ustri Kreatif di
Surakarta
Oleh:
Dhoni Prastowo
Ivana D R
Mega Eka A
Shinta Yus Ari
Sirojul Muslim
Carla Magno A
Anand Ismail
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Sintesis Kriteria
KAWASAN INDUSTRI KREATIF
UU No 5 M. Hasibuan I. Putong. Simatupang, Menurut Sintesis
Tahun 1984 “Ekonomi “Pengantar 2007 Working
Industri: Ekonomi Group of UK
Persaingan, Mikro dan Creative
Monopoli, Industry
Makro”
dan Regulasi
Two
dalam Zheng
& Cao: 2010
S W
O T
\.
Kelembagaan
O T
.
Pembiayaan Pembangunan
O T
.
Fisik Dasar
Kepadatan bangunan
Tidak termasuk daerah rawan yang tinggi
banjir
S W
O T
Sarana dan Prasarana
• Saluran Drainase mengalir
dengan baik.
• Penggunaan mesin pelengkung
bambu dalam proses
pembuatan sangkar burung. Jalan menuju kawasan industri
• Adanya pemanfaatan limbah sempit
bambu sebagai pengganti kayu S W
bakar untuk pembuatan tahu
dan tempe.
O T Sering terjadi pemadaman
listrik
Adanya pemenuhan sarana dan
prasarana berupa jembatan dan
akses listrik.
Ekonomi
. Keterbatasan modal.
S W
T • Ketidakstabilan harga
O sangkar burung
• Tidak tersedianya bahan baku
mengakibatkan penambahan
biaya produksi
Penyusunan Pohon Is
u
POHON ISU
ISU STRATEGIS
Kurang maksimalnya pengelolaan dan pengembangan industri kreatif di kawasan deliniasi
Tujuan
Pengelolaan dan pengembangan industri kreatif yang merata dan berbasis teknologi di kawasan deliniasi
tahun perencanaan 2019 - 2039
SASARAN
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
2. Memperbaiki sarana-prasarana dan infrastruktur yang suda
h ada
3. Menambah daya tarik kawasan
4. Menambahkan modal yang sudah ada
Internal
MATRIKS
Eksterna
S W
l
T S-T W-T
22
[S] [W]
1. Memiliki variasi penggunaan lahan 1. minimnya lahan untuk [T]
2. Semakin berkembang koperasi mengembangkan industri 1. belum adanya
“Mandiri Maju Jaya” yang menaungi sangkar burung
industri sangkar burung di kawasan 2. tingkat individualisme yang bantuan dari
deliniasi tinggi antar pengrajin pemerintah untuk
3. Adanya inisiatif untuk berswadaya 3. kepadatan bangunan yang pengembangan
mengembangkan industri sangkar tinggi
burung 4. jalan menuju kawasan
industri sangkar
4. Pengrajin sangkar burung terdiri dari industri sempit burung
usia muda hingga tua 5. keterbatasan modal 2. ketergantungan
5. Adanya pengelompokan atau
aglumerasi pengrajin dalam suatu
[O] pengrajin terhadap
1. Kebijakan pemerintah menjadikan
wilayah kawasan Mojosongo menjadi tengkulak
6. Tidak termasuk daerah rawan banjir kawasan industri kreatif 3. sering terjadi
2. RDTRK kawasan IV Surakarta,
7. Saluran Drainase mengalir dengan
industri sangkar burung pemadaman listrik
baik
8. Penggunaan mesin pelengkung
kelurahan Mojosongo, Jebres 4. tidak stabilnya
3. adanya pemenuhan sarpras
bambu dalam proses pembuatan berupa jembatan dan listrik harga sangkar
sangkar burung 4. tidak adanya paguyuban burung
9. Adanya pemanfaatan limbah bambu pengrajin sangkar burung di luar
sebagai pengganti kayu bakar untuk kawasan deliniasi 5. tidak tersedianya
pembuatan tahu dan tempe bahan baku
mengakibatkan
[S]
1. Memiliki variasi penggunaan lahan
[O]
2. Semakin berkembang koperasi 1. Kebijakan
“Mandiri Maju Jaya” yang pemerintah 1. S2,3 – O1,2
menaungi industri sangkar burung
di kawasan deliniasi menjadikan * meningkatkan
3. Adanya inisiatif untuk berswadaya kawasan kawasan industry
mengembangkan industri sangkar
burung Mojosongo menjadi kreatif sbg pusat
4. Pengrajin sangkar burung terdiri kawasan industri pembuatan
dari usia muda hingga tua sangkar burung
kreatif
5. Adanya pengelompokan atau
aglumerasi pengrajin dalam suatu 2. RDTRK kawasan IV 2. S5 – O4
wilayah Surakarta, industri * Memaksimalkan
6. Tidak termasuk daerah rawan banjir
7. Saluran Drainase mengalir dengan
sangkar burung kelompok
baik kelurahan pengrajin sangkar
8. Penggunaan mesin pelengkung Mojosongo, Jebres burung di
bambu dalam proses pembuatan
sangkar burung 3. adanya pemenuhan kawasan deliniasi
9. Adanya pemanfaatan limbah sarpras berupa
bambu sebagai pengganti kayu
