Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN RENCANA

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


JALAN KESEHATAN DAN JALAN STADION
KABUPATEN PAMEKASAN
Latar Belakang
• Kawasan Jalan Kesehatan dan Jalan Stadion, adalah kawasan perkotaan Pamekasan yang merupakan
Wilayah kawasan pusat kota sebagai fungsi aktivitas ekonomi perdagangan, perkantoran dan pendidikan
Studi

• bagian dari lingkungan kota beberapa kawasan diantaranya memiliki pertumbuhan fisik yang cepat
namun berkembang kurang tertib, tidak selaras dan serasi dengan lingkungannya
Masalah

• kawasan tersebut menjadi tidak produktif


Akibat

• memerlukan pengaturan lebih khusus terutama dari segi tata bangunan dan lingkungannya
• penataan dengan disiapkannya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Solusi

• mencapai kualitas lingkungan yang lebih baik


• memberikan arahan terhadap pemanfaatan lahan sesuai Tata Ruang yang berlaku
• arahan pengendalian pemanfaatan ruang dan menindaklanjuti rencana rinci tata ruang
Fungsi RTBL
• panduan rancangan kawasan dalam rangka perwujudan kualitas bangunan gedung dan lingkungannya
MAKSUD, TUJUAN, SASARAN
Maksud
• sebagai panduan umum yang menyeluruh dan memiliki kepastian hukum tentang perencanaan tata bangunan
dan lingkungan di Kawasan Jalan Kesehatan dan Jalan Stadion

Tujuan
• Terarahnya penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di Kawasan Jalan Kesehatan dan Jalan
Stadion kawasan Perkotaan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan.
• Tersusunnya dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Jalan Kesehatan dan Jalan
Stadion, yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
• Tersusunnya naskah peraturan tentang penetapan Dokumen RTBL pada Kawasan Jalan Kesehatan dan Jalan
Stadion.

Sasaran
• Mengarahkan jalannya pembangunan dan pengendalian pertumbuhan fisik lingkungan/kawasan di Jalan
Kesehatan dan Jalan Stadion sejak dini
• Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang tertib, selaras dan sesuai dengan lingkungannya sehingga
kawasan tersebut menjadi produktif
• Mewujudkan pemanfaatan ruang yang efektif, tepat guna dan spesifik sesuai dengan rencana tata ruang
• Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan lingkungan/kawasan
• Mewujudkan implementasi pembangunan yang sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam
pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan
• Melengkapi peraturan tentang tata bangunan dan lingkungan Jalan Kesehatan dan Jalan Stadion Kecamatan
Pamekasan dan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan.
TINJAUAN KEBIJAKAN
RTRW Kabupaten Pamekasan 2012--2032

• Tujuan penataan ruang Kabupaten Pamekasan yaitu


mewujudkan ruang wilayah kabupaten yang dapat
mengoptimalkan pengembangan sumber daya, khususnya
sumber daya alam berbasis pertanian, peternakan, perkebunan
dan perikanan dalam menunjang pembangunan secara
harmonis, terpadu, seimbang dan berkelanjutan.
• Wilayah perencanaan berada pada area PKW dan difungsikan
sebagai kawasan perkotaan Pamekasan
• Perkotaan Pamekasan sebagai pusat pemerintahan, pusat
permukiman perkotaan, pusat perdagangan dan jasa skala
regional, pusat simpul utama transportasi skala regional,
pusat kesehatan skala regional, dan pusat pelayanan pendidikan
tingkat Perguruan Tinggi;
BATAS WILAYAH PERENCANAAN
WILAYAH PERENCANAAN JALAN
KESEHATAN DAN JALAN STADION

berada di perbatasan antara Kelurahan


Barurambat Kota, Kecamatan Pamekasan
dan Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan
Pademawu.

Luas kawasan perencanaan ± 20,5 ha.

Batas wilayah perencanaan menggunakan batas jalan


yang berbatasan dengan Jalan Stadion dan Jalan
Kesehatan.

