PROFIL
Skala Kawasan 2018
Memorandum Program RP2KPKP
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh di Perkotaan
KOTA YOGYAKARTA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
GAMBARAN UMUM WILAYAH KAWASAN 1
Kota Yogyakarta
Kab. Sleman
Kab.
Sleman
Bantul
KOTA YOGYAKARTA
Kab. Bantul
BATAS WILAYAH :
Utara : berbatasan dengan Kab. Sleman
Timur : berbatasan dengan Kab. Bantul dan Kab. Sleman
Selatan : berbatasan dengan Kab. Bantul
Barat : berbatasan dengan Kab. Bantul dan Kab. Sleman
2
SK DAN LUASAN SK KUMUH DAN LUASAN VERIFIKASI 2
SK Walikota
No. 216 Tahun 2016
Tentang Penetapan Lokasi Kumuh di Kota Yogyakarta
Meliputi :
13 Kecamatan yang tersebar di 36 Kelurahan
Luas kawasan 264,90 Ha
3
PETA SEBARAN KAWASAN KUMUH KOTA YOGYAKARTA 3
4
1 Ngampilan-Pakuncen 2 Pringgokusuman
3 Pakuncen 4 Pakuncen
5
Kajian Perencanaan KOMUNITAS
A. GRAND DESIGN SUNGAI WINONGO
1. 1. Terwujudnya hunian di bantaran sungai yang aman dari bahaya longsor dan 1.Penertiban bangunan dan kandang ternak yang ada di bantaran dan
nyaman dari bencana banjir sempdan sungai
2. Meningkat- kan akses-bilitas menuju sungai, dan jalur evakuasi maupun 2. Pembuatan jalan setapak di bantaran sungai
pengembangan di bantaran sungai
3. Meningkat-kan interaksi sosial masya-rakat sisi barat dan timur sungai. 3. Pembuatan jembatan
4. Mengurangi kebiasaan masyarakat yang buang hajat dan mandi di sungai 4. Pembuatan MCK dan sumur air bersih
serta Meningkatkan ualitas air sungai
5. Meningkat-kan jumlah ruang terbuka hijau sungai winongo dan mewujudkan 5. Pembuatan jalur hijau di bantaran sungai
Sungai Winongo sebagai halaman rumah yang asri
6. Mencegah terjadinya tanah longsor dan bencana banjir 6. Pembuatan dan perbaikan talud di titik-titik rawan longsor dan banjir
7. Meningkatkan area hijau untuk mence-gah banjir, dan meningkatkan interaksi 7. Ruang terbuka hijau
sosial masyarakat di bantaran Sungai Winongo
8. Meningkatkan perekonomian warga dan potensi yang dimilki sungai 8. Rencana wisata jelajah air
9. Mengembang-kan dan mem-perkenalkan budaya yang dimiliki oleh daerah 9. Rencana pengembangan wisata kesenian budaya
bantaran sungai.
10. Membuka lapangan pekerjaan baru dan mening-katkan tingkat perekonomian 10. Rencana pengembangan wisata kuliner
di kawasan Sungai Winongo
11. Pembentukan kelompok masyarakat untuk me-ngembangkan pembibitan ikan 11. Rencana pengembangan perikanan
dan meningkatkan perekonomian warga.
