Anda di halaman 1dari 192

LAPORAN RENCANA

RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032


KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

BAB VII
RENCANA

7.1 Ketentuan Umum


Rencana Detai Tata Ruang Kabupaten/Kota adalah rencana secara terperinci
tentang tata ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan
zonasi. Peraturan zonasi merupakan ketentuan yang mengatur tentang persyaratan
pemanfaatan ruang dan pengendaliannya untuk setiap blok/zona peruntukan yang
penetapan zonanya diatur dalam rencana rinci tata ruang. Wilayah perencanaan
adalah bagian dari kabupaten/kota yang merupakan kawasan strategis yang perlu
disusun rencana rincinya dalam hal ini RDTR sesuai dengan arahan RTRW
kabupaten/kota.
7.1.1 Kedudukan RDTR dan Peraturan Zonasi
Sesuai ketentuan Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, setiap RTRW kabupaten/kota harus
menetapkan bagian dari wilayah kabupaten/kota yang perlu disusun RDTR-nya.
Bagian dari wilayah yang akan disusun RDTR tersebut merupakan kawasan
perkotaan atau kawasan strategis kabupaten/kota. Kawasan strategis
kabupaten/kota dapat disusun RDTR-nya yaitu:
a. kawasan yang mempunyai ciri perkotaan atau direncanakan menjadi
kawasan perkotaan.
b. memenuhi kriteria lingkup wilayah perencanaan RDTR yang ditetapkan
dalam pedoman ini.
RTRW kabupaten/kota dapat dilengkapi dengan acuan lebih detail tentang
pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota dalam bentuk RDTR. Muatan
materi RDTR meliputi tujuan penataan ruang BWP, Rencana Pola Ruang,
Rencana Jaringan Prasarana, Penetapan Sub BWP prioritas, Ketentuan
Pemanfaatan Ruang dan Peraturan Zonasi sebagai salah satu dasar dalam
pengendalian pemanfaatan ruang dan sekaligus menjadi dasar penyusunan RTBL
bagi zona-zona yang penanganannya diprioritaskan. Namun apabila RTRW
kabupaten/kota tidak memerlukan RDTR maka peraturan zonasi dapat disusun

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 1
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

untuk kawasan perkotaan baik yang sudah ada maupun yang direncanakan pada
wilayah kabupaten/kota.
RDTR merupakan rencana yang menetapkan blok pada kawasan fungsional
sebagai penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang yang memperhatikan
keterkaitan antarkegiatan dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan
yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan
fungsional tersebut.
RDTR yang disusun lengkap dengan peraturan zonasi merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan untuk suatu BWP tertentu. Dalam hal RDTR
tidak disusun atau RDTR telah ditetapkan sebagai perda namun belum ada
peraturan zonasinya sebelum keluarnya pedoman ini, maka peraturan zonasi dapat
disusun terpisah dan berisikan zoning map dan zoning text untuk seluruh kawasan
perkotaan baik yang sudah ada maupun yang direncanakan dalam wilayah
kabupaten/kota.
7.1.2 Fungsi dam Manfaat RDTR
Fungsi RDTR dan peraturan zonasi menurut Permen PU No 20 Tahun
2011 Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota adalah
sebagai berikut:
a. Sebagai kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota
berdasarkan RTRW
b. Sebagai acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari
kegiatan pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTRW
c. Sebagai acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang
d. Sebagai acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang
e. Sebagai acuan dalam penyusunan RTBL.
Manfaat RDTR dan peraturan zonasi menurut Permen PU No 20 Tahun
2011 Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota adalah
sebagai berikut:
a. Untuk penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi
dan lingkungan permukiman dengan karakteristik tertentu

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 2
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

b. Untuk alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan pembangunan fisik kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan/atau masyarakat
c. Untuk ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian wilayah
sesuai dengan fungsinya di dalam struktur ruang kabupaten/kota secara
keseluruhan
d. Untuk ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk
disusun program pengembangan kawasan dan pengendalian pemanfaatan
ruangnya pada tingkat BWP atau Sub BWP.
7.1.3 Kriteria dan Lingkup Wilayah RDTR
Menurut Permen PU No 20 Tahun 2011 Pedoman Penyusunan RDTR dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota, RDTR disusun apabila:
a. RTRW kabupaten/kota dinilai belum efektif sebagai acuan dalam
pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang
karena tingkat ketelitian petanya belum mencapai 1:5.000; dan/atau
b. RTRW kabupaten/kota sudah mengamanatkan bagian dari wilayahnya
yang perlu disusun RDTR-nya.
Di Kota Yogyakarta belum disusunnya RDTR terbaru, maka dari itu perlu
adanya penyusunan RDTR untuk mengetahui perkembangan pembangunan yang
terdapat di Kota Yogyakarta.
Lingkup Wilayah perencanaan RDTR mencakup:
a. Wilayah administrasi;
b. Kawasan fungsional, seperti bagian wilayah kota/subwilayah kota;
c. Bagian dari wilayah kabupaten/kota yang memiliki ciri perkotaan;
d. Kawasan strategis kabupaten/kota yang memiliki ciri kawasan perkotaan;
dan/atau
e. Bagian dari wilayah kabupaten /kota yang berupa kawasan pedesaan dan
direncanakan menjadi kawasan perkotaan.
Lingkup Wilayah RDTR Berdasarkan Bagian dari Wilayah
Kabupaten/Kota yang Berupa Kawasan Perdesaan dan Direncanakan Menjadi
Kawasan Perkotaan. Wilayah perencanaan RDTR tersebut kemudian disebut

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 3
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

sebagai BWP. Setiap BWP terdiri atas Sub BWP yang ditetapkan dengan
mempertimbangkan:
a. Morfologi BWP;
b. Keserasian dan keterpaduan fungsi BWP; dan
c. Jangkauan dan batasan pelayanan untuk keseluruhan BWP dengan
memperhatikan rencana struktur ruang dalam RTRW.
7.1.4 Masa Berlaku RDTR
RDTR berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan ditinjau
kembali setiap 5 (lima) tahun. Peninjauan kembali RDTR dapat dilakukan lebih
dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun jika:
a. terjadi perubahan RTRW kabupaten/kota yang mempengaruhi BWP
RDTR; atau
b. terjadi dinamika internal kabupaten/kota yang mempengaruhi pemanfaatan
ruang secara mendasar antara lain berkaitan dengan bencana alam skala
besar, perkembangan ekonomi yang signifikan, dan perubahan batas
wilayah daerah.

7.2 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Perencanaan


Tujuan penataan BWP adalah mewujudkan Kecamatan Kotagede sebagai
pusat Pariwisata yang berbudaya dan sebagai Pusat Industri Perak yang ramah
lingkungan di Kota Yogyakarta.
Prinsip Pembangunan Kecamatan Kotagede :
1. Menjadikan dan mewujudkan pariwisata, seni dan budaya sebagai
unggulan daerah dalam rangka mengembangkan kota sebagai kota
pariwisata yang berbudaya.
2. Mewujudkan Kecamatan yang aman, tertib, damai
3. Menjadikan kawasan kerajinan perak yang ramah lingkungan
7.2.1 Kebijakan Penataan Ruang Kecamatan Kotagede
Kebijakan penataan ruang kecamatan Kotagede diarahkan dalam upaya
mendukung pembangunan kota sesuai dengan kemampuan dari daya dukung

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 4
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

sarana dan prasarana perkotaan. Kebijakan pemanfaatan sarana dan prasarana


perkotaan di Kecamatan Kotagede adalah:
a. Pengembangan sarana dan prasarana untuk kegiatan pariwisata khususnya
serta permukiman, industri, dan perdagangan.
b. Mewujudkan Kawasan Kerajinan perak yang ramah lingkungan.
7.2.2 Strategi Penataan Ruang Kecamatan Kotagede
Strategi penataan ruang Kecamatan Kotagede ialah sebagai berikut :
1. Strategi perwujudan pariwisata, seni dan budaya unggulan daerah dalam
rangka mengembangkan kota sebagai kota pariwisata yang berbudaya.
a. mengelola kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan di Kecamatan
Kotagede seperti Makam Mataram dan Kebun Binatang Gembira Loka
dengan memadukan kepentingan pelestarian budaya daerah dan
pariwisata budaya.
b. mengelola kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan di Kecamatan
Kotagede dengan mengembangkan pariwisata rekreasi dan pendidikan;
c. mengembangkan cluster-cluster kawasan pariwisata di Kecamatan
Kotagede seperti Makam Mataram dan Kebun Binatang Gembiraloka.
d. melestarikan nilai-nilai budaya bangsa dan obyek-obyek budaya, ilmu
pengetahuan dan pendidikan serta benda cagar budaya dengan
penetapan Citra Kota di Kecamatan Kotagede yakni Masjid Mataram,
Kawasan Kotagede, Kebun Binatang Gembiraloka, dan Alur Sungai
Gajahwong.
e. memanfaatkan secara bijaksana obyek dan benda cagar budaya untuk
kegiatan pariwisata;
2. Strategi perwujudan Kecamatan Kotagede yang aman, tertib, damai
a. menetapkan kawasan sesuai fungsinya yang memiliki nilai strategis
daerah untuk mendorong pengembangan daerah di Kecamatan
Kotagede;
b. mengendalikan kegiatan di dalam kawasan lindung secara tertib,
khusunya di sepadan Sungai Gajahwong;

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 5
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

c. mencegah kegiatan budi daya di kawasan lindung, khusunya di


sepanjang sungai Gajahwong yang dapat mengganggu atau merusak
kualitas dan kuantitas air serta morfologi sungai.
d. melarang kegiatan budidaya apapun yang tidak berkaitan dengan
fungsinya dan tidak berkaitan dengan nilai-nilai budaya di Kecamatan
Kotagede.
e. mengoptimalkan lahan permukiman di kawasan padat penduduk
dengan pengembangan hunian secara vertikal di tiap-tiap kelurahan
Kecamatan Kotagede.
f. mengembangkan wilayah Daerah dengan mengoptimalkan
pemanfaatan ruang secara vertikal dan kompak di Kecamatan
Kotagede;
3. Strategi perwujudan kawasan kerajinan perak yang ramah lingkungan
a. melarang segala bentuk industri yang menimbulkan pencemaran
lingkungan Kecamatan Kotagede.
b. mengembangkan bentuk-bentuk industri perak yang tidak
menimbulkan pencemaran lingkunngan di Kecamatan Kotagede.

7.3 Rencana Struktur Ruang


Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem
jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan social
ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
Struktur runag perencanaan merupakan komponen perencanaan yang bertujuan
dalam alokasi penggunaan lahan dan distribusi kegiatan yang ditetapkan dalam
suatu kawasan perencanaan menurut daya dukung ruang makro dan mikro,
sehingga tercipta ruang yang seimbang, serasi dan terpadu.
Rencana struktur ruang Kecamatan Kotagede yang akan dilakukan
menyesuaikan dengan zona pemanfaatan lahan yang ada serta mengacu pada daya
dukung dan hasil evaluasi terhadap kesesuaian lahan yang ada. Pembahasan
rencana struktur ruang meliputi rencana pembagian pusat dan sub pusat kegiatan,

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 6
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

rencana persebaran penduduk, skala pelayanan kegiatan, pengembangan sektor


potensial dan sektor informal akan dijabarkan sebagai berikut:
7.3.1 Rencana Sistem Pusat Pelayanan
Berdasarkan Perda Kota Yogyakarta No. 2 tahun 2010 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah, Pengembangan struktur kota menempatkan Kotegede
sebagai salah satu wisata budaya yang dikembangkan di Kota Yogyakarta.
Rencana penanganan kawasan peruntukan pariwisata di Kotagede diarahkan pada
pengembangan kluster-kluster kawasan pariwisata. Pusat-pusat permukiman di
Kotagede diarahkan sebagai pusat administrasi kota/kecamatan, pusat pelayanan
sosial, pusat produksi pengolahan dan pusat kegiatan pariwisata. Berdasarkan
Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Yogyakarta 2010-
2029, Kecamatan Kotagede termasuk kawasan perencanaan, dimana sebagian
termasuk dalam kawasan IV dan sebagian lagi kawasan V. Kawasan Perencanaan
IV memiliki luas 277,90 ha meliputi wilayah administratif sebagian Kecamatan
Kotagede dengan 5 jumlah sub kawasan. Kawasan Perencanaan V memiliki luas
728,54 ha meliputi sebagian wilayah administratif Kecamatan Umbulharjo,
sebagian Kecamatan Mergangsan, sebagian Kecamatan Pakualaman, dan sebagian
Kecamatan Kotagede, dengan 16 jumlah sub kawasan. Berdasarkan cakupan
wilayahnya, Kecamatan Kotagede wilayahnya lebih dominan masuk ke dalam
kawasan perencanaan IV (BWP IV).
Dalam arahan rencana tahun 2012-2032, Kecamatan Kotagede terbagi atas
pusat kegiatan dan sub pusat kegiatan. Hal ini bisa diketahui melalui perhitungan
indeks sentralitas berdasarkan pertimbangan jumlah penduduk, ketersediaan
sarana dan aksesibilitas. Keterkaitan pusat dan sub pusat di Kecamatan Kotagede
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial-ekonomi yang secara hierarki
berhubungan fungsional. Pusat dan sub pusat kegiatan di Kecamatan Kotagede
seperti permukiman, industri, perdagangan dan jasa, pariwisata, pemerintahan dan
pelayanan umum, pendidikan, pertahanan dan keamanan dan peribadatan pada
masing-masing kelurahan saling mendukung perkembangan Kecamatan Kotagede
menuju kawasan pariwisata.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 7
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Berdasarkan maksud dan tujuan yang terkait dengan struktur tata ruang di
wilayah Kecamatan Kotagede di masa mendatang maka pembagian Kecamatan
Kotagede ke dalam Pusat dan Sub Pusat Kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Kelurahan Purbayan dengan luas 0,83 km2, memegang fungsi utama
sebagai pusat BWP. Kelurahan Purbayan memiliki jumlah penduduk yang
cukup padat disertai dengan sarana yang paling lengkap serta aksesibilitas
yang tinggi dibandingkan dengan kelurahan lainnya.
b. Kelurahan Rejowinangun dengan luas 1,25 km2 berfungsi sebagai sub
pusat BWP. Kelurahan ini diarahkan sebagai kawasan permukiman,
industri, perdagangan dan jasa serta pariwisata.
c. Kelurahan Prenggan dengan luas 0,83 km2 berfungsi sebagai sub pusat
BWP. Kelurahan ini diarahkan sebagai kawasan permukiman, industri,
perdagangan dan jasa, pemerintahan dan pelayanan umum, dan
pendidikan.
Tabel 7. 1 Rencana Pembagian Fungsi Kegiatan Kelurahan di setiap SBWP
Hierarki Pusat/Sub Rencana Fungsi Kegiatan Sub-Sub Pusat Kegiatan
kawasan Pusat kegiatan
Pusat Kelurahan Kelurahan Purbayan diarahkan sebagai kawasan
Purbayan permukiman, industri, perdagangan dan jasa, pariwisata,
pemerintahan dan pelayanan umum, pendidikan. Kawasan
perdagangan dan jasa berada di sekitar Jalan Karanglo. Selain
itu terdapat Jalan Kemasan yang dikenal sebagai pusat
pemasaran industri perak. Fungsi kawasan perdagangan dan
jasa berada pada blok 55173-01, 55173-02, 55173-05, 55173-
06, 55173-09 dan 55173-08. Fungsi kawasan pariwisata
berada pada blok 55173,08 sebagai Kompleks Makam dan
Masjid Mataram Kotagede, serta pada blok 55173-04, 55173-
05, 55173-06, dan 55173-07 yaitu Kampung Wisata Basen.
Fungsi kawasan pemerintahan dan pelayanan umum berada
pada blok 55173-07. Fungsi kawasan pendidikan berada
pada 55173-02, 55173-04, 55173-07, 55173-09, 55173-10,
55173-11, 55173-12, dan 55173-13.
Sub Kelurahan Kelurahan Rejowinangun diarahkan sebagai kawasan
Pusat Rejowinangun permukiman, industri, perdagangan dan jasa, dan pariwisata.
Kawasan permukiman berada di Jalan Rejowinangun, Jalan
Nyi Pembayun dan Jalan Kebun Raya. Kawasan perdagangan
dan jasa berada di sepanjang Jalan GedongKuning. Fungsi
kawasan industri berada pada blok 55171-01 dan 55171-
06.Fungsi kawasan perdagangan dan jasa berada pada blok
55171-02, 55171-03, 55171-04, 55171-05, 55171-06 dan
55171-12. Fungsi kawasan pariwisata berada pada blok
55171-01 yaitu Kebun Binatang Gembira Loka.
Sub Keurahan Kelurahan Prenggan diarahkan sebagai kawasan permukiman,
Pusat Prenggan industri, perdagangan dan jasa, pemerintahan dan pelayanan
umum, pendidikan. Kawasan perdagangan dan jasa berada di

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 8
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Hierarki Pusat/Sub Rencana Fungsi Kegiatan Sub-Sub Pusat Kegiatan


kawasan Pusat kegiatan
sepanjang Jalan Mondorakan dan Jalan Kemasan, yang
merupakan kawasan sentra pengrajin perak. Jalan
Mondorakan juga dikenal sebagai pusat pemasaran industri
perak. Fungsi kawasan perdagangan dan jasa terdapat pada
blok 55172-02, 55172-03, 55172-04, 55172-05, 55172-06,
55172-07, dan 55172-08. Fungsi kawasan pemerintahan dan
pelayanan umum berada pada blok 55172-06. Fungsi kawasan
pendidikan berada pada blok 55172-04.
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Hubungan atau keterkaitan antara pusat dan sub pusat terbentuk
berdasarkan jaringan jalan yang saling menghubungkan antar kawasan. Jalan
Karanglo merupakan jalan kolektor yang melalui Kelurahan Purbayan dan akses
untuk menghubungkan dengan kelurahan terdekat, yaitu Kelurahan Prenggan. Di
sepanjang Jalan Karanglo terdapat kegiatan dominan berupa perdagangan dan
jasa. Jalan Karanglo ini terhubung langsung dengan jalan Mondorakan, Jalan
Kemasan dan jalan-jalan lingkungan di sekitarnya.
Jalan Gedongkuning merupakan jalan arteri sekunder yang melalui
Kelurahan Rejowinangun. Jalan ini berperan sebagai penghubung langsung
dengan Kelurahan Prenggan dan Purbayan. Selain itu, jalan Gedongkuning ini
juga sebagai jaringan akses ke Kebupaten Bantul yang berbatasan langsung
dengan Kecamatan Kotagede. Jalan Gedongkuning ini terhubung langsung
dengan Jalan Mondorakan, Jalan Karanglo Jalan Ngeksi Gondo, Jalan
Rejowinangun dan jalan-jalan lingkungan di sekitarnya.
Jalan Ngeksi Gondo merupakan jalan arteri sekunder yang melalui
Kelurahan Prenggan. Jalan ini berperan sebagai penghubung langsung ke
Kelurahan Prenggan. Jalan Ngeksi Gondo ini terhubung langsung dengan Jalan
Kemasan, Jalan Gedongkuning dan jalan lingkungan lain di sekitarnya.
7.3.2 Rencana Persebaran Penduduk
Agar tercipta suatu tata ruang yang seimbang dan serasi, maka rencana
kependudukan merupakan salah satu rencana yang sangat mendasar dan utama.
Rencana kependudukan meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, serta
distribusi penduduk. Untuk distribusi penduduk persebaran belum merata.
Kebijakan kependudukan merupakan faktor yang paling penting dan utama dalam
proses penyusunan RDTRK Kecamatan Kotagede, karena semua kebijakan yang

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 9
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

lain harus berdasarkan pada penduduk pada kawasan khususnya maupun wilayah
sekitar yang terkait. Kebijakan kependudukan yang menjadi dasar bagi
pengembangan Kawasan Kecamatan Kotagede, meliputi:
a. Peningkatan kualitas penduduk yang dilakukan melalui berbagai upaya
seperti peningkatan pendidikan, peningkatan kesehatan sampai dengan
peningkatan pendapatan penduduk. Hal tersebut diarahkan pada semua
lapisan masyarakat.
b. Pemerataan penyebaran penduduk, yang dilakukan melalui cara-cara
penetapan kepadatan penduduk di seluruh Kawasan Kecamatan Kotagede
yang disesuaikan dengan luas dan kegiatan yang ada.
c. Pengendalian dan pengaturan pertumbuhan penduduk. Untuk mencapai
optimasi penggunaan lahan dan kegiatan, diperlukan upaya pengendalian
pertumbuhan penduduk. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui
peningkatan kesehatan penduduk, penyebaran informasi tentang keluarga
berencana, serta pembatasan perkawinan usia muda.
Dari beberapa kebijakan tersebut diharapkan rencana ini mampu
menciptakan struktur penduduk dalam hubungannya dengan pola pengembangan
kawasan perkotaan yang diarahkan.
Rencana kependudukan kecamatan Kotagede dapat dibagi menjadi 5
periode, seperti :
Periode Tahun
I 2012-2016
II 2017-2021
III 2022-2026
IV 2027-2032
Sumber : Rencana, 2012
A. Jumlah Penduduk
Perkiraan jumlah penduduk Kecamatan Kotagede selama 20 tahun
mendatang menggunakan metode Linear. Dari hasil analisis diketahui bahwa
metode perhitungan linear sangat mendekati dengan trend perkembangan jumlah
penduduk yang ada, sehingga perhitungan jumlah proyeksi dan kepadatan
penduduk di Kecamatan Kotagede ditetapkan menggunakan metode ini. Proyeksi

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 10
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

jumlah penduduk Kecamatan Kotagede sampai tahun 2028 dapat dilihat berikut
ini:
Tabel 7. 2 Rencana Jumlah Penduduk Kecamatan Kotagede Tahun 2012-2031
No Tahun Proyeksi Linear
1 2012 33281
2 2017 34221
3 2022 35396
4 2027 36571
5 2032 37746
Sumber: Hasil Rencana, 2012
B. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan
dalam menentukan rencana struktur pola ruang di Kecamatan Kotagede. Karena
hal ini berkaitan dengan penyediaan kebutuhan baik kebutuhan fisik maupun
kebutuhan non fisik agar dapat menjangkau seluruh masyarakat. Rencana
kepadatan penduduk Kecamatan Kotagede sampai dengan tahun 2028 dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7. 3 Rencana Kepadatan Penduduk Tahun 2012-2032
Kelurahan Luas Wilayah Kepadatan Penduduk Tahun (dlm jiwa)
(Ha) 2012 2017 2022 2027 2032
Prenggan 83 135 136 137 138 139
Purbayan 99 99 101 102 104 105
Rejowinangun 125 95 96 97 98 99
Sumber: Hasil Rencana, 2012

C. Distribusi Penduduk
Berdasarkan hasil analisis didapatkan jumlah penduduk Kecamatan
Kotagede hingga tahun 2032 adalah sebesar 37746 jiwa. Rencana distribusi
penduduk Kecamatan Kotagede disesuaikan dengan arahan rencana
kepadatan penduduk. Sehingga rencana persebaran penduduk Kecamatan
Kotagede, adalah sebagai berikut:
1. Distribusi penduduk dengan kepadatan tinggi sampai tahun 2032 dapat
diarahkan ke Kelurahan Rejowinangun. Hal ini dilakukan karena pada
kelurahan tersebut memiliki kepadatan penduduk yang relatif lebih rendah
dibandingkan dengan kelurahan lainnya.
2. Persebaran penduduk diarahkan pada kawasan yang relatif masih
dimungkinkan untuk menerima pertambahan penduduk dilihat dari daya
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIT VII 11
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

dukung lahan yang masih dapat memenuhi. Hal ini dilakukan dengan
mengembangkan permukiman yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana.
Untuk rencana distribusi penduduk menurut blok dapat dilihat dari tabel
dibawah berikut:
Tabel 7. 4 Tabel rencana distribusi penduduk menurut blok
Sub
Blok yang perlu pengarahan Diarahkan ke Blok
BWP
Permukiman yang berada di garis 55171-06, karena pada blok ini dilihat
sempadan sungai di blok 55171-01, dari kepadatan bangunan masih cukup
1
karena dapat membahayakan penduduk untuk menampung penduduk
saat sungai meluap
Permukiman yang berada di garis 55171-09, karena pada blok ini dilihat
sempadan sungai di blok 55172-01, dari kepadatan bangunan masih cukup
2
karena dapat membahayakan penduduk untuk menampung penduduk
saat sungai meluap
Permukiman yang berada di garis 55172-05, karena pada blok ini dilihat
sempadan sungai di blok 55172-03, dan dari kepadatan bangunan masih cukup
3
55171-08 karena dapat membahayakan untuk menampung penduduk
penduduk saat sungai meluap
55173-03, 55173-04, 55173-10, 55173-
Permukiman padat yang berada di blok 13, karena pada blok ini dilihat dari
4
55173-05, 55173-08, 55173-12 karena kepadatan bangunan masih cukup untuk
resiko untuk kebakaran tinggi menampung penduduk
Sumber: Hasil Rencana 2012

7.3.3 Rencana Skala Pelayanan Kegiatan


Rencana struktur pelayananan kegiatan pada Kecamatan Kotagede
mencakup seluruh wilayah kelurahan dan diarahkan sesuai dengan jenis masing-
masing kegiatandan tingkat pelayanan kegiatan. Termasuk diantaranya pelayanan
fasilitas perdagangan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas
rekreasi sertaolahraga.
A. Pusat-pusat Pelayanan Industri
Kecamatan Kotagede memiliki berbagai kegiatan industri baik berskala
rumah tangga maupun skala besar. Pusat kegiatan industri yang terdapat di
Kecamatan Kotagede berada di Kelurahan purbayan. Hal ini dikarenakan pada
Kelurahan Purbayan pengolahan industri cukup banyak yang terbagi menjadi
home industri dan industri umum. Industri tersebut merupakan industri untuk
mengolah perak dan tembaga baik secara home industri maupun industri umum.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 12
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Jenis industri yang mendominasi di kelurahan Purbayan tersebut adalah industri


rumah tangga yang lingkupnya masih kecil sedangkan untuk industri yang ruang
lingkupnya besar masih sedikit. Sedangkan sub kegiatan industri yang terdapat di
Kecaamtan Kotagede adalah di kelurahan Prenggan dan Rejowinangun. Untuk
penjelasan disetiap blok yang terdapat di Kecamatan Kotagede dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Kelurahan Blok Keterangan
55171-01 Industri besar / pabrik
Rejowinangun
55171-06 Industri besar / pabrik
Prenggan 55172-03 Industri kecil / home industri
55172-04 Industri kecil / home industri
55172-05 Industri kecil / home industri
Purbayan
55172-06 Industri kecil / home industri
55172-07 Industri kecil / home industri
Sumber: Hasil Rencana 2012
Rencana pusat pelayanan industri di Kecamatan Kotagede untuk tahun
2032 direncanakan dapat tetap untuk dikenal dan diketahui masyarakat
dikarenakan di Kecamatan Kotagede merupakan sentra pengrajin perak yang tetap
dipertahankan dan sebagai citra kawasan tersebut.
B. Pusat-pusat Pelayanan Pariwisata
Kecamatan Kotagede dalam RTRW Kota Yogyakarta tahun 2010
dikembangkan sebagai Kawasan Wisata Budaya. Kecamatan Kotagede memiliki
potensi sebagai pusat pelayanan pariwisata skala kota yaitu Masjid Mataram
Kotagede yang terletak di Kelurahan Purbayan. Kawasan Wisata Budaya di
Kotagede juga didorong oleh adanya kerajinan Perak Kotagede yang berada di
Jalan Kemasan yang merupakan jalan menuju Masjid Mataram Kotagede, hal
tersebut dapat mendorong minat para wisatawan untuk mengunjungi Kawasan
Wisata Budaya di Kecamatan Kotagede. Selain itu juga terdapat tempat pariwisata
Kebun Binatang Gembiraloka yang juga merupakan pariwisata skala kota, banyak
pengunjung dari luar kota yang berkunjung di Kebun binatang tersebut, Kebun
Binatang Gembiraloka terletak di Kelurahan Rejowinangun yang berdekatan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 13
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

dengan sungai Gajah Wong. Berikut ini adalah pariwisata yang terdapat di
Kecamatan Kotagede dengan fungsi utama dari pariwisata tersebut.
a. Pusat Pelayanan Pariwisata terdapat di blok 55173-10 yaitu Masjid
Mataram Kotagede sebagai inti pelestarian citra kota berfungsi sebagai
wisata religi. Masjid Mataran sebagai peninggalan Kerajaan Mataram
termasuk pariwisata skala kota dengan difokuskan pada pelestarian
peninggalan yang masih ada.
b. Sub Pusat Pelayanan Pariwisata terdapat di blok 55171-01 yaitu Kebun
Binatang Gembiraloka sebagai titik kota yang berfungsi sebagai wisata
pendidikan, karena dengan adanya kebun binatang tersebut para
pengunjung akan mengetahui berbagai macam binatang yang terdapat di
Indonesia. Kebun Binatang Gembiraloka ditekankan pada kegiatan
pendidikan pariwisata aktif karena selalu adanya pengunjung baik di
dalam Kecamatan maupun diluar Kecamatan.
c. Jalan Mondorokan juga ditetapkan sebagai jalur budaya pariwisata aktif
yang terdapat di Kelurahan Prenggan, karena jalan tersebut merupakan
jalan yang ramai dan merupakan jalan menuju Masjid Mataram, selain itu
jalan tersebut juga merupakan akses penting menuju Pasar Legi Kotagede.
d. Jalan Kemasan merupakan jalan pendukung pariwisata Masjid Mataram,
karena disepanjang pinggir jalan tersebut terdapat ruko-ruko yang
berjualan perak khas Kotagede, jadi ruko perak tersebut dapat menarik
minat wisatawan untuk membeli perak tersebut.
Tempat pariwisata di Kecamatan Kotagede yang merupakan pusat
pelayanan pariwisata yaitu Masjid Mataram Kotagede, karena Masjid Mataram
Kotagede selain sebagai obyek wisata, juga dapat berfungsi sebagai tempat wisata
religi dan didukung dengan adanya akses yang ramai. Jaringan jalan yang
menghubungkan antara pusat pelayanan pariwisata yaitu Masjid Mataram
Kotagede dengan sub pusatnya yaitu Kebun Binatang Gembiraloka bagus, karena
melewati Jalan Kemasan yang disepanjang jalan terdapat toko penjualan perak
yang dapat menarik minat wisatawan untuk berwisata. Kemudian melewati Jalan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 14
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Gedong Kuning yang memiliki lebar jalan yang panjang dan kondisi jalan yang
baik.
Rencana pusat pelayanan pariwisata di Kecamatan Kotagede untuk tahun
2012-2032 direncanakan dapat tetap dikenal masyarakat sebagai Kawasan Wisata
Budaya yang tetap mempertahankan pariwisata skala kota dan pelestarian
terhadap peninggalan Kerajaan Mataram yang masih ada.

Pusat Pelayanan Jalan Ngeksigondo


Pariwisata : Jalan Kemasan
Kelurahan
Masjid Mataram (terdapat toko
Prenggan
Kotagede Kelurahan kerajinan Perak)
(merupakan jalan
Purbayan
arteri sekunder)

Jalan Kebon Raya


Kelurahan
Rejowinangun
Sub Pusat (jalan Lokal) Jalan Gedong
Pelayanan
Kuning Kelurahan
Pariwisata :
Kebun Binatang Rejowinangun
Jalan Rejowinangun (merupakan jalan
Gembiraloka
Kelurahan Kelurahan arteri sekunder)
Rejowinangun Rejowinangun (jalan dengan kondisi jalan
Lokal) yang baik.

