BAB VII
RENCANA
untuk kawasan perkotaan baik yang sudah ada maupun yang direncanakan pada
wilayah kabupaten/kota.
RDTR merupakan rencana yang menetapkan blok pada kawasan fungsional
sebagai penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang yang memperhatikan
keterkaitan antarkegiatan dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan
yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan
fungsional tersebut.
RDTR yang disusun lengkap dengan peraturan zonasi merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan untuk suatu BWP tertentu. Dalam hal RDTR
tidak disusun atau RDTR telah ditetapkan sebagai perda namun belum ada
peraturan zonasinya sebelum keluarnya pedoman ini, maka peraturan zonasi dapat
disusun terpisah dan berisikan zoning map dan zoning text untuk seluruh kawasan
perkotaan baik yang sudah ada maupun yang direncanakan dalam wilayah
kabupaten/kota.
7.1.2 Fungsi dam Manfaat RDTR
Fungsi RDTR dan peraturan zonasi menurut Permen PU No 20 Tahun
2011 Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota adalah
sebagai berikut:
a. Sebagai kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota
berdasarkan RTRW
b. Sebagai acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari
kegiatan pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTRW
c. Sebagai acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang
d. Sebagai acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang
e. Sebagai acuan dalam penyusunan RTBL.
Manfaat RDTR dan peraturan zonasi menurut Permen PU No 20 Tahun
2011 Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota adalah
sebagai berikut:
a. Untuk penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi
dan lingkungan permukiman dengan karakteristik tertentu
sebagai BWP. Setiap BWP terdiri atas Sub BWP yang ditetapkan dengan
mempertimbangkan:
a. Morfologi BWP;
b. Keserasian dan keterpaduan fungsi BWP; dan
c. Jangkauan dan batasan pelayanan untuk keseluruhan BWP dengan
memperhatikan rencana struktur ruang dalam RTRW.
7.1.4 Masa Berlaku RDTR
RDTR berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan ditinjau
kembali setiap 5 (lima) tahun. Peninjauan kembali RDTR dapat dilakukan lebih
dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun jika:
a. terjadi perubahan RTRW kabupaten/kota yang mempengaruhi BWP
RDTR; atau
b. terjadi dinamika internal kabupaten/kota yang mempengaruhi pemanfaatan
ruang secara mendasar antara lain berkaitan dengan bencana alam skala
besar, perkembangan ekonomi yang signifikan, dan perubahan batas
wilayah daerah.
Berdasarkan maksud dan tujuan yang terkait dengan struktur tata ruang di
wilayah Kecamatan Kotagede di masa mendatang maka pembagian Kecamatan
Kotagede ke dalam Pusat dan Sub Pusat Kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Kelurahan Purbayan dengan luas 0,83 km2, memegang fungsi utama
sebagai pusat BWP. Kelurahan Purbayan memiliki jumlah penduduk yang
cukup padat disertai dengan sarana yang paling lengkap serta aksesibilitas
yang tinggi dibandingkan dengan kelurahan lainnya.
b. Kelurahan Rejowinangun dengan luas 1,25 km2 berfungsi sebagai sub
pusat BWP. Kelurahan ini diarahkan sebagai kawasan permukiman,
industri, perdagangan dan jasa serta pariwisata.
c. Kelurahan Prenggan dengan luas 0,83 km2 berfungsi sebagai sub pusat
BWP. Kelurahan ini diarahkan sebagai kawasan permukiman, industri,
perdagangan dan jasa, pemerintahan dan pelayanan umum, dan
pendidikan.
Tabel 7. 1 Rencana Pembagian Fungsi Kegiatan Kelurahan di setiap SBWP
Hierarki Pusat/Sub Rencana Fungsi Kegiatan Sub-Sub Pusat Kegiatan
kawasan Pusat kegiatan
Pusat Kelurahan Kelurahan Purbayan diarahkan sebagai kawasan
Purbayan permukiman, industri, perdagangan dan jasa, pariwisata,
pemerintahan dan pelayanan umum, pendidikan. Kawasan
perdagangan dan jasa berada di sekitar Jalan Karanglo. Selain
itu terdapat Jalan Kemasan yang dikenal sebagai pusat
pemasaran industri perak. Fungsi kawasan perdagangan dan
jasa berada pada blok 55173-01, 55173-02, 55173-05, 55173-
06, 55173-09 dan 55173-08. Fungsi kawasan pariwisata
berada pada blok 55173,08 sebagai Kompleks Makam dan
Masjid Mataram Kotagede, serta pada blok 55173-04, 55173-
05, 55173-06, dan 55173-07 yaitu Kampung Wisata Basen.
Fungsi kawasan pemerintahan dan pelayanan umum berada
pada blok 55173-07. Fungsi kawasan pendidikan berada
pada 55173-02, 55173-04, 55173-07, 55173-09, 55173-10,
55173-11, 55173-12, dan 55173-13.
Sub Kelurahan Kelurahan Rejowinangun diarahkan sebagai kawasan
Pusat Rejowinangun permukiman, industri, perdagangan dan jasa, dan pariwisata.
Kawasan permukiman berada di Jalan Rejowinangun, Jalan
Nyi Pembayun dan Jalan Kebun Raya. Kawasan perdagangan
dan jasa berada di sepanjang Jalan GedongKuning. Fungsi
kawasan industri berada pada blok 55171-01 dan 55171-
06.Fungsi kawasan perdagangan dan jasa berada pada blok
55171-02, 55171-03, 55171-04, 55171-05, 55171-06 dan
55171-12. Fungsi kawasan pariwisata berada pada blok
55171-01 yaitu Kebun Binatang Gembira Loka.
Sub Keurahan Kelurahan Prenggan diarahkan sebagai kawasan permukiman,
Pusat Prenggan industri, perdagangan dan jasa, pemerintahan dan pelayanan
umum, pendidikan. Kawasan perdagangan dan jasa berada di
lain harus berdasarkan pada penduduk pada kawasan khususnya maupun wilayah
sekitar yang terkait. Kebijakan kependudukan yang menjadi dasar bagi
pengembangan Kawasan Kecamatan Kotagede, meliputi:
a. Peningkatan kualitas penduduk yang dilakukan melalui berbagai upaya
seperti peningkatan pendidikan, peningkatan kesehatan sampai dengan
peningkatan pendapatan penduduk. Hal tersebut diarahkan pada semua
lapisan masyarakat.
b. Pemerataan penyebaran penduduk, yang dilakukan melalui cara-cara
penetapan kepadatan penduduk di seluruh Kawasan Kecamatan Kotagede
yang disesuaikan dengan luas dan kegiatan yang ada.
c. Pengendalian dan pengaturan pertumbuhan penduduk. Untuk mencapai
optimasi penggunaan lahan dan kegiatan, diperlukan upaya pengendalian
pertumbuhan penduduk. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui
peningkatan kesehatan penduduk, penyebaran informasi tentang keluarga
berencana, serta pembatasan perkawinan usia muda.
Dari beberapa kebijakan tersebut diharapkan rencana ini mampu
menciptakan struktur penduduk dalam hubungannya dengan pola pengembangan
kawasan perkotaan yang diarahkan.
Rencana kependudukan kecamatan Kotagede dapat dibagi menjadi 5
periode, seperti :
Periode Tahun
I 2012-2016
II 2017-2021
III 2022-2026
IV 2027-2032
Sumber : Rencana, 2012
A. Jumlah Penduduk
Perkiraan jumlah penduduk Kecamatan Kotagede selama 20 tahun
mendatang menggunakan metode Linear. Dari hasil analisis diketahui bahwa
metode perhitungan linear sangat mendekati dengan trend perkembangan jumlah
penduduk yang ada, sehingga perhitungan jumlah proyeksi dan kepadatan
penduduk di Kecamatan Kotagede ditetapkan menggunakan metode ini. Proyeksi
jumlah penduduk Kecamatan Kotagede sampai tahun 2028 dapat dilihat berikut
ini:
Tabel 7. 2 Rencana Jumlah Penduduk Kecamatan Kotagede Tahun 2012-2031
No Tahun Proyeksi Linear
1 2012 33281
2 2017 34221
3 2022 35396
4 2027 36571
5 2032 37746
Sumber: Hasil Rencana, 2012
B. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan
dalam menentukan rencana struktur pola ruang di Kecamatan Kotagede. Karena
hal ini berkaitan dengan penyediaan kebutuhan baik kebutuhan fisik maupun
kebutuhan non fisik agar dapat menjangkau seluruh masyarakat. Rencana
kepadatan penduduk Kecamatan Kotagede sampai dengan tahun 2028 dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7. 3 Rencana Kepadatan Penduduk Tahun 2012-2032
Kelurahan Luas Wilayah Kepadatan Penduduk Tahun (dlm jiwa)
(Ha) 2012 2017 2022 2027 2032
Prenggan 83 135 136 137 138 139
Purbayan 99 99 101 102 104 105
Rejowinangun 125 95 96 97 98 99
Sumber: Hasil Rencana, 2012
C. Distribusi Penduduk
Berdasarkan hasil analisis didapatkan jumlah penduduk Kecamatan
Kotagede hingga tahun 2032 adalah sebesar 37746 jiwa. Rencana distribusi
penduduk Kecamatan Kotagede disesuaikan dengan arahan rencana
kepadatan penduduk. Sehingga rencana persebaran penduduk Kecamatan
Kotagede, adalah sebagai berikut:
1. Distribusi penduduk dengan kepadatan tinggi sampai tahun 2032 dapat
diarahkan ke Kelurahan Rejowinangun. Hal ini dilakukan karena pada
kelurahan tersebut memiliki kepadatan penduduk yang relatif lebih rendah
dibandingkan dengan kelurahan lainnya.
