SKRIPSI
Oleh
RATNA NURHAENI
8111414156
FAKULTAS HUKUM
2018
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
setiap waktu.
v
PRAKATA
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta curahan kasih sayang tak terbatas
dari berbagai pihak, sehingga dengan rendah hati penulis sampaikan terima kasih
kepada:
Semarang.
2. Dr. Rodiyah, S.Pd., S.H., M.Si., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Negeri Semarang.
vi
6. Dr. Duhita Driyah Suprapti, S.H., M.Hum., selaku Ketua Bagian Hukum
8. Drs. Suhadi, S.H., M.Si., selaku penguji utama dan Dr. Rini Fidiyani, S.H.,
10. Seluruh Dosen di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang yang telah
11. Seluruh staff Pegawai dan Tata Usaha di Fakultas Hukum Universitas Negeri
12. Bapak dan ibu tercinta (Dulkarim dan Siti Rokhani), yang telah membesarkan
13. Kakak dan adik penulis, Endra Apriyani, Deni Meike Yuliana, Siti Malia Ulfa
dan Khairan Puji Lestari, Zaidan Ikhtiar Huda, yang selalu setia menemani,
vii
viii
ABSTRAK
Nurhaeni Ratna. 2018. PENGENDALIAN PENCEMARAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN DI DESA PESAREAN MELALUI
PEMBANGUNAN PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL KEBASEN
KABUPATEN TEGAL. Skripsi, Fakultas Hukum. Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing: Ubaidillah Kamal, S.Pd., M.H.
ix
DAFTAR ISI
x
2.3.2.2 Pokok Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 142 Tahun
2015 Tentang Kawasan Industri .........................................................41
2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................................46
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................49
3.1 Pendekatan Penelitian ...................................................................................49
3.2 Jenis Penelitian ..............................................................................................49
3.3 Fokus Penelitian ............................................................................................50
3.4 Lokasi Penelitian ...........................................................................................50
3.5 Sumber Data ..................................................................................................51
3.6 Teknik Pengambilan Data ..............................................................................53
3.7 Validitas Data ................................................................................................56
3.8 Analisis Data .................................................................................................57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................60
4.1 Hasil Penelitian ..............................................................................................60
4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Tegal .......................................................60
4.1.2 Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Desa
Pesarean setelah Relokasi Kegiatan Industri ke PIK Kebasen
Kabupaten Tegal ....................................................................................63
4.1.2.1 Gambaran Umum Desa Pesarean .....................................................63
4.1.2.2 Kondisi Industri Logam di Desa Pesarean ......................................66
4.1.2.3 Dampak Kegiatan Industri Logam Terhadap Lingkungan Dan
Kesehatan Masyarakat Desa Pesarean ............................................70
4.1.2.4 Kebijakan Pemerintah Kabupaten Tegal dalam mengatasi
Pencemaran Limbah B3 di Desa Pesarean .......................................75
4.1.3 Pengendalian Pencemaran Limbah B3 di Desa Pesarean melalui
Pembangunan PIK Kebasen Kabupaten Tegal .......................................78
4.1.3.1 Gambaran Umum PIK Kebasen ......................................................78
4.2 Pembahasan ....................................................................................................86
4.2.1 Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Desa
Pesarean setelah adanya relokasi kegiatan industri ke PIK Kebasen
Kabupaten Tegal .....................................................................................86
4.2.2 Pengendalian Pencemaran Limbah B3 di Desa Pesarean melalui
Pembangunan PIK Kebasen Kabupaten Tegal........................................94
BAB V PENUTUP ....................................................................................................99
5.1 Simpulan .......................................................................................................99
5.2 Saran ...............................................................................................................99
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................101
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Banyaknya Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha di Pesarean .............64
Tabel 4.5 Data Pengusaha Peleburan di Kawasan PIK Kebasen 2017 ......................80
Tabel 4.7 Hasil Uji Tumpukan Bekas Limbah Padat di Pesarean .............................92
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
manusia. Hasil dari kegiatan industri yang berupa barang maupun jasa
bahwa sektor industri saat ini memiliki tantangan berupa benturan aktivitas
kawasan industri, terjadinya klaim dan konflik antara pihak industri dan
1
2
sekitarnya. Kegiatan dunia usaha dalam bidang industri dewasa ini banyak
terhadap usaha yang akan dilakoninya, baik usaha yang ditekuni dalam
2016 : 5)
bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki
nilai tambah guna mendapatkan keuntungan. Hasil dari industri tidak hanya
berupa barang, akan tetapi juga dalam bentuk jasa. Bahan-bahan industri
perhatian yang sangat besar dan harus mendapat perhatian yang lebih dari
2017)
3
langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayati yang
pembangunan berkelanjutan.
untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini tidak lain agar generasi yang
tindakan manusia saat ini, dalam hal ini pengembangan industri, dan agar
(Sulaiman, 2016 : 3)
Berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Kota Tegal di sebelah utara,
sekarang ini aktivitas industri logam dibagi menjadi tiga golongan yaitu
galangan kapal dan dok. Industri tersebut kini telah tersebar di berbagai
penjuru Tegal, yaitu di desa Lemah Duwur, Talang, Kajen, Kebasen, serta
masyarakat sekitar.
6
dan rumah tangga yang telah dimulai sejak tahun 1975 dengan berbagai
drum, dan beberapa peralatan rumah tangga. Terdapat dua jenis industri
rumah tangga di Desa Pesarean yaitu peleburan logam dengan bahan baku
bekas casing handphone, bekas pintu, bekas sabuk dan barang rongsokkan
sehingga limbah yang dihasilkan adalah limbah padat dan gas/asap. Industri
dioksida (NO2), dan limbah padat yang mengandung timbal (Pb). Limbah
padat yang dihasilkan yaitu berupa serbuk atau partikel serta kerak sisa
termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Hal itu antara lain
7
terlihat dari hasil pengujian sampel darah masyarakat yang tinggal di sekitar
kawasan itu. Berdasarkan hasil uji sampel darah yang dilakukan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 terhadap 50 warga Desa Pesarean, tercatat
orang dalam kondisi bahaya. Data yang diperoleh Dinas Lingkungan Hidup
menyebutkan pula, lima anak di kawasan itu juga lahir dalam kondisi cacat
2012 tentang RTRW dan UUPLH Nomor 32 Tahun 2009 bahwa setiap
KABUPATEN TEGAL.”
B3 di Desa Pesarean.
(PIK) Kebasen.
Kebasen.
Kebasen.
berikut :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2.1
Daftar Penelitian Terdahulu
12
13
Pemerintah Kabupaten
Relokasi, Kebijakan
Enkapsulasi, dan
Kebijakan Clean Up /
Remediasi.
Pelaksanaan pengelolaan
sepenuhnya berjalan
Menteri kesahatan RI
14
nomor
1204/Menkes/Sk/X/2004
tentang Persyaratan
pelaksanaan pengelolaan,
dan Beracun.
mengendalikan
pencemaran.
15
sebagai berikut :
a) Penelitian Terdahulu I
Clean Up / Remediasi.
b) Penelitian Terdahulu II
Skripsi yang ditulis oleh A. Dzaral Al Ghifari pada tahun 2017 dari
yang berupa limbah B3 serta tata cara perizinannya di RSUD Batara Guru
dan Beracun. Hal ini disebabkan karena masih ada beberapa fasilitas
pendukung pengelolaan yang belum ada di Rumah sakit ini dan prosedur
Jurnal yang ditulis oleh Rizaldi Adiwira Mardi Putra pada tahun
limbah yang dihasilkan oleh kegiatan di Pabrik Tahu Poo telah merusak
industri.
alam dan lingkungan hidup serta perlindungan manusia dari dampak negatif
internasional.
teori paternalisme (the paternalism account), dan teori nilai publik (the
itu. Teori hak ini juga mencakup dua aliran pemikiran yaitu
19
yang ingin diwujudkan oleh penganut teori hak tidak hanya hak untuk
1987 : 280)
20
hewan memiliki hak hidup (the right to life), hak untuk bebas (the right
dilarang.
yang terjadi tidak hanya berdampak buruk bagi satu makhluk hidup saja,
etika tanah (land ethic) yaitu aturan perilaku untuk melindungi komunitas
yang tidak saja atas manusia, tetapi juga mencakup tanah, air, tumbuh-
yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia dan
Siahaan, 2004 : 4). Lingkungan hidup atau yang sering disebut sebagai
dan tak hidup di alam yang ada di bumi atau bagian dari bumi, yang
Tuhan Yang Maha Kuasa di bumi ini. Namun tidak dapat dipungkiri
2006 : 22)
berikut :
4) Makhluk hidup;
5) Perilaku;
“ruang” di mana baik makhluk hidup maupun tak hidup ada dalam
Siahaan, 2004 : 2)
1. Pencemaran Udara
yang banyak memadati jalanan kota, emisi atau kotoran melaui asap
39)
2. Pencemaran Suara
kereta api, pesawat udara, dan jet. Di pusat-pusat hiburan dapat pula
3. Pencemaran Air
yang berbahaya.