Gambar 7. 1 Skema Jalur dari Pusat ke Sub Pusat Pelayanan Pariwisata

C. Pusat-pusat Pelayanan Perdagangan dan Jasa


Wilayah Kecamatan Kota Gede dalam RTRW Kota Yogyakarta
diarahkan menjadi salah satu pusat perdagangan dan jasa yang di mana
kecamatan kota gede memiliki 80% kegiatan yang di dalamnya terdapat
perdagangan dan jasa, yaitu di wujudkan dengan adanya suatu persebaran
perdagangan dan jasa yang ada di setiap kelurahan di kecamatan kota gede, Jenis
perdagangan yang terdapat di Kecamatan Kotagede ini tersebar mulai dari pasar,
kios, toko, warung, pusat perbelanjaan, hingga pedagang kaki lima. Terdapat dua
pasar, salah satunya adalah Pasar Legi Kecamatan Kotagede di Purbayan dan
Pasar di Rejowinangun. Pasar Legi berada di Jl. Kemasan. Perdagangan cukup
berpengaruh terhadap tingkat perekonomian masyarakat setempat. Perdagangan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 15
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

juga mendasari perkembangan komoditas yang terkenal dari Kecamatan Kotagede


yaitu terdapat industri perak yang dimana kecamatan kota gede menjadi suatu
pusat kerajinan industri perak yang sangat membantu dibidang perdagangannya.
Dalam hal jasa Terdapat dua jasa dominan di Kecamatan Kotagede. Jasa tersebut
adalah Bank dan Notaris yang terserbar di Kelurahan Rejowinangun dan
Kelurahan Prenggan. Jumlah Bank adalah sebanyak 4 unit, sedangkan jumlah
notaris mencapai 6 unit.
Rencana pusat-pusat pelayanan Perdagangan Perdagangan dan Jasa
kecamatan Kotagede terletak di kelurahan Purbayan yang berfungsi sebagai skala
Lokal. Dengan adanya pasar tersebut dapat juga mendukung peranan SUB BWP
IV menjadi kawasan prioritas khususnya kawasan Industri perak. Untuk sub
pelayanan berada di kelurahan Rejowinangun dengan fungsi pasar Lokal.
7.3.4 Rencana Pengembangan Sektor Potensial
Sektor-sektor potensial yang terdapat di wilayah Kecamatan Kotagede
yaitu diantaranya industri dan pariwisata, dimana industri dan pariwisata tersebut
merupakan salah satu sentra yang berpotensi untuk dikembangkan.
a. Industri
Rencana pengembangan industri di samping sebagai fungsi utama kegiatan
di wilayah studi juga diarahkan untuk mendukung konsep kegiatan pariwisata di
Kecamatan Kotagede sebagai wisata sejarah dengan wisata belanja sebagai
pendukungnya yaitu industri perak. Pengembangan industri perak ini diarahkan di
pusat kota yaitu pada Jalan Kemasan dan Jalan Mondorakan sebagai pusat
pemasaran industri perak yang merupakan sektor potensial Kecamatan Kotagede.
Arahan pengembangan wisata kota akan menarik kegiatan industri perak terutama
pada Kelurahan Purbayan. Selain itu, dengan adanya Pasar Legi Kotagede yang
berada di Kelurahan Purbayan juga akan menarik kegiatan perdagangan dan jasa
disekitar fasilitas tersebut, karena letak Pasar Kota Legi berada di antara Jalan
Kemasan dan Jalan Mondorakan. Pengembangan kawasan perdagangan baru
diarahkan pada peningkatan kualitas pasar umum yang akan melakukan
pengembangan secara berimbang antara perdagangan tradisional dan modern

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 16
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

dilakukan agar Kecamatan Kotagede semakin memiliki daya tarik sehingga


diharapkan menimbulkan efek berganda yang positif bagi perkembangan kota.
Rencana pengembangan kawasan industri juga diarahkan pada lokasi-
lokasi strategis yang tidak terlalu dekat ataupun terlalu jauh dari lokasi
permukiman. Pemilihan lokasi ini perlu diperhatikan agar dampak industri ini
tidak mempengaruhi penduduk yang tinggal disekitar lokasi industri. Arahan
untuk pengembangan lokasi industri yaitu pada kawasan Jalan Mondorakan dan
Jalan Kemasan, karena di kawasan tersebut banyak sekali penduduk yang
membuat dan menjual perak.
Secara umum pengembangan kawasan industri di Kecamatan Kotagede
antara lain mengembangkan lagi pasar induk dan tradisional yaitu Pasar Legi
Kotagede, pengembangan konsep wisata belanja di Jalan Kemasan dan Jalan
Mondorakan yang merupakan lokasi kawasan industri, dan penyediaan space
untuk perdagangan di sekitar Gembira Loka, serta mengembangkan beberapa
kawasan perdagangan dan jasa berpola linier mengikuti ruas jalan-jalan utama
dengan skala pelayanan dan jumlah lebih kecil.
b. Pariwisata
Pengembangan kawasan pariwisata pada kawasan perencanaan,
sebenarnya memerlukan suatu kajian khusus dan tersendiri, hal ini karena
pengembangannya harus berdasarkan potensi pariwisata yang ada. Akan tetetapi
pengembangan tersebut tetap pula harus memperhatikan azas manfaat dan biaya
yang ditimbulkan baik terhadap lingkungan alam setempat, maupun lingkungan
masyarakat yang ada pada kawasan tersebut. Rencana pada sektor pariwisata ini,
antara lain dengan pengembangan potensi pariwisata dengan metode yang lebih
profesional dengan cara :
1) Pembenahan obyek wisata sejarah dan kawasan lingkungan sekitarnya,
yaitu dengan melakukan perbaikan obyek wisata dan wilayah sekitarnya
agar tampak lebih indah dan nyaman sehingga mampu menarik minat
pengunjung.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 17
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

2) Penyediaan dan pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung,


seperti pengadaan dan pemeliharaan fasilitas perdagangan dan
peribadatan.
3) Peningkatan peran serta pemerintah dalam pengembangan wisata dengan
tujuan untuk memperluas promosi obyek wisata oleh pemerintah yang
nantinya juga dapat menambah PAD daerah.
7.3.5 Rencana Pengembangan Sektor Informal
A. Pedagang Kaki Lima
Sektor-sektor informal yang terdapat di wilayah Kecamatan
Kotagede yaitu diantaranya pedagang kaki lima, dimana pedagang kaki
lima tersebut merupakan salah satu sentra yang berpotensi untuk
dikembangkan. Lokasi pedagang kaki lima yaitu terletak pada Jalan
Kemasan dan Jalan Mondorakan yaitu pada daerah Pasar Legi. Pedagang
kaki lima di Kecamatan Kotagede terdiri dari pedagang makanan dan
mainan anak-anak. Pedagang kaki lima menempati pedestrian dan badan
jalan sebagai tempat berjualan dimana lokasi tersebut merupakan tempat
dengan aksesbilitas tinggi sehingga PKL dapat memicu adanya kemacetan
lalu lintas dan ketidaknyamanan pejalan kaki sehingga mengganggu fungsi
dari jalan dan pedestrian tersebut. Rencana pengembangan untuk sektor
informal PKL yaitu penataan PKL di area pedestrian dan badan jalan
dengan cara :
1. Relokasi pedagang tersebut ke area pasar, yaitu pada bagian depan dan
dalam Pasar Legi dimana masih terdapat tempat kosong untuk
berjualan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan bagi
penjual dan pembeli dari bahaya kendaraan yang melintas di jalanan
dan juga untuk memaksimalkan fungsi pedestrian sebagai tempat
pejalan kaki.
2. Penataan bagi PKL yang telah direlokasi yaitu untuk pedagang
makanan dapat dibuat stan-stan pada satu tempat yang dilengkapi
dengan tempat duduk dan penataan suasana yang mendukung
kenyamanan bagi pengunjung.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 18
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

3. Bagi PKL yang menjual selain makanan maka dapat direlokasi ke


dalam Pasar Legi.
4. Pembentukan organisasi PKL dimana organisasi tersebut berfungsi
sebagai wadah pengembangan dan berorganisasi bagi PKL.
B. Andong

Andong merupakan salah satu moda angkutan tradisional yang


ditarik oleh kuda dan dikendarai oleh kusir, keberadaan andong menjadi
salah satu ciri khas Kota Yogyakarta dalam hal ini Kecamatan Kotagede
sehingga keberadaannya harus dipertahankan. Selain itu keberadaan Bus
Trans Jogja yang tidak dapat menjangkau beberapa area vital Kecamatan
Kotagede menjadikan andong sebagai salah satu pilihan moda yang murah
untuk mencapai daerah-daerah tersebut. Rencana pengembangan untuk
andong meliputi :
1. Andong sebagai salah satu moda transportasi tradisional harus
dipertahankan dengan cara pemberian ruang untuk beroperasi terutama
pada wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh Bus Trans Jogja
2. Penetapan fungsi andong sebagai :
a. Moda ramah lingkungan untuk mendukung pergerakan masyarakat
lokal
b. Pendukung kegiatan pariwisata sebagai salah satu icon dan moda
transportasi tradisional untuk wisatawan.
3. Pemaksimalan fungsi organisasi andong dalam pengelolaan limbah
kotoran kuda dan pengembanga sumber daya kusir agar memenuhi
standar pelayanan pariwisata.
4. Rencana pengembangan moda Andong di Kecamatam Kotagede
yaitu :
a. Rute untuk Andong yang berpangkalan di Kebun Binatang
Gembira Loka menuju Pasar Legi dan kompleks Masjid Mataram
melewati yaitu meliputi Jalan Gembira Loka, Jalan Nogobondo,
Jalan Kyai Panjawi, Jalan Ngeksi Gondo dan Jalan Kemasan.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 19
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

b. Rute untuk Andong yang berpangkalan di Pasar Legi menuju


Kebun Binatang Gembiran Loka melewati rute Jalan Kemasan,
Jalan Mondorakan, Jalan Tegal Gendu, Jalan Gambiran, dan Jalan
Veteran.
c. Pangkalan andong terdapat di Pasar Legi dan Kebun Binatang
Gembira Loka.
7.4 Rencana Pola Ruang
Rencana pola ruang adalah rencana distribusi peruntukan ruang dalam
suatu wilayah yang meliputi peruntukan rung untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi bididaya. Dengan melihat distribusi peruntukan
lahan akan mempermudah dalam menentukan pola ruangnya.
Tata guna lahan di Kecamatan Kotagede didominasi oleh permukiman.
Dalam perencanaan 20 tahun ke depan Kecamatan Kotagede mengalami
perubahan luasan pada perumahan serta perdagangan dan jasa. Berikut rincian
luasan guna lahan Kecamatan Kotagede.
Tabel 7. 5 Luas Rencana tiap Penggunaan Lahan
No. Wilayah/penggunaan Lahan Luas Eksisting (Ha) Luas Rencana (Ha)
1. Permukiman 225,5 232,3
2. RTH 13,5 -
3. Perdagangan dan jasa 24,5 -
4. Pendidikan 1,3 19,6
5. Industri 4,5 -
6. Pemerintahan 2,5 -
7. Kesehatan 0,2 -
Sumber : Hasil Analisis, 2012
Adanya perubahan guna lahan di Kecamatan Kotagede disebabkan oleh
perubahan jumlah penduduk yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.
7.4.1 Rencana Kawasan Lindung
Kawasan lindung di Kecamatan Kotagede iaah di sepanjang sempadan
sungai Gajahwong. Sunga Gajahwong termasuk klasifikasi sungai tak tertanggul
di dalam kawasan perkotaan. Luas seluruh sempadan sungai yang merupakan
kawasan lindung ini ialah 3,33 Ha. Rencana kawasan lindung di Kecamatan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 20
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kotagede ialah mempertahankan daerah sepanjang sempadan sungai Gajahwong


bebas dari bangunan untuk menghindari bahaya banjir dan longsor.
A. Perlindungan Setempat
Zona perlindungan setempat meliputi sempadan pantai, sempadan sungai,
zona sekitar danau atau waduk, dan zona sekitar mata air. Tujuan penetapan zona
perlindungan setempat ini untuk terjaganya kelestarian fungsi pantai, waduk, dan
sungai serta terjaganya kawasan dari aktifitas manusia.
Kota Yogyakarta dilalui 3 sungai yaitu Sungai Code, Sungai Winongo, dan
Sungai Gajahwong. Kecamatan Kotagede hanya dilalui Sungai Gajahwong yang
terletak di perbatasan antara Kecamatan Kotagede dengan Kecamatan
Umbulharjo. Perlindungan setempat di Kecamatan Kotagede adalah sempadan
Sungai Gajahwong di sisi timur dan sebagian yang di sisi barat karena sisi barat
merupakan wilayah Kecamatan Umbulharjo. Luas zona perlindungan setempat
adalah 3,71 Ha dihitung 10 meter dari Sungai Gajahwong yang termasuk dalam
kategori sungai di dalam perkotaan dengan kedalaman 3 meter berdasarkan
Permen PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat
Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai. Adapun lokasi
perlindungan setempat terletak di Kelurahan Rejowinangun dan Kelurahan
Prenggan saja karena hanya kedua kelurahan itu yang di lewati Sungai
Gajahwong. Berikut merupakan rencana perlindungan setempat di Kecamatan
Kotagede.
Tabel 7. 6 Tabel Rencana Perlindungan Setempat di Kecamatan Kotagede
No. Kelurahan Lokasi Luas (Ha)
1. Rejowinangun 55171-01 1,55
2. Prenggan 55172-01 0,9
3. Prenggan 55172-03 1,19
4. Prenggan 55172-08 0,07
Sumber: Hasil Rencana 2012

B. Ruang Terbuka Hijau


Menurut SNI 03-1733-2004, RTH adalah total area atau kawasan yang
tertutupi hijau tanaman dalam satuan luas tertentu baik yang tumbuh secara alami
maupun yang dibudidayakan. Berdasarkan Perda Kota Yogyakarta No. 2 tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kawasan RTH di Kota Yogyakarta

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 21
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

disediakan untuk mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan


estetika yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang evakuasi bencana selain itu juga
diarahkan untuk mempertahankan dan mengendalikan fungsi lingkungan. RTH di
Kecamatan Kotagede meliputi kebun binatang Gembiraloka, pemakaman umum,
sempadan sungai Gajah Wong, Lapangan Olah Raga Kotagede, jalur hijau dan
taman lingkungan.
Berdasarkan Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Yogyakarta 2010-2029, sebagaimana Kecamatan Kotagede yang termasuk dalam
kawasan perencanaan IV dan V, diperlukan luas RTH pada kawasan IV seluas
30% sedangkan kawasan V seluas 30%.
Jumlah RTH eksisting pada Kecamatan Kotagede adalah 118,02 Ha,
sedangkan berdasarkan ketentuan RTRW yakni 30% dari luas lahan adalah 92,1
ha. Dari kebutuhan standar tersebut, diketahui bahwa 143,94 ha dari RTH yang
ada telah melebihi standar. Untuk itu, beberapa area RTH dapat dialihkan
penggunaan lahannya menjadi permukiman dan sarana prasarana.
Berdasarkan dari segi fisiknya, Ruang Terbuka Hijau terdiri dari RTH
Binaan dan RTH Alami. Berdasarkan kepemilikanny, Ruang Terbuka Hijau di
Kota Yogyakarta terdiri dari Ruang Terbuka Hijau Privat dan Publik. Luas
penambahan RTH yang disarankan merupakan luasan untuk RTH publik maupun
privat.
Tabel 7. 7 Lokasi dan Luas RTH
No. Lokasi (kelurahan- blok) Luas (ha) RTH berupa
1 Rejowinangun 0,12 Median Jalan Gedongkuning
2 Rejowinangun- 55171-01 3,77 Sempadan Sungai Gajah Wong
3 Rejowinangun- 55171-02 0,82 Persawahan
4 Rejowinangun- 55171-03 sebelah utara 0,10 Persawahan
5 Rejowinangun- 55171-03 0,92 Taman Rekreasi Pinggir Sungai
6 Rejowinangun- 55171-04 1,05 Persawahan
7 Rejowinangun- 55171-05 tengah 0,37 Persawahan
8 Rejowinangun- 55171-05 1,61 Persawahan
9 Rejowinangun- 55171-06 0,3 Pemakaman
10 Rejowinangun- 55171-07 0,46 Persawahan
11 Prenggan 0,00365 Median Jalan Ngeksi Gondo
12 Prenggan-55172-01 8,7 Kebun Binatang Gembira Loka
13 Prenggan-55172-01 2,32 Sempadan Sungai Gajah Wong
14 Prenggan-55172-03 2,92 Sempadan Sungai Gajah Wong
15 Prenggan-55172-03 0,21 Pemakaman
16 Prenggan-55172-05 1,11 Lapangan Kotagede
17 Prenggan-55172-05 0,3 Pemakaman

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 22
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

No. Lokasi (kelurahan- blok) Luas (ha) RTH berupa


18 Prenggan-55172-07 0,14 Pemakaman
19 Prenggan-55172-08 0,20 Sempadan Sungai Gajah Wong
20 Purbayan-55173-05 0,34 Persawahan
21 Purbayan-55173-08 0,34 Pemakaman
Jumlah 296,49
Sumber: Hasil Rencana, 2012
Berdasarkan tabel tersebut, RTH di Kecamatan Kotagede terdiri dari
persawahan, sempadan sungai, taman lingkungan, median jalan, lapangan,
pemakaman dan kebun binatang. RTH tersebut tersebar di beberapa blok di
Kecamatan Kotagede.
1. Kelurahan Rejowinangun
a) Median Jalan Gedongkuning
Pada Kelurahan Rejowinangun terdapat rencana median jalan, yaitu seluas
0,12 ha. Median jalan ini akan ditanami pohon palem, bunga-bunga dan
rerumputan. Rencana RTH pada bagian ini adalah penambahan RTH
sebanyak luasan tersebut.
b) Blok 55171-01
Pada blok ini terdapat sempadan sungai seluas 3,77 ha yang memanjang
sepanjang sungai Gajah Wong. Rencana RTH pada bagian ini adalah
pemeliharaan RTH oleh pemerintah dan swadaya masyarakat setempat.
c) Blok 33171-02
Pada blok ini terdapat persawahan komoditas padi yang dimiliki oleh
warga setempat dengan luas yakni 0,82 ha. Rencana RTH pada bagian ini
adalah pemeliharaan sawah oleh pemilik yang bersangkutan.
d) Blok 55171-03
Pada blok ini terdapat dua jenis RTH, yaitu persawahan dan taman
rekreasi pinggir sungai. Persawahan ini merupakan sawah milik warga
setempat yang ditanami oleh padi, dengan luas 0,1 ha. Taman rekreasi
pinggir sungai ini merupakan taman lingkungan yang biasanya digunakan
anak-anak kecil untuk bermain ketika sore hari. Taman ini memiliki luas
0,92 ha, dengan tumbuh-tumbuhan semak, bunga dan pepohonan. Rencana
RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sawah oleh pemilik yang

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 23
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

bersangkutan dan pemeliharaan taman rekreasi pinggir sungai oleh warga


setempat.
e) Blok 55171-04
Pada blok ini terdapat persawahan milik warga yang berkomoditas padi.
Sawah ini memiliki luas 1,05 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah
pemeliharaan sawah oleh pemilik yang bersangkutan.
f) Blok 55171-05
Pada blok ini terdapat RTH berupa persawahan dalam dua lokasi yang
berbeda. Di area tengah terdapat persawahan milik warga setempat dengan
komoditas padi seluas 0,37 ha. Lokasi RTH berikutnya juga merupakan
persawahan milik warga setempat dengan luas 1,61 ha. Rencana RTH
pada bagian ini adalah pemeliharaan sawah oleh pemilik yang
bersangkutan.
g) Blok 55171-06
Pada blok ini terdapat pemakaman umum seluas 0,3 ha. Rencana RTH
pada bagian ini adalah pemeliharaan pemakaman oleh warga setempat.
h) Blok 55171-07
Pada blok ini terdapat pula persawahan milik warga setempat dengan
komoditas padi seluas 0,46 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah
pemeliharaan sawah oleh pemilik yang bersangkutan.
2. Kelurahan Prenggan
a) Median Jalan Ngeksi Gondo
Pada Kelurahan Prenggan terdapat median jalan sepanjang Jalan Ngeksi
Gondo. Median jalan ini ditanami tumbuhan berupa palem, rerumputan
dan bunga. Median Jalan ini memiliki luas 0,00365 ha atau 36,5 m2.
Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan pada median jalan
yang sudah ada oleh pemerintah setempat.
b) Blok 55172-01
Pada blok ini terdapat dua jenis RTH, yatu Kebun Binatang dan sempadan
sungai. Kebun Binatang ini memiliki luas 8,7 ha, dengan banyak
ditumbuhi pepohonan di dalamnya. Sempadan sungai berada di sepanjang

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 24
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Sungai Gajah Wong, dengan luas 2,32 ha. Rencana RTH pada bagian ini
adalah pemeliharaan RTH pada kebun binatang oleh pihak pengelola serta
pemeliharaan sempadan sungai oleh pemerintah dan masyarakat setempat.
c) Blok 55172-03
Pada blok ini terdapat pula sempadan sungai sepanjang 2,92 ha. Rencana
RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sempadan oleh pemerintah dan
masyarakat setempat.
d) Blok 55172-03
Pada blok ini terdapat pemakaman seluas 0,21 ha. Rencana RTH pada
bagian ini adalah pemeliharaan pemakaman oleh masyarakat.
e) Blok 55172-05
Pada blok ini terdapat Lapangan Kotagede. Lapangan ini biasa digunakan
anak-anak untuk bermain sepak bola. Pada beberapa sisi terdapat
rerumputan dan di pojok-pojok lapangan terdapat pohon-pohon rindang.
Lapangan Kotagede ini memiliki luas 1,11 ha. Rencana RTH untuk bagian
ini adalah pemeliharaan lapangan oleh masyarakat setempat.
f) Blok 55172-07
Pada blok ini terdapat pemakaman umum seluas 0,14 ha.
Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan pemakaman umum
oleh masyarakat setempat.
g) Blok 55172-08
Pada blok ini terdapat pula sempadan sungai Gajah Wong dengan luas
0,20 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sempadan
oleh pemerintah dan masyarakat setempat.
3. Kelurahan Purbayan
a) Blok 55173-05
Persawahan ini merupakan milik warga yang ditumbuhi padi dengan luas
0,34 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sawah oleh
pemilik yang bersangkutan.
b) Blok 55173-08

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 25
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Pada blok ini terdapat pemakaman umum dengan luas 0,34 ha. Rencana
RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan pemakaman umum oleh
pemerintah dan masyarakat setempat.
a. Rencana RTH Berdasarkan Fisiknya
Rencana RTH berdasarkan fisiknya dapat dibedakan menjadi RTH binaan
dan RTH alami. Berikut akan dijelaskan mengenai RTH binaan dan alami.
1. RTH Binaan
Berdasarkan standar SNI 03-6981-2004 tentang Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun di Daerah Perkotaan,
diketahui bahwa RTH binaan terdiri dari taman, lapangan olahraga dan makam.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan RTH berdasarkan fisik hingga tahun 2032,
tidak dibutuhkan penambahan luas RTH.
RTH di Kecamatan Kotagede meliputi kebun binatang Gembiraloka,
pemakaman umum, persawahan, Lapangan Olah Raga Kotagede, green roof, jalur
hijau dan taman lingkungan.

Gambar 7. 2 Taman Lingkungan di Kelurahan Prenggan


Sumber: Hasil Survei 2012
2. RTH Alami
Berdasarkan Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
di Kawasan Perkotaan, yang termasuk dalam RTH alami adalah habitat liar alami,
kawasan lindung dan taman-taman nasional. Kawasan lindung yang ada di
Kecamatan Kotagede yaitu sempadan sungai Gajah Wong.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 26
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

b. RTH Berdasarkan Kepemilikan


Berdasarkan Pedoman Penyediaan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
Kawasan Perkotaan, dari segi kepemilikannya terbagi menjadi dua yaitu RTH
Publik dan RTH Privat. Menurut rencana RTRW, lahan RTH diupayakan
memnuhi standar lahan untuk public 20% dan privat 10%. Luas Ruang Terbuka
Hijau yang terdapat di Kecamatan Kotagede sebesar 118,02 Ha yaitu 72,18 Ha
RTH Publik dan 71,96 Ha RTH Privat. Berikut merupakan pembagian jenis-jenis
RTH Publik dan RTH Privat.
1. RTH Publik
Ruang terbuka hijau publik adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh
pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat
secara umum. RTH publik diantaranya adalah Kebun Binatang Gembira Loka,
pemakaman umum, Lapangan Olah Raga Kotagede, jalur hijau dan taman
lingkungan.
Untuk jalur hijau, perlu dilakukan perawatan pada jalur hijau yang sudah
ada yaitu yang terletak di samping kiri dan kanan jalan serta pada median jalan.
Jalan-jalan yang memiliki median jalan adalah Jalan Ngeksi Gondo, dengan lebar
median 0,5 m.
2. RTH Privat
Ruang terbuka hijau privat adalah RTH milik instansi tertentu atau orang
perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa
kebun atau halaman rumah/gedung milik masayarakat/swasta yang ditanami
tumbuhan. Rencana penambahan lahan untuk RTH privat dilakukan dengan
menambahkan lahan yang digunakan untuk privat. Penambahan taman dilakukan
oleh pihak dalam dari pengguna sarana. RTH privat yang terdapat di Kecamatan
Kotagede ini antara lain persawahan dan pekarangan rumah.
C. Mitigasi Bencana
a. Rawan Bencana Kebakaran
Perkampungan paling padat di Kecamatan Kotagede terdapat di Kelurahan
Purbayan, Kelurahan Prenggan.. Selain itu, kebakaran juga paling berpotensi pada
kawasan industri dengan jumlah yang cukup besar di Kelurahan Purbayan.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 27
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kebakaran di kawasan industri dapat diantisipasi karena sudah disediakan alat


pemadam kebakaran sebagai pertolongan pertama.
Rencana Usaha Penanggulangan Kawasan Rawan Kebakaran antara lain yaitu :
1. Prasarana penanggulangan kebakaran
a) Pembuatan Hydrant di beberapa titik di kelurahan dan prenggan (dari
sungai, Sumber, PDAM) \
b) Pemeliharaan Jalan, Jalan lingkungan di setiap kelurahan dengan lebar
jalan minimum 3,5 meter, yang pada saat terjadi kebakaran harus bebas
dari segala hambatan apapun yang dapat mempersulit masuk keluarnya
mobil pemadam kebakaran. Pemeliharaan jalan di jl. Ngeksigondo, jl.
Gedongkuning, jl. Kemasan, untuk jalur Mobil pemadam kebakaran.
c) Penetapan jalur penanganan kebakaran untuk mobil pemadam kebakaran,
mengikuti jalur utama seperti Jl. Kusuma negara¸ Jl. Gedongkuning, Jl.
Ngeksigondo.
2. Sarana penanggulangan kebakaran
a) Mobil Kebakaran sesuai kebutuhan.
b) Manajemen penanggulangan kebakaran gedung.
b. Rawan Daerah Banjir
Daerah rawan banjir berada pada kelurahan Rejowinangun yang berada di
samping sungai Gajah Wong. Dengan rawan banjir saat hujan yang tingginya dari
2-5 meter, sehingga rumah penduduk tergenang air.
1. Permukiman kumuh dilakukan Penataan dan Relokasi
Permukiman kumuh terdapat di sepanjang pinggir sungai Gajah Wong
kelurahan Rejowinangun. Sehingga untuk mencegah banjir sampai kerumah
penduduk maka dilakukan Penataan sepadan sungai dengan konservasi lahan
hijau. Hal lain juga dapat dilakukan dengan merelokasi permukiman yang ada
di pinggir sungai Gajah Wong ke rencana permukiman
2. Jalur Evakuasi Bencana Banjir:
a) Pemeliharaan jalan Lokal di setiap kelurahan kecamatan Kotagede untuk
kemudahan akses dalam mitigasi bencana.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 28
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

b) Pembuatan Jalur Evakuasi dari Semua jalan lokal di setiap kelurahan


kecamatan Kotagede menuju ruang terbuka lapangan karang di kelurahan
Prenggan
c. Rawan Bencana Gempa
Rawan bencana gempa yang ada di kecamatan Kotagede berada di
kelurahan Purbayan. Upaya penanggulangan kawasan Rawan Bencana Gempa,
seperti melakukan
a) penataan pembangunan membuat rumah yang semi permanen yang juga
memperhatikan KDB, KLB dari bangunan tersebut sesuai dengan
penggunaan.
b) Jalur evakuasi rawan Bencana Gempa diupayakan dengan membuat jalur
evakuasi lapangan Karang yang ada di kelurahan Prenggan agar terhindar
dari reruntuhan bangunan.

7.4.2 Rencana Kawasan Budidaya


Dalam rencana pola ruang yang tercantum dalam dokumen Rencana Tata
Ruang Wilayah Kecamatan Kotagede, kawasan budidaya di Kecamatan Kotagede
terdiri dari kawasan perumahan, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan
perkantoran pemerintahan, kawasan pendidikan, kawasan industri, kawasan
olahraga, kawasan wisata, kawasan peruntukan pelayanan umum, dan kawasan
ruang terbuka non hijau.
A. Rencana Perumahan
Luasan lahan yang digunakan untuk permukiman di Kecamatan Kotagede
sebesar 73,4 % . Distribusi rumah di setiap kelurahan juga perlu dipertimbangkan
dalam merencanakan pengembangan perumahan sehingga tidak membebani
wilayah yang telah memiliki kepadatan bangunan yang tinggi. Perhitungan
kebutuhan rumah di Kecamatan Kotagede pasa tahun 2012-2023 menggunakan
asumsi bahwa satu rumah tinggal rata-rata dihuni oleh 4 jiwa dalam satu keluarga.
Pertambahan rumah yang dibutuhkan di Kelurahan Rejowinangun pada
tahun 2012 sejumlah 388 unit rumah, tahun 2017 sejumlah 22 unit, tahun 2022
sejumlah 23 unit, tahun 2027 sejumlah 22, dan tahun 2032 sebanyak 22 unit
rumah. Di Kelurahan Purbayan pertambahan rumah pada tahun 2012 sebanyak

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 29
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

500 unit, tahun 2017 sejumlah 35 unit, tahun 2022 sejumlah 35 unit, pada tahun
2027 sejumlah 35 unit, dan pada tahun 2032 sejumlah 34 unit rumah. Sedangkan
di Kelurahan Prenggan membutuhkan tambahan rumah pada tahun 2012 sebanyak
11 rumah, tahun 2017 sebanyak 17 unit rumah, tahun 2022 sebanyak 16 unit
rumah, tahun 2027 sejumlah 17 rumah, dan pada tahun 2032 sejumlah 16 unit
rumah. Kebutuhan lahan untuk pertambahan rumah dari tahun 2012 sampai tahun
2032 adalah di kelurahan Rejowinangun seluas 27189 m2 , di Kelurahan Purbayan
seluas 4389 m2, di Kelurahan Prenggan seluas 36423 m2 , jadi total luas lahan
yang dibutuhkan seluas 68001 m2 atau sama dengan 6,8001 Ha. Sedangkan lahan
yang tidak terbangun di Kecamatan Kotagede seluas 8,9 Ha, jadi dengan analisis
tersebut dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Kotagede masih memungkinkan
dibangun perumahan untuk memenuhi kebutuhan yang disesuaikan dengan
jumlah pertambahan penduduk.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 30
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel 7. 8 Kebutuhan Rumah di Kecamatan Kotagede


Sumber : Hasil Rencana 2012
jumlah jumlah jumlah pertambahan jumlah pertambahan jumlah pertambahan jumlah pertambahan jumlah pertambahan
penduduk rumah penduduk jumlah penduduk jumlah penduduk jumlah penduduk jumlah penduduk jumlah
No. Kelurahan
tahun tahun tahun rumah tahun tahun rumah tahun tahun rumah tahun tahun rumah tahun tahun rumah tahun
2011 2011 2012 2012 2017 2017 2022 2022 2027 2027 2032 2032

1. Rejowinangun 11952 2605 11970 388 12060 22 12150 23 12240 22 12329 22

2. Purbayan 9856 1971 9884 500 10023 35 10162 35 10301 35 10440 34

3. Prenggan 11238 2802 11251 11 11317 17 11383 16 11449 17 11515 16

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 31
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel 7. 9 Luas kebutuhan lahan untuk perumahan


Sumber : Hasil Analisis, 2012.
luas luas luas luas luas jumlah luas
pertambahan pertambahan pertambahan pertambahan pertambahan
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan lahan untuk
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
No. Kelurahan lahan lahan lahan lahan lahan permukiman
rumah tahun rumah tahun rumah tahun rumah tahun rumah tahun
tahun tahun tahun tahun tahun (m2)
2012 2017 2022 2027 2032
2012(m2) 2017(m2) 2022(m2) 2027(m2) 2032(m2)
1. Rejowinangun 388 22116 22 1254 23 1311 22 1254 22 1254 27189
2. Purbayan 500 28500 35 1995 35 1995 35 1995 34 1938 36423
3. Prenggan 11 627 17 969 16 912 17 969 16 912 4389
JUMLAH 68001

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 32
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

1. Kelurahan Rejowinangun terdiri dari 12 blok yang masing-masing memiliki


luas dan zona guna lahan permukiman sebagai berikut.
Tabel 7. 10 Luas Lahan per blok di Kelurahan Rejowinangun
No. Kode Luas zona jumlah luas Keterangan
Blok (Ha) penambahan zona
rumah (unit) RTH
(Ha)
1. 55171-01 21,04 R-3 194 pengembangan
perumahan pada
periode I
55171-02 11,88 R-3 0,82
55171-03 12,88 R-3 1,02
55171-04 10,77 R-3 1,05
55171-05 5,75 R-3 1,98
55171-06 13,72 R-3 32 pengembangan
perumahan pada
periode III (10 unit
rumah distribusi
dari kelurahan
Prenggan)
55171-07 12,99 R-3 22 0,46 pengembangan
perumahan pada
periode IV
55171-08 7,31 R-2
55171-09 8,36 R-4 23 pengembangan
perumahan pada
periode II
55171-10 6,84 R-2
55171-11 9,79 R-4 194 pengembangan
perumahan pada
periode I
55171-12 12,14 R-3 22 pengembangan
perumahan pada
periode IV
Jumlah 133.47 477 5,33
Luas lahan Kelurahan Rejowinangun adalah 133,47 Ha dan luas RTH sebesar
5,33 Ha.
2. Kelurahan Prenggan terdiri dari 8 blok yang masing-masing memiliki luas
sebagai berikut.
Tabel 7. 11 Luas Lahan per blok di Kelurahan Prenggan
No. Kode Blok Luas zona jumlah luas Keterangan
(Ha) penambahan zona
rumah (unit) RTH
(Ha)
1. 55172-01 8,15 R-3 59 pengembangan
perumahan pada
periode IV
55172-02 10,18 R-3 150 pengembangan
55172-03 17,36 R-3 125 perumahan pada
55172-04 13,98 R-3 150 periode I (5 unit rumah
di distribusikan ke
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIT VII 33
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

No. Kode Blok Luas zona jumlah luas Keterangan


(Ha) penambahan zona
rumah (unit) RTH
(Ha)
Rejowinangun)
55172-05 8,58 R-3 1,11
55172-06 7,49 R-3 75 pengembangan
perumahan pada
periode I dan II (5 unit
rumah di distribusikan
ke Rejowinangun)
55172-07 17,13 R-3 35 pengembangan
perumahan pada
periode III
55172-08 8,33 R-2 35 pengembangan
perumahan
pada periode
IV
Jumlah 91,2 639 1,11

3. Kelurahan Purbayan terdiri dari 13 blok yang masing-masing memiliki luas


sebagai berikut.
Tabel 7. 12 Luas Lahan per blok di Kelurahan Purbayan
No. Kode Blok Luas (Ha) zona jumlah luas zona Keterangan
penambahan RTH (Ha)
rumah (unit)
1. 55173-01 5,31 R-2
55173-02 5,69 R-2
55173-03 4,33 R-2
55173-04 4,35 R-2
55173-05 10,47 R-2 44 0,34 pengembangan
perumahan pada
periode I , II, III
55173-06 2,99 R-1
55173-07 4,62 R-1
55173-08 8,35 R-2 0,34
55173-09 6,2 R-1
55173-10 5,79 R-3 33 pengembangan
perumahan pada
periode IV
55173-11 6,49 R-2
55173-12 4,73 R-2
55173-13 4,34 R-1
Jumlah 73,66 77 0,68

Luas lahan keseluruhan dari jumlah lahan per blok yaitu 298,33 , luas
RTH keseluruhan adalah 7,12, luas lahan untuk pelayanan umum seluas 47,55
kemudian luas lahan total yang digunakan untuk perumahan adalah 241,82, jadi
luas lahan keseluruhan yang dapat digunakan untuk penambahan rumah adalah
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIT VII 34
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

8,96 Ha atau sama dengan 89.600, sedangkan yang dibutukkan untuk


penambahan rumah sampai tahun 2023 adalah seluas 68.001, jadi penambahan
rumah dapat dilakukan tanpa mengurangi RTH yang ada. Penambahan rumah
akan banyak dilakukan di Kelurahan Rejowinangun dan Prenggan, karena masih
banyak blok yang memiliki zona dengan kepadatan bangunan yang rendah dan
sedang.
c) Rencana Perdagangan dan Jasa
Rencana pengembangan perdagangan dan jasa di samping sebagai fungsi
utama kegiatan di wilayah studi juga diarahkan untuk mendukung konsep
kegiatan pariwisata di Kecamatan Kotagede sebagai Wisata Sejarah dengan wisata
belanja sebagai pendukungnya. Pengembangan perdagangan dan jasa diarahkan
pada Jl. Kemasan dan Jl. Karanglo sebagai pusat pemasaran produk perak
unggulan Kecamatan Kotagede dan Kampung Wisata Basen sebagai pusat jajanan
tradisional khas Kotagede. Lokasi pengembangan perdagangan dan jasa ini
terletak pada blok 55173-04, 55173-05, 55173-06, 55173-07.
Arahan pengembangan wisata kota akan menarik kegiatan perdagangan
dan jasa terutama pada Kelurahan Purbayan. Selain itu, adanya Kebun Binatang
Gembiraloka di Kelurahan Rejowinangun yang berada pada blok 55171-01 juga
akan menarik kegiatan perdagangan dan jasa disekitar tempat wisata tersebut.
Pengembangan kawasan perdagangan baru diarahkan pada peningkatan
kualitas pasar umum yang akan direkomendasikan pada seluruh pasar yang ada di
Kecamatan Kotagede terutama Pasar Legi Kecamatan Kotagede di Kelurahan
Purbayan dan Pasar Rejowinangun. Lokasi ini terletak pada blok 55173-08
Pola pengembangan dengan menggandeng secara berimbang antara
perdagangan tradisional dan modern dilakukan agar Kecamatan Kotagede
semakin memiliki daya tarik sehingga diharapkan menimbulkan efek yang
positif bagi perkembangan kecamatan ini sendiri. Untuk menarik minat para
wisatawan maka perlu dikembangkan pula infrastruktur yang baik seperti trotoar
yang nyaman untuk pejalan kaki dan atap greenroof di atas trotoar.
Secara umum pengembangan kawasan Perdagangan dan Jasa di Kecamatan
Kotagede antara lain :