2. Persebaran penduduk diarahkan pada kawasan yang relatif masih
dimungkinkan untuk menerima pertambahan penduduk dilihat dari daya
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIT VII 11
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA
dukung lahan yang masih dapat memenuhi. Hal ini dilakukan dengan
mengembangkan permukiman yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana.
Untuk rencana distribusi penduduk menurut blok dapat dilihat dari tabel
dibawah berikut:
Tabel 7. 4 Tabel rencana distribusi penduduk menurut blok
Sub
Blok yang perlu pengarahan Diarahkan ke Blok
BWP
Permukiman yang berada di garis 55171-06, karena pada blok ini dilihat
sempadan sungai di blok 55171-01, dari kepadatan bangunan masih cukup
1
karena dapat membahayakan penduduk untuk menampung penduduk
saat sungai meluap
Permukiman yang berada di garis 55171-09, karena pada blok ini dilihat
sempadan sungai di blok 55172-01, dari kepadatan bangunan masih cukup
2
karena dapat membahayakan penduduk untuk menampung penduduk
saat sungai meluap
Permukiman yang berada di garis 55172-05, karena pada blok ini dilihat
sempadan sungai di blok 55172-03, dan dari kepadatan bangunan masih cukup
3
55171-08 karena dapat membahayakan untuk menampung penduduk
penduduk saat sungai meluap
55173-03, 55173-04, 55173-10, 55173-
Permukiman padat yang berada di blok 13, karena pada blok ini dilihat dari
4
55173-05, 55173-08, 55173-12 karena kepadatan bangunan masih cukup untuk
resiko untuk kebakaran tinggi menampung penduduk
Sumber: Hasil Rencana 2012
dengan sungai Gajah Wong. Berikut ini adalah pariwisata yang terdapat di
Kecamatan Kotagede dengan fungsi utama dari pariwisata tersebut.
a. Pusat Pelayanan Pariwisata terdapat di blok 55173-10 yaitu Masjid
Mataram Kotagede sebagai inti pelestarian citra kota berfungsi sebagai
wisata religi. Masjid Mataran sebagai peninggalan Kerajaan Mataram
termasuk pariwisata skala kota dengan difokuskan pada pelestarian
peninggalan yang masih ada.
b. Sub Pusat Pelayanan Pariwisata terdapat di blok 55171-01 yaitu Kebun
Binatang Gembiraloka sebagai titik kota yang berfungsi sebagai wisata
pendidikan, karena dengan adanya kebun binatang tersebut para
pengunjung akan mengetahui berbagai macam binatang yang terdapat di
Indonesia. Kebun Binatang Gembiraloka ditekankan pada kegiatan
pendidikan pariwisata aktif karena selalu adanya pengunjung baik di
dalam Kecamatan maupun diluar Kecamatan.
c. Jalan Mondorokan juga ditetapkan sebagai jalur budaya pariwisata aktif
yang terdapat di Kelurahan Prenggan, karena jalan tersebut merupakan
jalan yang ramai dan merupakan jalan menuju Masjid Mataram, selain itu
jalan tersebut juga merupakan akses penting menuju Pasar Legi Kotagede.
d. Jalan Kemasan merupakan jalan pendukung pariwisata Masjid Mataram,
karena disepanjang pinggir jalan tersebut terdapat ruko-ruko yang
berjualan perak khas Kotagede, jadi ruko perak tersebut dapat menarik
minat wisatawan untuk membeli perak tersebut.
Tempat pariwisata di Kecamatan Kotagede yang merupakan pusat
pelayanan pariwisata yaitu Masjid Mataram Kotagede, karena Masjid Mataram
Kotagede selain sebagai obyek wisata, juga dapat berfungsi sebagai tempat wisata
religi dan didukung dengan adanya akses yang ramai. Jaringan jalan yang
menghubungkan antara pusat pelayanan pariwisata yaitu Masjid Mataram
Kotagede dengan sub pusatnya yaitu Kebun Binatang Gembiraloka bagus, karena
melewati Jalan Kemasan yang disepanjang jalan terdapat toko penjualan perak
yang dapat menarik minat wisatawan untuk berwisata. Kemudian melewati Jalan
Gedong Kuning yang memiliki lebar jalan yang panjang dan kondisi jalan yang
baik.
Rencana pusat pelayanan pariwisata di Kecamatan Kotagede untuk tahun
2012-2032 direncanakan dapat tetap dikenal masyarakat sebagai Kawasan Wisata
Budaya yang tetap mempertahankan pariwisata skala kota dan pelestarian
terhadap peninggalan Kerajaan Mataram yang masih ada.
Sungai Gajah Wong, dengan luas 2,32 ha. Rencana RTH pada bagian ini
adalah pemeliharaan RTH pada kebun binatang oleh pihak pengelola serta
pemeliharaan sempadan sungai oleh pemerintah dan masyarakat setempat.
c) Blok 55172-03
Pada blok ini terdapat pula sempadan sungai sepanjang 2,92 ha. Rencana
RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sempadan oleh pemerintah dan
masyarakat setempat.
d) Blok 55172-03
Pada blok ini terdapat pemakaman seluas 0,21 ha. Rencana RTH pada
bagian ini adalah pemeliharaan pemakaman oleh masyarakat.
e) Blok 55172-05
Pada blok ini terdapat Lapangan Kotagede. Lapangan ini biasa digunakan
anak-anak untuk bermain sepak bola. Pada beberapa sisi terdapat
rerumputan dan di pojok-pojok lapangan terdapat pohon-pohon rindang.
Lapangan Kotagede ini memiliki luas 1,11 ha. Rencana RTH untuk bagian
ini adalah pemeliharaan lapangan oleh masyarakat setempat.
f) Blok 55172-07
Pada blok ini terdapat pemakaman umum seluas 0,14 ha.
Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan pemakaman umum
oleh masyarakat setempat.
g) Blok 55172-08
Pada blok ini terdapat pula sempadan sungai Gajah Wong dengan luas
0,20 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sempadan
oleh pemerintah dan masyarakat setempat.
3. Kelurahan Purbayan
a) Blok 55173-05
Persawahan ini merupakan milik warga yang ditumbuhi padi dengan luas
0,34 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sawah oleh
pemilik yang bersangkutan.
b) Blok 55173-08
Pada blok ini terdapat pemakaman umum dengan luas 0,34 ha. Rencana
RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan pemakaman umum oleh
pemerintah dan masyarakat setempat.
a. Rencana RTH Berdasarkan Fisiknya
Rencana RTH berdasarkan fisiknya dapat dibedakan menjadi RTH binaan
dan RTH alami. Berikut akan dijelaskan mengenai RTH binaan dan alami.
1. RTH Binaan
Berdasarkan standar SNI 03-6981-2004 tentang Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun di Daerah Perkotaan,
diketahui bahwa RTH binaan terdiri dari taman, lapangan olahraga dan makam.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan RTH berdasarkan fisik hingga tahun 2032,
tidak dibutuhkan penambahan luas RTH.
RTH di Kecamatan Kotagede meliputi kebun binatang Gembiraloka,
pemakaman umum, persawahan, Lapangan Olah Raga Kotagede, green roof, jalur
hijau dan taman lingkungan.
500 unit, tahun 2017 sejumlah 35 unit, tahun 2022 sejumlah 35 unit, pada tahun
2027 sejumlah 35 unit, dan pada tahun 2032 sejumlah 34 unit rumah. Sedangkan
di Kelurahan Prenggan membutuhkan tambahan rumah pada tahun 2012 sebanyak
11 rumah, tahun 2017 sebanyak 17 unit rumah, tahun 2022 sebanyak 16 unit
rumah, tahun 2027 sejumlah 17 rumah, dan pada tahun 2032 sejumlah 16 unit
rumah. Kebutuhan lahan untuk pertambahan rumah dari tahun 2012 sampai tahun
2032 adalah di kelurahan Rejowinangun seluas 27189 m2 , di Kelurahan Purbayan
seluas 4389 m2, di Kelurahan Prenggan seluas 36423 m2 , jadi total luas lahan
yang dibutuhkan seluas 68001 m2 atau sama dengan 6,8001 Ha. Sedangkan lahan
yang tidak terbangun di Kecamatan Kotagede seluas 8,9 Ha, jadi dengan analisis
tersebut dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Kotagede masih memungkinkan
dibangun perumahan untuk memenuhi kebutuhan yang disesuaikan dengan
jumlah pertambahan penduduk.
Luas lahan keseluruhan dari jumlah lahan per blok yaitu 298,33 , luas
RTH keseluruhan adalah 7,12, luas lahan untuk pelayanan umum seluas 47,55
kemudian luas lahan total yang digunakan untuk perumahan adalah 241,82, jadi
luas lahan keseluruhan yang dapat digunakan untuk penambahan rumah adalah
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIT VII 34
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA
lapangan olahraga (berplester, paving, dan lain-lain), tempat bermain dan rekreasi,
pembatas/buffer (sempadan, median), serta koridor (sarana aksesibilitas pejalan
kaki bukan trotoar). Khususnya di sekitaran kawasan wisata gembira loka yang
dimana sangat di perhatikan masalah RTNHnya.
f) Rencana Industri
Kecamatan Kotagede memiliki berbagai kegiatan industri baik berskala
rumah tangga maupun skala besar. Untuk jumlah industri yang terbanyak di
Kecamatan Kotagede terdapat di kelurahan Purbayan dengan jumlah sebanyak
347 unit. Industri tersebut merupakan industri untuk mengolah perak dan
tembaga. Jenis industri yang mendominasi di kelurahan Purbayan tersebut adalah
industri rumah tangga yang lingkupnya masih kecil sedangkan untuk industri yang
ruang lingkupnya besar masih sedikit.
