BAB I
PENDAHULUAN
Serang
▪ WS Cidanau – Ciujung – Cidurian meliputi Kota Serang, Kab. Serang, Kab.
Lebak, Kab. Tangerang, dan Kota Cilegon
▪ WS Ciliwung – Cisadane meliputi Kab. Tangerang, Kota Tangerang, dan
Kota Tangerang Selatan
Neraca sumber daya air merupakan potret ketersediaan setiap jenis sumber
daya air, volume yang ada, tingkat penggunaan dan pengambilannya. Neraca Air
dalam siklus hidrologi mengalami perubahan menurut waktu (musim) dan
tempat. Pada musim penghujan jumlah air yang masuk ke dalam sistem aliran
bawah tanah relatif besar sehingga potensi air tanah tinggi, sedangkan pada
musim kemarau jumlah air yang masuk ke dalam sistem air tanah relatif kecil
sehingga potensi air tanah juga relatif kecil. Selain dipengaruhi dinamika iklim,
neraca sumberdaya air juga dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan alam.
1.4. Lingkup
BAB II
KONDISI WILAYAH
Salah satu provinsi di Indonesia yang berada di Pulau Jawa bagian barat
adalah Provinsi Banten dengan luas 9.662,92 Km2. Secara astronomis, wilayah
Provinsi Banten terletak antara 05°07’50’’ sampai dengan 07°01’01’’ Lintang
Selatan dan antara 105°01’11’’sampai dengan 106°07’12’’ Bujur Timur.
Kabupaten
Kota
a. Iklim
Iklim di wilayah Provinsi Banten sangat dipengaruhi oleh angin munson dan
gelombang La Nina atau El Nino. Saat musim penghujan (November-Maret)
cuaca didominasi oleh Angin Barat yang bergabung dengan angin dari Asia yang
melewati Laut Cina Selatan. Sedangkan pada saat musim kemarau (Juni-
Agustus) cuaca didominasi oleh Angin Timur yang menyebabkan wilayah Provinsi
Banten mengalami kekeringan terutama di wilayah bagian Pantai Utara.
Temperatur di daerah pantai dan perbukitan berkisar antara 22ºC dan 32ºC,
sedangkan suhu di pegunungan dengan ketinggian antara 400-1.350 mdpl
mencapai antara 18ºC-29ºC. Berdasarkan data BPS tahun 2016, secara rata-rata
temperatur di Bulan Maret relatif lebih panas dibandingkan dengan bulan yang
lain, sedangkan di Bulan Juli relatif lebih dingin. Curah hujan tertinggi terjadi di
Bulan November (1.419 mm) dengan hari hujan selama 15 hari dan terendah
pada Bulan September 35 mm. Tidak ada perbedaan siklus hujan yang mencolok
dalam beberapa tahun terakhir. Pada periode Januari-Mei curah hujan relatif
tinggi, kemudian mulai menurun di Bulan Juni dan mulai naik kembali sekitar
Bulan Juli-Agustus.Bulan September-Oktober mengalami penurunan kembali dan
curah hujan kembali naik pada bulan November-Desember.
Tabel 2.2. Curah Hujan dan Banyaknya Hari Hujan Tahun 2016
Curah Hujan Hari Hujan
Bulan
(mm) (hari)
Januari 424 28
Februari 212 19
Maret 224 15
April 104 19
Mei 261 20
Juni 60 14
Juli 244 25
Agustus 122 7
September 35 13
Oktober 84 9
November 1.419 15
Desember 384 22
RATA-RATA 298 17
Sumber: Banten Dalam Angka 2016
b. Kondisi Geografi
Morfologi wilayah Banten secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu
morfologi dataran, perbukitan landai-sedang (bergelombang rendah-sedang) dan
perbukitan terjal. Morfologi dataran rendah umumnya terdapat di daerah bagian
utara dan sebagian selatan.
Biasanya pada daerah sekitar terobosaan batuan beku tersebut terjadi suatu
proses remineralisasi yang mengandung nilai sangat ekonomis 14 seperti
cebakan biji timah dan tembaga. Sedangkan ekosistem wilayah Provinsi Banten
pada dasarnya terdiri dari :
Pandeglang dan Serang Bagian Barat) kaya akan potensi air, merupakan
kawasan pertanian yang masih perlu ditingkatkan.
Kondisi kemiringan lahan di Provinsi Banten terbagi menjadi tiga kondisi yang
ekstrim yaitu:
1. Dataran yang sebagian besar terdapat di daerah utara Provinsi Banten
yang memiliki tingkat kemiringan lahan antara 0 - 15%, sehingga menjadi
lahan yang sangat potensial untuk pengembangan seluruh jenis fungsi
kegiatan. Dengan nilai kemiringan ini tidak diperlukan banyak perlakuan
khusus terhadap lahan yang akan dibangun untuk proses prakonstruksi.
Lahan dengan kemiringan ini biasanya tersebar di sepanjang pesisir utara
Laut Jawa, sebagian wilayah Serang, sebagian Kabupaten Tangerang
bagian utara serta wilayah selatan yaitu di sebagaian pesisir selatan dari
Pandeglang hingga Kabupaten Lebak;
2. Perbukitan landai-sedang (kemiringan < 15% dengan tekstur
bergelombang rendah-sedang) yang sebagian besar dataran landai
terdapat di bagian utara meliputi Kabupaten Serang, Kota Cilegon,
Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang, serta bagian utara
Kabupaten Pandeglang;
3. Daerah perbukitan terjal (kemiringan < 25%) terdapat di Kabupaten
Lebak, sebagian kecil Kabupaten Pandeglang bagian selatan dan
Kabupaten Serang.
Perbedaan kondisi alamiah ini turut berpengaruh terhadap timbulnya
ketimpangan pembangunan yang semakin tajam, yaitu wilayah sebelah utara
memiliki peluang berkembang relatif lebih besar daripada wilayah sebelah
selatan.
c. Tanah
Sumber daya tanah wilayah Provinsi Banten secara geografis terbagi dua
tipe tanah yaitu:
d. Hidrologi
Sumber daya air dikelola berdasarkan asas kelestarian, keseimbangan,
kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian, keadilan, kemandirian, serta
transparansi dan akuntabilitas. Sumber daya air dikelola secara menyeluruh,
terpadu, dan berwawasan lingkungan hidup dengan tujuan mewujudkan
kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar besar
kemakmuran rakyat. Salah satu wewenang dan Tanggungjawab Pemerintah
Provinsi adalah melaksanakan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai
lintas kabupaten/kota dengan memperhatikan kepentingan provinsi sekitarnya
sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air dan peraturan tambahan/perubahannya.
Serang
▪ WS Cidanau – Ciujung – Cidurian meliputi Kota Serang, Kab. Serang, Kab.
e. Penutupan Lahan
b. Mata Pencaharian
Jika dilihat dari segi ketenagakerjaan, penduduk merupakan suplai bagi
pasar tenaga kerja di suatu Negara, dan hanya penduduk berusia kerja (15
tahun atau lebih) yang dapat menawarkan tenaganya di pasar kerja. Yang
termasuk angkatan kerja pada tahun 2015 (penduduk yang bekerja dan aktif
mencari kerja) di Provinsi Banten sebesar 62,24 persen, sedangkan sisanya
sebesar 37,76 persen adalah bukan angkatan kerja (sekolah, mengurus RT, dan
lainnya).
c. Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tingkat pendidikan
suatu bangsa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu
bangsa. Dan tak bisa dipungkiri lagi bahwa tingkat pendidikan di tiap-tiap daerah
mempengaruhi tingkat pendidikan nasional. Sarana dan prasarana sangat
penting dalam dunia pendidikan karena sebagai alat penggerak suatu
pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Untuk meningkatkan partisipasi sekolah penduduk tentunya harus diimbangi
dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai.
Berdasarkan data tahun 2015 Provinsi Banten memiliki 4.529 unit sekolah
dasar (SD) yang terdiri dari 4.043 Sekolah Dasar Negeri dan 486 Sekolah Dasar
Swasta, dengan 54.440 guru dan 1.0306.781 murid. Sementara jumlah sekolah
menengah tingkat pertama (SMP) terdapat 1.167 unit SMP yang terdiri dari 495
SMP Negeri serta 672 SMP swasta dengan 15.587 guru dan 507.846 murid. Pada
tahun yang sama jumlah sekolah tingkat menengah umum ada sebanyak 476
unit Sekolah lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan 566 unit Sekolah Menengah
Kejuruan, dengan 12.223 guru dan 402.755 murid.
Tahun
No. Jenis Sekolah
2013 2014 2015
1. SD Negeri 4.091 4.043 4.043
SD Swasta 424 489 486
2. SMP Negeri 544 489 495
SMP Swasta 637 673 672
3. SMA Negeri 193 131 146
SMA Swasta 236 327 330
4. SMK Negeri 62 85 67
SMK Swasta 403 445 499
5. MDA 119 135
6. PONPES 14 16
7. MI Negeri 20 20 20
MI Swasta 512 854 933
8. MTs Negeri 30 30 30
MTs Swasta 650 650 835
9. MA Negeri 19 19 19
MA Swasta 2011 2012 2013
10 PT Negeri
PT Swata
Sumber : Banten Dalam Angka 2016
d. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan besar artinya bagi pengembangan dan pembinaan sumberdaya
manusia Indonesia dan sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan nasional
yang pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Sarana kesehatan adalah tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Salah satu di
antaranya adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu lembaga dalam mata
rantai sistem kesehatan nasional yang mengemban tugas pelayanan kesehatan
untuk seluruh masyarakat.
Tabel 2.4. Banyaknya RSU Pemerintah dan Swasta, Puskesmas dengan Rawat
Inap, Puskesmas tanpa Rawat Inap, Puskemas Pembantu , Puskemas Keliling
Tahun 2013-2015
Tahun
No Unit Kesehatan
2013 2014 2015
1. RSU Pemerintah 10 11 12
2. RSU Swasta 59 61 66
e. Kesejahteraan Keluarga
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang
menjadi pusat perhatian pemerintah. Salah satu aspek penting untuk mendukung
strategi penanggulangan kemiskinan adalah tersedianya data kemiskinan yang
akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk
mengevaluasi kebijakan pemerintah. Kesejahteraan merupakan hal atau keadaan
sejahtera, aman, selamat, dan tenteram.
Tahun
Kesejahteraan
No
Keluarga 2013 2014 2015
f. Pengangguran
Tahun
No Februari 2015 Agustus 2015 Februari 2016
Tiga sektor utama penyumbang PDRB Provinsi Banten terbesar adalah sektor
industry pengolahan (45,58%), disusul sector perdagangan, hotel dan restoran
(19,42%) dan sektor pengangkutan dan komunikasi (9,40).
Pada Tabel 2.7., PDRB disajikan dalam 2 versi penilaian, yaitu atas dasar
"harga berlaku" dan atas dasar "harga konstan". PDRB atas dasar harga berlaku
dihitung menggunakan hargatahun berjalan dan dikenal sebagai PDRB nominal,
sedangkan PDRB atas dasar harga konstan atau PDRB riil dihitung dengan
menggunakan data harga tahun tertentu (saat ini menggunakan dasar harga
Tahun 2000). PDRB nominal digunakan untuk analisis level perekonomian suatu
daerah dan penghitungan PDRB per kapita yang biasa digunakan sebagai proxy
bagi pendapatan per kapita bagi daerah tersebut, sedangkan PDRB riil setidaknya
dapat digunakan untuk analisis pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Sementara itu, wilayah pesisir dan laut Provinsi Banten dengan luas perairan
11.134,22 km2 (belum termasuk perairan nusantara/teritorial dan ZEEI yang
dapat dimanfaatkan), dengan panjang garis pantai 509 km, serta 55 pulau-pulau
kecil dan pulau terluar menyimpan kekayaan dan keragaman sumberdaya pesisir
dan laut. Potensi sumberdaya perikanan tangkap laut dengan produksi tahun
2004 yang sebesar 76.324,50 Ton baru memanfaatkan 82,09% dari potensi
lestari di wilayah perairan Kab. Pandeglang (92.971 Ton) sehingga belum
memperhitungkan potensi lestari wilayah perairan lainnya. Potensi sumber daya
perikanan budidaya, seperti budidaya laut (KJA dan rumput laut) di pantai utara
dan pantai barat, serta lahan tambak hingga tahun 2005 baru dimanfaatkan
sekitar 58,2% (8.010,55 Ha) dari potensi 13.768,9 Ha.
