BAB I ........................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................ 1
BAB II........................................................................................ 5
ii
2.2 Teori Analisis Statistik ........................................................ 6
BAB IV ..................................................................................... 23
PENUTUP ................................................................................. 23
4.1 Kesimpulan.................................................................... 23
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pada laporan praktikum ini akan dibahas mengenai tujuan dan sasaran
permasalahan yang terjadi, teori dan substansi, analisis statistik inferensial
parametrik yang digunakan untuk mengolah data yang tersedia beserta
interpretasinya dalam bidang perencanaan wilayah dan kota.
1
jumlah koperasi aktif yang ada di Provinsi Riau pada tahun 2016 dan
2017. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh dari jumlah penduduk yang bersekolah terhadap
keberadaan universitas di setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau.
1.3.2 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah
2
Gambar 1 Peta Administrasi Provinsi Riau
sumber : thegorbalsla.com
3
dipilih karena data yang digunakan cukup besar. Analisis deskriptif
dibagi menjadi dua proses, yaitu deskripsi dan interpretasi. Dan
analisis indeskriptif biasa digunakan untuk menyajikan data statistik.
BAB I Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang
lingkup penelitian (ruang lingkup materi, ruang lingkup wilayah, ruang
lingkup waktu), metodelogi penulisan dan sistematika penulisan.
BAB ini meliputi teori substansi (jumlah koperasi di Provinsi Riau, jumlah
penduduk yang bersekolah dan keberadaan universita di setiap
kabupaten/kota dan jumalh koperasi pada tahun 2017 dan 2018) dan teori
analisis statistik.
Bab ini akan terdiri dari input data yang digunakan, analisis output data
(dalam setiap sub-bab akan dijelaskan hasil output data SPSS dari data yang
ada), dan interprestasi terhadap bidang Perencanaan Wilayah dan Kota.
Bab ini akan berisi kesimpulan dan rekomendasi dari analisis data yang telah
dihasilkan pada laporan ini.
4
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Teori Substansi
5
2.1.3 Perkembangan Koperasi Aktif di Provinsi Riau
Koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan
oleh orang-orang demi kepentingan bersama. Pada tahun 2016 jumlah
koperasi yang berada di Provinsi Riau sebanyak 2733 dan pada tahun
2017 jumlah koperasi bertambah banyak menjadi 3051. Dengan
adanya data tersebut kita dapat menganalisis data untuk mengetahui
bagaimana perkembangan koperasi secara statistik .
Secara garis besar teknik analisis data dibagi menjadi dua yaitu analisis
kuantitatif dan analisis kualitatif. Yang membedakan kedua teknik analisis
data tersebut terletak pada jenis datanya. Untuk data yang bersifat
kualitatif atau data yang tidak dapat diangkakan maka analisis yang
digunakan adalah analisis kualitatif, sedangkan data yang dapat
dikuantifikasikan dapat dianalisis secara kuantitatif, bahkan dapat dianalisis
secara kualitatif.
6
digunakan jika sampel yang digunakan berjumlah besar dan dari analisis
sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasi dan teknik teknik
pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak. Oleh karena itu
statistik inferensial disebut juga statistic probabilitas. ). Suatu kesimpulan
dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai
peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam
bentuk presentase. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan
taraf signifikansi (Sugiyono, 2013).
Statistik inferensial terdiri atas dua jenis yaitu statistik parametris dan
statistik nonparametris. Statistik parametris merupakan metode analisis
yang digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Sedangkan, statistik
nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.
Penggunaan statistik parametris dan statistik nonparametris bergantung
pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris
kebanyakan digunakan untuk untuk menganalisis data yang berjenis interval
dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data nominal, ordinal (Sugiyono, 2013).
7
1. Setelah data yang akan dianalisis telah diinput pilih analyze pada
menu. Pilih compare means, Setelah itu pilih one-sample t test.
8
4. Setelah itu klik kontinu lalu klik ok.
5. Ulangi cara sebelumnya, kemudian masukkan nilai mean yang
terdapat pada output di test value
2.3.2 Independent Sample T Test
1. Setelah data yang akan dianalisis telah diinput pilih analyze pada
menu, Pilih compare means, pilih independent sample t test
9
3. Setelah itu klik Define Group pada grup pertama ketik 1 dan grup
2 ketik 2.
10
2. Masukkan kedua variabel pada variabel 1 dan variabel 2 lalu
tekan ok
11
BAB III
INPUT DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini akan ditampilkan hasil input data, output dan analisis dari data
yang telah diperoleh melalui halaman resmi BPS dan hasil interprestasinya dalam
bidang Perencanaan Wilayah dan Kota.
12
Gambar 11 Uji Independent Sample T-Test
13
Tabel 1 Jumlah Koperasi Aktif di Provinsi Riau Tahun 2016
One-Sample Statistics
N Mean Std. Std. Error
Deviation Mean
Jumlah Koperasi Aktif 12 215.5000 108.55204 31.33627
14
Tabel 3 One Sample Test
One-Sample Test
Test Value = 215.5
t df Sig. (2- Mean 95% Confidence
tailed) Difference Interval of the
Difference
Lower Upper
Jumlah 0.000 11 1.000 0.00000 -68.9707 68.9707
Koperasi
Aktif
Dari hasil analisis data diatas diketahui bahwa nilai rata-rata atau
mean dari jumlah koperasi aktif di setiap kabupaten/kota di Provinsi
Riau tahun 2016 adalah 215,5. Oleh karena itu asumsi awal atau
hipotesis yang digunakan pada data ini adalah H0 : μ = 215,5 dan H1:
μ 215,5. Tingkat kepercayaan yang digunakan pada analisis ini
sebesar 95% dengan tingkat keberartian 5%. Dengan menggunakan
tabel t didapatkan nilai sebesar 2,16. Sehingga dalam penentuan
hipotesa dilakukan apabila :
Dari analisis yang telah dilakukan didapatkan bahwa nilai sig. yang
didapatkan adalah 1 dimana nilai sig. lebih kecil dari nilai t yang
memiliki nilai 2,16. Sehingga H0 diterima yang berarti bahwa jumlah
koperasi aktif di Provinsi Lampung adalah 216 per kabupaten/kota.
Adanya
No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Bersekolah
Universitas
1 Kuantan Singing 21194 Ya
15
Adanya
No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Bersekolah
Universitas
2 Indragiri Hulu 25996 Tidak
3 Indragiri Hilir 35859 Ya
4 Pelalawan 27340 Tidak
5 Siak 33875 Tidak
6 Kampar 61832 Ya
7 Rokan Hulu 35151 Ya
8 Bengkalis 36944 Tidak
9 Rokan Hilir 39322 Tidak
10 Kepulauan Meranti 13368 Tidak
11 Pekanbaru 104240 Ya
12 Dumai 14831 Tidak
Group Statistics
Jumlah Std. Std. Error
N Mean
Universitas Deviation Mean
Jumlah Ya 5 51655.20 32857.730 14694.424
Penduduk
Yang Tidak 7 27382.29 10263.179 3879.117
Bersekolah
16
Tabel 6 Independent Sample Test
Dari hasil analisis data yang telah ada pada tabel diatas diketahui
bahwa jumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau yang memiliki
universitas sebanyak 5 kabupaten/kota, sedangkan 7 kabupaten/kota
lainnya yang berad di Provinsi Riau tidak memiliki universitas.
Strandar deviasi pada kabupaten/kota yang memiliki universitas lebih
ebsar dibandingkan dengan kabupaten/kota yang tidak memiliki
universitas, yaitu dengan perbandingan nilai kabupaten/kota yang
memiliki universitas sebesar 32857.730 sedangkan untuk
kabupaten/kota yang tidak memiliki universitas memiliki standar
17
deviasi sebesar 27382.29. sedangkan standar error mean
kabupaten/kota yang memiliki universitas adalah 14694.424 dan yang
tidak memiliki universitas adalah 3879.117, nilai ini menggambarkan
nilai penyebaran rata-rata sampel terhadap keseluruhan data. Asumsi
atau hipotesis yang digunakan pada data diatas adalah :
1 Kuantan Singing 18 20
2 Indragiri Hulu 186 143
3 Indragiri Hilir 174 181
4 Pelalawan 251 175
5 Siak 185 170
18
No Kabupaten/Kota Koperasi 2016 Koperasi 2017
19
Tabel 9 Paired Samples Correlations
Dari hasil analisis data pada tabel diatas didapatkan asumsi atau
hipotesis yang dapat digunakan adalah H0 : μ adalah koperasi aktif
setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau tahun 2016 = koperasi aktif
setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau tahun 2017. Dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95% dan tingkat keberartian sebesar 5%.
20
Didapatkan pada t tabel yang (df=n-1 atau df=12-1) sebesar 2.20099.
kemudian penentuan hipotesis dilakukan apabila :
21
Data yang dianalisis kedua adalah data jumlah penduduk yang sedang
bersekolah dengan keberadaan universitas pada setiap kabupaten/kota di
Provinsi Riau. Dengan adanya data tersebut perencana dapat mengetahui
apakah jumlah dari penduduk yang sedang bersekolah mempengaruhi
didirikannya universitas pada kabupaten/kota. Data tersebut dapat
dijadikan sumber untuk analisis apakah pembangunan sarana pendidikan
khususnya untuk kelas perguruan tinggi telah merata atu belum. Dari data
ini perencana dapat mengetahui dampak dari keberadaan universitas
tersebut. Data diatas dapat digunakan pertimbangan dalam melakukan
peningkatan sarana pendidikan, perencana dapat menggunakan data ini
untuk melihat perbandingan antara jumlah penduduk yang bersekolah
dengan jumlah universitas yang tersedia. Dari data tersebut juga perencana
dapat memperkirakan seberapa banyak penduduk yang dapat mengakses
pendidikan tinggi di universitas dalam provinsi dan dapat memproyeksikan
penduduk yang memilih menempuh pendidikan tinggi ke luar wilayah
Provinsi Riau.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari data yang telah disajikan dan dianalisis dapat diambil kesimpulan
bahwa rata-rata jumlah koperasi pada setiap kabupaten/kota di Provinsi
Riau pada tahun 2016 adalah 216. Jumlah tersebut sudah dapat dikatakan
lumayan mecukupi untuk digunakan secara bersama-sama oleh masyarakat,
tetapi persebaran pada setiap kabupaten/kota masih kurang merata. Jika
dilihat di setiap kabupaten/kota dengan persebaran yang kurang merata,
angka tersebut dirasa kurang untuk dapat digunakan meningkatkan
sekejahteraan masyarakat dan digunakan secara bersama dengan
masyarakat dan. Kemudian, jumlah penduduk yang sedang bersekolah di
setiap kabupaten /kota tidak mempengaruhi keberadaan universitas di suatu
kabupaten/kota di Provinsi Riau. Dengan banyaknya jumlah penduduk yang
bersekolah rtidak memiliki kaitan dengan keberadaan universitas. Hal
tersebut dikarenak tidak semua kabupaten/kota memiliki universitas.
Keberadaan universitas cenderung berada di pusat suatu wilayah seperti kota
Pekanbaru. Lalu, perkembangan koperasi di Provinsi Riau tergolong cukup
cepat karena dalam jangka waktu satu tahun bertambah sebanyak 234 pada
tahun 2016-2017. Tetapi perkembangan koperasi tidak merata terdapat
kabupaten/kota yang berambah semakin banyak tetapi ada juga yang
bertambah sedikit jumlahnya.
4.2 Rekomendasi
23
seharusnya pemerintah Provinsi Riau meningkatkan fasilitas layanan
pendidikan perguruan tinggi secara merata.
3. Agar perkembangan koperasi meningkat secara merata pada setiap
kabupaten/kota sebaiknya peemrintah Provinsi Riau meningkatkan saran
dan prasarana di Provinsi Riau.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://riau.bps.go.id/publication/
https://riau.bps.go.id/publication/
https://riau.bps.go.id/publication/
https://www.studiobelajar.com/koperasi/
https://www.en.globalstatistik.com/
25