KATA PENGANTAR
tercinta Khairul Nizam S.E beserta Ade Irmayanti dan ucapan terimakasih
juga kepada mertua, Nelwida beserta Kakak Iparku Novianti, Kakanda Desi
Asmeret, kakanda Wilya Khantry, kakanda Sesmiarti dan Bapak Yahanan
yang telah banyak memberikan dorongan, semangat dan kasih sayang,
semoga ukhuwah dan kecintaan penulis karena Allah swt selalu terbina
dengan baik.
12. Teman-teman se-angkatan dan seperjuangan tahun 2016 Program S3 Hukum
Keluarga UIN Suska khusus program 5000 Doktor, Ibu Nurliana, bu
Syamsiah Nur, Pak Yusrial, Pak M. Ihcsan, Pak Badrudin, Pak Isnadul
Hamdi, Pak Nurcahyono, Pak Syamsi Yusrizal, Pak Thoat Setiawan, Pak
Indra Syahbana dan Pak Husni Fuadi, pak Firman Surya Putra dan Pak Zuhry
al Bajuri. Terima kasih atas dukungan, bantuan dan sarannya sehingga
disertasi ini selesai dengan baik.
13. Kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian disertasi ini penulis
ucapkan terimakasi atas dukungan dan doanya selama ini.
Misra Netti
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan Tunggal
B. Vokal
Vokal Bahasa Arab seperti halnya vokal dalam bahasa indonesia, terdiri
atas vokal tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong).
1. Vokal Tunggal
Vokal tunggal dalam bahasa arab lambangnya berupa tanda atau
harakat, transliterainya sebagai berikut:
Contoh:
ﻜﺗﺐ: Kataba
ذﻛﺮ: Dzukira (pola I) atau ẕukira (pola II) dan seterusnya
2. Vokal Rangkap
Lambang yang digunakan untuk vokal rangkap adalah gabungan
antara harakat dan huruf, dengan transliterasi berupa gabungan huruf.
Contoh:
ﻛﯿﻒ: Kaifa أي: ai atau ay اﻣﻦ: amana
ھﻮل: haula ﻋﻠﻰ: ‘ala
Contoh:
رﻣﻲ : ramã
ﺗﺤﺒﻮن: tuhibbûna
اﻹﻧﺴﺎن: al-Insân
ﻗﯿﻞ : qîla
xi
D. Ta’ Marbutah
2. Transliterasi Ta’ Marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka
ditulis dengan “h”.
Contoh:
طﻠﺤﺔ: Talhah
3. Jika Ta’ Marbuthah diikuti kata sandang “al” dan bacaan kedua kata itu
terpisah maka ta’ marbutah itu ditransliterasikan dengan “h”
Contoh:
روﺿﺔ اﻻطﻔﺎل: Raudlah al-Athfal/Raudlatul Athfal
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah dan huruf syamsiyyah
ditulis dengan menggunakan huruf “l”
Contoh:
ﷴ: Muhammmad
اﻧﻤﺎ: Innama
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah dan huruf syamsiyyah
ditulis dengan menggunakan huruf “l”
Contoh:
اﻟﻘﺮأن: al-Qur’an
اﻟﺴﻨﺔ: al-Sunnah
Catatan: Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun qomariyah kata sandang ditulis
secara terpisah dari kata yang mengikutinya dan diberi tanda
hubung.(-)
G. Huruf Kapital
Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya lengkap dan kalau disatukan dengan kata lainn sehingga ada huruf
atau harakat yang dihilangkan, maka huruf kapital tidak digunakan.
Contoh:
ﻧﺼﺮﻣﻦ ﷲ: Nasrun minallahi
: Lillahi al-Amr Jamia
H. Huruf Hamzah
I. Penulisan Huruf
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il (kata kerja), isim maupun huruf
ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf arab
sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf atau harkat yang
dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan
juga dengan kata lain yang mengikutinya.
Contoh:
وان ﷲ ﳍﻮ ﺧﲑ اﻟﺮازﻗﲔ: wa innallaha lahuwa khair al-Raziqin.
J. Tajwid
ABSTRAK
Misra Netti (31695204857) : Transgender Menurut Buya Hamka Dalam
Kitab Tafsir Al-Azhar
“Berubahnya suatu hukum dipengaruhi oleh situasi dan kondisi serta waktu dan
tempat”
Darikaidah ini bahwa dalam beberapa situasi keberlakuan hukum Islam
tidak kaku, tetapi dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi secara
fleksibel
Dampak transgender terhadap pernikahan transgender menurut Buya
Hamka, terjadi pernikahan yang sejenis, menyalurkan senggama tidak sesuai
denga fitrah, tidak memiliki keturan (berkembang biak), tidak tercapainya tujuan
pernikahan, terancamnya lima pokok dasar agama yaitu agama, akal, hak hidup,
harta dan keturunan.
Kaedah ini sebanding dengan kaedah berikut :
اﻟﻀﺮ ر ﻻ ﻳﺰال ﲟﺜﻠﻪ
"Kemudharatan tidak boleh dihilangkan dengan kemudharatan yang sebanding”
ABSTRACT
Misra Netti (31695204857): Transgender According to Buya Hamka in the
Al-Azhar Tafsir
" The change of a law is influenced by the situation and conditions as well as the
time and place"
This Darikaidah states that in some situations the application of Islamic
law is not rigid, but can adapt to situations and conditions flexibly
The impact of transgender on transgender marriages according to Buya Hamka,
there is a marriage of the same type, channeling intercourse not in accordance
with nature, not having devotion (breeding), not achieving the purpose of
marriage, threatening the five basic religious principles namely religion, reason,
right to life, property and offspring .