12. Mengurangi pencemaran air sungai. 12. Rencana pengembangan saluran drainase, sanitasi, dan IPAL
6
Potensi Perekonomian di Permukiman Kumuh
Identifikasi Potensi Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan Kota
Yogyakarta (Kawasan di Sekitar Sungai Winongo, Code, Gajahwong)
Keterangan : 20
22
1. Pasar Karangwaru 17. Pasar Semaki 21
2. Pasar Pingit 18. Pasar Gedongkuning 23
3. Pasar kranggan 19. Pasar Ledok Gondomanan
4. Pasar Terban 20. Pasar Sawo 24 25
26 27
5. Pasar Demangan 21. Pasar Legi
6. Pasar Kembang 22. Pasar Ngasem 28
7. Pasar Lempuyangan 23. Pasar Ngadikusuman 29
8. Pasar Gendeng 24. Pasar Gading
9. Pasar Senen 25. Pasar Pujokusuman
10. Pasar Pathuk 26. Pasar Ciptomulyo
11. Pasar Sanggrahan 27. Pasar Tunjungsari 30
7
Skenario Program :
Pemetaan Pentagonal Asset :
Peningkatan dan
SDM Kajian & Analisis : Pencegahan Rencana Usaha :
SDA Sebab akibat Sumberdana Dokumen Rencana Usaha
Sosial SWOT Tahun Pelaksanaan
Infrastruktur
Jumlah Sasaran
Keuangan
Tanya Jawab
PENTAGONAL ASSET
ASPEK POTENSI MASALAH KEBUTUHAN KEGIATAN
Aspek SUMBER DAYA MANUSIA
Mata Pencaharian Lebih 90% perdagangan dan Pertumbuhan Usaha lambat Penguatan kapasitas pelaku usaha Peningkatan :
Jasa Kualitas produk masih belum memadai Penciptaan ruang kegiatan pemasaran - Pembuatan Showroom
Akses pemasaran belum maksimal Inisiasi terbentuk kelompok/ asosiasi - Pembuatan Pasar
Belum ada forum/ asosiasi - RTP
Jangkauan pasar terlalu jauh - Perbaikan jaringan infrastruktur
Pencegahan :
- Pelatihan usaha
- Pelatihan produk
- Pembentukan forum
Aspek Sumber Daya Alam
Sungai Kegiatan wisata air (tubing, Sungai sebagai tempat pembuangan Penataan kawasan sungaiuntuk kegiatan Peningkatan :
susur sungai) limbah wisata air - Pem. Talud sungai
Wilayah bantaran belum tertata - Jalan Inspeksi
Fasilitas wisata belum memadai/ belum - Ruang Terbuka Publik/ RTP
ada - Fasilitas keg. Wisata
Pencegahan :
- Penyuluhan 3R
- Pelatihan kelola wisata
Aspek Sosial
Sosial Banyak kegiatan kesenian Belum ada ruang untuk kegiatan/ event Tempat untuk pertunjukan seni dalam Pembangunan Amphiteather
(ketoprak, mocopat, senitari, kesenian rangka meningkatkan pendapatan
music)
Aspek Infrastruktur
Pasar Pusat perekonomian Kondisi bangunan belum baik dan Perbaikan jaringan infrastruktur Peningkatan :
masyarakat dan tempat belum tertata Penataan bangunan pasar beberapa fungsi jalan untuk memperpendek
berkumpul massa Jaringan jalan yang belum optimal jangkauan ke pasar
secara jangkauan
Aspek Keuangan
Lembaga keuangan Alternatif sumber pembiayaan Beban agunan untuk warga MBR Kebijakan pembiayaan lunak KUR dan UPK
untuk UMKM
8
PENETAPAN KAWASAN 4
Kawasan Winongo
9
ROADMAP PENANGANAN KUMUH SKALA KAWASAN
KAWASAN TEMATIK NILAI TAHUN PENANGANAN
LUAS LUAS KUMUH
NO PERENCANAA PENGEMBANG SUB KAWASAN KELURAHAN INVESTASI
(HA) (Ha) 2017 2018 2019 2020 2021
N AN (*1000)
I KAW. 79,57 WATERFRONT Sub. 1 Winongo - Kel. Bener
WINONGO - Kel. Kricak 28,17 Ha 28.175.961 X
- Kel. Karangwaru
Sub. 2 Winongo - Kel. Bumijo X
13,40 Ha 13.407.186
- Kel. Tegalrejo
Sub. 3 Winongo - Kel. Pringgokusuman 16.881.543 X
- Kel. Ngampilan 16,88 Ha
- Pakuncen
Sub. 4 Winongo - Kel. Notoprajan 11,41 Ha 11.415.315 X
- Kel. Wirobrajan
Sub. 5 Winongo - Kel. Patangpuluhan 9,71 Ha 9.716.782 X
- Kel. Gedongkiwo
∑ JUMLAH : 79,57 79.596.787
ASPEK PENILAIAN
Kecenderu Kontribusi
Wilayah Memiliki URUTAN
NO LUAS POLA ngan terhadap Permasalah Kesiapan Jumlah
NAMA KAWASAN TEMATIK Orientasi pengaruh PRIORITA
. (Ha) PENANGANAN bertambahn penguranga an Lahan masyarakat/ Nilai
Perencanaa terhadap S
ya luasan n luasan (Safeguard) komunitas
n Kota Pusat Kota
kumuh (>50 Ha)
1 Kaw. Winongo 79,58 Waterfront Area Peremajaan 1 1 1 1 1 1 6 I
2 Kaw. Code 92,10 Riverside Pedestrian 0 0 0 1 1 1 3 III
3 Kaw. Gajahwong 41,42 Integrated Eco Tourism 1 1 1 1 0 1 5 II
4 Kaw. Non-Bantaran 13,88 Mix Used Area 0 0 0 1 1 0 2 IV
10
Kecamatan Kelurahan Kumuh
1. Kawasan Permukiman Winongo 1.
2.