Rencana pengembangan industri di samping sebagai fungsi utama kegiatan
di wilayah studi juga diarahkan untuk mendukung konsep wisata belanja di
Kecamatan Kotagede sebagai pendukungnya yaitu industri perak. Pengembangan
industri perak ini diarahkan di pusat kota yaitu pada Jalan Kemasan dan Jalan
Mondorakan sebagai pusat pemasaran industri perak yang merupakan sektor
potensial Kecamatan Kotagede. Arahan pengembangan wisata kota akan menarik
kegiatan industri perak terutama pada Kelurahan Purbayan. Rencana industri di
Kecamatan Kotagede direncanakan dapat tetap untuk dikenal dan diketahui
masyarakat dikarenakan di Kecamatan Kotagede merupakan sentra pengrajin
perak yang tetap dipertahankan dan sebagai citra kawasan tersebut.
Rencana pengembangan kawasan industri juga diarahkan pada lokasi-
lokasi strategis yang tidak terlalu dekat ataupun terlalu jauh dari lokasi
permukiman. Pemilihan lokasi ini perlu diperhatikan agar dampak industri ini
tidak mempengaruhi penduduk yang tinggal disekitar lokasi industri. Arahan
untuk pengembangan lokasi industri yaitu pada kawasan Jalan Mondorakan dan
Jalan Kemasan, karena di kawasan tersebut banyak sekali penduduk yang
membuat dan menjual perak, serta mengembangkan beberapa kawasan industri
berpola linier mengikuti ruas jalan-jalan utama dengan skala pelayanan dan
jumlah lebih kecil.
Jalan Rencana
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Kebun Raya Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Tegal Gendu Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Lingkungan (Gg. Jalan ini terdapat di dalam Kampung Wisata. Untuk itu perlu
Tanduk) perbaikan perkerasan jalan dengan pavingisasi. Selain itu
juga perlu pemeliharaan jalan setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Lingkungan (Jalan Jalan ini merupakan akses menuju Masjid Mataram
Mentaok Raya) Kotagede, dimana pada beberapa bagiannya. Sehingga
rencana ke depannya adalah dengan perbaikan aspal Selain
itu juga perlu pemeliharaan jalan setiap periode 5 tahun
sekali.
Jalan Nyi Pembayun Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun.
Jalan Karanglo Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun.
Jalan Mentaok Raya Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun.
Jalan Kyai Mangu Rencana jalur alternatif penghubung Jalan Karanglo dengan
Jalan Kemasan, apabila Jalan Kemasan dijadikan satu arah.
Jalan Kyai Mangu ini akan berhubungan simpang empat
Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Kemasan dan Jalan
Gedongkuning.
Sumber: Hasil Rencana 2012
B. Angkutan Umum (Trans Jogja)
Rencana perangkutan umum yaitu meliputi peningkatan kualitas dan
kuantitas angkutan umum yang terdapat pada wilayah perencanaan. Peningkatan
secara kualitas diarahkan pada peningkatan pelayanan dari moda angkutan umum
dalam melayani penumpang serta peningkatan pelayanan sarana dan prasarana
penunjang transportasi. Sedangkan untuk peningkatan secara kuantitas mencakup
jumlah dan jenis moda yang melayani penduduk seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk di Kecamatan Kotagede, selain melakukan peningkatan kualitas
dan kuantitas.
Rencana peningkatan pelayanan angkutan ini meliputi :
a. Peningkatan pelayanan angkutan umum, dilakukan dengan upaya
optimalisasi, perbaikan fisik dan pembangunan prasarana baru.
b. Pengembangan sistem angkutan umum massal (SAUM) pada Jalan
Kusumanegara, Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Gedongkuning dan Jalan Tegal
Gendu yang berupa trans Jogja.
c. Pengembangan koridor-koridor utama diarahkan untuk menghubungkan
antara pusat Kota dengan pusat BWP serta penghubung dengan kabupaten
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIT VII 41
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA
C. Fasilitas jalan
1. Pedestrian way
Trotoar merupakan salah satu fasilitas pelengkap jalan yang cukup penting
bagi para pejalan kaki khususnya. Pengembangan trotoar hendaknya dengan
memperhatikan kondisi lalu lintas (intensitas lalu lintas) serta fungsi lahan
sekitarnya. Jangan sampai pengembangan trotoar malah menimbulkan bangkitan
atau tarikan terhadap orientasi pergerakan pejalan kaki dan menimbulkan
kemacetan. Fungsi trotoar antara lain:
a. Jalur pejalan kaki yang dapat merangsang kegiatan ekonomi dan orientasi
pergerakan manusia sehingga dapat mengurangi kerawanan kriminal,
b. Jalur pejalan kaki yang dapat merangsang kegiatan ekonomi dan orientasi
pergerakan manusia sehingga mempunyai letak strategis dan berpotensial
sebagai arena promosi, pemasangan iklan dan lain-lain.
Pada ruas jalan-jalan utama di Kecamatan Kotagede jumlah pejalan kaki
tidak terlalu besar. Pejalan kaki terbanyak terdapat di sekitar Jalan Monodorakan
yang merupakan lokasi dari pasar utama Kecamatan Kotagede yaitu Pasar Legi
Kotagede. Di ruas jalan ini sudah terdapat fasilitas trotoar, dimana perlu adanya
penertiban terhadap pedagang-pedagang pasar yang masih menggunakan trotoar
sebagai tempat berjualan sehingga dapat memberikan kenyamanan untuk pejalan
kaki dan juga arus lalu lintas di sekitarnya.
Untuk rencana jalur pejalan kaki diperlukan pengelolaan pada trotoar yang
sudah ada. Pada Jalan Gedongkuning, trotoar cenderung tidak digunakan oleh
pejalan kaki pada siang hari karena cuaca yang panas dan tidak adanya
peneduhan. Oleh karena itu diperlukan rencana pengadaan pohon-pohon sebagai
peneduhan di sepanjang jalur pejalan kaki Jalan Gedongkuning.
Tabel 7. 14 Rencana Pedestrian Way
Jalan Rencana Pedestrian Way
Jalan Kemasan Perlu adanya penertiban PKL agar para pejalan kaki dapat
lebih nyaman berjalan di pedestrian way ini. Parkir yang
terdapat di pedestrian way pada area pertokoan juga perlu
diarahkan agar tidak menempati jalur pejalan kaki. Pada
trotoar pedestrian way ini dapat ditambah dengan pohon
sebagai peneduh. Selain itu juga perlu pemeliharaan
pedestrian way setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Mondorakan Perlu adanya penertiban PKL dengan diarahkan agar
berjualan di dalam area Pasar. Selain itu juga perlu
pemeliharaan pedestrian way setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Gedongkuning Pada trotoar pedestrian way dapat ditambah dengan pohon
sebagai peneduh. Selain itu juga perlu pemeliharaan
pedestrian way setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Ngeksi Gondo Pedestrian way sudah cukup baik, hanya perlu pemeliharaan
setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Tegal Gendu Pedestrian way sudah cukup baik, hanya perlu pemeliharaan
setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Karanglo Pedestrian way sudah cukup baik, hanya perlu pemeliharaan
setiap periode 5 tahun sekali.
Sumber: Hasil Rencana, 2012
2. Parkir
Pengaturan perparkiran di dalam wilayah Kecamatan Kotagede ditentukan
dengan melihat kebutuhan dan tingkat pergerakan serta tingkat pelayanan
jalannya. Ruang parkir untuk ruang jalan perlu dikembangkan di kawasan pusat
untuk menghindari pengurangan kapasitas jalan akibat parkir di tepi jalan maka
pada kawasan ini direncanakan parkir off street dalam kawasan pertokoan dan
perdagangan seperti pasar dan sistem parkir on street pada jalan-jalan lainnya
a. Traffic Light
Fasilitas persimpangan jalan salah satunya adalah traffic light. Pada
kondisi eksisting beberapa ruas jalan telah memiliki traffic light dan berfungsi
dengan baik. Traffic light terdapat pada perempatan Jalan Kusumanegara dan
Jalan Gedongkuning, perempatan Jalan Rejowinangun dan Jalan Gedongkuning,
serta pertigaan Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Gedongkuning dan Jalan Kemasan.
Traffic light memiliki peranan yang sangat penting terutama pada jaringan jalan
utama dengan tingkat pergerakan yang cukup besar. Sampai dengan akhir tahun
perencanaan pengaturan persimpangan di dalam wilayah Kecamatan Kotagede
diatur mengikuti perkembangan kebutuhannya dimana penempatan traffic light di
dasarkan pada intersifitas pergerakan yang terjadi, khususnya pada persimpangan
dan bukan jalan pada ruas jalan utama.
b. Tempat Penyeberangan
Tempat penyeberangan pejalan kaki berupa zebra cross yang berlokasi di
Kecamatan Kotagede diarahkan pada lokasi-lokasi yang mendatangkan
tarikan/bangkitan dan membangkitkan pergerakan penduduk seperti kawasan
pendidikan, perkantoran, pasar, tempat rekreasi dan lain-lain. Selain itu rencana
pembangunan jembatan penyeberangan perlu dilakukan karena pada masa
mendatang arus lalu lintas akan semakin padat dan akan semakin berbahaya bagi
para penyebrang jalan. Lokasi pembangunan jembatan penyeberangan ini pada
ruas jalan-jalan utama seperti Jalan Kemasan dan Jalan Kebun Raya.
c. Papan Nama Jalan
Papan nama jalan juga sangat penting fungsinya terutama sebagai petunjuk
untuk para pengguna jalan. Biasanya pada jalan-jalan lingkungan yang belum ada
atau terdapat papan nama jalan tetetapi sudah ada yang rusak. Rencana
pemasangan dan perbaikan papan nama jalan perlu dilakukan pada jalan-jalan
yang tidak mempunyai papan nama jalan.
h) Tempat sampah
Pada kondisi eksisting beberapa ruas jalan telah memiliki tempat sampah
tetetapi kurang berfungsi. Tempat sampah memiliki peranan yang penting
terutama pada jaringan pengangkutan sampah dengan tingkat permukiman yang
cukup tinggi. Sampai dengan akhir tahun perencanaan pengaturan tempat sampah
di dalam wilayah Kecamatan Kotagede diatur mengikuti perkembangan
kebutuhannya dimana penempatan tempat sampah di dasarkan pada lokasi
pergerakan yang paling besar, khususnya pada ruas jalan utama, yaitu di Jalan
Kemasan, Jalan Mondorakan, Jalan Gedungkuning, dan Jalan Ngeksi Gondo.
i) Lampu Jalan
Salah satu prasarana yang juga penting untuk keselamatan para pengguna
jalan adalah lampu jalan. Rencana penambahan dan perbaikan lampu jalan
terutama perlu dilakukan pada jalan-jalan lingkungan, karena masih banyak jalan-
jalan yang berhirarki jalan lingkungan yang belum ada lampu penerangan jalan
ataupun sudah ada tetapi masih kurang. Penempatan lampu jalan direncanakan
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan penerangan yang merata, keamanan
dan kenyamanan bagi pengendara, serta arah dan petunjuk yang jelas. Penempatan
lampu jalan di Kecamatan Kotagede akan diarahkan pada Jalan Ngeksi Gondo,
Jaalan Rejowinangun, Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan, Jalan Rejowinangun,
Jalan Mentaok Raya, Jalan Tegal Gendu, Jalan Nyi Pembanyun, Jalan
Gedungkuning, dan Jalan Karanglo.