• Sebelah utara : Jalan Raya Nyalaran


• Sebelah selatan : Jalan Jokotole
Batas wilayah perencanaan adalah :
• Sebelah timur : Jalan Bonorogo
• Sebelah barat : Jalan KH. Agus Salim
Persimpangan Jl.Ronggosukowati-Jl.Stadion Batas Jl.Stadion – Jl.Raya Nyalaran
Terminal Lama

Stadion R.Suryonoto
Persimpangan Jl.Bonorogo-Jl.Stadion

Persimpangan Jl.Kesehatan-Jl.Balaikambang

Jembatan Masjid Babussalam

Persimpangan Jl.Kesehatan-Jl.Stadion Persimpangan Jl.Stadion-Jl.Jokotole


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
VISI Kawasan Terpadu

• Pengembangan koridor direncanakan terpadu peruntukannya


sesuai dengan arahan RTRW Kabupaten Pamekasan dan
RDTR Kecamatan Pamekasan dan RDTR Kecamatan
Pademawu.

Nyaman
Visi Pembangunan
• Dengan menyediakan fasilitas pelengkapa kawasan sehingga
membuat penduduk maupun pendatang merasa nyaman

Dinamis

“Mewujudkan • Rencana pengembangan disusun untuk mendukung


Pengembangan Koridor perkembangan kawasan.
Jalan Kesehatan dan Jalan
Stadion Sebagai Kawasan
Terpadu yang Harmonis, Berkelanjutan
Seimbang dan
Berkelanjutan ” • Rencana pembangunan mengikuti konsep pengembangan yang
berkelanjutan dimana ada pengaturan antara lahan terbangun
dan tidak terbangun, penggunaan lahan dengan konsep mixed
use dan penataan jalur jalan yang terintegrasi.
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN

TERCIPTANYA CITRA KAWASAN STADION SEBAGAI


PUSAT KOMERSIAL, BUDAYA DAN OLAHRAGA
DENGAN KONSEP REKREATIF, EDUKATIF DAN ASRI

Segmen 1 Segmen 2 Segmen 3

• Konsep : revitalisasi • Konsep : revitalisasi • Konsep : revitalisasi


dan beautifikasi dan beautifikasi dan beautifikasi
sebagai pusat sebagai kegiatan sebagai kawasan
komersial Budaya culture & sport pendukung
• Karakter : aktif centre • Karakter : tenang,
• Karakter : aktif akrab
RENCANA MAKRO KAWASAN
Prospek Pertumbuhan Ekonomi
• berdasarkan RTRW Kabupaten Pamekasan diarahkan untuk :
• perdagangan jasa
• RTH
• sarana pelayanan umum berupa perkantoran, pendidikan dan
peribadatan
Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
• Kawasan perencanaan memiliki karakter lingkungan tanah
datar/landai dengan beragam fungsi diatasnya dan sekelilingnya
merupakan area bangunan perkotaan.
• Sehingga secara daya dukung fisik kawasan selain berorientasi
kepada pemenuhan fasilitas sesuai kebutuhan guna lahan, juga
dapat direncanakan sebagai penggunaan lahan lain yang memiliki
kemungkinan daya tarik ekonomi lebih besar
RENCANA PEMBAGIAN FUNGSI SEGMEN

SEGMEN 3 :
Fungsi utama : industri
Fungsi penunjang : perdagangan dan jasa

SEGMEN 2 :
Fungsi utama : sosial budaya dan RTH/olahraga
Fungsi penunjang : perdagangan dan jasa

SEGMEN 1 :
Fungsi utama : pemerintahan
Fungsi penunjang : perdagangan dan jasa
RENCANA PEMBAGIAN GUNA LAHAN
SEGMEN 1

Rencana
Eksisting
• Pertahanan • Perkantoran swasta
keamanan • Perkantoran
• Permukiman pemerintahan
• Peribadatan • Pendidikan
• Perdagangan dan • Perdagangan dan
jasa jasa tunggal
• Pendidikan • Perdagangan dan
• Pemerintahan dan jasa deret
pelayanan umum • Pertahanan dan
• Lahan kosong keamanan
• Kesehatan • Kawasan
• Bangunan kosong perlindungan
setempat
RENCANA PEMBAGIAN GUNA LAHAN
SEGMEN 2

