Oleh :
02011381924275
HALAMAN JUDUL
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Gol D Roger”
1. Orang tuaku
2. Keluargaku
3. Guru dan Dosen
4. Teman-teman
5. Almamater
iv
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas limpahan berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
(PERSERO) DIVRE III PALEMBANG”. Sholawat beriring salam tak lupa penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menuju
kebaikan. Dalam proses penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dari
semua pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin mengucapkan terima
1. Kedua Orang Tua yang tak hentinya memberikan doa restu, semangat, dan
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE selaku Rektor Universitas
Sriwijaya;
3. Bapak Prof. Dr. Febrian, S.H., M.S. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya;
4. Bapak Dr. Mada Apriandi, S.H., M.CL. selaku Wakil Dekan I Fakultas
5. Ibu Vegitya Ramadhani Putri, S.H., S.Ant., M.A., LL.M. selaku Wakil Dekan
vi
6. Bapak Dr. Zulhidayat, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya;
Hukum Perdata;
9. Ibu Dr. Putu Samawati, S.H.,M.H. selaku Dosen Pembimbing Utama yang
10. Bapak Muhammad Syahri Ramadhan , S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing
11. Ibu Dr. Annalisa Yahanan, S.H.,M.Hum. selaku dosen yang memberi
12. Ibu Dr. Nashriana S.H., M.H. selaku pembimbing Tim Rekam Sidang KPK
perekaman sidang
13. Ibu Neisa Angrum Adisti S.H.,M.H. selaku dosen pembimbing Tim Rekam
vii
14. Jajaran Dosen dan Staf Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya yang
15. Terimakasih kepada suadara-saudara saya yaitu kak Aqshal dan Adik Bunga
16. Sahabat perkuliahan yang Oni, Cila, Dewa, Uda, yang telah memberikan
17. Sahabat perkuliahan Amik, Ani, Mei, dan Cia yang telah memberikan
18. Sahabat SMA Tian, Arif dan Nay yang telah memberikan dukungan dan
19. Tim Perekeman Sidang KPK FH UNSRI Nisrina, Wiman, Arya, Ricky, Kak
Pelita, Kak Alya, kak Farhan, Kak Dea Annisa ,Gisti yang telah melalui suka
20. Sahabat SMA Elvino, Vico, Bunga, Nadia, Shella yang telah menemani serta
yang telah mendukung serta menemani penulis disaat mengerjakan skripsi ini
22. Terimakasih yang tak terhingga kepada keluarga besar saya atas segala doa,
23. Terimakasih kepada nenek saya Queeny the little angel yang telah memberi
saya semangat serta dukungan dan doa untuk menyelesaikan perkuliahan ini
viii
ix
DAFTAR ISI
x
B. Tinjauan Umum Tentang Konsumen Kereta Api ................................................... 20
1. Pengertian Konsumen Kereta Api ....................................................................... 20
2. Hak Dan Kewajiban Konsumen Kereta Api ....................................................... 21
3. Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Kereta Api ............................................. 27
C. PT. KAI (Persero) Divre III Palembang sebagai Pelaku Usaha Jasa Perkeretaapian
…………………………………………………………………………………..30
1. Profil PT. KAI (Persero) Divre III Palembang .................................................... 30
2. Hak dan Kewajiban PT.KAI Divre III Palembang .............................................. 31
3. Jasa Layanan Pengaduan Pada PT. KAI Divre III Palembang ............................ 34
BAB III IMPLEMENTASI PRINSIP PENANGANAN PENGADUAN
KONSUMEN ATAS JASA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO)
DIVRE III PALEMBANG ....................................................................................... 36
A. Penerapan Prinsip Penanganan Pengaduan Konsumen Atas Jasa Layanan PT. KAI
(Persero) Divre III Palembang .................................................................................... 36
1. Landasan Hukum Penerapan Prinsip Penaganan Pengaduan Konsumen Atas Jasa
Layanan PT. KAI (Persero) Divre III Palembang. .................................................. 36
2. Mekanisme Penerapan Prinsip penanganan Pengaduan Konsumen Atas Jasa
Layanan PT. KAI (Persero) Divre III Palembang .................................................... 39
B. Bentuk Pertanggungjawaban PT.KAI (Persero) Divre III Palembang Dalam
Menghadapi Pengaduan Dari Konsumen .................................................................... 46