Menyangkut SDA, dijelaskan bahwa hasil pertanian berupa padi dan palawija
memadai dan bisa menjadi surplus apabila diterapkan teknologi tepat guna. Di
Banten juga ada perkebunan karet, kelapa, cengkeh, lada, panilli, melinjo
(Banten daerah penghasil emping yang penting), dan buah-buahan. Perikanan
laut juga sangat signifikan karena 75% daerah Banten dikelilingi laut. SDA yang
juga menjanjikan ialah pertambangan, berupa tambang emas di Cikotok, bijih
besi di Cikurut, bahan semen di Anyer, belerang di Walantaka dan Padarincang,
bahan Mika di Bojong, intan di Cibaliung, batubara di Gunung Kencana, Gunung
Madur dan lain-lain. Selain itu, Banten juga memiliki aset pariwisata, pantai
Anyer dan Carita yang indah, cagar alam Ujung Kulon dan peninggalan sejarah
dan kebudayaan yang pernah mengalami kejayaan pada masa lalu.
Dengan luas wilayah 9.662,92 km2, Banten terhitung kecil sebagai sebuah
provinsi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Karakteristik wilayah
Banten yang strategis terletak di pintu masuk Jawa dari arah Sumatera dan
dekat dengan ibukota merupakan faktor yang mendukung perkembangan
pengelolaan SDA. Hal ini terkait dengan distribusi hasil SDA yang bisa lebih
cepat. Dengan demikian, Sumber Daya Alam yang tersedia wajib dijaga
keberadaan dan kelestariannya selain untuk dioptimalkan pemanfaatanya. Hal ini
tidak lain demi mendukung pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan
rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33.
BAB III
METODOLOGI
Metode pengumpulan data terdiri atas Pengumpulan Data Statis dan Data
Dinamis.
Data debit air yang tersedia sejauh mungkin memenuhi kriteria sebagai
berikut :
Apabila data curah hujan tersedia dengan periode yang lebih panjang dari
data debit, maka estimasi debit dapat diperoleh melalui analisis sintetis
berdasarkan data curah hujan yang terjadi. Data curah hujan yang digunakan
merupakan data curah hujan yang telah diuji dan merupakan data curah hujan
rata-rata di DAS (diperoleh berdasarkan hasil perhitungan poligon thiesen dan
atau isohyet). Metode ini dapat digunakan apabila memenuhi ketentuan :
P=R/ (N+1)
Keterangan
R = ranking
N = jumlah data
P = peluang
Metode ini digunakan dalam perhitungan debit andalan, yang kemungkinan
terlampaui sebesar 80% dan kegagalan yang mungkin terjadi adalah sebesar
20% atau nilai P adalah sebesar 0,8.
Estimasi debit pada suatu lokasi berdasarkan atas perbandingan luas DAS
dari pos duga air dengan lokasi yang akan dihitung dan dengan atau tidak
mempertimbangkan faktor curah hujan.
Sumber air baku oleh PDAM terdiri dari air tanah , air permukaan atau
gabungan dari keduanya . Pemakaian air yang dipergunakan dipengaruhi oleh :
Tabel 3.1.Kebutuhan air bersih rumah tangga per orang per hari menurut
kategori kota
No Kategori Kota Jumlah Penduduk Kebutuhan air
(jiwa) bersih (L/O/H)
1. Semi urban (ibukota 3.000 – 20.000 60 -90
kecamatan/desa)
2. Kota Kecil 20000 – 100.000 90 -110
3. Kota Sedang 100.000– 500.000 100 - 125
4. Kota Besar 500.000-1.000.000 120 - 150
5. Kota Metropolitan >1.000.000 150 - 200
Sumber : SNI, 2015
- Jumlah karyawan
- Luas air industri
- Jenis/tipe industri
1. Sungai
2. Situ/Rawa
Potensi air permukaan yang tersimpan dalam bentuk situ / rawa adalah sebagai
berikut :
• Volume situ / rawa di SWS Ciujung-Ciliman 1.841.700 m3
• Volume situ / rawa di SWS Cisadea-Cikuning 150.000 m3
3. Mata Air
• Jumlah mata air di SWS Ciujung-Ciliman berjumlah 337 buah
• Jumlah debit (>1 lt/dt) = 2,771 lt/dt
• Jumlah debit (>100lt/dt) = 102-447
Sumber :
Keterangan :
Gambar 4.2. Gambar Inventarisasi Situ, Rawa Dan Danau Di Provinsi Banten
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten IV- 4
LAPORAN AKHIR
1. Air Sungai
Sungai sungai yang tergabung dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah
Kabupaten Lebak Provinsi Banten antara lain SWS Ciujung dan SWS Ciliman –
Cimanjur. Kondisi SWS Ciujung secara umum aliran air sungai-sungainya
mengalir ke arah Utara dan bermuara ke Laut Jawa, sedangkan SWSS Ciliman –
Cimanjur mengalir ke arah Selatan dan bermuara di Samudera Indonesia.
Sungai-sungai yang termasuk SWS Ciujung antara lain Sungai Ciujung, S.Cilaki,
Sungai Ciberang, Sungai Cisemeut. (Tabel 4..) Sedangkan Sungai-sungai yang
termasuk SWS Ciliman - Cimandur antara lain Sungai Ciliman, Sungai Cimanur,
Sungai Cisih, Sungai Cihara, Sungai Cipogor dan Sungai Cibalun (Tabel 4…).
Rangkasbitung,
1 Ciujung 60 570 190
Malingping
5 Cisemeut
1 Cileman 60 570 -
3 Cidikit Bayah 20
4 Cihara
5 Cipogor
6 Cibalun
2. Air Tanah
Kondisi air tanah di wilayah studi pada musim kemarau secara umum muka
air tanah termasuk dalam yaitu > 20 meter. Secara umum kondisi air tanah di
wilayah ini termasuk kategori sangat kritis dan kritis. Kondisi air tanah sangat
kritis airtinya akifer air tanah daerah tersebut mempunyai produktifitas kecil dan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten IV- 6
LAPORAN AKHIR
air tanah langka. Sedangkan kondisi air tanah kritis artinya akifer air tanah
wilayah tersebut mempunyai produktivitas yang sedang, baik setempat maupun
pelamparan luas.
Air tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Lebak secara umum sudah
berupa mata air. Mata air merupakan salah satu sumber air yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan SPAM di Kabupaten Lebak. Mata air tersebut
tersebar hampir di seluruh wilayah kecamatan.
Sumber air yang terdapat di daerah rawan air di wilayah Kabupaten Lebak,
Provinsi Banten adalah mata air yang terdapat di Kecamatan Malingping dan
Kecamatan Bayah seperti yang tertera pada Tabel 4. Sedang sumber air sungai
yang terdapat di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten adalah Sungai Lebak
Gedong terletak pada posisi koordinat 06o 35’ 62,0” Lintang Selatan dan 106o24’
98,7“ Bujur Timur dengan ketinggian 35 meter di atas permukaan air laut,
terletak di desa Lebak Gedong, Kecamatan Cipanas dengan debit air sebesar
600 liter per detik.
Tabel 4.4 Mata Air yang di Wilayah Rawan Air di Kabupaten Lebak
Koordinat Debit Wilayah
Elevasi
No Mata Air
(m) l/dt
S E Kecamatan Desa
Rahong,
1 Cisauseupan 06 46 11,7 106 00 26,3 52 m 5 Malingping
Malingping
Kadujajar
2 Kadujajar I 06 44 68,5 106 01 23,9 184 m 100 Malingping
Malingping
Kadujajar
3 Kadujajar II 06 44 70,7 106 01 75,9 208 100 Malingping
Malingping
Kadujajar
4 Kadujajar III 06 44 74,3 106 01 80,5 212 100 Malingping
Malingping
Sukajaya
5 Ciburial 06 54 20,1 106 15 96,7 35 600 Bayah
Bayah
Potensi air permukaan di wilayah kabupaten Lebak secara umum berupa air
sungai dan situ/rawa. Kondisi curah hujan yang rendah yaitu lebih kecil atau
sama dengan 100 mm/bulan. Daerah aliran Sungai (DAS) termasuk pola aliran
mantap artinya sepanjang tahun terdapat debit aliran sungai walaupun pada
musim kemarau. Kondisi DAS sangat kritis menunjukan bahwa jumlah kebutuhan
air pada wilayah tersebut sudah melebihi aliran mantapnya. Sedangkan DAS
kritis adalah kebutuhan air wilayah tersebut berkisar antara 76% sampai 100 %
dari aliran mantapnya.
Kondisi hidrologi wilayah Kabupaten Lebak terbagi menjadi SWS Ciujung-
Ciliman dan SWS Cisadane–Cikuningan. Satuan Wilayah Sungai Ciujung-Ciliman
dengan luas 5.832 km2 meliputi sungai-sungai yang bermuara di Teluk Lada laut
Jawa. Kondisi topografi bagian barat dan utara merupakan dataran
rendah/dataran pantai, sedangkan bagian selatan bertopografi dataran
tinggi/pegunungan. Sungai–Sungai yang termasuk SWS ini antara lain di wilayah
Banten Sungai Ciseukeut, Sungai Ciliman, sungai Cibungur, Sungai Cipunegara,
Sungai Cidanau, Sungai Cibanten, sedangkan di wilayah Banten dan Jawa Barat
meliputi sungai Ciujung dan Sungai Cidurian.
Satuan Wilayah Sungai Cisadea–Cikuningan dengan luas 2.645 km2 meliputi
sungai-sungai yang mengalir ke samudera Hindia. Kondisi topografi bagian uatar
berupa pegunungan dan bagian selatan datarn pantai. Sungai –sungai di wilayah
SWS ini antara lain: sungai Cilangkahan, sungai Cihara, sungai Cibareno di
wilayah Banten, sedangkan sungai di wilayah Jawa Barat antara lain Sungai
Citarik, Sungai Citeluh, Sungai Cikarang, sungai Cibumi, sungai Cosokan, sungai
Cisilih, sungai Cisadeng dan sungai Cikuningan.
Sungai Cidanau 45
Sungai Cibanten 40
sungai Ciujung 35
Sungai Cidurian 25
Sumber : Studi Identifikasi Kebutuhan dan Potensi Air Minum Prov. Banten
Pembagian wilayah SWS dan DAS di atas digunakan untuk mengelola sungai-
sungai yang berada di wilayah Kabupaten Pandeglang. Gambar di bawah ini
adalah peta hidrologi yang merupakan jaringan induk sungai dan anak-anak
sungai yang berada di Kabupaten Pandeglang.
Bulan
Tahun
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
2005 69.40 83.03 53.63 145.20 113.69 102.06 57.83 108.83 109.09 103.10 124.30 119.98 68.71 105.20 32.99 73.06 29.63 88.99 39.00 40.73 104.92 57.09 42.84 108.91
2006 85.66 315.29 112.01 57.02 36.63 216.65 116.68 85.74 47.30 38.53 27.93 12.30 9.89 11.68 7.06 5.07 4.91 5.06 0.30 11.20 11.56 72.45 76.59 120.07
2007 53.08 57.49 99.71 125.52 249.96 55.70 107.28 58.33 72.20 31.26 130.93 20.86 18.85 14.63 7.55 9.64 4.43 4.99 25.83 21.25 32.44 11.38 65.02 176.88
2008 216.33 45.42 143.52 223.12 111.70 110.31 95.41 92.71 65.59 57.01 43.09 27.26 25.32 12.31 12.42 46.10 40.74 11.67 97.62 91.72 95.30 162.27 81.72 99.70
2009 111.69 102.90 300.40 133.67 84.56 41.48 123.70 44.80 154.37 86.25 44.51 26.15 18.61 22.76 9.47 25.04 14.68 29.66 35.93 27.99 90.89 284.86 0.00 0.00
2010 123.85 162.25 133.92 132.09 104.51 102.55 27.12 16.97 76.30 67.92 80.23 66.41 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2011 140.16 84.72 92.45 49.24 146.60 132.36 149.46 103.06 110.70 108.51 73.31 17.75 24.88 51.34 12.08 10.85 7.79 11.77 4.76 76.11 45.21 91.27 88.50 62.12
2012 354.09 145.12 96.49 107.00 93.77 61.97 92.18 77.00 62.53 51.73 34.13 12.89 13.12 7.74 7.03 5.33 5.73 6.96 9.11 29.02 59.17 231.72 128.89 102.91
2013 632.57 198.81 114.09 105.17 50.00 59.24 99.13 123.77 139.38 45.32 49.18 30.01 124.74 103.57 68.19 55.98 52.18 52.23 31.71 49.61 120.31 54.79 74.21 157.33
2014 164.31 278.80 237.73 101.34 93.92 93.76 118.22 49.46 79.63 119.58 52.41 27.77 64.68 25.06 69.14 71.83 18.95 7.36 31.94 50.75 47.86 133.26 49.06 49.87
2015 265.23 95.92 167.55 90.43 60.28 50.40 106.25 150.19 109.35 105.41 71.81 28.87 11.49 12.03 17.09 6.93 4.41 3.66 18.15 5.77 36.84 54.27 68.35 143.12
2016 74.42 45.75 136.13 127.92 161.70 147.33 162.17 227.56 86.32 83.18 67.33 39.39 62.01 117.13 41.60 37.51 74.46 60.33 80.27 139.73 83.75 170.78 232.18 134.71
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
Q 80 72.41 52.79 94.87 77.07 56.17 53.58 78.44 47.59 64.37 42.60 39.50 15.81 10.85 10.10 7.05 5.23 4.42 4.46 2.98 9.03 24.09 37.11 25.70 29.92
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
Q 80 72.41 52.79 94.87 77.07 56.17 53.58 78.44 47.59 64.37 42.60 39.50 15.81 10.85 10.10 7.05 5.23 4.42 4.46 2.98 9.03 24.09 37.11 25.70 29.92
Kebutuhan 15.179 14.717 16.246 16.854 14.582 8.503 3.770 6.372 13.686 12.852 9.440 9.847 11.472 11.218 9.936 5.828 3.238 2.754 2.250 2.250 2.250 11.715 21.268 20.147
94.87
77.07 78.44
72.41
64.37
56.17
52.79 53.58
47.59
42.60
39.50
37.11
29.92
24.09 25.70 20.147
21.268
15.179 16.246 16.854
14.717 14.582 13.686 12.852 15.81 11.472 11.218 11.715
8.503 9.440 9.847 9.936
6.372 10.85 10.10 5.828
3.770 9.03
7.05 3.238 2.754
5.23 4.42 4.46 2.2502.98 2.250 2.250
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
Q 80 72.41 52.79 94.87 77.07 56.17 53.58 78.44 47.59 64.37 42.60 39.50 15.81 10.85 10.10 7.05 5.23 4.42 4.46 2.98 9.03 24.09 37.11 25.70 29.92
Kebutuhan 15.179 14.717 16.246 16.854 14.582 8.503 3.770 6.372 13.686 12.852 9.440 9.847 11.472 11.218 9.936 5.828 3.238 2.754 2.250 2.250 2.250 11.715 21.268 20.147
100.00
94.87
90.00
72.41
70.00
64.37
60.00 56.17
52.79 53.58
50.00 47.59
Q 80
42.60
39.50 Kebutuhan
40.00 37.11
29.92
30.00 25.70
24.09
21.26820.147
20.00 16.24616.854 15.81
15.17914.717 14.582 13.68612.852
11.47211.218 11.715
8.503 9.440 9.84710.85 10.10 9.936 9.03
10.00 6.372 7.05 5.828
5.23 4.42 4.46
3.770 3.238 2.754 2.98
2.250 2.250 2.250
0.00
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
Bulan
Tahun
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
2005 39.15 21.38 20.28 34.61 10.39 12.99 8.81 25.34 25.82 18.01 32.43 26.81 15.61 20.09 8.20 18.20 13.73 25.11 19.75 18.99 29.55 27.91 12.16 12.06
2006 31.19 95.99 33.86 33.43 27.60 28.26 10.76 26.42 14.55 12.46 8.82 6.44 2.68 4.22 3.74 2.72 1.46 0.87 0.53 5.07 28.10 47.52 27.35 25.95
2007 18.48 22.58 27.42 23.32 25.33 20.54 23.41 23.36 22.47 21.75 23.67 20.90 23.59 20.50 14.40 9.27 12.28 12.29 14.58 19.85 15.00 19.54 25.25 27.50
2008 26.60 17.26 26.28 29.23 26.68 25.96 22.40 27.51 23.21 22.56 18.15 19.23 16.58 15.09 15.55 18.07 24.21 22.83 14.81 19.89 24.41 21.84 18.76 17.35
2009 21.08 29.18 31.61 28.65 25.32 21.96 25.88 16.62 24.65 21.24 21.95 21.07 22.86 20.39 13.67 18.28 19.05 15.82 25.10 23.46 25.94 24.82 25.38 23.23
2010 16.31 27.67 30.46 31.02 23.77 27.41 14.03 17.41 13.64 14.39 16.07 16.99 30.93 25.12 16.66 15.05 31.25 26.87 21.07 17.84 9.64 14.49 14.27 13.01
2011 18.16 14.31 10.30 8.47 9.63 8.80 11.85 23.95 12.83 17.08 15.16 6.63 11.04 6.95 4.63 3.45 1.14 4.77 0.68 13.13 12.60 15.81 19.08 11.90
2012 38.31 31.20 18.44 23.29 13.48 6.55 24.34 26.03 10.80 13.80 8.97 3.76 5.02 1.11 2.30 0.86 21.33 24.55 5.17 12.54 1.42 3.39 34.99 19.06
2013 65.30 38.20 29.65 19.90 15.24 21.01 16.96 28.98 25.34 11.13 8.67 5.48 15.81 18.40 19.41 9.23 14.47 15.87 7.50 12.13 0 0 12.39 16.69
2014 26.64 61.00 41.20 23.68 27.31 16.16 22.25 12.77 10.68 22.18 11.93 12.68 15.99 10.19 13.52 19.33 6.95 3.03 5.68 4.24 8.40 24.79 8.01 12.64
2015 191.21 185.84 227.09 171.32 153.70 161.71 195.00 182.56 17.31 24.05 17.49 6.34 1.85 2.53 2.86 0.74 0.84 0.51 3.83 0.57 11.85 21.44 23.47 19.84
2016 16.70 13.57 23.87 25.69 26.12 21.13 28.36 40.65 20.39 25.48 14.81 7.83 13.53 17.21 9.73 7.77 17.78 8.26 5.82 16.74 17.05 17.28 19.82 10.95
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
Q 80 17.58 16.08 19.54 21.93 12.24 11.31 11.42 17.09 12.02 13.27 8.91 5.99 4.09 3.54 3.39 1.98 1.33 2.17 2.57 4.73 5.60 10.05 12.30 12.00
GRAFIK DEBIT
25
21.93
20 19.54
17.58
17.09
16.08
15
13.27
12.24 12.02 12.30 12.00
11.31 11.42 Q 80
10 10.05
8.91
5.99 5.60
5 4.73
4.09 3.54 3.39
1.98 2.17 2.57
1.33
0
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
Q 80 17.58 16.08 19.54 21.93 12.24 11.31 11.42 17.09 12.02 13.27 8.91 5.99 4.09 3.54 3.39 1.98 1.33 2.17 2.57 4.73 5.60 10.05 12.30 12.00
Kebutuhan 5.974 6.982 7.716 7.716 6.204 2.584 0.750 5.239 7.163 5.068 4.170 4.769 5.025 5.025 4.218 1.795 0.940 0.940 0.940 0.750 0.750 7.050 11.634 8.358
21.93
19.54
17.58
17.09
16.08
13.27
12.24 11.63412.30
12.02 12.00
11.31 11.42
10.05
8.91 8.358
7.716 7.716
6.982 7.163 7.050
5.974 6.204
5.239 5.068 4.7695.99 5.025 5.025 5.60
4.170 4.218
4.73
4.09
2.584 3.54 3.39
1.795 2.57
0.750 1.98 0.940 0.9402.17 0.940 0.750 0.750
1.33
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
Q 80 17.58 16.08 19.54 21.93 12.24 11.31 11.42 17.09 12.02 13.27 8.91 5.99 4.09 3.54 3.39 1.98 1.33 2.17 2.57 4.73 5.60 10.05 12.30 12.00
Kebutuhan 5.974 6.982 7.716 7.716 6.204 2.584 0.750 5.239 7.163 5.068 4.170 4.769 5.025 5.025 4.218 1.795 0.940 0.940 0.940 0.750 0.750 7.050 11.634 8.358
25.00
21.93
20.00 19.54
17.58
17.09
16.08
15.00
13.27
12.24 12.02 12.30 12.00
11.31 11.42 11.634 Q 80
10.05 Kebutuhan
10.00 8.91
8.358
7.716 7.716
6.982 7.163 7.050
5.974 6.204 5.99
5.60
5.239 5.068 4.769 5.025 5.025 4.73
5.00 4.170 4.09 4.218
3.54 3.39
2.584 2.57
1.98 2.17
1.795
1.33
0.750 0.940 0.940 0.940 0.750 0.750
0.00
Jan-I Jan-II Feb-I Feb-II Mar-I Mar-II Apr-I Apr-II Mei-I Mei-II Jun-I Jun-II Jul-I Jul-II Agt-I Agt-II Sep-I Sep-II Okt-I Okt-II Nop-I Nop-II Des-I Des-II
Nomor
Nama DAS Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
DAS
1 DAS CIMANGGIH 0.10 0.10 0.11 0.09 0.07 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.03 0.07
2 DAS CIJAPAH 0.01 0.03 0.04 0.03 0.02 0.05 0.04 0.03 0.02 0.02 0.02 0.02
3 DAS KANLIUS 0.02 0.02 0.02 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 0.01 0.02
4 DAS CILANGKAP 0.23 0.23 0.25 0.21 0.16 0.13 0.10 0.08 0.07 0.05 0.06 0.17
5 DAS CIBASAURAN 0.24 0.24 0.26 0.21 0.16 0.13 0.10 0.08 0.07 0.05 0.06 0.17
6 DAS CILURAH 0.06 0.06 0.06 0.05 0.04 0.03 0.03 0.02 0.02 0.01 0.01 0.04
7 DAS CITAJUR 0.08 0.08 0.09 0.07 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.02 0.02 0.06
8 DAS CIGARAGAK 0.02 0.02 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 0.01
9 DAS CILEUWEUNG 0.02 0.02 0.02 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 0.01
10 DAS CILANGIR 0.08 0.08 0.08 0.07 0.05 0.04 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02 0.06
11 DAS CITEMBOL 0.04 0.04 0.04 0.03 0.03 0.02 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.03
12 DAS CIKABUDULUH 0.20 0.20 0.22 0.18 0.14 0.11 0.09 0.07 0.06 0.05 0.05 0.14
13 DAS CIKAWULUNGAN 0.18 0.18 0.19 0.16 0.12 0.10 0.08 0.06 0.05 0.04 0.04 0.13
14 DAS CIBIMA 0.34 0.34 0.37 0.30 0.24 0.19 0.15 0.12 0.10 0.08 0.09 0.25
15 DAS CILEMER 3.07 3.07 3.31 2.74 2.12 1.75 1.36 1.08 0.90 0.69 0.77 2.22
16 DAS CILIMAN 2.71 2.71 2.92 2.41 1.87 1.54 1.20 0.96 0.79 0.61 0.68 1.96
17 DAS CIKODOK 0.29 0.29 0.31 0.26 0.20 0.17 0.13 0.10 0.08 0.07 0.07 0.21
18 DAS CILATAK 0.29 0.29 0.31 0.26 0.20 0.16 0.13 0.10 0.08 0.07 0.07 0.21
19 DAS CISEUKEUT 0.89 0.89 0.96 0.79 0.61 0.51 0.39 0.31 0.26 0.20 0.22 0.64
20 DAS CIHERU 0.12 0.12 0.13 0.10 0.08 0.07 0.05 0.04 0.03 0.03 0.03 0.08
21 DAS CITEUREUP 0.08 0.08 0.09 0.07 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.02 0.02 0.06
22 DAS CIKARANG GEDE 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 0.01 0.02
23 DAS CIHANDULEM 0.09 0.09 0.09 0.08 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.02 0.02 0.06
24 DAS CIPAKIS 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01
25 DAS KALICAAH 0.15 0.15 0.16 0.14 0.11 0.09 0.07 0.05 0.04 0.03 0.04 0.11
26 DAS CIKUJANG 0.02 0.05 0.07 0.06 0.04 0.08 0.07 0.05 0.04 0.04 0.03 0.03
27 DAS CIBEBER 0.14 0.14 0.15 0.12 0.10 0.08 0.06 0.05 0.04 0.03 0.04 0.10
Jumlah 9.48 9.51 10.30 8.51 6.58 5.52 4.28 3.42 2.83 2.19 2.41 6.88
Nomor
Nama DAS Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
DAS
1 DAS CIMANGGIH 0.12 0.15 0.18 0.19 0.21 0.15 0.12 0.09 0.08 0.06 0.05 0.08
2 DAS CIJAPAH 0.05 0.04 0.09 0.07 0.06 0.05 0.04 0.03 0.03 0.03 0.02 0.02
3 DAS KANLIUS 0.03 0.03 0.04 0.04 0.04 0.03 0.02 0.02 0.02 0.01 0.01 0.02
4 DAS CILANGKAP 0.27 0.35 0.40 0.42 0.48 0.34 0.27 0.21 0.18 0.14 0.11 0.18
5 DAS CIBASAURAN 0.28 0.35 0.41 0.43 0.49 0.35 0.27 0.22 0.18 0.14 0.11 0.19
6 DAS CILURAH 0.07 0.09 0.10 0.11 0.12 0.09 0.07 0.05 0.04 0.03 0.03 0.05
7 DAS CITAJUR 0.09 0.12 0.14 0.15 0.17 0.12 0.09 0.07 0.06 0.05 0.04 0.06
8 DAS CIGARAGAK 0.02 0.02 0.03 0.03 0.03 0.02 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
9 DAS CILEUWEUNG 0.02 0.03 0.03 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01
10 DAS CILANGIR 0.09 0.11 0.13 0.14 0.16 0.11 0.09 0.07 0.06 0.05 0.04 0.06
11 DAS CITEMBOL 0.04 0.06 0.07 0.07 0.08 0.06 0.04 0.04 0.03 0.02 0.02 0.03
12 DAS CIKABUDULUH 0.23 0.30 0.35 0.36 0.41 0.30 0.23 0.18 0.15 0.12 0.10 0.16
13 DAS CIKAWULUNGAN 0.21 0.26 0.31 0.32 0.36 0.26 0.20 0.16 0.13 0.10 0.09 0.14
14 DAS CIBIMA 0.40 0.51 0.59 0.62 0.70 0.50 0.39 0.31 0.26 0.20 0.17 0.27
15 DAS CILEMER 3.60 4.58 5.34 5.59 6.32 4.54 3.52 2.81 2.33 1.80 1.49 2.42
16 DAS CILIMAN 3.18 4.04 4.71 4.93 5.58 4.01 3.10 2.48 2.05 1.59 1.31 2.14
17 DAS CIKODOK 0.34 0.43 0.50 0.53 0.60 0.43 0.33 0.27 0.22 0.17 0.14 0.23
18 DAS CILATAK 0.34 0.43 0.50 0.53 0.59 0.43 0.33 0.26 0.22 0.17 0.14 0.23
19 DAS CISEUKEUT 1.04 1.32 1.54 1.62 1.83 1.31 1.02 0.81 0.67 0.52 0.43 0.70
20 DAS CIHERU 0.14 0.17 0.20 0.21 0.24 0.17 0.13 0.11 0.09 0.07 0.06 0.09
21 DAS CITEUREUP 0.09 0.12 0.14 0.15 0.17 0.12 0.09 0.07 0.06 0.05 0.04 0.06
22 DAS CIKARANG GEDE 0.03 0.03 0.04 0.04 0.04 0.03 0.02 0.02 0.02 0.01 0.01 0.02
23 DAS CIHANDULEM 0.10 0.13 0.15 0.16 0.18 0.13 0.10 0.08 0.06 0.05 0.04 0.07
24 DAS CIPAKIS 0.01 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
25 DAS KALICAAH 0.18 0.23 0.27 0.28 0.32 0.23 0.18 0.14 0.12 0.09 0.07 0.12
26 DAS CIKUJANG 0.09 0.08 0.17 0.13 0.11 0.09 0.07 0.06 0.05 0.05 0.04 0.04
27 DAS CIBEBER 0.16 0.21 0.24 0.26 0.29 0.21 0.16 0.13 0.11 0.08 0.07 0.11
Jumlah 11.22 14.22 16.70 17.42 19.63 14.12 10.93 8.75 7.23 5.62 4.64 7.53
Nomor
Nama DAS Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
DAS
1 DAS CIMANGGIH 0.32 0.41 0.47 0.46 0.40 0.33 0.27 0.23 0.18 0.17 0.13 0.17
2 DAS CIJAPAH 0.15 0.16 0.16 0.16 0.14 0.12 0.10 0.09 0.07 0.06 0.07 0.10
3 DAS KANLIUS 0.07 0.09 0.10 0.10 0.08 0.07 0.06 0.05 0.04 0.04 0.03 0.04
4 DAS CILANGKAP 0.71 0.92 1.07 1.04 0.90 0.75 0.61 0.53 0.41 0.38 0.29 0.38
5 DAS CIBASAURAN 0.73 0.94 1.09 1.06 0.92 0.77 0.63 0.54 0.42 0.38 0.30 0.39
6 DAS CILURAH 0.18 0.24 0.27 0.27 0.23 0.19 0.16 0.14 0.10 0.10 0.08 0.10
7 DAS CITAJUR 0.25 0.32 0.37 0.36 0.32 0.26 0.21 0.18 0.14 0.13 0.10 0.13
8 DAS CIGARAGAK 0.05 0.06 0.07 0.07 0.06 0.05 0.04 0.04 0.03 0.03 0.02 0.03
9 DAS CILEUWEUNG 0.05 0.07 0.08 0.08 0.07 0.05 0.04 0.04 0.03 0.03 0.02 0.03
10 DAS CILANGIR 0.24 0.31 0.36 0.34 0.30 0.25 0.20 0.18 0.14 0.13 0.10 0.13
11 DAS CITEMBOL 0.12 0.15 0.18 0.17 0.15 0.12 0.10 0.09 0.07 0.06 0.05 0.06
12 DAS CIKABUDULUH 0.62 0.80 0.92 0.90 0.78 0.65 0.53 0.46 0.35 0.33 0.25 0.33
13 DAS CIKAWULUNGAN 0.54 0.70 0.81 0.79 0.69 0.57 0.47 0.40 0.31 0.29 0.22 0.29
14 DAS CIBIMA 1.05 1.36 1.57 1.53 1.33 1.10 0.90 0.78 0.60 0.55 0.43 0.56
15 DAS CILEMER 9.47 12.23 14.14 13.74 11.99 9.94 8.12 7.00 5.42 4.99 3.90 5.04
16 DAS CILIMAN 8.36 10.79 12.48 12.12 10.58 8.77 7.17 6.17 4.78 4.40 3.44 4.45
17 DAS CIKODOK 0.90 1.16 1.34 1.30 1.13 0.94 0.77 0.66 0.51 0.47 0.37 0.48
18 DAS CILATAK 0.89 1.15 1.33 1.29 1.13 0.93 0.76 0.66 0.51 0.47 0.37 0.47
19 DAS CISEUKEUT 2.74 3.54 4.09 3.97 3.47 2.88 2.35 2.02 1.57 1.44 1.13 1.46
20 DAS CIHERU 0.36 0.46 0.54 0.52 0.45 0.38 0.31 0.26 0.21 0.19 0.15 0.19
21 DAS CITEUREUP 0.25 0.32 0.37 0.36 0.32 0.26 0.21 0.18 0.14 0.13 0.10 0.13
22 DAS CIKARANG GEDE 0.07 0.09 0.10 0.10 0.08 0.07 0.06 0.05 0.04 0.04 0.03 0.04
23 DAS CIHANDULEM 0.26 0.34 0.39 0.38 0.33 0.28 0.23 0.19 0.15 0.14 0.11 0.14
24 DAS CIPAKIS 0.03 0.04 0.05 0.05 0.04 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02 0.01 0.02
25 DAS KALICAAH 0.47 0.61 0.71 0.68 0.60 0.50 0.40 0.35 0.27 0.25 0.19 0.25
26 DAS CIKUJANG 0.27 0.29 0.29 0.29 0.26 0.22 0.18 0.15 0.12 0.11 0.12 0.18
27 DAS CIBEBER 0.43 0.56 0.65 0.63 0.55 0.45 0.37 0.32 0.25 0.23 0.18 0.23
Jumlah 29.57 38.12 43.99 42.73 37.32 30.94 25.28 21.78 16.88 15.54 12.19 15.78
Sumber : Hasil Analisis, 2017
50.00
Potensi Ketersediaan Air WS Ciliman-Cibungur Potensi hujan 120.1 m3/s
45.00
40.00 Q50
35.00 Q80
Q90
Debit (m3/s)
30.00
Eksisting
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
-
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Q50 29.57 38.12 43.99 42.73 37.32 30.94 25.28 21.78 16.88 15.54 12.19 15.78
Q80 11.22 14.22 16.70 17.42 19.63 14.12 10.93 8.75 7.23 5.62 4.64 7.53
Q90 9.48 9.51 10.30 8.51 6.58 5.52 4.28 3.42 2.83 2.19 2.41 6.88
Eksisting 5.09 5.09 5.09 5.09 5.09 5.09 5.09 5.09 5.09 5.09 5.09 5.09