Anda di halaman 1dari 64

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SEGORO AMARTO DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarto SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
Kemandirian – Kedisiplinan – Kepedulian - Kebersamaan D A E R A H I S T I M E W A Y O G Y A K A R T A

PROFIL
Skala Kawasan 2018
Memorandum Program RP2KPKP
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh di Perkotaan

KOTA YOGYAKARTA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
GAMBARAN UMUM WILAYAH KAWASAN 1

Gambaran Umum Kab. Sleman

Kota Yogyakarta

Kab. Sleman
Kab.
Sleman

Bantul

KOTA YOGYAKARTA

Kab. Bantul
BATAS WILAYAH :
Utara : berbatasan dengan Kab. Sleman
Timur : berbatasan dengan Kab. Bantul dan Kab. Sleman
Selatan : berbatasan dengan Kab. Bantul
Barat : berbatasan dengan Kab. Bantul dan Kab. Sleman

Luas wilayah = 3.250 Ha


Kab. Bantul

1,02% Luas Kota Yogyakarta 1,02% dari luas


wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

2
SK DAN LUASAN SK KUMUH DAN LUASAN VERIFIKASI 2

SK Walikota
No. 216 Tahun 2016
Tentang Penetapan Lokasi Kumuh di Kota Yogyakarta

Meliputi :
13 Kecamatan yang tersebar di 36 Kelurahan
Luas kawasan 264,90 Ha

3
PETA SEBARAN KAWASAN KUMUH KOTA YOGYAKARTA 3

Kekumuhan Kota Yogyakarta


Total Luas Kumuh Kota Yogyakarta : 234,40 Ha
Jumlah Kelurahan Kumuh : 36 Kelurahan
Sumber : Verifikasi KOTAKU 2016

4
1  Ngampilan-Pakuncen 2  Pringgokusuman

3  Pakuncen 4  Pakuncen

5
Kajian Perencanaan KOMUNITAS
A. GRAND DESIGN SUNGAI WINONGO
1. 1. Terwujudnya hunian di bantaran sungai yang aman dari bahaya longsor dan 1.Penertiban bangunan dan kandang ternak yang ada di bantaran dan
nyaman dari bencana banjir sempdan sungai
2. Meningkat- kan akses-bilitas menuju sungai, dan jalur evakuasi maupun 2. Pembuatan jalan setapak di bantaran sungai
pengembangan di bantaran sungai
3. Meningkat-kan interaksi sosial masya-rakat sisi barat dan timur sungai. 3. Pembuatan jembatan
4. Mengurangi kebiasaan masyarakat yang buang hajat dan mandi di sungai 4. Pembuatan MCK dan sumur air bersih
serta Meningkatkan ualitas air sungai
5. Meningkat-kan jumlah ruang terbuka hijau sungai winongo dan mewujudkan 5. Pembuatan jalur hijau di bantaran sungai
Sungai Winongo sebagai halaman rumah yang asri
6. Mencegah terjadinya tanah longsor dan bencana banjir 6. Pembuatan dan perbaikan talud di titik-titik rawan longsor dan banjir
7. Meningkatkan area hijau untuk mence-gah banjir, dan meningkatkan interaksi 7. Ruang terbuka hijau
sosial masyarakat di bantaran Sungai Winongo
8. Meningkatkan perekonomian warga dan potensi yang dimilki sungai 8. Rencana wisata jelajah air
9. Mengembang-kan dan mem-perkenalkan budaya yang dimiliki oleh daerah 9. Rencana pengembangan wisata kesenian budaya
bantaran sungai.
10. Membuka lapangan pekerjaan baru dan mening-katkan tingkat perekonomian 10. Rencana pengembangan wisata kuliner
di kawasan Sungai Winongo
11. Pembentukan kelompok masyarakat untuk me-ngembangkan pembibitan ikan 11. Rencana pengembangan perikanan
dan meningkatkan perekonomian warga.
12. Mengurangi pencemaran air sungai. 12. Rencana pengembangan saluran drainase, sanitasi, dan IPAL

6
Potensi Perekonomian di Permukiman Kumuh
Identifikasi Potensi Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan Kota
Yogyakarta (Kawasan di Sekitar Sungai Winongo, Code, Gajahwong)

Potensi yang dimiliki kawasan permukiman kumuh di sekitar Sungai adalah,


sebagai berikut :
▪ Perekonomian kota khususnya pada bidang perdagangan dan jasa, pusat 1
pendidikan tinggi sehingga akan menarik konsentrasi kegiatan lain dan
tumbuhnya sektor perumahan;
▪ Jaringan jalan yang ada dapat dikembangkan guna meningkatkan aksesibilitas 3 4
2 5
antar kawasan permukiman dengan pusat kegiatan lainnya;
▪ Pengembangan wilayah dengan jenjang antara pusat dan sub pusat akan
mendorong keseimbangan pengembangan kawasan;
▪ Kawasan sepanjang sungai juga memiliki potensi untuk dapat dikembangkan 6 7
sebagai kawasan Wisata Education serta sebagai kawasan Wisata Belanja dan
Kuliner dan juga sebagai salah satu alternatif solusi ekonomi dalam pemecahan
9 10 11 8
permasalahan kekumuhan pada kawasan; dan
▪ Kondisi sosial penduduk yang memiliki tingkat akulturasi yang bervariasi dan
toleransi yang tinggi, sehingga dapat menerima ide-ide pembangunan. 12 13
14 15
16 17 18
19

Keterangan : 20
22
1. Pasar Karangwaru 17. Pasar Semaki 21
2. Pasar Pingit 18. Pasar Gedongkuning 23
3. Pasar kranggan 19. Pasar Ledok Gondomanan
4. Pasar Terban 20. Pasar Sawo 24 25
26 27
5. Pasar Demangan 21. Pasar Legi
6. Pasar Kembang 22. Pasar Ngasem 28
7. Pasar Lempuyangan 23. Pasar Ngadikusuman 29
8. Pasar Gendeng 24. Pasar Gading
9. Pasar Senen 25. Pasar Pujokusuman
10. Pasar Pathuk 26. Pasar Ciptomulyo
11. Pasar Sanggrahan 27. Pasar Tunjungsari 30

12. Pasar Beringharjo (Barat) 28. Pasar Prawirotaman


13. pasar Beringharjo (Timur) 29. Pasar Karangkajen
14. Pasar Serangan 30. Pasar Kotagede
15. Pasar Suryobrantan 31. Pasar Giwangan 31
16. Pasar Sentul

7
Skenario Program :
Pemetaan Pentagonal Asset :
Peningkatan dan
SDM Kajian & Analisis : Pencegahan Rencana Usaha :
SDA Sebab akibat Sumberdana Dokumen Rencana Usaha
Sosial SWOT Tahun Pelaksanaan
Infrastruktur
Jumlah Sasaran
Keuangan
Tanya Jawab