1. Bentuk-Bentuk Pengaduan Yang Dilakukan Konsumen Atas Jasa Layanan PT.
KAI (Persero) Divre III Palembang ........................................................................ 46
2. Bentuk Pertanggungjawaban PT. KAI (Persero) Divre III Palembang Atas
Pengaduan Konsumen ............................................................................................. 50
a. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Oleh PT.KAI Divre III Palembang Dalam
Menerapkan Prinsip Penanganan Pengaduan Konsumen .................................... 57
b. Cara PT.KAI (Persero) Divre III Palembang Dalam Meminimalisir Kendala-
Kendala Pengaduan Dari Konsumen ................................................................... 59
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 61
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 61
B. Rekomendasi .......................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 63
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memindahkan orang atau barang dari satu lokasi ke lokasi lain 1 .Kereta Api
melakukan aktivitas sehari hari dan juga dengan harga yang relatif murah
sudah ada beberbagai transportasi macam kereta api seperti LRT atau (Light Rail
tersebut berada dibawah naungan dari Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia
(Persero).
Pada Pasal 1 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No.23 Tahun 2007 tentang
kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia
1
Pasal 1 Ayat (14) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 Tentang
Perkeretaapian Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3479.
1
2
melakukanya diatas rel yang digunakan oleh angkutan kereta api.2 Selain dapat
memuat dan menurukan orang dan barang dalam jumlah besar, kereta api juga
merupakan salah satu moda transportasi yang paling efektif untuk memindahkan
orang dan kargo dalam jumlah besar, sehingga ideal untuk pengangkutan
dipisahkan dari kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-
diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dan atau orang dari suatu
Konsumen.
budaya, serta aspek hukum, aspek hukum mengenai hak dan kewajiban dan
2
Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3479.
3
Purwosutjipto H.M.N, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia,Jakarta
,Djambatan,2015,hlm.10
3
konsumen memiliki hubungan timbal balik, hak dan kewajiban konsumen telah
dijelaskan didalam perjanjian oleh karena itu konsumen memiliki hak dan
Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dalam Pasal 132 ayat 1 menyebutkan. 4Bahwa
angkutan kereta api wajib mengangkut orang yang telah memiliki karcis atau
tiket, karcis yang dimaksud didalam ayat (1) ini adalah sebagai tanda bukti
yang telah memiliki tiket disebut dengan penumpang angkutan kereta api.
adalah setiap orang pemakai barangdan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup
dan tidak diperdagangkan.5 Istilah Konsumen berasal dari kata customer (inggris-
harfiah arti kata consumen adalah (lawan dari pelaku usaha) setiap orang yang
menggunakan barang. Dengan tujuan penggunaan barang atau jasa yang nanti
4
Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3479.
5
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821
4
memberi arti kata consumer sebagai pemakai atau yang sering disebut konsumen.6
Damadjati adalah setiap orang yang diangkut ataupun yang harus diangkut
didalam kereta api ataupun alat pengangkutan lainya atas dasar persetujuan dari
dan Angkutan Jalan menyatakan bahwa.8 “Penumpang adalah orang yang berada
menggunakan jasa pengangkutan, oleh karena itu maka orang itu telah sah
pelayanan yang sesuai dengan tingkat pelayanan yang dipilih dan karcis
6
Az. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen suatu Pengantar,Jakarta: Diadit Media 2001,
hlm.3
7
Hasyim, Farida, Hukum Dagang, Jakarta, Sinar Grafika, 2009, hlm 97.
8
Pasal 1 Ayat (25) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkatan
Jalan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 502.
5
menjadi Tujuan PT. Kereta Api Indonesia dalam memberikan pelayanan publik.