Rencana penerangan jalan dibuat pada setiap jalan. Jalan yang belum
memiliki penerangan adalah Jalan Kyai Mangu. Apalagi jalan ini akan
dikembangkan untuk jalan alternatif jika Jalan Kemasan digunakan satu arah.
Oleh karena itu, rencana penerangan pada Jalan Kyai Mangu adalah dengan
mengembangkan lampu jalan setiap 30 m berdasarkan Panduan Penempatan
Fasilitas Perlengkapan Jalan Departemen Perhubungan Direktorat Bina Sistem
Transportasi Perkotaan. Rencana lampu jalan dapat dilakukan pada median jalan
maupun pinggir jalan. Rencana lampu jalan pada median dapat dilakukan di Jalan
Ngeksi Gondo dan Jalan Gedongkuning. Untuk rencana lampu jalan lainnya dapat
dilakukan di pinggir jalan. Total rencana jumlah lampu jalan di Kecamatan
Kotagede adalah 325 unit.
Tabel 7. 16 Rencana Lampu Jalan
Nama Jalan Rencana Lampu Jalan
Jalan Rejowinangun Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 32 unit
Jalan Kemasan Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 26 unit
Jalan Mondorakan Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 26 unit
Jalan Gedongkuning Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 80 unit
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIT VII 48
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA
saluran drainase tersebut memiliki kondisi baik, 24% kondisi sedang dan 12%
dalam kondisi buruk. Konstruksi saluran drainase sebagian besar terbuat dari
beton namun masih ada yang terbuat dari batu bata. Beberapa RW di Kelurahan
Purbayan yakni RW IX dan X memiliki saluran drainase yang baik namun karena
kondisi topografinya yang terletak di daerah cekungan menyebabkan air hujan
dari segala air melimpah ke wilayah ini mengakibatkan genangan yang cukup
dalam, bahkan sampai lebih dari 1 meter. Hal ini terjadi tiap musim hujan tiba.
Aliran air berasal dari tiga arah yakni utara, barat dan timur.
Walaupun banyak terdapat saluran drainase, Kecamatan Kotagede tidak
luput dari masalah genangan air atau bahkan banjir. Beberapa titik genangan air
terdapat di tiga kelurahan yakni 11 titik di Keluarahan Prenggan, 13 titik d
Kelurahan Purbayan dan 7 titik di Kelurahan Rejowinangun. Rencana yang akan
dilakukan terhadap wilayah studi, yaitu:
1. Perencanaan drainase sebagai alternatif pemecahan masalah dan perbaikan
sebagai hal pendukung suatu perencanaan drainase sebagai penentu
standar saluran. Serta proyeksi kebutuhan saluran drainase pada tahun
2017 yang akan berkelanjutan jika ada proses yang prospeknya lebih
berlanjut.
2. Perencanaan drainase sebagai proyeksi kebutuhan jaringan drainase tahun
2023-2032. Sebagai pendukung suatu kesejahteran masyarakat sekitar
aliran drainase yang nantinya akan menjadi suatu tinjauan khusus dalam
proses memperbarui dalam jangka waktu ke depannya.
3. Rencana pengembangan potensi untuk mendukung dua hal diatas.
Tabel 7. 17 Kerangka Perencanaan Pengembangan Sistem Drainase Kecamatan
Kotagede
Permasalahan
No Penyebab Penanganan
Umum
Permasalahan
No Penyebab Penanganan
Umum
1. Sebagian besar Penyebab dari adanya Karena pembangunan
saluran drainase bangunan drainase tertutup drainase sejak lama, jadi
adalah jenis adalah pada jaman dulu saluran hal yang bisa di lakukan
tertutup terdapat di tersebut sudah di bangun pada adalah menutup bagian atas
bawah jalan. masa kerajaan atau pada jaman jaringan drainase yang
jepang dan belanda. Jadi dimana nantinya tidak
drainase ada sejak merusak pemandangan dan
dulu.sehingga menggangu bau sampah tidak keluar.
pemandangan da bau sampah
keluar kemana – mana. Hal yang tepat dilakukan
Beberapa jalan yang di adalah melebarkan jalan
bawahnya ada saluran drainase, sekitar secara maksimal,
pada saat meluap, iar langsung dan melakukan penangan
kejalan – jalan, tidak adanya khusus pada pusat aliran
dinding pembatas yang yaitu di hulu dan sungai.
memungkinkan mengarahkan
air berjalan satu arah.
2. Sering terjadi Beberapa daerah Kecamatan Melakukan pembangunan
genangan air hujan Kotagede terdapat topografi jaringan drainase baru yang
di daerah tertentu. yang kurang baik, berbentuk di mana berfungsi untuk
cekungan, sehingga mengalihkan air ke sungai
menimbulkan suatu adanya atau mata air lainnya.
genangan air jika pada musim
hujan.
Sumber: Hasil Rencana 2012
C. Wisata Budaya
Wisata budaya yang terdapat di Kelurahan Purbayan terdiri dari makam
raja mataram yang masih berada dalam satu kompleks dengan Kerajaan Mataram
dan rumah-rumah adat yaitu pada blok 55173-10.
55171-04
55171-05
Kelurahan
Prenggan
55172-07
Kelurahan
Purbayan
55173-05
55173-08
7. Pengadaan pelayanan Kelurahan Dinas PU APBD
umum Rejowinangun
55171-02
55171-04
55172-06
55173-09
8. Pengadaan ruang Kelurahan Dinas PU APBD
terbuka non hijau Rejowinangun
55171-02
9. Rencana Kelurahan Dinas APBD
pengembangan rencana Prenggan perdagangan dan Swasta
industri 55172-06 industri
55172-07
PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA JARINGAN PRASARANA
1. Perbaikan dan Kelurahan Dinas APBD
pemeliharaan jaring an Rejowinangun perhubungan
jalan Jalan Dinas PU
Gedongkuning Bappeda
Keluarahan
Prenggan
Jalan
Mondorakan
Jalan Kemasan
Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
KT- KT- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PS RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
. Jompo
17 Panti X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
. Asuhan
Sumber : Hasil Rencana 2012
Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PB RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 PK-1 PK-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
Pembantu
15 Posyandu X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
16 Balai X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Pengobatan I
17 Pos X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
kesehatan
18 Dokter X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
umum
19 Dokter X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Spesialis
20 Bidan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
21 Poliklinik X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
22 Klinik/Rum X X X X X X X I I I I X X X X X X X X X X B X I X X X X X X X X X X X X
ah Sakit
23 Lapangan X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X I I X X X X X X X X X X X X X
olahraga
24 Gelanggang X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
olahraga
25 Gedung X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
olahraga
26 Stadion X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
27 Masjid X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
28 Gereja X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
29 Pura X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
30 Vihara X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
31 Kelenteng X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
32 Langgar/m X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
ushola
33 Gedung X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
pertumuan
Lingkungan
34 Gedung X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
pertemuan
Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PB RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 PK-1 PK-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
Kota
35 Gedung X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Serba Guna
36 Balai X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
pertemuan
dan
pameran
37 Pusat X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
informasi
lingkungan
38 Lembaga X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
sosial /
organisasi
kemasyarak
atan
39 Terminal X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Tipe A
40 erminal X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Tipe B
41 erminal X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Tipe C
42 Stasium X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
43 Pelabuhan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
44 Bandara X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
umum
45 Bandara X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Khusus
46 Lapangan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
parkir
umum
Sumber : Hasil Rencana 2012
Zona Zona
Zona
Zona Perlindu Zona Suaka Zona Zona Zona
Ruang Zona Zona Zona
Hutan ngan perlindu Alam Rawan Perdaga Ruang Zona Zona
terbuka lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Lindun terhadap ngan dan Bencan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Zona/ Kegiatan hijau lainnya Ran Lainnya
g Kawasan di setempat cagar a Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PB RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
dan instrumen
optik
17. Furniture dan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X
manufaktur
Sumber : Hasil Rencana 2012
Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PS RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
15. Klub X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
malam
dan bar
16. Teater X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
17. Restoran X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
18. Bioskop X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
19. Penginap X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
an Hotel
20. Penginap X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
an
Losmen
21. Salon X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X
22. Laundry X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X
23. Perbanka X X X X X X X X X X X X X I I I X X X X X X X X X X X X X X X X I X I
n
24. SPBU X X X X X X X X B B B X X X B X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sumber : Hasil Rencana 2012