Rencana
Eksisting
• Permukiman • Perdagangan
• Peribadatan dan jasa
• Perdagangan tunggal
dan jasa • Pertahanan dan
• Pendidikan keamanan
• Pemerintahan • Aneka Industri
dan • Olahraga
pelayanan • Pendidikan
umum • Perkantoran
• Kesehatan pemerintahan
• Kebudayaan • Transportasi
dan rekreasi • Rumah
• Transportasi kepadatan
sedang
RENCANA PEMBAGIAN GUNA LAHAN
SEGMEN 3

Eksisting

Rencana
• Permukiman • Perdagangan dan jasa
• Peribadatan tunggal
• Pergudangan • Perkantoran
• Perdagangan dan jasa pemerintahan
• Pendidikan • Pendidikan
• Pemerintahan dan • Aneka industri
pelayanan umum
• Kesehatan
• Industri
RENCANA KOEFISIEN DASAR BANGUNAN (kdb)
No Guna Lahan Rencana
KDB (%)
1 Perdagangan 90-100
2 Jasa 90-100
3 Perkantoran 40-60
4 Perkantoran swasta 40-60
5 Fasilitas umum 50-60
6 Fasilitas sosial 50-60
7 Industri besar 40-50
8 Industri sedang 40-60
9 Industri rumah tangga 50-70
10 Perumahan kavling besar 30-50
11 Perumahan kavling sedang 50-60
12 Perumahan kavling kecil 60-75
13 Perumahan sangat sederhana 60-80
14 Perumahan kawasan khusus 80-90
15 Perumahan perkampungan 80-90
16 Rumah susun 20-30
RENCANA KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB)
No Guna Lahan Rencana
KLB
1 Perdagangan 1-3,0
2 Jasa 0,9-3,00
3 Perkantoran 0,4-1,8
4 Perkantoran swasta 0,4-1,2
5 Fasilitas umum 0,5-1,8
6 Fasilitas sosial 0,5-1,8
7 Industri besar 0,4-1,0
8 Industri sedang 0,4-1,2
9 Industri rumah tangga 0,5-1,4
10 Perumahan kavling besar 0,3-1,25
11 Perumahan kavling sedang 0,5-1,2
12 Perumahan kavling kecil 0,6-1,2
13 Perumahan sangat sederhana 0,6-1,6

14 Perumahan kawasan khusus 0,8-0,9

15 Perumahan perkampungan 0,8-1,35


16 Rumah susun 0,8—1,2
RENCANA KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (klb)
No Guna Lahan Rencana
TLB (lantai)
1 Perdagangan Maksimal 6
2 Jasa Maksimal 6
3 Perkantoran Maksimal 6
4 Perkantoran swasta 3-6
5 Fasilitas umum 4-6
6 Fasilitas sosial 1-4
7 Industri besar 2-4
8 Industri sedang 2-4
9 Industri rumah tangga 2-4
10 Perumahan kavling besar 1-4
11 Perumahan kavling sedang 1-2
12 Perumahan kavling kecil 1-2
13 Perumahan sangat sederhana 1-2
14 Perumahan kawasan khusus 1
15 Perumahan perkampungan 1-2
16 Rumah susun 10-20
RENCANA GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)
Segmen Guna Lahan GSB

1 Perkantoran swasta min. 3 m

Perkantoran pemerintah

Perdagangan dan jasa deret

Perdagangan dan jasa tunggal

Pendidikan

Perkantoran pemerintah min. 3,5 m

Pendidikan

Perdagangan dan jasa deret

Pertahanan dan keamanan min. 5 m

Perdagangan dan jasa deret


2 Pertahanan dan keamanan min. 5 m

Aneka industri

Stadion

Perdagangan dan jasa tunggal

Pendidikan

Perkantoran pemerintahan
Transportasi

3 Perkantoran pemerintahan min. 3,5 m

Pendidikan

Perdagangan dan jasa tunggal

Aneka industri
RENCANA PERPETAKAN LAHAN
Fungsi rencana petak lahan

• untuk mengendalikan pengembangan


fisik bangunan

Rencana petak lahan

• lebih diarahkan untuk pembentukan


sistem kavling
• Petak lahan direncanakan paling
minimal masuk dalam kelas petak
lahan V dengan luas lahan 100 – 250m2
RENCANA ARSITEKTUR dan fasade BANGUNAN

Bangunan di sekitar ruas utama dibuat dengan bentuk arsitektur


bangunan yang menggunakan konsep laras, laras varian dan
kontras untuk menciptakan irama bangunan