mematuhi jadwal perjalanan, sedangkan pada ayat (2) dijelaskan lebih lanjut, jika
pembatalan dan keterlambatan disertai dengan alasan yang jelas. Hal ini menjadi
pedoman, bagi penulis dalam melakukan studi lebih lanjut dan mengetahui lebih
angkutan kereta api tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju stasiun yang telah
disepakati maka oleh karena itu PT. KAI mempersiapkan angkutan lain untuk
dari PT.KAI tetapi masih banyak pengaduan yang dilakukan oleh konsumen atas
jasa nya seperti keluhan ticketing PT.KAI, keluhan fasilitas dan prasarana PT.KAI
yang tidak dipahami oleh konsumen berikut sejumlah data keluhan dari konsumen
3 tahun terakhir :
Palembang
mengeluhkan tentang kurangnya informasi yang diberikan oleh pelaku usaha tentunya
hal ini bertentangan dengan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi
B. Rumusan Masalah
berikut :
1.Apakah PT. KAI (Persero) Divre III Palembang telah menerapkan prinsip
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini yaitu bersifat
1. Manfaat Teoritis
Mengharapkan hasil penelitian skripsi ini mampu berguna baik bagi ilmu
Sriwijaya
2. Manfaat Praktis
masukan dalam bidang hukum perdata serta dapat dijadikan pedoman bagi
b) Pemerintah
kereta api
c) Masyarakat
konsumen.
luas dan agar penenelitian ini terarah maka perlu membatasi permasalahan dan
Palembang dan apa saja upaya hukum yang dilakukan oleh pengguna jasa
Tentang Perkeretaapian.
10
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
penelitian yang mengacu pada data, bahan tertulis yang berkaitan dengan
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneiti bahan pustaka atau
2. Pendekatan Penelitian
Undang dan peraturan yang terkait dengan masalah hukum yang dibahas
diteliti.9
berbeda dengan kaidah dan asas yang dihasilkan oleh ilmu-ilmu hukum.
memberikan konsep.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data Primer
langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang yang
9
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta, Prenada Media Group, 2015 hlm. 133.
10
Syafizal Helmi Situmorang, Analisis Data: Untuk Riset Manajemen Dan Bisnis, Usu Press,
Medan, 2010. hlm.2
12
b. Data sekunder
yang ada dalam penelitian ini melalui studi kepustakaan. Sumber bahan
terdiri dari :
Nomor 3821
Perdagangan
penelitian ini, maka penulis menggunakan suatu bahan hukum yang berupa
studi documenter dan metode studi kepustakaan yang dibantu oleh teknologi
14
Undangan yang sudah berlaku, jurnal, buku, serta temuan penelitian yang
dan mencari melalui media internet, serta permasalahan yang akan dibahas
penelitian.
11
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta, Sinar Grafika, 2008 hlm. 18-
19
15
penelitian ini dengan mendskripsikan secara deskriptif data sekunder dan data
12
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada,
2015, hlm. 66.
13
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press, Jakarta,
2016, hlm. 43
16
14
Ibid., hlm. 44
BAB II
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN UMUM TENTANG
KONSUMENATAS JASA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVRE
III PALEMBANG
A. Landasan Teori
Divre III Palembang, maka penulis menggunakan kerangka teori yaitu sebagai
berikut:
1. Teori Perjanjian
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang lainya. Pasal ini menerangkan tentang adanya dua pihak yang
suatu pristiwa dimana sesworang berjanji kepada seseorang atau yang dimana
hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk
15
Ahmadi Miru dan Sakka Pati, Hukum Perikatan Penjelasan Makna Pasal 1233 sampai
1456 BW,Jakarta, Rajagrafindo Persada, 2011, hlm 63
17
18
diputuskan oleh kedua belah pihak tersebut. Tujuan perjanjian adalah untuk
atas suatu perbuatan tertentu atau bahwa dia memikul tanggung jawab hukum
subyek berarti dia yang bertanggung jawab atas suatu sanksi dalam hal
16
Sudkino Mertokusomo, Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi Revisi,Yogyakarta, Liberty
Yogyakarta, 2012, hlm 103
17
Andi Hamzah, Kamus Hukum, Makassar,Ghalia Indonesia,2015, hlm. 70.
18
Soekidjo Notoatmojo, Etika dan Hukum Kesehatan, Jakarta Rineka Cipta, 2017, hlm. 11.
19
Hans Kelsen dan Raisul Muttaqien, Hukum dan Negara: Seri Teori Hukum Murni,
Jakarta,Nusa Media,2021, hlm 52
19
risiko usahanya.
rugi perdata yang lebih menekankan pada ganti rugi karena tidak dipenuhinya
suatu perjanjian. Ganti rugi yang muncul karena wanprestasi, jika ada pihak-
antara lain ganti rugi dalam bentuk (kerugian, bunga, dan biaya, pelaksaan
perjanjian ganti rugi, dan pembatalan perjanjian timbal balik tanpa ganti rugi.
melawan hukum.