5 Kolam X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X
6 Tempat X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X
pelelang
an ikan
7 Perkebun X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X
an
tanaman
keras
8 Perkebun X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X
an
Agrobisn
Zona
Perlindu Zona Zona
perlin Zona Suaka Zona Zona Zona
Zona ngan Zona
Ruang Alam Zona lindun Ruang Zona
Hutan terhadap du Perdaga
Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Terbukaperuntuka Zona Zona
terbuk dan Rawan g Zona Perumahan
Zona/ Lindu Kawasan ngan ngan dan Umum Khusus Campuran
No a hijau cagar Bencana lainny ran Non n Lainnya
Kegiatan ng di setem Jasa
kota buday a Hijau
Bawahny pat a
a
RT K- K- K- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- RTN PL PL PL KHKHKH
HL PB PS SC RB LL R-1R-2 R-3R-4R-5 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 C-1C-2C-3
H 1 2 3 1 2 3 4 5 H -1 -2 -3 -1 -2 -3
is
9 Lapanga X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
n
penggem
balaan
10 Pemerah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
an susu
11 Kandang X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Hewan
12 Tambang X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X
mineral
dan batu
bara
13 Tambang X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X
minyak
dan gas
bumi
14 Tambang X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X
panas
bumi
15 Pengamb X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Zona
Perlindu Zona Zona
perlin Zona Suaka Zona Zona Zona
Zona ngan Zona
Ruang Alam Zona lindun Ruang Zona
Hutan terhadap du Perdaga
Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Terbukaperuntuka Zona Zona
terbuk dan Rawan g Zona Perumahan
Zona/ Lindu Kawasan ngan ngan dan Umum Khusus Campuran
No a hijau cagar Bencana lainny ran Non n Lainnya
Kegiatan ng di setem Jasa
kota buday a Hijau
Bawahny pat a
a
RT K- K- K- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- RTN PL PL PL KHKHKH
HL PB PS SC RB LL R-1R-2 R-3R-4R-5 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 C-1C-2C-3
H 1 2 3 1 2 3 4 5 H -1 -2 -3 -1 -2 -3
ilan air
tanah
16 Wisata X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
alam
17 Wisata X X X X X X X X X X B X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
buatan
18 Wisata X X X X X X X X X B B X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
budaya
Sumber : Hasil Rencana 2012
Tabel Zoning Teks Sub Zona Perumahn Brkepadatan Sangat Tinggi (R1)
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Ruang Bangunan
Purbayan 55173-06 R1 Permukiman Diarahkan untuk Guest house Rumah tunggal KDB maks : 80 % GSB
permukiman Paviliun Rumah mewah KLB maks : 2,4 GSSB : 0-4
berkepadatan tinggi: Rumah dinas Rumah adat KDH min : 20% GSMB : 1-3
Rumah sederhana Ruko (Kampung wisata) Kepadatan Bangunan Ketinggian maksimum:
Rumah menengah Minimarket Perdagangan dan atau Unit Minimum: 12 m (3 lantai)
Rumah deret Jasa Diatas 1000 unit/ha, Jarak bebas antar
Townhouse dilengkapi dengan bangunan minimum:
Rumah susun rendah pelayanan umum yang 0 meter
Pendidikan (TK, SD, memadai. Tampilan Bangunan :
SMP) Ketentuan arsitektural
Kesehatan Warna bangunan, bahan
(puskesmas, bangunan, tekstur
posyandu, dokter bangunan bebas, tetetapi
umum/spesialis) harus menyesuaikan
Peribadatan (mushola, bangunan-bangunan
masjid, gereja, vihara, bersejarah di sekitarnya.
pura, klenteng)
55173-07 R1 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
diperbolehkan di wilayah diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 2,4 GSSB : 0-4
permukiman terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min : 20% GSMB : 1-3
berkepadatan sangat permukiman permukiman Kepadatan Bangunan Ketinggian maksimum:
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum: 12 m (3 lantai)
Rumah Deret tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, Jarak bebas antar
Rumah Kost Ruko Rumah Tunggal dilengkapi dengan bangunan minimum:
Rumah Sederhana Supermarket Rumah Adat pelayanan umum yang 0 meter
Pendidikan (TK dan Perkantoran (Kawasan Wisata) memadai. Tampilan Bangunan :
SD) Puskesmas Pasar Lingkungan Ketentuan arsitektural
Kesehatan (Poliklinik, Warna bangunan, bahan
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Ruang Bangunan
bidan, Dokter) bangunan, tekstur
Peribadatan (Masjid, bangunan bebas, tetetapi
Gereja, Pura, harus menyesuaikan
Kelenteng) bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55173-09 R1 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
diperbolehkan di wilayah diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 1,6 GSSB : 0-4
permukiman terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min: 20% GSMB : 1-3
berkepadatan sangat permukiman permukiman Kepadatan Bangunan Ketinggian maksimum:
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : 12 m (3 lantai)
Rumah Deret tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, Jarak bebas antar
Rumah Kost Ruko Rumah Tunggal dilengkapi dengan bangunan minimum:
Rumah Sederhana Supermarket Pasar Lingkungan pelayanan umum yang 0 meter
Pendidikan (TK dan Perkantoran memadai. Tampilan Bangunan :
SD) Puskesmas Ketentuan arsitektural
Kesehatan (Poliklinik, Warna bangunan, bahan
bidan, Dokter) bangunan, tekstur
Peribadatan (Masjid, bangunan bebas, tetetapi
Gereja, Pura, harus menyesuaikan
Kelenteng) bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55173-13 R1 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
diperbolehkan di wilayah diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 2,4 GSSB : 0-4
permukiman terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min : 20% GSMB : 1-3
berkepadatan sangat permukiman permukiman Kepadatan Bangunan Ketinggian maksimum:
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : 12 m (3 lantai)
Rumah Deret tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, Jarak bebas antar
Rumah Kost Ruko Rumah Tunggal dilengkapi dengan bangunan minimum:
Rumah Sederhana Supermarket Pasar Lingkungan pelayanan umum yang 0 meter
Pendidikan (TK dan Perkantoran memadai. Tampilan Bangunan :
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Ruang Bangunan
SD) Puskesmas Ketentuan arsitektural
Kesehatan (Poliklinik, Warna bangunan, bahan
bidan, Dokter) bangunan, tekstur
Peribadatan (Masjid, bangunan bebas, tetetapi
Gereja, Pura, harus menyesuaikan
Kelenteng) bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
Sumber: Hasil Rencana 2012
e. Prasarana Lingkungan
1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil
dengan lebar jalan minimal 3,5 m.
2. Tersedia tempat sampah lingkungan dengan kapasitas minimal 6 m2
yang terbagi atas jenis sampah (organik dan non organik) yang
dilengkapi gerobak berkapasitas 2 meter kubik.
3. Tersedia lubang biopori untuk sampah organik pada tiap blok.
4. Tersedia sistem pengolahan limbah domestik.
5. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar.
6. Penyediaan bak septik dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air
pada tiap kavling.
7. Penyediaan lahan parkir dengan luas standar minimal 200 m2 dan
lokasinya tersebar di seluruh permukiman.
f. Fasilitas Pendukung
1. Fasilitas Pendidikan berupa Taman Bacaan, TK, SD, SMP dan SMU
dengan radius pecapaian untuk TK yaitu 500 m2, untuk SD yaitu 1000
m2, untuk SMP yaitu 1.000 m2 dan untuk SMU yaitu 3000 m2.
2. Fasilitas Kesehatan berupa posyadu, balai pengobatan, dan tempat
praktek dokter dengan radius 1.500 m2.
3. Fasilitas peribadatan minimal yaitu musholla/langgar.
4. Fasilitas perdagangan dan jasa minimal berupa toko/warung dengan
radius pencapaian.
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
55173-04 R2 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang terbatas Fungsi yang bersyarat KDB maks : 80 % GSB
diperbolehkan meliputi aktivitas: meliputi aktivitas : KLB maks : 2,4 GSSB : 0-4
meliputi aktivitas: Ruko dan Rumah tunggal KDH min : 20% GSMB : 1-3
rumah minimarket Rumah Kepadatan Bangunan Ketinggian
sederhana, Restaurant Adat/Kampung Wisata atau Unit Maksimum maksimum: 12 m (3
rumah kost Perkantoran Pasar Lingkungan : 1000 unit/ha, lantai)
dan rumah Puskesmas dilengkapi dengan Jarak bebas antar
deret. pelayanan umum bangunan minimum:
TK dan SD yang memadai. 0 meter
Posyandu dan Tampilan Bangunan :
Dokter. Ketentuan arsitektural
Masjid, Gereja, Warna bangunan, bahan
Pura, Vihara dan bangunan, tekstur
Kelenteng. bangunan bebas, tetetapi
Jalur hijau dan harus menyesuaikan
pulau jalan, bangunan-bangunan
Taman bersejarah di sekitarnya.
lingkungan
Warung/Toko
Hydran
55173-05 R2 Permukiman Diarahkan untuk Fungsi yang Fungsi yang bersyarat KDB maks : 80 % GSB
permukiman diperbolehkan tetetapi meliputi aktivitas : KLB maks : 2,4 GSSB : 0-4
berkepadatan tinggi: terbatas di wilayah Rumah tunggal KDH min : 20% GSMB : 1-3
Rumah sederhana permukiman Rumah mewah Kepadatan Bangunan Ketinggian
Rumah menengah berkepadatan tinggi Rumah adat atau Unit Maksimum: maksimum: 12 m (3
Rumah deret adalah: (Kampung wisata) 1000 unit/ha, lantai)
Townhouse Guest house dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Rumah susun Paviliun pelayanan umum yang bangunan minimum:
rendah Rumah dinas memadai. 0 meter
Pendidikan (TK, Ruko Tampilan Bangunan :
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
SD, SMP) Minimarket Ketentuan arsitektural
Perdagangan ( Warna bangunan, bahan
warung, toko) bangunan, tekstur
Kesehatan bangunan bebas, tetetapi
(puskesmas, harus menyesuaikan
posyandu, dokter bangunan-bangunan
umum/spesialis) bersejarah di sekitarnya.