Untuk konsep bangunan kunci, diarahkan untuk pengembangan


bangunan dengan arsitektural tradisonal
RENCANA SKYLINE BANGUNAN
eksisitng

rencana

eksisitng

rencana

Fungsi skyline Untuk membentuk hirarki antar massa bangunan, sehingga memberikan penekanan pada suatu hal yang
dianggap penting atau mencolok menurut besar, ketinggian, potongan atau penempatannya

Rencana skyline dibuat bervariasi (naik-turun), sehingga bangunan yang ada menjadi tidak monoton akan tetapi juga harus
tetap mempertimbangkan kesan harmonis dan sekuensial agar bangunan yang ada tetap tertata dengan rapi
RENCANA IDENTITAS LINGKUNGAN
Landmark koridor berupa gerbang masuk menuju jalan stadion

Jalur (path) direncakan sesuai dengan jalur kendaraan dan pedestrian way (trotoar)

Titik (nodes) tertentu yang menandai kawasan ini terdapat pada pertigaan atau perempatan

Identitas koridor ditunjukkan pada fasade bangunan, wajah jalan dan desain street furniture

 Desain nodes pada


persimpangan

 Desain jembatan
pada Jl. Stadion

 Desain landmark gerbang kawasan makam


RENCANA IDENTITAS LINGKUNGAN

 Desain landmark gerbang kawasan


RENCANA SIGNAGE/PENANDAAN

Pengarah rute
• Berada pada tikungan jalan

Pengenal bangunan, taman atau lapangan Desain signage pengarah rute atau pengenal bangunan

• Berada pada pinggir jalan untuk menunjukkan bangunan


peribadatan, lokasi penyebrangan, halte, stadion
Kontrol dan tanda lalu lintas
• Berada pada persimpangan jalan serta titik sebelum
kawasan pendidikan, stadion, terminal dan perkantoran
Informasi sejarah atau peristiwa Desain papan informasi sejarah/peristiwa

• Berada pada kawasan stadion dan makam budaya

Lambang berupa spanduk, bendera atau mural


• mural dapat memanfaatkan dinding kawasan industri
untuk meningkatkan citra kawasan, mural dapat berupa
adat istiadat atau budaya khas Pamekasan

Desain papan informasi pada halte


RENCANA SIGNAGE/PENANDAAN
Desain halte
RENCANA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

penerangan jalan perlu diletakkan pada tepi-tepi jalan dengan jarak


antar tiang sejauh 50 meter, tinggi tiang yang dianjurkan adalah 12-
15 meter

Ketinggian lampu penerang adalah 3-4 meter untuk menerangi jalur


pejalan kaki yang lebar, untuk ketinggian yang lebih intim seperti jalan
setapak, tempat duduk dan tanaman dapat digunakan ketingian yang
lebih rendah sesuai dengan fungsi yang diterangi.

Lampu penerangan di sepnajang koridor jalan menggunakan tipe


lampu merkuri atau LED

Penyediaan lampu penerangan agar mempertimbangkan segi estetika


untuk mempertahankan dan menonjolkan karakter lokal
RENCANA PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
RENCANA HIDRAN

Diperlukan hidran untuk menanggulangi


bencana kebakaran

diperlukan adanya pengadaan 6 unit hidran


umum dengan jarak 500 meter pada setiap
unitnya
RENCANA TEMPAT SAMPAH

Penyeragaman bentuk tempat sampah dalam satu koridor jalan.

Penempatan tempat sampah adalah pada lokasi yang dekat dengan


areal pedestrian dengan jarak antar tempat sampah sekitar 100
meter.

Ada pemisahan antara sampah organik dan sampah anorganik

Penyediaan tempat sampah agar mempertimbangkan segi estetika


RENCANA PEPOHONAN DAN TATA HIJAU
arahan untuk pengembangan vegetasi yang terintegrasi dengan fungsi trotoar dan
saluran drainase yang ada tanpa mengurangi fungsinya sebagai penghasil oksigen
dan pereda polusi

Pohon peneduh : kiara payung, tanjung dan angsana

Penyerap polusi : angsana, akasia daun besar, oleander, bugenvil, teh-tehan pangkas

Penyerap kebisingan : tanjung, kiara payung, teh-tehan pangkas, bugenvil, kembang


sepatu, oleander

Pemecah angin : cemara, kiara payung, angsana, tanjung, kembang sepatu

Pembatas pandang : bambu, cemara, kembang sepatu, oleander

Pengarah pandang : cemara, mahoni, kembang merak, hujan mas, kol banda, akalipa
hijau kuning, pangkas kuning
RENCANA SIRKULASI PERGERAKAN
hirarki dan dimensi jalan tetap sesuai dengan kondisi eksisting

rencana perubahan terletak pada kelengkapan atau wajah jalan


sirkulasi pejalan kaki diatur untuk mengakomodasi pertumbuhan
dan perubahan guna lahan. Untuk meningkatkan kenyamanan
pejalan kaki, pedestrian way dibuat lebih lebar dari kondisi
eksisting

rencana sirkulasi kendaraan pada jalur utama diperuntukkan bagi


semua jenis kendaraan kecuali kendaraan angkutan berat seperti
truk atau bus. Sedangkan untuk jalur sirkulasi harus bebas dari parkir
on street, untuk menghindari adanya hambatan
RENCANA PENAMPANG JALAN

Lokasi Sample Rencana


Penampang Jalan
ILUSTRASI RENCANA PENAMPANG JALAN
RENCANA SISTEM PERPARKIRAN
Direncanakan adanya pengaturan sirkulasi masuk dan keluar
kendaraan dan pengaturan parkir di dalam tapak untuk meminimalisasi
hambatan badan Jalan yang digunakan untuk parkir kendaraan

Rencana sirkulasi antar bangunan dengan dibuat jalur khusus untuk


pejalan kaki serta pengaturan parkir di dalam tapak (off street) untuk
menghilangkan hambatan samping
RENCANA TROTOAR
Terdapat beberapa lokasi trotoar yang perlu perbaikan kondisi dari
kondisi eksisting
Pembuatan
trotoar Penambahan lebar trotoar menjadi 2,5 meter pada seluruh segmen
koridor

Trotoar dibuat berkelanjutan dengan desain ramah terhadap difabel

Trotoar dibuat dengan kriteria sbb :

• Trotoar dengan perkerasan rabat beton dengan desain motif.


penambahan • Ukuran trotoar pada koridor jalan wilayah perencanaan dengan
lebar pedestrian 2,5 meter.
lebar trotoar
• Ukuran trotoar pada koridor jalan penghubung dengan lebar
pedestrian 1,5 meter.

Perbaikan
kualitas
ILUSTRASI RENCANA TROTOAR
RENCANA PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)

Konsep

PKL disediakan area untuk berjualan

Tujuan Untuk meningkatkan daya tarik


kawasan dengan membentuk area
wisata kuliner
 Desain tenda PKL pada kawasan terminal

Lokasi
Halaman stadion dan kawasan
terminal

Rencana PKL diberikan tenda semi permanen


dan pengaturan sirkulasi pergerakan  Desain tenda PKL pada kawasan stadion
kawasan
Rencana JARINGAN
diarahkan agar diperlukan Normalisasi saluran Keterlibatan aktif
dilakukan melalui penataan drainase dari masyarakat dan
pengelolaan PDAM persebaran tiang Pelebaran saluran intitusi yang
melalui sistem listrik dan drainase mengurus
perpipaan bentangan untuk mengurus

Air Bersih

Drainase

Persampahan
Listrik
menghindari mekanisme
kesemrawutan Pembangunan persampahan
kabel dan gangguan resapan air/sumur
pada pohon atau resapan dengan
bangunan akibat kapasitas besar Mempersiapkan TPS
bentangan kabel pada titik untuk
banjir/genangan mengakomodasi
timbuhan sampah
akibat perubahan
penggunaan lahan
RENCANA INVESTASI
RENCANA PAKET INVESTASI

• Peningkatan kualitas dan layanan infrastruktur


pengembangan permukiman
• Penataan Pusat kawasan Perdagangan Dan Jasa

• Penataan bangunan
Penataan Bangunan Dan • Penataan signage dan perabotan jalan
Lingkungan serta • Penghijauan kawasan
Penyehatan Lingkungan • Penanganan banjir/genangan dan kualitas saluran
drainase serta kawasan resapan air

