. Pembangunan daerah merata dan berkeadilan harus dilakukan secara
bersamaan antara sektor infrastruktur dan sosial kemasyarakatan. Infrastuktur seperti
pembangunan ruas jalan, penataan lingkungan, drainase dan lain sebagainya.
Sedangkan pembangunan sosial kemasyarakatan adalah pembangunan mental. Secara
sosial ekonomi, banyaknya pendatang di suatu daerah harus ditangani dengan
komprehensif.
V.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana deskripsi lokasi yang dijadikan tempat penelitian?
2. Bagaimana aksesibilitasnya ke fasilitas umum terdekat?
3. Bagaimana perbandingan tingkat aksesibilitasnya dengan tempat lain?
W.
X.
Y.
Z.
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui deskripsi lokasi yang dijadikan tempat penelitian.
2. Mengetahui aksesibilitas dari lokasi menuju fasilitas umum terdekat dengan
satuan jarak tertentu, mencakup perhitungan indeks, nilai dan tingkat
aksesibilitasnya.
3. Mengetahui perbandingan tingkat aksesibilitas dengan narasumber di lokasi yang
berbeda dilihat dari mobilitas sehari-hari dan fasilitas umum terdekatnya.
AA.
D. Manfaat Hasil Pembahasan
AB. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi akademik
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Beberapa manfaat penelitian ini
adalah:
1. Hasil penelitian sebagai sumbangan pemikiran dan informasi bagi pemerintah
setempat sebagai pengambil kebijakan untuk perencanaan dan pengembangan
wilayah.
2. Bagi penyusun, sebagai sarana pengembangan ilmu dan pengetahuan yang secara
teori telah dipelajari di Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas
Brawijaya.
3. Bagi pembaca, sebagai bahan pengembangan penelitian lebih lanjut dengan
penggunaan metode lain yang lebih spesifik dan alat ukur penelitian yang berbeda.
AC.
E. Metode Penelitian
AD. Penelitian ini dilakukan dengan cara kualitatif, yakni melalui
pengumpulan data baik dari situs resmi lembaga penyedia data maupun melalui
survey dari beberapa narasumber.
AE.
AF.
AG.
AH. BAB II
AI. LANDASAN TEORI
AJ.
A. Konsep Aksesibilitas Wilayah
AK. Menurut Black (1981) Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau
kemudahan lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain, dan mudah atau sulitnya
lokasi tersebut dicapai melalui transportasi. Menurut Magribi bahwa aksesibilitas adalah
ukuran kemudahan yang meliputi waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan
antara tempat-tempat atau kawasan dari sebuah sistem (Magribi, 1999).
AL. Salah satu variabel yang dapat dinyatakan apakah tingkat aksesibilitas itu
tinggi atau rendah dapat dilihat dari banyaknya sistem jaringan yang tersedia pada daerah
tersebut. Semakin banyak sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut maka
semakin mudah aksesibilitas yang didapat begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat
aksesibilitas yang didapat maka semakin sulit daerah itu dijangkau dari daerah lainnya
(Bintarto, 1989). Tingkat aksesibilitas wilayah juga bisa di ukur berdasarkan pada
beberapa variabel yaitu ketersediaan jaringan jalan, jumlah alat transportasi, panjang,
lebar jalan, dan kualitas jalan. Selain itu yang menentukan tinggi rendahnya tingkat akses
adalah pola pengaturan tata guna lahan. Keberagaman pola pengaturan fasilitas umum
antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Seperti keberagaman pola pengaturan