Peribadatan
(langgar/mushola,
masjid, gereja,
vihara, pura,
klenteng)
55173-08 R2 Permukiman Diarahkan untuk Guest house Rumah tunggal KDB maks : 80 % GSB
permukiman Paviliun Rumah mewah KLB maks : 1,6 GSSB : 0-4
berkepadatan tinggi: Rumah dinas Rumah adat KDH min : 20% GSMB : 1-3
Rumah sederhana Ruko (Kampung wisata) Kepadatan Bangunan Ketinggian
Rumah menengah Minimarket atau Unit Maksimum : maksimum: 12 m (3
Rumah deret 1000 unit/ha, lantai)
Townhouse dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Rumah susun pelayanan umum yang bangunan minimum:
rendah memadai. 0 meter
Pendidikan (TK, Tampilan Bangunan :
SD, SMP) Ketentuan arsitektural
Perdagangan ( Warna bangunan, bahan
warung, toko) bangunan, tekstur
Kesehatan bangunan bebas, tetetapi
(puskesmas, harus menyesuaikan
posyandu, dokter bangunan-bangunan
umum/spesialis) bersejarah di sekitarnya.
Peribadatan
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
(mushola, masjid,
gereja, vihara,
pura, klenteng)
55173-11 R2 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 1,6 GSSB : 0-4
wilayah permukiman terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min : 20% GSMB : 1-3
berkepadatan tinggi permukiman permukiman Kepadatan Bangunan Ketinggian
adalah: berkepadatan tinggi berkepadatan tinggi atau Unit Maksimum : maksimum: 12 m (3
Rumah Sederhana adalah: adalah: 1000 unit/ha, lantai)
Rumah Kost Ruko Rumah Tunggal dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Rumah Deret Supermarket Pasar Lingkungan pelayanan umum yang bangunan minimum:
Pendidikan (TK, memadai. 0 meter
SD dan SMP) Tampilan Bangunan :
Kesehatan Ketentuan arsitektural
(Poliklinik, Warna bangunan, bahan
Dokter, bangunan, tekstur
Puskesmas) bangunan bebas, tetetapi
Peribadatan harus menyesuaikan
(Masjid, Gereja, bangunan-bangunan
Pura, Kelenteng) bersejarah di sekitarnya.
Lapangan olah
raga, taman kota.
55173-12 R2 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 1,6 GSSB : 0-4
wilayah permukiman terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min : 20% GSMB : 1-3
berkepadatan tinggi permukiman permukiman Kepadatan Bangunan Ketinggian
adalah: berkepadatan tinggi berkepadatan tinggi atau Unit Maksimum : maksimum: 12 m (3
Rumah Sederhana adalah: adalah: 1000 unit/ha, lantai)
Rumah Kost Ruko Rumah Tunggal dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Rumah Deret Supermarket Pasar Lingkungan pelayanan umum yang bangunan minimum:
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
Pendidikan (TK, Perkantoran memadai. 0 meter
SD dan SMP) Puskesmas Tampilan Bangunan :
Kesehatan Ketentuan arsitektural
(Poliklinik, bidan, Warna bangunan, bahan
Dokter) bangunan, tekstur
Peribadatan bangunan bebas, tetetapi
(Masjid, Gereja, harus menyesuaikan
Pura, Kelenteng) bangunan-bangunan
Lapangan olah bersejarah di sekitarnya.
raga, taman kota.
55171-08 R-2 Permukiman fungsi yang Rumah Dinas Rumah sakit tipe C KDB maks = 75 GSSB = 3 m
diperbolehkan Ruko SPBU KLB maks = 1,5 GSMB = 2 m
adanya aktivitas Jasa Perkantoran Posyandu KDH min = 0,3
Rejowinangun
berikut. Restoran
Rumah tunggal Puskesmas
SMA
Wisata budaya
55171-10 R-2 Permukiman fungsi yang Rumah Dinas Rumah sakit tipe C KDB maks = 75 GSSB = 3 m
diperbolehkan Ruko/warung SPBU KLB maks = 0,9 GSMB = 2 m
adanya aktivitas Jasa Perkantoran Posyandu KDH min = 0,3
berikut. Restoran
Rumah tunggal Puskesmas
SMA
Wisata budaya
55171-01 R-2 Permukiman fungsi yang Rumah Dinas Rumah sakit tipe C KDB maks = 80 GSSB = 3 m
diperbolehkan Ruko/warung SPBU KLB maks = 0,9 GSMB = 2 m
Prenggan adanya aktivitas Jasa Perkantoran Posyandu KDH min = 0,3
berikut. Restoran
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
Rumah tunggal Puskesmas
SMA
Wisata budaya
55171-02 R-2 Permukiman fungsi yang Rumah Dinas Rumah sakit tipe C KDB maks = 75 GSSB = 3 m
diperbolehkan Ruko/warung SPBU KLB maks = 1,5 GSMB = 2 m
adanya aktivitas Jasa Perkantoran Posyandu KDH min = 0,3
berikut. Restoran
Rumah tunggal Puskesmas
SMA
Wisata budaya
55172-03 R-2 Permukiman Diperbolehkan Pertokoan deret Rumah sakit tipe C KDB : 75% - GSB :
adanya aktivitas Peribadatan SPBU KLB : 1,5 - permukiman
perdagangan di SD Posyandu KDH : 20 % - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Pemerintahan dan
Rumah 1000 unit per ha, PU
tunggal dilengkapi dengan - GSSB : 0-1
Warung pelayan umum yang - GSMB : 0-1
memadai - Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan
Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
- Warna bangunan,
bahan bangunan,
tekstur bangunan
bebas, tetetapi
harus
menyesuaikan
bangunan-
bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-04 R-2 Permukiman Diperbolehkan SMP Rumah sakit KDB : 75% - GSB :
adanya aktivitas SMA tipe C KLB : 1,5 - permukiman
perdagangan di Pertokoan deret SPBU KDH : 20% - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan Peribadatan Posyandu Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Pendidikan
Rumah 1000 unit per ha, - GSSB : 0-1
tunggal dilengkapi dengan - GSMB : 0-2
Warung pelayan umum yang - Perdagangan dan
memadai jasa
- GSSB : 0-3
- GSMB : 0-3
- Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan
Bangunan :
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
Ketentuan arsitektural
- Warna bangunan,
bahan bangunan,
tekstur bangunan
bebas, tetetapi
harus
menyesuaikan
bangunan-
bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-05 R-2 Permukiman Diperbolehkan Pertokoan deret Pasar Lingkungan KDB : 75% - GSB :
adanya aktivitas Minimarket Rumah Sakit Tipe C KLB : 1,5 - permukiman
perdagangan di Peribadatan KDH : 20% - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Pendidikan
Rumah 1000 unit per ha, - GSSB : 0-1
tunggal dilengkapi dengan - GSMB : 0-2
Warung pelayan umum yang - Perdagangan dan
memadai jasa
- GSSB : 0-3
- GSMB : 0-3
- Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
Bangunan :
Ketentuan arsitektural
- Warna bangunan,
bahan bangunan,
tekstur bangunan
bebas, tetetapi
harus
menyesuaikan
bangunan-
bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-06 R-2 Permukiman Diperbolehkan Pertokoan deret KDB : 75% - GSB :
adanya aktivitas Minimarket KLB : 1,5 - permukiman
perdagangan di Peribadatan KDH : 20% - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Perdagangan dan
Rumah 1000 unit per ha, jasa
tunggal dilengkapi dengan - GSSB : 0-3
Warung pelayan umum yang - GSMB : 0-3
memadai - Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan
Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
- Warna bangunan,
bahan bangunan,
tekstur bangunan
bebas, tetetapi
harus
menyesuaikan
bangunan-
bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-07 R-2 Permukiman Diperbolehkan Pertokoan deret KDB : 75% - GSB :
adanya aktivitas Minimarket KLB : 1,5 - permukiman
perdagangan di Peribadatan KDH : 20% - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Perdagangan dan
Rumah 1000 unit per ha, jasa
tunggal dilengkapi dengan - GSSB : 0-3
Warung pelayan umum yang - GSMB : 0-3
memadai - Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan
Bangunan :
Ketentuan arsitektural
- Warna bangunan,
bahan bangunan,
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi
harus
menyesuaikan
bangunan-
bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-08 R-2 Permukiman Diperbolehkan Pertokoan deret Rumah sakit KDB : 80% - GSB :
adanya aktivitas Minimarket tipe C KLB : 1,6-2,4 - permukiman
perdagangan di Peribadatan SPBU KDH : 20% - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan Posyandu Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Perdagangan dan
Rumah 1000 unit per ha, jasa
tunggal dilengkapi dengan - GSSB : 0-3
Warung pelayan umum yang - GSMB : 0-3
memadai - Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan
Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya
Sumber: hasil Rencana 2012
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-02 R-3 Permukiman Rumah tunggal Peribadatan Industri KDB maks 75% GSB :
Rumah deret Pendidikan KLB maks 1,5 GSSB : 0-3
Toko/warung Klinik KDH min 20% GSMB : 0-2
Peribadatan Maksimum 100 Ketinggian
Keamanan maksimum 12 m
Ruko Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-03 R-3 Permukiman Rumah tunggal Peribadatan Industri KDB MAKS 75% GSB :
Rumah deret Pendidikan KLB MAKS 1,5 GSSB : 0-3
Toko/warung Kesehatan KDH MIN 20% GSMB : 0-2
Pendidikan Maksimum 100 Ketinggian
Keamanan maksimum 12 m
Perdagangan dan Jarak bebas antar
Jasa bangunan minimum 0
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
meter
Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-04 R-3 Permukiman Rumah tunggal Peribadatan Industri KDB MAKS 75% GSB :
Rumah deret Pendidikan KLB MAKS 1,5 GSSB : 0-3
Toko/warung Kesehatan KDH MIN 20% GSMB : 0-2
Perdagangan dan Maksimum 100 Ketinggian
jasa maksimum 12 m
Keamanan Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-05 R-3 Permukiman Rumah tunggal Peribadatan Industri KDB MAKS 75% GSB :
Rumah deret Pendidikan KLB MAKS 1,5 GSSB : 0-3
Toko/warung Kesehatan KDH MIN 20% GSMB : 0-2
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
Keamanan Maksimum 100 Ketinggian
Perdagangan dan maksimum 12 m
Jasa Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-06 R-3 Permukiman Rumah tunggal Peribadatan Industri KDB MAKS 75% GSB :
Rumah deret Pendidikan KLB MAKS 1,5 GSSB : 0-3
Toko/warung Kesehatan KDH MIN 20% GSMB : 0-2
Maksimum 100 Ketinggian
maksimum 12 m
Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
Tampilan bangunan
55171-07 R-3 Permukiman Rumah tunggal Peribadatan Industri KDB MAKS 75% GSB :
Rumah deret Pendidikan KLB MAKS 1,5 GSSB : 0-3
Toko/warung Kesehatan KDH MIN 20% GSMB : 0-2
Maksimum 100 Ketinggian
maksimum 12 m
Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
meter
Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-12 R-3 Permukiman fungsi yang Minimarket Rumah Sakit KDB maks = 75 GSSB = 3 m
diperbolehkan taman Pasar lingkungan KLB maks = 1,5 GSMB = 2 m
adanya aktivitas SD KDH min = 0,3
berikut. SMP
Rumah Tunggal SMA
Rumah Kopel Posyandu
Toko/warung sarana pemerintahan
55171-11 R-4 Permukiman fungsi yang Rumah sakit Pasar Lingkungan KDB maks = 75 GSSB = 3 m
diperbolehkan Ruko/warung SPBU KLB maks = 1,5 GSMB = 2 m
adanya aktivitas TK Wisata buatan KDH min = 0,3
berikut. TPS BTS
Rumah Tunggal
Rumah Kopel
KT-1 Perkantoran diperbolehkan Rumah dinas Perkantoran swasrta KDB maksimum GSSB = 3 m
adanya aktivitas 70% GSMB = 4 m
Purbayan
pelayanan umum KLB maksimum 0,9
berupa kantor KDH minimal 30 %
pemerintahan
55172-03 KT-1 Perkantoran Diperbolehkan Rumah dinas Perkantoran swata KDB maksimum GSSB = 3 m
sebagai wilayah 70% GSMB = 4 m
Prenggan perkantoran KLB maksimum 0,9
pemerintah KDH minimal 30 %
Sumber : Hasil Rencana 2012
Kegiatan yang tidak dizinkan dalam wilayah perdagangan dan jasa berupa
townhouse, rumah dinas, rumah mewah, rumah adat, kegiatan pemerintahan,
kegiatan industri, kegitan pendidikan, dan lain-lain.
