Disusun Oleh :
Noor Wahidah (T0218002)
JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABLE
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Perencannaan
1.3 Ruang Lingkup Perencanaan
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PERENCANAAN
BAB I
PENDAHULUAN
Parameter Tambahan
No Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum
yang
Diperbolehkan
1 Kimiawi
Bahan Anorganik
Air Raksa mg/l 0,001
Antimon mg/l 0,02
Barium mg/l 0,7
Boron mg/l 0,5
Molybdenum mg/l 0,07
Nikel mg/l 0,07
Sodium mg/l 200
Timbal mg/l 0,01
Uranium mg/l 0,015
Bahan Organik
Zat Organik (KMnO4) mg/l 10
Deterjen mg/l 0,05
Chrolinated Alkanes
Carbon Tetrachloride mg/l 0,004
Dichloromethane mg/l 0,02
1,2-Dichloroethane mg/l 0,05
Chrolinated Ethenes
1,2-Dichloroethane mg/l 0,05
Trichloroethene mg/l 0,02
Aromatic Hydrocarbons
Benzene mg/l 0,02
Toluene mg/l 0,7
Xylenes mg/l 0,5
Ethylbenzene mg/l 0,3
Styrene mg/l 0,02
Chlorinated Benzenes
1,2-Dichlorobenzene (1,2- mg/l 1
DCB)
1,4-Dichlorobenzene (1,4- mg/l 0,3
DCB)
Lain – lain
Di(2-ethylhexyl)phthalate mg/l 0,008
Acrylamide mg/l 0,0005
Epichlorohydrin mg/l 0,0004
Hexachlorobutadiene mg/l 0,0006
Ethylenediaminetetraacetic
mg/l 0,6
acid (EDTA)
Nitrilotriacetic acid (NTA) mg/l 0,2
BAB IV
ANALISA KEBUTUHAN AIR
300000 291028
250000
229995
200000
181762
150000 143644
113520
100000
50000
2020
0 2025 2030 2035
Column3 Column1
Luas tanah SMPN 1,SMPN 2 dan MTSN 1 Kota Palangka Raya yaitu sebesar
7,075m2.
Bengunan sekolah, disumsikan mengalami bangunan 10% tiap 10 tahun
Persyaratan teknik ukuran ruang yaitu sebagai berikut :
Ruang kelas = 7.00 m x 8.00 m dengan kebar teras
1.80-2.00
Ruang perpustakaan = 7.00 m x 8.00 m
Ruang UKS =3mx4m
Ruangan yang ada di SMPN 1, SMPN2 dan MTSN 1 Kota Palangkaraya sebagai
berikut:
Ruang Kelas = 21 (Jadi, diasumsikan lus bangunan
kelas yaitu sebesar 70 m2 x 21 = 1470 m2)
Perpustakaan = 1 (Jadi, diasumsikan luas bangunan
perpustakaan yaitu sebesar 56 m2)
UKS = 1 (Jadi, diasumsikan luas UKS yaitu
sebesar 12 m2)
TU = 1 (Jadi, diasumsikan unyuk panjang
dan lebar TU yaitu 10 m2 x 10 m2. Jadi luas dari TU yaitu 100 m2)
Tabel 4.4.2.2 Proyeksi Bangunan Sekolah Menengah Pertama
Tahun Lokasi Luas Bangunan (m3)
2020 7075
2030 SMPN 1 7782
2040 8560
2020 7075
2030 SMPN 2 7782
2040 8560
2020 7075
2030 mMTSN 1 7782
2040 8560
Luas tanah SMAN 1SMAN 2 dan SMA ISEN MULANG Kota Palangka Raya yaitu
sebesar 11,171m2.
Bengunan sekolah, disumsikan mengalami bangunan 10% tiap 10 tahun
Persyaratan teknik ukuran ruang yaitu sebagai berikut :
Ruang kelas = 7.00 m x 8.00 m dengan kebar teras
1.80-2.00
Ruang perpustakaan = 7.00 m x 8.00 m
Ruang UKS =3mx4m
Ruangan yang ada di SMAN 1, SMAN 2, dan SMA ISEN MULANG Kota
Palangkaraya sebagai berikut:
Ruang kelas = 36 (Jadi diasumsikan luas bangunan
kelas yaitu sebesar 70 m2 x 36 = 2520 m2)
Perpustakaan = 1 (Jadi diasumsikan luas bangunan
perpustakaan yaitu sebesar 56 m2)
UKS = 1 (Jadi diasumsikan luas UKS yaitu
sebesar 12 m2)
TU = 1 (Jadi diasumsikan untuk panjang dan
lebar TU yaitu 10 m2 x 10 m2. Jadi luas dari TU yaitu 100 m2)
Luas tanah SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3 Kota Palangka Raya yaitu sebesar
32,714m2.
Bengunan sekolah, disumsikan mengalami bangunan 10% tiap 10 tahun
Persyaratan teknik ukuran ruang yaitu sebagai berikut :
Ruang kelas = 7.00 m x 8.00 m dengan kebar teras
1.80-2.00
Ruang perpustakaan = 7.00 m x 8.00 m
Ruang UKS =3mx4m
Ruangan yang ada di SMKN 1, SMKN 2 dan SMKN 3 Kota Palangkaraya Sebagai
berikut:
Ruang kelas = 36 (Jadi diasumsikan luas bangunan
kelas yaitu sebesar 70 m2 x 36 = 2520 m2)
Perpustakaan = 1 (Jadi diasumsikan luas bangunan
perpustakaan yaitu sebesar 56 m2)
UKS = 1 (Jadi diasumsikan luas UKS yaitu
sebesar 12 m2)
TU = 1 (Jadi diasumsikan untuk panjang dan
lebar TU yaitu 10 m2 x 10 m2. Jadi luas dari TU yaitu 100 m2)
Tabel 4.4.2.4 Proyeksi Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan
Tahun Lokasi Luas Bangunan (m3)
2020 32714
2030 SMKN 1 35985
2040 39583
2020 32714
2030 SMKN 2 35985
2040 39583
2020 32714
2030 SMKN 3 35985
2040 39583
Tahu Persentase
Jumlah Penduduk Kebutuhan Air (L/orang/hari) Proyeksi Kebutuhan Air
n Pelayanan
Tahu Persentase
Jumlah Penduduk Kebutuhan Air (L/orang/hari) Proyeksi Kebutuhan Air
n Pelayanan
Tahu Persentase
Jumlah Penduduk Kebutuhan Air (L/orang/hari) Proyeksi Kebutuhan Air
n Pelayanan
Setelah mengetahui kebutuhan total permanen, semi permanen, dan non permanen, maka
dapat diketahui bahwa total kebutuhan domestic setiap tahunnya.
Tabel 4.5.1.4 Total Kebutuhan Air Domestik
2020 22987800
2025 29087910
2030 36806805
2035 229995
2040 58933170
Total 148045680
Kebutuhan air rumah sakit, diasumsikan jumlah tempat tidur naik 5% tiap tahunnya.
Kebutuhan air pertempat tidur mengalami kenaikan (200 l/tt/b).
Tabel 4.5.2.3 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Dirumah Sakit
Tahu Jumlah Tempat Kebutuhan Air
Lokasi
n Tidur L/ orang/hari L/hari L/ detik
2020 357 10710 0,12395833
2025 374 11220 0,12986111
RS. Doris
2030 393 200 11790 0,13645833
Slylvanus
2035 413 12390 0,14340278
2040 433 12990 0,15034722
Total 1970 59100 0,68402777
Tahu Jumlah Tempat Kebutuhan Air
Lokasi
n Tidur L/ orang/hari L/hari L/ detik
2020 138 4140 0,04791667
2025 144 4320 0,05
RS.
2030 152 200 4560 0,05277778
Bhayangkara
2035 159 4770 0,05520833
2040 167 5010 0,05798611
Total 760 22800 0,26388889
Tahu Jumlah Tempat Kebutuhan Air
Lokasi
n Tidur L/ orang/hari L/hari L/ detik
2020 31 930 0,0107693
2025 32 960 0,011111
2030 Puskesmas 34 200 1020 0,01180556
2035 36 1080 0,0125
2040 40 1200 0,01388889
Total 0,01076 5190 0,06007475
Kebutuhan air mesjid/serana ibadah. Disumsikan lus bangunan naik 10% tiap 10
tahun, kebutuhan air per luas bangunan tidak mengalami kenaikan (20 l/orang/hari).
Tabel 4.5.2.4 Proyeksi Perhitungan Kebutuhan Air Mesjid
Luas Bangunan Kebutuhan Air
Tahun Lokasi 2
(m ) 2
L/m /hari L/hari L/detik
2020 6000 1200000 13,88888889
2025 6300 1260000 145,8333333
2030 Masjid I 6615 200 1323000 15,3125
2035 6945 1389000 16,07638889
2040 7293 1458600 16,88194444
33153 6630600 207,9930556
Luas Bangunan Kebutuhan Air
Tahun Lokasi 2
(m ) 2
L/m /hari L/hari L/detik
2020 256 51200 0,59259259
2025 267 53400 0,61805556
2030 Masjid II 283 200 56600 0,65509259
2035 297 59400 0,6875
2040 311 62200 0,71990741
1414 282800 3,27314815
Luas Bangunan Kebutuhan Air
Tahun Lokasi 2
(m ) 2
L/m /hari L/hari L/detik
2020 2422 484400 5,60648148
2025 2543 508600 5,88657407
2030 Masjid III 2670 200 534000 6,18055556
2035 2803 560600 6,48842593
2040 2943 588600 6,8125
13381 2676200 30,97453704
BAB V
PERENCANAAN JARINGAN PERPIPAAN
Rancangan air bersih akan disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan air sesuai dengan
masing-masing jenis pelayanan dan disesuaikan dengan rancangan pengembangan wilayah
pada jangka panjang. Rencana daera pelayanan air bersih ini bertepatan di lokasi Kecamatan
Pahandut Kota Palangkaraya, dimana lokasi studi yang akan dilayani oleh perpipaan meliputi
daerah/wilayah yang potensial dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Pusat
permungkiman, perdagangan, pertokoan dan fasilitas sosial masyakat.
5.1 Unit Pengambilan Air Baku
Sumber air baku yang dapat dikembangkan diKecamatan Pahandut adalah air
permukaan yang berasal dari sungai. Kondisi air permukaan di sekitar Kecamatan Pahandut
sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan disekitarnya yang banyak terdapat lahan gambut
dan sungai. Pengkajian terhadap sumber-sumber air yang ada di Kota Palangkaraya
diperlukan sebelum sumber tersebut digunakan pada sistem penyedian air bersih. Pengkajian
dilakukan terhadap kapasitas sumber yang ada, serta lokasi strategis bagi pemanfaatannya
untuk kepentingan mendesak. Unit pelayanan menurut Permen PU No. 18 Tahun 2007 adalah
serana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat yang terdiri dari sambungan
rumah, hidran/kran umum dan hidran kebakaran. Jadi disini saya mengambil perencanaan
pengambilan air baku menggunakan sambungan rumah. Sambungan Rumah (SR) adalah
jenis sambungan pelanggan yang mensuplai air minum langsung ke rumah-rumah, biasanya
sambungan pipa-pipa distribusi melalui meter air dan instansi pipanya didalam rumah.
Sambungan rumah adalah rangkaian pipa yang menjembatani kepentingan pelanggan air
minum dengan perusahaan air minum. Dalam sambungan ini biasanya digunakan pipa
diameter ¾” atau ½” dari jeni GI untuk bagian yang tertanam didalam tanah. Fungsi utama
dari sambungan rumah adalah:
Meningkatkan air dari pipa distribusi ke rumah konsumen
Untuk mengetahui jumlah air yang dialirkan ke konsumen
Perlengkapan minimal yang harus ada pada sambungan rumah yaitu:
Bagian penyadapan pipa
Meter air dan pelindung meter air atau flowrestrictor
Katup pembuka/ penutup aliran air
Pipa dan pelengkapnya
Ketentuan besarnyaa tekanan air minimum di jaringan pipa distribusi adalah sebagai berikut:
Jaringan pipa primer 15-20 m
Jaringan sekunder 11 m
Sambungan pelanggan 7,2 m
Diukur pada permukaan tanah sedangkan pada sambungan pelanggan diukur pada
sambungan pipa pelayanan
Jenis pipa yang umum digunakan dalam perencanaan sistem perpipaan air minum adalah:
Polivinil Chlorida (PVC), Karakteristik PVC adalah bebas dari korosi, ringan,
sehingga mempermudah dalam pengangkutan, mudah dalam penyambungan dan
mempunyai umur relatif lama.
Ductile Iron Pipe (DIP), merupakan kombinasi antara daya tahan korosi CIP dan sifat
mekanik dari pipa baja.
Galvanozed Pipe Iron (GIP), merupakan kombinasi antara daya tahan korosi DIP dan
sifat mekanik dari pipa baja
Cast Iron Pipe (CIP), Karakteristik CIP adalah mempunyai kekuatan tinggi dan
sangat cocok dipasang di daerah yang sulit, serta dapat disambung dengan berbagai
cara.
Asbes Cement Pipe (ACP), karakteristik ACP adalah sangat rigan sehingga mudah
dalam pemotongan dan penyambungan.
Dalam sistem distribusi air minum perlu diperhatikan hal-hal berikut:
Pemilihan Bahan Pipa yang akan dipakai dan dipasang tergantung pada faktor-faktor
tekanan air dalam sistem,mkorosifitas terhadap air tanah, kondisi lapangan (beban lalu lintas,
letak saluran air kotor, dan kepadatan daerah permukiman).
Kedalaman dan peletakan pipa, tergantung oleh karakteristik pipa itu sendiri sesuai dengan
spesifikasi dari pabrikan pipa.
Jenis Pipa yang digunakan:
Pipa primer atau pipa induk, merupakan pipa yang berfungsi membawa air minum
dari induk instalasi pengolahan dari reservoar distribusi ke suatu daerah pelayanan.
Pipa primer ini mempunyai diameter yang relatif besar.
Pipa sekunder merupakan pipa yang disambung langsung pada pipa primer dan
mempunyai diameter yang sama atau kurang dari diameter pipa primer.
Pipa tersier, pemasangan langsung pipa servis pada pipa primer tidak menguntungkan
mengingat dapat terganggunya pengaliran air dalam pipa dan lalu lintas di daerah
pemasangan. Untuk mengatasinya, pipa tersier dapat disambungkan langsung pada
pipa sekunder.
Pipa pelayanan, merupakan pipa sekunder atau tersier yang dihubungkan pada
sambungan rumah konsumen. Pipa servis ini mempunyai diameter yang relatif kecil.
Perlengkapan Pipa:
Katub / Gate Valve, berfungsi untuk membuka dan menutup aliran air dalam pipa
serta berfungsi untuk mengontrol aliran dalam pipa. Gate vaalve dapat menutup suplai
air ataupun membagi air didalam jaringan distribusi katup.
Katup Pembuan Lumpur (Wash out/ Blow off valve), dipasang pada tempat-temapt
yang relatif rendah sepanjang jalur pipa, ujung jalur pipa yang mendatar dan menurun
dan titik awal jembatan serta pada setiap titik mati atau titik terendarh dari suatu jalur
pipa. Berfungsi untuk mengelurkan kotoran-kotoran yang mengendap dalam pipa
serta untuk mengeluarkan air bila ada perbaikan.
Katup Udara (Air Valve), berfungsi untuk yang selalu ada dalam aliran. Air release
valve ini dipasang pada titik tertinggi di sepanjang pipa distribusi, dijembatan pipa
dengan peletakan % panjang bentang pipa dari arah aliran, pada jalur lurus setiap
jarak tertentu dan mempunyai tekanan lebih dari 1 atm, karena udara cenderung.
Check Valve ( Non return Valve) dipasang bila pengaliran air di dalam pipa
diinginkan dalam satu arah. Biasanya check vale dipasang pada pipa tekan diantara
pompa dan gate valve dengan tujuan menghindari pukulan akibat arus balik yang
dapat merusak pompa saat pompa mati.
Fire Hidrant (Hidrant Kebakaran) adalah suatu hidran atau sambungan keluar yang
disediakan untuk mengambil air dari pipa air minum untuk keperluan pemadam
kebakaran atau pengurasan pipa. Unit pillar hydrant pada umumnya dipasang pada
setiap interval jarak 300 m, atau tergantung kepada kondisi daerah/peruntukan dan
kepadatan bangunannya.
Reservoir, diperlukan dalam sistem distribusi air minum karena komsumsi air yang
berfluktuasi oleh konsumen. Pada saat pemakaian air dibawah konsumsi air rata-rata maka
suplai air yang berlebih akan ditampung dalam reservoir, yaitu untuk mengimbangi
pemakaian air yang besar pada waktu puncak dari pemakaian rata-rata kebutuhan konsumen.
Pada perancanaan ini saya menggunakan ground reservoir disebabkan kedalaman sungai
tidak melebihi dari 7 m. Ground reservoir amat tergantung pada pompa dalam memperoleh
sisa tekan yang diinginkan. Karena letaknya dibawah permukaan tanah maka reservoir ini
dipengaruhi oleh fluktuasi permukaan air.
5.4
https://palangkaraya.go.id/selayang-pandang/geografis/