Oleh :
DR. Firmansyah, Ir., MT.
Perkembangan Kota
Kebutuhan Ruang
beberapa kota lainnya yang direncanakan dan dibangun sebelumnya telah tumbuh dan
berkembang.
Kota lengkap yang ditentukan, direncanakan, dibangun dan dikembangkan pada suatu
fungsi permukiman atau kota kecil yang telah ada di sekitar kota induk untuk membantu
pengembangan wilayah sekitar kota atau mengurangi beban kota induk.
Kota yang cukup mampu untuk berfungsi sebagai kota yang mandiri dalam arti dapat
memenuhi kebutuhan pelayanan kebutuhan serta kegiatan usahanya sendiri atau sebagian
besar dari penduduknya.
Kota baru juga dapat berupa suatu lingkungan permukiman berskala besar yang
direncanakan dan dibangun untuk mengatasi masalah kekurangan perumahan di suatu kota
besar. Secara fungsional kota baru masih banyak tergantung kepada peran dan fungsi kota
induknya. Dari segi jarak lokasinya berdekatan dengan kota induknya. Kota baru ini dikatakan
juga sebagai ‘kota satelit’ dari kota induk tersebut.
TINJAUAN TEORITIS KOTA BARU
KATEGORI KOTA BARU
Secara fungsional pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama yaitu :
Kota baru yang direncanakan dan dikembangkan dalam kaitannya dengan suatu kota yang
telah tumbuh dan berkembang. Umumnya jenis kota baru demikian dimaksudkan sebagai
suatu upaya untuk membantu memecahkan permasalahan yang terjadi pada kota yang telah
ada tersebut.
Kota baru yang direncanakan dan dikembangkan tersendiri yang walaupun fungsinya
mempunyai kaitan dengan kota-kota yang telah tumbuh dan berkembang, tetapi kota-kota ini
dikembangkan dengan fungsi khusus yang berkaitan dengan potensi tertentu. Kota demikian
dapat dibangun sama sekali baru di atas suatu wilayah perawan atau dari suatu permukiman
atau kota kecil yang kemudian dikembangkan sehaingga memiliki kelengkapan sebagai suatu
kota. Kota Baru demikian dikatakan sebagai ‘Independent New Town’ atau ‘Self Sufficient New
Town’ atau ‘Kota Baru Mandiri.
Natural
Natural Resources
Resources
NEW
NEW TOWN
TOWN Town
Town
NEW URBAN
NEW
NEW COMMUNITY
COMMUNITY Single-Product
Single-Product
Town
Town
NEW
NEW CITY
CITY
SETTLEMENTS
Energy
Energy Town
Town
COMPANY
COMPANY TOWN
TOWN
Project
Project
DEVELOPMENT
DEVELOPMENT Construction
Construction
TOWN
TOWN Town
Town
REGIONAL
REGIONAL GROWT
GROWT Military
SETTLEMENTS
SETTLEMENTS WITH
WITH CENTER Military Town
Town
ECONOMICS CENTER
ECONOMICS
SELF- Resort
Resort Town
Town
SELF- FREESTANDING
CONTAINMENT FREESTANDING
CONTAINMENT COMMUNITY
COMMUNITY Retirement
Retirement Town
Town
ACCELERATED
ACCELERATED
GROWTH
GROWTH CENTER
CENTER
HORIZONTAL
HORIZONTAL CITY
CITY
VERTICAL
VERTICAL CITY
CITY
NEW
NEW TOWN
TOWN IN-
IN-
NEW
NEW URBAN
URBAN CITY
CITY
SETTLEMENTS
SETTLEMENTS
SATELLITE
SATELLITE TOWN
TOWN
MICRO
MICRO TOWN
TOWN
SETTLEMENTS
SETTLEMENTS LAND
LAND SUBDIVISION
SUBDIVISION
WITHOUT
WITHOUT
CONOMICS
CONOMICS PLANNED
PLANNED UNIT
UNIT
SELF-
SELF- DEVELOPMENT
DEVELOPMENT
CONTAINMENT
CONTAINMENT (PUD)
(PUD)
NEW
NEW TOWN
TOWN
INTOWN
INTOWN
KATEGORI KOTA BARU
SIFAT
KEMAMPUAN JENIS KOTA BARU FUNGSI KOTA DASAR PENGEMBANGAN KOTA LETAK GEOGRAFIS
KOTA BARU
1. Kota Umum Pusat pemerintahan Dikembangkan pada lahan Pada wilayah baru
perawan Berjarak lebih dari 60 km dari
Dikembangkan dari kota kecil kota besar atau kota menengah
yang telah ada lainnya
2. Kota Kota industri Dikembangkan pada lahan Pada wilayah lahan perawan
perusahaan Kota pertambangan perawan atau pada permukiman atau
Kota usaha hutan Dikembangkan pada kota kecil yang telah ada