B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB maksimum sebesar 80 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 1,6
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru
perdagangan dan jasa maksimum 200 unit/ha dilengkapi pelayanan umum
yang memadai.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-1 meter
b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 0-3 meter
2. Ketinggian Maksimum
a. Ketinggian bangunan maksimum adalah 15 meter atau setara dengan 3
lantai
3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum
Jarak bebas antar bangunan minimum pada kawasan perdagangan dan jasa
adalah 0,5 meter
4. Tampilan Bangunan
a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
Tabel Zoning Teks Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K3)
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
K-3 Perdagangan dan Rumah tunggal Ruko SPBU KDB maks = 80 % GSSB = 3 m
Jasa Toko Pasar tradisional Pasar tradisonal KLB maks = 1,6 GSMB = 3 m
Purbayan 55173-01
Warung SMP Rumah sakit KDH min = 20 %
Peribadatan SMA TK
K-3 Perdagangan dan Rumah tunggal Ruko SPBU KDB maks = 80 % GSSB = 1 m
Jasa Toko Pasar tradisional Pasar tradisonal KLB maks = 1,6 GSMB = 3m
55173-02
Warung SMP Rumah sakit KDH min = 20 %
Peribadatan SMA TK
55173-05 K-3 Perdagangan dan Diarahkan untuk : Diarahkan untuk: Diarahkan untuk: KDB maks : 80 % GSB
Jasa Warung Pasar Lingkungan KLB maks : 2,4 GSSB : 0-1
Toko Ruko KDH min : 20% GSMB : 0-3
Minimarket Kepadatan Bangunan Ketinggian
atau Unit Maksimum: maksimum: 15 m (3
1000 unit/ha, lantai)
dilengkapi dengan Jarak bebas antar
pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55173-06 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 2,4 GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min : 20% GSMB : 0-3
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan Kepadatan Bangunan Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
Toko Ruko Pasar Lingkungan dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55173-07 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 2,4 GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min : 20% GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan Kepadatan Bangunan Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
Toko Ruko Pasar Lingkungan dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55173-09 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min: 20% GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan Kepadatan Bangunan Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
Toko Ruko Pasar Lingkungan dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55171-02 K-3 Perdagangan dan Perdagangan dan Permukiman Industri KDB maks : 80 % GSB :
Jasa jasa Perkantoran KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
Rumah makan Pemerintahan KDH min: 20% GSMB : 0-2
Parkir Kepadatan Bangunan Ketinggian
atau Unit Minimum : maksimum 15 m
Diatas 1000 unit/ha, Jarak bebas antar
Rejowinangun
dilengkapi dengan bangunan minimum
pelayanan umum 0 meter
yang memadai. Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-03 K-3 Perdagangan dan Perdagangan dan Permukiman Industri KDB maks : 80 % GSB :
Jasa jasa Perkantoran KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
Rumah makan Pemerintahan KDH min: 20% GSMB : 0-2
Parkir Kepadatan Bangunan Ketinggian
atau Unit Minimum : maksimum 15 m
Diatas 1000 unit/ha, Jarak bebas antar
dilengkapi dengan bangunan minimum
pelayanan umum 0 meter
yang memadai. Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-04 K-3 Deret Perdagangan dan Permukiman Industri KDB maks : 80 % GSB :
jasa Perkantoran KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
Rumah makan Pemerintahan KDH min: 20% GSMB : 0-2
Parkir Kepadatan Bangunan Ketinggian
atau Unit Minimum : maksimum 15 m
Diatas 1000 unit/ha, Jarak bebas antar
dilengkapi dengan bangunan minimum
pelayanan umum 0 meter
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
yang memadai. Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-05 K-3 Deret Perdagangan dan Permukiman Industri KDB maks : 80 % GSB :
jasa Perkantoran KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
Rumah makan Pemerintahan KDH min: 20% GSMB : 0-2
Parkir Kepadatan Bangunan Ketinggian
atau Unit Minimum : maksimum 15 m
Diatas 1000 unit/ha, Jarak bebas antar
dilengkapi dengan bangunan minimum
pelayanan umum 0 meter
yang memadai. Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-06 K-3 Deret Perdagangan dan Permukiman Industri KDB maks : 80 % GSB :
jasa Perkantoran KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
Rumah makan Pemerintahan KDH min: 20% GSMB : 0-2
Parkir Kepadatan Bangunan Ketinggian
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
atau Unit Minimum : maksimum 15 m
Diatas 1000 unit/ha, Jarak bebas antar
dilengkapi dengan bangunan minimum
pelayanan umum 0 meter
yang memadai. Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-04 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min: 20% GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan Kepadatan Bangunan Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
Toko Ruko Pasar Lingkungan dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
Prenggan memadai. 0 meter
Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
55172-05 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min: 20% GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan Kepadatan Bangunan Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
Toko Ruko Pasar Lingkungan dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55172-06 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min: 20% GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan Kepadatan Bangunan Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
Toko Ruko Pasar Lingkungan dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55172-07 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min: 20% GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan Kepadatan Bangunan Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
Toko Ruko Pasar Lingkungan dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55172-08 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 80 % GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min: 20% GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan Kepadatan Bangunan Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
Toko Ruko Pasar Lingkungan dilengkapi dengan Jarak bebas antar
Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
Sumber: Hasil Rencana 2012
Tabel Zoning Teks Sub Zona Perlindungan Setempat Sempadan Sunagi (PS)
Fungsi yang Ketentuan Tata
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan
Kelurahan Zona Guna Lahan diizinkan tetapi Massa Bangunan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) Runag
bersyarat (B)
55171-01 Perlindungan Perlindungan IPAL RTH Permukiman KDB maks = 0 -
setempat setempat KLB maks = 0
Rejowinnagun
KDH min = 0
Kepadatan bangunan = 0
55172-01 Perlindungan Perlindungan IPAL RTH Permukiman KDB maks = 0 -
setempat setempat KLB maks = 0
Prenggan
KDH min = 0
Kepadatan bangunan = 0
55172-03 Perlindungan Perlindungan IPAL RTH Permukiman KDB maks = 0 -
setempat setempat KLB maks = 0
KDH min = 0
Kepadatan bangunan = 0
Sumber : Hasil Rencana 2012
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
pemerintah
55171-07 RTH Ruang terbuka Ruang resapan sarana olahraga permukiman KDB maks = 75
hijau air perdagangan dan KLB maks = 1,5
olahraga jasa KDH min = 0,3
-
pendidikan
perkantoran
pemerintah
55171-12 RTH Ruang Terbuka - Pemakaman - KDB maks = 75 -
Hijau Taman KLB maks = 1,5
KDH min = 0,3
Tabel Zoning Teks Sub Zona Industri Mesin dan Logam Dasar (I-2)
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
55171-01 I-2 Industri mesin Industri Permukiman Pendidikan KDB mask = 75 % GSB :
dan logam dasar pengolahan Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
Perdagangan dan Ketinggian
Rejowinangun
jasa maksimum 15 m
IPAL Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
55171-06 I-2 Industri mesin Industri Permukiman Pendidikan KDB mask = 75 % GSB :
dan logam dasar pengolahan Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
Perdagangan dan Ketinggian
jasa maksimum 15 m
IPAL Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
55172-06 I-2 Industri mesin Industri Permukiman Pendidikan KDB mask = 75 % GSB :
dan logam dasar pengolahan Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
Perdagangan dan Ketinggian
Prenggan
jasa maksimum 15 m
IPAL Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
55172-07 I-2 Industri mesin Industri Permukiman Pendidikan KDB mask = 75 % GSB :