bakar untuk pembuatan tahu dan jembatan dan
tempe listrik
4. tidak adanya
[W] [O] 1. W1,3,4 – O3
1. Minimnya lahan 1. Kebijakan
* memaksimalkan
untuk pemerintah
menjadikan kawasan
sarana dan
mengembangkan Mojosongo menjadi prasarana yang ada
industri sangkar kawasan industri ,agar mampu
burung kreatif bersaing dengan
2. Tingkat 2. RDTRK kawasan IV pengrajin lainnya
Surakarta, industri 2. W2 – O4
individualisme yang sangkar burung * Meningkatkan
tinggi antar pengrajin kelurahan
integrasi antar
Mojosongo, Jebres
3. Kepadatan bangunan pengrajin di
3. Adanya pemenuhan
yang tinggi sarpras berupa kawasan deliniasi
4. jalan menuju jembatan dan listrik agar mampu
kawasan industri 4. tidak adanya bersaing dengan
paguyuban pengrajin pengrajin sangkar
sempit sangkar burung di burung lainnya
5. keterbatasan modal luar kawasan
deliniasi
[S]
[T] 1. S2,3 – T1
1. Memiliki variasi penggunaan lahan
1. belum adanya bantuan Mengoptimalkan
2. Semakin berkembang koperasi
“Mandiri Maju Jaya” yang
dari pemerintah untuk dana yang ada
menaungi industri sangkar burung pengembangan industri
sangkar burung
melakui swadaya
di kawasan deliniasi
3. Adanya inisiatif untuk berswadaya 2. ketergantungan masyarakat dan
mengembangkan industri sangkar pengrajin terhadap pendirian koperasi
burung tengkulak maju jaya
4. Pengrajin sangkar burung terdiri 3. sering terjadi 2. S5 – T6
dari usia muda hingga tua pemadaman listrik
5. Adanya pengelompokan atau
Meningkatkan
4. tidak stabilnya harga kualitas produk yang
aglumerasi pengrajin dalam suatu
sangkar burung
wilayah
5. tidak tersedianya bahan
ada agar dapat
6. Tidak termasuk daerah rawan banjir bersaing dengan
7. Saluran Drainase mengalir dengan
baku mengakibatkan
baik penambahan biaya pengrajin sangkar
8. Penggunaan mesin pelengkung produksi burung lainnya
bambu dalam proses pembuatan 6. Tingginya angka 3. S8 – T6
sangkar burung persaingan antar Mengembangkan
9. Adanya pemanfaatan limbah pengrajin sangkar burung teknologi pembuatan
bambu sebagai pengganti kayu di kawasan deliniasi
bakar untuk pembuatan tahu dan dengan kawasan lainnya
sangkar burung agar
tempe dapat bersaing
dengan pengrajin
[W] [T]
1. belum adanya bantuan
1. W3 – T6
1. minimnya lahan untuk Mengembangkan
dari pemerintah untuk
mengembangkan pengembangan industri kualitas SDM agar
industri sangkar sangkar burung mampu bersaing
burung 2. ketergantungan pengrajin
dengan industry
terhadap tengkulak
2. tingkat individualisme 3. sering terjadi pemadaman lainnya
yang tinggi antar listrik 2. W6 – T5
pengrajin 4. tidak stabilnya harga
sangkar burung
Meningkatkan
3. Tingginya angka putus 5. tidak tersedianya bahan efisiensi pembelian
sekolah di kawasan baku mengakibatkan bahan baku untuk
deliniasi penambahan biaya menghemat biaya
produksi
4. kepadatan bangunan 6. Tingginya angka persaingan
yang tinggi antar pengrajin sangkar
burung di kawasan deliniasi
5. jalan menuju kawasan dengan kawasan lainnya
industri sempit
6. keterbatasan modal
KO
NS MENJADIKAN KAWASAN INDUSTRI KREATIF SEBAGAI
PUSAT PEMBUATAN SANGKAR BURUNG.
EP &
Alternatif Konsep:
1. Menjadikan kawasan industri kreatif sebagai
pusat pembuatan sangkar burung
Kata kunci :
1. Merata
2. Berbasis Teknologi
Kriteria Evaluasi:
• Merata:
1. Penyediaan sarana dan prasarana yang
memadai.
2. Peran serta pemerintah dalam pembiayaan
pembangunan kawasan deliniasi.
3. Pemberdayaan masyarakat dalam proses
pembangunan kawasan.
• Berbasis Teknologi:
1. Pembaruan alat-alat produksi yang lebih
efisiensi.
2. Penggunaan teknologi informasi dalam
pemasaran produk.
3. Peningkatan kualitas SDM untuk mendukung
teknologi produksi
Kriteria Evaluasi
Pengembangan
Peningkatan produksi
industri kreatif di
industry kreatif
Mojosongo.
Pemanfaatan lahan
Memaksimalkan yang terbatas untuk
sumber daya manusia menghemat biaya
produksi
Peningkatan
Peningkatan peran
masyarakat terhadap mutu
industry kreatif pendidikan
Menambah wawasan
pelaku industri Peningkatan softskill
mengenai produksi pelaku industri
sangkar burung.