Anda di halaman 1dari 8

Lampiran VI : Peraturan Daerah Kota Bontang

Nomor : 11 Tahun 2012


Tentang : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bontang Tahun 2012 - 2032
ZONA
SPESIFIK
ZONA
TEKNIS
SPESIFIKASI
KDB
maks
KLB
maks
KDH
MIN
GSB
Depan
GSB
Samping
GSB
Belakang
Tinggi
Bangunan
Hirarki II Hirarki III
KL
1 HUTAN LINDUNG KL
1-1 HUTAN LINDUNG
Hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan
tanah. Kriterianya adalah:
1) kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas
hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai
jumlah nilai (skor) 175 atau lebih;
2) kawasan hutan yang empunyai lereng lapangan 40% atau lebih; da/atau
kawasan hutan yang mempunyai ketinggian di atas permukaan laut 2000 m
atau lebih.
3) kawasan tanah bergambut dengan ketebalan 3 meter
4) atau lebih yang terdapat dibagian hulu sungai dan rawa.
5) kawasan bercurah hujan yang tinggi , berstruktur tanah yang mudah
meresapkan air dan mempunyai geomorfologi yang mampu meresapkan air
hujan secara besar-besaran.
2 0,02 97,6 - - - 2
KL
1-2
HUTAN
MANGROVE
Hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
2 0,02 97,6 - - - 2
KL
1-3
CATCHMENTS
AREA DAS
suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan
anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara
alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan
2 0,02 97,6 - - - 1
KL
1-4 CAGAR BUDAYA
Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan ditetapkan dengan kriteria
sebagai hasil budaya manusia yang bernilai tinggi yang dimanfaatkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan
2 0,02 97,6 - - - 2
KL
KAWASAN
LINDUNG
Tanggal : 08 Oktober 2012
ZONA DASAR
Tabel Koefisien KDB, KLB Maksimum dan KDH Minimum
Hirarki I
ZONA
SPESIFIK
ZONA
TEKNIS
SPESIFIKASI
KDB
maks
KLB
maks
KDH
MIN
GSB
Depan
GSB
Samping
GSB
Belakang
Tinggi
Bangunan
Hirarki II Hirarki III
KL
KAWASAN
LINDUNG
ZONA DASAR
Hirarki I
KL
2
KAWASAN PERLINDUNGAN
SETEMPAT
KL
2-1
SEMPADAN
PANTAI
daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan
kondisi fisik pantai, minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat
2 0,02 97,6 - - - 2
KL
2-2
SEMPADAN
SUNGAI
1) Garis sempadan sungai bertanggul ditetapkan dengan batas lebar
sekurangkurangnya 5 (lima) meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggung.
2) Garis sempadan sungai tidak bertanggul ditetapkan berdasarkan
pertimbangan teknis dan sosial ekonomis oleh Pejabat yang berwenang.
3) Garis sempadan sungai yang bertanggul dan tidak bertanggul yang berada
di wilayah perkotaan dan sepanjang jalan ditetapkan tersendiri oleh Pejabat
yang berwenang
2 0,02 97,6 - - - 2
KL
2-3
SEMPADAN
DANAU
daratan sepanjang tepian danau/waduk yang lebarnya proporsional dengan
bentuk dan kondisi fisik danau/waduk antara 50-100 meter dari titik pasang
tertinggi ke arah darat
2 0,02 97,6 - - - 2
KL
2-4 EMBUNG AIR kawasan disekitar mata air dengan jari-jari sekurang-kurangnya 200 meter. 2 0,02 97,6 - - - 2
KL
3 RUANG TERBUKA HIJAU KL
3-1 HUTAN KOTA
1) lokasi sasaran kawasan terbuka hijau kota termasuk di dalamnya hutan
kota antara lain di kawasan permukiman, industri, tepi sungai/ pantai/jalan
yang berada di kawasan perkotaan;
2) hutan yang terletak di dalam wilayah perkotaan atau sekitar kota dengan
luas hutan minimal 0,25 hektar;
3) hutan yang terbetuk dari komunitas tumbuhan yang berbentuk kompak
pada satu hamparan, berbentuk jalur atau merupakan kombinasi dari bentuk
kompak dan bentuk jalur;
4) jenis tanaman untuk hutan kota adalah tanaman tahunan berupa pohon-
pohonan, bukan tanaman hias atau herba, dari berbagai jenis baik jenis asing
atau eksotik maupun jenis asli atau domestik;
5) Jenis tanaman untuk kawasan terbuka hijau kota adalah berupa pohon-
pohonan dan tanaman hias atau herba, dari berbagai jenis baik jenis asing
atau eksotik maupun jenis asli atau domestik.