PENTAGONAL ASSET
ASPEK POTENSI MASALAH KEBUTUHAN KEGIATAN
Aspek SUMBER DAYA MANUSIA
Mata Pencaharian Lebih 90% perdagangan dan Pertumbuhan Usaha lambat Penguatan kapasitas pelaku usaha Peningkatan :
Jasa Kualitas produk masih belum memadai Penciptaan ruang kegiatan pemasaran - Pembuatan Showroom
Akses pemasaran belum maksimal Inisiasi terbentuk kelompok/ asosiasi - Pembuatan Pasar
Belum ada forum/ asosiasi - RTP
Jangkauan pasar terlalu jauh - Perbaikan jaringan infrastruktur
Pencegahan :
- Pelatihan usaha
- Pelatihan produk
- Pembentukan forum
Aspek Sumber Daya Alam
Sungai Kegiatan wisata air (tubing, Sungai sebagai tempat pembuangan Penataan kawasan sungaiuntuk kegiatan Peningkatan :
susur sungai) limbah wisata air - Pem. Talud sungai
Wilayah bantaran belum tertata - Jalan Inspeksi
Fasilitas wisata belum memadai/ belum - Ruang Terbuka Publik/ RTP
ada - Fasilitas keg. Wisata
Pencegahan :
- Penyuluhan 3R
- Pelatihan kelola wisata
Aspek Sosial
Sosial Banyak kegiatan kesenian Belum ada ruang untuk kegiatan/ event Tempat untuk pertunjukan seni dalam Pembangunan Amphiteather
(ketoprak, mocopat, senitari, kesenian rangka meningkatkan pendapatan
music)
Aspek Infrastruktur
Pasar Pusat perekonomian Kondisi bangunan belum baik dan Perbaikan jaringan infrastruktur Peningkatan :
masyarakat dan tempat belum tertata Penataan bangunan pasar beberapa fungsi jalan untuk memperpendek
berkumpul massa Jaringan jalan yang belum optimal jangkauan ke pasar
secara jangkauan
Aspek Keuangan
Lembaga keuangan Alternatif sumber pembiayaan Beban agunan untuk warga MBR Kebijakan pembiayaan lunak KUR dan UPK
untuk UMKM

8
PENETAPAN KAWASAN 4
Kawasan Winongo

Kriteria Penetapan Kawasan Prioritas :


1. Aspek permasalahan lahan
2. Aspek persiapan Pra-pelaksanaan
3. Kegiatan yang mudah dilaksanakan (jenis kegiatan dan
dampak terhadap aktivitas masy.)
4. Kesiapan masyarakat terhadap issue penataan kawasan
5. Dampak terhadap target pengurangan luasan kumuh

9
ROADMAP PENANGANAN KUMUH SKALA KAWASAN
KAWASAN TEMATIK NILAI TAHUN PENANGANAN
LUAS LUAS KUMUH
NO PERENCANAA PENGEMBANG SUB KAWASAN KELURAHAN INVESTASI
(HA) (Ha) 2017 2018 2019 2020 2021
N AN (*1000)
I KAW. 79,57 WATERFRONT Sub. 1 Winongo - Kel. Bener
WINONGO - Kel. Kricak 28,17 Ha 28.175.961 X
- Kel. Karangwaru
Sub. 2 Winongo - Kel. Bumijo X
13,40 Ha 13.407.186
- Kel. Tegalrejo
Sub. 3 Winongo - Kel. Pringgokusuman 16.881.543 X
- Kel. Ngampilan 16,88 Ha
- Pakuncen
Sub. 4 Winongo - Kel. Notoprajan 11,41 Ha 11.415.315 X
- Kel. Wirobrajan
Sub. 5 Winongo - Kel. Patangpuluhan 9,71 Ha 9.716.782 X
- Kel. Gedongkiwo
∑ JUMLAH : 79,57 79.596.787

PRIORITASI PENANGANAN KAWASAN

ASPEK PENILAIAN
Kecenderu Kontribusi
Wilayah Memiliki URUTAN
NO LUAS POLA ngan terhadap Permasalah Kesiapan Jumlah
NAMA KAWASAN TEMATIK Orientasi pengaruh PRIORITA
. (Ha) PENANGANAN bertambahn penguranga an Lahan masyarakat/ Nilai
Perencanaa terhadap S
ya luasan n luasan (Safeguard) komunitas
n Kota Pusat Kota
kumuh (>50 Ha)
1 Kaw. Winongo 79,58 Waterfront Area Peremajaan 1 1 1 1 1 1 6 I
2 Kaw. Code 92,10 Riverside Pedestrian 0 0 0 1 1 1 3 III
3 Kaw. Gajahwong 41,42 Integrated Eco Tourism 1 1 1 1 0 1 5 II
4 Kaw. Non-Bantaran 13,88 Mix Used Area 0 0 0 1 1 0 2 IV

10
Kecamatan Kelurahan Kumuh
1. Kawasan Permukiman Winongo 1.
2.
Tegalrejo
Jetis
1.Bener
2.Kricak
3. Gedongtengen 3.Karangwaru
4. Ngampilan 4.Bumijo
5. Wirobrajan 5.Pringgokusuman
GAMBARAN KAWASAN 6. Mantrijeron 6.Tegalrejo
WINONGO 7.Ngampilan
8.Pakuncen
Kawasan Winongo ? 9.Notoprajan
Luas Kumuh 10.Patangpuluhan
Merupakan salah satu kawasan kumuh yang (Ha) 11.Wirobrajan
berada di bagian barat kota Yogyakarta 12.Gedongkiwo
Kondisi kumuh di kawasan ini di cirikan dengan 79,58
adanya permasalahan infrastruktur dan
kelengkapan sarana prasarana yang kurang
memadai. Disamping itu banyaknya sampah yang Museum Diponegoro 1. Kesamaan Typologi : Bantaran Sungai Winongo
dibuang di sekitar permukiman khususnya di (Lokasi)
bantaran sungai, kondisi bangunan permukiman 2. Terhubung istem : Sungai dan Jaringan Jalan Bantaran
padat dan tidak teratur, bangunan rumah kurang Infrastruktur & Jaringan sebagai penghubung
layak huni, air limbah belum dikelola sehingga Sentra Bakpia Patuk
3. Memiliki kesamaan : Permukiman padat, dan tidak teratur
belum layak buang ke sungai, kelayakan dan akses Pasar Klithikan Karakteristik permukiman
air minum.
4. Kesamaan terhadap : Hunian tidak teratur dengan
Parkir Ngabean permasalahan/ aspek keterbatasan akses jalan permukiman
kumuh dan minimnya infrastruktur dasar
kawasan. Permasalahan limbah merata
di Kawasan Bantaran S. Winongo
5. Grand Design’ dari : Konsep Waterfront yang disusun oleh
Pemda, Komunitas & Bappeda bersama dengan Forum
Masyarakat Komunikasi Winongo Asri/ FKWA
6. lokasi strategis : Keberadaan permukiman kumuh di
pengembangan kegiatan Bantaran Sungai menjadi salah satu
Pemda konsentrasi program pembangunan
Sungai sebagai Area lindung yang
harus di jaga Ekosistemnya
7. Skenario arahan : Pengembangan Alternatif destinasi
wisata Wisata baru Kota Yogyakarta

