XIV/1
BAB XIV
PEMBANGUNAN DAERAH, DESA DAN KOTA
A. PENDAHULUAN
XIV/3
disalurkan melalui program bantuan pembangunan daerah ting-
kat I telah ditingkatkan dari Rp 166.590,0 juta pada tahun
1980/81 menjadi Rp 215.000.0 juta pada tahun 1981/82, suatu
peningkatan sebesar 29,1%. Jumlah bantuan minimum yang di -
berikan kepada Daerah Tingkat I telah meningkat dari Rp 5
milyar dalam tahun 1980/81 menjadi Rp 7,5 milyar dalam tahun
1981/82. Peningkatan jumlah bantuan ini telah memungkinkan
bukan saja untuk meningkatkan pembangunan di masing-masing
propinsi melainkan juga untuk lebih menyerasikan pelaksanaan
pembangunan sektoral dengan kebutuhan daerah. Sejalan dengan
itu, usaha-usaha di bidang pengembangan wilayah juga terus
ditingkatkan. Dalam hubungan ini jumlah dana yang ditujukan
bagi pengembangan 29 kabupaten terpilih, dalam rangka pengem -
bangan daerah-daerah relatif terbelakang, telah meningkat
dari Rp 8.671,1 juta pada tahun 1980/81 menjadi Rp 10.385,1
juta pada tahun 1981/82.
XIV/4
tersendiri dilanjutkan dan di intensifkan dalam tahun 1981/
82. Dana pembangunan yang dialokasikan ke daerah tersebut
meningkat dari Rp 15,0 milyard pada tahun 1980/81 menjadi
Rp.22,3 milyar pada tahun 1981/82.
a. Pendahuluan
1) Angka-angka APBB
2) Termasuk bantuan untuk fasilitas Universitas,
pengembangan wilayah dan monitoring proyek sebesar
Rp.1.548,- juta yang belum diperhitungkan sebelumnya
dalam Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I
XIV/6
GRAFIK XIV 1
PERKEMBANGAN JUMLAH BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I,
1978/79 1981/82
XIV/7
terdapat keserasian antara rencana pembangunan nasional
dengan rencana pembangunan daerah yang bersangkutan dalam
rangka pemecahan masalah yang dihadapi dan pengembangn po -
tensi yang dimiliki. Dalam hubungan ini maka penggunaan ban -
tuan ini ditentukan menjadi 2 bagian, yaitu
2. Pengembangan Wilayah
XIV/10
TABEL XIV 2
JUMLAH BANTUAN PEMBANGUNAN*) DAERAH TINGKAT I
MENURUT DAERAH TINGKAT I DAN JENIS KEGUNAAN, 1981/82
(ribu rupiah)
*) Angka-angka APBN
XIV/11
Dalam melaksanakan program ini dipilih beberapa propinsi
yang menghadapi masalah mendesak. Pada masing-masing propinsi
tersebut dipilih beberapa kabupaten yang dinilai terbelakang
atau miskin. Kemudian dari kabupaten-kabupaten tersebut di -
pilih lagi beberapa kecamatan yang miskin. Didalam kecamatan
tersebut akhirnya dipilih desa dan keluarga keluarga yang me -
merlukan bantuan. Dengan cara yang demikian itu maka manfaat
program diusahakan untuk benar-benar menjangkau daerah atau -
pun golongan masyarakat yang paling memerlukan.
XIV/12
TABEL XIV - 3
DAERAH-DAERAH PROGRAM PENGEMBANGAN
WILAYAH DAN JUMLAH ANGGARAN,
1979/80 - 1981/82
(juta rupiah)
a. Pendahuluan
XIV/14
Dengan perbaikan prasarana akan terdapat peningkatan ke -
giatan ekonomi masyarakat yang akan memperluas kesempatan
kerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan
kemampuan melaksanakan kewajiban-kewajibannya antara lain
kewajiban membayar IPEDA.