This method is comparable to the following method:
اﻟﻀﺮ ر ﻻ ﻳﺰال ﲟﺜﻠﻪ
"Negligence must not be eliminated with comparable kemudharatan "
اﳌﻠﺨﺺ
ﺗﺪرس ﻫﺬﻩ اﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻗﺎﻧﻮن اﳌﺘﺤﻮﻟﲔ ﺟﻨﺴﻴًﺎ وﻓﻘًﺎ ﻟﺒﻴﺎ ﻫﺎﻣﻜﺎ ﰲ ﻛﺘﺎب ﺗﻔﺴﲑ اﻷزﻫﺮ وﺗﺄﺛﲑ اﳌﺘﺤﻮﻟﲔ ﺟﻨﺴﻴﺎً ﻋﻠﻰ
أﺣﺪ أﻋﺮاض اﺳﺘﻴﺎء اﻟﺸﺨﺺ ﻷﻧﻪ ﻳﺸﻌﺮ ﺑﻌﺪم وﺟﻮد ﺗﻮاﻓﻖ ﺑﲔ اﻷﺷﻜﺎل اﳉﺴﺪﻳﺔ واﻷﻋﻀﺎء اﻟﺘﻨﺎﺳﻠﻴﺔ اﻟﺰواج ،ﺗﻌﺪ
ﻣﻊ ﻋﻠﻢ اﻟﻨﻔﺲ أو وﺟﻮد ﻋﺪم اﻟﺮﺿﺎ ﻋﻦ أﻋﻀﺎﺋﻬﻢ اﻟﺘﻨﺎﺳﻠﻴﺔ( .اﳌﺘﺤﻮﻟﲔ ﺟﻨﺴﻴﺎ )ﻧﻘﻞ اﳉﻨﺲ ﻣﻦ اﻟﺮﺟﺎل إﱃ اﻟﻨﺴﺎء
).اﻟﺬﻳﻦ ﳝﺎرﺳﻮن اﳉﻨﺲ اﻟﻌﺎدي /اﻟﻜﻤﺎل
ﰲ إﻧﺪوﻧﻴﺴﻴﺎ ،ﺑﺪأ ﻣﺘﺤﻮﻟﻮ اﳉﻨﺲ ﰲ اﻟﻈﻬﻮر ﰲ ﻋﺎم ، 1973ﰲ ﺣﺎﻟﺔ إﻳﻮان روﺑﻴﺎﻧﺘﻮ اﺳﻜﻨﺪر ﺧﻀﻊ ﻟﻌﻤﻠﻴﺔ
ﺗﻐﻴﲑ اﳉﻨﺲ ﰲ ﻣﺴﺘﺸﻔﻰ ﻣﻦ اﻟﺬﻛﻮر ﰲ ﺳﻨﻐﺎﻓﻮرة وأﺻﺒﺤﺖ اﻣﺮأة .ﺳﺎرع ﲟﺤﻜﻤﺔ ﻣﻘﺎﻃﻌﺔ ﺟﺎﻛﺮﺗﺎ اﳌﺮﻛﺰﻳﺔ ،ﳏﺎﻣﻴﻪ
ﻋﺪﻧﺎن ﺑﻮﻳﻮﻧﻎ .ﰎ ﺗﻌﻴﲔ ﺑﻮﻳﺎ ﻫﺎﻣﻜﺎ ،اﻟﺬي ﻛﺎن ﺷﺎﻫﺪًا دﻳﻨﻴًﺎ ،ﰲ ﳏﻜﻤﺔ ﻣﻘﺎﻃﻌﺔ ﺟﻨﻮب ﻏﺮب ﺟﺎﻛﺮﺗﺎ .ﻃﻠﺐ
.ﻣﺆرخ ﰲ 1أﻛﺘﻮﺑﺮ 1973إﱃ ﳉﻨﺔ اﻟﻘﻀﺎة
اﻟﻐﺮض ﻣﻦ ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺚ ﻫﻮ ﻣﻌﺮﻓﺔ اﻟﻘﺎﻧﻮن وﺗﺄﺛﲑ اﳌﺘﺤﻮﻟﲔ ﺟﻨﺴﻴﺎ ﻋﻠﻰ اﻟﺰواج .ﰎ إﺟﺮاء ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺚ ﺑﺎﺳﺘﺨﺪام
.ﻃﺮق اﻟﺒﺤﺚ ﰲ اﳌﻜﺘﺒﺎت ،وﻛﺎن اﳌﺼﺪر اﻟﺮﺋﻴﺴﻲ ﻛﺘﺎب ﺗﻔﺴﲑ اﻷزﻫﺮ ﻣﻦ ﺗﺄﻟﻴﻒ ﺑﻴﺎ ﻫﺎﻣﻜﺎ
ﳝﻜﻦ اﺳﺘﺨﻼص اﻟﻨﺘﺎﺋﺞ اﻟﻨﻬﺎﺋﻴﺔ ﳍﺬﻩ اﻟﺪراﺳﺔ ،وﻫﻲ :اﻟﻘﺪرة ﻋﻠﻰ ﺗﻐﻴﲑ ﺣﺎﻟﺔ اﳍﻮﻳﺔ اﳉﻨﺴﻴﺔ ﰲ ﺣﺎﻟﺔ إﻳﻮان روﺑﻴﺎﻧﺘﻮ
اﻟﺮﺟﺎل واﻟﻨﺴﺎء( أو ﻟﻴﺲ ﻟﺪﻳﻬﻢ ﺷﺨﺺ ﻋﻠﻰ اﻹﻃﻼق )ﰲ اﳌﺴﺘﻮى اﻟﺬي ﳛﺘﻮي ﻋﻠﻰ ﺟﻨﺴﲔ ﻣﺘﻌﺪدﻳﻦ )ﺟﻨﺴﺎن
،وﻟﻜﻦ اﻷﺷﺨﺎص اﻟﺬﻳﻦ ﻳﻌﻴﺸﻮن ﺑﲔ اﳉﻨﺴﲔ ﻣﻦ اﻟﺮﺟﺎل واﻟﻨﺴﺎء اﻟﺬﻳﻦ ﻳﺘﺄﺛﺮون ﺑﻮﺟﻮد اﻟﻜﺮوﻣﻮﺳﻮﻣﺎت /
.اﳍﺮﻣﻮﻧﺎت اﻟﺰاﺋﺪة )اﳌﺜﺒﺘﺔ ﻣﻦ اﻟﺘﺸﺨﻴﺺ اﻟﻄﱯ( ﻳﺘﻢ ﺗﻀﻤﻴﻨﻪ أﻳﻀًﺎ ﰲ اﳉﻨﺲ اﳌﺰدوج
ﻋﻠﻰ ﻋﻜﺲ اﳊﺎﻟﺔ اﻟﱵ أوﺿﺤﺘﻬﺎ ﺑﻮى ﲪﻘﺔ ﰲ ﺷﺮح اﻷزﻫﺮ ،ﻓﻘﺪ ذﻛﺮ أن اﳌﺘﺤﻮﻟﲔ ﺟﻨﺴﻴﺎً ﻫﻮ ﻋﻤﻞ ﳏﻈﻮر ﻳﺸﲑ
إﱃ اﻗﱰاﺣﲔ :أوﻻً ﺗﻈﻬﺮ اﳊﺠﺔ ﻟﺸﺨﺺ ﻳﻐﲑ ﺧﻠﻖ ﷲ ،ﰲ اﻷﺳﺎس ﻫﻨﺎك آﻳﺔ اﻟﻨﺴﺎء ، 119اﻟﺮوم30 :
واﻟﺒﺨﺎري ﻋﻦ ﲢﺮﱘ ﺗﻐﻴﲑ ﺧﻠﻴﻘﺔ ﷲ .ﻳﻮﺟﺪ اﻻﻗﱰاﺣﺎن اﻟﻠﺬان ﻳﻈﻬﺮان ﲢﺮﱘ اﻟﺘﺸﺎﺑﻪ ﻣﻊ اﳉﻨﺲ اﻵﺧﺮ ﰲ اﻟﺒﻘﺮة آﻳﺔ
،ﻋﺘﺎب )ﻳﺸﺒﻪ اﳉﻨﺲ اﻵﺧﺮ( ﻣﻦ ﺣﻴﺚ اﻟﻜﻼم وﻃﺮﻳﻘﺔ ﲣﺼﻴﺺ اﻟﻄﺮﻳﻖ ﻟﻸﺷﺨﺎص اﻟﺬﻳﻦ ﻳﻔﻌﻠﻮن ذﻟﻚ 216و
.ﻋﻤﺪا
ﺑﺎﻟﻨﻈﺮ إﱃ ﺗﺄﺛﲑ ﻗﺎﻧﻮن اﳌﺘﺤﻮﻟﲔ ﺟﻨﺴﻴﺎً ،ﻳُﺼﻨﻒ ﻋﻠﻰ أﻧﻪ ﺷﻲء ﳏﻈﻮر ،وﻓﻴﻤﺎ ﻳﺘﻌﻠﻖ ﺑﺎﳌﺸﺎﻛﻞ اﻟﱵ ﳍﺎ ﻗﻮاﻧﲔ
اﻟﱵ ﻻ ﳝﻜﻦ اﺳﺘﺨﺪام اﳋﻮﻧﺔ واﳌﺘﺤﻮﻟﲔ ﺟﻨﺴﻴﺎً ﺑﻌﺪ اﻵن .ﰲ اﻟﻘﺮآن ،واﺿﺤﺔ )ﻗﺎﻃﻊ( ،ﻳﺘﻢ ﻧﻘﻞ اﻟﻔﺘﻮى ﻣﻦ ﻗﺒﻞ
وﲢﺪﻳﺪاً ﰲ اﻵﻳﺔ ، 119ﰎ ﺗﻐﻴﲑ اﻟﻔﺘﻮى ﰲ ﺗﻔﺴﲑ اﻻﺧﺘﻼف ﺑﲔ اﳌﺘﺨﻨﺜﲔ واﳋﺮﻃﻨﺔ ،واﻟﺘﻐﲑات ﰲ اﻟﻔﺘﺎوى
اﳌﺘﻌﻠﻘﺔ ﺑﺎﻟﺘﻐﲑات واﻟﺘﺤﺴﻴﻨﺎت ﰲ اﻷﻋﻀﺎء اﻟﺘﻨﺎﺳﻠﻴﺔ ،واﳌﻨﻈﻤﺔ ﰲ اﻟﻔﺘﻮى رﻗﻢ 03ﻟﻌﺎم ، 2010واﻟﱵ ﺗﻐﲑت ﰲ
:ﺣﺎﻟﺔ اﳉﻨﺲ )اﻟﺘﻐﻴﲑات( .وﳛﺮم ﻣﻦ دون أي دﻟﻴﻞ ﻃﱯ .ﰲ ﺗﻄﺒﻴﻖ ﻫﺬا اﻟﻘﺎﻧﻮن وﻓﻘﺎً ﻟﻠﻘﻮاﻋﺪ
ﺗﻐﲑ ااﳊﻜﺎم ﺑﺘﻐﲑ ااﻟﺰﻣﻨﺔ وااﻟﺰﻣﺎن )وااﳊﻮال وااﳌﻜﻨﺔ
xviii
ﳚﺐ ﻋﺪم إزاﻟﺔ اﻟﻀﺮر ﻋﻦ ﻃﺮﻳﻖ اﻟﻘﻴﺎم ﺑﺄﺿﺮار أﺧﺮى ﳑﺎﺛﻠﺔ ﻟﻠﺤﺎﻟﺔ .اﻟﺸﺨﺺ اﳌﺘﺤﻮﻟﲔ ﺟﻨﺴﻴﺎً ،ﰲ اﳊﻴﺎة
اﻻﺟﺘﻤﺎﻋﻴﺔ ﻳﺸﺒﻪ اﳉﻨﺲ اﻵﺧﺮ ،ﻫﻨﺎك ﺑﺎﻟﻔﻌﻞ اﻟﻌﺪﻳﺪ ﻣﻦ اﳌﺸﺎﻛﻞ اﻟﱵ ﺗﱰاوح ﺑﲔ اﻟﺴﺨﺮﻳﺔ واﻟﻨﺒﺬ واﻟﺘﻤﻴﻴﺰ ﰲ
.اﳊﻴﺎة
BAB I
PENDAHULUAN
Allah SWT menciptakan manusia di dunia ini terbentuk dalam dunia jenis
yaitu laki-laki dan perempuan, tidak seorangpun yang mampu merubah kelamin
seperti ini bukanlah merupakan urusan mereka, seberapapun tinggi ilmu yang
mereka miliki, hanya Allah lah yang mampu melakukan semua ini. 1 Sebagaimana
Artinya : “kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa
yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang
Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia
kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan
(kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang
Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.”2
karena meratanya, mengena kepada makluk terhadap sebab apa yang dikerjakan
1
Al-Ikhlash Syamsuir, Kumpulan Fatwa Kesehatan Wanita, (Surakarta: Gazzamedia,
2001), hlm .119
2
Q.S Asy-Syura (42) : 49-50, Juz 25 , hlm 493
2
mereka itu sendiri. Sebagai mana dalam Q.S As- Syura (42) : 30, Allah SWT
menjelaskan :
Artinya : “dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan
oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).
Dari Ayat ini Allah menjelaskan apa yang menimpa manusia, berupa
masibah, ujian, penyakit dan lain sebagainya tersebab oleh tingkah manusia itu
sendiri, berawal dari fikiran yang tidak karuan, mengkonsumsi makanan yang
tidak halal, peranan pergaulan dan pendidikan yang tidak baik, sehingga
fenomena kelainan atau ketidak jelasan jenis kelamin (intersex). Bentuk kelainan
itu adanya individu-individu yang secara fisik jelas menunjukkan jenis kelamin
ketidak puasan seseorang kerena tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan
yang dimilikinya. Ekspresinya bisa dalam bentuk dandanan meke up, gaya dan
3
Purwawidyana, “Operasi Penggantian Kelamin”, (Simposium Pergantian Kelamin,
Ungaran : Undaris, 1989), hlm. 4
3
Disorder) – III, penyimpangan ini disebut juga sebagai gender dysporia syndrom.
Transeksual dapat diakibatkan oleh faktor bawaan (hormon dan gen) dan
masa kecil dengan membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku
perempuan, pada masa pubertas dengan homoseksual yang kecewa dan trauma,
trauma pergaulan seks dengan pacar, suami, atau istri. Perlu dibedakan penyebab
Pemahaman dalam membedakan antara istilah sex dan istilah gender masih
ditemukan dalam masyarakat pada saa ini. Sex adalah perbedaan jenis kelamin
yang ditentukan secara biologis yang melekat pada individu yang dibedakan dari
genetik, hormon dan anatomi antara laki-laki dan perempuan, dimana kromosom
46, XX akan menghasilkan seorang wanita dan kromosom 46, XY akan menjadi
4
Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual: jawaban tuntas masalah kontemporer, (
Jakarta: Gema Insani Press.2003), hlm. 171
4
pria.5 Sementara gender mengacu pada perbedaan laki-laki dan perempuan dalam
peran, fungsi, hak, tanggung jawab dan perilaku yang dikonstuksikan oleh tata
penyimpangan identitas gender tetap saja terjadi. Hal tersebut terjadi saat individu
mengidentifikasikan jenis yang berbeda dengan kuat dan cenderung menetap pada
berbeda, yang membuat dirinya ingin hidup dalam identitas gender yang tidak
sesuai jenis kelaminya, mereka disebut juga sebagai transgender , dan perubahan
dapat terjadi dari female to male (transgender perempuan ke laki-laki) atau male
sudah mulai merasakan indikasi gangguan terebut sejak kecil, dimana ia merasa
dan meyakini bahwa dirinya adalah jenis kelamin yang berbeda dengan jenis
kelaminnya saat ini, dan perasaan ini terus berlanjut hingga masa dewasa.
5
Baron, R. A. & Byrne, D. Psikologi sosia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004), Jilid 1,
Edisi 10.
6
Santrock, J. W, Life span development (perkembangan masa hidup). Jakarta: Penerbit
Elangga, 2007)
7
Helgin, R. P. & Whitbourne, S. K.. Psikologi abnormal. (Jakarta : Penerbit Salemba,
2010)
8
Stieqlitz, K. A, Development, risk, and resilience of transgender youth. Journal of the
Association of Nurses in AIDS Care, (2010)21(3), 192-206. Lihat juga Abhipraya Ardhiansyah.
“Gender Ketiga: Sebuah Bentuk Keberagaman”, diakses dari http://aruspelangi.org/gender-
ketiga-sebuah-bentuk-keberagaman/ pada 25 September 2016.
9
dalam Nevid, Rathus & Green, 2005
5
dalamnya dari aspek biologis, bisa mengganggu dan merugikan dirinya sendiri
baik dari segi hukum agama karena hak dan kewajiban antara laki-laki dan wanita
dan bersikap seperti lawan jenis tersebut di berbagai program acara talkshow,
parody maupun humor. Hal seperti ini tentu akan turut andil memberikan
legitimasi dan figure yang dapat ditiru masyarakat untuk mempermainkan jenis
budaya masyarakat yang telah menjabarkan peran jenis laki-laki dan perempuan
10
Putri, T. M. & Sutarmanto, H, Kesejahteraan subjektif waria pekerja sek komersial
(PSK). (Jurnal Psikohumanika, 2009), 2 (2), hlm. 46-55.
6
laporan penyiksaan per tahun terjadi di Indonesia terhadap pria transgender seperti
tidak wajar, karena secara normatif tidak ada kelamin ketiga di antara laki-laki
transgender yang sebatas formalitas. Pria transgender, istilah lain adalah waria
yaitu :
dilahirkan, maka tidak ada dosa baginya, karena sifat-sifat tersebut bukan atas
kehendaknya, tetapi dia harus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan jenis
kelaminnya.
Orang seperti ini termasuk dalam katagori yang dilaknat oleh Allah Swt dan
awam. Masalah transgender sebenarnya bukanlah hal atau fenomena yang baru
muncul. Fenomena tersebut telah ada sejak dahulu, sebagai buktinya adalah
adanya sebuah legenda kuno yang berasal dari India misalnya, menunjukkan
11
Helgin, R. P. & Whitbourne, S. K.. Psikologi abnormal. (Jakarta : Penerbit Salemba
2010)
12
Barak. Kisah hidup pengasuh waria Barrack Obama. Diakses 20 Agustus 2012, dari
http://id.brerita.yahoo. com/kisah hidup-pengasuh–waria– barack obama.htm fb_action_ids = 2428
13
Sunahara. (2004). Analisis gender dan tranformasi sosial. Yogyakarta: Kanisius.
7
bahwa masalah trangender sudah lama dikenal orang. Dalam legenda tersebut
diceritakan tentang seorang raja yang dapat berubah wujud menjadi wanita jika
siraja tersebut membersihkan diri atau mandi di sebuah sungai yang amat keramat.
semula yaitu sebagai laki-laki, karena ia merasa bahwa hidup sebagai wanita lebih
menyenangkan dari pada sebagai laki-laki. Raja yang telah berubah menjadi
wanita tersebut dikenal dengan nama Srikandi. Cerita tersebut hanyalah berupa
sebuah legenda, tetapi hal itu dapat dijadikan sebagai bukti bahwa fenomena
tahun 1950-an. Salah satunya adalah operasi pergantian kelamin dari laki-laki
menjadi wanita oleh seorang prajurit angkatan darat Amerika Serikat bernama
pada tahun 1952 dengan mengangkat organ kelamin laki-lakinya. Setelah proses
Di Indonesia transgender mulai dikenal pada tahun 1973, pada kasus Iwan
14
Vina Aliya, Skripsi, Status Hukum Transeksual Dan Perkawinannya Ditinjau Dari
Undang-Undang No 23 Tahun 2006 Tentang Adminnistrasi Kependudukan Dan Undang-Undang
No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, (Depok : Universitas Indonesia, Fakultas Hukum Program
Kekhususan 1 (Bidang Studi Hukum Tentang Hubungan Sesame Anggota Masyarakat), 2012),
Hlm. 49
15
Mawar, http://berita-dunia-infique.com/,Asal Usul Operasi Kelamin. Diakses pada
tanggal 1 Desember 2011 pukul 23.18
8
di rumah sakit di singapora.16 Kasus ini terjadi pada tahun 1973 Iwan Rubianto
Iwan Rubianto.18 Seorang pria yang telah melakukan operasi perubahan kelamin
menjadi perempuan dan telah dinyatakan sah sebagai perempuan ketentuan itu
oktober 1973 kepada majlis hakim. Penetapan pengadilan akan sangat berguna,
kelamin sebagai seorang warga Negara dan begitu juga dengan kewajibannya.
Kasus itu telah menginpirasi Dedi yuliardi pada tanggal 3 mei 1988 ia mengalami
16
Rosa Agustina, Judge Made Laws In Indonesia As Civil Law Country. Makalah
disampaikan pada Current Issues In Indonesia Law. (Jakarta : Pasca Sarjana Universitas
Indonesia,2017), hlm 262
17
ibid
18
Iwan Rubianto Iskandar warga Negara Republik Indonesia yang dilahirkan sebagai
laki-laki pada tanggal 1 januari 1944 dari suami istri Kan Lee dan Auw Roon Tji Nio, setelah
mengalami operasi kelamin dari kelamin laki-laki menjadi kelamin wanita, memohon kepada
pengadilan negeri agar status hukumnya disahkan sebagai seorang wanita dan agar diberi izin
mengganti namanya sendiri dari Iwan Rubianto Iskandar menjadi Vivian Rubianto Iskandar, serta
selanjutnya agar pengadilan menyampaikan kepeutusannya kepada pegawai catatan sipil untuk
golongan Tionghua supaya didaftarkan dan dicatat pada pinggir akte kelahiran yang bersangkutan
tentang pergantian nama dan status hukum tersebut, lihat Adnan Buyung Nasution, beberapa
permasalahan hukum, disampaikan pada seminar aspek hukum dan operasi pengantian kelamin
Dept. kesehatan RI, maret 1978, hlm 622
19
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta : Kencana, 2017), hlm 28
9
dan mengubah nama menjadi Dorce Ashadi, sebagai selebriti namanya dikenal
baru dalam masyarakat, bahwa hal ini belum diatur dalam undang-undang waktu
itu tidak atau belum memperkirakan terjadinya hal-hal seperti itu, bahwa dalam
hukum diperlukan suatu penegasan status seseorang yaitu apakah wanita atau
laki-laki, karena penentuan status demikian diperlukan baik dalam hukum perdata
seperti menikah, warisan, dalam perjanjian kerja dan lain-lain maupun dalam
itu, ada tiga aspek permasalahan yang menjadi argument dalam perubahan status
tersebut yaitu aspek hukum23, aspek medis/anatome24 dan aspek moral25. yang
20
Gamalama terinpirai dari sebuah gunung yang ada diternati ayahnya berasal. Ibid
21
Adnan Buyung Nasution, beberapa permasalahan hukum, disampaikan pada seminar
aspek hukum dan operasi pengantian kelamin Dept. kesehatan RI, maret 1978, hlm. 622
22
Pengacara, Member bantuan hukum untuk membela Iwan Rubianto mendapatkan
haknya untuk memperoleh pengesahan sebagai status hukum sebagai wanita dan perubahan nama.
Ibid, hlm. 622
23
Masalah hukum pada saat itu, bukan masalah mempersoalkan boleh tidaknya merobah
kelamin, melainkan persoalan apakah perobahan kelamin yang telah terjadi melalui operasi dari
laki-laki menjadi wanita dapat disahkan statusnya sebagai wanita, selanjtnya apakah hukum bisa
berobah namanya dari nama laki-laki Iwan Rubianto Iskandar menjadi nama perempuan Vivian
Robianti Iskandar, terhadap pemyelesaian atau putusan hakim permohonannya dikabulkan dan
dinyatakan sebagai wanita serta hakim member izin kepada pemohon untuk mengganti namanya
sejak ketetapan ini di ucapkan, ibid hlm. 630
24
Dalam proses persidangan baik dari keterangan permohonan (Vivian Rubianti
Iskandar) maupun keterangan tertulis dari Prof. s.s Ratman tertanggal 8 Mei 1973, maupun dari
keterangan saksi-saksi ahli Indonesia yaitu Prof. Hanifah Nyosastro, Prof. Tajudin, Prof.
Kusumanto Setaonegoro dan Prof Gandasubrata, saksi Ny. Rusdiani Iskandar (Ibu kandung
Vivian) dan Ny. Nani Yamin (Sebagai teman dekat dan mengenal pemohonsjak tahun 1963).
Diperoleh fakta-fakta tersebut berikut ini : Bahwa vivianRbiant Iskandr terlahir sebagai laki Dalam
perkemgangan hidupnya ia merasa seorang wanita, sifat-sifat kewanitaanya mulai menunjukan
sejak berusia 5 tahun, mencapai umur 14-15 tahun ia tertarik kepada laki-laki dan terangsang nafsu
birahinya, perkembangan kehidupanya hidup antara dalam dua dunia yaitu ia merasa tidak normal
sebagai laki-laki dan disisi lain dia tidak pula wanita karena keadaan phisiknya adalah laki-laki.
Iwan adalah a true transsexual of stable personality, terdapat sex chromatin negative yaitu yang
10
menjadi saksi ahli dari sudut agama Islam adalah Prof. Dr. Hamka sebagaimana
diterima.26jika dicari hukumnya dalam al-Qur’an atau fiqih tidak ada diatur, sebab
itu Islam memberi kelapangan kepada yang ahli untuk mengembangakan pendapat
mereka. 27
Belanda”. 28Bima seorang transgender29 pria Indonesia yang sudah lama tinggal di
surat keterangan dari pemuka Islam, adanya keraguan dokter untuk melakukan
operasi ganti kelamin karena larangan dalam agama Islam. Akhirnya ia berhasil
menjumpai buya Hamka setelah mendengar riwayat hidup Bima dan Hamka
biasanya hanya terdapat pada laki-laki dan dilihat dari sex fenotyp maupun sex kejiwaannya
adalah wanita.
25
Moral merobah takdir Tuhan, mengingat Vivian Robianti Iskandar adalah seorang
beragama Khisten, sebagai saksi ahli Eka Dharmaputra S.Th., Pendeta agama Protestan dari DGI,
menurut pendeta Eka Dharmaputra pandangan Kristen tentang manusia adalah kesatuan antara
physic dan mental. Ibid, hlm, 628
26
Dimuat dalam harian “sinar Harapan” dengan judul :” Lorong-lorong keadilan bagi
pengikut-pengikut Vivian Perlu dibuka lebih lebar” oleh Wartawan. Lihat juga Adnan Buyung
Nasution, beberapa permasalahan hukum, disampaikan pada seminar aspek hukum dan operasi
pengantian kelamin Dept. kesehatan RI, maret 1978, ibid, hlm. 622,
27
Ibid h. 630, lihat juga jurnal, Herman Raja Guguk, Hakim Indonesia mengesahkan
penggantian dan penyempurnaan kelamin, direktur Program Pascasarjana Hukum Universitas al-
Azhar Indonesia, h. 2
28
Tulisan Budi Wibowo, diterbitkan 12 Desember 2011-9:32 ( oleh Jeans Van de kok (
foto : RNW). http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/micran-transgender-muslim-di-belanda
29
Ia terlahir seorang anak perempuan, kemudian sadar bahwa sebenarnya ia berjiwa laki-
laki. Dari kecil bermain sama anak laki-laki, jarang bermain sama dengan anak perempuan. bima
mengalami dua operasi ganti kelamin, di Jakarta untuk menghilangkan payudara dan kandungan
serta sel telur. Sedianya operasi yang ketiga akan dijalani di Belanda untuk mendapatkan penis. Di
ktp Bima tercantum agama Islam tahun 1976 ia memutuskan ganti kelamin. ibid
30
Surat pernyataan Buya Hamka : “Oleh sebab saya melihat kecendrungan pemuda ini,
saudara Bima adalah memiliki sifat laki-laki, maka bolehlah ia dioperasi, untuk menyempurnakan
kelaki-lakianya itu. Menurut pendapat saya, penyempurnaan kelaki-lakian ini secara pengobatan
11
menjadi perempuan sekaligus nama sebagai Ayluna Putri. Tetapi, pihak Lucinta
menandakan masyarakat Indonesia hidup dalam situasi yang tidak sehat, kita
Indonesia dilakukan oleh Iwan Rubianto pada tahun 1973. Perkara itu ditangani
oleh Adnan Buyung Nasutian, (Pendiri Lbh). Tercatat buya Hamka ( Abdul Malik
Karim Amrullah) dihadirkan dalam persidangan. Buya adalah ketua majlis Ulama
Indonesia pertama dan tokoh Muhammadiyah yang dihadirkan sebagai saksi ahli
orang tersebut disebabkan karena adanya ketidak nyamanan yang dialami oleh orang
tersebut dengan jenis kelamin yang dibawanya sejak lahir. Secara psikologis
seseorang yang jenis kelamin bawaannya sejak lahir adalah laki-laki merasa tidak
nyaman dengan jenis kelaminnya tersebut karena sikap dan perilakunya yang lebih
atau operasi, tidaklah bertentangan denga agama Islam, asal saja ado dokter yang menyanggupi
operasi itu.” Ibid
31
Hakim memerintahkan kepada panitera untuk mencoret permohonan Lucinta Luna
dalam register 733/Pdt.P/2016/PN kkt.Brt. Hakim membebankan biaya perkara senilai Rp. 216
ribu pada pemohon. Dieqy Hasbi Widhana 23 Juni 2018, lika-liku Mengubah Jenis Kelamin di
Dokumen Legal. http://tirto.id/lika-liku-merubah-jenis-kelamin-id-dokumen-legal-cl8d
32
Ibid
12
dirinya secara psikologis.33 Demikian pula sebaliknya seorang yang terlahir sebagai
perempuan sejak lahirnya, namun memiliki sikap dan perilaku sebagai seorang laki-
laki, sehingga ia tidak merasa nyaman dilahirkan sebagai seorang perempuan. Hal
operasi tersebut, merujuk kepada dunia kedokteran modern yaitu dikenal dengan
dilakukan terhadap orang yang sejak lahir memiliki normal tanpa ada menunjukan
kelamin yang dilakukan kepada orang yang sejak lahir memiliki cacat kalamin,
seperti zakar atau faraj yang tidal berlubang atau tidak sempurna, 3) Operasi yang
dilakukan kepada orang yang sejak lahir memiliki kelamin ganda dengan cara
berdasarkan organ luar harus sama dengan organ dalam, seperti orang yang
memiliki dua organ kelamin, organ dalam dilengkapi adanya rahim dan ovarium,
yang dihilangkan adalah zakar, karena zakar tidak ada keserasiannya dengan
33
Soetojo Prawirohamidjojo dkk, Hukum Orang dan Keluarga, (Bandung, Cetakan
Kesebelas, R, 2000), hlm 8.
13
Di dalam hukum Islam orang yang telah melakukan pergantian jenis kelamin
dari jenis kelamin aslinya sejak ia dilahirkan menjadi jenis kelamin yang berlawanan
dengan jenis kelamin aslinya tersebut dilarang dan merupakan suatu perbuatan dosa
karena telah mengubah apa yang telah dikodratkan oleh Allah kepada manusia.
QS Al-Rum (30) ayat 30 ayat ini menjelaskan bahwa manusia diciptakan sesuai
dengan fitrah :
QS Al-Hujrat (49) ayat 13 ayat ini menjelaskan tentang kemulian disisi Allah :
Dalam hadits Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud :
34
QS Al-Rum (30) ayat 30, Juz 21, hlm 407
14
ات
ِ
ُﻮ ِﰱ
َ َوﻫ-ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ- َ أﻻَ أ:َﺎل
َ ُﰒ ﻗ
ُﻮل ﻓَ ُﺨﺬُوﻩُ َوﻣَﺎ ﻧَـﻬَﺎ ُﻛ ْﻢ َﻋ ْﻨﻪُ ﻓَﺎﻧْـﺘَـﻬُﻮا
ُ َوﻣَﺎ آﺗَﺎ ُﻛ ُﻢ اﻟ ﱠﺮﺳ: ﻳﻌﲎ ﻗَﻮل ﻟﻪ
Hadits ini menunjukan bahwa seorang laki-laki atau perempuan yang normal
jenis kelaminnya, dilarang oleh Islam merubah jenis kelaminnya, karena termasuk
dalam wilayah mengubah ciptaan Allah tanpa alasan yang sah menurut hukum
Islam.35 Pada hadits lain menyerupai lawan jenis saja sudah termasuk kepada sesuatu
yang dilaknat, apalagi sampai merubah diri dengan cara melalui operasi pergantian
kelamin. Sebagai mana Hadits Nabi Saw yang diriwayatkan oleh at-Thurmidzi.
ﺣﺪ ﺛﺘﺎ ﳏﻤﺪ ﺑﻦ ﻏﻴﻼ ن ﺣﺪ ﺛﻨﺎ اﺑﻮ داود اﻟﻄﻴﺎ ﻟﺴﻲ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺷﻌﺒﻪ و ﳘﺎ م ﻋﻦ ﻗﺘﺎ دة
،َِﺎل ﺑِﺎﻟﻨِّﺴَﺎء
ِ ﲔ ِﻣ َﻦ اﻟ ِّﺮﺟ
َ ﺸﺒِّ ِﻬ
َ َﷲ اﻟْ ُﻤﺘ
ِ ُﻮل
ُ ﻋﻦ ﻋﻜﺮ ﻣﺔ ﻣﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎ س ﻟَ َﻌ َﻦ َرﺳ
(َﺎت ِﻣ َﻦ اﻟﻨِّﺴَﺎ ِء ﺑِﺎﻟ ِّﺮﺟَﺎل )رواﻩ اﻟﱰ ﻣﺬي
ِ ﺸﺒِّﻬ
َ َوَاﻟْ ُﻤﺘ
Artinya : “Muhammad bin Ghilan menceritakan kepada kami, Abu Daud ath-
Thayalisi menceritakan kepada kami, Syu’bah dan Hamman menceritakan kepada
kami, dari Qatadah Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata. “Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat para lelaki yang menyerupai kaum
wanita, dan para wanita yang menyerupai kaum lelaki”. ( HR. Tirmidzi)36
35
Rahman Mustari, Hadits-Hadits Syaih dalam Islam, (Jakarta : , Lentera Ilmu, , 2011),
hlm. 52.