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 35
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

i. Mengembangkan Pasar tradisional yaitu Pasar Legi Kecamatan Kotagede


dan Pasar Rejowinangun yang berada di blok 55173-08 dan 55171-02
ii. Mengembangkan Konsep Wisata Belanja di Kelurahan Purbayan.
iii. Mengarahkan Pusat pelayanan Jasa di Kelurahan Rejowinangun yang
berada di blok 55171-03 dan 55171-05
iv. Mengembangkan Jalan Kemasan sebagai pusat perdagangan perak dan
Kampung Wisata Basen sebagai pusat jajanan tradisional khas Kotagede.
Lokasi ini terletak di blok 55173-04, 55173-05, 55173-06, 55173-07.
d) Rencana Pelayanan Umum
Rencana pelayanan umum di Kecamatan Kotagede di rencanakan pada
setiap sektor. Pada setiap sektor tersebut akan direncanakan untuk 20 tahun
kedepan apakah akan ada penambahan pelayanan umum atau tidak. Untuk tiap
sektornya adapat dilihat sebagai berikut :
1. Pendidikan
Pada Sektor pendidikan berdasarkan hasil proyeksi yang telah dilakukan,
direncanakan pada tahun 2012-2023 akan dilakukukan penambahan sektor
pendidikan dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA di setiap kelurahan yang terdapat
di Kecamatan Kotagede. Untuk penambahan sektor pendidikan tingkat SD di
Kelurahan Rejowinangun dilakukan penambahan di blok 55171-01, 55171-06 dan
55171-07 dengan luas lahan minimal untuk tiap SD adalah sebesar 2000 m2 ,
sedangkan untuk penambahan sektor pendidikan tingkat SMP dilakukan
penambahan sebanyak 4 unit, 3 di kelurahan Rejowinangun dan 1 di kelurahan
purbayan. Untuk di Kelurahan Rejowinangun dilakukan penambahan di blok
55171-02, 55171-06 dan 55171-07 dan untuk di Kelurahan Purbayan dilakukan
penambahan di blok 55173-13 dengan luas lahan minimal untuk tiap SMP adalah
sebesar 9000 m2. Untuk penambahan sektor pendidikan tingkat SMA dilakukan
penambahan sebanyak 4 unit, 2 unit di Kelurahan Rejowinangun pada blok
55171-02 dan 55171-07 dan 2 unit di Kelurahan Purbayan pada blok 55173-08
dan 55173-10 dengan luas minimal lahan untuk tiap SMA adalah sebesar 12500
m2 .
2. Kesehatan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 36
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Pada sektor Kesehatan berdasarkan hasil proyeksi yang telah dilakukan,


rencana penambahan sektor kesehatan pada tahun 2012-2023 di Kecamatan
Kotagede tidak akan dilakukan penambahan. Hal ini dikarenakan jumlah sarana
kesehatan pada Kecamatan Kotagede sudah mencukupi kebutuhan masyarakat.
3. Peribadatan
Pada Sektor Peribadatan berdasarkan hasil proyeksi yang telah dilakukan, di
rencanakan pada tahun 2012-2023 akan dilakukan penambahan sektor peribadatan
untuk jenis mushola di setiap kelurahan di Kecamatan Kotagede. Tetetapi
penambahan tersebut juga mengikuti kebutuhan masyarakat setempat. Seperti di
Kelurahan Purbayan yang memiliki tingkat kepadatan hunian yang tinggi pada
blok 55173-09, blok tersebut memerlukan penambahan mushola untuk memenuhi
kebutuhan masyarakatnya dalam beribadah.
4. Pemerintahan
Pada Sektor Pemerintahan berdasarkan hasil proyeksi yang telah dilakukan,
di rencanakan pada tahun 2012-2023 tidak akan dilakukan penambahan unit
pemerintahan. Hal ini dikarenakan jumlah unit pemerintahan di setiap kelurahan
di Kecamatan Kotagede masih bisa melayani masyarakat setempat hingga 20
tahun kedepan.
5. Perdagangan dan jasa
Pada Sektor Perdagangan dan jasa berdasarkan hasil proyeksi yang telah
dilakukan, direncanakan pada tajun 2012-2023 tidak akan dilakukan penambahan
unit perdagangan dan jasa. Hal ini dikarenakan jumlah unit perdagangan dan jasa
di setiap kelurahan di Kecamatan Kotagede masih bisa melayani masyarakat
setempat hingga 20 tahun kedepan.
e) Rencana Ruang Terbuka Non Hijau
Tujuan untuk mengembangkan RTNH ini adalah untuk meningkatkan mutu
lingkungan hidup yang menggambarkan ekspresi budaya lokal, media komunikasi
warga. Berdasarkan Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTNH, Direktoral
Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, RTNH ini dapat dalam
bentuk plasa (pelataran tempat berkumpulnya massa dengan berbagai jenis
kegiatan seperti sosialisasi, duduk-duduk, aktivitas massa, dan lain-lain), parkir,

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 37
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

lapangan olahraga (berplester, paving, dan lain-lain), tempat bermain dan rekreasi,
pembatas/buffer (sempadan, median), serta koridor (sarana aksesibilitas pejalan
kaki bukan trotoar). Khususnya di sekitaran kawasan wisata gembira loka yang
dimana sangat di perhatikan masalah RTNHnya.
f) Rencana Industri
Kecamatan Kotagede memiliki berbagai kegiatan industri baik berskala
rumah tangga maupun skala besar. Untuk jumlah industri yang terbanyak di
Kecamatan Kotagede terdapat di kelurahan Purbayan dengan jumlah sebanyak
347 unit. Industri tersebut merupakan industri untuk mengolah perak dan
tembaga. Jenis industri yang mendominasi di kelurahan Purbayan tersebut adalah
industri rumah tangga yang lingkupnya masih kecil sedangkan untuk industri yang
ruang lingkupnya besar masih sedikit.
Rencana pengembangan industri di samping sebagai fungsi utama kegiatan
di wilayah studi juga diarahkan untuk mendukung konsep wisata belanja di
Kecamatan Kotagede sebagai pendukungnya yaitu industri perak. Pengembangan
industri perak ini diarahkan di pusat kota yaitu pada Jalan Kemasan dan Jalan
Mondorakan sebagai pusat pemasaran industri perak yang merupakan sektor
potensial Kecamatan Kotagede. Arahan pengembangan wisata kota akan menarik
kegiatan industri perak terutama pada Kelurahan Purbayan. Rencana industri di
Kecamatan Kotagede direncanakan dapat tetap untuk dikenal dan diketahui
masyarakat dikarenakan di Kecamatan Kotagede merupakan sentra pengrajin
perak yang tetap dipertahankan dan sebagai citra kawasan tersebut.
Rencana pengembangan kawasan industri juga diarahkan pada lokasi-
lokasi strategis yang tidak terlalu dekat ataupun terlalu jauh dari lokasi
permukiman. Pemilihan lokasi ini perlu diperhatikan agar dampak industri ini
tidak mempengaruhi penduduk yang tinggal disekitar lokasi industri. Arahan
untuk pengembangan lokasi industri yaitu pada kawasan Jalan Mondorakan dan
Jalan Kemasan, karena di kawasan tersebut banyak sekali penduduk yang
membuat dan menjual perak, serta mengembangkan beberapa kawasan industri
berpola linier mengikuti ruas jalan-jalan utama dengan skala pelayanan dan
jumlah lebih kecil.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 38
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kondisi eksisting sistem pengolahan limbah dari pengrajin perak dengan


sitem sanitasi on-site dapat menyebabkan terjadinya endapan di jaringan drainase
sehingga perlu rencana sistem dan jaringan air limbah. Rencana sistem dan
jaringan air limbah bertujuan untuk mengatasi permasalahan di Kecamatan
Kotagede yaitu limbah dari pengrajin perak sebagai home industri yang belum
memiliki sistem pengolahan secara komunal.
Rencana pengembangan untuk sistem dan jaringan air limbah adalah
pembangunan pengolahan air limbah home industri secara komunal dan
pembangunan IPAL. Rencana pembangunan pengolahan air limbah home industri
merupakan kategori rencana jangka pendek yang pengerjaannya pada periode I
(2012-2017) karena kebutuhan akan pengelolahan itu tinggi. Lokasi pengolahan
ditempatkan di Kelurahan Purbayan karena banyaknya dan berkelompoknya
pengrajin perak yang ada disana.
g) Rencana Zona Khusus (IPAL)
IPAL merupakan kepanjangan dari Sistem Instalasi Pengolahan Air
Limbah. Menurut RTRW Kota Yogyakarta tahun 2010, rencana pembuatan IPAL
di kecamatan Kotagede sampai tahun 2013 berada di 2 kelurahan, yakni kelurahan
Rejowinangun ada 2 IPAL tahun 2009 dan 2010, kelurahan Prenggan tahun 2011
ada 1 IPAL. Dengan mengacu pada fakta analisa rencana pembuatan IPAL juga
dibutuhkan di kelurahan Purbayan. Karena diketahui di kelurahan tersebut
terdapat banyak pengrajin perak yang limbahnya masih dibuang secara
sembarangan tanpa memperhatikan keadaan lingkungan.
IPAL yang direkomendasikan adalah IPAL untuk Industri. Pembuatan
IPAL ini dibangun di bawah tanah karena mengingat kepadatan permukiman di
kelurahan Purbayan.

7.5 Rencana Sistem Jaringan Prasarana


Dalam rencana sistem jaringan dibagi menjadi dua, jaringan pergerakan
dan jaringan utilitas.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 39
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

7.5.1 Rencana Sistem Jaringan Pergerakan


Rencana sistem jaringan pergerakan di Kecamatan Kotagede bertujuan
untuk mempermudah aksesibilitas dan pergerakan yang menuju Kecamatan
Kotagede maupun yang berasal dari Kecamatan Kotagede, selain itu juga antar
sub pusat dan sub-sub pusat pada wilayah perencanaan. Rencana yang akan
dibahas meliputi rencana sistem angkutan jalan raya, angkutan umum, dan
fasilitas jalan. Rencana sistem angkutan jalan raya ini mencakup dua hal yaitu
rencana jaringan jalan dan rencana fungsi jalan. Selain itu jiga dibahas Rencana
sistem angkutan umum dan rencana fasilitas jalan.
A. Jalan raya
Rencana jaringan jalan disesuaikan dengan kondisi eksisting dan
kecenderungan perkembangan di masa yang akan datang. Rencana jaringan jalan
yang diarahkan di Kecamatan Kotagede berupa peningkatan jaringan jalan dan
penetapan fungsi jaringan jalan. Peningkatan konstruksi jaringan jalan dilakukan
pada jalan-jalan yang ada saat ini misalnya perbaikan jalan-jalan utama khususnya
yang kondisinya sedang-rusak untuk menunjang efisiensi dan efektivitas
pergerakan penumpang dan barang. Disamping itu perlu adanya perbaikan jalan
khususnya pada kawasan permukiman yang aksesibilitasnya kurang ada saat ini
maupun untuk menunjang rencana pengembangan kawasan dengan tujuan untuk
memeratakan pelayanan pada setiap bagian kota. Perbaikan jalan ini juga dapat
mengurangi beban pada jalan-jalan utama kota sehingga kemacetan lalu lintas
dapat dikurangi. Sistem jaringan jalan di Kecamatan Kotagede terdiri dari jalan
dengan hirarki arteri sekunder sampai lingkungan.
Tabel 7. 13 Rencana Jalan
Jalan Rencana
Jalan Rejowinangun Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun.
Jalan Kemasan dan Pemberlakukan sistem satu arah pada Jalan Kemasan
Mondorakan sepanjang 640 m dan pada Jalan Mondorakan sepanjang 570
m, agar tidak terjadi kemacetan. Selain itu juga perlu
pemeliharaan jalan setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Gedongkuning Jalan ini cukup lebar, sehingga berpotensi untuk
direncanakan jalur hijau pada median jalan. Rencana
pembuatan median jalan sebagaimana di Jalan Ngeksi Gondo
adalah dengan lebar median 0,5 meter sepanjang jalan
tersebut. Selain itu juga perlu pemeliharaan jalan setiap
periode 5 tahun sekali.
Jalan Ngeksi Gondo Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIT VII 40
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Jalan Rencana
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Kebun Raya Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Tegal Gendu Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Lingkungan (Gg. Jalan ini terdapat di dalam Kampung Wisata. Untuk itu perlu
Tanduk) perbaikan perkerasan jalan dengan pavingisasi. Selain itu
juga perlu pemeliharaan jalan setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Lingkungan (Jalan Jalan ini merupakan akses menuju Masjid Mataram
Mentaok Raya) Kotagede, dimana pada beberapa bagiannya. Sehingga
rencana ke depannya adalah dengan perbaikan aspal Selain
itu juga perlu pemeliharaan jalan setiap periode 5 tahun
sekali.
Jalan Nyi Pembayun Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun.
Jalan Karanglo Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun.
Jalan Mentaok Raya Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan
jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun.
Jalan Kyai Mangu Rencana jalur alternatif penghubung Jalan Karanglo dengan
Jalan Kemasan, apabila Jalan Kemasan dijadikan satu arah.
Jalan Kyai Mangu ini akan berhubungan simpang empat
Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Kemasan dan Jalan
Gedongkuning.
Sumber: Hasil Rencana 2012
B. Angkutan Umum (Trans Jogja)
Rencana perangkutan umum yaitu meliputi peningkatan kualitas dan
kuantitas angkutan umum yang terdapat pada wilayah perencanaan. Peningkatan
secara kualitas diarahkan pada peningkatan pelayanan dari moda angkutan umum
dalam melayani penumpang serta peningkatan pelayanan sarana dan prasarana
penunjang transportasi. Sedangkan untuk peningkatan secara kuantitas mencakup
jumlah dan jenis moda yang melayani penduduk seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk di Kecamatan Kotagede, selain melakukan peningkatan kualitas
dan kuantitas.
Rencana peningkatan pelayanan angkutan ini meliputi :
a. Peningkatan pelayanan angkutan umum, dilakukan dengan upaya
optimalisasi, perbaikan fisik dan pembangunan prasarana baru.
b. Pengembangan sistem angkutan umum massal (SAUM) pada Jalan
Kusumanegara, Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Gedongkuning dan Jalan Tegal
Gendu yang berupa trans Jogja.
c. Pengembangan koridor-koridor utama diarahkan untuk menghubungkan
antara pusat Kota dengan pusat BWP serta penghubung dengan kabupaten
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIT VII 41
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

lain, yaitu Jalan Kusumanegara sebagai penghubung ke pusat kota


Yogyakarta, serta Jalan Gedongkuning dan Jalan Karanglo sebagai
penghubung ke kabupaten Bantul.
d. Kedepannya akan direncakan pemeliharaan untuk Halte Trans Jogja setiap
satu tahun sekali, sedangkan pemeliharaan untuk moda transportasi Trans
Jogja setiap tiga bulan sekali. Pemeliharaan ini mencakup pengecekkan
apabila terjadi kerusakan pada halte atau bus Trans Jogja, serta
pengecekkan mengenai perlunya penambahan komponen tertentu.
Berikut adalah rencana pelayanan halte trans jogja beserta lokasi halte.
Lokasi Halte Rencana Pelayanan Halte
Halte 1 Jalan Kusumanegara Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi
trans Jogja, yaitu tipe trayek 2B. Trayek 2B bergerak
melalui Jalan Kusumanegara, Jalan Gedongkuning,
dan Jalan Ngeksi Gondo, lalu ke Kecamatan
Umbulharjo. Kedepannya akan direncakan
pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan
ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan
pada halte atau perlunya penambahan komponen
tertentu.
Halte 2 Jalan Kusumanegara Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi
trans Jogja, yaitu tipe trayek 2A. Halte ini letaknya
berhadapan dengan Halte 1 Jalan Kusumanegara.
Trayek 2A bergerak dari Kecamatan Umbulharjo
melalui Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Gedongkuning dan
Jalan Kusumanegara. Kedepannya akan direncakan
pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan
ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan
pada halte atau perlunya penambahan komponen
tertentu.
Halte Jalan Gedongkuning Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi
trans Jogja, yaitu tipe trayek 2A dan 3A. Trayek 2A
bergerak dari Kecamatan Umbulharjo melalui Jalan
Ngeksi Gondo, Jalan Gedongkuning dan Jalan
Kusumanegara. Sedangkan trayek 3A bergerak
melalui Jalan Tegal Gendu, Jalan Nyi Pembayun,
Jalan Kemasan, dan Jalan Gedongkuning, lalu ke
Kabupaten Bantul. Kedepannya akan direncakan
pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan
ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan
pada halte atau perlunya penambahan komponen
tertentu.
Halte 1 Jalan Ngeksi Gondo Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi
trans Jogja, yaitu tipe trayek 2B, yang bergerak
melalui Jalan Kusumanegara, Jalan Gedongkuning,
dan Jalan Ngeksi Gondo, lalu ke Kecamatan
Umbulharjo. Kedepannya akan direncakan
pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan
ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan
pada halte atau perlunya penambahan komponen

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 42
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Lokasi Halte Rencana Pelayanan Halte


tertentu.
Halte 2 Jalan Ngeksi Gondo Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi
trans Jogja, yaitu tipe trayek 2A, yang bergerak dari
Kecamatan Umbulharjo melalui Jalan Ngeksi Gondo,
Jalan Gedongkuning dan Jalan Kusumanegara.
Kedepannya akan direncakan pemeliharaan setiap satu
tahun sekali. Pemeliharaan ini mencakup
pengecekkan apabila terjadi kerusakan pada halte atau
perlunya penambahan komponen tertentu.
Halte 1 Jalan Tegal Gendu Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi
trans Jogja, yaitu tipe trayek 3A. Trayek ini bergerak
melalui Jalan Tegal Gendu, Jalan Nyi Pembayun,
Jalan Kemasan, dan Jalan Gedongkuning, lalu ke
Kabupaten Bantul. Kedepannya akan direncakan
pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan
ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan
pada halte atau perlunya penambahan komponen
tertentu.
Halte 2 Jalan Tegal Gendu Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi
trans Jogja, yaitu tipe trayek 3B. Trayek ini bergerak
dari Kabupaten Bantul melalui Jalan Gedongkuning,
Jalan Kemasan, Jalan Nyi Pembayun dan Jalan Tegal
Gendu. Kedepannya akan direncakan pemeliharaan
setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan ini mencakup
pengecekkan apabila terjadi kerusakan pada halte atau
perlunya penambahan komponen tertentu.

C. Fasilitas jalan
1. Pedestrian way
Trotoar merupakan salah satu fasilitas pelengkap jalan yang cukup penting
bagi para pejalan kaki khususnya. Pengembangan trotoar hendaknya dengan
memperhatikan kondisi lalu lintas (intensitas lalu lintas) serta fungsi lahan
sekitarnya. Jangan sampai pengembangan trotoar malah menimbulkan bangkitan
atau tarikan terhadap orientasi pergerakan pejalan kaki dan menimbulkan
kemacetan. Fungsi trotoar antara lain:
a. Jalur pejalan kaki yang dapat merangsang kegiatan ekonomi dan orientasi
pergerakan manusia sehingga dapat mengurangi kerawanan kriminal,
b. Jalur pejalan kaki yang dapat merangsang kegiatan ekonomi dan orientasi
pergerakan manusia sehingga mempunyai letak strategis dan berpotensial
sebagai arena promosi, pemasangan iklan dan lain-lain.
Pada ruas jalan-jalan utama di Kecamatan Kotagede jumlah pejalan kaki
tidak terlalu besar. Pejalan kaki terbanyak terdapat di sekitar Jalan Monodorakan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 43
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

yang merupakan lokasi dari pasar utama Kecamatan Kotagede yaitu Pasar Legi
Kotagede. Di ruas jalan ini sudah terdapat fasilitas trotoar, dimana perlu adanya
penertiban terhadap pedagang-pedagang pasar yang masih menggunakan trotoar
sebagai tempat berjualan sehingga dapat memberikan kenyamanan untuk pejalan
kaki dan juga arus lalu lintas di sekitarnya.
Untuk rencana jalur pejalan kaki diperlukan pengelolaan pada trotoar yang
sudah ada. Pada Jalan Gedongkuning, trotoar cenderung tidak digunakan oleh
pejalan kaki pada siang hari karena cuaca yang panas dan tidak adanya
peneduhan. Oleh karena itu diperlukan rencana pengadaan pohon-pohon sebagai
peneduhan di sepanjang jalur pejalan kaki Jalan Gedongkuning.
Tabel 7. 14 Rencana Pedestrian Way
Jalan Rencana Pedestrian Way
Jalan Kemasan Perlu adanya penertiban PKL agar para pejalan kaki dapat
lebih nyaman berjalan di pedestrian way ini. Parkir yang
terdapat di pedestrian way pada area pertokoan juga perlu
diarahkan agar tidak menempati jalur pejalan kaki. Pada
trotoar pedestrian way ini dapat ditambah dengan pohon
sebagai peneduh. Selain itu juga perlu pemeliharaan
pedestrian way setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Mondorakan Perlu adanya penertiban PKL dengan diarahkan agar
berjualan di dalam area Pasar. Selain itu juga perlu
pemeliharaan pedestrian way setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Gedongkuning Pada trotoar pedestrian way dapat ditambah dengan pohon
sebagai peneduh. Selain itu juga perlu pemeliharaan
pedestrian way setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Ngeksi Gondo Pedestrian way sudah cukup baik, hanya perlu pemeliharaan
setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Tegal Gendu Pedestrian way sudah cukup baik, hanya perlu pemeliharaan
setiap periode 5 tahun sekali.
Jalan Karanglo Pedestrian way sudah cukup baik, hanya perlu pemeliharaan
setiap periode 5 tahun sekali.
Sumber: Hasil Rencana, 2012

2. Parkir
Pengaturan perparkiran di dalam wilayah Kecamatan Kotagede ditentukan
dengan melihat kebutuhan dan tingkat pergerakan serta tingkat pelayanan
jalannya. Ruang parkir untuk ruang jalan perlu dikembangkan di kawasan pusat
untuk menghindari pengurangan kapasitas jalan akibat parkir di tepi jalan maka
pada kawasan ini direncanakan parkir off street dalam kawasan pertokoan dan
perdagangan seperti pasar dan sistem parkir on street pada jalan-jalan lainnya

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 44
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

yang diatur lebih lanjut. Perencanaan sistem parkir on street ini


mempertimbangkan ketertiban, keamanan pemakai jalan, dengan ketentuan tidak
mengganggu kapasitas jalan di sekitarnya.
Untuk rencana sistem perparkirannya di Kecamatan Kotagede dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini.
Tabel 7. 15 Rencana Sistem Perparkiran
Lokasi Rencana Sistem Parkir
Jl. Rejowinangun 1. Pada ruas jalan ini tidak terjadi kemacetan akibat parkir on street,
sehingga rencana ke depannya tetap mengakomodir parkir on street.
2. Rencana sistem perparkiran untuk jalan ini adalah pengaturan sistem
parkir on street dimana kendaraan yang parkir dibuat menyudut 45
derajat untuk mobil dan sepeda motor.
3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 950 m.
4. Rencana pembuatan sistem parkir off street terutama pada guna
lahan perdagangan dan perkantoran.
Di sekitar Pasar Legi 1. Sering terjadi kemacetan akibat parkir on street terutama pada peak
Kotagede hour, sehingga rencana ke depannya adalah pengendalian parkir on
street dan pengoptimalan parkir off street.
2. Untuk ruas jalan ini rencana sistem perparkirannya adalah
penertiban sistem parkir on street pada ruas jalan. Rencana sistem
parkir ini hanya pada dilakukan pada penggunaan lahan yang
membutuhkan sarana parkir.
3. Parkir on street diatur dengan sistem menyudut 450 karena ruas
jalan ini memiliki lebar yang cukup luas.
4. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah pada
Jalan Mondorakan
5. Untuk sistem parkir off street di lahan depan pasar, pengelolaannya
dilakukan oleh pihak terkait dengan pemberlakukan sudut parkir
900.
Jalan Kemasan dan Jalan 1. Sering terjadi kemacetan di kedua jalan ini, dimana salah satu
Mondorakan penyebabnya adalah parkir on street, sehingga rencana ke depannya
adalah pengendalian parkir on street dan dialihkan secara optimal
untuk parkir off street.
2. Rencana sistem perparkiran pada jalan ini ialah penertiban sistem
parkir on street dengan menggunakan sistem parkir paralel sehingga
tidak memakan badan jalan yang dapat menyebabkan kemacetan
3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 770 m
untuk Jalan Kemasan dan 767 m untuk Jalan Mondorokan, namun
parkir pada kedua jalan tersebut tetap perlu pengendalian untuk
mencegah kemacetan
4. Parkir off street terdapat di Pasar Legi dan toko-toko pemasaran
kerajinan perak
Jalan Gedongkuning 1. Sistem parkir on street yang ada saat ini tidak menimbulkan
kemacetan dan untuk sarana perdagangan dan jasa telah memakai
sistem off street, sehingga rencananya kedepan tetap
mempertahankan sistem parkir yang ada sekarang
2. Rencana sistem perparkiran dilakukan dengan menertibkan sistem
parkir on street dengan sudut 450.
3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 2400 m
4. Rencana parkir off street diarahkan pada penggunaan lahan
perdagangan dan jasa, serta perkantoran.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 45
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Lokasi Rencana Sistem Parkir


Jalan Ngeksi Gondo 1. Sistem parkir on street yang ada saat ini tidak menimbulkan
kemacetan dan untuk sarana perdagangan dan jasa telah memakai
sistem off street, sehingga rencananya kedepan tetap
mempertahankan sistem parkir yang ada sekarang
2. Rencana sistem perparkiran dilakukan dengan menertibkan sistem
parkir on street dengan sudut 450.
3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 730 m
5. Rencana parkir off street diarahkan pada penggunaan lahan
perdagangan dan jasa
Jalan Kebun Raya 1. Sistem parkir on street yang ada saat ini tidak menimbulkan
kemacetan dan untuk sarana perdagangan dan jasa telah memakai
sistem off street, sehingga rencananya kedepan tetap
mempertahankan sistem parkir yang ada sekarang
2. Rencana sistem perparkiran dilakukan dengan menertibkan sistem
parkir on street dengan sudut 450.
3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 570 m
4. Rencana parkir off street diarahkan pada penggunaan lahan
perdagangan dan jasa
Jalan Tegal Gendu 1. Sistem parkir on street yang ada saat ini tidak menimbulkan
kemacetan dan untuk sarana perdagangan dan jasa telah memakai
sistem off street, sehingga rencananya kedepan tetap
mempertahankan sistem parkir yang ada sekarang
2. Rencana sistem perparkiran dilakukan dengan menertibkan sistem
parkir on street dengan sudut 450.
3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 430 m
4. Rencana parkir off street diarahkan pada penggunaan lahan
perdagangan dan jasa
Gembira Loka 1. Untuk Gembira Loka sudah memakai sistem parkir off street dan
hampir tidak pernah terjadi kemacetan. Sehingga untuk rencana
kedepannya tetap dipertahankan sistem parkir yang ada
2. Luas lahan untuk rencana sistem parkir adalah … m2.
Sumber: Hasil Rencana 2012

Gambar 7. 3 Kedudukan Rencana Parkir 00, 450, 900


Sumber: Hasil Rencana 2012
3. Pelengkap jalan
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIT VII 46
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

a. Traffic Light
Fasilitas persimpangan jalan salah satunya adalah traffic light. Pada
kondisi eksisting beberapa ruas jalan telah memiliki traffic light dan berfungsi
dengan baik. Traffic light terdapat pada perempatan Jalan Kusumanegara dan
Jalan Gedongkuning, perempatan Jalan Rejowinangun dan Jalan Gedongkuning,
serta pertigaan Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Gedongkuning dan Jalan Kemasan.
Traffic light memiliki peranan yang sangat penting terutama pada jaringan jalan
utama dengan tingkat pergerakan yang cukup besar. Sampai dengan akhir tahun
perencanaan pengaturan persimpangan di dalam wilayah Kecamatan Kotagede
diatur mengikuti perkembangan kebutuhannya dimana penempatan traffic light di
dasarkan pada intersifitas pergerakan yang terjadi, khususnya pada persimpangan
dan bukan jalan pada ruas jalan utama.
b. Tempat Penyeberangan
Tempat penyeberangan pejalan kaki berupa zebra cross yang berlokasi di
Kecamatan Kotagede diarahkan pada lokasi-lokasi yang mendatangkan
tarikan/bangkitan dan membangkitkan pergerakan penduduk seperti kawasan
pendidikan, perkantoran, pasar, tempat rekreasi dan lain-lain. Selain itu rencana
pembangunan jembatan penyeberangan perlu dilakukan karena pada masa
mendatang arus lalu lintas akan semakin padat dan akan semakin berbahaya bagi
para penyebrang jalan. Lokasi pembangunan jembatan penyeberangan ini pada
ruas jalan-jalan utama seperti Jalan Kemasan dan Jalan Kebun Raya.
c. Papan Nama Jalan
Papan nama jalan juga sangat penting fungsinya terutama sebagai petunjuk
untuk para pengguna jalan. Biasanya pada jalan-jalan lingkungan yang belum ada
atau terdapat papan nama jalan tetetapi sudah ada yang rusak. Rencana
pemasangan dan perbaikan papan nama jalan perlu dilakukan pada jalan-jalan
yang tidak mempunyai papan nama jalan.
h) Tempat sampah
Pada kondisi eksisting beberapa ruas jalan telah memiliki tempat sampah
tetetapi kurang berfungsi. Tempat sampah memiliki peranan yang penting
terutama pada jaringan pengangkutan sampah dengan tingkat permukiman yang

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 47
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

cukup tinggi. Sampai dengan akhir tahun perencanaan pengaturan tempat sampah
di dalam wilayah Kecamatan Kotagede diatur mengikuti perkembangan
kebutuhannya dimana penempatan tempat sampah di dasarkan pada lokasi
pergerakan yang paling besar, khususnya pada ruas jalan utama, yaitu di Jalan
Kemasan, Jalan Mondorakan, Jalan Gedungkuning, dan Jalan Ngeksi Gondo.
i) Lampu Jalan
Salah satu prasarana yang juga penting untuk keselamatan para pengguna
jalan adalah lampu jalan. Rencana penambahan dan perbaikan lampu jalan
terutama perlu dilakukan pada jalan-jalan lingkungan, karena masih banyak jalan-
jalan yang berhirarki jalan lingkungan yang belum ada lampu penerangan jalan
ataupun sudah ada tetapi masih kurang. Penempatan lampu jalan direncanakan
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan penerangan yang merata, keamanan
dan kenyamanan bagi pengendara, serta arah dan petunjuk yang jelas. Penempatan
lampu jalan di Kecamatan Kotagede akan diarahkan pada Jalan Ngeksi Gondo,
Jaalan Rejowinangun, Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan, Jalan Rejowinangun,
Jalan Mentaok Raya, Jalan Tegal Gendu, Jalan Nyi Pembanyun, Jalan
Gedungkuning, dan Jalan Karanglo.
Rencana penerangan jalan dibuat pada setiap jalan. Jalan yang belum
memiliki penerangan adalah Jalan Kyai Mangu. Apalagi jalan ini akan
dikembangkan untuk jalan alternatif jika Jalan Kemasan digunakan satu arah.
Oleh karena itu, rencana penerangan pada Jalan Kyai Mangu adalah dengan
mengembangkan lampu jalan setiap 30 m berdasarkan Panduan Penempatan
Fasilitas Perlengkapan Jalan Departemen Perhubungan Direktorat Bina Sistem
Transportasi Perkotaan. Rencana lampu jalan dapat dilakukan pada median jalan
maupun pinggir jalan. Rencana lampu jalan pada median dapat dilakukan di Jalan
Ngeksi Gondo dan Jalan Gedongkuning. Untuk rencana lampu jalan lainnya dapat
dilakukan di pinggir jalan. Total rencana jumlah lampu jalan di Kecamatan
Kotagede adalah 325 unit.
Tabel 7. 16 Rencana Lampu Jalan
Nama Jalan Rencana Lampu Jalan
Jalan Rejowinangun Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 32 unit
Jalan Kemasan Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 26 unit
Jalan Mondorakan Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 26 unit
Jalan Gedongkuning Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 80 unit
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIT VII 48
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Jalan Ngeksi Gondo Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 24 unit


Jalan Kebun Raya Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 19 unit
Jalan Tegal Gendu Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 14 unit
Jalan Nyi Pembayun Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 37 unit
Jalan Karanglo Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 17 unit
Jalan Mentaok Raya Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 18 unit
Jalan Kyai Mangu Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 32 unit
Sumber: Hasil Rencana, 2012

7.5.2 Rencana Sistem Jaringan Utilitas


A. Sistem dan Jaringan Drainase
Perencanaan jaringan drainase dilakukan berdasarkan hasil dari analisis
yang telah dilakukan sebelumnya dan pengamatan langsung di lapangan. Tujuan
dari rencana drainase ini adalah memenuhi kebutuhan akan sistem prasarana yang
berfungsi mengalirkan air permukaan di badan air penerima atau bendungan
resapan buatan, dalam mencapai ruang hidup yang sehat dan produktif. Drainase
yang terdapat di Kecamatan Kotagede termasuk drainase perkotaan yang
berfungsi mengendalikan kelebihan - kelebihan air permukaan, sehingga tidak
mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan
manusia.
Selain itu rencana yang disusun bertujuan untuk memecahkan masalah
sistem drainase di Kecamatan Kotagede , sudah cukup baik saluran drainase yang
ada di Kecamatan Kotagede hanya perlu adanya penelitian dan tindakan yang
lebih, untuk mengatasi masalah yang ada berdasarkan perbandingan dari data
analisis yang telah dilakukan sebelumnya terhadap kondisi di lapangan, untuk itu
perlu adanya suatu proses yang mana nantinya dapat menentukan saluran mana
yang harus diprioritaskan untuk diperbarui atau diperbaiki.
Pada Kecamatan Kotagede memiliki saluran drainase dengan kondisi yang
cukup beragam. Sebagian besar sistem drainase pada Kecamatan Kotagede
merupakan sistem drainase tertutup dan sisanya merupakan sistem drainase
terbuka. Drainase pada kecamatan Kotagede seluruhnya merupakan drainase
buatan dengan menggunakan bahan semen (beton) atau tanah liat (batu bata).
Saluran drainase pada Kelurahan Purbayan berjumlah 25 saluran dengan
24% merupakan saluran drainase terbuka dan 76% saluran drainase tertutup. 64%

