Kata kunci : pola permukiman, lokasi, iklim, Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah:
adat istiadat
1. Menjabarkan pola
permukiman yang ada dengan
Pendahuluan
kondisi geografis di suatu tempat.
Gotong royong merupakan salah satu perilaku 2. Menjabarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi bentuk pola pemukiman
masyarakat yang entah disadari atau tidak,
telah menjadi suatu budaya khususnya pada penduduk .
masyarakat Indonesia. Gotong royong 3. Menjabarkan ciri-ciri kondisi suatu kawasan
hanyalah satu di antara banyak perilaku yang perkotaan, perdesaan, dan khusus.
terjadi di masyarakat. Perilaku ini dapat
dibentuk oleh METODE
sebuah karya arsitektur, yaitu sebuah karya
arsitektur yang baik dan dapat memenuhi Metode yang digunakan dalam penelitian ini
semua kebutuhan masyarakatnya. Tentunya adalah metode kualitatif deskriptif, dimana
karya arsitektur seperti itulah yang dapat dalam penelitian ini akan digambarkan tentang
menciptakan sebuah perilaku positif pada studi kasus yang terpilih dengan gejala sosial
masyarakat pengguna karya arsitektur tertentu sesuai dengan sumber di internet dan
buku-buku. Dengan menggunakan metode ini
tersebut.Begitu juga sebaliknya, perilaku
masyarakat dapat berubah menjadi negatif tipologi dari pola permukiman dibagi menjadi
ketika arsitektur yang menaungi tak empat jenis pola yang terkenal di masyarakat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. yaitu pola permukiman memanjang (linier), pola
permukiman menyebar, pola permukiman
memusat dan pola permukiman cluster.
Dalam sebuah kajian, dikatakan bahwa
kebiasaan mental dan sikap perilaku
seseorang dipengaruhi oleh lingkungan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bentuk
fisiknya. Hal ini mengindikasikan bahwa Pola Permukiman Penduduk
perilaku manusia dapat dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya. Tetapi dapat juga 1. Bentuk permukaan bumi
terjadi sebaliknya. Sebagai manusia yang
Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, Ciri-Ciri Kondisi Suatu Kawasan
ada gunung, pantai, dataran rendah, dataran
tinggi, dan sebagainya. Kondisi yang A.Kawasan Perkotaan
• Pemukimannya kumuh
berbeda secara otomatis akan membuat pola
• Kampung nelayan
kehidupan yang berbeda, misal penduduk • Inkubasi kota baru
pantai bekerja sebagai petani. Pola B. Kawasan Perdesaan
kehidupan yang berbeda akan menyebabkan • Kawasan pusat Pertumbuhan
penduduk membuat permukiman yang • Agropolitan
sesuai dengan lingkungan tempat penduduk • Minapolitan
itu berada. • Desa Nelayan
C. Kawasan Khusus
2. Keadaan tanah • Kawasan perbatasan
• Kawasan Pulau Pulau Kecil Terluar
Keadaan tanah menyangkut
• Kawasan Rawan Bencana
kesuburan/kelayakan tanah ditanami.
Seperti kita ketahui, lahan yang subur
tentu menjadi sumber penghidupan POLA PERMUKIMAN
penduduk. Lahan tersebut bisa dijadikan
lahan pertanian atau semacamnya. Permukiman terbentuk karena adanya
Karena itu, penduduk biasanya hidup kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki
kebutuhan akan berhuni. Permukiman yang
mengelompok di dekat sumber
dibentuk karena adanya sekelompok rumah/
penghidupan tersebut (ini jelas terlihat tempat tinggal ini memiliki fasiltas-fasilitas
di desa). penunjang baik fasilitas umum maupun sosial
yang mendukung kegiatan bermukim dalam
3. Keadaan iklim suatu kelompok masyarakat dengan jangka
Iklim memiliki unsur-unsur di waktu yang cukup lama. Selain kegiatan
antaranya curah hujan, intensitas cahaya bermukim dan berhuni suatu kelompok
masyarakat, dalam sebuah permukiman juga
matahari, suhu udara, dan sebagainya
terdapat kegiatan sosial kemasyarakatan yang
yang berbeda-beda di setiap daerah. mendukung satu sama lain di dalam kelompok
Perbedaan iklim ini akan membuat masyarakat. Di lain pihak, suatu kumpulan
kesuburan tanah dan keadaan alam di rumah yang tidak terdapat kegiatan sosial
setiap daerah berbeda-beda yang tentu kemasyarakatan di dalamnya, disebut sebagai
membuat pola permukiman penduduk perumahan dan belum tepat bila dikatakan
berbeda pula. Sebagai contoh penduduk sebagai sebuah permukiman. Dalam teori
permukiman dan perkotaan, masalah
di pegunungan cenderung bertempat permukiman tidak dapat terlepas dari masalah
tinggal berdekatan, sementara penduduk perkotaan, karena permukiman itu merupakan
di daerah panas memiliki permukiman bentuk mikro dari sebuah kota. Analogi dengan
yang lebih terbuka (agak terpencar). hal tersebut, suatu kawasan keraton dapat
4. Keadaan ekonomi dikatakan sebagai cikal bakal muncul dan
terbentuknya sebuah kota.
Keadaan ekonomi juga
berpengaruh terhadap pola permukiman Amos Rapoport mendefinisikan permukiman
di suatu tempat karena dalam kehidupan sebagai sebuah kota bukan dari segi ciri-ciri
sehari-hari masyarakat akan mencari morfologis tertentu, atau bahkan kumpulan ciri-
alternatif yang paling efisien agar apa cirinya, melainkan dari segi suatu fungsi
yang mereka keluarkan tidak terlalu khusus yaitu menyusun sebuah wilayah dan
besar dan tidak mengalami kerugian. menciptakan ruang-ruang efektif melalui
pengorganisasian sebuah daerah pedalaman
yang lebih besar berdasarkan hierarki-hierarki 2. Pola permukiman memanjang mengikuti
tertentu. sungai
Sumber
1. https://www.researchgate.net/publication/27
6278873_Kajian_Pola_Permukiman_Dusun
_Ngibikan_Yogyakarta_dikaitkan_dengan_
Perilaku_Masyarakatnya
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Pola_pemukim
an
3. https://www.berbagaireviews.com/2018/01/
pola-pemukiman-penduduk-settlement.html
4. http://ningrumspalsa.blogspot.com/2011/03/
pola-pemukiman-penduduk.html