Tegalrejo
Jetis
1.Bener
2.Kricak
3. Gedongtengen 3.Karangwaru
4. Ngampilan 4.Bumijo
5. Wirobrajan 5.Pringgokusuman
GAMBARAN KAWASAN 6. Mantrijeron 6.Tegalrejo
WINONGO 7.Ngampilan
8.Pakuncen
Kawasan Winongo ? 9.Notoprajan
Luas Kumuh 10.Patangpuluhan
Merupakan salah satu kawasan kumuh yang (Ha) 11.Wirobrajan
berada di bagian barat kota Yogyakarta 12.Gedongkiwo
Kondisi kumuh di kawasan ini di cirikan dengan 79,58
adanya permasalahan infrastruktur dan
kelengkapan sarana prasarana yang kurang
memadai. Disamping itu banyaknya sampah yang Museum Diponegoro 1. Kesamaan Typologi : Bantaran Sungai Winongo
dibuang di sekitar permukiman khususnya di (Lokasi)
bantaran sungai, kondisi bangunan permukiman 2. Terhubung istem : Sungai dan Jaringan Jalan Bantaran
padat dan tidak teratur, bangunan rumah kurang Infrastruktur & Jaringan sebagai penghubung
layak huni, air limbah belum dikelola sehingga Sentra Bakpia Patuk
3. Memiliki kesamaan : Permukiman padat, dan tidak teratur
belum layak buang ke sungai, kelayakan dan akses Pasar Klithikan Karakteristik permukiman
air minum.
4. Kesamaan terhadap : Hunian tidak teratur dengan
Parkir Ngabean permasalahan/ aspek keterbatasan akses jalan permukiman
kumuh dan minimnya infrastruktur dasar
kawasan. Permasalahan limbah merata
di Kawasan Bantaran S. Winongo
5. Grand Design’ dari : Konsep Waterfront yang disusun oleh
Pemda, Komunitas & Bappeda bersama dengan Forum
Masyarakat Komunikasi Winongo Asri/ FKWA
6. lokasi strategis : Keberadaan permukiman kumuh di
pengembangan kegiatan Bantaran Sungai menjadi salah satu
Pemda konsentrasi program pembangunan
Sungai sebagai Area lindung yang
harus di jaga Ekosistemnya
7. Skenario arahan : Pengembangan Alternatif destinasi
wisata Wisata baru Kota Yogyakarta
PETA KUNCI
11
Luas
No Kecamatan Kelurahan Luas awal
verifikasi
1. Tegalrejo Tegalrejo 6.79 6.79
Bener 4.62 4.62
Kricak 13.54 13.54
Karangwaru 10.47 10.47
2. Jetis Bumijo 6.60 6.60
3. Wirobrajan Pakuncen 2.19 2.19
Wirobrajan 3.03 3.03
Patangpuluhan 3.85 3.85
4. Gedongtengen Pringgokusuman 5.09 5.09
5. Ngampilan Ngampilan 9.2 9.2
Notoprajan 8.38 8.38
6. Mantrijeron Gedongkiwo 5.86 5.86
LUAS KUMUH KAW. WINONGO = 79,58 79,58
1. Strategi Pencegahan :
• Sosialisasi dan edukasi aturan dan ketentuan teknis kawasan sempadan sungai
• Sosialisasi dan edukasi mengenai mitigasi bencana banjir, longsor, dan kebakaran
2. Strategi Peningkatan :
• Melakukan Mundur, Munggah, Madhep Kali (M3K) di permukiman sepanjang bantaran S. Winongo (Re-
orientasi arah bangunan)
• Penyediaan Ruang Terbuka Hijau/ Publik (RTH-P)
• Pemugaran kawasan permukiman
12
Dengan pertimbangan kesamaan typologi, kemudahan
penanganan, kesiapan masyarakat, keterpaduan dengan
infrastruktur yang telah ada (PLP BK Ngampilan) kawasan
Winongo dibagi menjadi tiga segmen dan yang menjadi
prioritas penanganan kumuh pada tahun 2018 adalah
pada segmen 2.
Segmen 3 : wirobrajan,
patangpuluhan,
gedongkiwo
13
PENETAPAN KAWASAN PRIORITAS
Kriteria Penetapan Deliniasi Kaw.