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 49
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

saluran drainase tersebut memiliki kondisi baik, 24% kondisi sedang dan 12%
dalam kondisi buruk. Konstruksi saluran drainase sebagian besar terbuat dari
beton namun masih ada yang terbuat dari batu bata. Beberapa RW di Kelurahan
Purbayan yakni RW IX dan X memiliki saluran drainase yang baik namun karena
kondisi topografinya yang terletak di daerah cekungan menyebabkan air hujan
dari segala air melimpah ke wilayah ini mengakibatkan genangan yang cukup
dalam, bahkan sampai lebih dari 1 meter. Hal ini terjadi tiap musim hujan tiba.
Aliran air berasal dari tiga arah yakni utara, barat dan timur.
Walaupun banyak terdapat saluran drainase, Kecamatan Kotagede tidak
luput dari masalah genangan air atau bahkan banjir. Beberapa titik genangan air
terdapat di tiga kelurahan yakni 11 titik di Keluarahan Prenggan, 13 titik d
Kelurahan Purbayan dan 7 titik di Kelurahan Rejowinangun. Rencana yang akan
dilakukan terhadap wilayah studi, yaitu:
1. Perencanaan drainase sebagai alternatif pemecahan masalah dan perbaikan
sebagai hal pendukung suatu perencanaan drainase sebagai penentu
standar saluran. Serta proyeksi kebutuhan saluran drainase pada tahun
2017 yang akan berkelanjutan jika ada proses yang prospeknya lebih
berlanjut.
2. Perencanaan drainase sebagai proyeksi kebutuhan jaringan drainase tahun
2023-2032. Sebagai pendukung suatu kesejahteran masyarakat sekitar
aliran drainase yang nantinya akan menjadi suatu tinjauan khusus dalam
proses memperbarui dalam jangka waktu ke depannya.
3. Rencana pengembangan potensi untuk mendukung dua hal diatas.
Tabel 7. 17 Kerangka Perencanaan Pengembangan Sistem Drainase Kecamatan
Kotagede
Permasalahan
No Penyebab Penanganan
Umum

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 50
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Permasalahan
No Penyebab Penanganan
Umum
1. Sebagian besar  Penyebab dari adanya  Karena pembangunan
saluran drainase bangunan drainase tertutup drainase sejak lama, jadi
adalah jenis adalah pada jaman dulu saluran hal yang bisa di lakukan
tertutup terdapat di tersebut sudah di bangun pada adalah menutup bagian atas
bawah jalan. masa kerajaan atau pada jaman jaringan drainase yang
jepang dan belanda. Jadi dimana nantinya tidak
drainase ada sejak merusak pemandangan dan
dulu.sehingga menggangu bau sampah tidak keluar.
pemandangan da bau sampah
keluar kemana – mana.  Hal yang tepat dilakukan
 Beberapa jalan yang di adalah melebarkan jalan
bawahnya ada saluran drainase, sekitar secara maksimal,
pada saat meluap, iar langsung dan melakukan penangan
kejalan – jalan, tidak adanya khusus pada pusat aliran
dinding pembatas yang yaitu di hulu dan sungai.
memungkinkan mengarahkan
air berjalan satu arah.
2. Sering terjadi  Beberapa daerah Kecamatan  Melakukan pembangunan
genangan air hujan Kotagede terdapat topografi jaringan drainase baru yang
di daerah tertentu. yang kurang baik, berbentuk di mana berfungsi untuk
cekungan, sehingga mengalihkan air ke sungai
menimbulkan suatu adanya atau mata air lainnya.
genangan air jika pada musim
hujan.
Sumber: Hasil Rencana 2012

Tabel 7. 18 Rencana Penambahan saluran drainase Per Kelurahan Secara Blok


No Lokasi Permasalahan Jumlah Rencana Nama jalan Jumlah
Kelurahan Blok Penambahan Drainase yang
Drainase di
Rencanakan
1. Kelurahan 55171-01 Tidak terdapat Tidak ada Jl. Gembira Loka -
Rojowinangun permasalahan penambahan – Jl. Nogobondo
drainase yang rencana drainase.
serius, sudah cukup
baik jaringannya.
2. 55171-02 Sering terjadi air Di rencanakan Jl. Gembira Loka 2
yang meluap di penambahan
sekitar perumahan, drainase.
di karenakan
adanya cekungan –
cekungan tanah.
3. 55171-03 Sering terjadi air Di rencanakan Jl. Lingkunagan 2
yang meluap di penambahan ( antara Blok
sekitar perumahan, drainase. 55171-01 – Blok
di karenakan 55171-02 )
adanya cekungan –
cekungan tanah.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 51
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

No Lokasi Permasalahan Jumlah Rencana Nama jalan Jumlah


Kelurahan Blok Penambahan Drainase yang
Drainase di
Rencanakan
4. 55171-04 Sudah cukup baik Di rencanakan Jl. Lingkunagan 1
saluran penambahan ( antara Blok
drainasenya, hanya drainase. 55171-01 – Blok
saja perlu adanya 55171-04 )
pengimbangan arus
drainase dengan
blpk seberang.
5. 55171-05 Sudah cukup baik Di rencanakan Jl. Karangsari 1
saluran penambahan
drainasenya, hanya drainase.
saja perlu adanya
pengimbangan arus
drainase dengan
blok seberang.
6. 55171-06 Sudah cukup baik Di rencanakan Jl. Kyai Panjawi 1
saluran penambahan – Jl.
drainasenya, hanya drainase. Rejowinangun
saja perlu adanya
pengimbangan arus
drainase dengan
blok seberang.
7. 55171-07 Sudah cukup baik Di rencanakan Jl. Rejowinangun 2
saluran penambahan
drainasenya, hanya drainase.
saja perlu adanya
pengimbangan arus
drainase dengan
blok seberang.
8. 55171-08 Tidak terdapat Tidak ada Jl. Kyai Panjawi 0
permasalahan penambahan
drainase yang rencana drainase.
serius, sudah cukup
baik jaringannya.
9. 55171-09 Tidak terdapat Tidak ada Jl. Agengnis – Jl. 0
permasalahan penambahan Nyai Ageng
drainase yang rencana drainase.
serius, sudah cukup
baik jaringannya
10. 55171-10 Sudah cukup baik Di rencanakan Jl. Nyai 1
saluran penambahan Agengnis
drainasenya, hanya drainase.
saja perlu adanya
pengimbangan arus
drainase dengan
blok seberang.
11. 55171-11 Tidak terdapat Tidak ada Jl. Retno Dumila 0
permasalahan penambahan
drainase yang rencana drainase.
serius, sudah cukup
baik jaringannya
12. 55171-12 Tidak terdapat Tidak ada Jl. Depokan – Jl. 0
permasalahan penambahan Retno Dumila

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 52
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

No Lokasi Permasalahan Jumlah Rencana Nama jalan Jumlah


Kelurahan Blok Penambahan Drainase yang
Drainase di
Rencanakan
drainase yang rencana drainase.
serius, sudah cukup
baik jaringannya
13. Kelurahan 55172-01 Sudah cukup baik Di rencanakan Jl. Kyai Jawi 1
Prenggan saluran penambahan
drainasenya, hanya drainase.
saja perlu adanya
pengimbangan arus
drainase dengan
blok seberang.
14. 55172-02 Sudah cukup baik Di rencanakan Jl. Nyai Adisoro 1
saluran penambahan
drainasenya, hanya drainase.
saja perlu adanya
pengimbangan arus
drainase dengan
blok seberang.
15. 55172-03 Sudah cukup Di rencanakan Jl. Nyi 3
pembangunan penambahan Pembayun
drainase di sana, drainase.
hanya saja
mengarah ke arah
timur saja, perlu
adanya
penambahan
drainase ke arah
selatan sepanjang
blok.
16. 55172-04 Sudah cukup baik Di rencanakan Jl. Ngeksi Gondo 2
saluran penambahan
drainasenya, hanya drainase.
saja perlu adanya
pengimbangan arus
drainase dengan
blok seberang.
17. 55172-05 Sudah cukup baik Di rencanakan Jl. Ringin Putih 1
saluran penambahan
drainasenya, hanya drainase.
saja perlu adanya
pengimbangan arus
drainase dengan
blok seberang.
18. 55172-06 Sudah cukup baik Di rencanakan Jl. Lingkungan ( 1
saluran penambahan antara Blok
drainasenya, hanya drainase. 55172-05 – Blok
saja perlu adanya 55172-07 )
pengimbangan arus
drainase dengan
blok seberang.
19. 55172-07 Sudah cukup baik Di rencanakan Jl. Mondorakan 1
saluran penambahan
drainasenya, hanya drainase.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 53
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

No Lokasi Permasalahan Jumlah Rencana Nama jalan Jumlah


Kelurahan Blok Penambahan Drainase yang
Drainase di
Rencanakan
saja perlu adanya
pengimbangan arus
drainase dengan
blok seberang.
20. 55172-08 Tidak terdapat Tidak ada Jl. Tegal Gendu 0
permasalahan penambahan
drainase yang rencana drainase.
serius, sudah cukup
baik jaringannya
21. Kelurahan 55173-01 Sudah cukup baik Tidak ada Jl. Kyai Mangu 0
Purbayan jaringan drainase penambahan
yang dimana sudah drainase
cukup memadai
dengan wilayahnya
yang tidak luas.
22. 55173-02 Sudah cukup baik Tidak ada Jl. Kyai Mangu 0
jaringan drainase penambahan
yang dimana sudah drainase
cukup memadai
dengan wilayahnya
yang tidak luas.
23. 55173-03 Tidak Tidak ada Jl. Lingkungan ( 0
memungkinkan penambahan antara Blok
untuk penambahan drainase 55173-02 – Blok
jaringan drainase, 55173-04 )
di karenakan
nantinya akan
menyebabkan
penyempitan jalan.
24. 55173-04 Perlu adanya Perlu adanya Jl. Lingkungan ( 1
Penambahan penambahan antara Blok
drainase yang jaringan drainase. 55173-03 – Blok
nantinya berguna 55173-05 )
untuk meneruskan
drainase yang ada.
25. 55173-05 Perlu adanya Perlu adanya Jl. Lingkungan ( 2
Penambahan penambahan antara Blok
drainase yang drainase. 55173-03 – Blok
nantinya berguna 55173-05 )
untuk meneruskan
drainase yang ada.
26. 55173-06 Perlu adanya Perlu adanya Jl. Lingkungan ( 2
Penambahan penambahan antara Blok
drainase yang drainase. 55173-05 – Blok
nantinya berguna 55173-07 )
untuk meneruskan
drainase yang ada.
27 55173-07 Perlu adanya Perlu adanya Jl. Lingkungan ( 2
Penambahan penambahan antara Blok
drainase yang drainase. 55173-05 – Blok
nantinya berguna 55173-07 )
untuk meneruskan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 54
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

No Lokasi Permasalahan Jumlah Rencana Nama jalan Jumlah


Kelurahan Blok Penambahan Drainase yang
Drainase di
Rencanakan
drainase yang ada.

28 55173-08 Perlu adanya Perlu adanya Jl. Karang Lo 3


Penambahan penambahan
drainase yang drainase.
nantinya berguna
untuk meneruskan
drainase yang ada.
29 55173-09 Tidak perlu adanya Tidak perlu Jl. Purabayan 0
penambahan adanya
drainase, di penambahan
karenakan jaringan drainase.
drainase yang
cukup memadai.
30. 55173-10 Tidak perlu adanya Tidak perlu Jl. Masjid Besar 0
penambahan adanya
drainase, di penambahan
karenakan jaringan drainase.
drainase yang
cukup memadai.
31. 55173-11 Tidak perlu adanya Tidak perlu Jl. Lingkungan ( 0
penambahan adanya antara Blok
drainase, di penambahan 55173-10 – Blok
karenakan jaringan drainase. 55173-12 )
drainase yang
cukup memadai.
32. 55173-12 Perlu adanya Perlu adanya Jl. Purabayan 3
Penambahan penambahan
drainase yang drainase
nantinya berguna
untuk meneruskan
drainase yang ada.
33. 55173-13 Tidak perlu adanya Tidak perlu Jl. Purabayan 0
penambahan adanya
drainase, di penambahan
karenakan jaringan drainase
drainase yang
cukup memadai.
Sumber: Hasil Rencana 2012
B. Sistem dan Jaringan Air Bersih
Sistem dan Jaringan Air Bersih di Kecamatan Kotagede mayoritas
menggunakan jasa PDAM, sehingga menyebabkan kebutuhan air bersih juga akan
meningkat terkait dengan pertumbuhan penduduk yang terus bertambah banyak.
Adanya penambahan kawasan perumahan di Kecamatan Kotagede juga
mempengaruhi penambahan sistem dan jaringan air bersih. Standart kebutuhan
akan air bersih didasarkan pada:

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 55
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

1. Kebutuhan Air Domestik = ∑ Penduduk x Kebutuhan Air perkapita.


2. Kebutuhan Non Domestik
a. Fasilitas umum = 15% x kebutuhan domestik
b. Kantor = 15% x kebutuhan domestik
c. Komersial = 20% x kebutuhan domestik
d. Industri = 10% x kebutuhan domestik
3. Hidrant = 10% x (Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Non Domestik)
4. Kehilangan Air = 10% x (Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Non
Domestik)
5. Kebutuhan Total = Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Non Domestik +
Hidran
6. Kebutuhan Rata- rata Harian = Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Non
Domestik + Hidran + Kehilangan Air
7. Kebutuhan Harian Maksimum = 1,15 x Kebutuhan Rata-rata Harian.
Rencana sistem dan jaringan air bersih dianjurkan bahwa rencana yang akan
dilakukan adalah rencana sistem transmisi dan rencana sistem distribusi.
1. Rencana Sistem Transmisi
Sistem transmisi disebut juga sistem saluran pembawa atau transmission
works atau transportation works. Air bersih dari sumber yang sudah
memenuhi syarat kualitas (atau dari bangunan pengolahan air minum)
sampai reservoir distribusi diangkut dari sumber air ke Kotagede dengan
memanfaatkan gaya gravitasi. Upaya pemeliharaan terhadap jaringan pipa
transmisi merupakan hal yang penting mengingat pipa transmisi merupakan
pipa yang menyalurkan air bersih dari Sumber Mata Air menuju ke reservoir
mengingat jaringan ini merupakan jaringan primer. Adapun pelaksanaan,
pengoperasian, serta pemeliharaan jaringan distribusi dilakukan dengan
cara.
a. Pemeriksaan pipa inlet dan alat ukur debit secara berkala, satu bulan
sekali.
b. Pemeriksaan katup, pipa penguras secara berkala 3 bulan – 4 bulan
sekali.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 56
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

c. Penggantian komponen jaringan distribusi yang rusak sesegera mungkin


agar tidak mengganggu pengoperasian dan pasokan air ke konsumen.
d. Pembuatan laporan berkala pengoperasian dan pemeliharaan harian,
mingguan, dan bulanan.
2. Rencana Sistem Distribusi
Penambahan Target Pelanggan PDAM Rencana pemenuhan kebutuhan air
bersih untuk kurun waktu 20 tahun di Kecamatan Kotagede diarahkan pada
peningkatan kualitas maupun kuantitas pelayanan. Penambahan kuantitas
pengguna PDAM menjadi prioritas dalam penyediaan air bersih yang baik
dalam segi kuantitas dan kualitas untuk masyarakat di Kecamatan Kotagede.
Selain itu penambahan target pelanggan PDAM bertujuan untuk mencegah
semakin menurunnya persediaan air tanah.
Rencana Sistem distribusi Kecamatan Kotagede dilakukan dengan
menambahkan pelanggan pada rumah baru. Perumahan baru yang ada
dalam beberapa tahun terakhir merupakan pengguna potensial karena pada
perumahan baru telah terdapat jaringan pipa PDAM yang masuk ke
perumahan warga. Upaya peningkatan pelanggan PDAM dapat dilakukan
dengan sosialisasi pada warga perumahan baru untuk beralih dari
menggunakan sumur menjadi menggunakan PDAM. Selain itu, upaya
peningkatan pelanggan PDAM dilakukan menambahkan jaringan PDAM
pada blok rencana penambahan perumahan baru sesuai dengan rencana
penambahan perumahan.
Tabel 7. 19 Tabel Rencana Sistem dan Jaringan Listrik Air Bersih Kecamatan
Kotagede
No. Lokasi Waktu Rencana Volume Air
Pelaksanaan Penambahan Bersih (liter/hari)
1. 55171-01 Periode I 194 rumah 116.250
2. 55171-11 Periode I 194 rumah 116.250
3. 55172-02 Periode I 150 rumah 90.000
4. 55172-03 Periode I 125 rumah 75.000
5. 55172-04 Periode I 150 rumah 90.000
6. 55172-06 Periode I 75 rumah 45.000
7. 55171-09 Periode II 23 rumah 13.800
8. 55173-05 Periode II 44 rumah 26.400
9. 55171-06 Periode III 32 rumah 19.200
10. 55172-07 Periode III 35 rumah 21.000
11. 55171-07 Periode IV 22 rumah 13.200
12. 55171-12 Periode IV 22 rumah 13.200

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 57
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

13. 55172-01 Periode IV 59 rumah 35.400


14. 55172-08 Periode IV 35 rumah 21.000
15. 55173-10 Periode IV 22 rumah 13.200
16. 55171-01 1 unit sarana 127,5
pendidikan
17. 55171-02 2 unit sarana 255
pendidikan
18. 55171-06 2 unit sarana 255
pendidikan
19. 55171-07 3 unit sarana 352,5
pendidikan
20. 55173-08 1 unit sarana 127,5
pendidikan
21. 55173-10 1 unit sarana 127,5
pendidikan
22. 55173-13 1 unit sarana 127,5
pendidikan
Sumber: Hasil Rencana, 2012

C. Sistem dan Jaringan Listrik


Rencana sistem dan jaringan listrik di Kotagede pada periode I (2012-
2017) adalah pemenuhan rumah yang belum teraliri listrik yaitu 64 rumah
masing-masing terletak di Kelurahan Rejowinganun 2 rumah, Kelurahan
Prenggan 12 rumah dan 50 rumah di Kelurahan Purbayan. Pengadaan tersebut
dilakukan di periode I sekaligus dengan kegiatan penambahan jaringan listrik
sebagai pendukung untuk penambahan kawasan perumahan baru di periode I.
Adapun pemenuhan dan pengadaan pada periode I lebih detailnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 7. 20 Tabel Rencana Sistem dan Jaringan Listrik pada Periode I
No. Lokasi Rencana Kegiatan DayaListrik
1. 55171-01 1.800 watt
2. 55172-07 10.800 watt
Pemenuhan rumah yang belum
3. 55173-05 10.800 watt
terlayani
4. 55173-09 18.000 watt
5. 55173-12 16.200 watt
6. 55171-01 Penambahan jaringan listrik 174.600 watt
7. 55171-11 174.600 watt
8. 55172-02 135.000 watt
9. 55172-03 112.500 watt
10. 55172-04 135.000 watt
Sumber: Hasil Rencana, 2012

Sedangkan rencana pada semua periode (I,II,III,IV) yaitu pemenuhan


kebutuhan listrik oleh pertumbuhan Perumahan baru yang disebabkan oleh
pertumbuhan penduduk sampai akhir periode (20 tahun). Kebutuhan tersebut
disesuaikan dengan standar pelayanan PLN sebagai berikut:

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 58
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

1. Rumah tangga : 900 watt/rumah tangga


2. Industri & Perdagangan : 70% kebutuhan rumah tangga = 630 watt
3. Fas.Sosial & Ekonomi : 15% kebutuhan rumah tangga = 135 watt
4. Fasilitas Perkantoran : 10% kebutuhan rumah tangga = 90 watt
5. Penerangan jalan : 1% kebutuhan rumah tangga = 9 watt
6. Cadangan : 5% kebutuhan rumah tangga = 45 watt
Standar tersebut digunakan juga untuk memenuhi kebutuhan listrik
menurut proyeksi yang telah dianalisis sebelumnya. Berikut merupakan lokasi
rencana penambahan perumahan baru yang didukung oleh penambahan jaringan
listrik baru pula.
Tabel 7. 21 Tabel Rencana Sistem dan Jaringan Listrik pada Periode I,II,III,IV
No. Lokasi Waktu Rencana Penambahan Daya Listrik
Pelaksanaan
1. 55171-01 Periode I 194 rumah 174.600 watt
2. 55171-11 Periode I 194 rumah 174.600 watt
3. 55172-02 Periode I 150 rumah 135.000 watt
4. 55172-03 Periode I 125 rumah 112.500 watt
5. 55172-04 Periode I 150 rumah 135.000 watt
6. 55172-06 Periode I 75 rumah 67.500 watt
7. 55171-09 Periode II 23 rumah 20.700 watt
8. 55173-05 Periode II 44 rumah 39.600 watt
9. 55171-06 Periode III 32 rumah 28.800 watt
10. 55172-07 Periode III 35 rumah 28.800 watt
11. 55171-07 Periode IV 22 rumah 19.800 watt
12. 55171-12 Periode IV 22 rumah 19.800 watt
13. 55172-01 Periode IV 59 rumah 47.200 watt
14. 55172-08 Periode IV 35 rumah 31.500 watt
15. 55173-10 Periode IV 22 rumah 29.700 watt
16. Jalan Rejowinangun Periode III 32 unit lampu jalan 288 watt
17. Jalan Kemasan Periode III 26 unit lampu jalan 234 watt
18. Jalan Mondorakan Periode III 26 unit lampu jalan 234 watt
19. Jalan Gedongkuning Periode I 80 unit lampu jalan 720 watt
20. Jalan Ngeksi Gondo Periode I 24 unit lampu jalan 216 watt
21. Jalan Kebun Raya Periode IV 19 unit lampu jalan 171 watt
22. Jalan Tegal Gendu Periode IV 14 unit lampu jalan 126 watt
23. Jalan Nyi Pembayun Periode II 37 unit lampu jalan 333 watt
24. Jalan Karanglo Periode II 17 unit lampu jalan 153 watt
25. Jalan Mentaok Raya Periode I 18 unit lampu jalan 162 watt
26. Jalan Kyai Mangu Periode I 32 unit lampu jalan 288 watt
27. 55171-01 1 unit sarana pendidikan 135 watt
28. 55171-02 2 unit sarana pendidikan 270 watt
29. 55171-06 2 unit sarana pendidikan 270 watt
30. 55171-07 3 unit sarana pendidikan 405 watt
31. 55173-08 1 unit sarana pendidikan 135 watt
32. 55173-10 1 unit sarana pendidikan 135 watt
33. 55173-13 1 unit sarana pendidikan 135 watt
Sumber: Hasil Rencana, 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 59
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

D. Sistem dan Jaringan Telekomunikasi


Berdasarkan hasil analisis, sistem dan jaringan telekomunikasi
membutuhkan sambungan telepon sebanyak 4296 di tahun 2012. Tetetapi karena
perkembangan zaman, mayoritas masyarakat Yogyakarta menggunakan
Handphone, sedangkan telepon rumah kurang diminati oleh masyarakat
Kotagede, masyarakat Kota Yogyakarta bahkan oleh masyarakat Indonesia.
Banyaknya yang menggunakan HP menyebabkan pembangunan BTS tersebar
dimana-mana, di pedesaaan maupun di perkotaan.
Kecamatan Kotagede mempunyai BTS sebanyak 4 buah yang terletak di
Kelurahan Prenggan dan Kelurahan Purbayan. BTS di Kecamatan Kotagede
terbangun di atas permukaan tanah dan di atas bangunan rumah. Kelurahan
Rejowinangun yang tidak ada BTS masih terlayani oleh sinyal BTS di kedua
kelurahan lainya maupun di Kecamatan Umbulharjo. Berdasarkan hasil
pengamatan di lapangan sinyal yang ada di Kecamatan Kotagede cukup baik
sehingga tidak perlu adanya pembangunan BTS meskipun ada penambahan
perumahan baru karena faktor kuatnya sinyal ada pada kualitas BTS. Rencana
yang dianjurkan untuk sitem dan jaringan Telekomunikasi ini adalah perawatan
dan pemeliharaan BTS maupun peningkatan kualitasnya.
Tabel 7. 22 Tabel Rencana Sistem dan Jaringan Telekomunikasi
No. Lokasi Waktu Pelaksanaan
1. 55172-04 Periode IV
2. 55172-07 Periode III, IV
3. 55172-08 Periode I , II, III, IV
4. 55173-02 Periode II
Sumber: Hasil Rencana, 2012

E. Sistem dan Jaringan Persampahan


Rencana Jaringan persampahan yang sangat perlu dilakukan mengingat
bahwa adanya penambahan rumah di setiap kelurahan, dan rencana di lakukan
dengan ditentukan berdasarkan hasil analisis dari data di lapangan yang ada di
Kecamatan Kotagede. Sistem persampahan yang akan direncanakan disesuaikan
dengan kebutuhan sarana persampahan sebagai berikut:
Tabel 7. 23 Rencana Sarana Persampahan Tahun 2032

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 60
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan Jumlah Beban Kontainer Sampah Gerobak Armroll


Penduduk Timbulan (unit) Sampah (unit) Truck (unit)
(jiwa) Sampah
(L/hari)

Sekarang Rencana Sekarang Rencana Sekarang Rencana

Rejowinangun 12329 36987 2 3 15 5 0 1


Prenggan 11515 34545 1 3 16 3 0 1
Purbayan 10440 31320 1 3 18 0 0 1
Sumber: Hasil Rencana 2012

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa beban timbulan


sampah yang paling banyak adalah Rejowinangun dengan beban timbulan sampah
sebanyak 36987 L/hari. Rencana penambahan kontainer sampah masing-masing
kelurahan sama yaitu dengan kebutuhan 3 kontainer sampah. Rencana
penambahan gerobak sampah yang paling banyak adalah dari kelurahan
Rejowinangun dengan kebutuhan gerobak sampah sebanyak 5 unit. Sedangkan
Kelurahan Penggan rencana penambahan gerobak sampah sebanyak 3 unit, untuk
Kelurahan Purbayan sendiri sudah cukup sehingga perlu untuk memeliharanya.
Rencana penggadaan armroll truck adalah 1 armroll truck untuk setiap kelurahan
karena belum ada sama sekali armroll truck di Kecamatan Kotagede. Sampah-
sampah tersebut akan langsung dibuang ke TPA yang terletak di Kabupaten
Bantul.
Kebutuhan TPS untuk Kecamatan Kotagede adalah jenis TPS tipe II, karena
jumlah penduduk adalah diatas diatas 30.000 jiwa, dengan spesifikasi sebagai
untuk tipe II dengan persyaratan seperti, memiliki ruang pemilahan (10m2),
memiliki tempat pengomposan sampah pribadi (200m2), gudang (50m2), tempat
pemindahan sampah yang dilengkapi dengan landasan kontainer (60m2) dan luas
lahan ± 60-200m2. TPS di Kecamatan Kotagede tidak ada rencana penambahan
TPS karena sudah cukup memadai dan melayai secara merata pada masing-
masing kelurahan. Rencana yang dilakukan adalah perawatan dan pemeliharaan
TPS tersebut.

7.6 Penetapan Sub BWP Prioritas

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 61
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Penetapan BWP prioritas adalah penetapan wilayah yang diutamakan


penangannya dengan tujuan mengembangkan, melestarikan, melindungi,
memperbaiki, mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan atau melaksanakan
revitalisasi di kawasan yang bersangkutan dan dianggap memiliki prioritas tinggi
dibanding wilayah lainnya.
7.6.1 Lokasi Sub BWP Prioritas
Sub BWP yang diprioritaskan di Kecamatan Kotagede yaitu wilayah Sub
Bwp 4 yang berada di Kelurahan Purbayan, dimana kelurahan tersebut memiliki
potensi pariwisata yaitu sebagai daerah wisata, yang meliputi wisata religi, wisata
belanja dan wisata budaya.
A. Wisata Religi
Daerah dengan tema penanganan wisata religi, yaitu meliputi Masjid
mataram, sebagai peninggalan kerajaan mataram kuno. Wisata tersebut banyak
dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara, sehingga diperlukan
penanganan lebih lanjut terhadap pengembangan dan kelestariannya. Lokasi
Masjid Mataram yaitu pada blok 55173-10.
B. Wisata Belanja
Wisata belanja di Kelurahan Purbayan merupakan salah satu potensi yang
sangat penting untuk dikembangkan, yaitu meliputi sentra perdagangan perak dan
Pasar Legi. Sentra perdagangan perak yaitu terletak disepanjang koridor Jalan
Kemasan dan untuk Pasar Legi merupakan salah satu peninggalan kerajaan
mataram yang berfungsi sebagai tempat perbelanjaan, dan memiliki nilai
kebudayaan sebab pada hari-hari tertentu diadakan pasar hewan. Adanya pasar
hewan tersebut yang menjadi daya tarik bagi Pasar Legi, dan mengundang banyak
pengunjung.

C. Wisata Budaya
Wisata budaya yang terdapat di Kelurahan Purbayan terdiri dari makam
raja mataram yang masih berada dalam satu kompleks dengan Kerajaan Mataram
dan rumah-rumah adat yaitu pada blok 55173-10.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 62
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

7.6.2 Penanganan BWP Prioritas


Penanganan merupakan suatu program yang utama dilakukan di semua
daerah untuk melakukan suatu perubahan dalam meningkatkan pembangunan
daerah. Penanganan Sub BWP yang diprioritaskan dapat dilakukan dengan
penanganan yang terdiri atas:
1. Perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan, contohnya melalui penataan
lingkungan permukiman kumuh (perbaikan kampung), dan penataan
lingkungan permukiman nelayan;
2. Pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok/kawasan, contohnya
melalui peremajaan kawasan, pengembangan kawasan terpadu, serta
rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan pascabencana;
3. Pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok/kawasan, contohnya melalui
pembangunan kawasan permukiman (Kawasan Siap Bangun/Lingkungan
Siap Bangun-Berdiri Sendiri), pembangunan kawasan terpadu,
pembangunan desa agropolitan, pembangunan kawasan perbatasan; dan/atau
4. Pelestarian/pelindungan blok/kawasan, contohnya melalui pelestarian
kawasan, konservasi kawasan, dan revitalisasi kawasan.
Lokasi Sub BWP yang terdapat di Kecamtana Kotagede terdiri dari lokasi
wisata wisata religi, lokasi wisata belanja, dan lokasi wisata budaya. Dilihat dari
lokasi Sub BWP prioritas yang terdapat di Kecamatan Kotagede tersebut untuk
kedepannya dapat dilakukan penanganan BWP prioritas sebagai berikut.
1. Wisata Religi
Wisata religi yang terdapat di Kecamatan Kotagede yaitu Masjid
Mataram yang merupakan masjid peninggalan Kerajaan Mataram. Tema
penanganan Masjid Mataram tersebut yaitu Penanganan Wisata Religi yang
dilakukan dengan pelestarian/ pelindungan karena Masjid Mataran tersebut
merupakan masjid peninggalan kerajaan Mataram yang harus dilestarikan
dan dipertahankan bangunan peninggalannya.
Saat ini Masjid Mataram Kotagede belum begitu banyak
pengunjungnya karena lokasi Masjid yang berada di jalan yang sedikt
masuk dari jalan utama, jadi dibutuhkan adanya prasarana berupa fasilitas

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 63
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

informasi yang dapat mendorong lebih mudahnya masyarakat untuk


mengunjungi Masjid Mataram dan mengetahui lokasi Masjid Mataram
dengan mudah.
2. Penanganan Wisata Belanja
Wisata Belanja yang terdapat di Kecamatan Kotagede yaitu kerajinan
perak yang berasa di sepanjang jalan Kemasan dan pasar Legi Kotagede
yang merupakan pasar utama di Kecamtan Kotagede. Tema dalam
penanganan kerajianan perak dan pasar Legi tersebut adalah Penanganan
Wisata Belanja yang dilakukan dengan perbaikan sarana dan penataan
lingkungan toko kerajinan perak agar menjadi kawasan yang kompleks
untuk perdagangan perak.
Sedangkan untuk Pasar Legi Kotagede penanganannya dapat
dilakukan dengan pengembangan kembali sarana dapat berupa rehabilitasi
atau penambahan tempat untuk relokasi pedagang kaki lima agar pasar lebih
tertata, selain itu juga dilakukan pelestarian bangunan pasar legi karena
pasar tersebut juga termasuk Peninggalan pada masa Kerajaan Mataram.
Sarana prasarana yang dapat mendorong penanganan wisata belanja
yaitu berupa prasarana fasilitas informasi mengenai kerajinan perak khas
Kotagede. Selain itu juga dapat diciptakannya kawasan khusus untuk toko
kerajinan perak jadi terdapat pada satu tempat dan tertata.
3. Penanganan Wisata Budaya.
Wisata budaya yang terdapat di Kecamatan Kotagede berupa kawasan
wisata budaya yang terdapat di Kelurahan Purbayan. Di dalam kawasan
wisata budaya tersebut terdapat Makam Kerajaan Mataram yang merupakan
tempat bersejarah, selain itu juga terdapat kompleks rumah adat yang
dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya. Tema untuk penanganan
kawasan budaya dan makam Kerajaan Mataram tersebut adalah Penanganan
wisata budaya, berupa pengembangan kembali blok atau kawasan yang
dilakukan di kompleks rumah adat, penanganan tersebut ditujukan untuk
antisipasi dengan perbaikan setelah adanya bencana alam atau gempa yang
mungkin terjadi. Selain itu pada kedua obyek wisata budaya tersebut juga

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 64
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

dapat dilakukan penanganan pelestarian/perlindungan kawasan terutama


untuk Makam Kerajaan Mataram yang merupakan peninggalan bersejarah
yang harus dilestarikan.
Sarana prasarana yang dapat mendukung penanganan wisata budaya
yaitu Makam Kerajaan Mataram berupa sarana musim yang dapat
difungsikan untuk menyimpan peninggalan Kerajaan Mataram sehingga
mudah untuk dilestarikan dan dipertahankan sebagai benda peninggalan
bersejarah. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai wisata berbasis
pendidikan.

7.7 Arahan Pemanfaatan Ruang


Pemanfaatan ruang dalam RDTR merupakan upaya mewujudkan RDTR
dalam bentuk program pengembangan BWP dalam jangka waktu perancanaan 5
tahunan sampai akhir tahun masa perencanaan (20 tahun). Program dalam
pemanfaatan ruang meliputi Program Pemanfaatan Ruang, Lokasi, Sumber
Pendanaan, Instansi Pelaksana, Waktu dan Tahapan Pelaksanaan.
7.7.1 Program Pemanfaatan Ruang (Indikasi Program)
Program pemanfaatan ruang merupakan program-program pengembangan
BWP yang diindikasikan memiliki bobot tinggi berdasarkan tingkat kepentingan
atau diprioritaskan dan memiliki nilai strategis untuk mewujudkan rencana pola
ruang dan rencana jaringan prasarana di BWP sesuai tujuan penataan BWP.
Program pemanfaatan rang dapat meliputi kelompok program sebagai berikut:
a. Program perwujudan rencana pola ruang di BWP
1) Pemeliharaan dan Perawatan RTH
2) Penanggulangan bencana kebakaran
3) Penanggulangan bencana banjir
4) Penanggulangan bencana gempa
5) Pengadaan perumahan baru
6) Pengembangan perdagangan dan jasa
7) Pengadaan pelayanan umum
8) Pengadaan ruang terbuka non hijau

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 65
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

9) Rencana pengembangan rencana industri


b. Program perwujudan rencana jaringan prasarana di BWP
1) Perbaikan dan pemeliharaan jaring an jalan
2) Pembangunan jaringan drainase
3) Pembangunan dan pemeliharaan sistem dan jaringan air bersih
4) Pembangunan sistem dan jaringan listrik
5) Pemeliharaan BTS
6) Rencana sistem dan jaringan persampahan
7) Pembangunan IPAL
c. Program perwujudan penetapan Sub BWP yang diprioritaskan
penanganannya
1) Penanganan kawasan wisata budaya dan religi
2) Penanganan kawasan wisata belanja

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 66
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA
Waktu dan Tahapan Pelaksanaan Program
Program Pemanfaatan Lokasi Instansi Sumber
No Tahun 2013-2017 Tahun 2018-2022 Tahun 2023-2027 Tahun 2028-2032
Ruang Program Pelaksana Pendanaan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG
1. Pemeliharaan dan Kelurahan Dinas APBD
Perawatan RTH Rejowinangun Lingkungan
55171-11 Hidup
Kelurahan
Penggan
55172-03
55172-04
2. Penanggulangan Kelurahan APBD
bencana kebakaran prenggan
55172-06
55172-07
Kelurahan
Purbayan
55173-08
55173-09
55173-11
3. Penanggulangan Kelurahan Dinas APBD
bencana banjir Rejowinangun penanganan
55171-01 bencana
Kelurahan
Prenggan
55172-01
55172-03
55172-08
4. Penanggulangan Kelurahan Dinas APBD
bencana gempa Purbayan penanganan
55173-08 bencana
55173-09
55173-10
55173-11
55173-13

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 67
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

5. Pengadaan perumahan Kelurahan Dinas PU APBD


baru Rejowinangun Dinas investor
55171-01 permukiman
55171-06 developer
55171-07
55171-08
55171-09
55171-10
55171-11
55171-12
Kelurahan
Prenggan
55172-01
55172-02
55172-03
55172-04
55172-06
55172-07
55172-08
Kelurahan
Purbayan
55173-05
55173-10
6. Pengembangan Kelurahan Dinas PU APBD
perdagangan dan jasa Rejowinangun Swasta
55171-03 Investor

55171-04
55171-05
Kelurahan
Prenggan
55172-07

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 68
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan
Purbayan
55173-05
55173-08
7. Pengadaan pelayanan Kelurahan Dinas PU APBD
umum Rejowinangun
55171-02
55171-04
55172-06
55173-09
8. Pengadaan ruang Kelurahan Dinas PU APBD
terbuka non hijau Rejowinangun
55171-02
9. Rencana Kelurahan Dinas APBD
pengembangan rencana Prenggan perdagangan dan Swasta
industri 55172-06 industri
55172-07
PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA JARINGAN PRASARANA
1. Perbaikan dan Kelurahan Dinas APBD
pemeliharaan jaring an Rejowinangun perhubungan
jalan Jalan Dinas PU
Gedongkuning Bappeda

Keluarahan
Prenggan
Jalan
Mondorakan
Jalan Kemasan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 69
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

2. Pembangunan jaringan Kelurahan Dinas PU APBD


drainase Prenggan
55172-03
55172-07
3. Pembangunan dan Keluarahan Dinas PU APBD
pemeliharaan sistem Prenggan
dan jaringan air bersih 55172-06
55172-07
4. Pembangunan sistem Keluarahan Dinas PU APBD
dan jaringan listrik Rejowinangun
55171-11
55171-12
Kelurahan
Prenggan
55172-06
55172-07

5. Pemeliharaan BTS Kelurahan Provider Swasta


Prenggan Telekomunikasi
55172-04
55172-07
55172-08
Keluarahan
Purbayan
55173-02
7. Rencana sistem dan Kelurahan Dinas PU APBD
jaringan persampahan Prenggan Dinas kebersihan
55172-04
55172-06
8. Pembangunan IPAL Keluarahan Masyarakat Swadaya
Purbayan Masyarakat
55173-04
PROGRAM PERWUJUDAN PENETAPAN SUB BWP

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 70
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

1. Penanganan kawasan Keluarahan Dinas pariwisata APBD


wisata budaya dan Purbayan dan buidaya
religi 55173-05
55173-11
2. Penanganan kawasan Kelurahan Dinas APBD
wisata belanja Purbayan perdagangan dan
55173-05 industri
55173-08
Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 71
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

7.7.2 Lokasi Usulan Program


Lokasi dimana usulan program akan dilaksanakan ialah pada 3 Kelurahan
di Kecamatan Kotagede yakni Kelurahan Rejowinangun, Kelurahan Prenggan,
dan Kelurahan Purbayan.
7.7.3 Sumber Pendanaan
Menurut Undang-undang No. 26 Tahun 2007 dalam pasal 32 disebutkan
bahwa pemanfaatan ruang dilakukan melalui pelaksanaan program pemanfaatan
ruang, beserta pembiayaannya. Program pemanfaatan ruang beserta
pembiayaannya termasuk jabaran dari indikasi program utama yang termuat di
dalam rencana tata ruang wilayah.
Sumber-sumber pembiayaan dalam rangka pembangunan wilayah
Kecamatan Kotagede sesuai dengan UU No 25 Tahun 1999 meliputi Pendapatan
Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan sumber-sumber lain yang
sah. Dana-dana tersebut berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kota, Bantuan Luar Negeri, Swasta dan Swadaya Masyarakat.
Sumber-sumber utama pembiayaan pembangunan Kecamatan Kotagede
berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana
Alokasi Khusus (DAK). DBH berasal dari dana APBN yang dialokasikan kepada
daerah untuk mendanai kebutuhan daerah. DAU berasal dari APBN yang
dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk
mendanai kebutuhan dalam rangka desentralisasi, ditambah dengan dana dari
swadaya masyarakat. Sumber dana DAU tersebut diantaranya adalah dari APBD
Dinas PU Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi DIY, ADB
(P2KP), APBD Dinas Kimpraswil, Dinas Lingkungan Hidup, dan BPBD.
Sedangkan dana DAK berasal dari dana APBN, dimana sasarannya berupa
wilayah-wilayah dengan fungsi khusus sebagai prioritas pembangunan, yang
meliputi kawasan pariwisata cagar budaya dan industri perak. Sumber dana DAK
tersebut diantaranya adalah APBD Dinas PU Perumahan dan Energi Sumber Daya
Mineral Provinsi DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, dan Kimpraswil Provinsi
D.I. Yogyakarta. Sumber pendanaan pada setiap program sebagaimana yang

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 72
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

tercantum dalam indikasi program dapat dijelaskan melalui rincian sebagai


berikut.
1. Program Perwujudan Rencana Pola Ruang
Rencana program perwujudan rencana pola ruang terdiri dari beberapa
program, yaitu pemeliharaan dan perawatan RTH, penanggulangan bencana
kebakaran, penanggulangan bencana banjir, penanggulangan bencana gempa,
pengadaan perumahan baru, pengembangan perdagangan dan jasa, pengadaan
pelayanan umum, pengadaan ruang terbuka non hijau serta rencana
pengembangan industri. Program pemeliharaan dan perawatan RTH,
penanggulangan bencana kebakaran, penanggulangan rencana banjir,
penanggulangan bencana gempa, pengadaan pelayanan umum serta pengadaan
ruang terbuka hijau dapat berasal dari dana APBD setempat. Program pengadaan
perumahan baru dapat berasal dari dana APBD dan investor. Program
pengembangan perdagangan dan jasa dapat berasal dari dana APBD, swasta dan
investor. Program pengembangan rencana industri dapat berasal dari dana APBD
dan swasta.
2. Program Perwujudan Rencana Jaringan Prasarana
Rencana program perwujudan jaringan prasarana terdiri dari beberapa
program, yaitu perbaikan dan pemeliharaan jaringan jalan, pembangunan jaringan
drainase, pembangunan dan pemeliharaan sistem dan jaringan air bersih,
pembangunan sistem dan jaringan listrik, pemeliharaan BTS, rencana sistem dan
jaringan persampahan serta pembangunan IPAL. Program perbaikan dan
pemeliharaan jalan dapat berasal dari dana APBD. Untuk jalan-jalan utama seperti
Jalan Kusumanegara, Jalan Ngeksi Gondo dan Jalan Gedongkuning dapat berasal
dari dana APBD Provinsi D. I. Yogyakarta, karena jalan-jalan tersebut
diantaranya adalah akses antar kota-kabupaten.dan antar provinsi. Program
pembangunan jaringan drainase, pembangunan dan pemeliharaan sistem air
bersih, pembangunan sistem dan jaringan listrik serta rencana sistem persampahan
dapat berasal dari dana APBD. Program pemeliharaan BTS dapat berasal dari
dana Swasta. Sedangkan program pembangunan IPAL dapat berasal dari dana
swadaya masyarakat.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 73
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

3. Program Perwujudan Penetapan Sub BWP


Rencana program perwujudan penetapan sub BWP terdiri dari dua program,
yaitu penanganan kawasan wisata budaya dan religi serta penanganan kawasan
wisata belanja. Program penanganan kawasan wisata budaya dan religi pada
Makam dan Masjid Mataram Kotagede dapat berasal dari dana APBD Provinsi D.
I. Yogyakarta. Sedangkan program penanganan kawasan wisata belanja di Jalan
Kemasan dapat berasal dari dana APBD setempat.
7.7.4 Instansi Pelaksana
Untuk instansi pelaksana program – program yang akan dilakukan di
kecamatan Kotagede disesuaikan dengan jenis programnya. Untuk penambahan
perumahan baru instansi yang melaksanakan adalah pihak swasta yang berupa
developer. Untuk pembangunan IPAL komunal bisa dikerjakan secara bersama –
sama oleh pihak PU bersama warga sekitar karena pembangunan IPAL juga
membantu masalah warga. Untuk pembangunan sistem air bersih dan jaringan
drainase dilakukan oleh PU dan PDAM selaku pengelola sistem perpipaan dan air
minum di wilayah tersebut. Untuk perbaikan dan penambahan sarana dan
prasarana di Kecamatan Kotagede dilakukan oleh Dinas PU dengan dibantu oleh
masyarakat sekitar.
7.7.5 Waktu dan Tahapan Pelaksanaan
Waktu dan tahap pelaksanaan yang dilakukan pada penyusunan program-
program yang akan disusun menjadi RDTR Kecamatan Kotagede adalah 20
Tahun dengan waktu evaluasi tiap 5 tahun sekali. Waktu pelaksanaan program
tersebut dimulai dari tahun 2012-2017, 2018-2022, 2023-2027, 2028-2032.
7.8 Peraturan Zonasi
Peraturan zonasi dalam Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Kotagede
terdiri dari text zonasi dan peta zonasi.
7.8.1 Matriks Zonasi
Matriks zonasi mengacu pada matriks ITBX dengan kriteria wilayah yang
telah sesuai penggunaannya sehingga memiliki zin (I), kriteria wilayah bersyarat
terbatas (T), pemenfaatan bersyarat tertentu (B) dan kegiatan serta penggunaan
ruang pada wilayah yang tidak diizinkan (X).

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 74
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel 7. 24 Matriks Zona Perumahan


Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
KT- KT- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PS RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
1 Rumah X X X X X X X I B I I X X X X I I X T X X I X I X X X X X B X X X X X X
tunggal
2 Rumah kost X X X X X X X I I I I X X X X I I X T X X I X I X X X X X B X X X X X X
3 Rumah X X X X X X X I I I I X X X I I X T X X I X I X X X X X B X X X X X X
deret
4 Townhouse X X X X X X X X I I I X X X X I I X T X X I X I X X X X X B X X X X X X
5 Rumah X X X X X X X I I I I X X X X I I X T X X I X I X X X X X B X X X X X X
sederhana
6 Rumah X X X X X X X I I I I X X X X I I X T X X I X I X X X X X B X X X X X X
sedang
7 Rumah X X X X X X X I X I I X X X X I I X T X X I X I X X X X X B X X X X X X
mewah
8 Rumah X X X X X X X I X I I X X X X I I X T X X I X I X X X X X B X X X X X X
kopel
9 Guest X X X X X X X X X X X X X X X I I X X X X I X I X X X X X B X X X X X X
House
10 Rumah X X X X X X X X X X X X X X X I I X T X X I X I X X X X X B X X X X X X
Dinas
11 Rumah X X X X X X X X B T T X X X X I I X T X X I X I X X X X X B X X X X X X
Adat
12 Rumah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
. susun
rendah
13 Rumah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
. susun
sedang
14 Rumah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
. susun
tinggi
15 Asrama X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
.
16 Panti X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 75
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
KT- KT- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PS RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
. Jompo
17 Panti X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
. Asuhan
Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 76
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel 7. 25 Tabel Matriks Zona Perkantoran


Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PS RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
1 Kantor X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
. Pemerintah
an Pusat
2 Kantor X X X X X X X X X T X X X X X I I X X X X X I X X X X X X X X X X X I I
. Pemerintah
an Propinsi
3 Kantor X X X X X X X X X T X X X X X I I X X X X X I X X X X X X X X X X X I I
. Pemerintah
an
Kota/Kabu
paten
4 Kantor X X X X X X X T T T T X X X X I I X T X X X I X X X X X X X X X X X I I
. Kecamatan
5 Kantor X X X X X X X T T T T X X X X I I X T X X X I X X X X X X X X X X X I I
. Kelurahan
6 Mabes X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
. Polri
7 Polda X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
.
8 Polrestabes X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
.
9 Polsek X X X X X X X X X X X X X X X I I X X X X X I X X X X X X X X X X X I I
.
1 Kantor X X X X X X X X T T T X X X X B I X T X X X I X X X X X X X X X X X I I
0 Swasta
.
Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 77
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Matriks Zona Pelayanan Umum


Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PB RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 PK-1 PK-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
1 TK X X X X X X X I I X X X X X X X X X B X X I X T X X X X X X X X X X X X
2 SD X X X X X X X I I X X X X X X X X X B X X I X T X X X X X X X X X X X X
3 SMP X X X X X X X I I X X X X X X X X X B X X I X T X X X X X X X X X X X X
4 SMA/SMK X X X X X X X I I X X X X X X X X X B X X I X T X X X X X X X X X X X X
5 Perguruan X X X X X X X X X X X X X X X X X X B X X I X T X X X X X X X X X X X X
Tinggi/Aka
demi
6 Rumah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sakit Tipe
A
7 Rumah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sakit Tipe
B
8 Rumah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sakit Tipe
C
9 Rumah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sakit Tipe
D
10 Rumah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sakit
bersalin
11 Rumah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
sakit gawat
darurat
12 Laboratoriu X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
m
Kesehatan
13 Puskesmas X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
14 Puskesmas X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 78
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PB RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 PK-1 PK-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
Pembantu
15 Posyandu X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
16 Balai X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Pengobatan I
17 Pos X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
kesehatan
18 Dokter X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
umum
19 Dokter X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Spesialis
20 Bidan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
21 Poliklinik X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
22 Klinik/Rum X X X X X X X I I I I X X X X X X X X X X B X I X X X X X X X X X X X X
ah Sakit
23 Lapangan X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X I I X X X X X X X X X X X X X
olahraga
24 Gelanggang X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
olahraga
25 Gedung X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
olahraga
26 Stadion X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
27 Masjid X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
28 Gereja X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
29 Pura X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
30 Vihara X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
31 Kelenteng X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
32 Langgar/m X X X X X X X I I I I X X X I X X X I X X T X T X X X X X T X X X X X X
ushola
33 Gedung X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
pertumuan
Lingkungan
34 Gedung X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
pertemuan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 79
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PB RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 PK-1 PK-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
Kota
35 Gedung X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Serba Guna
36 Balai X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
pertemuan
dan
pameran
37 Pusat X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
informasi
lingkungan
38 Lembaga X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
sosial /
organisasi
kemasyarak
atan
39 Terminal X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Tipe A
40 erminal X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Tipe B
41 erminal X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Tipe C
42 Stasium X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
43 Pelabuhan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
44 Bandara X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
umum
45 Bandara X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Khusus
46 Lapangan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
parkir
umum
Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 80
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Matriks Zona Industri


Zona Zona
Zona
Zona Perlindu Zona Suaka Zona Zona Zona
Ruang Zona Zona Zona
Hutan ngan perlindu Alam Rawan Perdaga Ruang Zona Zona
terbuka lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Lindun terhadap ngan dan Bencan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Zona/ Kegiatan hijau lainnya Ran Lainnya
g Kawasan di setempat cagar a Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PB RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
1 Produk logam X X X X X X X T T T T T X X X T T X I X X X X B X X X X X X X X X X X X
dasar (perak)
2. Makaanan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X
dan Minuman
3. Tekstil X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X
4. Tembakau X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
5. Pakaian Jadi X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
6. Kayu X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X
7. Kertas X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
8. Publikasi dan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
percetakan
9. Bahan kimia X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X
dan
produknya
10. Karet dan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X
Plastik
11. Produk X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X
mineral non
logam
12. Produk logam X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X
olahan
13. Mesin X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X
perkantoran
14. Mesin dan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X
peralatan
15. Mesin dan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X
perlengkapan
elektronik
16. Peralatan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X
medis, jam

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 81
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona Zona
Zona
Zona Perlindu Zona Suaka Zona Zona Zona
Ruang Zona Zona Zona
Hutan ngan perlindu Alam Rawan Perdaga Ruang Zona Zona
terbuka lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Lindun terhadap ngan dan Bencan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Zona/ Kegiatan hijau lainnya Ran Lainnya
g Kawasan di setempat cagar a Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PB RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
dan instrumen
optik
17. Furniture dan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X
manufaktur
Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 82
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Matriks Zona Perdagangan dan Jasa


Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PS RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
1 Warung X X X T X X X T I I I X I X I X X X X X X T X T X X X X X X X X X X X X
2 Toko X X X T X X X T I I I X I X I X X X X X X T X T X X X X X X X X X X X X
3 Ruko X X X X X X X T T I I X X X T X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
4. Mall X X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
5. Plaza X X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
6. Pusat X X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X I I I I I X X X X X X X X X X
Grosir
7. Minimar X X X X X X X X T T T X I X T X X X X X X X X X X X X X X T X X X X X X
ket
8. Pasar X X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Tradision
al
9. Pasar X X X X X X X B B B B X X X B X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Lingkung
an
10. Peralatan X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Rumah
Tangga
11. Alat dan X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Bahan
Farmasi
12. Pakaian X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
dan
aksesoris
13. Jasa X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X i
Travel X
dan
pengirim
an barang
14. Taman X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Hiburan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 83
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona Zona
Zona
Perlindu Zona Suaka Zona Zona
Zona Ruang Zona Zona Zona Zona
ngan perlindu Alam Perdaga Ruang Zona Zona
Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan
Zona/ terhadap ngan dan ngan dan Terbuka Khusus Campuran
No Lindung hijau Bencana lainnya ran Lainnya
Kegiatan Kawasan di setempat cagar Jasa Non Hijau
kota
Bawahnya budaya
SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- PL- PL- PL- KH KH KH
HL PB PS RTH SC RB LL R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 RTNH C-1 C-2 C-3
1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3
15. Klub X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
malam
dan bar
16. Teater X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
17. Restoran X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
18. Bioskop X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
19. Penginap X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
an Hotel
20. Penginap X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
an
Losmen
21. Salon X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X
22. Laundry X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X
23. Perbanka X X X X X X X X X X X X X I I I X X X X X X X X X X X X X X X X I X I
n
24. SPBU X X X X X X X X B B B X X X B X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 84
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Matriks Zona Peruntukan Lainnya (Pariwisata)


Zona
Perlindu Zona Zona
perlin Zona Suaka Zona Zona Zona
Zona ngan Zona
Ruang Alam Zona lindun Ruang Zona
Hutan terhadap du Perdaga
Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Terbukaperuntuka Zona Zona
terbuk dan Rawan g Zona Perumahan
Zona/ Lindu Kawasan ngan ngan dan Umum Khusus Campuran
No a hijau cagar Bencana lainny ran Non n Lainnya
Kegiatan ng di setem Jasa
kota buday a Hijau
Bawahny pat a
a
RT K- K- K- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- RTN PL PL PL KHKHKH
HL PB PS SC RB LL R-1R-2 R-3R-4R-5 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 C-1C-2C-3
H 1 2 3 1 2 3 4 5 H -1 -2 -3 -1 -2 -3
1 Pertanian X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X
lahan
basah
2 Pertanian X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X
lahan
kering
3 Holtikult X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X
ura
4 tambak X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X

5 Kolam X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X

6 Tempat X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X
pelelang
an ikan
7 Perkebun X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X
an
tanaman
keras
8 Perkebun X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X
an
Agrobisn

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 85
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona
Perlindu Zona Zona
perlin Zona Suaka Zona Zona Zona
Zona ngan Zona
Ruang Alam Zona lindun Ruang Zona
Hutan terhadap du Perdaga
Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Terbukaperuntuka Zona Zona
terbuk dan Rawan g Zona Perumahan
Zona/ Lindu Kawasan ngan ngan dan Umum Khusus Campuran
No a hijau cagar Bencana lainny ran Non n Lainnya
Kegiatan ng di setem Jasa
kota buday a Hijau
Bawahny pat a
a
RT K- K- K- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- RTN PL PL PL KHKHKH
HL PB PS SC RB LL R-1R-2 R-3R-4R-5 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 C-1C-2C-3
H 1 2 3 1 2 3 4 5 H -1 -2 -3 -1 -2 -3
is
9 Lapanga X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
n
penggem
balaan
10 Pemerah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
an susu
11 Kandang X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Hewan
12 Tambang X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X
mineral
dan batu
bara
13 Tambang X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X
minyak
dan gas
bumi
14 Tambang X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X
panas
bumi
15 Pengamb X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 86
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona
Perlindu Zona Zona
perlin Zona Suaka Zona Zona Zona
Zona ngan Zona
Ruang Alam Zona lindun Ruang Zona
Hutan terhadap du Perdaga
Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Terbukaperuntuka Zona Zona
terbuk dan Rawan g Zona Perumahan
Zona/ Lindu Kawasan ngan ngan dan Umum Khusus Campuran
No a hijau cagar Bencana lainny ran Non n Lainnya
Kegiatan ng di setem Jasa
kota buday a Hijau
Bawahny pat a
a
RT K- K- K- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- RTN PL PL PL KHKHKH
HL PB PS SC RB LL R-1R-2 R-3R-4R-5 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 C-1C-2C-3
H 1 2 3 1 2 3 4 5 H -1 -2 -3 -1 -2 -3
ilan air
tanah
16 Wisata X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
alam
17 Wisata X X X X X X X X X X B X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
buatan
18 Wisata X X X X X X X X X B B X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
budaya
Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 87
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

7.8.2 Teks Zonasi


Teks zonasi merupakan bagian dari peraturan zonasi yang tertuang dalam
bentuk teks, dalam teks zonasi diatur ketentuan-ketentuan baik dalam hal kegiatan
dan penggunaan ruang, Intensitas pemanfaatan ruang, ketentuan tata bangunan
prasarana dan sarana minimum dan ketentuan lain yang mengatur suatu zona.
Zona: Perumahan (R)
Sub Zona: Rumah Kepadatan Sangat Tinggi (R-1)
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Fungsi yang diperbolehkan di wilaya permukiman berkepadatan sangat
tinggi adalah rumah deret, rumah kost, rumah sederhana, rumah sedang, TK,
SD, balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, bidan,
poliklinik, masjid, gereja, pura, vihara kelenteng, langgar, gedung
pertemuan lingkungan, gedung serba guna, lembaga sosial diizinkan.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman sangat
tinggi adalah ruko, warung, toko, perkantoran, dan puskesmas diizinkan
dengan batasan:
1) KDB maksimum sebesar 80 %
2) KLB maksimum sebesar 2,4
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah permukiman
berkepadatan sangat tinggi adalah rumah tunggal dan pasar lingkungan
diizinkan dengan syarat:
1) Menyesuaikan dengan desain arsitektur dari rumah-rumah lain yang ada
di sekitarnya
2) Memperoleh persetujuan dari ketua RW dan RT setempat serta warga
sekitar

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 88
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

3) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL


4) Mengenakan biaya dampak pembangunan
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)
Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah permukiman sangat tinggi
adalah guest house, rumah dinas, taman kota, dan lain-lain.
B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB maksimum sebesar 80 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 2,4
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan
untuk rumah kepadatan sangat tinngi diatas 1000 unit/ha dilengkapi
pelayanan umum yang memadai.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-4 meter
b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-3 meter
2. Ketinggian Maksimum
Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3
lantai
3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum
Jarak bebas antar bangunan minimum pada perumahan sangat padat adalah
0 meter
4. Tampilan Bangunan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 89
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah


bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan
sekitar.
b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur
mengikat.
D. Ketentuan Prasarana Minimal
a. Jalur Pejalan Kaki
1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perumahan dengan lebar minimum 2
m.
2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan,
fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan
jalur sepeda.
b. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau berupa taman dengan standar luas minimal 2500 m2
dan jalur hijau.
c. Ruang Terbuka Non-Hijau
Ruang terbuka non hijau berupa parkir umum dengan luas lahan minimal
800 m2
e. Utilitas Perkotaan
1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan
dapat mengalirkan air minimal 30 menit.
2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi
jalan minimum 3 m.
3. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan
minimal 4 m dengan mengikuti model cul de sac, model T, rotary dan
melingkar.
4. Kran umum untuk setiap 100 m dengan kapasitas 30 liter/orang/hari.
f. Prasarana Lingkungan
1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil
dengan lebar jalan minimal 3,5 m.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 90
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

2. Tersedia tempat sampah lingkungan dengan kapasitas 12 m2, yang


terbagi atas jenis sampah (organik dan non organik) yang dilengkapi
gerobak berkapasitas 4 m2 meter kubik.
3. Tersedia lubang biopori untuk sampah organik pada tiap blok.
4. Tersedia sistem pengolahan limbah domestik.
5. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar.
6. Penyediaan bak septik dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air
pada tiap kavling.
g. Fasilitas Pendukung
1. Fasilitas kesehatan minimal adalah posyandu dan balai pengobatan
dengan radius pencapaian masing-masing 500 m2 dan 1.000 m2 serta
Tempat Praktek Dokter dengan radius pencapaian 1.500 m2
2. Fasilitas pendidikan minimal yaitu Taman Bacaan, TK, SD, SMP dan
SMU yang tersebar di seluruh permukiman dengan radius pecapaian
untuk TK yaitu 500 m2, untuk SD yaitu 1000 m2, untuk SMP yaitu
1.000 m2 dan untuk SMU yaitu 3000 m2.
3. Fasilitas sosial minimal yaitu balai pertemuan dengan luas lahan
minimal 300 m2
4. Fasilitas keamanan berupa pos hansip dengan luas lahan minimal 12
m2
5. Fasilitas peribadatan berupa musholla/langgar dan masjid.
6. Fasilitas Perdagangan dan Jasa berupa Toko/Warung.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 91
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perumahn Brkepadatan Sangat Tinggi (R1)
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Ruang Bangunan
Purbayan 55173-06 R1 Permukiman Diarahkan untuk  Guest house  Rumah tunggal  KDB maks : 80 %  GSB
permukiman  Paviliun  Rumah mewah  KLB maks : 2,4  GSSB : 0-4
berkepadatan tinggi:  Rumah dinas  Rumah adat  KDH min : 20%  GSMB : 1-3
 Rumah sederhana  Ruko (Kampung wisata)  Kepadatan Bangunan  Ketinggian maksimum:
 Rumah menengah  Minimarket  Perdagangan dan atau Unit Minimum: 12 m (3 lantai)
 Rumah deret Jasa Diatas 1000 unit/ha,  Jarak bebas antar
 Townhouse dilengkapi dengan bangunan minimum:
 Rumah susun rendah pelayanan umum yang 0 meter
 Pendidikan (TK, SD, memadai.  Tampilan Bangunan :
SMP) Ketentuan arsitektural
 Kesehatan Warna bangunan, bahan
(puskesmas, bangunan, tekstur
posyandu, dokter bangunan bebas, tetetapi
umum/spesialis) harus menyesuaikan
 Peribadatan (mushola, bangunan-bangunan
masjid, gereja, vihara, bersejarah di sekitarnya.
pura, klenteng)
55173-07 R1 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
diperbolehkan di wilayah diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 2,4  GSSB : 0-4
permukiman terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min : 20%  GSMB : 1-3
berkepadatan sangat permukiman permukiman  Kepadatan Bangunan  Ketinggian maksimum:
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum: 12 m (3 lantai)
 Rumah Deret tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha,  Jarak bebas antar
 Rumah Kost  Ruko  Rumah Tunggal dilengkapi dengan bangunan minimum:
 Rumah Sederhana  Supermarket  Rumah Adat pelayanan umum yang 0 meter
 Pendidikan (TK dan  Perkantoran (Kawasan Wisata) memadai.  Tampilan Bangunan :
SD)  Puskesmas  Pasar Lingkungan Ketentuan arsitektural
 Kesehatan (Poliklinik, Warna bangunan, bahan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 92
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Ruang Bangunan
bidan, Dokter) bangunan, tekstur
 Peribadatan (Masjid, bangunan bebas, tetetapi
Gereja, Pura, harus menyesuaikan
Kelenteng) bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55173-09 R1 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
diperbolehkan di wilayah diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-4
permukiman terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min: 20%  GSMB : 1-3
berkepadatan sangat permukiman permukiman  Kepadatan Bangunan  Ketinggian maksimum:
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : 12 m (3 lantai)
 Rumah Deret tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha,  Jarak bebas antar
 Rumah Kost  Ruko  Rumah Tunggal dilengkapi dengan bangunan minimum:
 Rumah Sederhana  Supermarket  Pasar Lingkungan pelayanan umum yang 0 meter
 Pendidikan (TK dan  Perkantoran memadai.  Tampilan Bangunan :
SD)  Puskesmas Ketentuan arsitektural
 Kesehatan (Poliklinik, Warna bangunan, bahan
bidan, Dokter) bangunan, tekstur
 Peribadatan (Masjid, bangunan bebas, tetetapi
Gereja, Pura, harus menyesuaikan
Kelenteng) bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55173-13 R1 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
diperbolehkan di wilayah diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 2,4  GSSB : 0-4
permukiman terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min : 20%  GSMB : 1-3
berkepadatan sangat permukiman permukiman  Kepadatan Bangunan  Ketinggian maksimum:
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : 12 m (3 lantai)
 Rumah Deret tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha,  Jarak bebas antar
 Rumah Kost  Ruko  Rumah Tunggal dilengkapi dengan bangunan minimum:
 Rumah Sederhana  Supermarket  Pasar Lingkungan pelayanan umum yang 0 meter
 Pendidikan (TK dan  Perkantoran memadai.  Tampilan Bangunan :

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 93
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Ruang Bangunan
SD)  Puskesmas Ketentuan arsitektural
 Kesehatan (Poliklinik, Warna bangunan, bahan
bidan, Dokter) bangunan, tekstur
 Peribadatan (Masjid, bangunan bebas, tetetapi
Gereja, Pura, harus menyesuaikan
Kelenteng) bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 94
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona : Perumahan (R)


Sub Zona: Rumah Kepadatan Tinggi (R-2)
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Fungsi yang diperbolehkan di wilaya permukiman berkepadatan tinggi
adalah rumah deret, rumah kost, rumah sederhana, rumah sedang, town
house, TK, SD, SMP, taman lingkungan, warung, toko, hydran, balai
pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, bidan, poliklinik,
masjid, gereja, pura, vihara kelenteng, langgar, gedung pertemuan
lingkungan, gedung serba guna, lembaga sosial diizinkan.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman tinggi
adalah ruko, minimarket, perkantoran dan puskesmas diizinkan dengan
batasan:
1) KDB maksimum sebesar 80 %
2) KLB maksimum sebesar 2,4
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah permukiman
berkepadatan tinggi adalah rumah tunggal, rumah adat atau kampung
wisata, SPBU, rumah sakit tipe C dan pasar lingkungan diizinkan dengan
syarat:
1) KDB maksimum sebesar 80%
2) KLB maksimum sebesar 2,4
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4) Menyesuaikan dengan desain arsitektur dari rumah-rumah lain yang ada
di sekitarnya
5) Memperoleh persetujuan dari ketua RW dan RT setempat serta warga
sekitar

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 95
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

6) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL


7) Mengenakan biaya dampak pembangunan
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)
Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah permukiman tinggi adalah guest
house, rumah dinas, taman kota dan lain-lain.
B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB maksimum sebesar 80 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 2,4
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan
untuk rumah kepadatan tinggi maksimum 1000 unit/ha dilengkapi
pelayanan umum yang memadai.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-4 meter
b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-3 meter
2. Ketinggian Maksimum
Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3
lantai
3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum
Jarak bebas antar bangunan minimum pada perumahan kepadatan tinggi
adalah 0 meter
4. Tampilan Bangunan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 96
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah


bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan
sekitar.
b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur
mengikat.
D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal
Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
a. Jalur Pejalan Kaki
1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perumahan dengan lebar minimum
1,5 m dengan kapasitas untuk 2 orang berjalan berpapasan serta tinggi
dari jalan 0,5 m.
2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan,
fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan
jalur sepeda.
b. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau berupa taman lingkungan dengan luas minimal 250
m2 .
c. Ruang Terbuka Non-Hijau
Ruang terbuka hijau berupa ruang parkir dan lapangan olah raga skala
lingkungan.
d. Utilitas Perkotaan
1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan
dapat mengalirkan air minimal 30 menit.
2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi
jalan minimum 3 m.
3. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan
minimal 4 m dengan mengikuti model cul de sac, model T, rotary dan
melingkar.
4. Kran umum untuk setiap 100 m dengan kapasitas 30 liter/orang/hari.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 97
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

e. Prasarana Lingkungan
1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil
dengan lebar jalan minimal 3,5 m.
2. Tersedia tempat sampah lingkungan dengan kapasitas minimal 6 m2
yang terbagi atas jenis sampah (organik dan non organik) yang
dilengkapi gerobak berkapasitas 2 meter kubik.
3. Tersedia lubang biopori untuk sampah organik pada tiap blok.
4. Tersedia sistem pengolahan limbah domestik.
5. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar.
6. Penyediaan bak septik dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air
pada tiap kavling.
7. Penyediaan lahan parkir dengan luas standar minimal 200 m2 dan
lokasinya tersebar di seluruh permukiman.
f. Fasilitas Pendukung
1. Fasilitas Pendidikan berupa Taman Bacaan, TK, SD, SMP dan SMU
dengan radius pecapaian untuk TK yaitu 500 m2, untuk SD yaitu 1000
m2, untuk SMP yaitu 1.000 m2 dan untuk SMU yaitu 3000 m2.
2. Fasilitas Kesehatan berupa posyadu, balai pengobatan, dan tempat
praktek dokter dengan radius 1.500 m2.
3. Fasilitas peribadatan minimal yaitu musholla/langgar.
4. Fasilitas perdagangan dan jasa minimal berupa toko/warung dengan
radius pencapaian.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 98
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perumahn Brkepadatan Tinggi (R2)


Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
55173-01 R-2 Permukiman  Rumah tunggal  TK SMP KDB maks = 75 GSSB = 4 m
 Toko  SD SMA KLB maks = 1,2 GSMB = 3 m
Purbayan
 Warung  Taman Bermain Pasar lingkungan KDH min = 25
 Peribadatan
55173-02 R-2 Permukiman  Rumah tunggal  TK  SMP KDB maks = 75 GSSB = 4 m
 Toko  SD  SMA KLB maks = 1,2 GSMB = 3 m
 Warung  Taman Bermain  Pasar lingkungan KDH min = 25
 Peribadatan
55173-03 R-2 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks: 80 %  GSB
diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks: 2,4  GSSB : 0-4
wilayah permukiman terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min : 20%  GSMB : 1-3
berkepadatan tinggi permukiman permukiman  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
adalah: berkepadatan tinggi berkepadatan tinggi atau Unit Maksimum: maksimum: 12 m (3
 Rumah Sederhana adalah: adalah: 1000 unit/ha, lantai)
 Rumah Kost  Ruko  Rumah Tunggal dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Rumah Deret  Supermarket  Pasar Lingkungan pelayanan umum yang bangunan minimum:
 Warung dan Toko memadai. 0 meter
 Pendidikan (TK,  Tampilan Bangunan :
SD dan SMP) Ketentuan arsitektural
 Kesehatan Warna bangunan,
(Poliklinik, bahan bangunan,
Dokter, tekstur bangunan
Puskesmas) bebas, tetetapi harus
 Peribadatan menyesuaikan
(Masjid, Gereja, bangunan-bangunan
Pura, Kelenteng) bersejarah di
 Lapangan olah sekitarnya.
raga, taman kota.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 99
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
55173-04 R2 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang terbatas Fungsi yang bersyarat  KDB maks : 80 %  GSB
diperbolehkan meliputi aktivitas: meliputi aktivitas :  KLB maks : 2,4  GSSB : 0-4
meliputi aktivitas:  Ruko dan  Rumah tunggal  KDH min : 20%  GSMB : 1-3
 rumah minimarket  Rumah  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
sederhana,  Restaurant Adat/Kampung Wisata atau Unit Maksimum maksimum: 12 m (3
rumah kost  Perkantoran  Pasar Lingkungan : 1000 unit/ha, lantai)
dan rumah  Puskesmas dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
deret. pelayanan umum bangunan minimum:
 TK dan SD yang memadai. 0 meter
 Posyandu dan  Tampilan Bangunan :
Dokter. Ketentuan arsitektural
 Masjid, Gereja, Warna bangunan, bahan
Pura, Vihara dan bangunan, tekstur
Kelenteng. bangunan bebas, tetetapi
 Jalur hijau dan harus menyesuaikan
pulau jalan, bangunan-bangunan
Taman bersejarah di sekitarnya.
lingkungan
 Warung/Toko
 Hydran
55173-05 R2 Permukiman Diarahkan untuk Fungsi yang Fungsi yang bersyarat  KDB maks : 80 %  GSB
permukiman diperbolehkan tetetapi meliputi aktivitas :  KLB maks : 2,4  GSSB : 0-4
berkepadatan tinggi: terbatas di wilayah  Rumah tunggal  KDH min : 20%  GSMB : 1-3
 Rumah sederhana permukiman  Rumah mewah  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
 Rumah menengah berkepadatan tinggi  Rumah adat atau Unit Maksimum: maksimum: 12 m (3
 Rumah deret adalah: (Kampung wisata) 1000 unit/ha, lantai)
 Townhouse  Guest house dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Rumah susun  Paviliun pelayanan umum yang bangunan minimum:
rendah  Rumah dinas memadai. 0 meter
 Pendidikan (TK,  Ruko  Tampilan Bangunan :

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 100
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
SD, SMP)  Minimarket Ketentuan arsitektural
 Perdagangan ( Warna bangunan, bahan
warung, toko) bangunan, tekstur
 Kesehatan bangunan bebas, tetetapi
(puskesmas, harus menyesuaikan
posyandu, dokter bangunan-bangunan
umum/spesialis) bersejarah di sekitarnya.
 Peribadatan
(langgar/mushola,
masjid, gereja,
vihara, pura,
klenteng)
55173-08 R2 Permukiman Diarahkan untuk  Guest house  Rumah tunggal  KDB maks : 80 %  GSB
permukiman  Paviliun  Rumah mewah  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-4
berkepadatan tinggi:  Rumah dinas  Rumah adat  KDH min : 20%  GSMB : 1-3
 Rumah sederhana  Ruko (Kampung wisata)  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
 Rumah menengah  Minimarket atau Unit Maksimum : maksimum: 12 m (3
 Rumah deret 1000 unit/ha, lantai)
 Townhouse dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Rumah susun pelayanan umum yang bangunan minimum:
rendah memadai. 0 meter
 Pendidikan (TK,  Tampilan Bangunan :
SD, SMP) Ketentuan arsitektural
 Perdagangan ( Warna bangunan, bahan
warung, toko) bangunan, tekstur
 Kesehatan bangunan bebas, tetetapi
(puskesmas, harus menyesuaikan
posyandu, dokter bangunan-bangunan
umum/spesialis) bersejarah di sekitarnya.
 Peribadatan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 101
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
(mushola, masjid,
gereja, vihara,
pura, klenteng)
55173-11 R2 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-4
wilayah permukiman terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min : 20%  GSMB : 1-3
berkepadatan tinggi permukiman permukiman  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
adalah: berkepadatan tinggi berkepadatan tinggi atau Unit Maksimum : maksimum: 12 m (3
 Rumah Sederhana adalah: adalah: 1000 unit/ha, lantai)
 Rumah Kost  Ruko  Rumah Tunggal dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Rumah Deret  Supermarket  Pasar Lingkungan pelayanan umum yang bangunan minimum:
 Pendidikan (TK, memadai. 0 meter
SD dan SMP)  Tampilan Bangunan :
 Kesehatan Ketentuan arsitektural
(Poliklinik, Warna bangunan, bahan
Dokter, bangunan, tekstur
Puskesmas) bangunan bebas, tetetapi
 Peribadatan harus menyesuaikan
(Masjid, Gereja, bangunan-bangunan
Pura, Kelenteng) bersejarah di sekitarnya.
 Lapangan olah
raga, taman kota.
55173-12 R2 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-4
wilayah permukiman terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min : 20%  GSMB : 1-3
berkepadatan tinggi permukiman permukiman  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
adalah: berkepadatan tinggi berkepadatan tinggi atau Unit Maksimum : maksimum: 12 m (3
 Rumah Sederhana adalah: adalah: 1000 unit/ha, lantai)
 Rumah Kost  Ruko  Rumah Tunggal dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Rumah Deret  Supermarket  Pasar Lingkungan pelayanan umum yang bangunan minimum:

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 102
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
 Pendidikan (TK,  Perkantoran memadai. 0 meter
SD dan SMP)  Puskesmas  Tampilan Bangunan :
 Kesehatan Ketentuan arsitektural
(Poliklinik, bidan, Warna bangunan, bahan
Dokter) bangunan, tekstur
 Peribadatan bangunan bebas, tetetapi
(Masjid, Gereja, harus menyesuaikan
Pura, Kelenteng) bangunan-bangunan
 Lapangan olah bersejarah di sekitarnya.
raga, taman kota.
55171-08 R-2 Permukiman fungsi yang  Rumah Dinas  Rumah sakit tipe C KDB maks = 75 GSSB = 3 m
diperbolehkan  Ruko  SPBU KLB maks = 1,5 GSMB = 2 m
adanya aktivitas  Jasa Perkantoran  Posyandu KDH min = 0,3
Rejowinangun
berikut.  Restoran
 Rumah tunggal  Puskesmas
 SMA
 Wisata budaya

55171-10 R-2 Permukiman fungsi yang  Rumah Dinas  Rumah sakit tipe C KDB maks = 75 GSSB = 3 m
diperbolehkan  Ruko/warung  SPBU KLB maks = 0,9 GSMB = 2 m
adanya aktivitas  Jasa Perkantoran  Posyandu KDH min = 0,3
berikut.  Restoran
 Rumah tunggal  Puskesmas
 SMA
 Wisata budaya

55171-01 R-2 Permukiman fungsi yang  Rumah Dinas  Rumah sakit tipe C KDB maks = 80 GSSB = 3 m
diperbolehkan  Ruko/warung  SPBU KLB maks = 0,9 GSMB = 2 m
Prenggan adanya aktivitas  Jasa Perkantoran  Posyandu KDH min = 0,3
berikut.  Restoran

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 103
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
 Rumah tunggal  Puskesmas
 SMA
 Wisata budaya

55171-02 R-2 Permukiman fungsi yang  Rumah Dinas  Rumah sakit tipe C KDB maks = 75 GSSB = 3 m
diperbolehkan  Ruko/warung  SPBU KLB maks = 1,5 GSMB = 2 m
adanya aktivitas  Jasa Perkantoran  Posyandu KDH min = 0,3
berikut.  Restoran
 Rumah tunggal  Puskesmas
 SMA
 Wisata budaya

55172-03 R-2 Permukiman Diperbolehkan  Pertokoan deret  Rumah sakit tipe C  KDB : 75% - GSB :
adanya aktivitas  Peribadatan  SPBU  KLB : 1,5 - permukiman
perdagangan di  SD  Posyandu  KDH : 20 % - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan  Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Pemerintahan dan
 Rumah 1000 unit per ha, PU
tunggal dilengkapi dengan - GSSB : 0-1
 Warung pelayan umum yang - GSMB : 0-1
memadai - Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan
Bangunan :
Ketentuan arsitektural

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 104
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
- Warna bangunan,
bahan bangunan,
tekstur bangunan
bebas, tetetapi
harus
menyesuaikan
bangunan-
bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-04 R-2 Permukiman Diperbolehkan  SMP  Rumah sakit  KDB : 75% - GSB :
adanya aktivitas  SMA tipe C  KLB : 1,5 - permukiman
perdagangan di  Pertokoan deret  SPBU  KDH : 20% - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan  Peribadatan  Posyandu Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Pendidikan
 Rumah 1000 unit per ha, - GSSB : 0-1
tunggal dilengkapi dengan - GSMB : 0-2
 Warung pelayan umum yang - Perdagangan dan
memadai jasa
- GSSB : 0-3
- GSMB : 0-3
- Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan
Bangunan :

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 105
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
Ketentuan arsitektural
- Warna bangunan,
bahan bangunan,
tekstur bangunan
bebas, tetetapi
harus
menyesuaikan
bangunan-
bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-05 R-2 Permukiman Diperbolehkan  Pertokoan deret  Pasar Lingkungan  KDB : 75% - GSB :
adanya aktivitas  Minimarket  Rumah Sakit Tipe C  KLB : 1,5 - permukiman
perdagangan di  Peribadatan  KDH : 20% - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Pendidikan
 Rumah 1000 unit per ha, - GSSB : 0-1
tunggal dilengkapi dengan - GSMB : 0-2
 Warung pelayan umum yang - Perdagangan dan
memadai jasa
- GSSB : 0-3
- GSMB : 0-3
- Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 106
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
Bangunan :
Ketentuan arsitektural
- Warna bangunan,
bahan bangunan,
tekstur bangunan
bebas, tetetapi
harus
menyesuaikan
bangunan-
bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-06 R-2 Permukiman Diperbolehkan  Pertokoan deret  KDB : 75% - GSB :
adanya aktivitas  Minimarket  KLB : 1,5 - permukiman
perdagangan di  Peribadatan  KDH : 20% - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Perdagangan dan
 Rumah 1000 unit per ha, jasa
tunggal dilengkapi dengan - GSSB : 0-3
 Warung pelayan umum yang - GSMB : 0-3
memadai - Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan
Bangunan :
Ketentuan arsitektural

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 107
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
- Warna bangunan,
bahan bangunan,
tekstur bangunan
bebas, tetetapi
harus
menyesuaikan
bangunan-
bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-07 R-2 Permukiman Diperbolehkan  Pertokoan deret  KDB : 75% - GSB :
adanya aktivitas  Minimarket  KLB : 1,5 - permukiman
perdagangan di  Peribadatan  KDH : 20% - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Perdagangan dan
 Rumah 1000 unit per ha, jasa
tunggal dilengkapi dengan - GSSB : 0-3
 Warung pelayan umum yang - GSMB : 0-3
memadai - Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan
Bangunan :
Ketentuan arsitektural
- Warna bangunan,
bahan bangunan,

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 108
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi
harus
menyesuaikan
bangunan-
bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-08 R-2 Permukiman Diperbolehkan  Pertokoan deret  Rumah sakit  KDB : 80% - GSB :
adanya aktivitas  Minimarket tipe C  KLB : 1,6-2,4 - permukiman
perdagangan di  Peribadatan  SPBU  KDH : 20% - GSSB : 0-2
wilayah berkepadatan  Posyandu Kepadatan bangunan - GSMB : 0-3
tinggi : atau unit maksimum - Perdagangan dan
 Rumah 1000 unit per ha, jasa
tunggal dilengkapi dengan - GSSB : 0-3
 Warung pelayan umum yang - GSMB : 0-3
memadai - Ketinggian
maksimum: 12 m
(3 lantai)
- Jarak bebas antar
bangunan
minimum:
0 meter
- Tampilan
Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 109
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya
Sumber: hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 110
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona : Perumahan (R-3)


Sub Zona: Rumah Kepadatan Sedang (R-3)
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Fungsi yang diperbolehkan di wilaya permukiman berkepadatan sedang
adalah rumah deret, rumah kost, rumah sederhana, rumah sedang, rumah
tungal, rumah mewah, rumah kopel, town house, TK, SD, SMP, taman
lingkungan, ruko, warung, toko, hydran, balai pengobatan, pos kesehatan,
dokter umum, dokter spesialis, bidan, poliklinik, masjid, gereja, pura, vihara
kelenteng, langgar, gedung pertemuan lingkungan, gedung serba guna,
taman bermain dan rekreasi, dan lembaga sosial diizinkan.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman
berkepadatan sedang adalah minimarket, kampung wisata, lapangan olah
raga, sarana pemerintahan diizinkan dengan batasan:
1) KDB maksimum sebesar 80 %
2) KLB maksimum sebesar 1,6
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah permukiman
berkepadatan sedang adalah BTS, wisata budaya, SPBU, rumah sakit tipe C
dan pasar lingkungan diizinkan dengan syarat:
1) KDB maksimum sebesar 80%
2) KLB maksimum sebesar 1,6
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4) Menyesuaikan dengan desain arsitektur dari rumah-rumah lain yang ada
di sekitarnya
5) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar
dan pemerintah Kecamatan Kotagede

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 111
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

6) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL


7) Mengenakan biaya dampak pembangunan
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)
Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah permukiman tinggi adalah guest
house, rumah dinas, taman kota dan lain-lain.
B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB maksimum sebesar 80 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 1,6
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan
untuk rumah kepadatan sedang maksimum 100 unit/ha dilengkapi
pelayanan umum yang memadai.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-4 meter
b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-3 meter
2. Ketinggian Maksimum
Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3
lantai.
3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum
Jarak bebas antar bangunan minimum pada perumahan kepadatan sedang
adalah 1 meter
4. Tampilan Bangunan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 112
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah


bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan
sekitar.
b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur
mengikat.
D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal
Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
a. Jalur Pejalan Kaki
1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perumahan dengan lebar minimum 1,5
m dengan kapasitas untuk 2 orang berjalan berpapasan serta tinggi dari
jalan 0,5 m.
2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan,
fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan
jalur sepeda.
b. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau berupa taman dengan luasan minimal 250 m2.
c. Ruang Terbuka Non-Hijau
Ruang terbuka hijau berupa ruang parkir 100 m2
d. Utilitas Perkotaan
1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan
dapat mengalirkan air minimal 30 menit.
2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan
minimum 3 m.
3. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan
minimal 4 m dengan mengikuti model cul de sac, model T, rotary dan
melingkar.
e. Prasarana Lingkungan
1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil
dengan lebar jalan minimal 3,5 m.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 113
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

2. Tersedia tempat sampah utnuk setiap rumah tangga.


3. Tersedia lubang biopori untuk sampah organik pada tiap blok.
4. Tersedia sistem pengolahan limbah domestik.
5. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar.
6. Penyediaan bak septik dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air
pada tiap kavling.
7. Penyediaan lahan parkir dengan luas standar minimal 100 m2 dan
lokasinya tersebar di seluruh permukiman.
f. Fasilitas Pendukung
1. Fasilitas peribadatan berupa musholla/langgar.
2. Fasilitas perdagangan dan jasa berupa toko/warung.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 114
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perumahn Berkepadatan Sedang (R3)


Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
555173-10 R3 Permukiman Fungsi yang Fungsi yang terbatas Fungsi yang bersyarat  KDB maks : 80 %  GSB
diperbolehkan meliputi aktivitas: meliputi aktivitas :  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-4
meliputi aktivitas :  Minimarket  BTS  KDH min : 20%  GSMB : 1-3
 Rumah tunggal,  Wisata Budaya  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
rumah mewah,  SPBU atau Unit Maksimum : maksimum: 12 m (3
rumah kopel dan  Pasar Lingkungan 100 unit/ha, lantai)
rumah deret. dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Ruko,warung dan pelayanan umum yang bangunan minimum:
Purbayan toko memadai. 0 meter
 Sarana  Tampilan Bangunan :
Peribadatan Ketentuan arsitektural
 Taman Bermain Warna bangunan, bahan
dan Rekreasi bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55171-01 R-3 Permukiman  Rumah tunggal  Pertokoan deret  SD  KDB maks 8-14%  GSB :
 Toko/warung  Minimarket  SMP  KLB maks 0,3-0,9 GSSB : 0-3
 Peribadatan  SMA  KDH min 20% GSMB : 0-2
 Perkantoran  Maksimum 100  Ketinggian
 Pemakaman maksimum 12 m
Rejowinangun  Kesehatan  Jarak bebas antar
 Keamanan bangunan minimum 0
 Perdagangan dan meter
jasa  Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 115
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-02 R-3 Permukiman  Rumah tunggal  Peribadatan  Industri  KDB maks 75%  GSB :
 Rumah deret  Pendidikan  KLB maks 1,5 GSSB : 0-3
 Toko/warung  Klinik  KDH min 20% GSMB : 0-2
 Peribadatan  Maksimum 100  Ketinggian
 Keamanan maksimum 12 m
 Ruko  Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
 Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-03 R-3 Permukiman  Rumah tunggal  Peribadatan  Industri  KDB MAKS 75%  GSB :
 Rumah deret  Pendidikan  KLB MAKS 1,5 GSSB : 0-3
 Toko/warung  Kesehatan  KDH MIN 20% GSMB : 0-2
 Pendidikan  Maksimum 100  Ketinggian
 Keamanan maksimum 12 m
 Perdagangan dan  Jarak bebas antar
Jasa bangunan minimum 0

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 116
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
meter
 Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-04 R-3 Permukiman  Rumah tunggal  Peribadatan  Industri  KDB MAKS 75%  GSB :
 Rumah deret  Pendidikan  KLB MAKS 1,5 GSSB : 0-3
 Toko/warung  Kesehatan  KDH MIN 20% GSMB : 0-2
 Perdagangan dan  Maksimum 100  Ketinggian
jasa maksimum 12 m
 Keamanan  Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
 Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-05 R-3 Permukiman  Rumah tunggal  Peribadatan  Industri  KDB MAKS 75%  GSB :
 Rumah deret  Pendidikan  KLB MAKS 1,5 GSSB : 0-3
 Toko/warung  Kesehatan  KDH MIN 20% GSMB : 0-2

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 117
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
 Keamanan  Maksimum 100  Ketinggian
 Perdagangan dan maksimum 12 m
Jasa  Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
 Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-06 R-3 Permukiman  Rumah tunggal  Peribadatan  Industri  KDB MAKS 75%  GSB :
 Rumah deret  Pendidikan  KLB MAKS 1,5 GSSB : 0-3
 Toko/warung  Kesehatan  KDH MIN 20% GSMB : 0-2
 Maksimum 100  Ketinggian
maksimum 12 m
 Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
 Tampilan bangunan
55171-07 R-3 Permukiman  Rumah tunggal  Peribadatan  Industri  KDB MAKS 75%  GSB :
 Rumah deret  Pendidikan  KLB MAKS 1,5 GSSB : 0-3
 Toko/warung  Kesehatan  KDH MIN 20% GSMB : 0-2
 Maksimum 100  Ketinggian
maksimum 12 m
 Jarak bebas antar
bangunan minimum 0

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 118
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
meter
 Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-12 R-3 Permukiman fungsi yang  Minimarket  Rumah Sakit KDB maks = 75 GSSB = 3 m
diperbolehkan  taman  Pasar lingkungan KLB maks = 1,5 GSMB = 2 m
adanya aktivitas  SD KDH min = 0,3
berikut.  SMP
 Rumah Tunggal  SMA
 Rumah Kopel  Posyandu
 Toko/warung  sarana pemerintahan

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 119
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona : Perumahan (R)


Sub Zona: Rumah Kepadatan Rendah (R-4)
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Fungsi yang diperbolehkan di wilaya permukiman berkepadatan rendah
adalah rumah deret, rumah kost, rumah sederhana, rumah sedang, rumah
tungal, rumah mewah, rumah kopel, town house, TK, SD, SMP, taman
lingkungan, ruko, warung, toko, hydran, balai pengobatan, pos kesehatan,
dokter umum, dokter spesialis, bidan, poliklinik, masjid, gereja, pura, vihara
kelenteng, langgar, gedung pertemuan lingkungan, gedung serba guna,
taman bermain dan rekreasi, dan lembaga sosial diizinkan.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman
berkepadatan rendah adalah minirmarket, kampung wisata, lapangan olah
raga, sarana pemerintahan, dan TPS diizinkan dengan batasan:
1) KDB maksimum sebesar 80 %
2) KLB maksimum sebesar 1,6
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah permukiman
berkepadatan sedang adalah BTS, wisata budaya, wisata buatan, SPBU,
rumah sakit tipe C dan pasar lingkungan diizinkan dengan syarat:
1) KDB maksimum sebesar 80%
2) KLB maksimum sebesar 1,6
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4) Menyesuaikan dengan desain arsitektur dari rumah-rumah lain yang ada
di sekitarnya
5) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar
dan pemerintah Kecamatan Kotagede

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 120
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

6) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL


7) Mengenakan biaya dampak pembangunan
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)
Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah permukiman rendah adalah
guest house, rumah dinas, taman kota dan lain-lain.
B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB maksimum sebesar 70 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 1,4
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
KDH minimal sebesar 30% dari luas persil
4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan
untuk rumah kepadatan rendah maksimum 40 unit/ha dilengkapi
pelayanan umum yang memadai.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-4 meter
b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-3 meter
2. Ketinggian Maksimum
Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3
lantai
3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum
Jarak bebas antar bangunan minimum pada perumahan kepadatan rendah
adalah 1,5 meter
4. Tampilan Bangunan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 121
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah


bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan
sekitar.
b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur
mengikat.
D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal
Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
a. Jalur Pejalan Kaki
1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perumahan dengan lebar minimum 1,2
m dengan kapasitas untuk 2 orang berjalan berpapasan serta tinggi dari
jalan 0,5 m.
2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan,
fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan
jalur sepeda.
b. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau berupa ruang terbuka hijau publik dengan ketentuan
20 %.
c. Ruang Terbuka Non-Hijau
Ruang terbuka hijau berupa ruang parkir pribadi.
d. Utilitas Perkotaan
1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan
dapat mengalirkan air minimal 30 menit.
2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan
minimum 3 m.
3. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan
minimal 4 m dengan mengikuti model cul de sac, model T, rotary dan
melingkar.
e. Prasarana Lingkungan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 122
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil


dengan lebar jalan minimal 3,5 m.
2. Tersedia lubang biopori untuk sampah organik pada tiap blok.
3. Tersedia sistem pengolahan limbah domestik.
4. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar.
5. Penyediaan bak septik dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air
pada tiap kavling.
f. Fasilitas Pendukung
Fasilitas Perdagangan dan Jasa berupa Toko/Warung.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 123
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perumahn Brkepadatan Rendah (R4)


Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
55171-09 R-4 Permukiman fungsi yang  Rumah sakit  Pasar Lingkungan KDB maks = 70 GSSB = 3 m
diperbolehkan  Ruko/warung  SPBU KLB maks = 1,4 GSMB = 2 m
adanya aktivitas  TK  Wisata buatan KDH min = 0,3
Rejowinangun berikut.  TPS  BTS
 Rumah Tunggal
 Rumah Kopel

55171-11 R-4 Permukiman fungsi yang  Rumah sakit  Pasar Lingkungan KDB maks = 75 GSSB = 3 m
diperbolehkan  Ruko/warung  SPBU KLB maks = 1,5 GSMB = 2 m
adanya aktivitas  TK  Wisata buatan KDH min = 0,3
berikut.  TPS  BTS
 Rumah Tunggal
 Rumah Kopel

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 124
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona : Perkantoran (KT)


Sub Zona : Perkantoran Pemerintahan (KT-1)
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perkantoran pemerintahan adalah
semua aktivitas pelayanan umum berupa kantor pemerintahan.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perkantoran
pemerintahan adalah Rumah Dinas diizinkan dengan batasan:
1) KDB maksimum 70%
2) KLB maksimum 0,9
3) KDH minimal 30 % dari luas persil
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah perkantoran
pemerintahan adalah perkantoran swasta yang apabila diizinkan dengan
syarat:
1) KDB maksimum sebesar 70%
2) KLB maksimum sebesar 0,9
3) KDH minimal sebesar 30% dari luas persil
4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar
dan pemerintah Kecamatan Kotagede
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)
Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah perkantoran pemerintahan
adalah perumahan, perdagangan dan jasa, industri, sarana pelayanan umum,
Ruang Terbuka Hijau, peruntukan lainnya, peruntukan khusus, dan
campuran.
B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 125
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)


KDB maksimum sebesar 70 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 0,9
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
KDH minimal sebesar 30% dari luas persil
4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perkantoran
pemerintahan maksimum 15 unit/ha.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 1-3 meter
b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-4 meter
2. Ketinggian Maksimum
Ketinggian bangunan maksimum adalah 10 meter atau setara dengan 2
lantai
3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum
Jarak bebas antar bangunan minimum pada perkantoran pemerintahan
sangat padat adalah 1 meter
4. Tampilan Bangunan
a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan
sekitar.
b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur
mengikat.
D. Ketentuan Sarana dan Prasarana Minimal
Ketentuan sarana dan prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 126
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

a. Jalur Pejalan Kaki


1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perkantoran dengan lebar minimum 2
m2 .
2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan,
fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan
jalur sepeda.
b. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau berupa taman dengan luas minimal 20% dan untuk 2
lantai dapat diterapkan sistem green roof.
c. Ruang Terbuka Non-Hijau
Ruang terbuka non hijau berupa ruang parkir dengan standar 1 lot mobil
untuk tiap 100 m2.
d. Utilitas Perkotaan
1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan
dapat mengalirkan air minimal 30 menit.
2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan
minimum 3 m.
e. Prasarana Lingkungan
1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil
dengan lebar jalan minimal 3,5 m.
2. Tersedia tempat sampah dengan volume minimal 20 liter yang terbagi
atas jenis sampah (organik dan non organik)
3. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar.
4. Penyediaan lahan parkir dengan luas standar minimal 100 m2.
f. Fasilitas Pendukung
1. Fasilitas perdagangan dan jasa minimal yaitu Toko ATK, Foto copy dan
perbankan.
2. Fasilitas keamanan berupa pos keamanan skala lingkungan.
3. Fasilitas Peribadatan yaitu mushola.
4. Toilet umum.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 127
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perkantoran Pemerintahan (KT-1)


Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
KT-1 Perkantoran diperbolehkan Rumah dinas perkantoran swasta KDB maks = 70 % GSSB = 3 m
adanya aktivitas KLB maks = 0,9 GSMB = 4 m
pelayanan umum KDH min = 30 %
Rejowinangun
berupa kantor
pemerintahan

KT-1 Perkantoran diperbolehkan Rumah dinas  Perkantoran swasrta  KDB maksimum GSSB = 3 m
adanya aktivitas 70% GSMB = 4 m
Purbayan
pelayanan umum  KLB maksimum 0,9
berupa kantor  KDH minimal 30 %
pemerintahan

55172-03 KT-1 Perkantoran Diperbolehkan Rumah dinas  Perkantoran swata  KDB maksimum GSSB = 3 m
sebagai wilayah 70% GSMB = 4 m
Prenggan perkantoran  KLB maksimum 0,9
pemerintah  KDH minimal 30 %
Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 128
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona: Perdagangan dan Jasa (K)


Sub Zona: Perdagangan dan Jasa Deret (K-3)
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perdagangan dan jasa adalah berupa
warung dan toko.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perdagangan dan
jasa adalah ruko dan minimarket, diijinkan secara terbatas dengan batasan :
1) KDB maksimum sebesar 80%
2) KLB maksimum sebesar 1,6
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar
dan pemerintah Kecamatan Kotagede
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah perdagangan dan
jasa adalah pasar lingkungan dan SPBU, diijinkan secara terbatas dengan
batasan:
1) Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya
2) KDB maksimum sebesar 80%
3) KLB maksimum 1,6
4) KDH minimal 20% dari luas persil
5) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar
dan pemerintah Kecamatan Kotagede
6) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL
7) Mengenakan biaya dampak pembangunan
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 129
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kegiatan yang tidak dizinkan dalam wilayah perdagangan dan jasa berupa
townhouse, rumah dinas, rumah mewah, rumah adat, kegiatan pemerintahan,
kegiatan industri, kegitan pendidikan, dan lain-lain.
B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB maksimum sebesar 80 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 1,6
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru
perdagangan dan jasa maksimum 200 unit/ha dilengkapi pelayanan umum
yang memadai.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-1 meter
b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 0-3 meter
2. Ketinggian Maksimum
a. Ketinggian bangunan maksimum adalah 15 meter atau setara dengan 3
lantai
3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum
Jarak bebas antar bangunan minimum pada kawasan perdagangan dan jasa
adalah 0,5 meter
4. Tampilan Bangunan
a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 130
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan


sekitar.
b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur
mengikat.
D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal
Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
a. Jalur Pejalan Kaki
1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perdagangan dan jasa dengan lebar
minimum 2 m2.
2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan,
fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan
jalur sepeda.
b. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau.
c. Ruang Terbuka Non-Hijau
Ruang terbuka non hijau berupa ruang parkir umum dengan standar
minimal 1 lot mobil tiap 60 m2.
d. Utilitas Perkotaan
1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan
dapat mengalirkan air minimal 30 menit.
2. Jarak antar hidran maksimum 100 m dan jarak hidran dengan tepi jalan
minimum 3 m.
e. Prasarana Lingkungan
1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil
dengan lebar jalan minimal 3,5 m.
2. Tersedia tempat sampah yang terbagi atas jenis sampah (organik dan
non organik) pada tiap koridor jalan dan tersedia bak sampah dengan
volume minimal 50 liter dan disertai gerobak sampah.
3. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar.
f. Fasilitas Pendukung

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 131
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

1. Fasilitas Kemanan berupa pos polisi dan pos pemadan kebakaran.


2. Fasilitas toilet umum.
3. Fasilitas peribadatan minimal musholla/langgar.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 132
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K3)
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
K-3 Perdagangan dan  Rumah tunggal  Ruko  SPBU KDB maks = 80 % GSSB = 3 m
Jasa  Toko  Pasar tradisional  Pasar tradisonal KLB maks = 1,6 GSMB = 3 m
Purbayan 55173-01
 Warung  SMP  Rumah sakit KDH min = 20 %
 Peribadatan  SMA  TK
K-3 Perdagangan dan  Rumah tunggal  Ruko  SPBU KDB maks = 80 % GSSB = 1 m
Jasa  Toko  Pasar tradisional  Pasar tradisonal KLB maks = 1,6 GSMB = 3m
55173-02
 Warung  SMP  Rumah sakit KDH min = 20 %
 Peribadatan  SMA  TK
55173-05 K-3 Perdagangan dan Diarahkan untuk : Diarahkan untuk: Diarahkan untuk:  KDB maks : 80 %  GSB
Jasa  Warung  Pasar Lingkungan  KLB maks : 2,4  GSSB : 0-1
 Toko  Ruko  KDH min : 20%  GSMB : 0-3
 Minimarket  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
atau Unit Maksimum: maksimum: 15 m (3
1000 unit/ha, lantai)
dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
 Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55173-06 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 2,4  GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min : 20%  GSMB : 0-3

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 133
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
 Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
 Toko  Ruko  Pasar Lingkungan dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
 Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55173-07 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 2,4  GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min : 20%  GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
 Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
 Toko  Ruko  Pasar Lingkungan dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
 Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 134
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55173-09 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min: 20%  GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
 Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
 Toko  Ruko  Pasar Lingkungan dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
 Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55171-02 K-3 Perdagangan dan  Perdagangan dan  Permukiman  Industri  KDB maks : 80 %  GSB :
Jasa jasa  Perkantoran  KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
 Rumah makan  Pemerintahan  KDH min: 20% GSMB : 0-2
 Parkir  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
atau Unit Minimum : maksimum 15 m
Diatas 1000 unit/ha,  Jarak bebas antar
Rejowinangun
dilengkapi dengan bangunan minimum
pelayanan umum 0 meter
yang memadai.  Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 135
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-03 K-3 Perdagangan dan  Perdagangan dan  Permukiman  Industri  KDB maks : 80 %  GSB :
Jasa jasa  Perkantoran  KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
 Rumah makan  Pemerintahan  KDH min: 20% GSMB : 0-2
 Parkir  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
atau Unit Minimum : maksimum 15 m
Diatas 1000 unit/ha,  Jarak bebas antar
dilengkapi dengan bangunan minimum
pelayanan umum 0 meter
yang memadai.  Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-04 K-3 Deret  Perdagangan dan  Permukiman  Industri  KDB maks : 80 %  GSB :
jasa  Perkantoran  KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
 Rumah makan  Pemerintahan  KDH min: 20% GSMB : 0-2
 Parkir  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
atau Unit Minimum : maksimum 15 m
Diatas 1000 unit/ha,  Jarak bebas antar
dilengkapi dengan bangunan minimum
pelayanan umum 0 meter

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 136
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
yang memadai.  Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-05 K-3 Deret  Perdagangan dan  Permukiman  Industri  KDB maks : 80 %  GSB :
jasa  Perkantoran  KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
 Rumah makan  Pemerintahan  KDH min: 20% GSMB : 0-2
 Parkir  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
atau Unit Minimum : maksimum 15 m
Diatas 1000 unit/ha,  Jarak bebas antar
dilengkapi dengan bangunan minimum
pelayanan umum 0 meter
yang memadai.  Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55171-06 K-3 Deret  Perdagangan dan  Permukiman  Industri  KDB maks : 80 %  GSB :
jasa  Perkantoran  KLB maks : 1,6 GSSB : 0-1
 Rumah makan  Pemerintahan  KDH min: 20% GSMB : 0-2
 Parkir  Kepadatan Bangunan  Ketinggian

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 137
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
atau Unit Minimum : maksimum 15 m
Diatas 1000 unit/ha,  Jarak bebas antar
dilengkapi dengan bangunan minimum
pelayanan umum 0 meter
yang memadai.  Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55172-04 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min: 20%  GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
 Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
 Toko  Ruko  Pasar Lingkungan dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
Prenggan memadai. 0 meter
 Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 138
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
55172-05 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min: 20%  GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
 Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
 Toko  Ruko  Pasar Lingkungan dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
 Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55172-06 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min: 20%  GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
 Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
 Toko  Ruko  Pasar Lingkungan dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
 Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 139
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55172-07 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min: 20%  GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
 Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
 Toko  Ruko  Pasar Lingkungan dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter
 Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
55172-08 K-3 Perdagangan dan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 80 %  GSB
Jasa diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1
wilayah perdagangan terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min: 20%  GSMB : 0-3
berkepadatan sangat perdagangan perdagangan  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
tinggi adalah: berkepadatan sangat berkepadatan sangat atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
 Warung tinggi adalah: tinggi adalah: Diatas 1000 unit/ha, lantai)
 Toko  Ruko  Pasar Lingkungan dilengkapi dengan  Jarak bebas antar
 Supermarket pelayanan umum yang bangunan minimum:
memadai. 0 meter

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 140
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Zona Guna Lahan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Pemanfaatan Runag Bangunan
 Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 141
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona : Perlindungan Setempat (PS)


Sub Zona : Sempadan Sungai
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perlindungan setempat tidak ada
karena fungsi yang terdapat di wilayah perlindungan setempat termasuk
kawasan lindung, seperti sempadan sungai.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perlindungan
setempat tidak ada karena fungsi yang terdapat di wilayah perlindungan
setempat termasuk kawasan lindung.
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah perlindungan
setempat tidak ada karena fungsi yang terdapat di wilayah perlindungan
setempat termasuk kawasan lindung.
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)
Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah perlindungan setempat adalah
semua fungsi lainnya yaitu perumahan, perdagangan dan jasa,
Pemerintahan, industri, sarana pelayanan umum, Ruang Terbuka Hijau,
peruntukan lainnya, peruntukan khusus, dan campuran.
B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede, di wilayah
perlindungan setempat tidak ada karena fungsi yang terdapat di wilayah
perlindungan setempat termasuk kawasan lindung.
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB maksimum sebesar 0 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 0
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 142
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

KDH minimal sebesar 0%


4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan 0 bangunan.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede, di wilayah
perlindungan setempat tidak diperbolehkan terdapat bangunan di kawasan
perlindungan setempat.
D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal
Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede di wilayah
perlindungan setempat tidak ada, karena kawasan tersebut terdapat bangunan di
kawasan perlindungan setempat.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 143
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perlindungan Setempat Sempadan Sunagi (PS)
Fungsi yang Ketentuan Tata
Kode Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan
Kelurahan Zona Guna Lahan diizinkan tetapi Massa Bangunan
Blok diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) Runag
bersyarat (B)
55171-01 Perlindungan Perlindungan  IPAL  RTH  Permukiman  KDB maks = 0 -
setempat setempat  KLB maks = 0
Rejowinnagun
 KDH min = 0
 Kepadatan bangunan = 0
55172-01 Perlindungan Perlindungan  IPAL  RTH  Permukiman  KDB maks = 0 -
setempat setempat  KLB maks = 0
Prenggan
 KDH min = 0
 Kepadatan bangunan = 0
55172-03 Perlindungan Perlindungan  IPAL  RTH  Permukiman  KDB maks = 0 -
setempat setempat  KLB maks = 0
 KDH min = 0
 Kepadatan bangunan = 0
Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 144
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona : Ruang Terbuka Hijau (RTH)


Sub Zona : Ruang Terbuka Hijau (RTH)
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Fungsi yang diperbolehkan di wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah
lapangan dan sempadan sungai.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah Ruang Terbuka
Hijau (RTH) adalah warung, toko, jasa pemakaman, taman hiburan, taman
perkemahan, ruang terbuka non hijau seperti plasa, tempat parkir, trotoar,
diijinkan secara terbatas dengan batasan :
1) KDB maksimum sebesar 75%
2) KLB maksimum sebesar 1,5
3) KDH minimal sebesar 30% dari luas persil
4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar
dan pemerintah Kecamatan Kotagede
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di zona Ruang Terbuka Hijau
(RTH) adalah tidak ada karena RTH seharusnya tetap dipertahankan
peruntukannya sebagai RTH dan tidak untuk fungsi lain yang dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan.
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)
Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah RTH adalah hampir semua
fungsi yaitu perumahan, perdagangan dan jasa, pemerintahan, industri,
sarana pelayanan umum, peruntukan lainnya, peruntukan khusus, dan
campuran.
B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 145
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)


KDB maksimum sebesar 75 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 1,5
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
KDH minimal sebesar 30% dari luas persil
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal
Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 146
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)


Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
55173-05 RTH RTH Diarahkan untuk KDB maks = 75
Purbayan Lapangan KLB maks = 1,5
KDH min = 0,3
55171-02 RTH Ruang terbuka  Ruang resapan  sarana olahraga  permukiman KDB maks = 75
hijau air  perdagangan dan KLB maks = 1,5
 olahraga jasa KDH min = 0,3
Rejowinangun -
 pendidikan
 perkantoran
 pemerintah
55171-03 RTH Ruang terbuka  Ruang resapan  sarana olahraga  permukiman KDB maks = 75
hijau air  perdagangan dan KLB maks = 1,5
 olahraga jasa KDH min = 0,3
-
 pendidikan
 perkantoran
 pemerintah
55171-04 RTH Ruang terbuka  Ruang resapan  sarana olahraga  permukiman KDB maks = 75
hijau air  perdagangan dan KLB maks = 1,5
 olahraga jasa KDH min = 0,3
-
 pendidikan
 perkantoran
 pemerintah
55171-05 RTH Ruang terbuka  Ruang resapan  sarana olahraga  permukiman KDB maks = 75
hijau air  perdagangan dan KLB maks = 1,5
 olahraga jasa KDH min = 0,3 -
 pendidikan
 perkantoran

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 147
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
 pemerintah
55171-07 RTH Ruang terbuka  Ruang resapan  sarana olahraga  permukiman KDB maks = 75
hijau air  perdagangan dan KLB maks = 1,5
 olahraga jasa KDH min = 0,3
-
 pendidikan
 perkantoran
 pemerintah
55171-12 RTH Ruang Terbuka -  Pemakaman - KDB maks = 75 -
Hijau  Taman KLB maks = 1,5
KDH min = 0,3

55172-05 RTH Ruang Terbuka Diarahkan untuk  KDB maks = 75


Hijau Lapangan Olahraga KLB maks = 1,5
Prenggan
KDH min = 0,3

Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 148
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona : Industri (I)


Sub Zona : Industri Mesin dan Logam Dasar (I-2)
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Fungsi yang diperbolehkan di wilayah Industri mesin dan logam dasar
adalah indutri pengolahan logam perak, perdagangan dan jasa, dan IPAL.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di industri mesin dan logam
dasar adalah permukiman dan perkantoran, diijinkan secara terbatas dengan
batasan :
1) KDB maksimum sebesar 75%
2) KLB maksimum sebesar 1,5
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar
dan pemerintah Kecamatan Kotagede
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah industri mesin dan
logam dasar adalah pendidikan, diijinkan secara terbatas dengan batasan :
1) KDB maksimum sebesar 75%
2) KLB maksimum sebesar 1,5
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar
dan pemerintah Kecamatan Kotagede
5) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL, jika industri berskala
besar.
6) Mengenakan biaya dampak pembangunan bagi industri berskala besar.
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)
Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah Industri mesin dan logam dasar
adalah sarana kesehatan.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 149
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang


Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB maksimum sebesar 75 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 1,5
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru industri
mesin dan logam dasar maksimum 100 unit/ha dilengkapi pelayanan
umum yang memadai.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-3 meter
b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 0-3 meter
2. Ketinggian Maksimum
Ketinggian bangunan maksimum adalah 15 meter atau setara dengan 3
lantai
3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum
Jarak bebas antar bangunan minimum pada kawasan industri mesin dan
logam dasar adalah 0,5 meter
4. Tampilan Bangunan
a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan
sekitar.
b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur
mengikat.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 150
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal


Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
a. Jalur Pejalan Kaki
1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah industri dengan lebar minimum 2 m2.
2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, fasilitas
penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur
sepeda.
b. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau, taman dan perimeter dengan
standar minimal 10% dari luas kavling.
c. Ruang Terbuka Non-Hijau
Ruang terbuka non hijau berupa lapangan olah raga.
d. Utilitas Perkotaan
1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan
dapat mengalirkan air minimal 30 menit.
2. Jarak antar hidran maksimum 100 m dan jarak hidran dengan tepi jalan
minimum 2 m.
e. Prasarana Lingkungan
1. Terdapat jalan primer dan jalan sekunder dengan perkerasan minimal 8
m.
2. Tersedia 1 bak sampah/kavling, 1 armada sampah untuk 20 ha dan 1
TPS untuk 20 ha.
3. Drainase lingkungan diletakkan di kiri dan kanan jalan utama dan
lingkungan.
4. Tersedia IPAL yang dikelola oleh pihak masing-masing pabrik.
5. Penyediaan lahan parkir dengan luas standar minimal 800 m2.
6. Tersedia sistem pengolahan limbah pabrik.
f. Fasilitas Pendukung
1. Fasilitas Kemanan berupa pos satpam

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 151
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

2. Fasilitas Perdagangan dan jasa untuk kebutuhan promosi produk


dengan luasan maksimum 20 % dan kantin untuk karyawan.
3. Fasilitas Toilet Umum
4. Fasilitas Peribadatan minimal musholla/langgar
5. Fasilitas Lapangan Olah raga.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 152
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Industri Mesin dan Logam Dasar (I-2)
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
55171-01 I-2 Industri mesin  Industri  Permukiman  Pendidikan KDB mask = 75 %  GSB :
dan logam dasar pengolahan  Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
 Perdagangan dan  Ketinggian
Rejowinangun
jasa maksimum 15 m
 IPAL  Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
55171-06 I-2 Industri mesin  Industri  Permukiman  Pendidikan KDB mask = 75 %  GSB :
dan logam dasar pengolahan  Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
 Perdagangan dan  Ketinggian
jasa maksimum 15 m
 IPAL  Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
55172-06 I-2 Industri mesin  Industri  Permukiman  Pendidikan KDB mask = 75 %  GSB :
dan logam dasar pengolahan  Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
 Perdagangan dan  Ketinggian
Prenggan
jasa maksimum 15 m
 IPAL  Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
55172-07 I-2 Industri mesin  Industri  Permukiman  Pendidikan KDB mask = 75 %  GSB :
dan logam dasar pengolahan  Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
 Perdagangan dan  Ketinggian

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 153
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
jasa maksimum 15 m
 IPAL  Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
55173-04 I-2 Industri mesin  Industri  Permukiman  Pendidikan KDB mask = 75 %  GSB :
dan logam dasar pengolahan  Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
 Perdagangan dan  Ketinggian
Purbayan
jasa maksimum 15 m
 IPAL  Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
55173-05 I-2 Industri mesin  Industri  Permukiman  Pendidikan KDB mask = 75 %  GSB :
dan logam dasar pengolahan  Perkantoran KLB maks = 1,5 GSSB : 0-1
logam perak KDH min = 20 % GSMB : 0-2
 Perdagangan dan  Ketinggian
jasa maksimum 15 m
 IPAL  Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 154
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona : Sarana Pelayanan Umum (SPU)


Sub Zona : Sarana Pelayanan Umum Pendidikan (SPU-1)
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Fungsi yang diperbolehkan di wilayah sarana pelayanan umum pendidikan
berupa perumahan dan RTH.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Tidak ada fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah sarana
pelayanan umum pendidikan adalah berupa perdagangan dan jasa (warung,
toko), peribadatan, diijinkan secara terbatas dengan batasan :
1) KDB maksimum sebesar 75%
2) KLB maksimum sebesar 1,5
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4) Menunjang kebutuhan pelajar
5) Jumlah maksimum di setiap blok adalah 1
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah sarana pelayanan
umum pendidikan adalah kesehatan, diijinkan dengan syarat:
dengan batasan:
1) KDB maksimum sebesar 75%
2) KLB maksimum 1,5
3) KDH minimal 20% dari luas persil
4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar
dan pemerintah Kecamatan Kotagede
5) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL
6) Mengenakan biaya dampak pembangunan
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)
Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah sarana pelayanan umum
pendidikan adalah industri dan pasar tradisional.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 155
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang


Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB maksimum sebesar 75 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 1,5
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru sarana
pelayanan umum untuk pendidikan maksimum 100 unit/ha dilengkapi
pelayanan umum yang memadai.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-3 meter
b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 0-4 meter
2. Ketinggian Maksimum
Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3
lantai
3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum
Jarak bebas antar bangunan minimum pada kawasan pendidikan adalah 0,5
meter
4. Tampilan Bangunan
a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan
sekitar.
b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur
mengikat.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 156
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal


Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
a. Jalur Pejalan Kaki
1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah industri dengan lebar minimum 2 m2.
2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, fasilitas
penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur
sepeda.
b. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau berupa taman dan perimeter dengan standar minimal
10% dari luas kavling.
c. Ruang Terbuka Non-Hijau
Ruang terbuka non hijau berupa lapangan olah raga.
d. Utilitas Perkotaan
Kran umum untuk setiap 100 m dengan kapasitas 30 liter/orang/hari.
e. Prasarana Lingkungan
1. Tersedia tempat sampah dengan kapasitas 1 m3, dengan jenis organik
dan anorganik.
2. Drainase lingkungan diletakkan di kiri dan kanan jalan utama dan
lingkungan.
3. Penyediaan lahan parkir dengan luas standar minimal 25 m2.
f. Fasilitas Pendukung
1. Fasilitas Kemanan berupa pos satpam
2. Fasilitas Lapangan Olah raga.
3. Fasilitas Perdagangan dan Jasa berupa Toko ATK, toko makanan dan
minuman dan Foto copy.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 157
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Sarana Pelayanan Umum Pendidikan (SPU-1)
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
55172-05 SPU-1 Pendidikan Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 75 %  GSB
diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 1,5  GSSB : 0-3
wilayah sarana terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min: 20%  GSMB : 0-4
pelayanan umum wilayah sarana wilayah sarana  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
pendidikan adalah: pelayanan umum pelayanan umum atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3
 Perumahan pendidikan adalah: pendidikan adalah: Maksimum 100 lantai)
 RTH  Warung  Kesehatan unit/ha, dilengkapi  Jarak bebas antar
 Toko dengan pelayanan bangunan minimum:
Prenggan  Peribadatan umum yang memadai. 0,5 meter
 Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 158
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona : Sarana Pelayanan Umum (SPU)


Sub Zona : Sarana Pelayanan Umum Kesehatan (SPU-3)
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Fungsi yang diperbolehkan di wilayah sarana pelayanan umum kesehatan
adalah perumahan dan RTH.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah sarana pelayanan
umum kesehatan adalah adalah berupa perdagangan dan jasa(warung dan
toko), peribadatan dan pendidikan, diijinkan secara terbatas dengan batasan:
1) KDB maksimum sebesar 75%
2) KLB maksimum sebesar 1,5
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4) Jumlah maksimum di setiap blok adalah 1
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah sarana pelayanan
umum kesehatan tidak ada, karena zona tersebut memang khusus
diperuntukkan untuk sarana kesehatan.
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)
Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah sarana pelayanan umum
kesehatan adalah industri.
B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB maksimum sebesar 75 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 1,5
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 159
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

KDH minimal sebesar 30% dari luas persil


4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru saranan
pelayanan umum untuk kesehatan maksimum 100 unit/ha dilengkapi
pelayanan umum yang memadai.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-2 meter
b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 0-3 meter
2. Ketinggian Maksimum
Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3
lantai
3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum
Jarak bebas antar bangunan minimum pada kawasan kesehatan adalah 0,5
meter
4. Tampilan Bangunan
a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan
sekitar.
b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur
mengikat.
D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal
Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
a. Jalur Pejalan Kaki
1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah industri dengan lebar minimum 2 m2.
2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, fasilitas
penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur
sepeda.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 160
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

b. Ruang Terbuka Hijau


Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau, taman dan perimeter dengan
standar minimal 20% dari luas kawasan.
c. Ruang Terbuka Non-Hijau
Ruang terbuka non hijau berupa parkir umum.
d. Utilitas Perkotaan
1. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan
minimal 7 m.
2. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan
dapat mengalirkan air minimal 30 menit.
3. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan
minimum 2 m.
e. Prasarana Lingkungan
1. Tersedia tempat sampah dengan kapasitas 6m2 dengan jenis sampah
buangan dari fasilitas kesehatan dan sampah organik-anorganik.
2. Tersedia IPAL yang dikelola oleh pihak pengelola.
3. Drainase lingkungan diletakkan di kiri dan kanan jalan utama dan
lingkungan.
f. Fasilitas Pendukung
1. Fasilitas Kemanan berupa pos satpam
2. Fasilitas Toilet Umum
3. Fasilitas Peribadatan minimal musholla/langgar

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 161
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Sarana Pelayanan Umum Kesehatan (SPU-3)
Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
55171-08 SPU-3 Sarana Fungsi yang Fungsi yang Fungsi yang  KDB maks : 75 %  GSB
Kesehatan diperbolehkan di diperbolehkan tetetapi diperbolehkan tetetapi  KLB maks : 1,5  GSSB : 0-2
wilayah sarana terbatas di wilayah bersyarat di wilayah  KDH min: 20%  GSMB : 0-3
pelayanan umum wilayah sarana wilayah sarana  Kepadatan Bangunan  Ketinggian
kesehatan adalah: pelayanan umum pelayanan umum atau Unit Minimum : maksimum: 12 m (3
 Perumahan kesehatan adalah: kesehatan tidak ada Maksimum 100 lantai)
 RTH  Warung karena zona tersebut unit/ha, dilengkapi  Jarak bebas antar
 Toko memang diperuntukkan dengan pelayanan bangunan minimum:
Rejowinangun  Peribadatan khusus untuk sarana umum yang memadai. 0,5 meter
 Pendidikan kesehatan  Tampilan Bangunan :
Ketentuan arsitektural
Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur
bangunan bebas, tetetapi
harus menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di sekitarnya.
Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 162
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Zona : Peruntukan Lainnya (PL)


Sub Zona : Peruntukan Lainnya Pariwisata (PL-3)
A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Diizinkan (I)
Tidak ada fungsi yang diperbolehkan di wilayah peruntukan pariwisata,
karena memang zona tersebut khusus untuk peruntukan pariwisata dan zona
pariwisata merupakan zona yang seharusnya dilestarikan dan dipertahankan
obyek pariwisatanya, jadi tidak bisa digunakan untuk fungsi lain.
2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T)
Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah peruntukan
pariwisata adalah RTH, minimarket, peribadatan, serta parkir, iijinkan
secara terbatas dengan batasan:
1) KDB maksimum sebesar 80%
2) KLB maksimum sebesar 0,9
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah peruntukan
pariwisata, adalah perhotelan, permukiman, dan pertokoan tunggal,
diijinkan secara terbatas dengan batasan:
1) KDB maksimum sebesar 80%
2) KLB maksimum sebesar 0,9
3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar
dan pemerintah Kecamatan Kotagede
5) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL
6) Mengenakan biaya dampak pembangunan
4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)
Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah peruntukan pariwisata adalah
semua fungsi yaitu industri.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 163
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang


Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB maksimum sebesar 80 %
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB maksimum sebesar 0,9
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
KDH minimal sebesar 20% dari luas persil
4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru pariwisata
maksimum 100 unit/ha dilengkapi pelayanan umum yang memadai.
C. Ketentuan Tata Massa Bangunan
Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut:
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 1-3 meter
b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-4 meter
2. Ketinggian Maksimum
Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3
lantai
3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum
Jarak bebas antar bangunan minimum pada kawasan pariwisata adalah 0,5
meter
4. Tampilan Bangunan
a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan
sekitar.
b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur
mengikat.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 164
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal


Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah
sebagai berikut:
a. Jalur Pejalan Kaki
1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah industri dengan lebar minimum 2 m2.
2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, fasilitas
penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur
sepeda.
b. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau, taman dan perimeter dengan
standar minimal 201% dari luas kawasan.
c. Ruang Terbuka Non-Hijau
Ruang terbuka non hijau berupa parkir umum.
d. Utilitas Perkotaan
1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan
dapat mengalirkan air minimal 30 menit.
2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan
minimum 2 m.
3. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan
minimal 7 m.
e. Prasarana Lingkungan
1. Terdapat jalan primer dan jalan sekunder dengan perkerasan minimal 8
m.
2. Tersedia tempat sampah tiap 100 m2 dengan jenis sampah organik dan
anorganik disertai gerobak sampah.
3. Drainase lingkungan diletakkan di kiri dan kanan jalan utama dan
lingkungan.
f. Fasilitas Pendukung
1. Fasilitas Akomodasi berupa pondok wisata dan penginapan
2. Fasilitas perdagangan dan jasa berupa toko cindera mata dan toko
makanan dan minuman.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 165
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Peruntukan Lainnya Pariwisata (PL-3)


Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
55171-01 PL-3 Pariwisata  Kegiatan wisata  RTH  Perhotelan KDB maks sebesar 80%  GSB :
 Cagar alam  Minimarket  Permukiman KLB maks sebesar 0,9 GSSB : 0-3
 Peribadatan  Pertokosn tunggal KDH min sebesar 20% GSMB : 0-2
 Parkir  Ketinggian
maksimum 12 m
 Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
Rejowinangun  Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55173-04 PL-3 Pariwisata  Kegiatan wisata  RTH  Perhotelan KDB maks sebesar 80%  GSB :
 Cagar alam  Minimarket  Permukiman KLB maks sebesar 0,9 GSSB : 0-3
 Peribadatan  Pertokosn tunggal KDH min sebesar 20% GSMB : 0-2
 Parkir  Ketinggian
maksimum 12 m
Purbayan  Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
 Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 166
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55173-05 PL-3 Pariwisata  Kegiatan wisata  RTH  Perhotelan KDB maks sebesar 80%  GSB :
 Cagar alam  Minimarket  Permukiman KLB maks sebesar 0,9 GSSB : 0-3
 Peribadatan  Pertokosn tunggal KDH min sebesar 20% GSMB : 0-2
 Parkir  Ketinggian
maksimum 12 m
 Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
 Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55173-06 PL-3 Pariwisata  Kegiatan wisata  RTH  Perhotelan KDB maks sebesar 80%  GSB :
 Cagar alam  Minimarket  Permukiman KLB maks sebesar 0,9 GSSB : 0-3
 Peribadatan  Pertokosn tunggal KDH min sebesar 20% GSMB : 0-2
 Parkir  Ketinggian
maksimum 12 m
 Jarak bebas antar
bangunan minimum 0

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 167
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
meter
 Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55173-07 PL-3 Pariwisata  Kegiatan wisata  RTH  Perhotelan KDB maks sebesar 80%  GSB :
 Cagar alam  Minimarket  Permukiman KLB maks sebesar 0,9 GSSB : 0-3
 Peribadatan  Pertokosn tunggal KDH min sebesar 20% GSMB : 0-2
 Parkir  Ketinggian
maksimum 12 m
 Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
 Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
55173-10 PL-3 Pariwisata  Kegiatan wisata  RTH  Perhotelan KDB maks sebesar 80%  GSB :
 Cagar alam  Minimarket  Permukiman KLB maks sebesar 0,9 GSSB : 0-3
 Peribadatan  Pertokosn tunggal KDH min sebesar 20% GSMB : 0-2

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 168
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Fungsi yang Fungsi yang diizinkan Fungsi yang diizinkan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa
Kelurahan Kode Blok Zona Guna Lahan
diperbolehkan (I) tetapi terbatas (T) tetapi bersyarat (B) Runag Bangunan
 Parkir  Ketinggian
maksimum 12 m
 Jarak bebas antar
bangunan minimum 0
meter
 Tampilan bangunan :
Warna bangunan,
bahan bangunan, dan
tekstur bangunan
bebas, tetetapi harus
menyesuaikan
bangunan-bangunan
bersejarah di
sekitarnya
Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 169
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

E. Ketentuan Standar Teknis


Ketentuan dan standar teknis adalah merupakan aturan-aturan teknis
pembangunan yang ditetapkan berdasarkan peraturan atau standar yang berlaku
serta berisi panduan yang terukur dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
Standar teknis yang digunakan dalam penyusunan RDTR mengikuti Standar
Nasional Indonesia (SNI), antara lain SNI Nomor 03-1733-2004 tentang Tata
Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan Lingkungan atau standar
lain. Tujuan standar teknis adalah memberikan kemudahan dalam menerapkan
ketentuan teknis yang diberlakukan di setiap zona.
Ketentuan standar teknis yang dipergunakan untuk Kecamatan Kotagede
adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 pasal 59
2. Permen PU No 20 Tahun 2011 Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan
Zonasi Kabupaten/Kota
3. Perda Kota Yogyakarta No. 2 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah
4. SNI 03-6981-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan
Sederhana Tidak Bersusun di Daerah Perkotaan
5. Perda Kota Yogyakarta No 2 tahun 2010 tentang RTRW Kota Yogyakarta
tahun 2010-2029.
6. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 pasal 32
7. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 pasal 38
F. Ketentuan Teknis Pengaturan Zonasi
Ketentuan perubahan peraturan zonasi terdiri dari:
1. Perubahan peraturan zonasi dapat berupa perubahan penggunaan lahan
menjadi non-perumahan, perubahan intensitas pemanfaatan lahan,
perubahan ketentuan tata massa bangunan, perubahan ketentuan prasarana
minimum, atau perubahan lainnya yang masih ditoleransi tanpa
menyebabkan perubahan keseluruhan blok/sub blok rumah.
2. Perubahan kecil (kurang dari 10% fungsi subzona rumah kepadatan sangat
tinggi) dan tidak mengubah pola ruang (zoning map) wilayah perencanaan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 170
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

dapat diputuskan oleh bupati/walikota atau kepala dinas tata kota Kota
Yogyakarta.
Perubahan besar (lebih dari 10% fungsi subzona rumah kepadatan sangat
tinggi) dan mengubah sebagian pola ruang (zoning map) wilayah perencanaan
dapat diputuskan oleh bupati/walikota Kota Yogyakarta
7.8.3 Peta Zonasi (Zoning Map)
Peta zonasi merupakan bagian dari peraturan zonasi yang tertuang dalam
bentuk peta, dalam peta zonasi diatur ketentuan-ketentuan baik dalam ketentuan
khusus maupun ketentuan tambahan.
A. Ketentuan Khusus
Untuk kawasan prioritas (Sub BWP IV) yang juga termasuk zona kawasan
kepadatan tinggi, maka:
a. Sistem pergerakan untuk Jl. Kemasan menjadi satu arah menuju Pasar
Legi dan Jl. Mondorakan juga menjadi satu arah menuju Jl. Nyi pembayun
b. Garis Sempadan Bangunan di Jl. Kemasan dan Jl. Mondorakan tetap
dipertahankan yaitu 0 m, karena merupakan bangunan di sekitar
merupakan peninggalan sejarah.
c. Daerah pengrajin perak diadakan pembuatan IPAL untuk pengelolaan
limbah dari pengrajin perak.
B. Ketentuan Tambahan
Ketentuan tambahan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut:
a. GSB di Jalan Kemasan 0-0-0 karena merupakan wilayah padat yang
langsung berbatasan dengan jalan
b. Untuk bangunan kuno yang ada, GSB tidak boleh dirubah.
7.8.4 Ketentuan Pelaksanaan
Ketentuan pelaksanaan pada peraturan zonasi ialah sebagai berikut :
1. Pembangunan rumah sesuai dengan peraturan zonasi ini akan diberikan
insentif berupa kemudahan perizinan pembangunan dan keringanan pajak.
2. Pembangunan rumah yang tidak sesuai dengan peraturan zonasi ini namun
sudah memiliki ijin yang diperoleh sebelum disahkannya Peraturan Zonasi
ini dan belum dilaksanakan, maka pembangunannya dapat terus dilakukan,

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 171
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

namun akan dikenakan disinsentif berupa peningkatan pajak dan tidak


diterbitkannya lagi perizinan operasi (bila ada), serta dicabutnya ijin
setelah 5 tahun tahun dengan memberikan ganti rugi kepada pihak yang
bersangkutan
3. Penggunaan lahan saat ini yang tidak sesuai sebelum peraturan ini
ditetapkan maka diperbolehkan selama memiliki izin yang sah dan akan
dibatasi perkembangannya untuk kegiatan yang diizinkan terbatas
sedangkan untuk kegiatan yang tidak diizinkan akan dikenakan disinsentif
berupa peningkatan pajak dan tidak diterbitkannya lagi perizinan operasi
(bila ada), serta dicabutnya izin setelah 5 tahun dengan memberikan ganti
rugi kepada pihak yang bersangkutan.
4. Penggunaan lahan saat ini yang tidak sesuai sebelum peraturan ini
ditetapkan dan tidak memiliki izin yang sah harus segera disesuaikan
dalam waktu paling lama 6 bulan setelah berlakunya Peraturan Daerah ini.
A. Variansi Pemanfaatan Ruang
Variansi pemanfaatan ruang adalah kelonggaran/keluwesan yang diberikan
untuk tidak mengikuti aturan zonasi yang ditetapkan pada suatu persil tanpa
perubahan berarti (signifikan) dari peratutran zonasi yang ditetapkan.
Kelonggaran yang diberikan memiliki batasan tertentu yang diperkenankan
tanpa mengubah secara signifikan karakteristik pemanfaatan ruang yang
ditetapkan dalam peraturan zonasi. Jenis-jenis variansi pemanfaatan lahan,
sebagai berikut:
a. Minor variance
Izin untuk bebas dari aturan standart sebagai upaya untuk menghilangkan
kesulitan yang tidak perlu akibat kondisi fisik lahan (luas, bentuk persil).
b. Non comforming dimension
Izin dengan kelonggaran atau pengurangan ukuran dari yang ditetapkan
dalam peraturan atau standart, misalnya dengan pengurangan GSB,
penambahan atap ketinggian, perubahan KDH.
c. Non comforming use

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 172
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Izin yang diberikan untuk melanjutkan penggunaan lahan, bangunan atau


struktur yang telah ada pada waktu peraturan zonasi ditetapkan dan tidak
sesuai dengan peraturan zonasi. Izin ini dibatasi sampai pada waktu
tertentu sebelum harus mengikuti peraturan zonasi yang akan ditetapkan.
d. Interin development
Izin pembangunan yang dberikan untuk melaksanakan pembangunan
antara sebagai bagian/tahapan dari pembangunan secara keseluruhan,
misal perataan lahan (grading0, pematangan konstruksi (konstruksi jalan,
drainase, dll).
e. Intern/temporary use
Izin penggunaan lahan sementara yang diberikan untuk jangka waktu
tertentu sebelum pemanfaatan ruang final direalisasikan
Beberapa jenis variansi pemanfaatan ruang yang diperkenankan
digunakan dalam pemanfaatan ruang dalam Kecamatan Kotagede yang dibedakan
per kelurahan, seperti:

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 173
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 174
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Jenis Variansi Pemanfaatan Ruang


No. Kelurahan
Minor variance Non comforming dimension Intern/temporary use
1. Rejowinangun Blok : 55171-06, 55171-12 Diberikan izin penggunaan lahan
 Diberikan untuk perdagangan dan jasa dengan dataran tinggi sebagai tempat
 Diberikan pada blok yang kurang perdagangan dna jasa evakuasi bancana alam banjir untuk
---  Pemberian izin dilakukan dengan ketentuan Kecamatan Kotagede.
pengurangan nilai maksimal KDB < 70%
 Perdagangan dan jasa dibuat dengan sistem deret
terpusat untuk mengurangi penggunaan lahan
2. Prenggan Blok : 55172-03, 55172-07 Blok : 55172-02, 55172-03, 55172-06 Diberikan izin penggunaan lahan
 Diberikan pada bangunan dan benda yang  Diberikan untuk perdagangan dan jasa lapangan olahraga sebagai tempat
merupakan cagar budaya.  Diberikan pada blok yang kurang perdagangan dna jasa evakuasi bancana alam gempa bumi
 Pemanfaatan diberlakukan khusus dan tidak sesuai  Pemberian izin dilakukan dengan ketentuan untuk Kecamatan Kotagede.
dengan ketentuan dasar. pengurangan nilai maksimal KDB < 70% Diberikan izin penggunaan lahan
 Diberlakukan karena bangunan-bangunan tersebut  Perdagangan dan jasa dibuat dengan sistem deret dengan dataran tinggi sebagai tempat
merupakan bangunan dan benda bersejarah yang terpusat untuk mengurangi penggunaan lahan evakuasi bancana alam banjir untuk
harus tetap dijaga dan dilestarikam keutuhan dan Kecamatan Kotagede.
keasliannya, tanpa dirubah sedikitpun nilai
pemanfaatan lahannya.
3. Purbayan Blok : 55173-06, 55173-08, 55173-10, 55173-11, Blok : 55173-01, 55173-02, 55173-07
 Diberikan pada bangunan dan benda yang  Diberikan untuk perdagangan dan jasa
merupakan cagar budaya.  Diberikan pada blok yang kurang perdagangan dna jasa
 Pemanfaatan diberlakukan khusus dan tidak sesuai  Pemberian izin dilakukan dengan ketentuan
dengan ketentuan dasar. pengurangan nilai maksimal KDB < 70%
---
 Diberlakukan karena bangunan-bangunan tersebut  Perdagangan dan jasa dibuat dengan sistem deret
merupakan bangunan dan benda bersejarah yang terpusat untuk mengurangi penggunaan lahan
harus tetap dijaga dan dilestarikam keutuhan dan  Garis sepadan 1 meter, sisanya dapat digunakan untuk
keasliannya, tanpa dirubah sedikitpun nilai tempat parkir guna mengurangi hambatan samping di
pemanfaatan lahannya Jalan Mondorakan dan Jalan Kemasan.
Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 175
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

B. Insentif dan Disinsentif


Dalam UU No. 26 Tahun 2007 pasal 38 disebutkan bahwa, dalam
pelaksanaan pemanfaatan ruang agar pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana
tata ruang wilayah dapat diberikan insentif dan/atau disinsentif oleh Pemerintah
dan pemerintah daerah. Insentif merupakan suatu tindakan pemberian bonus
kepada para pelaku pembangunan dari pemerintah Kota Yogyakarta karena telah
melakukan pembangunan sesuai dengan pedoman yang telah ada. Pemberian
insentif kepada pihak-pihak yang rela mematuhi pedoman perencanaan yang telah
ada ini bertujuan untuk menarik agar semakin banyak pelaku pembangunan baik
investor maupun masyarakat yang mewujudkan tujuan pembangunan
sebagaimana terdapat dalam RDTRK Kecamatan Kotagede.
Sedangkan untuk kegiatan disinsentif adalah tindakan pemberian sanksi
atau peraturan tertentu yang bertujuan untuk mengarahkan pembangunan di Kota
Yogyakarta agar sesuai dengan pedoman pembangunan yang telah di buat.
Bentuk dari insentif dapat berupa:
1. Kemudahan dalam perizinan
2. Penghargaan/keringanan pajak
3. Kompensasi
4. Imbalan
5. Pola pengelolaan
6. Subsidi sarana
7. Bonus
8. Urun saham
9. TDR (Transfer of Development/pengalihan hak membangun)
10. Ketentuan teknis lainnya
Disinsentif merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi
pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata
ruang. Penerapan disinsentif bertujuan sebagai pembelajaran bagi pihak
pembangun agar tidak melanggar pedoman yang telah ditetapkan. Bentuk dari
disinsentif dapat berupa:
1. Perpanjangan prosedur

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 176
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

2. Perketat/tambah syarat
3. Pajak tinggi
4. Retribusi tinggi
5. Denda/charge
6. Pencabutan izin
7. Pembatasan prasarana dan lain-lain
Insentif dan disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak
masyarakat. Insentif dan disinsentif dapat diberikan oleh:
1. Pemerintah kepada pemerintah daerah;
2. Pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya; serta
3. Pemerintah kepada masyarakat.
Dalam penjelasan UU No. 26 Tahun 2007 pasal 38 dijelaskan bahwa
penerapan insentif atau disinsentif secara terpisah dilakukan untuk perizinan skala
kecil/individual sesuai dengan peraturan zonasi, sedangkan penerapan insentif dan
disinsentif secara bersamaan diberikan untuk perizinan skala besar/kawasan
karena dalam skala besar/kawasan dimungkinkan adanya pemanfaatan ruang yang
dikendalikan dan didorong pengembangannya secara bersamaan. Disinsentif
berupa pengenaan pajak yang tinggi dapat dikenakan untuk pemanfaatan ruang
yang tidak sesuai rencana tata ruang sehingga pemanfaat ruang membayar pajak
lebih tinggi. Insentif dapat diberikan antarpemerintah daerah yang saling
berhubungan berupa subsidi silang dari daerah yang penyelenggaraan
pemanfaatan ruangnya memberikan dampak kepada daerah yang dirugikan, atau
antara pemerintah dan swasta dalam hal pemerintah memberikan preferensi
kepada swasta sebagai imbalan dalam mendukung perwujudan rencana tata ruang.
Konsep dasar pemberian insentif dan disinsentif meliputi faktor
kelangkaan, opportunity cost, kompetisi pemanfaatan ruang dan marginalism.
Penerapan insentif dan disinsentif harus jelas berpihak pada good governance atau
berpihak untuk pelayanan masyarakat. Untuk itu, diperlukan pemahaman dalam
penerapan insentif-disinsentif sehingga dalam penerapannya tidak diartikan
sebagai hal yang buruk tetapi diartikan sebagai sesuatu yang mendidik, tidak
menghukum, meningkatkan keberadaban, menarik, dan safeguarding. Pemberian

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 177
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

insentif-disinsentif harus didasarkan pada azas keadilan kepada penerima dan


pemberi benefit harus saling percaya, harus ada konsistensi, serta harus jelas
lembaga yang bisa menerima gugatan apabila ada kejadian yang tidak adil.
Untuk penerapan insentif di Kecamatan Kotagede dibutuhkan aturan
insentif sebagai berikut:
Tabel x.x Penerapan Insentif
No. Insentif Persyaratan

1. Kemudahan dalam Kecamatan Kotagede memiliki fungsi kawasan sebagai pusat


perizinan industri dan pariwisata sehingga pengembangan dalam bidang
industri dan pariwisata pada zoning yang sesuai akan dimudahkan
dalam perizinannya

2. Penghargaan atau Bangunan dengan fungsi dan zoning yang tepat serta intensitas
keringanan pajak bangunan tidak terjadi penyimpangan dari KLB, KDB, dan KDH
dikenakan pajak yang ringan karena telah sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan

3. Kompensasi, Insentif ini diberikan kepada bangunan yang mampu


imbalan/bonus mengakomodir green roof. Pemberian kompenssasi bagi
pembuatan taman lingkungan atau taman publik.

4. Subsidi sarana Insentif ini akan diberikan pada pengembang atau investor yang
akan membangun perumahan maupun pengembangan sarana di
Kecamatan Kotagede dengan syarat pembangunan tersebut harus
sesuai dengan peruntukan lahan di rencana tata ruang yaitu dengan
penambahan sarana dan prasarana sebagai pendukung dari
pengembangan yang baru tersebut

5. Urun saham Insentif ini dapat diberikan oleh pemerintah untuk investor atau
pengembang yang mengikuti dan menaati arahan tata ruang yang
telah ditetapkan melalui urun saham sehingga pemerintah ikut
membantu dalam pengembangan bangunan tersebut

Sumber: Hasil Rencana, 2012


Berikut merupakan disinsentif yang dilaksanakan pada Kecamatan
Kotagede jika terjadi penyimpangan dalam pembangunan:
Tabel x.x Penerapan Disinsentif
No. Disinsentif Persyaratan

1. Perpanjangan prosedur, Perpanjangan prosedur, perketat maupun tambah syarat


perketat/tambah syarat adalah bentuk disinsentif dari dipersulitnya izin membangun
sehingga apabila ada pengembangan yang bersikeras
membangun permukiman pada blok industri atau pariwisata
dengan ketentuan permukiman terbatas ataupun bersyarat
maka akan dipersulit perizinannya

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 178
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

2. Pajak tinggi, denda atau Disinsentif berupa pajak tinggi diberlakukan pada bangunan
charge yang tidak bersedia mengikuti arahan tata ruang yang telah
ditentukan sehingga bangunan tersebut dikenai denda
maupun pajak yang lebih tinggi dari seharusnya.

3. Pencabutan izin Bangunan dengan fungsi yang merusak keselarasan maupun


fungsi kawasan atau lingkungan sekitarnya karena
menyimpang dari rencana peruntukkan tata ruang yang telah
ditetapkan dapat dicabut izin membangunnya sehingga
bangunan tersebut harus dirubah fungsinya maupun
dibongkar bangunannya

4. Pembatasan prasarana Pembatasan prasarana ini diberlakukan pada pengembang


atau masyarakat yang mendirikan dengan fungsi lahan yang
tidak sesuai sehingga pemerintah membatasi pengembangan
prasarana penunjang pada wilayah tersebut

Sumber: Hasil Rencana, 2012


Menurut Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kota dalam penerapan
kedua aturan di atas dapat dikelompokkan menjadi:
1. Perangkat atau mekanisme misalnya regulasi, keuangan dan kepemilikan
2. Obyek penanganannya misalnya guna lahan, pelayanan fasilitas umum dan
prasarana.
Pengaturan insentif dan disinsentif di Kecamatan Kotagede ditetapkan
dengan mempertimbangkan pengaturan zonasi di Kecamatan Kotagede. Selain itu,
insentif dan disinsentif di Kecamatan Kotagede merupakan hal yang sangat
penting dalam pembangunan karena di Kecamatan Kotagede terdapat daerah
rawan bencana banjir sehingga diperlukan adanya pengaturan atau sanksi yang
harus diberlakukan bagi masyarakat dan pengembang secara tegas, agar tidak
terjadi kesalahan dalam pemanfaatan lahan yang akan mengakibatkan kerugian
terhadap masyarakat dan lingkungan.
Pemberian insentif dan disinsentif diberikan berdasarkan blok. Arahan
pemberian insentif dan disinsentif menggunakan scenario optimis.
Kelurahan Blok Insentif Disinsentif
Rejowinangun 55171-01  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan SPBU dan
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin Rumah Sakit Tipe C
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian sanksi kepada
untuk bangunan yang mematuhi bangunan yang
aturan tata masa bangunan melanggar ketentuan
 Memberikan dukungan  Pencabutan fasilitas pada
infrastruktur permukiman yang

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 179
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan Blok Insentif Disinsentif


 Pemberian penghargaan melanggar sempadan
bangunan yang mampu Sungai Gajah Wong
mengakomodir green roof  Pemberian denda atau
 Pemberian subsidi bagi industri pajak yang tinggi untuk
yang menggunakan IPAL untuk bangunan yang
pengolahan limbahnya melanggar pedoman
 Memberikan hak pengelolaan pembangunan yang
bagi Kebun Binatang Gembira berlaku.
Loka
55171-02  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan SPBU dan
KLB max 2,4 dan rumah deret Rumah Sakit Tipe C
KDH min 20%  Memberikan kemudahan ijin  Pemberian sanksi kepada
mendirikan bangunan (IMB) bangunan yang
untuk bangunan yang mematuhi melanggar ketentuan
aturan tata masa bangunan  Pemberian denda atau
 Memberikan dukungan pajak yang tinggi untuk
infrastruktur serta kemudahan bangunan yang
akseibilitas, khususnya bagi melanggar pedoman
perkantoran yang dapat pembangunan yang
menyerap banyak tenaga kerja berlaku.
dan yang sesuai dengan aturan
tata masa bangunan
 Pemberian penghargaan
bangunan yang mampu
mengakomodir green roof
55171-03  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal, pembangunan industri
KLB max 2,4 rumah deret dan pertokoan atau  Pemberian sanksi kepada
KDH min 20% warung bangunan yang
 Memberikan kemudahan ijin melanggar ketentuan
mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian denda atau
untuk bangunan yang mematuhi pajak yang tinggi untuk
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar pedoman
infrastruktur pembangunan yang
 Pemberian penghargaan berlaku.
bangunan yang mampu
mengakomodir green roof
55171-04  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal, pembangunan industri
KLB max 2,4 rumah deret dan pertokoan atau  Pemberian sanksi kepada
KDH min 20% warung bangunan yang
 Memberikan kemudahan ijin melanggar ketentuan
mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian denda atau
untuk bangunan yang mematuhi pajak yang tinggi untuk
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar pedoman
infrastruktur pembangunan yang
berlaku.
55171-05  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal, pembangunan industri
KLB max 2,4 rumah deret dan  Pemberian sanksi kepada
KDH min 20% pertokoan/warung bangunan yang

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 180
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan Blok Insentif Disinsentif


 Memberikan kemudahan ijin melanggar ketentuan
mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian denda atau
untuk bangunan yang mematuhi pajak yang tinggi untuk
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar pedoman
infrastruktur pembangunan yang
berlaku.
55171-06  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan industri
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin  Pemberian sanksi kepada
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) bangunan yang
untuk bangunan yang mematuhi melanggar ketentuan
aturan tata masa bangunan  Pemberian denda atau
 Memberikan dukungan pajak yang tinggi untuk
infrastruktur bangunan yang
 Pemberian penghargaan melanggar pedoman
bangunan yang mampu pembangunan yang
mengakomodir green roof berlaku.
 Pemberian subsidi bagi industri
yang menggunakan IPAL untuk
pengolahan limbahnya
55171-07  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal, pembangunan industri
KLB max 2,4 rumah deret dan toko atau  Pemberian sanksi kepada
KDH min 20% warung bangunan yang
 Memberikan kemudahan ijin melanggar ketentuan
mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian denda atau
untuk bangunan yang mematuhi pajak yang tinggi untuk
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar pedoman
infrastruktur pembangunan yang
berlaku.
55171-08  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan SPBU dan
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin Rumah Sakit Tipe C
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian sanksi kepada
untuk bangunan yang mematuhi bangunan yang
aturan tata masa bangunan melanggar ketentuan
 Memberikan dukungan  Pemberian denda atau
infrastruktur pajak yang tinggi untuk
 Memberikan penghargaan pada bangunan yang
posyandu dan puskesmas yang melanggar pedoman
mampu meningkatkan pembangunan yang
pelayanan kesehatan berlaku.
55171-09  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan SPBU,
KLB max 2,4 dan rumah kopel Pasar lingkungan dan
KDH min 20%  Memberikan kemudahan ijin BTS
mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian sanksi kepada
untuk bangunan yang mematuhi bangunan yang
aturan tata masa bangunan melanggar ketentuan
 Memberikan dukungan  Pemberian denda atau
infrastruktur pajak yang tinggi untuk
 Pemberian penghargaan bangunan yang

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 181
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan Blok Insentif Disinsentif


bangunan yang mampu melanggar pedoman
mengakomodir green roof pembangunan yang
berlaku.
55171-10  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan SPBU dan
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin Rumah Sakit Tipe C
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian sanksi kepada
untuk bangunan yang mematuhi bangunan yang
aturan tata masa bangunan melanggar ketentuan
 Memberikan dukungan  Pemberian denda atau
infrastruktur pajak yang tinggi untuk
 Pemberian penghargaan bangunan yang
bangunan yang mampu melanggar pedoman
mengakomodir green roof pembangunan yang
berlaku.
55171-11  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal, pembangunan industri
KLB max 2,4 rumah deret dan toko atau  Pemberian sanksi kepada
KDH min 20% warung bangunan yang
 Memberikan kemudahan ijin melanggar ketentuan
mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian denda atau
untuk bangunan yang mematuhi pajak yang tinggi untuk
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar pedoman
infrastruktur pembangunan yang
berlaku.
55171-12  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal, pembangunan industri
KLB max 2,4 rumah deret dan toko atau  Pemberian sanksi kepada
KDH min 20% warung bangunan yang
 Memberikan kemudahan ijin melanggar ketentuan
mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian denda atau
untuk bangunan yang mematuhi pajak yang tinggi untuk
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar pedoman
infrastruktur pembangunan yang
berlaku.
Prenggan 55172-01  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan SPBU,
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin Pasar Lingkungan dan
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) Rumah Sakit Tipe C
untuk bangunan yang mematuhi  Pemberian sanksi kepada
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar ketentuan
infrastruktur  Pencabutan fasilitas pada
 Memberikan dukungan permukiman yang
infrastruktur serta kemudahan melanggar sempadan
akseibilitas, khususnya bagi Sungai Gajah Wong
perkantoran yang dapat  Pemberian denda atau
menyerap banyak tenaga kerja pajak yang tinggi untuk
dan yang sesuai dengan aturan bangunan yang
tata masa bangunan melanggar pedoman
pembangunan yang
berlaku.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 182
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan Blok Insentif Disinsentif


55172-02  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan SPBU,
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin Pasar Lingkungan dan
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) Rumah Sakit Tipe C
untuk bangunan yang mematuhi  Pemberian sanksi kepada
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar ketentuan
infrastruktur  Pemberian denda atau
 Pemberian penghargaan pajak yang tinggi untuk
bangunan yang mampu bangunan yang
mengakomodir green roof melanggar pedoman
 Memberikan dukungan pembangunan yang
infrastruktur serta kemudahan berlaku.
akseibilitas, khususnya bagi
perkantoran yang dapat
menyerap banyak tenaga kerja
dan yang sesuai dengan aturan
tata masa bangunan
55172-03  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan SPBU dan
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin Rumah Sakit Tipe C
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian sanksi kepada
untuk bangunan yang mematuhi bangunan yang
aturan tata masa bangunan melanggar ketentuan
 Memberikan dukungan  Pencabutan fasilitas pada
infrastruktur serta kemudahan permukiman yang
akseibilitas, khususnya bagi melanggar sempadan
perkantoran yang dapat Sungai Gajah Wong
menyerap banyak tenaga kerja  Pemberian denda atau
dan yang sesuai dengan aturan pajak yang tinggi untuk
tata masa bangunan bangunan yang
melanggar pedoman
pembangunan yang
berlaku.
55172-04  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan SPBU dan
KLB max 2,4 serta perdagangan dan jasa Rumah Sakit Tipe C
KDH min 20%  Memberikan kemudahan ijin  Pemberian sanksi kepada
mendirikan bangunan (IMB) bangunan yang
untuk bangunan yang mematuhi melanggar ketentuan
aturan tata masa bangunan  Pemberian denda atau
 Memberikan dukungan pajak yang tinggi untuk
infrastruktur bangunan yang
 Pemberian penghargaan melanggar pedoman
bangunan yang mampu pembangunan yang
mengakomodir green roof berlaku.
55172-05  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan Pasar
KLB max 2,4 serta perdagangan dan jasa Lingkungan dan Rumah
KDH min 20%  Memberikan kemudahan ijin Sakit Tipe C
mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian sanksi kepada
untuk bangunan yang mematuhi bangunan yang
aturan tata masa bangunan melanggar ketentuan
 Memberikan dukungan  Pemberian denda atau

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 183
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan Blok Insentif Disinsentif


infrastruktur pajak yang tinggi untuk
bangunan yang
melanggar pedoman
pembangunan yang
berlaku.
55172-06  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan Pasar
KLB max 2,4 serta perdagangan dan jasa Lingkungan dan Rumah
KDH min 20%  Memberikan kemudahan ijin Sakit Tipe C
mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian sanksi kepada
untuk bangunan yang mematuhi bangunan yang
aturan tata masa bangunan melanggar ketentuan
 Memberikan dukungan  Pemberian denda atau
infrastruktur pajak yang tinggi untuk
 Pemberian penghargaan bangunan yang
bangunan yang mampu melanggar pedoman
mengakomodir green roof pembangunan yang
 Memberikan dukungan berlaku.
infrastruktur serta kemudahan
akseibilitas, khususnya bagi
perkantoran yang dapat
menyerap banyak tenaga kerja
dan yang sesuai dengan aturan
tata masa bangunan
 Pemberian subsidi bagi industri
yang menggunakan IPAL untuk
pengolahan limbahnya
55172-07  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan SPBU dan
KLB max 2,4 serta perdagangan dan jasa Rumah Sakit Tipe C
KDH min 20%  Memberikan kemudahan ijin  Pemberian sanksi kepada
mendirikan bangunan (IMB) bangunan yang
untuk bangunan yang mematuhi melanggar ketentuan
aturan tata masa bangunan  Pemberian denda atau
 Memberikan dukungan pajak yang tinggi untuk
infrastruktur bangunan yang
 Pemberian penghargaan melanggar pedoman
bangunan yang mampu pembangunan yang
mengakomodir green roof berlaku.
 Pemberian subsidi bagi industri
yang menggunakan IPAL untuk
pengolahan limbahnya
55172-08  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan Pasar
KLB max 2,4 serta perdagangan dan jasa Lingkungan dan Rumah
KDH min 20%  Memberikan kemudahan ijin Sakit Tipe C
mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian sanksi kepada
untuk bangunan yang mematuhi bangunan yang
aturan tata masa bangunan melanggar ketentuan
 Memberikan dukungan  Pemberian denda atau
infrastruktur pajak yang tinggi untuk
 Pemberian penghargaan bangunan yang
bangunan yang mampu melanggar pedoman
mengakomodir green roof pembangunan yang

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 184
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan Blok Insentif Disinsentif


 Memberikan dukungan berlaku.
infrastruktur serta kemudahan
akseibilitas, khususnya bagi
perkantoran yang dapat
menyerap banyak tenaga kerja
dan yang sesuai dengan aturan
tata masa bangunan
Purbayan 55173-01  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan SPBU,
KLB max 2,4 serta perdagangan dan jasa Pasar Lingkungan dan
KDH min 20%  Memberikan kemudahan ijin Rumah Sakit Tipe C
mendirikan bangunan (IMB)  Pemberian sanksi kepada
untuk bangunan yang mematuhi bangunan yang
aturan tata masa bangunan melanggar ketentuan
 Memberikan dukungan  Pemberian denda atau
infrastruktur pajak yang tinggi untuk
 Pemberian penghargaan bangunan yang
bangunan yang mampu melanggar pedoman
mengakomodir green roof pembangunan yang
berlaku.
55173-02  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan Pasar
KLB max 2,4 serta perdagangan dan jasa Lingkungan
KDH min 20%  Memberikan kemudahan ijin  Pemberian sanksi kepada
mendirikan bangunan (IMB) bangunan yang
untuk bangunan yang mematuhi melanggar ketentuan
aturan tata masa bangunan  Pemberian denda atau
 Memberikan dukungan pajak yang tinggi untuk
infrastruktur bangunan yang
 Pemberian penghargaan melanggar pedoman
bangunan yang mampu pembangunan yang
mengakomodir green roof berlaku.
 Pemberian subsidi bagi industri
yang menggunakan IPAL untuk
pengolahan limbahnya
55173-03  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah deret pembangunan rumah
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin tunggal dan pasar
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) lingkungan
untuk bangunan yang mematuhi  Pemberian sanksi kepada
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar ketentuan
infrastruktur  Pemberian denda atau
 Pemberian penghargaan pajak yang tinggi untuk
bangunan yang mampu bangunan yang
mengakomodir green roof melanggar pedoman
pembangunan yang
berlaku.
55173-04  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah deret serta pembangunan rumah
KLB max 2,4 perdagangan dan jasa tunggal serta industri
KDH min 20%  Memberikan kemudahan ijin  Pemberian sanksi kepada
mendirikan bangunan (IMB) bangunan yang
untuk bangunan yang mematuhi melanggar ketentuan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 185
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan Blok Insentif Disinsentif


aturan tata masa bangunan  Pemberian denda atau
 Memberikan dukungan pajak yang tinggi untuk
infrastruktur bangunan yang
 Pemberian penghargaan melanggar pedoman
bangunan yang mampu pembangunan yang
mengakomodir green roof berlaku.
 Pemberian subsidi bagi industri
yang menggunakan IPAL untuk
pengolahan limbahnya
 Memberikan hak pengelolaan
bagi Kampung Wisata
55173-05  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah deret pembangunan rumah
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin tunggal, rumah mewah
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) dan rumah adat
untuk bangunan yang mematuhi  Pemberian sanksi kepada
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar ketentuan
infrastruktur  Pemberian denda atau
 Memberikan hak pengelolaan pajak yang tinggi untuk
bagi Kampung Wisata bangunan yang
melanggar pedoman
pembangunan yang
berlaku.
55173-06  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah deret pembangunan rumah
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin tunggal, rumah mewah,
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) rumah adat, serta
untuk bangunan yang mematuhi perdagangan dan jasa
aturan tata masa bangunan  Pemberian sanksi kepada
 Memberikan dukungan bangunan yang
infrastruktur melanggar ketentuan
 Pemberian penghargaan  Pemberian denda atau
bangunan yang mampu pajak yang tinggi untuk
mengakomodir green roof bangunan yang
 Memberikan hak pengelolaan melanggar pedoman
bagi Kampung Wisata pembangunan yang
berlaku.
55173-07  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah deret pembangunan rumah
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin tunggal, rumah mewah,
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) rumah adat, serta
untuk bangunan yang mematuhi perdagangan dan jasa
aturan tata masa bangunan  Pemberian sanksi kepada
 Memberikan dukungan bangunan yang
infrastruktur melanggar ketentuan
 Pemberian penghargaan  Pemberian denda atau
bangunan yang mampu pajak yang tinggi untuk
mengakomodir green roof bangunan yang
 Memberikan hak pengelolaan melanggar pedoman
bagi Kampung Wisata pembangunan yang
berlaku.
55173-08  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah deret pembangunan rumah

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 186
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan Blok Insentif Disinsentif


KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin tunggal, rumah mewah,
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) rumah adat, serta
untuk bangunan yang mematuhi perdagangan dan jasa
aturan tata masa bangunan  Pemberian sanksi kepada
 Memberikan hak pengelolaan bangunan yang
bagi Pasar Legi Kotagede melanggar ketentuan
 Memberikan dukungan  Pemberian denda atau
infrastruktur serta kemudahan pajak yang tinggi untuk
akseibilitas, khususnya bagi bangunan yang
perkantoran yang dapat melanggar pedoman
menyerap banyak tenaga kerja pembangunan yang
dan yang sesuai dengan aturan berlaku.
tata masa bangunan
55173-09  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal pembangunan rumah
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin tunggal, rumah mewah,
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) rumah adat, serta
untuk bangunan yang mematuhi perdagangan dan jasa
aturan tata masa bangunan  Pemberian sanksi kepada
 Pemberian penghargaan bangunan yang
bangunan yang mampu melanggar ketentuan
mengakomodir green roof  Pemberian denda atau
 Memberikan dukungan pajak yang tinggi untuk
infrastruktur serta kemudahan bangunan yang
akseibilitas, khususnya bagi melanggar pedoman
perkantoran yang dapat pembangunan yang
menyerap banyak tenaga kerja berlaku.
dan yang sesuai dengan aturan
tata masa bangunan
55173-10  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah tunggal, pembangunan SPBU,
KLB max 2,4 rumah mewah, rumah kopel, Pasar Lingkungan dan
KDH min 20% rumah deret BTS
 Memberikan kemudahan ijin  Pemberian sanksi kepada
mendirikan bangunan (IMB) bangunan yang
untuk bangunan yang mematuhi melanggar ketentuan
aturan tata masa bangunan  Pemberian denda atau
 Memberikan dukungan pajak yang tinggi untuk
infrastruktur bangunan yang
 Pemberian penghargaan melanggar pedoman
bangunan yang mampu pembangunan yang
mengakomodir green roof berlaku.
 Memberikan hak pengelolaan  Pengenaan retribusi yang
bagi Makam dan Masjid tinggi terhadap bangunan
Mataram Kotagede yang tingginya melebihi
tinggi Masjid Mataram
55173-11  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah deret pembangunan rumah
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin tunggal dan pasar
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) lingkungan
untuk bangunan yang mematuhi  Pemberian sanksi kepada
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar ketentuan
infrastruktur  Pemberian denda atau

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 187
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan Blok Insentif Disinsentif


 Pemberian penghargaan pajak yang tinggi untuk
bangunan yang mampu bangunan yang
mengakomodir green roof melanggar pedoman
pembangunan yang
berlaku.
55173-12  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah deret pembangunan rumah
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin tunggal dan pasar
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) lingkungan
untuk bangunan yang mematuhi  Pemberian sanksi kepada
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar ketentuan
infrastruktur  Pemberian denda atau
 Pemberian penghargaan pajak yang tinggi untuk
bangunan yang mampu bangunan yang
mengakomodir green roof melanggar pedoman
pembangunan yang
berlaku.
55173-13  Mempermudah perijinan  Memperketat perijinan
KDB max 80% pembangunan rumah deret pembangunan rumah
KLB max 2,4  Memberikan kemudahan ijin tunggal dan pasar
KDH min 20% mendirikan bangunan (IMB) lingkungan
untuk bangunan yang mematuhi  Pemberian sanksi kepada
aturan tata masa bangunan bangunan yang
 Memberikan dukungan melanggar ketentuan
infrastruktur  Pemberian denda atau
 Pemberian penghargaan pajak yang tinggi untuk
bangunan yang mampu bangunan yang
mengakomodir green roof melanggar pedoman
pembangunan yang
berlaku.
Sumber: Hasil Rencana 2012
Menurut Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kota dalam penerapan
kedua aturan di atas dapat dikelompokkan menjadi:
1. Perangkat atau mekanisme misalnya regulasi, keuangan dan kepemilikan
2. Obyek penanganannya misalnya guna lahan, pelayanan fasilitas umum dan
prasarana.
Pengaturan insentif dan disinsentif di Kecamatan Kotagede ditetapkan
dengan mempertimbangkan peraturan zonasi di Kecamatan Kotagede. Selain itu,
insentif dan disinsentif di Kecamatan Kotagede merupakan hal yang sangat
penting dalam pembangunan karena pada beberapa kawasan yang padat di
Kecamatan Kotagede diperlukan adanya pengaturan atau sanksi yang harus
diberlakukan bagi masyarakat dan pengembang secara tegas, agar tidak terjadi

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 188
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

kesalahan dalam pemanfaatan lahan yang akan mengakibatkan kerugian terhadap


masyarakat dan lingkungan.

C. Perijinan dan Pengawasan


Perijinan Pemanfaatan Ruang dimaksudkan sebagai upaya penertiban
pemanfaatan ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang harus dilakukan sesuai
dengan rencana tata ruang. Tujuan penyelenggaraan perijinan adalah menghindari
dampak negatif yang mengganggu kepentingan umum dan menjamin
pembangunan/kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana, standard
teknis dan kualitas dan kinerja minimum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah untuk mendayagunakan mekanisme perijinan dalam pengendalian
pemanfaatan ruang Kecamatan Kotagede, maka sistem perijinan pemanfaatan
ruang di Kecamatan Kotagede menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Setiap kegiatan dan pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan
ruang harus memiliki izin dari pemerintah daerah.
b. Pemberian ijin akan diberikan untuk setiap kegiatan dan pembangunan
yang sesuai dengan rencana tata ruang dan atau rencana rinci dan
standard administrasi legal.
c. Setiap kegiatan yang berpeluang menimbulkan dampak penting harus
dilengkapi dengan dokumen AMDAL dalam pengurusan ijinnya.
Jenis perijinan yang harus dimiliki untuk suatu kegiatan dan pembangunan
diatur dan ditetapkan oleh Peraturan Daerah. Selain itu, Peraturan Daerah itu juga
mengatur persyaratan dan ketentuan khusus yang harus dimiliki oleh pemohon ijin
untuk setiap jenis kegiatan atau pembangunan. Izin pemanfaatan ruang telah
dikeluarkan dan/atau diperoleh dapat dibatalkan apabila:
a. Tidak sesuai dengan RDTRK Kecamatan Kotagede
b. Tidak melalui prosedur yang benar
c. Tidak melaksanakan ketentuan dalam perijinan
d. Tidak sesuai lagi akibat adanya perubahan rencana tata ruang dengan
memberikan ganti keuntungan yang layak.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 189
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

Pengawasan merupakan upaya-upaya untuk menjaga kesesuaian


pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata
ruang. Obyek pengawasannya adalah perubahan pemanfaatan ruang (kegiatan
pembangunan fisik) yang terjadi, baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai
dengan rencana beserta besaran-besaran perubahannya. Upaya memberikan
informasi secara obyektif mengenai pemanfaatan ruang baik yang sesuai maupun
tidak sesuai dengan rencana tata ruang. Obyek pelaporan adalah perubahan
pemanfaatan ruang dalam persil/kawasaan dan tata ruang wilayah blok
peruntukan. Perubahan pemanfaatan ruang tingkat persil meliputi perubahan
fungsi kegiatan dan perubahan teknis bangunan yang ada di dalam persil.
Akumulasi perubahan persil merupakan perubahan blok peruntukan, sedangkan
perubahan peruntukan merupakan perubahan kawasan dan seterusnya menjadi
perubahan wilayah yang lebih luas. Hasil dari proses pelaporan ini berupa tipologi
penyimpangan pemanfaatan ruang, yaitu:
a. Besaran penyimpangan (luasan, panjang, lebar).
b. Bentuk dan jenis penyimpangan (fungsi, intensitas, atau teknis).
c. Arah penyimpangan atau pergeseran pemanfaatan ruang.

7.9 Kelembagaan dan Peran Serta Masyarakat


7.9.1 Kelembagaan
Aspek kelembagan memiliki fungsi penting dalam proses perencanaan
yang akan mempermudah proses perencanaan pembuatan Rencana Detail Tata
Ruang Kota. Aspek kelembagaan terdiri dari lembaga formal dan lembaga
fungsional. Dalam pelaksanaan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota
harus menyeimbangkan peran pemerintah, masyarakat serta peran lembaga lain
yang menjadi perwakilan masyarakat. Menurut UU N0 26 Tahun 2007, PP No 26
Tahun 2008 pelaksanaan penataan ruang perlu adanya peran kelembagaan yang
terlihat sebagai berikut:
a. Adanya instansi yang bertanggung jawab atas kegiatan pemanfaatn ruang
wilayah dan memiliki kewenangan untuk memindak oknum yang
melakukan pelanggaran pemanfaatan ruang.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 190
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

b. Adanya koordinasi secara optimal antara instansi dalam bidang


pemanfaatn ruang wilayah
c. Instnasi teknis yang memiliki tugas memberikan pengeluaran perizinan
harus melakukan pengendalian melalui pengawasan dan penertiban
d. Penataan ruang, aspek kelembagaan terbagi menjadi 2 golongan yaitu
lembaga formal pemerintah dan lembaga fungsional.
A. Lembaga Formal Pemerintah
Lembaga formal pemerintahan memiliki fungsi untuk mengatur,
melakukan pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang penataan
ruang serta melakukan koordinasi pelenyelenggaraan penataan ruang lintas sektor,
lintas wilayah dan lintas pemangku wilayah. Lembaga yang bertanggung jawab
terkait peran terkait adalah Gubernur/Bupati/Walikota yang berada dilingkungan
Bappeda. Dinas PU/KIMPRASWIL atau Dinas Tata Ruang. Dalam koordinasi
penataan ruang, pembinaan dan pengembangan kebijakan tata ruang wilayah dan
lintas sektor.
B. Lembaga Fungsional
Lembaga yang berperan daalam kegiatan pemnataun dilakukan oleh
instansi pemerintah yang berwenang dibidang tata ruang diwilayah administrasi
perencanaan sedangkan lembaga yang memiliki peran dalam kegiatan evaluasi
ditunjuk oleh pimpinan lembaga (Dinas Tata Ruang & Permukiman/ Dinas PU).
Secara keseluruhan lembaga yang terkait dengan penyelenggaran penataan ruang
adalah :
1. BAPEDA, mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan perencanaan
pembangunan tata ruang dan tata guna lahan, sumberdaya alam dan
lingkungan hidup
2. Dinas Pekerjaan Umum, melaksanakan tugas bidang pekerjaan umum di
lingkungan pemerintah daerah
3. Dinas Tata Kota, dalam hal melaksanakan pengendalian perencanaan kota
dan memberikan rekomendasi ijin
4. Dinas Perijinan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 191
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN RENCANA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032
KECAMATAN KOTAGEDE
KOTA YOGYAKARTA

a. Memberikan ijin pendirian bangunan dan penggunaan bangunan kepada


pemakai
b. Mengawasi atau mengontrol pelaksanaan pembangunan baik yang
dilakukan oleh perorangan maupun lembaga atau instansi di daerah kota
yang bersangkutan.
7.9.2 Partisipasi Masyarakat
Rencana Pembangunan di Kecamatan Kotagede tidak seharusnya hanya di
kelola oleh pihak Kotagede dan badan pemerintahan saja, seharusnya peran
masyarakat juga harus dilibatkan. Proses pelibatan masyarakat tidak boleh
berhenti sampai pada tahap yang hanya bersifat konsultasi dan sosialisasi, akan
tetetapi harus terlihat jelas bahwa aspirasi masyarakat terefleksi dalam proses
perencanaan tata ruang. Dalam kaitan dengan upaya untuk melibatkan masyarakat
dalam perencanaan tata ruang guna mendukung pembangunan wilayah, maka
terdapat beberapa prinsip dasar (konsep) sebagai berikut:
1. Memberikan pengawasan terhadap pemanfaatan kecamatan dan kawasan
termasuk pemberian informasi atau laporan pelaksanaan pemanfaatan
ruang kawasan yang terkai dengan sumber daya yang dimiliki pada
wilayah Kecamatan Kotagede.
2. Memberikan masukan atau laporan tentang masalah yang berkaitan
dengan perubahan serta penyimpangan yang dilakukan yang ada
hubungannya dengan pemanfaatan ruang dari peraturan yang telah
disepakati
3. Memberikan bantuan dalam bentuk pemikiran atau pertimbangan yang
berhubungan dengan penetiban dan penggunanaan pemanfaatan ruang.
Prinsip-prinsip dasar tersebut dimaksudkan agar masyarakat sebagai pihak
yang paling terkena akibat dari penataan ruang harus dilindungi dari berbagai
tekanan dan paksaan pembangunan yang dilegitimasi oleh birokrasi yang sering
tidak difahaminya.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIT VII 192
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Anda mungkin juga menyukai