PETA KUNCI

11
Luas
No Kecamatan Kelurahan Luas awal
verifikasi
1. Tegalrejo Tegalrejo 6.79 6.79
Bener 4.62 4.62
Kricak 13.54 13.54
Karangwaru 10.47 10.47
2. Jetis Bumijo 6.60 6.60
3. Wirobrajan Pakuncen 2.19 2.19
Wirobrajan 3.03 3.03
Patangpuluhan 3.85 3.85
4. Gedongtengen Pringgokusuman 5.09 5.09
5. Ngampilan Ngampilan 9.2 9.2
Notoprajan 8.38 8.38
6. Mantrijeron Gedongkiwo 5.86 5.86
LUAS KUMUH KAW. WINONGO = 79,58 79,58

1. Strategi Pencegahan :
• Sosialisasi dan edukasi aturan dan ketentuan teknis kawasan sempadan sungai
• Sosialisasi dan edukasi mengenai mitigasi bencana banjir, longsor, dan kebakaran
2. Strategi Peningkatan :
• Melakukan Mundur, Munggah, Madhep Kali (M3K) di permukiman sepanjang bantaran S. Winongo (Re-
orientasi arah bangunan)
• Penyediaan Ruang Terbuka Hijau/ Publik (RTH-P)
• Pemugaran kawasan permukiman

12
Dengan pertimbangan kesamaan typologi, kemudahan
penanganan, kesiapan masyarakat, keterpaduan dengan
infrastruktur yang telah ada (PLP BK Ngampilan) kawasan
Winongo dibagi menjadi tiga segmen dan yang menjadi
prioritas penanganan kumuh pada tahun 2018 adalah
pada segmen 2.

Segmen 1 : kricak, Segmen 2 meliputi kelurahan Bumijo, Tegalrejo,


karangwaru, bener Pringgokusuman, Pakuncen, dan Ngampilan dengan luas
kawasan 59, 68 ha dengan luas kumuh 30, 15 Ha dan
skor kekumuhan 21 dengan tingkat kekumuhan adalah
kumuh ringan.

Selain itu, kondisi permukiman kumuh yang berada di


sepanjang bantaran sungai membuat kawasan
permukiman ini belum terlayani infrastruktur minimal,
seperti jaringan air bersih primer belum sampai pada
permukiman kumuh, jalan lingkungan yang kurang
Segmen 2 : bumijo, memadai (belum dilengkapi drainase), sarana
tegalrejo, pringgokusuman, persampahan yang belum tersedia, proteksi kebakaran
pakuncen, ngampilan yang belum ada, maupun jaringan air limbah. Kondisi
rawan bencana banjir dan longsor juga menjadi
permasalahan tersendiri pada kawasan ini.

Segmen 3 : wirobrajan,
patangpuluhan,
gedongkiwo
13
PENETAPAN KAWASAN PRIORITAS
Kriteria Penetapan Deliniasi Kaw.
Perencanaan :
1. Kesamaan Typologi (Lokasi)
2. Terhubung oleh Sistem Infrastruktur & Jaringan
3. Memiliki kesamaan Karakteristik permukiman
4. Kesamaan terhadap permasalahan/ aspek kumuh
5. Kepemilikan Konsep dan ‘Grand Design’ dari Pemda,
Komunitas dan Masyarakat
6. Menjadi lokasi strategis pengembangan kegiatan Pemda
7. Skenario arahan wisata

Luas
Nama
Kecamatan Kelurahan Kumuh Kumuh
Kawasan
(Ha)
1. Kawasan 1.Tegalrejo 1. Bumijo 30,15
Permukiman 2.Jetis 2. Pringgokusuman
Winongo 3.Gedongteng 3. Tegalrejo
(Sub 2-3) en 4. Ngampilan
4.Ngampilan 5. Pakuncen

14
PROFIL KAWASAN PRIORITAS 5
Luas Kawasan : 59.7 Ha
Luas Kawasan Kumuh : 30.15 Ha
Latitude : -7.786244
Longitude : +110355204
: Meliputi kelurahan Tegalrejo, Bumijo, Pakuncen,
Pringgokusuman, dan Ngampilan
Karakteristik : - Permukiman kumuh di sempadan sungai
- Terbatasnya sarana prasarana dasar
permukiman
Kategori kumuh : Kumuh Ringan
Tipologi kumuh : Permukiman kumuh pada tepi air (bantaran
sungai)

PERMASALAHAN UTAMA
1. Belum terhubung dengan infrastruktur primer kota
2. Adanya bencana alam yaitu banjir dikarenakan tipologi kawasan yang
berbentuk jurang dan curam
3. Sebagian permukiman berada di sempadan sungai dan membelakangi sungai
: 1276 unit
4. Sebagian permukiman yang berada di bantaran tidak memiliki sertifikat/ surat
legal yang diakui pemerintah : 1476 KK
5. Area sungai menjadi area buangan sampah, drainase, dan limbah rumah
tangga
6. Kawasan tidak terlindungi sarana proteksi kebakaran
7. Sebagian besar sungai belum terdapat dinding penahan padahal tipologi
kawasan yang berbentuk jurang sehingga berpotensi longsor
8. Banyak rumah tangga MBR : 976 KK

15
DATA BASELINE NUMERIK KAWASAN PRIORITAS 6
1. KONDISI BANGUNAN GEDUNG 2. Kondisi Jalan Lingkungan
Jumlah % Jumlah %
Kualitas
Jumlah % Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan %
Jumlah Total Keterjangk Permukaan % Kualitas
Luas Kumuh Ketidaktera Ketidaktera hunian hunian hunian hunian Keterjangk
KECAMATAN KELURAHAN Bangunan auan Jalan Permukaan
Permukiman turan turan tidak tidak tidak tidak auan
(unit) Jaringan lingkungan Jalan
Bangunan Bangunan memiliki memiliki memiliki memiliki Jaringan
Jalan Yang Harus lingkungan
Hunian Hunian luas lantai luas lantai kondisi kondisi Jalan
Diperbaiki
≥ 7,2 m2 ≥ 7,2 m2 Atap, Atap,
GEDONGTENGEN PRINGGOKUSUMAN 732 6,22 726 99% 292 40% 154 21% 100 1% 5280 41%
NGAMPILAN NGAMPILAN 1183 6,27 1.177 99% 595 50% 631 53% 0 0% 6910 20%
TEGALREJO BENER 222 7,15 215 97% 72 32% 60 27% 0 0% 1500 43%
TEGALREJO TEGALREJO 435 7,15 428 98% 92 21% 85 20% 678 12% 2426 56%
WIROBRAJAN PAKUNCEN 257 4,36 253 98% 95 37% 122 47% 0 0% 1390 29%