2 0,02 97,6 - - - 2
KL
KAWASAN
LINDUNG
ZONA
SPESIFIK
ZONA
TEKNIS
SPESIFIKASI
KDB
maks
KLB
maks
KDH
MIN
GSB
Depan
GSB
Samping
GSB
Belakang
Tinggi
Bangunan
Hirarki II Hirarki III
KL
KAWASAN
LINDUNG
ZONA DASAR
Hirarki I
KL
3-2
TEMPAT
PEMAKAMAN
UMUM
daratan yang dipergunakan sebagai tempat pemakaman biasanya dikelola
oleh masyarakat setempat dan diambil alih pengelolaannya oleh pemerintah
10 0,1 88 - - - 1
KB
KAWASAN
BUDIDAYA
R PERUMAHAN R
1 RUMAH KEPADATAN TINGGI R
1-1
Rumah tunggal dengan koefisien dasar bangunan sedang (maks. 80%)
dengan jumlah lantai maksimum 2
80 1,6 10 R R R 2
R
1-2
Rumah kopel atau deret dengan koefisien dasar bangunan sedang (maks.
80%) dengan jumlah lantai maksimum 2
80 1,6 40 R R R 2
R
2
RUMAH KEPADATAN
SEDANG
R
2-1
Rumah tunggal dengan koefisien dasar bangunan sedang (maks. 60%)
dengan jumlah lantai maksimum 2
60 1,2 28 R R R 2
R
2-2
Rumah kopel atau deret dengan koefisien dasar bangunan sedang (maks.
60%) dengan jumlah lantai maksimum 2
60 1,2 10 R R R 2
R
3
RUMAH KEPADATAN
RENDAH
R
3-1 Rumah dengan koefisien dasar bangunan rendah (maks 30%) 40 0,8 64 R R R 2
R
3-2 Rumah dengan koefisien dasar bangunan rendah (maks. 40%) 40 0,8 52 R R R 2
R
4 RUMAH SUSUN R
4-1
Rumah susun (berlantai banyak) berupa bangunan apartemen atau
kondominium
50 3 52 R R R 2
R
4-2
Rumah susun (berlantai banyak) berupa bangunan rumah susun sederhana
dengan jumlah lantai maksimum 5
40 2,4 28 R R R 2
K
K1
KOMPLEKS K
1-1
Perkantoran pemerintah baik berupa bangunan tunggal maupun kompleks,
dengan KDB rendah
40 1,6 28 R R R 4
PUSAT BISNIS K
1-2
Kegiatan perkantoran umum dengan KDB rendah, baik perkantoran tunggal
maupun kompleks pusat bisnis. Dimungkinkan terdapat kegiatan
perdagangan sebagai penunjang (restoran, toko buku, dan sebagainya
40 1,6 28 R R R 4
PERKANTORAN DERET K
1-3
Kegiatan perkantoran umum dengan bangunan berderet. Dimungkinkan juga
kegiatan perdagangan ritel skala kecil dan manufaktur terbatas.
60 2,4 10 R R R 4
RUMAH KANTOR K
1-4
Kegiatan perkantoran dengan GSB=0, untuk kegiatan perkantoran umum
berupa rumah/kantor.
80 3,2 64 R R R 4
KL
KAWASAN
LINDUNG
PERKANTORAN
ZONA
SPESIFIK
ZONA
TEKNIS
SPESIFIKASI
KDB
maks
KLB
maks
KDH
MIN
GSB
Depan
GSB
Samping
GSB
Belakang
Tinggi
Bangunan
Hirarki II Hirarki III
KL
KAWASAN
LINDUNG
ZONA DASAR
Hirarki I
K
2
PERDAGANGAN SKALA
KOTA
K
2-1
PERDAGANGAN
JASA TUNGGAL
Kegiatan perdagangan skala pelayanan Kota dengan bentuk bangunan
rumah pribadi atau rumah toko tidak berdampingan dalam satu lokasi
60 2,4 28 R R R 4
K
2-2
PERDAGANGAN
JASA DERET
Kegiatan perdagangan skala pelayanan Kota dengan bentuk bangunan
rumah pribadi atau rumah toko berdampingan dalam satu lokasi
60 2,4 10 R R R 4
K
3
PERDAGANGAN SKALA
KECAMATAN
K
3-1
PERDAGANGAN
JASA TUNGGAL
Kegiatan perdagangan skala pelayanan Kecamatan dengan bentuk bangunan
rumah pribadi atau rumah toko tidak berdampingan dalam satu lokasi
60 2,4 28 R R R 4
K
3-2
PERDAGANGAN
JASA DERET
Kegiatan perdagangan skala pelayanan Kecamatan dengan bentuk bangunan
rumah pribadi atau rumah toko tidak berdampingan dalam satu lokasi
60 2,4 10 R R R 4
SU
1 SARANA PENDIDIKAN SU
1-1
PENDIDIKAN
DASAR
Kegiatan belajar mengajar untuk anak usia 6 - 12 tahun 60 2,4 40 R R R 4
SU
1-2
PENDIDIKAN
MENENGAH
Kegiatan belajar mengajar untuk anak usia 12 - 15 tahun 60 2,4 40 R R R 4
SU
1-3
PENDIDIKAN
TINGGI
Kegiatan belajar mengajar untuk anak usia 15 - 18 tahun 60 2,4 40 R R R 4
SU
2 SARANA KESEHATAN SU
2-1
SKALA
PELAYANAN
LINGKUNGAN
Fasilitas Kesehatan pada skala pelayanan lingkungan berupa Puskesmas dan
Posyandu
60 2,4 40 R R R 4
SU
2-2
SKALA
PELAYANAN
KECAMATAN
Fasilitas kesehatan pada skala pelayanan kecamatan berupa Puskesmas,
Bidan, Praktik dokter
60 2,4 40 R R R 4
SU
2-3
SKALA
PELAYANAN KOTA
Fasilitas kesehatan pada skala pelayanan kota berupa Rumah Sakit 60 2,4 40 R R R 4
SU
3 SARANA PERIBADATAN SU
3-1
SKALA
PELAYANAN
LINGKUNGAN
Fasilitas ibadah pada skala pelayanan lingkungan berupa mushola 60 2,4 40 R R R 4
SU
3-2
SKALA
PELAYANAN
KECAMATAN
Fasilitas ibadah pada skala pelayanan kecamatan berupa mesjid, gereja, dan
vihara
60 2,4 40 R R R 4
SU
3-3
SKALA
PELAYANAN KOTA
Fasilitas ibadah pada skala pelayanan Kota berupa mesjid agung 60 2,4 40 R R R 4
PERDAGANGAN &
JASA
SU SARANA UMUM
ZONA
SPESIFIK
ZONA
TEKNIS
SPESIFIKASI
KDB
maks
KLB
maks
KDH
MIN
GSB
Depan
GSB
Samping
GSB
Belakang
Tinggi
Bangunan
Hirarki II Hirarki III
KL
KAWASAN
LINDUNG
ZONA DASAR
Hirarki I
SU
4 SARANA TRANSPORTASI SU
4-1 TERMINAL LOKAL Terminal dengan skala pelayanan lokal 60 1,2 40 R R R 2
SU
4-2
TERMINAL
REGIONAL
1) Titik simpul dalam jaringan trasnportasi jalan dan berfungsi sebagai
pelayanan umum, tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan
pengoperasian lalu-lintas.
2) Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk
melancarkan arus penumpang dan barang.
3) Terminal terdiri dari Terminal tipe A, tipe B dan Tipe C.
60 1,2 40 R R R 2
SU
4-3 PELABUHAN
Tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi
yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran
dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra
dan antar moda transportasi;
60 1,2 40 R R R 2
SU
4-4 DERMAGA 60 1,2 40 R R R 2
SU
4-5 BANDARA UDARA
Lapangan terbang yang digunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat
udara, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat kargo dan atau pos,
serta dilengkapi dengan fasilitas kasper sebagai tempat perpindahan antar
moda transportasi
60 2,4 40 R R R 4
SU
5
SARANA REKREASI DAN
OLAH RAGA
SU
5-1 SPORT CENTER
Sarana yang secara teknis dipergunakan sebagai pemusatan tempat
olahraga, seperti tenis, badminton dan lapangan bola
60 2,4 40 R R R 4
SU
5-2 LAPANGAN GOLF Sarana yang dipergunakan untuk bermain olahraga golf 20 0,02 97,6 R R R 2
SU
5-3
LAPANGAN
SEPAKBOLA
Sarana yang dipergunakan untuk bermain olahraga sepakbola dengan ukuran
luas kurang lebih 100 x 50 m
40 1,2 28 R R R 3
SU SARANA UMUM
ZONA
SPESIFIK
ZONA
TEKNIS
SPESIFIKASI
KDB
maks
KLB
maks
KDH
MIN
GSB
Depan
GSB
Samping
GSB
Belakang
Tinggi
Bangunan
Hirarki II Hirarki III
KL
KAWASAN
LINDUNG
ZONA DASAR
Hirarki I
IG
1 INDUSTRI IG
1-1 INDUSTRI KECIL
Industri yang memiliki kegiatan pengolahan dalam rumah tangga dan
biasanya tidak bisa memproduksi barang dalam jumlah besar
50 1 40 R R R 2
IG
1-2 INDUSTRI SEDANG
Industri yang memiliki kegiatan pengolahan dalam skala lokal kecamatan,
dimana memproduksi barang kebutuhan antar kota atau kabupaten
50 1 40 R R R 2
IG
1-3 INDUSTRI BESAR
Industri yang memiliki kegiatan pengolahan dalam skala kota sampai nasional
dimana memproduksi barang hingga dapat diekspor dalam skala besar.
50 1 40 R R R 2
P
1 SARANA PEMERINTAHAN P
1-1 PELAYANAN KOTA Sarana pemerintahan untuk skala Kota 40 1,6 28 R R R 4
P
1-2
PELAYANAN
KECAMATAN
Sarana pemerintahan untuk skala Kecamatan 40 1,6 28 R R R 4
P
1-3
PELAYANAN
KELURAHAN
Sarana pemerintahan untuk skala Kelurahan 40 1,6 28 R R R 4
M MILITER
Kantor atau instalasi militer termasuk tempat latihan baik pada tingkatan
nasional, Kodam, Korem, Koramil, Polda, Polwil, polsek dan sebagiannya
60 1,2 40 R R R 2
A1 PERTANIAN
1) kawasan yang secara teknis dapat dimanfaatkan sebagai kawasan
pertanian lahan kering;
2) kawasan yang apabila dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian lahan kering
secara ruang dapat memberikan manfaat untuk :
meningkatkan produksi pertanian dan mendayagunakan investasi;
meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor
serta kegiatan ekonomi sekitarnya;
meningkatkan fungsi lindung;
meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam;
meningkatkan pendapatan masyarakat;
meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;
menciptakan kesempatan kerja;
meningkatkan ekspor;
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
20 0,02 97,6 R R R 2
P1 PEMERINTAHAN
IG
INDUSTRI &
PERGUDANGAN
ZONA
SPESIFIK
ZONA
TEKNIS
SPESIFIKASI
KDB
maks
KLB
maks
KDH
MIN
GSB
Depan
GSB
Samping
GSB
Belakang
Tinggi
Bangunan
Hirarki II Hirarki III
KL
KAWASAN
LINDUNG
ZONA DASAR
Hirarki I
A2 PERKEBUNAN
1) kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan perkebunan;
2) kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perkebunan secara ruang
dapat memberikan manfaat untuk :
meningkatkan produksi perkebunan dan mendayagunakan investasi;
meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor
serta kegiatan ekonomi sekitarnya;
meningkatkan fungsi lindung;
meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdya alam;
meningkatkan pendapatan masyarakat;
meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;
meningkatkan kesempatan kerja;
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
20 0,02 97,6 R R R 2
A3 PERIKANAN
kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perikanan secara ruang
dapat
memberikan manfaat :
meningkatkan produksi perikanan dan mendayagunakan investasi;
meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor
serta kegiatan ekonomi sekitarnya;
meningkatkan fungsi lindung;
tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam;
meningkatkan pendapatan masyarakat;
meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;
menciptakan kesempatan kerja;
meningkatkan ekspor;
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
20 0,02 97,6 R R R 2
ZONA
SPESIFIK
ZONA
TEKNIS
SPESIFIKASI
KDB
maks
KLB
maks
KDH
MIN
GSB
Depan
GSB
Samping
GSB
Belakang
Tinggi
Bangunan
Hirarki II Hirarki III
KL
KAWASAN
LINDUNG
ZONA DASAR
Hirarki I
PT PERTAMBANGAN
1) Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk pemusatan kegiatan
pertambangan, serta tidak mengganggu kelestarian fungsi lingkungan hidup.
2) Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan pertambangan secara
ruang akan memberikan manfaat dalam:
meningkatkan produksi pertambangan
meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor
serta kegiatan ekonomi sekitarnya
tidak mengganggu fungsi lindung
tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam
meningkatkan pendapatan masyarakat
meningkatkan pendapatan nasional dan daerah
meningkatkan kesempatan kerja
meningkatkan ekspor
meningkatkan perkembangan masyarakat
Catatan:
Kriteria/karakteristik pertambangan (TB-1, TB-2, TB-3), dapat mengacu pada
Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1980 tentang Penggolongan Bahan-
Bahan Galian.
40 0,4 97,6 R R R 1
TPA
TEMPAT
PEMBUANGAN
AKHIR SAMPAH
Kawasan yang secara teknis dapat digunakan sebagai pemusatan
pembuangan sampah yang diambil dari Tempat Pembuangan Sementara dan
diangkut secara komunal oleh truk-truk sampah
20 0,02 97,6 R R R 2
ADI DARMA
WALIKOTA BONTANG

Anda mungkin juga menyukai