20
Subekti, KUH Perdata, Jakarta: PT. AKA, cet. Ke-37, 2015, hlm. 324.
21
Munir Fuady, Konsep Hukum Perdata, Cetakan Pertama ,Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada, 2014, hlm. 223.
20
atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, guna untuk kepentingan pribadi,
individu atau kelompok yang menggunakan jasa angkutan kereta api sebagai
menggunakan jasa angkutan kereta api, baik untuk angkutan orang maupun
22
Philip Kotler, Principles Of Marketing, Jakarta. Erlangga, 2000, hlm 166
23
Az Nasution, Hukum Dan Konsumen, Jakarta. Pustaka Sinar Harapan, 2001, hlm 45
21
jasa angkutan kereta api yang terdiri dari kenyamanan yang dirasakan
selama perjalanan kebersihan dan fasilitas lainya. Hal ini ditunjukan dengan
layanan kereta api karena cepat, nyaman, dan aman. Namun, bentuk
perjalanan yang tidak terduga. Sedangkan angkutan darat lainnya tidak bisa
kewajiban orang lain untuk mengakui kekuasaan itu Hak dan kewajiban.
22
24
sedangkan kewajiban adalah beban yang diberikan kepada subyek
hukum. Oleh karena itu hak dan kewajiban konsumen telah diatur didalam
“Hak Konsumen:
dana tau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi yang telah
dijanjikan
c. Hak atas informasi yang jelas, benar dan jujur mengenai kondisi dan
jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan kereta api. Informasi
yang wajib dibagikan oleh pelaku usaha yaitu PT.KAI Divre III
informasi mengenai jumlah tikey yang masih tersedia pada setiap jam
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhanya atas barang ataupun jasa
dan saran dari konsumen agar konsumen nyaman dan aman saat
konsumen
diskriminatif
lainya.
25
perjanjian
Undangan lainya.”
26
Undang-Undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1992 Nomor 47. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 347
26
membeli tiket.
H-1 hal ini telah diatur didalam Pasal 133 ayat (1) Undang-Undang
naik kereta api dan penumpang memiliki tiket, yang mana hal ini
menunjukan kata sepakat, yang mana hal tersebut membuat suatu hubungan
27
hukum berupa hak dan kewajiban penumpang angkutan kereta api dalam
perjual belikan.
negeri.
27
Pasal 1 Undang-Undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 47. Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 347
29
Setiap tenaga kerja atau prestasi yang disediakan oleh masyarakat dan
digunakan oleh pelanggan adalah apa yang dimaksud dengan istilah jasa.28
konsumen yang diakibatkan oleh konsumsi produk atau jasa yang diperoleh
konsumen tersebut. 29
undang-undang ini. PT. KAI (Persero) Divre III Palembang dituntut untuk
Perusahaan.
ataupun jasa”. Oleh karena itu konsumen kereta api perlu dilindungi oleh
manusia.
C. PT. KAI (Persero) Divre III Palembang sebagai Pelaku Usaha Jasa
Perkeretaapian
angkutan kereta api. Layanan PT.KAI (Persero) Divre III Palembang ini
30
Undang-Undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1992 Nomor 47. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 347
31
1) Atasan PPID
2) PPID Pusat
Selain itu juga PT.KAI (Persero) Divre III Palembang memiliki visi
Visi
Misi
mengenai kondisi dan nilai tukar barang dana tau jasa yang
diperdagangkan
beritikad baik
bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barag dana tau jasa
yang diperdagangkan
lainya”
stasiun
33
ketiga
penggunan,perbaikan,dan pemeliaraan
tidak diskrimiantif
yang diperdagangkan.
Jasa layanan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas atau upaya yang
pengaduan yang diberikan oleh PT. KAI (Persero) Divre III Palembang
pengaduan
pengaduan@kai.id
fasilitas kereta api di wilayah PT. KAI (Persero) Divre III Palembang.
