BAGIAN TIMUR
(Studi Kasus: Kecamatan Sukarame)
Nayoda Agung Satria
Program Studi Perencanaan Wiayah dan Kota, Institut Teknologi Sumatera
Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten lampung Selatan 35365
Email: Nayoda.as@gmail.com
Abstrak
Pertumbuhan permukiman yang meluas secara tidak terkendali dan tidak tertata (Urban Sprawl),
terjadi akibat pertumbuhan penduduk yang selalu terjadi dari waktu ke waktu, kawasan yang memiliki
jumlah penduduk yang besar akan mengalami pertumbuhan penduduk yang besar pula dan kebutuhan
lahan untuk permukiman juga akan bertambah, namun pertumbuhan jumlah penduduk yang besar ini
tidak dapat diimbangi oleh jumlah lahan yang terbatas dan tidak dapat bertambah Kawasan perkotaan
yang merupakan kawasan dengan jumlah penduduk terbanyak dan terpadat dan juga merupakan pusat
segala aktivitas, sehingga kebutuhan untuk tempat tinggal juga tinggi yang menyebabkan perluasan
daerah perkotaan ke daerah pinggiran. Jika perluasan daerah perkotaan terjadi tanpa adanya rencana
yang baik maka dapat menimbulkan terjadinya urban sprawl
Adanya pembangunan-pembangunan tertentu pada suatu daerah perkotaan juga dapat menjadi pemicu
adanya gejala urban sprawl dan bertambahnya aktivitas dan jumlah penduduk, yang mana saat ini
terjadi pada bagian timur Kota Bandar Lampung. Kecamatan Kemiling yang dalam arahan RPJMD
merupakan kawasan permukiman dengan adanya pembangunan ini menyebabkan peningkatan
permukiman di Kecamatan Sukarame semakin pesat. Jika tidak ada kontrol perencanaan yang tepat di
khwatirkan memperparah sprawl di daerah ini.
Abstract
Unrestrained and unregulated settlement growth (Urban Sprawl), occurs due to population growth
that always occurs from time to time, regions that have large population will also experience large
population growth and land needs for settlements will also increase, but this large population growth
cannot be balanced by the limited and non-increasing amount of land Urban areas which are the most
populous and densest areas and are also the center of all activities, so the need for housing is also high
which causes the expansion of urban areas to suburb. If urban expansion occurs without a good plan, it
can lead to urban sprawl
The existence of certain developments in an urban area can also be a trigger for urban sprawl
symptoms due to increased activity and population, which currently occurs in the eastern part of
Bandar Lampung City. Kemiling Subdistrict which in the direction of RPJMD is a residential area
with the existence of this development has caused an increase in settlements in Sukarame Subdistrict.
If no proper planning control is concerned it will worsen sprawl in this area
Manfaat Penilitan
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒌𝒐𝒓
= (𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘)
+ (𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛)
+ (𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑘𝑒 𝑃𝑢𝑠𝑎𝑡 𝐾𝑜𝑡𝑎)
Range Kelas
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 (3)
Bhatta, B. et al. 2010. “ Urban Sprawl Measurement From Remote Sensing Data”. Applied
Geography. Vol 30, pp 731-740.
Bappeda. 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bandar Lampung 2010-2015. Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung.
Hasse, John and Richard. 2003. “A Housing Unit Level Approach to Characterizing Residential
Sprawl ”. Photogrammetric Engineering & Remote Sensing. Vol. 69, No.9, pp 1021-1030.
Apriani and Asnawi. 2015. “ Tipologi Tingkat Urban Sprawl Di Kota Semarang Bagian Selatan “.Vol.
4, No.3, pp 405-416.
Staley, R. S. 1999. “Urban Sprawl and the Michigun Landscape: A Market Oriented Approach”.
Mackinac Center for Public Policy. USA. P.151.
BPS. 2018. Kota Bandar Lampung Dalam Angka tahun 2018. Badan Pusat Statistik Bandar Lampung.
BPS. 2018. Kecamatan Sukarame Dalam Angka tahun 2018. Badan Pusat Statistik Bandar Lampung.
Giyarsih. S. R. 2001. “Gejala Urban Sprawl Sebagai Pemicu Proses Densifikasi Permukiman di
Daerah Pinggiran Kota (Urban Fringe Area)”. Vol. 12, No.1,pp 40-45.
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2003. Kajian Teknis Pengendalian Pemanfaatan
Ruang Kawasan Perkotaan dan Sub Urban
Mujiandari, Reni. 2014. “Perkembangan Urban Sprawl Kota Semarang pada Wilayah Kabupaten
Demak Tahun 2001-2012”. Vol. 2, No.2, pp 129-42.
Ewing, R et al. 2002. “Measuring Sprawl and Its Impact”. Smart Growth America, Washington DC.
Muta’ali, Luthfi. 2013. ”Penataan Ruang Wilayah dan Kota (Tinjauan Teknis Normatif)”. Yogyakarta:
Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM.
EEA. 2006. “Urban Sprawl in Europe: The Ignored Challenge”. Report No. 10/2006, European
Environmental Agency.
Moeller, M.S. 2004. “Remote Sensing For The Monitoring of Urban Growth Patterns”. Paper in
Springerlink.
Tsai, Y. 2005. “Quantifying Urban Form : Compactness versus sprawl”. Urban Studies (42)1, pp 141-
161.