fasilitas umum terjadi akibat berpencarnya lokasi fasilitas umum secara geografis dan
berbeda jenis dan intensitas kegiatannya. Kondisi ini membuat penyebaran lahan dalam
suatu wilayah menjadi tidak merata (heterogen) dan faktor jarak bukan satu-satunya
elemen yang menentukan tinggi rendahnya tingkat aksesibilitas (Miro, 2004).
AM. Adanya aksesibilitas ini diharapkan dapat mengatasi beberapa hambatan
mobilitas, baik berhubungan dengan mobilitas fisik, misalnya mengakses jalan raya,
pertokoan, gedung perkantoran, sekolah, pusat kebudayaan, lokasi industri dan rekreasi
baik aktivitas non fisik seperti kesempatan untuk bekerja, memperoleh pendidikan,
mengakses informasi, mendapat perlindungan dan jaminan hukum (Kartono, 2001).
AN. Faktor yang mempengaruhi fungsi rendahnya aksesibilitas adalah topografi,
sebab dapat menjadi penghalang bagi kelancaran untuk mengadakan interaksi di suatu
daerah. Keadaan hidrologi seperti sungai, danau, rawa, dan laut juga sangat berpengaruh
terhadap perkembangan dan pembangunan pertanian, perikanan, perhubungan,
perindustrian, kepariwisataan. Jadi tinggi rendahnya wilayah sangat tergantung pada
morfologi, topografi, dan laut juga sistem jaringan serta tersedianya sarana dan prasarana
pendukung untuk memperlancar berbagai hubungan antara daerah sekitarnya
(Sumaatmadja, 1988). Menurut Lee, model ini tidak persis sama dengan metode gravitasi
karena didasarkan atas saling interaksi antar subwilayah (zona), melainkan tiap
subwilayah destination dianggap memiliki daya tarik tersendiri dan bagaimana satu
kegiatan dari keseluruhan wilayah bereaksi terhadap daya tarik tersebut. Artinya origin
tidak diperinci per subwilayah hanya destination yang diperinci per subwilayah. Hansen
mula-mula menggabung jumlah lapangan kerja dan kemudahan mencapai lokasi sebagai
accessibility index (indeks aksesibilitas). Secara umum indeks aksesibilitas adalah
adanya unsur daya tarik yang terdapat di suatu subwilayah dan kemudahan untuk
mencapai subwilayah tersebut.
AO.
AP.
AQ. BAB III
AR. PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi
AS.
AT.
AU.
AV.
AW.
AX.
AY.
AZ.
BA.
BB.
BC.
BD.
BE.
BF.
BG.
BH.
BI.Lokasi awal:
BJ. Jalan Farrel Muhammad (Perumahan Bukit Lawang Indah) Blok P No.5
BK. RW XIV RT 003 65216
BL. Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
BM.
B. Aksesibilitas Lokasi ke Fasilitas Umum
1. Fasilitas yang didapatkan pada areal wilayah:
BO. Fasilitas Umum
BN.
BQ. Kese BR. Pendidi BS.Ibadah BT.Perdaga
Jarak
hatan kan ngan
BY.Toko
BX. Musholl
BW. SMP Retail Bu
BU. a Nurul Iman,
PGRI 01 Mono,
0 0.5 BV.-
Lawang, SDN
Vihara Pondok
Indomare
km Metta, Masjid Al
Lawang 7 t Sumber
Azhar
Wuni
CD. P
CC.Masjid Al Ikhlas, asar Pagi
CB.SMPN 1
CA. Balai Masjid Al Kalirejo,
Lawang, SDN
Kesehatan Siti Muchlisin, Indomare
Kalirejo, SMAN
BZ. Mariam, GKJW Lawang, t dan
1 Lawang, SMK
0.5 1 Puskesmas
Jayanegara,
GPIB Pelangi Alfamart
km Lawang, RS Kasih, Paroki Sumber
MTsN Lawang,
TNI AD Santa Maria Tak Waras,
SMP Maarif 1,
Lawang Bernoda, GKT Ruko
SDN Lawang 5
Betlehem Sumber
Waras
CE. CF. Klinik Kartika CG. SMA CH. Masjid CJ. Pasar
12 Medika PGRI Lawang, Jami Ismail, Lawang,
km Lawang, RS SDN Bedali 2, GPdI Gloria, Alfamart
Lawang SDK St. CI. Gereja Isa Sumber
Medika, Fransiskus, SD Almasih Wuni
Ummu Aiman,
RSUD SMP PGRI 2,
Lawang ST Theologia
Aletheia
CK.
2. Perhitungan Indeks Aksesibilitas
Ej
A ij = a
CL. d ij

CM. Dimana; Ej = jumlah fasilitas pada area j,


CN. dij = jarak fisik i ke j,
CO. a = nilai eksponen = 1
CP.
CR. Fasilitas
CQ. CU. CW.
CT.Keseh CV.
ij Pendidika Perdagang
atan Ibadah
n an
CX. CY. CZ. DA. DB.
0 0.5 km 0 2 2 2
DC. DD. DE. DG.
DF.6
0.5 1 km 3 7 4
DH. DK. DL.
DI. 3 DJ. 6
1-2 km 3 2
DM.
15 11
=7.5 =5.5
- Pendidikan= ( 2 km )1 (baik sekali)- Ibadah = ( 2 km )1 (baik sekali)

6 8
=3 =4
- Kesehatan= ( 2 km )1 (sedang) - Perdagangan = ( 2 km )1

(baik)
DN.
3. Perhitungan Nilai Aksesibilitas
DO.
DQ. DS.
DR. Krit
DP.Variabel B
eria
DU. Aspal, DV. Baik DW.
DT. K
Perkerasan tanah Sekali 5
DY. Jalan EA.
DX. F DZ. Baik
arteri 4
EC. Regional,
Lokal, EF.
EB. T EE.Baik
ED. Angkutan 4
Umum/Pribadi
EG. d
EH. (j EJ. 0.5 km, 1 EK.
EI. Fisik (km, m)
arak i km, 2 km -
j)
EL. EM. Waktu EO. 15 EQ.
tempuh menit, 30
EN. (in hour, menit, -
in minute) EP. 40 menit
ER.
ES.Rumus: dimana; K = transportation condition,
K FT
A i= F = trasnportation function,
ET. T =dfunction and kind of connection
EU.
EV.
5.4 .4 80
= =5.3
Jarak 0.5 km dengan jarak tempuh 15 menit = 0.5 km 15 menit

(BS)
5.4 .4 80
= =2.6
Jarak 0.5 km dengan jarak tempuh 30 menit = 1 km 30 menit

(S)
5.4 .4 80
= =2
Jarak 0.5 km dengan jarak tempuh 40 menit = 2 km 40 menit (K)