Tim pengaduan PT. KAI akan menanggapi dan memberikan solusi untuk
Palembang.
harus dipenuhi.
layanann PT. KAI (Persero) Divre III Palembang ini berdasarkan Pada
36
37
konsumen memiliki hak untuk keuhanya di dengar oleh pelaku usaha oleh
dalam Pelaksanaan Kegiatan Usaha Perdagangan. Selain itu juga PT. KAI
PT.KAI (Persero) Divre III Palembang, dan juga PT.KAI (Persero) Divre
terpenuhi. 31
31
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmada selaku Supervisor Stasiun Kertapati Palembang,
Kamis 16 Februari 2023
32
Taufik Hidayat. Regulasi, Keselamatan dan Pelaayanan perkeretaapian Indonesia.Jakarta,
Indonesia Railway Watch. 2011. Hlm 155
33
Taufik Hidayat. Hak dan Kewajiban Penumpang KA. Majalah KA. Januari 2009
39
pengguna angkutan kereta api hal ini dapat dilihat dari penjelasan diatas
barang dalam skala besar yang dilakukan secara aman, nyaman, cepat,
tepat, teratur, dan cara yang efisien..” Meskipun telah dijelaskan didalam
40
kereta api.
Pelapor
Formulir Hotline
KAI 121
besar seperti PT.KAI Divre III Palembang (Persero) layanan customer service
34
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmada selaku Supervisor Stasiun Kertapati Palembang,
Kamis 16 Februari 2023
43
Gambar 1
Gambar Website Customer Relationship Management di Stasiun Kertapati
Palembang
1. Low
memenuhi syarat dan ketentuan untuk naik kereta api lalu melapor
klasifikasi low.
2. Medium
3. High
kurang lebih dari 24 jam. Hal ini menunjukan bahwa PT.KAI Divre III
PT.KAI Divre III Palembang selaku pelaku usaha telah memenuhi bentuk
dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan” dan juga Hans Kelsen
bahwa seseorang harus bertanggung jawab secara hukum atas suatu perbuatan
37
Hans Kelsen, Pure Theory of Law, Terjemah, Raisul Muttaqien, Teori Hukum Murni:
Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif, Cetakan Keenam, Bandung: Penerbit Nusa Media, 2008, hlm.
136.
46
dan juga sudah sejalan dengan teori ganti rugi yang mana dijelaskan didalam,
dan/atau jasa yang diciptakan atau dialihkan.”, dalam hal ini sebagaimana
dijelaskan diatas, apabila terjadi kasus kode booking tidak muncul maka
PT.KAI bertanggung jawab secara penuh dan melakukan ganti rugi kurang
lebih dari 24 jam, tentu hal ini telah sesuai dengan teori tanggung jawab dan
ganti rugi.
transportasi kereta api, PT. KAI (Persero) Divre III Palembang tentu saja
38
Pasal 19 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, tentang “Perlindungan
Konsumen”. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3821
47
konsumen atas jasa layanan PT. KAI (Persero) Divre III Palembang antara
lain:
keluhan utama dari konsumen pengguna jasa angkutan kereta api. Hal
tepat waktu. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya konsumen terutama
mengalami keterlambatan.
39
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmada selaku Supervisor Stasiun Kertapati Palembang,
Kamis 16 Februari 2023
48
Palembang dan menjadi salah satu hal yang diadukan oleh konsumen.
konsumen.
40
Pasal 7 huruf b Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang perlindungan
Konsumen Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821
49
adalah suatu hal yang penting dan harus disampaikan oleh penyedia
jasa secara jelas dan benar. Namun perubahan syarat dan ketentuan
konsumen angkutan kereta api. Sehingga hal ini tidak sesuai dengan teori
Palembang.
50
mengatur hak Kosnumen dan pelaku usaha, serta mengatur sanksi untuk
antara konsumen dan PT.KAI sebagai pelaku usaha, maka oleh sebab itu
oleh konsumen, dalam tiket atau karcis tersebut dijelaskan yang dimana
41
Mariam Darus Badrulzaman, dkk,Kompilasi Hukum Perdata, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2001,hlm 1
42
Purwosutjipto H.M.N. OP.cit hlm 60
51
tawaran umum yang dilakukan oleh PT.KAI selaku pihak pengangkut, yang
suatu produk atau jasa yang di belinya, kereta api sebagai penyelenggara
angkutan memilki syarat dan ketentuan serta pertauran yang harus di patuhi
oleh konsumen pengguna jasa layanan kereta api, namun ketika konsumen
1. Yuridis
43
Benedictus Bismo Bintang Prakosa,“Tanggung Jawab Hukum Pt. Kereta Api Indonesia
Terhadap Kerugian Penumpang Akibat Kecelakaan Kereta Api”, Fakultas Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta Vol. No.2, 2015.
44
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmada selaku Supervisor Stasiun Kertapati Palembang,
Kamis 16 Februari 2023
52
2. Sosiologis
dia tidak bisa untuk naik kereta api, PT.KAI memberikan keringanan
nasional”.
45
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmada selaku Supervisor Stasiun Kertapati Palembang,
Kamis 16 Februari 2023
46
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821
53
merugikan konsumen pengguna jasa kereta api, kerugian terebut dapat berupa
kerugian materil maupun kerugian moril. Kerugian dari segi moril yang di
yang di daptkan oleh konsumen adalah kerugian dari segi waktu yang di di
derita oleh konsumen, karena memakan waktu lebih lama untuk sampai ke
tempat tujuan.
jasa kereta api, adanya bentuk tanggung jawab terhadap kerugian yang timbul
kerugian yang dialami oleh konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa
oleh konsumen.
47
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Op.cit hlm 92
54
hal produk atau jasa yang digunakan tidak sesuai dengan perjanjian, pelaku
Selain itu juga pada Pasal 19 ayat (1) menyatakan bahwa . 50 Pelaku dunia
apabila terjadi keterlambatan kereta api hal ini telah diatur didalam Pasal 6
48
Wildan Achsanul Fikri, “Analisis Kepuasan Pelanggan Pt. Kereta Api Indonesia
(Persero)”, Jurnal Universitas Islam Indonesia, volume 4, 2018 hlm 8
49
Pasal 7 Huruf G Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821
50
Pasal 19 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821
55
seharga Rp.15.000
seharga Rp.30.000
seharga Rp.50.000
adanya penundaan kereta api atau keterlambatan kereta api, konsumen atau
dalam perjalanan, jika hal itu terjadi saat barang sedang dalam perjalanan.
jika di awal stasiun keberangkatan kereta api sudah terlambat 1 jam maka
51
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmada selaku Supervisor Stasiun Kertapati Palembang,
Kamis 16 Februari 2023
56
Divre III Palembang ketika kereta api mengalami keterlambatan antar kota
oleh PT.KAI Divre III Palembang telah sesuai dikarenakan telah melakukan
dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian” tentuya hal ini telah sejalan
52
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmada selaku Supervisor Stasiun Kertapati Palembang,
Kamis 16 Februari 2023
57
ketika konsumen melanggar syarat dan ketentuan naik kereta api yang
53
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmada selaku Supervisor Stasiun Kertapati Palembang,
Kamis 16 Februari 2023
58
terkait informasi syarat dan ketentuan untuk naik kereta api di struk
Palembang.54
informasi tentang syarat dan ketentuan naik kereta api, sehingga masih
ketentuan untuk naik kereta api yang membuat beberapa konsumen tidak
54
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmada selaku Supervisor Stasiun Kertapati Palembang,
Kamis 16 Februari 2023
59
akun pengaduan yaitu KAI 121, yang mana akun tersebut sudah ada di
aplikasi Twitter,Tiktok,Facebook.
stasiun lagi dan bisa mencari informasi melalui media sosial, selain itu
jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau/jasa
A. Kesimpulan
penananganan pengaduan konsumen atas jasa nya. Hal ini terlihat dari
tersebut secara cepat dan tepat dengan estiminasi waktu kurang lebih 30
hari hal ini dijelaskan oleh bapak Ahmada bahwa terkait estimasi waktu
Palembang.
61
62
B. Rekomendasi
kepada konsumen.
63
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Ahmadi Miru dan Sakka Pati, Hukum Perikatan Penjelasan Makna Pasal
1233 sampai 1456 BW,Jakarta, Rajagrafindo Persada, 2011.
Hans Kelsen dan Raisul Muttaqien, Hukum dan Negara: Seri Teori Hukum
Murni, Jakarta,Nusa Media, 2021
Hans Kelsen, Pure Theory of Law, Terjemah, Raisul Muttaqien, Teori Hukum
Murni: Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif, Cetakan Keenam, Bandung:
Penerbit Nusa Media, 2008
B. Peraturan Perundang-Undangan
D. SKRIPSI
E. INTERNET
LAMPIRAN