• Pengembangan RTH kawasan


pengembangan Struktur • Pembangunan Pedestrian
Ruang Kawasan • Penataan landmark kawasan
• Penataan Signage dan street furniture
SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA KERJASAMA

SUMBER PEMBIAYAAN POLA KERJASAMA

Pembiayaan dari pemerintah pusat Perjanjian penerusan pinjaman (SLA)

Pembiayaan dari pemerintah daerah


Rekening pembangunan daerah (RPD)
• Pajak
• Retribusi
• Dana perimbangan Kerjasama Pemerintah-Swasta (PPP)
• BUMD

Pembiayaan sumber lain Obligasi pendapatan


• Pinjaman komersial
• Obligasi daerah
Pinjaman komersial
• Pembiayaan dari swasta
PERAN SERTA MASYARAKAT

Peran serta masyarakat tersebut dapat diwujudkan dalam


bentuk, yaitu:

• Memanfaatkan RTBL sebagai acuan atau pedoman dalam melakukan kegiatan


pembangunan fisik;
• Memberikan bantuan pemikiran atau pertimbangan berkenaan dengan wujud
struktural dan pola pembentukan lingkungan di kawasan perkotaan;
• Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang kawasan perkotaan, termasuk pemberian
informasi atau laporan pelaksanaan pembangunan;
• Memberikan bantuan berupa pemikiran atau pertimbangan untuk penertiban
kegiatan pembangunan bangunan dan lingkungan dan peningkatan kualitas
pemanfaatan ruang;
• Menyebarluaskan hasil rencana yang telah dibuat dan ditetapkan oleh Bupati;
• Melakukan persiapan-persiapan untuk mendukung upaya mewujudkan rencana
penataan bangunan dan lingkungan seperti yang termuat dalam RTBL
• Memanfaatkan RTBL sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan investasi;
• Melakukan kontrol terhadap berbagai bentuk pembangunan fisik yang dilakukan di
Kawasan Perkotaan; dan
• Memenuhi ketentuan pembangunan yang termuat dalam dokumen
POLA SKENARIO DAN PENTAHAPAN RENCANA INVESTASI
susunan program pengembangan dan investasi pembangunan yang di bagi menjadi beberapa
pengelola paket investasi serta dapat ditawarkan kepada para stakeholders yang berkepentingan
Pola Pengelolaan Paket Investasi
Paket Investasi
Pemerintah Swasta Masyarakat
Penataan bangunan sesuai pedoman GSB dan KLB √ √
Peningkatan kualitas infrastruktur kawasan/ saluran
√ √
drainase
Penataan Sempadan jalan dan sempadan sungai √ √
Penataan kawasan perdagangan dan jasa √ √ √
Pengembangan RTH dan Taman √ √
Pembangunan Pedestrian dan parkir √ √
penataan landmark √ √
Penataan perabotan jalan √
Penataan Signage/ Reklame √
RENCANA PENGENDALIAN
STRATEGI PENGENDALIAN

SECARA ADMINISTRASI

• Pembentukan struktur kelembagaan


• Peningkatan koordinasi antar instansi dan lembaga
• Bentuk kelembagaan dapat berupa badan pengelola

SECARA TEKNIS

• Penetapan rencana tata bangunan dan lingkungan serta indikasi program pelaksanaan dan
pengendalian pelaksanaan
• Penetapan paket kegiatan pelaksanaan dan pengendaliannya
• Penyiapan pelibatan dan pemasaran paket pembangunan untuk setiap pelaku pembangunan
(stakeholder).
• Identifikasi dan penyesuaian aspek fisik, sosial dan ekonomi terhadap kepentingan dan
tanggungjawab stakeholder
• Penetapan persyaratan teknis masing-masing aspek (fisik, sosial dan ekonomi) dan pelaksanaan
serta pengendalian di lapangan
ARAHAN PENGENDALIAN

INSENTIF
• keringanan pajak
• pemberian kompensasi
• imbalan
• sewa ruang
• urun saham
• penyediaan infrastruktur
• kemudahan prosedur perizinan
• penghargaan.

DISINSENTIF
• pengenaan pajak yang tinggi
• pembatasan penyediaan infrastruktur
• pengenaan kompensasi
• penalti
INDIKASI PROGRAM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai