Anda di halaman 1dari 29

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .…………………………………………………………………………………………………………ii

DAFTAR TABEL ........................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... v

BAB I ........................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 1

1.3 Tujuan dan Sasaran ........................................................... 1

1.3.1 Tujuan ...................................................................... 1

1.3.2 Sasaran ..................................................................... 2

1.4 Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 2

1.4.1 Ruang Lingkup Materi ................................................... 2

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah.................................................. 2

1.4.3 Ruang Lingkup Waktu.................................................... 3

1.5 Metodelogi Penelitian ......................................................... 3

1.5.1 Metode Pengambilan Data .............................................. 3

1.5.2 Metode Analisis Data..................................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan......................................................... 4

BAB II........................................................................................ 5

TEORI DASAR .............................................................................. 5

2.1 Teori Substansi ................................................................. 5

2.1.1 Jumlah Koperasi Aktif di Provinsi Riau............................... 5

2.1.2 Jumlah penduduk yang bersekolah terhadap keberadaan


universitas di Provinsi Riau ....................................................... 5

2.1.3 Perkembangan Koperasi Aktif di Provinsi Riau ..................... 6

ii
2.2 Teori Analisis Statistik ........................................................ 6

2.3 Pengunaan Analisis Statistik Inferensial dengan Aplikasi SPSS ........ 7

2.3.1 One Sample T Test ....................................................... 7

2.3.2 Independent Sample T Test ............................................ 9

2.3.3 Paired Sample T Test .................................................. 10

BAB III ..................................................................................... 12

INPUT DAN ANALISIS DATA ............................................................ 12

3.1 Input Data ..................................................................... 12

3.2 Analisis Output Data ........................................................ 13

3.2.1. Pengujian One Sample T-Test........................................ 13

3.2.2. Pengujian Independet Sample T-Test .............................. 15

3.2.3. Pengujian Paired Sample T Test ..................................... 18

3.3 Interpretasi di Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota .............. 21

BAB IV ..................................................................................... 23

PENUTUP ................................................................................. 23

4.1 Kesimpulan.................................................................... 23

4.2 Rekomendasi ................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 25

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Koperasi Aktif di Provinsi Riau Tahun 2016 .................... 14


Tabel 2 One Sample Statistics......................................................... 14
Tabel 3 One Sample Test .............................................................. 15
Tabel 4 Jumlah Penduduk Bersekolah dan Keberdaan Universitas ............ 15
Tabel 5 Group Statistics ................................................................ 16
Tabel 6 Independent Sample Test.................................................... 17
Tabel 7 Koperasi Aktif di Setiap Kabupaten/Kota Provinsi Riau Tahun 2016
dan 2017 .................................................................................. 18
Tabel 8 Paired Samples Statistics .................................................... 19
Tabel 9 Paired Samples Correlations ................................................ 20
Tabel 10 Paired Samples Test ......................................................... 20

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Administrasi Provinsi Riau ........................................... 3


Gambar 2 Analyze – Compare Means- One Sample T Test ........................ 8
Gambar 3 Test Variable ................................................................. 8
Gambar 4 Tabel Options ................................................................ 8
Gambar 5 Analyze – Compare Means- Independent Sample T Test ............. 9
Gambar 6 Group Variable dan test Variable ......................................... 9
Gambar 7 Define Group ................................................................ 10
Gambar 8 Analyze – Compare Means-Paired Sample T Test ..................... 10
Gambar 9 variabel 1 dan variabel 2.................................................. 11
Gambar 10 Uji One Sample T-Test ................................................... 12
Gambar 11 Uji Independent Sample T-Test ........................................ 13
Gambar 12 Uji Paired Sample T-Test ................................................ 13

v
BAB I
PENDAHULUAN

Pada laporan praktikum ini akan dibahas mengenai tujuan dan sasaran
permasalahan yang terjadi, teori dan substansi, analisis statistik inferensial
parametrik yang digunakan untuk mengolah data yang tersedia beserta
interpretasinya dalam bidang perencanaan wilayah dan kota.

1.1 Latar Belakang


Permasalahan yang akan dibahas adalah jumlah koperasi aktif setiap
kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau pada tahun 2016, mengetahui
perkembangan jumlah jumlah koperasi aktif setiap kabupaten/kota yang ada
di Provinsi Riau pada tahun 2016 dan 2017 serta mengetahui pengaruh antara
jumlah penduduk yang bersekolah di setiap kabupaten/kota yang ada di
Provinsi Riau pada tahun 2016 dengan keberadaan universitas pada setiap
kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau pada tahun 2016.

1.2 Rumusan Masalah


Pada laporan praktikum ini, rumusan masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut :

1. Berapa jumlah koperasi aktif setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau pada


tahun 2016?
2. Bagaimana pengaruh dari jumlah penduduk yang bersekolah pada 2016
dengan keberadaan universitas di setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau
pada tahun 2016?
3. Bagaimana jumlah koperasi aktif setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau
pada tahun 2016 dan 2017 ?

1.3 Tujuan dan Sasaran


1.3.1 Tujuan
Tujuan yang akan ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk
mengetahui banyaknya koperasi aktif yang ada di setiap
kabupaten/kota di Provinsi Riau dan mengetahui perkembangan

1
jumlah koperasi aktif yang ada di Provinsi Riau pada tahun 2016 dan
2017. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh dari jumlah penduduk yang bersekolah terhadap
keberadaan universitas di setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau.

1.3.2 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah

1. Menganalisis banyaknya jumlah koperasi aktif di setiap kabupaten


dan kota di Provinsi Riau tahun 2016.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh njumlah penduduk yang
bersekolah terhadap keberadaan universitas di setiap kabupaten
dan kota di Provinsi Riau tahun 2016.
3. Mengetahui seberapa besar perkembangan koperasi aktif di setiap
kabupaten dan kota di Provinsi Riau tahun 2016 dan 2017.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian


1.4.1 Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi yang digunakan pada laporan kali ini adalah
menganalisis jumlah koperasi aktif setiap kabupaten/kota yang ada
di Provinsi Riau pada tahun 2016, menganalisis perkembangan jumlah
jumlah koperasi aktif setiap kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau
pada tahun 2016 dan 2017, serta menganalisis pengaruh antara
jumlah penduduk yang bersekolah di setiap kabupaten/kota yang ada
di Provinsi Riau pada tahun 2016 dengan keberadaan universitas pada
setiap kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau pada tahun 2016.
Analisis dilakukan dengan Metode Analisis Inferensial, serta dengan
menggunakan grafik dalam aplikasi SPPS.

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah pada laporan ini yakni Provinsi Riau dan
mengambil data jumlah koperasi aktif, keberadaan universitas dan
jumlah penduduk yang bersekolah pada 2016 dan 2017.

2
Gambar 1 Peta Administrasi Provinsi Riau

sumber : thegorbalsla.com

1.4.3 Ruang Lingkup Waktu


Ruang lingkup waktu pengambilan data pada laporan ini dilakukan
pada 10 November 2019 pada pukul 19.00 – 21.00 WIB. Waktu
pengolahan data pada 13 November 2019 – 15 November 2019.

1.5 Metodelogi Penelitian


1.5.1 Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang dilakukan pada praktikum kali ini
menggunakan data sekunder atau menggunakan data yang telah ada.
Data yang digunakan pada laporan ini diambil melaui situs Badan
Pusat Statistik (BPS) dimana data yang dibutuhkan diambil dalam
Provinsi Riau Dalam Angka 2017 dan 2018.

1.5.2 Metode Analisis Data


Pada praktikum kali ini metode analisis data dilakukan
menggunakan metode analisis data kuantitatif yaitu analisis
deskriptif. Metode analisis data deskriptif dilakukan agar didapatkan
kesimpulan dari data yang digunakan dalam laporan ini. Analisis ini

3
dipilih karena data yang digunakan cukup besar. Analisis deskriptif
dibagi menjadi dua proses, yaitu deskripsi dan interpretasi. Dan
analisis indeskriptif biasa digunakan untuk menyajikan data statistik.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan laporan kali ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang
lingkup penelitian (ruang lingkup materi, ruang lingkup wilayah, ruang
lingkup waktu), metodelogi penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II Teori Dasar

BAB ini meliputi teori substansi (jumlah koperasi di Provinsi Riau, jumlah
penduduk yang bersekolah dan keberadaan universita di setiap
kabupaten/kota dan jumalh koperasi pada tahun 2017 dan 2018) dan teori
analisis statistik.

BAB III Input dan Analisis Data

Bab ini akan terdiri dari input data yang digunakan, analisis output data
(dalam setiap sub-bab akan dijelaskan hasil output data SPSS dari data yang
ada), dan interprestasi terhadap bidang Perencanaan Wilayah dan Kota.

BAB IV Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab ini akan berisi kesimpulan dan rekomendasi dari analisis data yang telah
dihasilkan pada laporan ini.

4
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Teori Substansi

2.1.1 Jumlah Koperasi Aktif di Provinsi Riau


Koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan
oleh orang-orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan
kegiatan berdasarkan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi berfungsi dan berperan dalam dalam
mengembangkan potensi dan kemampuan anggota serta masyarakat,
berupaya mempertinggi kualitas kehidupan dan memperkokoh
perekonomian rakyat. Koperasi dapat dijadikan sebagai alat untuk
meningkatkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Oleh karena itu, dilakukan analisis tentang jumlah
koperasi aktif di Provinsi Riau tahun 2017.

2.1.2 Jumlah penduduk yang bersekolah terhadap keberadaan


universitas di Provinsi Riau
Pengaruh jumlah penduduk yang bersekolah terhadap keberadaan
universitas di Provinsi Riau perlu kita analisi. Apakah dengan
banyaknya jumlah penduduk yang ebrsekolah di Provinsi Riau dapat
mempengaruhi jumlah universitas yang ada di Provinsi Riau atau
tidak. Universitas adalah sendiri merupakan sebuah institusi
pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademik
pada berbagai bidang. Universitas dalam pendidikan di Indonesia
merupakan salah satu bentuk perguruan tinngi selain akademi,
institut, politeknik dan sekolah tinggi. Setiap provinsi di Indonesia
memiliki universitas di setiap wilayahnya. Di Provinsi Riau sendiri
telah memiliki beberapa universitas baik negeri maupun swasta.
Dengan adanya universitas tersebut menjadikan para masyarakat
yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan menjadi lebih
mudah. Oleh karena itu, dilakukan analisis antara jumlah penduduk
yang bersekolah terhadap keberadaan universitas di setiap kabupaten
di Provinsi Riau.

5
2.1.3 Perkembangan Koperasi Aktif di Provinsi Riau
Koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan
oleh orang-orang demi kepentingan bersama. Pada tahun 2016 jumlah
koperasi yang berada di Provinsi Riau sebanyak 2733 dan pada tahun
2017 jumlah koperasi bertambah banyak menjadi 3051. Dengan
adanya data tersebut kita dapat menganalisis data untuk mengetahui
bagaimana perkembangan koperasi secara statistik .

2.2 Teori Analisis Statistik

Secara garis besar teknik analisis data dibagi menjadi dua yaitu analisis
kuantitatif dan analisis kualitatif. Yang membedakan kedua teknik analisis
data tersebut terletak pada jenis datanya. Untuk data yang bersifat
kualitatif atau data yang tidak dapat diangkakan maka analisis yang
digunakan adalah analisis kualitatif, sedangkan data yang dapat
dikuantifikasikan dapat dianalisis secara kuantitatif, bahkan dapat dianalisis
secara kualitatif.

Analisis kuantitatif biasanya dibagi menjadi dua kelompok yaitu analisis


deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif adalah analisis yang
dilakukan dengan cara mendeskripsikan masing-masing variable penelitian
berdasarkan data yang diperoleh. Analisis deskriptif lebih digunakan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang ada sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Analisis
deskriptif hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi tanpa
menerangkan hubungan data, menguji hipotesis, atau penarikan kesimpulan.
Analisis ini biasanya digunakan untuk penelitian yang bersifat eksplorasi dan
hanya mencoba untuk mendeskripsikan hasil penelitian tersebut.

Analisis inferensial adalah analisis yang dilakukan dengan cara


mengkualifikasikan data yang diperoleh sebagaimana yang telah diuraikan
dalam bagian instrumen penelitian. Analisis inferensial digunakan sebagai
upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat keoutusan
berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Biasanya analisis inferensial akan

6
digunakan jika sampel yang digunakan berjumlah besar dan dari analisis
sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasi dan teknik teknik
pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak. Oleh karena itu
statistik inferensial disebut juga statistic probabilitas. ). Suatu kesimpulan
dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai
peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam
bentuk presentase. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan
taraf signifikansi (Sugiyono, 2013).

Statistik inferensial terdiri atas dua jenis yaitu statistik parametris dan
statistik nonparametris. Statistik parametris merupakan metode analisis
yang digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Sedangkan, statistik
nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.
Penggunaan statistik parametris dan statistik nonparametris bergantung
pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris
kebanyakan digunakan untuk untuk menganalisis data yang berjenis interval
dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data nominal, ordinal (Sugiyono, 2013).

2.3 Pengunaan Analisis Statistik Inferensial dengan Aplikasi SPSS

2.3.1 One Sample T Test

One sample t test adalah teknik analisis data untuk


membandingkan satu variable bebas. Teknik analisis ini digunakan
untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau
tidak dengan rata-rata dari sampel. Berikut langkah-langkah yang
diperlukan untuk menganalisis data one sample t test ;

7
1. Setelah data yang akan dianalisis telah diinput pilih analyze pada
menu. Pilih compare means, Setelah itu pilih one-sample t test.

Gambar 2 Analyze – Compare Means- One Sample T Test

Sumber : dokumentasi pribadi

2. Masukkan variabel ke Test Variable.

Gambar 3 Test Variable

Sumber : dokumentasi pribadi

3. Pilih options , pastikan confidence interval percentage 95%.

Gambar 4 Tabel Options

Sumber : dokumentasi pribadi

8
4. Setelah itu klik kontinu lalu klik ok.
5. Ulangi cara sebelumnya, kemudian masukkan nilai mean yang
terdapat pada output di test value
2.3.2 Independent Sample T Test

Independent sample t test adalah uji komparatif atau uji beda


yang digunakan untuk mengetahui adakah perbedaan rata-rata yang
bermakna antara dua kelompok bebas yang berskala data
interval/rasio. Berikut langkah-langkah untuk menganalisis data
independent sample t test:

1. Setelah data yang akan dianalisis telah diinput pilih analyze pada
menu, Pilih compare means, pilih independent sample t test

Gambar 5 Analyze – Compare Means- Independent Sample T Test

Sumber : dokumentasi pribadi

2. Masukkan variabel yang memiliki jenis data interval/rasio ke Test


Group. Masukkan variabel lainnya ke Grouping Variable.

Gambar 6 Group Variable dan test Variable

Sumber : dokumentasi pribadi

9
3. Setelah itu klik Define Group pada grup pertama ketik 1 dan grup
2 ketik 2.

Gambar 7 Define Group

Sumber : dokumentasi pribadi

4. Pilih Options dan masukkan interval kepercayaan sebesar 95%.


5. Klik continue lalu ok.

2.3.3 Paired Sample T Test


Paired sample t test adalah pengujian yang digunakan untuk
membandngkan selisih data rata-rata dari dua sampel yang
berpasangan dengan asumsi data terdistribusi normal. Berikut
langkah-langkah untuk menganalisis data paired sample t test:
1. Setelah data yang akan dianalisis telah diinput pilih analyze pada
menu, Pilih compare means, pilih Paired sample t test.

Gambar 8 Analyze – Compare Means-Paired Sample T Test

Sumber : dokumentasi pribadi

10
2. Masukkan kedua variabel pada variabel 1 dan variabel 2 lalu
tekan ok

Gambar 9 variabel 1 dan variabel 2

Sumber : dokumentasi pribadi

11
BAB III
INPUT DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini akan ditampilkan hasil input data, output dan analisis dari data
yang telah diperoleh melalui halaman resmi BPS dan hasil interprestasinya dalam
bidang Perencanaan Wilayah dan Kota.

3.1 Input Data


Pada sub-bab ini berisi data yang diinputkan ke dalam SPSS yang berasal
dari laman resmi BPS. Pada praktikum ini digunakan 3 jenis metode uji yaitu
uji one sample t test, uji independent sample t test dan uji paired sample t
test. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam input data ;

Gambar 10 Uji One Sample T-Test

Sumber : dokumentasi pribadi

12
Gambar 11 Uji Independent Sample T-Test

Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar 12 Uji Paired Sample T-Test

Sumber : dokumentasi pribadi

3.2 Analisis Output Data


3.2.1. Pengujian One Sample T-Test
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap jumlah
koperasi aktif yang ada di setiap Kabupaten di Provinsi Riau pada
tahun 2016. Berikut adalah data jumlah koperasi aktif yang ada di
setiap Kabupaten di Provinsi Riau pada tahun 2016.

13
Tabel 1 Jumlah Koperasi Aktif di Provinsi Riau Tahun 2016

No Nama Kabupaten/Kota Jumlah


1 Kuantan Singing 18
2 Indragiri Hulu 186
3 Indragiri Hilir 174
4 Pelalawan 251
5 Siak 185
6 Kampar 163
7 Rokan Hulu 302
8 Bengkalis 189
9 Rokan Hilir 296
10 Kepulauan Meranti 275
11 Pekanbaru 103
12 Dumai 444

Sumber : Provinsi Riau dalam angka 2017

Dari data jumlah koperasi aktif di setiap kabupaten/kota di


Provinsi Riau tahun 2016 pada tabel diatas. Data tersebut kemudian
dianalisis menggunakan aplikasi statistik IBM SPSS dengan
menggunakan uji One Sample T-Test sehingga menghasilkan data
sebagai berikut :

Tabel 2 One Sample Statistics

One-Sample Statistics
N Mean Std. Std. Error
Deviation Mean
Jumlah Koperasi Aktif 12 215.5000 108.55204 31.33627

Sumber : Output SPSS, 2019

14
Tabel 3 One Sample Test

One-Sample Test
Test Value = 215.5
t df Sig. (2- Mean 95% Confidence
tailed) Difference Interval of the
Difference
Lower Upper
Jumlah 0.000 11 1.000 0.00000 -68.9707 68.9707
Koperasi
Aktif

Sumber : Output SPSS, 2019

Dari hasil analisis data diatas diketahui bahwa nilai rata-rata atau
mean dari jumlah koperasi aktif di setiap kabupaten/kota di Provinsi
Riau tahun 2016 adalah 215,5. Oleh karena itu asumsi awal atau
hipotesis yang digunakan pada data ini adalah H0 : μ = 215,5 dan H1:
μ  215,5. Tingkat kepercayaan yang digunakan pada analisis ini
sebesar 95% dengan tingkat keberartian 5%. Dengan menggunakan
tabel t didapatkan nilai sebesar 2,16. Sehingga dalam penentuan
hipotesa dilakukan apabila :

1. H0 diterima jika nilai sig. ≤ t


2. H1 diterima jika nilai sig. > t

Dari analisis yang telah dilakukan didapatkan bahwa nilai sig. yang
didapatkan adalah 1 dimana nilai sig. lebih kecil dari nilai t yang
memiliki nilai 2,16. Sehingga H0 diterima yang berarti bahwa jumlah
koperasi aktif di Provinsi Lampung adalah 216 per kabupaten/kota.

3.2.2. Pengujian Independet Sample T-Test

Tabel 4 Jumlah Penduduk Bersekolah dan Keberdaan Universitas

Adanya
No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Bersekolah
Universitas
1 Kuantan Singing 21194 Ya

15
Adanya
No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Bersekolah
Universitas
2 Indragiri Hulu 25996 Tidak
3 Indragiri Hilir 35859 Ya
4 Pelalawan 27340 Tidak
5 Siak 33875 Tidak
6 Kampar 61832 Ya
7 Rokan Hulu 35151 Ya
8 Bengkalis 36944 Tidak
9 Rokan Hilir 39322 Tidak
10 Kepulauan Meranti 13368 Tidak
11 Pekanbaru 104240 Ya
12 Dumai 14831 Tidak

Sumber : Provinsi Riau dalam angka 2017

Dari data jumlah penduduk yang bersekolah dengan keberadaan


universitas di Provinsi Riau tahun 2016 pada tabel diatas. Data
tersebut kemudian dianalisis menggunakan aplikasi statistik IBM SPSS
dengan menggunakan uji Independent Sample T-Test sehingga
menghasilkan data sebagai berikut :

Tabel 5 Group Statistics

Group Statistics
Jumlah Std. Std. Error
N Mean
Universitas Deviation Mean
Jumlah Ya 5 51655.20 32857.730 14694.424
Penduduk
Yang Tidak 7 27382.29 10263.179 3879.117
Bersekolah

Sumber : Output SPSS, 2019

16
Tabel 6 Independent Sample Test

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality t-test for Equality of Means
of
Variances
95%
Mea Confidence
Sig. Std.
n Interval of
(2- Error
F Sig. t df Diff the
tail Diffe
ere Difference
ed) rence
nce Low Upp
er er
Equal
6.
varian 1. 242 - 533
3 0.0 0.0 1302
ces 86 10 72. 4755 01.
Jumlah 1 31 92 8.126
assum 3 914 .560 388
Pendu 5
ed
duk
Equal
yang
varian -
Bersek 1. 4. 242 644
ces 0.1 1519 1594
olah 59 56 72. 95.
not 77 7.817 9.42
7 2 914 255
assum 7
ed

Sumber : Output SPSS, 2019

Dari hasil analisis data yang telah ada pada tabel diatas diketahui
bahwa jumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau yang memiliki
universitas sebanyak 5 kabupaten/kota, sedangkan 7 kabupaten/kota
lainnya yang berad di Provinsi Riau tidak memiliki universitas.
Strandar deviasi pada kabupaten/kota yang memiliki universitas lebih
ebsar dibandingkan dengan kabupaten/kota yang tidak memiliki
universitas, yaitu dengan perbandingan nilai kabupaten/kota yang
memiliki universitas sebesar 32857.730 sedangkan untuk
kabupaten/kota yang tidak memiliki universitas memiliki standar

17
deviasi sebesar 27382.29. sedangkan standar error mean
kabupaten/kota yang memiliki universitas adalah 14694.424 dan yang
tidak memiliki universitas adalah 3879.117, nilai ini menggambarkan
nilai penyebaran rata-rata sampel terhadap keseluruhan data. Asumsi
atau hipotesis yang digunakan pada data diatas adalah :

1. H0 adalah jumlah kabupaten/kota dengan keberadaan universitas


= jumlah kecamatan yang tidak memiliki universitas.
2. H1 adaalah jumlah kabupaten/kota dengan keberadaan
universitas  jumlah kecamatan yang tidak memiliki universitas.

Tingkat kepercayaan yang digunakan pada analisis data diatas


sebesar 95% dengan tingkat keberartian sebesar 5%. Dari analisis
didapatkan pada t tabel dengan df = n-1 atau 12-1 adalah 2.20099.
setelah itu dilakukan penentuan hipotesis apabila

1. H0 diterima jika nilai sig. ≤ t;


2. H1 diterima jika sig. > t.

Dari hasil analisis diatas didapatkan bahwa H0 diterima karena nilai


sig. ≤ t (0.092 ≤ 2.20099 dan 0.177 ≤ 2.20099). sehingga jumlah
kabuaten/kota memiliki penduduk yang bersekolah dan keberadaan
universitas adalah sama atau dapat dikatakan homogen dan tidak
mempunyai keterkaitan satu dengan lainnya.

3.2.3. Pengujian Paired Sample T Test

Tabel 7 Koperasi Aktif di Setiap Kabupaten/Kota Provinsi Riau Tahun


2016 dan 2017

No Kabupaten/Kota Koperasi 2016 Koperasi 2017

1 Kuantan Singing 18 20
2 Indragiri Hulu 186 143
3 Indragiri Hilir 174 181
4 Pelalawan 251 175
5 Siak 185 170

18
No Kabupaten/Kota Koperasi 2016 Koperasi 2017

6 Kampar 163 193


7 Rokan Hulu 302 285
8 Bengkalis 189 184
9 Rokan Hilir 296 670
10 Kepulauan Meranti 275 290
11 Pekanbaru 103 95
12 Dumai 444 399
Jumlah 2733 2967

Sumber : Provinsi Riau dalam angka 2017 dan 2018

Dari data jumlah koperasi aktif di setiap kabupaten/kota di


Provinsi Riau tahun 2016 dan 2017 pada tabel diatas. Data tersebut
kemudian dianalisis menggunakan aplikasi statistik IBM SPSS dengan
menggunakan uji Paired Sample T-Test sehingga menghasilkan data
sebagai berikut :

Tabel 8 Paired Samples Statistics

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Std. Error
Deviation Mean
Pair Jumlah 215.50 12 108.55204 31.33627
1 Koperasi 2016

Jumlah 233.75 12 168.151 48.541


Koperasi 2017

Sumber : Output SPSS, 2019

Dari hasil analisis yang tedapat pada tabel diaatas didapatkan


bahwa rata-rata koperasi aktif yang ada di Kabupaten/kota di Provinsi
Riau pada tahun 2016 adalah 215.50, sedangkan pada tahun 2017
adalah 233.75 dengan masing-masing memiliki standar deviasi yang
memiliki nilai 108,.5204 dan 168.151. Dari data diatas dapat
diketahui bahwa jumlah rata-rata koperasi aktif dari tahun 2016 ke
2017 mengalami peningkatan.

19
Tabel 9 Paired Samples Correlations

Paired Samples Correlations


Correlati
N Sig.
on
Jumlah Koperasi 2016 &
Pair 1 12 0.730 0.007
Jumlah Koperasi 2017

Sumber : Output SPSS, 2019

Jumlah sampel yang digunakan di setiap kabupaten/kota di Provinsi


Riau yang diamati jumlah koperasi aktifnya adalah 12 dengan nilai
korelasinya sebesar 0.730.