XIV
GRAFIK XIV 2
PERKEMBANGAN JUMLAH BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II
1978/79 1981/82
XIV/17
b. Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II
Tahun 1981/82
XIV/18
TABEL XIV - 5
VOLUME FISIK DAN JUMLAH PROYEK-PROYEK, BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II
MENURUT DAERAH TINGKAT I1) DAN JENIS KEGUNAAN,
1981/82
XIV/19
TABEL XIV 6
PERKEMBANGAN HASIL FISIK PELAKSANAAN PROYEK-PROYEK
BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II,
1978/79 1981/82
XIV/20
2. Kordinasi Pembangunan di Daerah Tingkat II
XV/20
Agar proyek-proyek tersebut dapat mencapai sasaran, maka
diadakan kordinasi mulai dari perencanaan sampai pada pengen -
dalian pelaksanaan. Dalam hubungan ini, dengan Keputusan
Presiden No.27 Tahun 1980 telah dibentuk BAPPEDA Tingkat II,
sebagai badan staf yang membantu Bupati/Walikotamadya Kepala
Daerah Tingkat II. Dalam perencanaan, Bupati/Walikotamadya
Kepala Daerah Tingkat II dibantu oleh BAPPEDA Tingkat II, un-
tuk pelaksanaan dilakukan oleh Dinas-dinas sesuai dengan
ruang lingkup tugas masing-masing sedang untuk pengendalian
dibantu oleh Bagian Pembangunan. Kesemua aparatur tersebut
bertanggung jawab kepada Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah
Tingkat II yang merupakan penanggungjawab seluruh proyek-
proyek pembangunan di daerahnya masing-masing.
D. PEMBANGUNAN PEDESAAN
a. Pendahuluan
XIV/22
kelurahan-kelurahan, agar masyarakat desa/kelurahan yang ber-
sangkutan dapat secara langsung berpartisipasi dan menikmati
hasil-hasil daripada pembangunan itu.
XIV/23
sehingga besarnya bantuan langsung tersebut adalah sebesar
Rp. 64.650,0 juta.
XIV/24
TABEL XIV 7
PERKEMBANGAN JUMLAH BANTUAN PEMBANGUNAN DESA, 1)
1978/79 1981/82
XIV/26
0,4%, sehingga jumlah biaya seluruhnya yang dipergunakan un-
tuk pembangunan proyek-proyek prasarana desa adalah Rp
68.689,6 juta.
1) Angka-angka diperbaiki
2) Angka sementara
XIV/28
Tingkat perkembangan pembentukan Kecamatan UDKP dalam ti
ga tahun Repelita III ini adalah sebagai berikut: pada tahun
1979/80 telah dibentuk sebanyak 150 buah Kecamatan UDKP, ta-
hun 1980/81 sebanyak 210 Kecamatan UDKP dan pada tahun
1981/82 sebanyak 300 Kecamatan UDKP. Sejak tahun 1979/80 pe -
nentuan lokasi Kecamatan UDKP diutamakan di wilayah-wilayah
kecamatan yang tergolong miskin, rawan/kritis atau terbela -
kang dan demikian pula untuk tahun-tahun selanjutnya dalam
Repelita III ini.
XIV/30
atau pandangan di dalam menerapkan kebijaksanaan dan pelaksa -
naan pembangunan, diadakan temukarya LKMD di tingkat Kecamat -
an. Temukarya pada Kecamatan UDKP, penyelenggaraannya diinte -
grasikan dengan diskusi UDKP. Pada tahun 1980/81 temukarya
LKMD telah dilaksanakan di 1.461 kecamatan pada 148 Kabupa -
ten/Kotamadya di 7 propinsi. Sampai dengan 1981/82 temukarya
LKMD telah diselenggarakan di 3.403 kecamatan.
6. Perlombaan Desa
XIV/32
Sebagai hasil evaluasi dari 27 propinsi, perlombaan desa
ini telah menunjukkan keberhasilan dan perkembangan yang cu-
kup baik. Desa-desa berprestasi dalam melaksanakan pembangun-
an desanya, dijadikan teladan dengan menumbuhkan gairah serta
semangat mambangun bagi desa-desa lainnya.