dan logam dasar pengolahan Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
Perdagangan dan Ketinggian
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
jasa maksimum 15 m
IPAL Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
55173-04 I-2 Industri mesin Industri Permukiman Pendidikan KDB mask = 75 % GSB :
dan logam dasar pengolahan Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
Perdagangan dan Ketinggian
Purbayan
jasa maksimum 15 m
IPAL Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
55173-05 I-2 Industri mesin Industri Permukiman Pendidikan KDB mask = 75 % GSB :
dan logam dasar pengolahan Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
Perdagangan dan Ketinggian
jasa maksimum 15 m
IPAL Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
Sumber: Hasil Rencana 2012
Tabel Zoning Teks Sub Zona Sarana Pelayanan Umum Pendidikan (SPU-1)
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
55172-05 SPU-1 Pendidikan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 75 % GSB
diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 1,5 GSSB : 0-3
wilayah sarana terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min: 20% GSMB : 0-4
pelayanan umum wilayah sarana wilayah sarana Kepadatan Bangunan Ketinggian
pendidikan adalah: pelayanan umum pelayanan umum atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
Perumahan pendidikan adalah: pendidikan adalah: Maksimum 100 lantai)
RTH Warung Kesehatan unit/ha, dilengkapi Jarak bebas antar
Toko dengan pelayanan bangunan minimum:
Prenggan Peribadatan umum yang memadai. 0,5 meter
Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
Tabel Zoning Teks Sub Zona Sarana Pelayanan Umum Kesehatan (SPU-3)
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
55171-08 SPU-3 Sarana Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang KDB maks : 75 % GSB
Kesehatan diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi KLB maks : 1,5 GSSB : 0-2
wilayah sarana terbatas di wilayah bersyarat di wilayah KDH min: 20% GSMB : 0-3
pelayanan umum wilayah sarana wilayah sarana Kepadatan Bangunan Ketinggian
kesehatan adalah: pelayanan umum pelayanan umum atau Unit Minimum : maksimum: 12 m (3
Perumahan kesehatan adalah: kesehatan tidak ada Maksimum 100 lantai)
RTH Warung karena zona tersebut unit/ha, dilengkapi Jarak bebas antar
Toko memang diperuntukkan dengan pelayanan bangunan minimum:
Rejowinangun Peribadatan khusus untuk sarana umum yang memadai. 0,5 meter
Pendidikan kesehatan Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
Sumber: Hasil Rencana 2012
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55173-05 PL-3 Pariwisata Kegiatan wisata RTH Perhotelan KDB maks sebesar 80% GSB :
Cagar alam Minimarket Permukiman KLB maks sebesar 0,9 GSSB : 0-3
Peribadatan Pertokosn tunggal KDH min sebesar 20% GSMB : 0-2
Parkir Ketinggian
maksimum 12 m
Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55173-06 PL-3 Pariwisata Kegiatan wisata RTH Perhotelan KDB maks sebesar 80% GSB :
Cagar alam Minimarket Permukiman KLB maks sebesar 0,9 GSSB : 0-3
Peribadatan Pertokosn tunggal KDH min sebesar 20% GSMB : 0-2
Parkir Ketinggian
maksimum 12 m
Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
meter
Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55173-07 PL-3 Pariwisata Kegiatan wisata RTH Perhotelan KDB maks sebesar 80% GSB :
Cagar alam Minimarket Permukiman KLB maks sebesar 0,9 GSSB : 0-3
Peribadatan Pertokosn tunggal KDH min sebesar 20% GSMB : 0-2
Parkir Ketinggian
maksimum 12 m
Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55173-10 PL-3 Pariwisata Kegiatan wisata RTH Perhotelan KDB maks sebesar 80% GSB :
Cagar alam Minimarket Permukiman KLB maks sebesar 0,9 GSSB : 0-3
Peribadatan Pertokosn tunggal KDH min sebesar 20% GSMB : 0-2
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
Parkir Ketinggian
maksimum 12 m
Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
Sumber : Hasil Rencana 2012
dapat diputuskan oleh bupati/walikota atau kepala dinas tata kota Kota
Yogyakarta.
Perubahan besar (lebih dari 10% fungsi subzona rumah kepadatan sangat
tinggi) dan mengubah sebagian pola ruang (zoning map) wilayah perencanaan
dapat diputuskan oleh bupati/walikota Kota Yogyakarta
7.8.3 Peta Zonasi (Zoning Map)
Peta zonasi merupakan bagian dari peraturan zonasi yang tertuang dalam
bentuk peta, dalam peta zonasi diatur ketentuan-ketentuan baik dalam ketentuan
khusus maupun ketentuan tambahan.
A. Ketentuan Khusus
Untuk kawasan prioritas (Sub BWP IV) yang juga termasuk zona kawasan
kepadatan tinggi, maka:
a. Sistem pergerakan untuk Jl. Kemasan menjadi satu arah menuju Pasar
Legi dan Jl. Mondorakan juga menjadi satu arah menuju Jl. Nyi pembayun
b. Garis Sempadan Bangunan di Jl. Kemasan dan Jl. Mondorakan tetap
dipertahankan yaitu 0 m, karena merupakan bangunan di sekitar
merupakan peninggalan sejarah.
c. Daerah pengrajin perak diadakan pembuatan IPAL untuk pengelolaan
limbah dari pengrajin perak.
B. Ketentuan Tambahan
Ketentuan tambahan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut:
a. GSB di Jalan Kemasan 0-0-0 karena merupakan wilayah padat yang
langsung berbatasan dengan jalan
b. Untuk bangunan kuno yang ada, GSB tidak boleh dirubah.
7.8.4 Ketentuan Pelaksanaan
Ketentuan pelaksanaan pada peraturan zonasi ialah sebagai berikut :
1. Pembangunan rumah sesuai dengan peraturan zonasi ini akan diberikan
insentif berupa kemudahan perizinan pembangunan dan keringanan pajak.
2. Pembangunan rumah yang tidak sesuai dengan peraturan zonasi ini namun
sudah memiliki ijin yang diperoleh sebelum disahkannya Peraturan Zonasi
ini dan belum dilaksanakan, maka pembangunannya dapat terus dilakukan,
2. Perketat/tambah syarat
3. Pajak tinggi
4. Retribusi tinggi
5. Denda/charge
6. Pencabutan izin
7. Pembatasan prasarana dan lain-lain
Insentif dan disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak
masyarakat. Insentif dan disinsentif dapat diberikan oleh:
1. Pemerintah kepada pemerintah daerah;
2. Pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya; serta
3. Pemerintah kepada masyarakat.
Dalam penjelasan UU No. 26 Tahun 2007 pasal 38 dijelaskan bahwa
penerapan insentif atau disinsentif secara terpisah dilakukan untuk perizinan skala
kecil/individual sesuai dengan peraturan zonasi, sedangkan penerapan insentif dan
disinsentif secara bersamaan diberikan untuk perizinan skala besar/kawasan
karena dalam skala besar/kawasan dimungkinkan adanya pemanfaatan ruang yang
dikendalikan dan didorong pengembangannya secara bersamaan. Disinsentif
berupa pengenaan pajak yang tinggi dapat dikenakan untuk pemanfaatan ruang
yang tidak sesuai rencana tata ruang sehingga pemanfaat ruang membayar pajak
lebih tinggi. Insentif dapat diberikan antarpemerintah daerah yang saling
berhubungan berupa subsidi silang dari daerah yang penyelenggaraan
pemanfaatan ruangnya memberikan dampak kepada daerah yang dirugikan, atau
antara pemerintah dan swasta dalam hal pemerintah memberikan preferensi
kepada swasta sebagai imbalan dalam mendukung perwujudan rencana tata ruang.
Konsep dasar pemberian insentif dan disinsentif meliputi faktor
kelangkaan, opportunity cost, kompetisi pemanfaatan ruang dan marginalism.
Penerapan insentif dan disinsentif harus jelas berpihak pada good governance atau
berpihak untuk pelayanan masyarakat. Untuk itu, diperlukan pemahaman dalam
penerapan insentif-disinsentif sehingga dalam penerapannya tidak diartikan
sebagai hal yang buruk tetapi diartikan sebagai sesuatu yang mendidik, tidak
menghukum, meningkatkan keberadaban, menarik, dan safeguarding. Pemberian
2. Penghargaan atau Bangunan dengan fungsi dan zoning yang tepat serta intensitas
keringanan pajak bangunan tidak terjadi penyimpangan dari KLB, KDB, dan KDH
dikenakan pajak yang ringan karena telah sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan
4. Subsidi sarana Insentif ini akan diberikan pada pengembang atau investor yang
akan membangun perumahan maupun pengembangan sarana di
Kecamatan Kotagede dengan syarat pembangunan tersebut harus
sesuai dengan peruntukan lahan di rencana tata ruang yaitu dengan
penambahan sarana dan prasarana sebagai pendukung dari
pengembangan yang baru tersebut
5. Urun saham Insentif ini dapat diberikan oleh pemerintah untuk investor atau
pengembang yang mengikuti dan menaati arahan tata ruang yang
telah ditetapkan melalui urun saham sehingga pemerintah ikut
membantu dalam pengembangan bangunan tersebut
2. Pajak tinggi, denda atau Disinsentif berupa pajak tinggi diberlakukan pada bangunan
charge yang tidak bersedia mengikuti arahan tata ruang yang telah
ditentukan sehingga bangunan tersebut dikenai denda
maupun pajak yang lebih tinggi dari seharusnya.