4. Pencemaran Tanah
akibat, ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Pencemaran
26
yang tidak larut dalam air yang berasal dari pabrik-pabrik, pestisida
pemerintah.
Lingkungan Hidup,
pelaksanaannya,
h) dan lain-lain
1. Pencegahan
b. Tata Ruang,
e. AMDAL,
28
f. UKL-UPL,
g. Perizinan,
ilmu pengetahuan.
limbah.
2. Penanggulangan
hidup;
29
hidup; dan/atau
3. Pemulihan
pencemar;
b. Remediasi;
c. Rehabilitasi;
d. Restorasi; dan/atau
dan teknologi.
dan Pengelolaannya
1) Pengertian Limbah B3
baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena
rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang
a) Mudah meledak
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan
b) Mudah terbakar
dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah
menyala atau terbakat dan apabila telah nyala akan terus terbakar
c) Bersifat reaktif
d) Beracun
e) Menyebabkan infeksi
32
pembuangan limbah.
f) Bersifat korosif
g) Jenis lainnya
LD-05 (lethal dose fifty) yaitu perhitungan dosis (gram pencemar per
Alamiah Kegiatan
manusia
6 Kromium - Air limbah Gangguan kulit, kerusakan
heksavalen elektroplating, liver dan karsinogenik
(Cr (VI)) penyamakan
kulit, industri
tekstil dan
pembuatan cat.
7 Mangan (Mn) Pelarutan Industri -
mineral pembuatan
baterai
8 Merkuri (Hg) Emisi gas Limbah industri Beracun dan merusak sistem
panas bumi pembuatan syaraf
termometer,
lampu, baterai,
pembasmi
serang, dan soda
kostik, dan
ekstraksi emas
dan perak
9 Nikel (Ni) Pelarutan Air limbah Karsinogenik
kulit bumi proses
elektroplating,
dan pembuatan
baterai kering
10 Tembaga Pelarutan Air limbah Beracun bagi biota dan ikan.
(Cu) mineral proses Konsentrasi tinggi
kalkopirit elektroplating, menyhebabkan iritasi
(CuFeS) dan industri
atau malasit pembuatan soda
(Cu(OH)2Cu kostik, cat, dan
CO3) pestisida, dan
kegiatan
pertambangan
36
3) Pengelolaan Limbah B3
B3.
seluas beberapa ratus hektar yang telah dibagi dalam kaveling dengan
industri.
dimatangkan;
jenis).
dengan ketentuan:
Hal ini berarti secara yuridis ada larangan untuk konversi lahan sawah
undangan.
pasal 73 disebutkan :
Industri;
lingkungan;
b. Koperasi; atau
c. Perseroan Terbatas.
Pemantauan Lingkungan.
Lintas (ANDALALIN).
4. Sanksi
a. peringatan tertulis;
c. penutupan sementara.
46
Skema 2.4
Kerangka Pemikiran
Pencemaran Limbah B3
Keterangan skema :
logam di Desa Pesarean yang sudah ada sejak tahun 1975 menghasilkan
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal Tahun
48
dengan peraturan yang ada yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 142 tahun
dan beracun.
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Kabupaten Tegal)
99
100
sebagaimana mestinya.
b. Saran kepada pengrajin atau pengusaha industri (UKM) yang ada di PIK
Kebasen :
Tegal.
101
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku
Fatah Sulaiman, Asep Saefuddin, Rizal Syarif, Alinda FM Zain. 2008. Strategi
Pengelolaan Kawasan Industri Cilegon Menuju Eco Industrial Park. Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 19 No. 2, hlm. 37-57.
Internet
Artini.(http://www.artiini.com/2016/02/pengertian-4r-prinsip-dan-cara
caranya.html di akses pada tanggal 26 Juni 2018 pukul 1.46)
Nurbiajanti.(https://regional.kompas.com/read/2011/11/24/14460698/lingkungan.i
ndustri.logam.tegal.tercemar, diakses pada 10 Juli 2018)
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 10 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Tegal Tahun 2012-2032.