Perencanaan :
1. Kesamaan Typologi (Lokasi)
2. Terhubung oleh Sistem Infrastruktur & Jaringan
3. Memiliki kesamaan Karakteristik permukiman
4. Kesamaan terhadap permasalahan/ aspek kumuh
5. Kepemilikan Konsep dan ‘Grand Design’ dari Pemda,
Komunitas dan Masyarakat
6. Menjadi lokasi strategis pengembangan kegiatan Pemda
7. Skenario arahan wisata
Luas
Nama
Kecamatan Kelurahan Kumuh Kumuh
Kawasan
(Ha)
1. Kawasan 1.Tegalrejo 1. Bumijo 30,15
Permukiman 2.Jetis 2. Pringgokusuman
Winongo 3.Gedongteng 3. Tegalrejo
(Sub 2-3) en 4. Ngampilan
4.Ngampilan 5. Pakuncen
14
PROFIL KAWASAN PRIORITAS 5
Luas Kawasan : 59.7 Ha
Luas Kawasan Kumuh : 30.15 Ha
Latitude : -7.786244
Longitude : +110355204
: Meliputi kelurahan Tegalrejo, Bumijo, Pakuncen,
Pringgokusuman, dan Ngampilan
Karakteristik : - Permukiman kumuh di sempadan sungai
- Terbatasnya sarana prasarana dasar
permukiman
Kategori kumuh : Kumuh Ringan
Tipologi kumuh : Permukiman kumuh pada tepi air (bantaran
sungai)
PERMASALAHAN UTAMA
1. Belum terhubung dengan infrastruktur primer kota
2. Adanya bencana alam yaitu banjir dikarenakan tipologi kawasan yang
berbentuk jurang dan curam
3. Sebagian permukiman berada di sempadan sungai dan membelakangi sungai
: 1276 unit
4. Sebagian permukiman yang berada di bantaran tidak memiliki sertifikat/ surat
legal yang diakui pemerintah : 1476 KK
5. Area sungai menjadi area buangan sampah, drainase, dan limbah rumah
tangga
6. Kawasan tidak terlindungi sarana proteksi kebakaran
7. Sebagian besar sungai belum terdapat dinding penahan padahal tipologi
kawasan yang berbentuk jurang sehingga berpotensi longsor
8. Banyak rumah tangga MBR : 976 KK
15
DATA BASELINE NUMERIK KAWASAN PRIORITAS 6
1. KONDISI BANGUNAN GEDUNG 2. Kondisi Jalan Lingkungan
Jumlah % Jumlah %
Kualitas
Jumlah % Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan %
Jumlah Total Keterjangk Permukaan % Kualitas
Luas Kumuh Ketidaktera Ketidaktera hunian hunian hunian hunian Keterjangk
KECAMATAN KELURAHAN Bangunan auan Jalan Permukaan
Permukiman turan turan tidak tidak tidak tidak auan
(unit) Jaringan lingkungan Jalan
Bangunan Bangunan memiliki memiliki memiliki memiliki Jaringan
Jalan Yang Harus lingkungan
Hunian Hunian luas lantai luas lantai kondisi kondisi Jalan
Diperbaiki
≥ 7,2 m2 ≥ 7,2 m2 Atap, Atap,
GEDONGTENGEN PRINGGOKUSUMAN 732 6,22 726 99% 292 40% 154 21% 100 1% 5280 41%
NGAMPILAN NGAMPILAN 1183 6,27 1.177 99% 595 50% 631 53% 0 0% 6910 20%
TEGALREJO BENER 222 7,15 215 97% 72 32% 60 27% 0 0% 1500 43%
TEGALREJO TEGALREJO 435 7,15 428 98% 92 21% 85 20% 678 12% 2426 56%
WIROBRAJAN PAKUNCEN 257 4,36 253 98% 95 37% 122 47% 0 0% 1390 29%
2829 31,15 2.798 98% 1146 36% 1052 34% 778 3% 17506 38%
16
DATA BASELINE NUMERIK KAWASAN PRIORITAS 6
743 37% 79 6% 0 0% 13363 51% 2638 10% 12263 39% 3854 13%
5. Kondisi Pengelolaan Air Limbah 6. Kondisi Pengelolaan Persampahan 7. Kondisi Proteksi Kebakaran
Jumlah % KRT Jumlah % KRT Jumlah KK % Jumlah Jumlah KK % Jumlah Jumlah KK % Jumlah
KRT tidak tidak KRT dengan dengan KK dengan dengan KK dengan dengan KK dengan Ketidak % Ketidak Ketidak % Ketidak
terakses terakses dengan sarpras air sarpras sarpras sistem sistem sarpras sarpras tersediaan tersediaan tersediaan tersediaan
KELURAHAN
sistem air sistem air sarpras air limbah tdk pengolaha pengolaha pengolaha pengolaha pengolaha pengolaha Prasarana Prasarana Sarana Sarana
limbah limbah limbah tdk sesuai n sampah n sampah n sampah n sampah n sampah n sampah Proteksi Proteksi Proteksi Proteksi
standar standar sesuai persyarata yang tdk yang tdk tdk sesuai tdk sesuai tdk tdk Kebakaran Kebakaran Kebakaran Kebakaran
teknis teknis persyarata n teknis sesuai sesuai standar standar terpelihara terpelihara
PRINGGOKUSUMAN 102 16% 192 29% 763 80% 283,287708 30% 813 86% 385 59% 658 100%
NGAMPILAN 83 13% 264 40% 42 5% 54,2334096 7% 790 100% 0 0% 658 100%
BENER 66 33% 105 53% 250 77% 138,499451 43% 250 77% 31 16% 200 100%
TEGALREJO 36 9% 47 12% 371 55% 173,056823 26% 335 50% 275 68% 404 100%
PAKUNCEN 38 17% 14 6% 167 58% 191,290476 66% 129 45% 132 57% 230 100%
325 17% 622 28% 1593 55% 840,367868 34% 2317 72% 823 40% 2150 100%
17
MAPPING PENDATAAN BASELINE NUMERIK KAWASAN DAN KELURAHAN 7
18
1
2 2
1
19
3. KONDISI AIR MINUM
NUMERIK/
KRITERIA PROSEN
(%)
Jumlah Kepala Rumah 2.150
Tangga
Tidak Terakses air minum 743
berkualitas/aman
% Tidak Terakses air minum 37%
berkualitas/aman
Tidak terpenuhinya Kebutuhan 79
Air Minum
% Tidak terpenuhinya 6%
Kebutuhan Air Minum
1 2
Sumber air bersih sebagian besar dari sumur gali dengan kualitas pencemaran
yang relatif tinggi.
2
20
4. KONDISI DRAINASE LINGKUNGAN
NUMERIK/
KRITERIA PROSENTAS
E (%)
Luas kawasan yang terkena
-
genangan (Ha)
% Ketidakmampuan Mengalirkan
0%
Limpasan Air
Panjang kebutuhan drainase baru
(Jawaban sesuai hasil 13.363
perencanaan) (meter)
% Ketidak tersediaan Drainase 51%
Panjang penghubung drainase
eksisting dengan sistem drainase 2.638
kota
% Ketidak terhubungan dengan
10%
Sistem Drainase Perkotaan
Panjang saluran drainase tidak
12.263
terpelihara (meter)
% Tidak terpeliharanya Drainase 39%
Panjang saluran drainase rusak
3.854
(meter)
% Kualitas Konstruksi Drainase 13%
21
5. KONDISI LIMBAH
NUMERIK/
KRITERIA
PROSENTASE (%)
Jumlah KRT tidak
terakses sistem air 325
limbah standar teknis
% KRT tidak terakses
sistem air limbah 17%
standar teknis
Jumlah KRT dengan
sarpras air limbah tdk
622
sesuai persyaratan
teknis
% KRT dengan
28%
sarpras air limbah tdk
22
6. KONDISI PERSAMPAHAN
NUMERIK/
KRITERIA PROSEN
(%)
Jumlah KK dengan sarpras
pengolahan sampah yang tdk 1.593
sesuai persy. teknis
% Jumlah KK dengan sarpras
pengolahan sampah yang tdk 55%
sesuai persy. teknis
Jumlah KK dengan sistem
pengolahan sampah tdk 840
sesuai standar teknis
% Jumlah KK dengan sistem
pengolahan sampah tdk 34%
sesuai standar teknis
Jumlah KK dengan sarpras
pengolahan sampah tdk 2.317
terpelihara
% Jumlah KK dengan
sarpras pengolahan 72%
sampah tdk terpelihara
23
7. KONDISI PROTEKSI KEBAKARAN
NUMERIK/
KRITERIA PROSEN
(%)
Ketidak tersediaan Prasarana
823
Proteksi Kebakaran
% Ketidak tersediaan Prasarana
40%
Proteksi Kebakaran
Ketidak tersediaan Sarana Proteksi
2.150
Kebakaran
% Ketidak tersediaan Sarana Proteksi
100%
Kebakaran
MITIGASI KEBAKARAN
- BELUM ADA SARANA PEMADAM KEBAKARAN
- KONDISI BANGUNAN HUNIAN CUKUP PADAT
- JALAN LINGKUNGAN TIDAK BEGITU LEBAR
- DIBENTUK SATLANKAR
24
LEGALITAS LAHAN
NUMERIK/
KRITERIA PROSEN
(%)
Jumlah Bangunan hunian
631
memiliki IMB (rumah tangga)
Jumlah Lahan bangunan
hunian memiliki SHM/ HGB/
1.427
Surat yang diakui pemerintah
(rumah tangga)
Jumlah Bangunan hunian tidak
1.519
memiliki IMB (rumah tangga)
% Jumlah Bangunan hunian
tidak memiliki IMB (rumah 70%
tangga)
Jumlah Lahan bangunan
hunian tidak memiliki SHM/
723
HGB/ Surat yang diakui
pemerintah (rumah tangga)
% Jumlah Lahan bangunan
hunian tidak memiliki SHM/
33%
HGB/ Surat yang diakui
pemerintah (rumah tangga)
25
KONSEP PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH KAWASAN 8
BERDASARKAN SKALA KOTA
Permukiman di Kawasan Winongo, berorientasi pada Optimalisasi keberadaan sungai untuk menunjang kegiatan perekonomian tambahan bagi masyarakat bantaran.
Konsep Waterfront area ini mengikuti apa yang sudah menjadi perencanaan Komunitas bersama Bappeda yang udah tersosialisasi kemasyarakat. Disamping itu penataan
lingkungan yang akan dilakukan diharapkan akan memperkuat citra kawasan yang akan mendorong pihak luar untuk datang dan berkonstribusi dengan masyarakat.
Disamping itu keberadaan fasilitas infrastruktur pendukung SPOT REKREATIF akan mewadahi kegiatan masyarakat khusunya kegiatan sosial dan budaya.
26
Konsep : “Waterfront Area”
penataan kawasan kumuh tepi sungai dengan optimalisasi interaksi air sebagai pengembangan
wisata air tepi S. Winongo
IDE ALTERNATIF
• Permukiman berwawasan lingkungan
• Penyediaan RTP rekreatif dan area dagang masyarakat
• Penyediaan area interaksi dengan air
• Optimalisasi Mata air sebagai sumber air minum
• Penyediaan jaringan jalan bantaran/ Pedestrian
• Penyediaan sar-pras dasar (drainase, sampah, limbah, dll)
• Penyediaan Schulture dan Signage
• Pertahanan terhadap Ekosistem air/ Ekologi
• Pemakaian material ramah lingkungan/ alami
• Pengembangan RTLH ke arah Fasilitas Homestay
DAMPAK TERHADAP PENGURANGAN KUMUH
• Infrastruktur dasar permukiman berfungsi sebagai jaringan
• Bangunan teratur dengan ketersediaan akses (bantaran) yang mempengaruhi
orientasi bangunan
• Lingkungan bersih dengan adanya pengelolaan wisata mandiri oleh
masyarakat
• Air minum dikelola secara mandiri
• Jalan bantaran sekaligus sebagai jalur mitigasi kebakaran dan banjir
KEGIATAN/ BREAKDOWN ALTERNATIF
1. Jaringan jalan Inspeksi (include : Branjong, talud,rumah terdampak, PJU)
2. M3K (Mundur Munggah Madhep Kali)
3. Rumah deret (untuk kawasan padat dan ilegal)
4. Relokasi (untuk permukiman ilegal)
5. Re-orientasi arah hadap bangunan
6. Rehab dan Interkoneksi jaringan jalan lingkungan dengan jalan bantaran
7. Rehab Rumah Tidak Layak
8. Pengambilan air bersih dari mata air
9. Pembangunan sistem perpipaan & IPAL Komunal
10. Pengolahan sampah berbasis masyarakat
11. Jaringan Hydrant lingkungan
12. Perkuatan talud permukiman
13. Pembangunan RTH/ Publik
14. Penguatan kelembagaan masyarakat (Pembentukan, pelatihan dan
operasional)
27
SITEPLAN KAWASAN KETERPADUAN (SKALA KAWASAN DAN SKALA LINGKUNGAN) 9
28
RENCANA PROGRAM 2018
1. Penataan rumah terdampak DPU PKP+NSUP
2. Pembuatan jalan Inspeksi/ pedestrian bantaran NSUP-KOTAKU
3. Jaringan Interkoneksi Bantaran NSUP-KOTAKU
4. Sistem Drainase NSUP-KOTAKU
5. Ruang Terbuka Publik NSUP-KOTAKU
29
30
31
SKALA KAWASAN SKALA LINGKUNGAN
1. Jalan Inspeksi /Bantaran 1. Jalan Lingkungan (paving/
2. Jaringan jalan koneksi jalan rabat)
primer 2. Drainase Lingkungan
3. Jaringan Drainase tingkat 3. Sarana Persampahan
kota 4. Biofil
4. Prasarana Persampahan 5. Jaringan Hydrant
5. Infrastruktur pendukung
wisata
6. Amphitheater
7. Jembatan antar kelurahan
8. IPAL Komunal (>100KK)
32
RENCANA PROGRAM 2018 PELAKSANA
1. Penataan rumah terdampak NSUP-KOTAKU
2. Pembuatan jalan Inspeksi/ pedestrian bantaran NSUP-KOTAKU
3. Jaringan Interkoneksi Bantaran dengan jalan NSUP-KOTAKU
permukiman
4. Sistem Drainase NSUP-KOTAKU
5. Ruang Terbuka Publik NSUP-KOTAKU
6. IPAL Komunal NSUP-KOTAKU
33
34
RENCANA PROGRAM 2018 PELAKSANA
1. Penataan rumah terdampak DPU
PKP+NSUP
2. Pembuatan jalan Inspeksi/ pedestrian bantaran NSUP-KOTAKU
3. Jaringan Interkoneksi Bantaran NSUP-KOTAKU
4. Sistem Drainase NSUP-KOTAKU
5. Ruang Terbuka Publik NSUP-KOTAKU
35
ILUSTRASI PENANGANAN INFRASTRUKTUR KAWASAN 10
Eksisting Rencana
36
Rencana
Eksisting
Lokasi di Kelurahan Tegalrejo.
Kegiatan :
1. Rehab dan Pembangunan baru jalan koneksi ke Bantaran (Lbr>1,5 m¹)
2. Saluran Drainase (Grill)
3. Rumah terdampak jalan baru
37
Eksisting
GAMBARAN PERMUKIMAN :
• Permukiman dengan Jarak bangunan/ rumah
1,5 dari sungai (area sempadan)
• Rumah harus di potong/ dikepras Rencana
• Jalan lingkungan di dalam permukiman belum
terkoneksi ke arah sungai Lokasi di Kelurahan Bumijo.
Kegiatan :
1. Rehab dan Pembangunan baru jalan Inspeksi Bantaran
2. Saluran Drainase (Grill)
3. Rumah terdampak
4. Penerangan Jalan Umum
38
Eksisting
39
Peningkatan
Fungsi Hunian
Ruang Terbuka
Hijau
40
Peningkatan Kualitas
Hunian
(Rumah Terdampak
Peningkatan Fungsi
Hunian
(Rumah Terdampak
Jalan Bantaran
(Lebar=3m’)
Peningkatan Kualitas
Hunian
(Rumah Terdampak
Jalan Bantaran
(Lebar=3m’)
41
Ruang Bermain Anak
Peningkatan
Fungsi Hunian
Shelter
42
43
44
45
Permukiman Permukiman Susun
Eksisting
Taman Bermain
Jalan Ideal 3m’
Permukiman Susun
Raam (Aksesible)
46
47
Jalan Bantaran
(Lebar=3m’)
Jalan Bantaran
(Lebar=3m’)
Peningkatan
Fungsi Hunian
48
Ruang Usaha
Amphitheater
Jalan Bantaran
(Lebar=2m’)
Koneksi Jalan
Lingkungan
49
PENGELOLAAN ASPEK SAFEGUARD KAWASAN 11
Rawan Kebakaran :
1. Pringgokusuman
2. Pakuncen
50
SKENARIO PENAPISAN SAFEGUARD (SOSIAL)
KAWASA SAFEGUARD
LUA TEMATIK LUAS
N SUB SOSIAL
NO S PENGEM KELURAHAN KUMUH
PERENC KAWASAN Lahan Dampak Penanganan
(HA) BANGAN (Ha)
ANAAN Kondisi Kebijakan Skenario Penapisan Pola Penanganan Skenario Penapisan
I KAW. 79,5 WATER Sub. 2 - Kel. Bumijo 13,40 Ha 1. Lahan kemiringan - Mengacu pada 1. Memberikan jarak On site(pemugaran Permen PU no 10/PRT/2008
WINON 8 FRONT Winongo - Kel. Tegalrejo curam peraturan yang antara tebing dengan danPeremajaan) tentang penetapan Jenis
GO Sub. 3 - Kel. 16,88 Ha 2. Status lahan area ada;.Permen PUPR no bangunan/ hunian (>3 Hibah,Konsolidasi kegiatan wajib dilengkapi UKL-
Winongo Pringgokusuman Sempadan S.Winongo 28 tahun 2015 tentang m') tanah,Land Sharing UPL Pergub no 7 2017 tentang
- Kel. Ngampilan (Wedi kengser) Penentuan Garis 2. Status lahan area Kegiatan/usaha wajib
- Pakuncen Sempadan Sungai dan Sempadan S.Winongo dilengkapi UKL-UPL Perwal no
Danau) ,RTRW,RDTRK (Wedi kengser) ijin pakai 6 tahun 2016 tentang Pedoman
tanah negara dari BWS tata cara Pengajuan dokumen
Lingkungan hidup dan izin
Lingkungan
51
PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN/ DED 12
RENCANA TANGGA
1.50
Pipa GI Ø 2"
Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps
Jln Inspeksi
(Bantaran) mengakibatkan rumah
0.50
Siar 1 Pc : 2Ps
TUJUAN :
• Menjawab permasalahan keteraturan
1
Ijuk
Kolom 30/30
dan rumah dihadapkan ke jalan
Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps
Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps Jarak 3 m
• Interkoneksi Jaringan jalan dengan jalan di
permukiman
0.50
Ijuk
Tampak Depan Tangga t= 15m l = 1,5 m 5.00
SKALA 1 : 100
1.00
0.50
2.47
Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr 1
SKALA 1 : 100
Foot Plat 80x80
3
0.20
1.50
5.00
Ijuk Railling
Ruang Terbuka Hijau
Pipa galvanis 2,5 "
2.70
1.00 Ijuk
1
3
Siar 1 Pc : 2Ps
0.20
0.80
4.00
Jarak 3 m
Suling-Suling Pipa 2 "
sungai dan penunjang mitigasi ketika terjadi banjir POTONGAN MELINTANG TALUD P = 15 M
SKALA 1 : 100
Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr
1.00 1.00
2.00
2.13
Balok 30/30
Foot Plat 80x80
0.20
0.80
52
NAMA KEGIATAN :
• Pembangunan Jalan inspeksi baru (Bantaran)
Lbr=3m¹
mengakibatkan rumah terdampak ddan penyediaan drainase.
Railling
Pipa GI Ø 2"
Pipa galvanis 2,5 "
Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps
TUJUAN :
Jln Inspeksi • Menjawab permasalahan keteraturan bangunan, dengan
Siar 1 Pc : 2Ps
Ijuk
penyediaan akses jalan dan rumah dihadapkan ke jalan
Urugan tanah dipadatkan
Suling-Suling Pipa 2 "
1.50
Ijuk Railling
Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps T : 15 m 2.70
Siar 1 Pc : 2Ps
Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr 1
Ijuk 3
0.50
Foot Pl at 80x80
2.00
0.20
0.80
53
PAVING K 200, 10 cm x 20 cm
Finishing Acian BETON 1:2:3
10
- Jalan Lebar = 2 m
10
URUGAN PASIR
PAVING K 200, 10 cm x 20 cm
Finishing Acian BETON 1:2:3
10
Finishing Cat
GAMBAR DED
- Jalan Lebar = 3 m
URUGAN PASIR
54
GAMBAR IPAL KOMUNAL
POTONGAN A-A
POTONGAN B-B
55
GAMBAR SALURAN AIR LIMBAH
56
GAMBAR JARINGAN HYDRANT
57
RENCANA ANGGARAN BIAYA/ RAB 13
58
RAB Pembangunan Drainase RAB Pembangunan Jalan Bantaran
59
RAB Pembangunan Jalan BETON Inter CONNECTING
60
RAB Rumah Terdampak
RAB Peningkatan Fungsi Hunian
61
RAB IPAL
62
RAB RUANG TERBUKA PUBLIK RAB TALUD PERMUKIMAN
63
ANALISIS OUTCOME PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH 14
PERHITUNGAN TINGKAT KEKUMUHAN AKHIR/PERHITUNGAN OUTCOME
=( ( 2 ℎ − 2 ℎ ℎ )/( − ℎ ) )×100%
* Jika total nilai tingkat kekumuhan akhir < 19, maka kontribusi penanganan adalah 100% (dianggap sudah tertangani 100%)
64