Tabel 10 Paired Samples Test

Paired Samples Test


Paired Differences
95%
Confidence Sig.
Std. Std. Interval of (2-
t df
Mean Devia Error the tail
tion Mean Difference ed)
Low Uppe
er r
Jumlah
P
Koperasi -
a - -
2016 - 115.7 33.40 91. 55.27 0.5
i 18.25 .54 11
Jumlah 2312 639 776 696 96
r 000 6
Koperasi 96
1
2017

Sumber : Output SPSS, 2019

Dari hasil analisis data pada tabel diatas didapatkan asumsi atau
hipotesis yang dapat digunakan adalah H0 : μ adalah koperasi aktif
setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau tahun 2016 = koperasi aktif
setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau tahun 2017. Dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95% dan tingkat keberartian sebesar 5%.

20
Didapatkan pada t tabel yang (df=n-1 atau df=12-1) sebesar 2.20099.
kemudian penentuan hipotesis dilakukan apabila :

1. H0 diterima jika nilai sig. ≤ t;


2. H1 diterima jika sig. > t.

Nilai sig. yang didapatkan adalah 0.596 sehingga dari hipotesis


yang telah dibuat maka H0 diterima karena 0.596 ≤ 2.20099 maka nilai
rata-rata koperasi aktif setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau tahun
2016 dan koperasi aktif setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau tahun
2017 adaah sama dengan perbedaan rata-rata yang kecil dan masih
dalam batas standar deviasinya. Nilai koperasi aktif setiap
kabupaten/kota di Provinsi Riau tahun 2016 mengalami peningkatan
rata-rata ke tahun 2017.

3.3 Interpretasi di Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota

Hasil dari analisis diatas akan diinterpretasikan kepada bidang


perencanaan wilayah dan kota. Oleh karena itu satu per satu dari hasil
analisis diatas akan diinterpretasikan.

Data analisis inferensial yang pertama merupakan analisis dari jumlah


koperasi aktif di setiap di kabupaten/kota di Provinsi Riau tahun 2016.
Dengan data ini maka seorang perencana dapat melihat jumlah koperasi aktif
di setiap di kabupaten/kota di Provinsi Riau tahun 2016. Koperasi sendiri bisa
digunakan sebagai indikator perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Data ini dapat digunakan oleh perencana sebagai pertimbangan apakah suatu
wilayah telah memiliki koperasi sebagai sarana ekonomi yang mencukupi.
Para perencana juga dapat menggunakan data diatas untuk
mempertimbangkan atau memperkirakan perencanaan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi kedepannya menggunakan data
ini. Dengan adanya analisis ini perencana dapat menggunakan data koperasi
sebagai solusi dari permasalahan ekonomi masyarakat karena koperasi dapat
digunakan sebagai penguatan ekonomi masyarakat dan pondasi yang kuat
dalam perekonomian.

21
Data yang dianalisis kedua adalah data jumlah penduduk yang sedang
bersekolah dengan keberadaan universitas pada setiap kabupaten/kota di
Provinsi Riau. Dengan adanya data tersebut perencana dapat mengetahui
apakah jumlah dari penduduk yang sedang bersekolah mempengaruhi
didirikannya universitas pada kabupaten/kota. Data tersebut dapat
dijadikan sumber untuk analisis apakah pembangunan sarana pendidikan
khususnya untuk kelas perguruan tinggi telah merata atu belum. Dari data
ini perencana dapat mengetahui dampak dari keberadaan universitas
tersebut. Data diatas dapat digunakan pertimbangan dalam melakukan
peningkatan sarana pendidikan, perencana dapat menggunakan data ini
untuk melihat perbandingan antara jumlah penduduk yang bersekolah
dengan jumlah universitas yang tersedia. Dari data tersebut juga perencana
dapat memperkirakan seberapa banyak penduduk yang dapat mengakses
pendidikan tinggi di universitas dalam provinsi dan dapat memproyeksikan
penduduk yang memilih menempuh pendidikan tinggi ke luar wilayah
Provinsi Riau.

Dan data analisis ketiga adalah analisis perkembangan kelurahan aktif


setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau pada tahun 2016 dan 2017. Dari
analisis diatas dpat digunakan untuk melihat kemajuan koperasi di Provinsi
Riau. Oleh karena itu perencana dapat melihat apakah Provinsi Riau
mengalami perkembangan dalam sektor ekonomi atau tidak. Dengan
membandingkan jumlah koperasi pada tahun 2016 dan 2017 pada setiap
kabupaten/kota kita dapat membandingkan perkembangannya antara setiap
kabupaten/kota. Dari data diatas juga kita dapat mengetahui faktor-faktor
berkembangnya ekonomi masyarakat di sekitar daerah koperasi karena
berkembangnya koperasi pada suatu daerah. Perencana dapat membuat
rencana untuk kedepannya bagi daerah yang dirasa sektor ekonomi
masyarakat kurang berekembang agar menjadi lebih maju. Bahkan data
diatas dapat digunakan oleh perencana sebagai indicator kesejahteraan
masyrakat. Hal tersebut karena koperasi yang memperkuat sektor ekonomi
mempengaruhi kesejahteraan. Seorang perencana dapat menyusun sebuah
kebijakan untuk memajukan kesejahteraan rakyat dengan menggunakan
data analisis diatas.

22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dari data yang telah disajikan dan dianalisis dapat diambil kesimpulan
bahwa rata-rata jumlah koperasi pada setiap kabupaten/kota di Provinsi
Riau pada tahun 2016 adalah 216. Jumlah tersebut sudah dapat dikatakan
lumayan mecukupi untuk digunakan secara bersama-sama oleh masyarakat,
tetapi persebaran pada setiap kabupaten/kota masih kurang merata. Jika
dilihat di setiap kabupaten/kota dengan persebaran yang kurang merata,
angka tersebut dirasa kurang untuk dapat digunakan meningkatkan
sekejahteraan masyarakat dan digunakan secara bersama dengan
masyarakat dan. Kemudian, jumlah penduduk yang sedang bersekolah di
setiap kabupaten /kota tidak mempengaruhi keberadaan universitas di suatu
kabupaten/kota di Provinsi Riau. Dengan banyaknya jumlah penduduk yang
bersekolah rtidak memiliki kaitan dengan keberadaan universitas. Hal
tersebut dikarenak tidak semua kabupaten/kota memiliki universitas.
Keberadaan universitas cenderung berada di pusat suatu wilayah seperti kota
Pekanbaru. Lalu, perkembangan koperasi di Provinsi Riau tergolong cukup
cepat karena dalam jangka waktu satu tahun bertambah sebanyak 234 pada
tahun 2016-2017. Tetapi perkembangan koperasi tidak merata terdapat
kabupaten/kota yang berambah semakin banyak tetapi ada juga yang
bertambah sedikit jumlahnya.

4.2 Rekomendasi

Saran kami untuk laporan kali ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk pemerintah Provinsi Riau untuk memperbanyak jumlah koperasi


pada setiap kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau terutama untuk
wilayah yang hanya memiliki sedikit koperasi.
2. Karena tidak adanya pengaruh antara jumlah penduduk yang sedang
bersekolah dengan keberadaan universitas di kabupaten/kota,

23
seharusnya pemerintah Provinsi Riau meningkatkan fasilitas layanan
pendidikan perguruan tinggi secara merata.
3. Agar perkembangan koperasi meningkat secara merata pada setiap
kabupaten/kota sebaiknya peemrintah Provinsi Riau meningkatkan saran
dan prasarana di Provinsi Riau.

24
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Riau.2017.Profil Koperasi Aktif Menurut Kabupaten/Kota


Tahun 2016: Badan Pusat Statistik. Dikunjungi 10 November 2019 pada
pukul 19.00 WIB.

https://riau.bps.go.id/publication/

Badan Pusat Statistik Riau.2018.Profil Koperasi Aktif Menurut Kabupaten/Kota


Tahun 2017: Badan Pusat Statistik. Dikunjungi 10 November 2019 pada
pukul 20.00 WIB.

https://riau.bps.go.id/publication/

Badan Pusat Statistik Riau.2017.Jumlah Perguruan Tinggi Menurut Jenis dan


Kabupaten/Kota di Provinsi Riau,2016/2017: Badan Pusat Statistik.
Dikunjungi 10 November 2019 pada pukul 19.30 WIB.

https://riau.bps.go.id/publication/

Anomim.2019.Pengertian, Jenis, Prinsip Koperasi. Jakarta. Selasa 13 November


2019 pukul 20.00

https://www.studiobelajar.com/koperasi/

Anomim.2019.Pengertian Statistik Deskriptif Dan Statistik Inferensial. Jakarta.


Selasa 13 November 2019 pukul 20.00

https://www.en.globalstatistik.com/

25

Anda mungkin juga menyukai