2829 31,15 2.798 98% 1146 36% 1052 34% 778 3% 17506 38%

16
DATA BASELINE NUMERIK KAWASAN PRIORITAS 6

3. Kondisi Penyediaan Air Minum 4. Kondisi Drainase Lingkungan


% Panjang Panjang
Luas % Ketidak Panjang
Tidak % Tidak Tidak % Tidak Ketidakma Panjang kebutuhan penghubu Panjang
kawasan terhubung saluran % Tidak
Terakses Terakses terpenuhin terpenuhin mpuan Total drainase % Ketidak ng saluran % Kualitas
KELURAHAN yang an dengan drainase terpelihara
air minum air minum ya ya Mengalirka Drainase baru tersediaan drainase drainase Konstruksi
terkena Sistem tidak nya
berkualitas berkualitas Kebutuhan Kebutuhan n Eksisting (Jawaban Drainase eksisting rusak Drainase
genangan Drainase terpelihara Drainase
/aman /aman Air Minum Air Minum Limpasan (meter) sesuai dengan (meter)
(Ha) Perkotaan (meter)
Air hasil sistem
PRINGGOKUSUMAN 210 32% 6 1% 0 0% 4809 2410 33% 250 3% 3949 55% 2481 34%
NGAMPILAN 235 36% 1 0% 0 0% 4445 4140 48% 50 1% 4170 49% 200 2%
BENER 110 55% 19 10% 0 0% 925 4110 82% 2338 46% 173 3% 577 11%
TEGALREJO 116 29% 27 7% 0 0% 3753 1468 28% 0 0% 3646 70% 421 8%
PAKUNCEN 72 31% 26 11% 0 0% 653 1235 65% 0 0% 325 17% 175 9%

743 37% 79 6% 0 0% 13363 51% 2638 10% 12263 39% 3854 13%

5. Kondisi Pengelolaan Air Limbah 6. Kondisi Pengelolaan Persampahan 7. Kondisi Proteksi Kebakaran
Jumlah % KRT Jumlah % KRT Jumlah KK % Jumlah Jumlah KK % Jumlah Jumlah KK % Jumlah
KRT tidak tidak KRT dengan dengan KK dengan dengan KK dengan dengan KK dengan Ketidak % Ketidak Ketidak % Ketidak
terakses terakses dengan sarpras air sarpras sarpras sistem sistem sarpras sarpras tersediaan tersediaan tersediaan tersediaan
KELURAHAN
sistem air sistem air sarpras air limbah tdk pengolaha pengolaha pengolaha pengolaha pengolaha pengolaha Prasarana Prasarana Sarana Sarana
limbah limbah limbah tdk sesuai n sampah n sampah n sampah n sampah n sampah n sampah Proteksi Proteksi Proteksi Proteksi
standar standar sesuai persyarata yang tdk yang tdk tdk sesuai tdk sesuai tdk tdk Kebakaran Kebakaran Kebakaran Kebakaran
teknis teknis persyarata n teknis sesuai sesuai standar standar terpelihara terpelihara
PRINGGOKUSUMAN 102 16% 192 29% 763 80% 283,287708 30% 813 86% 385 59% 658 100%
NGAMPILAN 83 13% 264 40% 42 5% 54,2334096 7% 790 100% 0 0% 658 100%
BENER 66 33% 105 53% 250 77% 138,499451 43% 250 77% 31 16% 200 100%
TEGALREJO 36 9% 47 12% 371 55% 173,056823 26% 335 50% 275 68% 404 100%
PAKUNCEN 38 17% 14 6% 167 58% 191,290476 66% 129 45% 132 57% 230 100%

325 17% 622 28% 1593 55% 840,367868 34% 2317 72% 823 40% 2150 100%

17
MAPPING PENDATAAN BASELINE NUMERIK KAWASAN DAN KELURAHAN 7

1. KONDISI BANGUNAN GEDUNG


NUMERIK/
KRITERIA PROSEN
(%)
Jumlah Total Bangunan (unit) 2.829
Jumlah Ketidakteraturan Bangunan Hunian 2.798
% Ketidakteraturan Bangunan Hunian 99%
Tingkat kepadatan bangunan (unit/Ha) 90,82
Jumlah Bangunan hunian tidak memiliki luas 1.146
lantai ≥ 7,2 m2 per orang
% Bangunan hunian tidak memiliki luas lantai 41%
≥ 7,2 m2 per orang
Jumlah Bangunan hunian tidak memiliki 1052
kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai
persyaratan teknis (Rumah tangga)
% Bangunan hunian tidak memiliki kondisi 37%
Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis

18
1

2 2
1

2. KONDISI JALAN LINGKUNGAN


NUMERIK/
KRITERIA PROSEN
(%)
Total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada 26.897
(meter)
Panjang kebutuhan jalan baru (Hasil 778
Perencanaan) (meter)
Panjang jalan dengan permukaan 10.169
rusak (meter)
Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 17.506
Yang Harus Diperbaiki
% Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 38%

19
3. KONDISI AIR MINUM
NUMERIK/
KRITERIA PROSEN
(%)
Jumlah Kepala Rumah 2.150
Tangga
Tidak Terakses air minum 743
berkualitas/aman
% Tidak Terakses air minum 37%
berkualitas/aman
Tidak terpenuhinya Kebutuhan 79
Air Minum
% Tidak terpenuhinya 6%
Kebutuhan Air Minum

1 2

Sumber air bersih sebagian besar dari sumur gali dengan kualitas pencemaran
yang relatif tinggi.
2

20
4. KONDISI DRAINASE LINGKUNGAN
NUMERIK/
KRITERIA PROSENTAS
E (%)
Luas kawasan yang terkena
-
genangan (Ha)
% Ketidakmampuan Mengalirkan
0%
Limpasan Air
Panjang kebutuhan drainase baru
(Jawaban sesuai hasil 13.363
perencanaan) (meter)
% Ketidak tersediaan Drainase 51%
Panjang penghubung drainase
eksisting dengan sistem drainase 2.638
kota
% Ketidak terhubungan dengan
10%
Sistem Drainase Perkotaan
Panjang saluran drainase tidak
12.263
terpelihara (meter)
% Tidak terpeliharanya Drainase 39%
Panjang saluran drainase rusak
3.854
(meter)
% Kualitas Konstruksi Drainase 13%

21
5. KONDISI LIMBAH
NUMERIK/
KRITERIA
PROSENTASE (%)
Jumlah KRT tidak
terakses sistem air 325
limbah standar teknis
% KRT tidak terakses
sistem air limbah 17%
standar teknis
Jumlah KRT dengan
sarpras air limbah tdk
622
sesuai persyaratan
teknis
% KRT dengan
28%
sarpras air limbah tdk

22
6. KONDISI PERSAMPAHAN
NUMERIK/
KRITERIA PROSEN
(%)
Jumlah KK dengan sarpras
pengolahan sampah yang tdk 1.593
sesuai persy. teknis
% Jumlah KK dengan sarpras
pengolahan sampah yang tdk 55%
sesuai persy. teknis
Jumlah KK dengan sistem
pengolahan sampah tdk 840
sesuai standar teknis
% Jumlah KK dengan sistem
pengolahan sampah tdk 34%
sesuai standar teknis
Jumlah KK dengan sarpras
pengolahan sampah tdk 2.317
terpelihara
% Jumlah KK dengan
sarpras pengolahan 72%
sampah tdk terpelihara

23
7. KONDISI PROTEKSI KEBAKARAN
NUMERIK/
KRITERIA PROSEN
(%)
Ketidak tersediaan Prasarana
823
Proteksi Kebakaran
% Ketidak tersediaan Prasarana
40%
Proteksi Kebakaran
Ketidak tersediaan Sarana Proteksi
2.150
Kebakaran
% Ketidak tersediaan Sarana Proteksi
100%
Kebakaran

MITIGASI KEBAKARAN
- BELUM ADA SARANA PEMADAM KEBAKARAN
- KONDISI BANGUNAN HUNIAN CUKUP PADAT
- JALAN LINGKUNGAN TIDAK BEGITU LEBAR
- DIBENTUK SATLANKAR

24
LEGALITAS LAHAN
NUMERIK/
KRITERIA PROSEN
(%)
Jumlah Bangunan hunian
631
memiliki IMB (rumah tangga)
Jumlah Lahan bangunan
hunian memiliki SHM/ HGB/
1.427
Surat yang diakui pemerintah
(rumah tangga)
Jumlah Bangunan hunian tidak
1.519
memiliki IMB (rumah tangga)
% Jumlah Bangunan hunian
tidak memiliki IMB (rumah 70%
tangga)
Jumlah Lahan bangunan
hunian tidak memiliki SHM/
723
HGB/ Surat yang diakui
pemerintah (rumah tangga)
% Jumlah Lahan bangunan
hunian tidak memiliki SHM/
33%
HGB/ Surat yang diakui
pemerintah (rumah tangga)

25
KONSEP PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH KAWASAN 8
BERDASARKAN SKALA KOTA

1. Kawasan Permukiman Winongo


KATEGOR KONSEP PENGEMBANGAN
NAMA KAWASAN KONSEP PENANGANAN IDE KREATIF
I KUMUH KAWASAN
1. Kawasan Ringan Peremajaan Konsep : • Kawasan Landai berhubungan dg air
Permukiman Pemugaran “Waterfront Area” • Perkerasan utk pedestrian pinggir sungai
Winongo penataan kawasan kumuh tepi sungai • Tempat tambatan perahu
dengan optimalisasi interaksi air • Jembatan untuk menghubungkan 2 sisi sungai
sebagai pengembangan wisata air • Urban space (taman, plaza) terhubung dengan air
tepi sungai Winongo • Aspek pendukung rekreasi
• Penanda kawasan yang mempunyai kekhasan wilayah

Permukiman di Kawasan Winongo, berorientasi pada Optimalisasi keberadaan sungai untuk menunjang kegiatan perekonomian tambahan bagi masyarakat bantaran.
Konsep Waterfront area ini mengikuti apa yang sudah menjadi perencanaan Komunitas bersama Bappeda yang udah tersosialisasi kemasyarakat. Disamping itu penataan
lingkungan yang akan dilakukan diharapkan akan memperkuat citra kawasan yang akan mendorong pihak luar untuk datang dan berkonstribusi dengan masyarakat.
Disamping itu keberadaan fasilitas infrastruktur pendukung SPOT REKREATIF akan mewadahi kegiatan masyarakat khusunya kegiatan sosial dan budaya.

26
Konsep : “Waterfront Area”
penataan kawasan kumuh tepi sungai dengan optimalisasi interaksi air sebagai pengembangan
wisata air tepi S. Winongo

IDE ALTERNATIF
• Permukiman berwawasan lingkungan
• Penyediaan RTP rekreatif dan area dagang masyarakat
• Penyediaan area interaksi dengan air
• Optimalisasi Mata air sebagai sumber air minum
• Penyediaan jaringan jalan bantaran/ Pedestrian
• Penyediaan sar-pras dasar (drainase, sampah, limbah, dll)
• Penyediaan Schulture dan Signage
• Pertahanan terhadap Ekosistem air/ Ekologi
• Pemakaian material ramah lingkungan/ alami
• Pengembangan RTLH ke arah Fasilitas Homestay
DAMPAK TERHADAP PENGURANGAN KUMUH
• Infrastruktur dasar permukiman berfungsi sebagai jaringan
• Bangunan teratur dengan ketersediaan akses (bantaran) yang mempengaruhi
orientasi bangunan
• Lingkungan bersih dengan adanya pengelolaan wisata mandiri oleh
masyarakat
• Air minum dikelola secara mandiri
• Jalan bantaran sekaligus sebagai jalur mitigasi kebakaran dan banjir
KEGIATAN/ BREAKDOWN ALTERNATIF
1. Jaringan jalan Inspeksi (include : Branjong, talud,rumah terdampak, PJU)
2. M3K (Mundur Munggah Madhep Kali)
3. Rumah deret (untuk kawasan padat dan ilegal)
4. Relokasi (untuk permukiman ilegal)
5. Re-orientasi arah hadap bangunan
6. Rehab dan Interkoneksi jaringan jalan lingkungan dengan jalan bantaran
7. Rehab Rumah Tidak Layak
8. Pengambilan air bersih dari mata air
9. Pembangunan sistem perpipaan & IPAL Komunal
10. Pengolahan sampah berbasis masyarakat
11. Jaringan Hydrant lingkungan
12. Perkuatan talud permukiman
13. Pembangunan RTH/ Publik
14. Penguatan kelembagaan masyarakat (Pembentukan, pelatihan dan
operasional)

27
SITEPLAN KAWASAN KETERPADUAN (SKALA KAWASAN DAN SKALA LINGKUNGAN) 9

RENCANA PROGRAM 2018 PELAKSANA


1. Penataan rumah terdampak NSUP-KOTAKU
2. Pembuatan jalan Inspeksi/ pedestrian bantaran NSUP-KOTAKU
3. Jaringan Interkoneksi Bantaran dengan jalan NSUP-KOTAKU
permukiman
4. Sistem Drainase NSUP-KOTAKU
5. Ruang Terbuka Publik NSUP-KOTAKU

28
RENCANA PROGRAM 2018
1. Penataan rumah terdampak DPU PKP+NSUP
2. Pembuatan jalan Inspeksi/ pedestrian bantaran NSUP-KOTAKU
3. Jaringan Interkoneksi Bantaran NSUP-KOTAKU
4. Sistem Drainase NSUP-KOTAKU
5. Ruang Terbuka Publik NSUP-KOTAKU

29
30
31
SKALA KAWASAN SKALA LINGKUNGAN
1. Jalan Inspeksi /Bantaran 1. Jalan Lingkungan (paving/
2. Jaringan jalan koneksi jalan rabat)
primer 2. Drainase Lingkungan
3. Jaringan Drainase tingkat 3. Sarana Persampahan
kota 4. Biofil
4. Prasarana Persampahan 5. Jaringan Hydrant
5. Infrastruktur pendukung
wisata
6. Amphitheater
7. Jembatan antar kelurahan
8. IPAL Komunal (>100KK)

32
RENCANA PROGRAM 2018 PELAKSANA
1. Penataan rumah terdampak NSUP-KOTAKU
2. Pembuatan jalan Inspeksi/ pedestrian bantaran NSUP-KOTAKU
3. Jaringan Interkoneksi Bantaran dengan jalan NSUP-KOTAKU
permukiman
4. Sistem Drainase NSUP-KOTAKU
5. Ruang Terbuka Publik NSUP-KOTAKU
6. IPAL Komunal NSUP-KOTAKU

REALISASI PROGRAM S/D 2017 PELAKSANA


1. Pembuatan jalan Inspeksi/ pedestrian bantaran BDI-KOTAKU
3. Jaringan Interkoneksi Bantaran dengan jalan
permukiman
4. Talud Perkim PU Prov
5. Jembatan Lintas PU Prov
6. IPAL Komunal DPU-PKP

33
34
RENCANA PROGRAM 2018 PELAKSANA
1. Penataan rumah terdampak DPU
PKP+NSUP
2. Pembuatan jalan Inspeksi/ pedestrian bantaran NSUP-KOTAKU
3. Jaringan Interkoneksi Bantaran NSUP-KOTAKU
4. Sistem Drainase NSUP-KOTAKU
5. Ruang Terbuka Publik NSUP-KOTAKU

35
ILUSTRASI PENANGANAN INFRASTRUKTUR KAWASAN 10

LOKASI KELURAHAN PRINGGOKUSUMAN

Eksisting   Rencana

Lokasi di Kelurahan Kricak.


Kegiatan :
1.Rehab dan Pembangunan baru
jalan Inspeksi Bantaran
2.Saluran Drainase (Grill)
3.Rumah terdampak
4.Penerangan Jalan Umum

36
 Rencana

Eksisting 
Lokasi di Kelurahan Tegalrejo.
Kegiatan :
1. Rehab dan Pembangunan baru jalan koneksi ke Bantaran (Lbr>1,5 m¹)
2. Saluran Drainase (Grill)
3. Rumah terdampak jalan baru

37
Eksisting

GAMBARAN PERMUKIMAN :
• Permukiman dengan Jarak bangunan/ rumah
1,5 dari sungai (area sempadan)
• Rumah harus di potong/ dikepras Rencana
• Jalan lingkungan di dalam permukiman belum
terkoneksi ke arah sungai Lokasi di Kelurahan Bumijo.
Kegiatan :
1. Rehab dan Pembangunan baru jalan Inspeksi Bantaran
2. Saluran Drainase (Grill)
3. Rumah terdampak
4. Penerangan Jalan Umum

38
Eksisting

Lokasi di Kelurahan Pakuncen.


Kegiatan :
1. Rehab dan Pembangunan baru
jalan Inspeksi Bantaran
2. Saluran Drainase (Grill) Rencana
3. Rumah terdampak
4. Penerangan Jalan Umum

39
Peningkatan
Fungsi Hunian

Peningkatan Fungsi Hunian

Ruang Terbuka
Hijau

40
Peningkatan Kualitas
Hunian
(Rumah Terdampak

Peningkatan Fungsi
Hunian
(Rumah Terdampak

Jalan Bantaran
(Lebar=3m’)

Peningkatan Kualitas
Hunian
(Rumah Terdampak

Jalan Bantaran
(Lebar=3m’)

41
Ruang Bermain Anak

Peningkatan
Fungsi Hunian
Shelter

42
43
44
45
Permukiman Permukiman Susun
Eksisting

Ruang Terbuka Hijau


RTH

Taman Bermain
Jalan Ideal 3m’

Permukiman Susun

Raam (Aksesible)

46
47
Jalan Bantaran
(Lebar=3m’)

Jalan Bantaran
(Lebar=3m’)

Peningkatan
Fungsi Hunian

48
Ruang Usaha
Amphitheater

Jalan Bantaran
(Lebar=2m’)

Koneksi Jalan
Lingkungan

49
PENGELOLAAN ASPEK SAFEGUARD KAWASAN 11

Rawan Kebakaran :
1. Pringgokusuman
2. Pakuncen

Lokasi Rawan Longsor


1. Kec. Wirobrajan
2. Kec. Ngampilan
3. Gedongtengan

Lokasi Rawan Banjir


1. Kec. Gedongtengen
(Pringgokusuman)

50
SKENARIO PENAPISAN SAFEGUARD (SOSIAL)
KAWASA SAFEGUARD
LUA TEMATIK LUAS
N SUB SOSIAL
NO S PENGEM KELURAHAN KUMUH
PERENC KAWASAN Lahan Dampak Penanganan
(HA) BANGAN (Ha)
ANAAN Kondisi Kebijakan Skenario Penapisan Pola Penanganan Skenario Penapisan
I KAW. 79,5 WATER Sub. 2 - Kel. Bumijo 13,40 Ha 1. Lahan kemiringan - Mengacu pada 1. Memberikan jarak On site(pemugaran Permen PU no 10/PRT/2008
WINON 8 FRONT Winongo - Kel. Tegalrejo curam peraturan yang antara tebing dengan danPeremajaan) tentang penetapan Jenis
GO Sub. 3 - Kel. 16,88 Ha 2. Status lahan area ada;.Permen PUPR no bangunan/ hunian (>3 Hibah,Konsolidasi kegiatan wajib dilengkapi UKL-
Winongo Pringgokusuman Sempadan S.Winongo 28 tahun 2015 tentang m') tanah,Land Sharing UPL Pergub no 7 2017 tentang
- Kel. Ngampilan (Wedi kengser) Penentuan Garis 2. Status lahan area Kegiatan/usaha wajib
- Pakuncen Sempadan Sungai dan Sempadan S.Winongo dilengkapi UKL-UPL Perwal no
Danau) ,RTRW,RDTRK (Wedi kengser) ijin pakai 6 tahun 2016 tentang Pedoman
tanah negara dari BWS tata cara Pengajuan dokumen
Lingkungan hidup dan izin
Lingkungan

SKENARIO PENAPISAN SAFEGUARD (LINGKUNGAN)


KAWA TEMATI SAFEGUARD
LU
SAN K LUAS LINGKUNGAN
AS SUB
NO PEREN PENGE KELURAHAN KUMUH Item Pekerjaan
(HA KAWASAN
CANAA MBANG (Ha) Pengelolaan Manajemen
) Bangunan Gedung Jalan Lingkungan Drainase Air Minum Air Limbah Proteksi Kebakaran
N AN Persampahan Konstruksi
I KAW. 79,5 WATER Sub. 2 - Kel. Bumijo 13,40 Ha Penumpukan Potensi galian bisa pengeboran bisa MCK tidak memenuhi kottor,kumuh,mence permukiman 1 Pemilihan waktu
WINON 8 FRONT Winongo - Kel. Tegalrejo material dan longsor,pengalihan memahayakan,temp merusak lingkungan, syarat,jarak dengan mari lingkungan, padat,rawan yang tepat utk
GO Sub. 3 - Kel. 16,88 Ha bongkaran bisa jalur,pemilihan at tumbuh sumur air bersih sumur terlalu dekat, sumber/sarang keakaran, kerugian melaksanakan
Winongo Pringgokusuman mennganggu aktifitas konruksi dan material nyamuk,pemilihan terlalu dekat dengan dilakukan nyamuk dan lalat material dan non kegiatan 2)pemilihan
- Kel. Ngampilan warga, galian yang tepat,prespektif kontruksi dan peresapan shg air pengolahan air diperlukan material , bahan/material yang
- Pakuncen pondasi bisa menjadi gender teknology yang tepat tercemar,lakukan uji limbah sebelum pengelolaan sampah sesuai 3) desain
tempat pertumuhan lab secara periodik dibuang ke sungai secara terpadu konruksi yang cocok
nyamuk dengan warga
4)menerapkan
prinsip infrastruktur
prespektif gender

51
PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN/ DED 12

RENCANA TANGGA
1.50

Railling NAMA KEGIATAN :


• Pembangunan Jalan inspeksi baru
Pipa galvanis 2,5 "
2.70

Pipa GI Ø 2"
Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps
Jln Inspeksi
(Bantaran)  mengakibatkan rumah
0.50

Railling terdampak ddan penyediaan drainase.


Pipa galvanis 2,5 "
Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr
PERMUKIMAN Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps
0.50

Siar 1 Pc : 2Ps
TUJUAN :
• Menjawab permasalahan keteraturan
1

Ijuk

Urugan tanah dipadatkan


Suling-Suling Pipa 2 "
bangunan, dengan penyediaan akses jalan
Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr
5.00

Kolom 30/30
dan rumah dihadapkan ke jalan
Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps
Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps Jarak 3 m
• Interkoneksi Jaringan jalan dengan jalan di
permukiman
0.50

Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr 1

Ijuk
Tampak Depan Tangga t= 15m l = 1,5 m 5.00

SKALA 1 : 100

Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps

1.00
0.50

Tampak Samping Tangga t= 15m l = 1,5 m


2.00

2.47
Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr 1
SKALA 1 : 100
Foot Plat 80x80
3

0.20

1.50

5.00

Ijuk Railling
Ruang Terbuka Hijau
Pipa galvanis 2,5 "
2.70

Balok 30/30 Pipa GI Ø 2"


Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps
NAMA KEGIATAN : Jln Inspeksi 0.50

• Pembuatan tangga akses ke sungai 0.50

1.00 Ijuk
1

3
Siar 1 Pc : 2Ps

TUJUAN : Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr


2.47
2.00

Urugan tanah dipadatkan Kolom 30/30

• Memfasilitasi akses untuk pekerjaan pembersihan Foot Plat 80x80

0.20
0.80
4.00
Jarak 3 m
Suling-Suling Pipa 2 "
sungai dan penunjang mitigasi ketika terjadi banjir POTONGAN MELINTANG TALUD P = 15 M
SKALA 1 : 100
Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr

• Akses pendukung untuk interaksi wisata air 0.50

1.00 1.00

2.00

2.13
Balok 30/30
Foot Plat 80x80

0.20

0.80

52
NAMA KEGIATAN :
• Pembangunan Jalan inspeksi baru (Bantaran) 
Lbr=3m¹
mengakibatkan rumah terdampak ddan penyediaan drainase.
Railling

Pipa GI Ø 2"
Pipa galvanis 2,5 "
Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps
TUJUAN :
Jln Inspeksi • Menjawab permasalahan keteraturan bangunan, dengan
Siar 1 Pc : 2Ps

Ijuk
penyediaan akses jalan dan rumah dihadapkan ke jalan
Urugan tanah dipadatkan
Suling-Suling Pipa 2 "

Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr


• Interkoneksi Jaringan jalan dengan jalan di permukiman
Kolom 30/30
Jarak 3 m

1.50

Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr

Ijuk Railling
Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps T : 15 m 2.70

Pipa galvanis 2,5 "


Pipa GI Ø 2"
Plesteran+Acian 1Pc : 4Ps
Jln Inspeksi 0.50

Siar 1 Pc : 2Ps
Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr 1

Ijuk 3

Urugan tanah dipadatkan Kolom 30/30


Ijuk 4.00
Jarak 3 m T:3m
Balok 30/30
Suling-Suling Pipa 2 "
Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr

0.50

Pass. Batu 1 Pc : 4 Psr


1.00 1.00

Foot Pl at 80x80

2.00

POTONGAN MELINTANG TALUD P = 15 M


2.13
Balok 30/30
SKALA 1 : 100 Foot Plat 80x80

0.20

0.80

Rencana Jalan Inspeksi


Rencana Jalan Inspeksi

53
PAVING K 200, 10 cm x 20 cm
Finishing Acian BETON 1:2:3

10

GAMBAR DED Finishing Cat

- Jalan Lebar = 2 m

10

TAMPAK ATAS JALAN PAVING L = 2 M


SKALA 1 : 25

PAVING K 200, 10 cm x 20 cm BETON 1:2:3


Finishing Acian Finishing Cat

URUGAN PASIR

POTONGAN MELINTANG JALAN PAVING


SKALA 1 : 25

PAVING K 200, 10 cm x 20 cm
Finishing Acian BETON 1:2:3

10

Finishing Cat

GAMBAR DED
- Jalan Lebar = 3 m

TAMPAK ATAS JALAN PAVING L = 3 M


SKALA 1 : 25

PAVING K 200, 10 cm x 20 cm BETON 1:2:3


Finishing Acian Finishing Cat

URUGAN PASIR

POTONGAN MELINTANG JALAN PAVING


SKALA 1 : 25

54
GAMBAR IPAL KOMUNAL

POTONGAN A-A

POTONGAN B-B

55
GAMBAR SALURAN AIR LIMBAH

56
GAMBAR JARINGAN HYDRANT

57
RENCANA ANGGARAN BIAYA/ RAB 13

58
RAB Pembangunan Drainase RAB Pembangunan Jalan Bantaran

59
RAB Pembangunan Jalan BETON Inter CONNECTING

60
RAB Rumah Terdampak
RAB Peningkatan Fungsi Hunian

61
RAB IPAL

62
RAB RUANG TERBUKA PUBLIK RAB TALUD PERMUKIMAN

63
ANALISIS OUTCOME PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH 14
PERHITUNGAN TINGKAT KEKUMUHAN AKHIR/PERHITUNGAN OUTCOME

Provinsi : D.I. YOGYAKARTA Luas SK - Ha


Kab/Kota : KOTA YOGYAKARTA Luas Verifikasi 31,15 Ha
Kecamatan : GEDONGTENGEN, NGAMPILAN, TEGALREJO,
Jumlah
WIROBRAJAN
Bangunan 2.150 Unit Kondisi Bangunan
Gedung
Kawasan : SUB. 2-3 KAW. WINONGO Jumlah Penduduk 9.389 Jiwa 100

Jumlah Bangunan 3.020 KK 90


80

Kondisi Proteksi 70 Kondisi Jalan


OUTPUT - OUTCOME Kebakaran 60 Lingkungan
KONDISI AWAL (BASELINE) KONDISI AKHIR
ASPEK KRITERIA OUTPUT 50
NUMERIK SATUANPROSEN (% ) NILAI INFRASTRUKTUR VOLUME SATUAN NUMERIK SATUANPROSEN NILAI 40
30
a. Ketidakteraturan Bangunan 855,00 Unit 39,77% 1 Jalan Bantaran , 3.112,50 Unit - Unit 0,00% 0
20
1. Kondisi Bangunan b. Kepadatan Bangunan - Ha 0,00% 0 0,00 Ha - Ha 0,00% 0
10
Gedung c. Ketidaksesuaian dengan Persy Teknis 0
373,00 Unit 17,35% 0 0,00 Unit 373,00 Unit 17,35% 0
Bangunan
Rata-rata Kondisi Bangunan Gedung 13,26% 0,00% Kondisi Pengelolaan Kondisi Penyediaan Air
Persampahan Minum
2. Kondisi Jalan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 778,00 Meter 2,81% 0 0,00 Meter 778,00 Meter 2,81% 0
Lingkungan b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 10.169,00 Meter 36,74% 1 Pembangunan Jalan Beton , 3.530,00 Meter 6.639,00 Meter 23,99% 0
Rata-rata Kondisi Jalan Lingkungan 18,37% 0,00%
3. Kondisi a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 1.059,56 KK 35,08% 1 0,00 KK 1.059,56 KK 35,08% 1
Penyediaan Air b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 130,07 KK 4,31% 0 0,00 KK 130,07 KK 4,31% 0
Rata-rata Kondisi Penyediaan Air Minum 17,54% 17,54% Kondisi Pengelolaan Air Kondisi Drainase
Limbah Lingkungan
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan
- Ha 0,00% 0 0,00 Ha - Ha 0,00% 0
Kondisi Awal (Baseline) Kondisi Akhir
Air
b. Ketidaktersediaan Drainase 13.363,00 Meter 47,81% 1 Pembangunan Drainase , 3.180,00 Meter 10.183,00 Meter 36,44% 1
4. Kondisi Drainase
c. Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase
Lingkungan 2.638,00 Meter 9,44% 0 0,00 Meter 2.638,00 Meter 9,44% 0
Kota
d. Tidak terpeliharanya Drainase 12.263,00 Meter 43,88% 1 0,00 Meter 12.263,00 Meter 43,88% 1
e. Kualitas Konstruksi Drainase 3.854,00 Meter 13,79% 0 0,00 Meter 3.854,00 Meter 13,79% 0
Rata-rata Kondisi Drainase Lingkungan 18,34% 16,06%
a. Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak
432,81 KK 14,33% 0 0,00 KK 432,81 KK 14,33% 0
5. Kondisi Sesuai Standar Teknis
Pengelolaan Air b. Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air
Limbah Limbah Tidak Sesuai dengan Persyaratan 814,74 KK 26,98% 1 Pembangunan IPAL Komunal , 450,00 KK 364,74 KK 12,08% 0
Teknis
Rata-rata Kondisi Penyediaan Air Limbah 13,49% 0,00%
a. Prasarana dan Sarana Persampahan
1.593,00 KK 52,75% 3 Sarana penampungan 3 R , 900,00 KK 693,00 KK 22,95% 0
6. Kondisi Tidak Sesuai dengan persyaratan Teknis
b. Sistem Pengelolaan Persampahan yang
Pengelolaan 840,37 KK 27,83% 1 0,00 KK 840,37 KK 27,83% 1
tidak sesuai Standar Teknis
Persampahan
c. Tidakterpeliharanya Sarana dan Penguatan kelembagaan pengelola
2.317,00 KK 76,72% 5 900,00 KK 1.417,00 KK 46,92% 1
Prasarana Pengelolaan Persampahan sampah ,
Rata-rata Kondisi Pengelolaan Persampahan 52,43% 24,92%
a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi
823,00 KK 38,28% 1 Jalan Bantaran , 500,00 KK 323,00 Unit 15,02% 0
7. Kondisi Proteksi Kebakaran
Kebakaran b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi
1.513,00 KK 70,37% 3 Jaringan Hydrant , 700,00 KK 813,00 Unit 37,81% 1
Kebakaran
Rata-rata Kondisi Proteksi Kebakaran 54,33% 18,91%
BATAS AMBANG NILAI TINGKAT KEKUMUHAN
TOTAL NILAI 19 TOTAL NILAI 6
71 -95 : KUMUH BERAT
45 - 70 : KUMUH SEDANG TINGKAT KUMU TINGKAT TIDAK
19 - 44 KUMUH RINGAN KEKUMUHAN H KEKUMUHAN KUMUH
< 19, DINYATAKAN TIDAK KUMUH RATA2 KEKUMUHAN SEKTORAL 26,82% RATA2 KEKUMUHAN SEKTORAL 11,06%
KONTRIBUSI PENANGANAN 0,00% KONTRIBUSI PENANGANAN 58,76%

=( ( 2 ℎ − 2 ℎ ℎ )/( − ℎ ) )×100%

* Jika total nilai tingkat kekumuhan akhir < 19, maka kontribusi penanganan adalah 100% (dianggap sudah tertangani 100%)

64

Anda mungkin juga menyukai