Pendahuluan
XIV/34
TABEL XIV - 9
PERKEMBANGAN HASIL PELAKSANAAN PEMETAAN PENGGUNAAN TANAH
MENURUT DAERAH TINGKAT I
1978/79 - 1981/82
(dalam km2)
XIV/35
dilanjutkan dengan Rencana Umum Total di 5 Satuan Wilayah Pe-
ngembangan yang meliputi daerah-daerah Lampung, Jawa Barat,
Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
XIV/36
daerah tertentu. Dalam tahun 1981/82 telah diselesaikan indi -
kasi program bagi pengembangan area Sanrego dan Gowa-Takalar
(Sulawesi Selatan), Madura, Grobogan (Jawa Tengah), Kendari
Selatan (Sulawesi Tenggara), Tabanan-Buleleng-Jembrana
(Bali), Way Abung (Lampung)dan Lombok (NTB). Pada tahun yang
sama juga telah dihasilkan usulan proyek-proyek bagi pengem -
bangan daerah-daerah tertentu di Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur dan Maluku.
XIV/38
disiapkan Rancangan Undang-undang Pokok Tata Ruang dan Per -
aturan-Peraturan Tata Ruang Kawasan lainnya.
4. Tata Agraria
XIV/40
Selama tahun 1981/82 telah dididik/dilatih tenaga instruktur
untuk Pusat Latihan Regional sebanyak 15 orang dan tenaga pe -
rencana untuk Bappeda Tingkat I dan II sebanyak 462 orang
yang meliputi bidang-bidang perencanaan daerah, administrasi,
fisik/prasarana, sosial budaya, statistik, analisa dan evalu -
asi proyek dan sebagainya.
XIV/41
daerah yang keadaan fisik gedung kantornya tidak memenuhi
persyaratan dan/atau sangat terpencil dan terisolir. Dalam
tahun 1981/82 telah dibangun fasilitas kantor dan rumah dinas
untuk Desa, Lurah, Camat, Bupati/Walikotamadya, Pembantu
Gubernur dan Gubernur di semua Daerah Tingkat I sebanyak 792
unit dengan dana sekitar Rp 15,7 milyar. Demikian juga untuk
keperluan mobilitas secara bertahap disediakan kendaraan ber-
motor beroda 2 dan 4 dan alat-alat transportasi dan komunika-
si lainnya.
XIV/42
Kotamadya di 15 Propinsi. Selain itu dalam tahun 1981/82 te-
lah dilakukan inventarisasi dan pengumpulan data/informasi
guna pemantapan daerah Kecamatan dan Desa di Irian Jaya dan
Timor Timur.
1.Pendahuluan
a. Bidang Pemerintahan
XIV/43
TABEL XIV 10
ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH1) TINGKAT I TIMOR TIMUR,
1978/79 1981/82
(ribu rupiah)
1) Angka-angka APBN
2) Khusus dari mata anggaran (m.a.) 16
XIV/44
Dalam bidang pemerintahan kegiatan yang telah dilakukan
adalah pemantapan kondisi soeial politik dan administrasi pe-
merintahan.
b. Bidang Pendidikan
c. Bidang Kesehatan
XIV/46
XI
V/47
d. Bidang Sosial
e. Bidang Pertanian
*) A W C A S s i n g k a t a n d a r i A 1 1 W e a t h e r C o m p a c t e d A g g r e g a t e
Subbase (jalan tanah yang diperkeras dengan kerikil).
XIV/49
Pembangunan jaringan irigasi telah dapat diselesaikan un -
tuk dapat mengairi sawah seluas 2.170 ha yang terdiri dari
Maliana 1 750 Ha dan irigasi sedang kecil, sederhana dan ter-
sier yang tersebar di Propinsi Timor Timur seluas 1.420 Ha.
Peningkatan penyediaan air bersih untuk kota Dili dan. kota-
kota lainnya secara bertahap terus dilakukan.
h. Bidang Penerangan
i. Bidang Keagamaan
XIV/50