permukiman atau kota yang Pada umumnya berjarak lebih
berdekatan dengan kegiatan besar dari 60 km dari kota besar
Mandiri usaha yang akan atau kota menengah lainnya
dikembangkan Terpisah oleh wilayah bukan
kota
3. Kota khusus Instalasi militer Dikembangkan pada lahan Pada wilayah baru atau
Instalasi ketenagaan perawan wilayah baru permukiman/kota kecil yang
Pusat penelitian dan Dikembangkan dari telah ada
percobaan permukiman atau kota kecil Berjarak fisik lebih besar dari 60
Pusat rekreasi (resort) yang telah ada km dari kota besar atau kota
Permukiman khusus menengah lainnya
1. Kota baru Perumahan / permukiman Dikembangkan pada lahan Wilayah pinggiran luar kota
satelit lengkap (dermitory town) kosong dan luas (minimum Berjarakm maks, 20 km dari
Permukiman berskala besar 1.000 Ha) di pinggiran kota kota induk
Terpisah oleh suatu jalur hijau
(green belt)
Penunjang 2. Kota baru Perumahan / permukiman Peningkatan dan Permukiman atau kota kecil
metropolitan berskala besar yang lengkap pengembangan permukiman yang telah ada
tetapikegiatan kerja sebagian atau kota kecil yang sudah Berjarak sampai 50 km dari kota
besar penduduknya di kota ada di sekitar kota induk
induk metropolis di wilayah Terpisah oleh wilayah bukan
metropolitan kota
9757500
Jala
nP
Surat Bupati Ketapang No: 654.1/35/DPU-E
rop
2°112'
2°112'
Tanggal 8 Januari 2013, tentang: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
ins
PETA INFORMASI LAHAN UNTUK INDUSTRI DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI
i
DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI KEINDUSTRIAN WILAYAH I
PABRIK ALUMINA DAN ALUMINIUM SERTA
PELABUHAN KHUSUS UNTUK KEPENTINGAN
Selat Karimata SENDIRI PT. BORNEO ALUMINDO PRIMA
PT. BORNEO
ALUMINDO PRIMA DI DESA PAGAR MENTIMUN KECAMATAN PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
2.340 Ha MATAN HILIR SELATAN KORIDOR KALIMANTAN
(INFORMASI LAHAN) Luas = 2.340 Ha (NUNUKAN, PANGKALANBUN DAN KETAPANG)
9755000
9755000
GAMBAR
2°114'
JALAN PROPINSI
GARIS PANTAI
9752500
9752500
INFORMASI LAHAN KAWASAN INDUSTRI
9750000
(K
et
ap
an
g
-K
2°116'
2°116'
Surat Bupati Ketapang No: 654.1/2283/DPU-E
en
9747500
2°118'
2°118'
PT. KETAPANG
9745000
9745000
BANGUN SARANA
1.375 Ha
(INFORMASI LAHAN)
9742500
1. Surat Bupati Ketapang No: 654.1/2283/DPU-E
Lahan
Tanggal 10 Desember 2012
2°120'
2°120'
110°4' 110°6' 110°8' 110°10' 110°12' 2. Surat Bupati Ketapang No: 654.1/35/DPU-E
395000 397500 400000 402500 405000 407500 410000 412500 Tanggal 8 Januari 2013
395000 397500 400000 402500 405000 407500 410000 412500
110°4' 110°6' 110°8' 110°10' 110°12'
9757500
9757500
Jal
nPa
ro p
2°112'
2°112'
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
ins
DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI
i
DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI KEINDUSTRIAN WILAYAH I
Selat Karimata
PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
KORIDOR KALIMANTAN
(NUNUKAN, PANGKALANBUN DAN KETAPANG)
9755000
9755000
GAMBAR
Keputusan Bupati Ketapang No: 249/PEM/2013
tentang: PETA IZIN LOKASI
PEMBERIAN IZIN LOKASI PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI PAGAR MENTIMUN
PABRIK ALUMINA DAN ALUMINIUM SERTA KABUPATEN KETAPANG
PELABUHAN KHUSUS UNTUK KEPENTINGAN KETERANGAN
2°114'
2°114'
9752500
9752500
Luas = 1.150 Ha
KAWASAN INDUSTRI
9750000
9750000
(K
et
ap
tentang:
-K
2°116'
2°116'
en
KAWASAN INDUSTRI
ng
an
9747500
9747500
PT. KETAPANG
BANGUN SARANA
2°118'
2°118'
1.000 Ha
(IZIN LOKASI)