EW.
4. Perhitungan Tingkat Aksesibilitas
EX. Diketahui jumlah penduduk Kecamatan Lawang 93.563 jiwa dalam 12
kelurahan/desa dan luas wilayah 68 km2 (https://bps.go.id/ ,Desember 2011).
Sehingga bisa dihitung, penduduk di lokasi penelitian terhitung sejauh radius 2 km
2 2 2
dengan rumus luas lingkaran . r =3.14 .(2 km) =12.5 km dihitung 2 desa
2
68 km
karena kepadatan penduduk setiap desa mencapai =6 km2 /desa .
12 desa
10 menit
EG= =0.00128
EY.Maka, 7.800 jiwa
EZ.
FA.
C. Perbandingan Aksesibilitas Lokasi dan Tempat Lain
FB. Data didapatkan dengan melakukan wawancara ke beberapa narasumber untuk membandingkan tingkat aksesibilitas dari lokasi
masing-masing ke fasilitas umum terdekat, terhitung dari fasilitas umum terdekat dan mobilitas sehari-hari:
FC.
FF. Nama Tempat, Jarak Tempuh dan Kendaraan
FD. Nama
FJ. Ke Kampus
Narasu FE. Lokasi Awal FM. Ke FN. Ke Tempat
FI. Ke RS/klinik FK. /Tempat FL. Ke Sekolah
mber Toko Ibadah
Kerja
FQ. Apotek
FS. (terdekat) FT. Indomaret FU. Musholla
FO. Dicky FP. Jl. Madukoro I / 62 RT Lawang; 2 FR. UMM; 20
SDN Lawang Pandowo; 2 Nurul Iman; 10
Setyo 2 RW 4 km; km; motor
7; 2 km km; motor m; jalan kaki
motor/jalan
GB. Musho
FV. Fitri FZ. (terdekat) GA. Mall
FW. Jl. Tlogojoyo FX. RS Unisma; FY. UB; 1.5 km; lla Abah
Ningsi SDN -; 0.5 Dinoyo; 200
49A RT 4 RW 2 1 km; motor motor Anton; 100 m;
h km; motor m; jalan kaki
jalan kaki
GG. (terde
GE.RS GF. Polinema; GH. Indo GI. GPT Kristus
GC. GD. Jl. Sumber kat) SMPN 1
Bhayangkara; 19.6 km; maret SW; 1 Penolong; 18.5
GB Titus Waras 281 A, Lawang Lawang;
1 km; motor motor km; motor km; motor
4km; motor
GO. Indo
GM. Beier GN. (terde
GL.Apotek ; 2 maret GP. GKJW
GJ. Bapak GK. Jl. Farell sdof kat) SMK
km; Sumber Lawang; 3 km;
Rifai Muhammad P-7 Singosari; 5 PGRI 1; 2
motor/jalan Wuni; 1.5 motor
km; motor km; motor
km; motor
GW. Indo
GS. Puskesmas GT.RS Lawang GV.(terdekat)
maret GX. Musho
GQ. GR. Jl. Farell Sumber GU. Medi SMK PGRI
Sumber lla; 1km; jalan
Ibu Nita Muhammad O-4 Waras; 4 km; ka; 3 km; 1; 2 km;
Wuni; 1.5 kaki
motor mobil motor
km; motor
GY.March GZ.Jl. Farell Muhammad HA. RS HB. - HC. SMA HD. Toko HF. GPIB Pelangi
a K-5 Lawang N1 Bu Mono; Kasih; 5 km;
Maria Medika; 1.5 Singosari; 15 HE.30 m; jalan motor
km; motor km; motor kaki
HI. Puskesmas HK. SDK HL.Toko Bu HN. GPT
HG.
HH. Jl. Farell Sumber St. Mono; Kristus
Marcel HJ. -
Muhammad B-4 Waras; 2 km; Fransiskus; 4 HM. 50 Penolong; 18.5
Dwi
motor km; motor m; motor km; motor
HQ. Apot HU. (terdek
HO. HP. Jl. Sumber Sari 385A HS. (terdekat) HT.(terdekat)
ek UMM; HR. UB; at) Musholla;
Tiur gang 5B, Veteran SDN Sumber Warung; 30
100 m; jalan 3 km; motor 50 m; jalan
Sarachi Dalam, Kota Malang Sari; 10 m m; jalan kaki
kaki kaki
HX. Klini
HV.Siska k HZ.(terdekat) IA. Indomaret
HW. Jl. Suropati HY.UB; 12 km; IB. Masjid; 20 m;
Andria Munawaroh; SDN -; 0.2 Losari; 1 km;
Timur 394, Singosari motor jalan kaki
ni 0.5 km; jalan km; motor motor
kaki
IE. Klinik Dr. IF. Wirausaha; IG. (terdekat) IH. Indomaret
IC. Bapak ID. Jl. Dr. Cipto 34 RT 01 II. Mushola ; 500
Sudjari; 200 200 m; jalan SDN Bedali 1 Bedali; 300
Hadi RW 01, Bedali-Lawang m; jalan kaki
m; jalan kaki kaki & 3; 150 m m; jalan kaki
IJ.
IK. Dari data diatas, dapat disimpulkan secara kasar, bahwa setiap individu memiliki pilihan masing-masing dalam mengakses fasilitas
umum. Hal-hal yang mungkin memengaruhinya ialah jarak yang terdekat dari rumah, kualitas pelayanan, harga yang kompetitif, serta
output yang didapatkan. Dari beberapa narasumber diatas, terlihat bahwa daerah Lawang yang termasuk dalam wilayah administratif
Kabupaten Malang, memiliki mobilitas yang tinggi untuk pergi bekerja maupun menuntut ilmu di daerah Kota Malang yang lebih maju
dari sisi kuantitatif maupun kualitatif.
IL. BAB IV
IM. PENUTUP
IN.
A. Kesimpulan
IO. Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan tingkat aksesibilitas
di daerah Perumahan Bukit Lawang Indah, Kecamatan Lawang ini adalah baik. Hal
ini terlihat dari indeks dan nilai aksesibilitas yang mencakup fasilitas-fasilitas umum
meliputi layanan pendidikan, perdagangan maupun rumah ibadah yang banyak dan
mudah untuk dijangkau masyarakat sekitar. Tetapi, layanan yang tidak begitu banyak
ditemukan ialah kesehatan. Karena Rumah Sakit dengan tenaga ahli yang mumpuni
dan alat-alat kesehatan yang lebih baik terbatas jumlahnya di daerah tersebut.
Layanan kesehatan masih terbatas pada beberapa klinik kecil dan apotek-apotek
dengan dokter spesialis tertentu.
IP. Dapat disimpulkan juga bahwa sebagian penduduknya masih
menggantungkan hidupnya dengan mencari pekerjaan maupun pendidikan di daerah
Kota Malang. Beberapa diantaranya melakukan migrasi ulang-alik yang ditempuh
secara pulang-pergi setiap harinya dengan konsekuensi membutuhkan banyak energi
dan tenaga ketika menempuh perjalanan yang terbilang sedikit jauh. Didukung oleh
kondisi jalan yang merupakan jalan arteri sehingga menimbulkan macet ketika hari-
hari tertentu seperti weekend maupun hari libur nasional.
IQ.
IR. DAFTAR PUSTAKA
IS.
IT. Sumber gambar lokasi: https://www.google.co.id/maps/@-
7.8447565,112.6962719,17z
IU.
IV. Sumber data jumlah penduduk Kecamatan Lawang:
IW.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lawang,_Malang
IX.
IY. Analisis Pengaruh Tingkat Aksesibilitas https://repository.usu.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai