Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS DELPHI

1. Definisi Analisis Delphi


Analisis Delphi adalah metode yang banyak digunakan dan diterima untuk
mengumpulkan data dari responden dalam domain penelitian mereka. Analisis ini dirancang
sebagai proses komunikasi kelompok yang bertujuan untuk mencapai konvergensi pendapat
tentang isu isu nyata. Proses Delphi telah digunakan di berbagai bidang studi seperti perencanaan
program, penilaian assesment, penetuan kebijakan, dan pemanfaatan sumber daya untuk
mengembangkan berbagai alternatif, menjelajahi atau mengekspos yang mendasari asumsi, serta
berkorelasi penilaian pada suatu topik yang mencakup berbagai disiplin ilmu. Analisis Delphi
cocok sebagai metode untuk pembangunan konsensus dengan menggunakan serangkaian
kuesioner dikirimkan menggunakan beberapa iterasi untuk mengumpulkan data panel dari
subyek yang dipilih. Analisis Delphi telah digambarkan sebagai sebuah metode untuk penataan
proses komunikasi kelompok agar dalam proses ini efektif yang memungkinkan sekelompok
individu, secara keseluruhan, untuk menangani masalah yang kompleks. Analisis Delphi adalah
salah satu dari beberapa metode peramalan/perkiraan.
2. Tujuan Analisis Delphi
Tujuan dari Analisis Delphi adalah untuk mengembangkan suatu perkiraan konsensus
masa depan dengan meminta pendapat para ahli, dan pada saat yang sama menghilangkan
masalah sering terjadi yaitu komunikasi tatap muka. Sedangkan menurut Delbecq, Van de Ven
dan Gustafson, Analisis Delphi dapat digunakan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
 Untuk menentukan atau mengembangkan berbagai alternatif program yang mungkin
 Untuk menjelajahi atau mengekspos asumsi yang mendasari atau informasi yang mengarah
ke penilaian yang berbeda
 Untuk mencari informasi yang dapat menghasilkan konsensus sebagai bagian dari
kelompok responden
 Untuk menghubungkan penilaian informasi pada topik yang mencakup berbagai disiplin,
dan
 Untuk mendidik kelompok responden mengenai aspek beragam dan saling terkait dari
topik.
3. Dasar-dasar Delphi
Konsep dasar dan karakteristik dari Metode Delphi antara lain :
1) Analisis Delphi memiliki 4 fase :
2) Merupakan metode peramalan kualitatif (Non – Statistik)
3) Responden yang digunakan adalah pakar/ahli yang berhubungan dengan objek yang
diteliti
4) Suatu konferensi jarak jauh dengan menggunakan kuisioner
5) Menurut Maassen dan Van Vught (1984) hasil Delphi lebih teliti dan tingkat konsensus
lebih tinggi karena delphi memperhatikan ketidaksetujuan.
6) Tim Monotoring/ fasilitator mengirimkan kuesioner dan panel ahli mengikuti petunjuk
dan pandangan mereka. Jika konsensus tidak tercapai, proses itu berjalan terus hingga
membangun konsensus.
7) Anonymity of the participants (anonimitas peserta)

Secara umum, prinsip dasar Delphi adalah :


 Anonimitas: para pakar yang memberikan pendapat tidak saling mengenal (dirahasiakan)
 Iterasi: penilaian oleh para pakar dihimpun dan dikomunikasikan kembali dalam dua
putaran atau lebih, sehingga berlangsung proses belajar sosial dan dimungkinkan
berubahnya penilaian awal
 Tanggapan balik yang terkontrol: pengkomunikasian penilaian dilakukan dalam bentuk
rangkuman jawaban terhadap kuisioner
 Jawaban statistik: rangkuman dari jawaban setiap orang disampaikan dalam bentuk ukuran
tendensi sentral: distribusi frekuensi
 Konsensus pakar: kesepakatan opini dari suatu kasus (hasil akhir)

Dengan berbagai literatur dari berbagai studi, diperoleh beberapa kekurangan dalam
penggunaan analisis Delphi, diantaranya :
 Lambat dan menghabiskan banyak waktu
 Tidak mengijinkan untuk kemungkinan komunikasi verbal melalui pertemuan langsung
perseorangan
 Responden dapat salah mengerti terhadap kuisioner
 Tidak mengijinkan untuk kontribusi perspektif yang berhubungan dengan masalah
 Tidak terdapat proses konfrontasi untuk mempertahankan argumen masing-masing.
 Penggunaannya lemah dalam menentukan peramalan kompleks dalam memperhatikan
banyak faktor. 

Selain itu, diperoleh beberapa kelebihan dalam penggunaan analisis Delphi, diantaranya :
 Delphi mengabaikan nama dan mencegah pengaruh yang besar satu anggota terhadap
anggota lainnya sehingga tercapai objektivitas.
 Masing-masing responden memiliki waktu yang cukup untuk mempertimbangkan masing-
masing bagian dan jika perlu melihat informasi yang diperlukan untuk mengisi kuisioner.
 Menghindari tekanan sosial psikologi.
 Perhatian langsung pada masalah.
 Memenuhi kerangka kerja.
 Menghasilkan catatan dokumen yang tepat.
 Bermanfaat dalam menjawab satu pertanyaan, khusus, dan dalam sebuah (satu) dimensi.

4. Langkah – Langkah Dalam Analisis Delphi


Menurut Fowles (1978), terdapat beberapa langkah dalam metode Delphi :
1. Membentuk sebuah tim kerja yang mengambil keputusan dan meminitor analisis Delphi
pada partisipan.
2. Pemilihan satu atau lebih responden untuk berpartisipasi. Biasanya secara teratur kepada
partisipan pada suatu daerah investigasi, seperti penelitian dan proyek.
3. Melaksanakan tahap pertama questionnaire I Delphi.
4. Menguji pengejaan (mengenai ambiguitas, kejanggalan, dsb.) pada
lembar questionnaire untuk penulisan lebih baik seperlunya.
5. Menyerahlan lembar questionnaire pertama pada panelis.
6. Analisis respon-respon dari tahap pertama.
7. Persiapan terhadap tahap dua lembar pertanyaan Delphi (dengan pengujian yang
memungkinkan).
8. Menyerahkan lembar questionnaire II pada panelis.
9. Analisis respon-respon dari tahap kedua (iterasi atau pengulangan proses langkah 7
hingga 9 dapat dilakukan menurut keperluan hingga tercapai stabilitas hasil yang
didapatkan).
10. Persiapan mengenai laporan oleh tim analisis untuk menyimpulkan hasil dari analisis.

Analisis Delphi menggunakan instrument penelitian berupa questionnaire. Questionnaire


merupakan alat pemeroleh data primer yang disusun berdasarkan parameter-parameter analisis
yang dibutuhkan dan  relevan sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian.
Penyusunan questionnaire dalam Delphi biasanya dibentuk dalam format tabulasi (matriks).
Pada questionnaire I, disusun pernyataan hasil transformasi dari sub-indikator variabel,
kemudian diverifikasi dan divalidasi oleh para pakar terkait. Setelah mendapatkan masukan dan
pendapat dari beberapa pakar, kemudian pernyataan-pernyataan tersebut ditransformasikan
menjadi pertanyaan yang dituangkan dalam bentuk questionnaire II, dan digunakan sebagai
instrument pengumpulan data yang didistribusikan kepada responden yang dapat
merepresentasikan populasi terkait variabel tersebut.

5. Kelebihan Metode Delphi


 Hasil berdasarkan dari para ahli.
 Anonimitas dan isolasi memungkinkan kebebasan yang maksimal dari aspek-aspek
negative dari interaksi sosial.
 Opini yang diungkapkan para ahli luas, karena dari pendapat masing-masing ahli.

6. Kekurangan Metode Delphi


 Biaya yang besar untuk mengundang para ahli.
 Hasil berdasarkan anggapan-anggapan (asumsi).
 Tidak semua hasil berjalan sesuai prediksi.
 Memakan waktu yang lama
 Metode ini mengumpulkan pendapat dari para ahli yang paling berkualitas dan pada saat
yang sama mengeliminasi masalah (mendesak, rasa malu, pemikiran-kelompok) pada
kelompok.
STUDI KASUS
ANALISIS DELPHI
Tabel Data Umum Respoden (Stakeholder)
No Responden Jabatan
1 I Perhutani
2 II Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi
3 III BUMDES
4 IV Pokmas
Kemudian 4 orang pakar diatasdiberikan Questionnaire I atas variabel penelitian ini,
maka dapat ditabulasikan hasilnya pada tabel berikut:
Tabel Eksplorasi Analisis Delphi Tahap I
Panel X(n) Variabel R1 R2 R3 R4
X1 Fasilitas Pendukung TS S S S
X2 Atraksi S S S S
X3 Aksesibilitas S S S S
X4 Infrastruktur S S S S
X5 Sumber Daya Manusia S S S S
X6 Institusional TS S S S
Dari hasil rekapitulasi diatas maka didapatkan, terdapat 2 variabel yang masih belum
mencapai sebuah konsensus yaitu fasilitas pendukung dan institusional. Menurut hasil dari
eksplorasi bahwa salah satu responden secara implisit menyebutkan bahwa perlu variabel baru
dalam pengembangan kawasan wisata.
Tabel Basis Variabel Untuk Tahap Iterasi I
Variabel Keterangan
Fasilitas Pendukung Belum
Institusional Konsensus
Promosi Variabel baru
Setelah didapatkan hasil eksplorasi analisis Delphi, maka dilakukan pengembangan
kuesinoer pada tahap selanjutnya. Variabel yang belum mencapai konsensus dan penambahan
variabel pada tahap eksplorasi sebelumnya dijadikan basis dalam penyusunan kuesioner
wawancara di tahap iterasi.
Tabel Hasil Iterasi Analisis Delphi Tahap I
Variabel R1 R2 R3 R4
Fasilitas Pendukung S S TS S
Institusional TS TS TS S
Promosi S S S TS
Dilihat dari tabel diatas bahwa kesemua responden masih memiliki perbedaan pendapat
dari variabel yang telah diajukan dalam kuisoner Delphi.Maka dari itu perlu dilakukan tahap
selanjutnya yaitu tahap Iterai II dikarenakan pada tahap sebelumnya penentuan variabel masih
belum mencapai konsensus.
Tabel Basis Variabel Untuk Tahap Iterasi II
Variabel Keterangan
Fasilitas Pendukung
Belum
Institusional
Konsensus
Promosi
Setelah didapatkan hasil dari tahap Iterasi I analisis Delphi, maka dilakukan
pengembangan kuesinoer pada tahap selanjutnya. Variabel yang belum mencapai konsensus
pada Iterasi I sebelumnya dijadikan basis dalam penyusunan kuesioner wawancara di tahap
Iterasi II.
Tabel Hasil Iterasi Analisis Delphi Tahap II
Variabel R1 R2 R3 R4
Fasilitas Pendukung S S S S
Institusional TS TS TS TS
Promosi S S S S
Setelah dilakukan tahap Iterasi II maka didapatkan hasil bahwa kesemua zona telah
mencapai konsensus. Dilihat dari tabel diatas bahwa kesemua responden telah sepakat dalam
Rekomendasi Strategi Pengembangan Wisata Rowo Bayu untuk mempersiapkan pengelolaan
Rowo Bayu yang akan dikelola oleh Pemerintah Desa Bayu. Maka dari hasil dari tahap Iterasi II
ini yaitu semua responden telah mencapai konsensus dalam penentuan Rekomendasi Strategi
Pengembangan Wisata Rowo Bayu untuk mempersiapkan pengelolaan Rowo Bayu yang akan
dikelola oleh Pemerintah Desa Bayu. Sehingga proses Analisis Delphi ini telah selesai karena
semua responden telah mencapai konsensus yang dimana pada tahap sebelumnya di Iterasi I
belum mencapai konsensus.
Tabel Analisis Delphi
Variabel
Fasilitas Pendukung
Atraksi
Aksesibilitas
Infrastruktur
Sumber Daya Manusia
Promosi
Sehingga pada penelitian ini, zonasi yang akan digunakan dalam penentuan Rekomendasi
Strategi Pengembangan Wisata Rowo Bayu yaitu fasilitas pendukung, atraksi, aksesibilitas,
infrastruktur, sumber daya manusia dan promosi.

Anda mungkin juga menyukai