9745000
9745000
9742500
9742500
Lokasi
2°120'
2°120'
110°4' 110°6' 110°8' 110°10' 110°12' 2. Keputusan Bupati Ketapang No: 249/PEM/2013
395000 397500 400000 402500 405000 407500 410000 412500
PT. KETAPANG BANGUN SARANA
Izin lokasi1000 Ha
Ke Pelabuhan
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI
DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI KEINDUSTRIAN WILAYAH I
Ja
KORIDOR KALIMANTAN
la
n
(NUNUKAN, PANGKALANBUN DAN KETAPANG)
Pr
op
in
GAMBAR
si
(K
MASTER PLAN
eta
KAWASAN INDUSTRI PAGAR MENTIMUN
pa
KABUPATEN KETAPANG
ng KETERANGAN
- Ke BATAS WILAYAH PERENCANAAN
nd
a JALAN PROPINSI
wa
ng GARIS PANTAI
an
PENGGUNAAN LAHAN
)
INDUSTRI
UMKM
ANEKA INDUSTRI
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR
INFRASTRUKTUR KAWASAN
PEMADAM KEBAKARAN
Master
(IZIN LOKASI PT. KETAPANG BANGUN SARANA)
SKALA 1 : 30.000
Plan
2. Keputusan Bupati Ketapang No: 249/PEM/2013
KRITERIA PENGEMBANGAN KOTA BARU
JENIS KOTA BARU
KRITERIA UMUM
KOTA BARU MANDIRI KOTA BARU PENUNJANG
Fungsi Kota :
Esensi 1. Suatu kota mandiri yang dapat memenuhi 1. Memecahkan masalah kekurangan perumahan di kota
Pengembangan kebutuhan kegiatan usaha dan fasilitasnya induk/kota besar
sendiri 2. Mengatur perkembangan permukiman berskala besar di
2. Mengembangkan pusat pengembangan yang wilayah pinggiran luar kota
dapat mendorong pembangunan wilayah 3. Menumbuhkan pusat-pusat kegiatan baru di wilayah
3. Mengembangkan pusat-pusat baru yang dapat perkotaan (wilayah metropolitan) dari kota besar / kota
berfungsi sebagai daya tarik baru bagi arus induk
urbanisasi 4. Pemerataan penyebaran penduduk
Fungsi utama kota Ditetapkan sesuai dengan potensi sosial ekonomi,1. Sebagai pusat tempat tinggal (dormitory town)
sumber daya alam dan sosial budaya yang dimiliki2. Sebagai lokasi suatu kegiatan-kegiatan perkotaan dari
kota induk
Hiararki kota Ditetapkan sesuai dengan kebijaksanaan Merupakan bagiiian dari kota induk yang hierarki
pengembangan kota masional atau regional fungsionalnya harus dipertimbangkan berdasarkan struktur
internal kota induk atau dalam lingkup wilayah perkotaan
(RUTRP)
Kelembagaan Ditetapkan berdasarkan kewenangan sistem Ditetapkan sebagai bagian dari sistem administrasi
pemerintahan yang berlaku dan mencakup wilayah pemerintahan kota induk yang bersangkutan, misalnya
kota baru tersebut kelurahan, kecamatan atau wilayah administrasi tertentu
Besar Kota :
Kependudukan Ditetapkan berdasarkan jenis, fungsi utama dan Ditetapkan berdasarkan fungsin utamanya sebagai pusat
komponen penunjang yang ditetapkan di atas. permukiman yang didominasi perusahaan
Berdasarkan batasan umum kota baru mandiri akan
berpenduduk 60.000 s.d. 150.000
Pengembangan Kota:
Letak Geografis Pengembangan kota yang disesuaikan dengan Pada wilayah pinggiran luar kota induk atau di dalam wilayah
keadaan geografisnya. Umumya berlokasi lebih perkotaan (metropolitan) dari kota induk. Umumnya
besar dari 60 km dari kota menengah atau kota berlokasi antara 5 sampai 20 km dari kota induknya.
besar lain
Keadaan fisik dan Lebih mempertimbangkan faktor-faktor fisik alami Lebih mempertimbangkan faktor-faktor fisik binaan
penggunaan lahan
Pengembangan Pengembangan faktor wilayah Pertimbangan faktor kota induk dan wilayah perkotaan /
fisik wilayah metropolitan.
POSSIBLE
GOALS OF
ALTERNATIVE
NEW URBAN
SETTLEMENTS
SUMMARY OF CHARACTERISTICS OF NEW URBAN SETTLEMENTS
HORIZONTAL CITY
COMPANY TOWN
SATELLITE TOWN
METRO TOWN
VERTICAL CITY
NEW TOWN
NEW CITY
CHARACTERISTIC