36
Ibid
15
Ditanda tangani oleh Prof. Dr. Buya Hamka selaku ketua umum39,
dan Drs. Kafrawi Ridwan. MA selaku sekretaris Umum, tertanggal
Jakarta, 12 Rajab 1400 H bertepatan dengan tanggal 1 Juni 1980 M.
37
Istilah transgender masuk ke Indonesia
38
Q.S An-Nisa’ : 19, Juz 4, hlm 80
39
Hamka merupakan Kepengurusan Majlis Ulama Periode I (1975-1980) MUI Pusat,
“Profil MUI”, http://mui.or.id/tentang-mui/profil-mui, diakses 12 November 2015
16
baik dalam al-Qur’an, Hadits, dan fatwa akan tetapi di tengah kehidupan
bermasyarakatt masih ada juga ditemukan fenomena transgender ini, orang yang
pertama kali mendapatkan kekuatan hukum atas perubahan status gender adalah
Iwan Rubianto ini dan akhir-akhir ini adalah Muhammad Fatih dari kasus
transgender yang telah penulis paparkan di atas Buya Hamka yang menjadi
pegangan mereka untuk melakukan pergantian jenis kelamin ini. Bahkan dalam
kasus yang sama banyak mereka berlindung dibalik kasus Iwan Rubianto Iskandar
ini untuk melegalkan perubahan status identitas tersebut. Sedangkan dalam fatwa
majlis ulama Indonesia sudah ada ketentuan dan ketetapannya yang diketua oleh
buya Hamka itu sendiri bahwa perbuatan Merubah jenis kelamin laki-laki
menjadi perempuan atau sebaliknya hukumnya adalah haram, karena tidak sesuai
dengan fitrah manusia. Namun kenyataannya masih ada juga yang di temukan
menyatakan bahwa operasi bedah plastik dan rekontruksi tidak dapat dilakukan
untuk mengubah identitas pun juga tidak dapat dilakukan apabila tidak sesuai
perubahan kelamin bagi transeksual begitu tidak baik. Begitu pula dalam norma
40
Undan-undang 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 69 yang menyebutkan :1) Bedah
palstik dan rekronstruksi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu. 2) Bedah plastic dan rekronstruksi tidak boleh bertentangan dengan
norma yang berlaku dalam masyarakat dan tidak ditujukan untuk mengubah identitas. 3)
Ketentuan mengenai syarat dan tata cara bedah plastic dan rekronstruksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
17
agama yang diwujudkan dalam fatwa MUI tersebut. 41Hal ini telah menjadi bukti
bagi transeksual menempatkan perkara ini menjadi sesuatu yang tidak jelas
sesuatu yang sah saja diajukan kepada pengadilan karena tidak ada aturan pasti
yang mengatur terkait tata cara dan lainnya, akan terdapat akibat hukum yang
menurut pendapat buya Hamka di dalam kitab tafsir al-Azhar. dan apa perbedaan
pendapat buya Hamka dalam kasus penetapan perubahan status identitas Iwan
Rubianto tersebut.
B. Identifikasi masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat penulis identifikasi menjadi
beberapa masalah :
41
fatwa MUI nomor 3/MUNAS-VIII/2010 dikatakan bahwa : Dibagian A. Penggantian Alat
Kelamin : 1) Mengubah alat kelamin dari laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya yang
dilakukan dengan sengaja, misalnya dengan operasi ganti kelamin, hukumnya haram. 2)
Membantu melakukan ganti kelamin sebagaimana point 1 hukumnya haram. 3) Penetapan
keabsahan status jenis kelamin akibat operasi penggantian alat kelamin sebagaimana point 1 tidak
dibolehkan dan tidak memiliki implikasi hukum syar’i terkait penggantian tersebut. 4) Kedudukan
hukum jenis kelamin orang yang telah melakukan operasi ganti kelamin sebagaimana point 1
adalah sama dengan jenis kelamin semula seperti sebelum dilakukan operasi ganti kelamin, meski
telah memperoleh penetapan pengadilan.
42
Klarisa Dan Budi Sempurna, Kepastian Hukum Perubahan Jenis Kelamin Di
Indonesia, (Pekanbaru : Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan, 2017), hlm. 166
18
masyarakat
C. Batasan Masalah
membatasinya hanya pada sisi Transgender (Seseorang yang telah jelas jenis
kelaminnya tapi tingkah lakunya tidak sesuai dengan jenis kelaminya tersebut
bahkan sampai menukar atau berpindah kepada jenis identitas gender lainnya)
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hukum transgender menurut Buya Hamka dalam kitab tafsir al-
Azhar ?
19
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran ijtihad buya Hamka
Tafsir al-Azhar
Tafsir al-Azhar
F. Mamfaat penelitian
menjadi terikat dan memilki daya paksa ketika fatwa tersebut diangkat dan
jenis kelamin dari hasil operasi ganti alat kelamin yang diharamkan.
5. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar doktor dalam bidang
G. Metode Penelitian
prinsip-prinsip dan tata cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam
melakukan penelitian.43
langkah yang harus diambil dalam suatu penelitian secara sistematis dan logis
1. Jenis penelitian
43
Soerjono soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta : Ui Press, 1986), hlm. 6
21
tertulis.45
2. Sifat penelitian
analitik.46
3. Sumber Data
44
Kajian perpustakaan sering juga disingkat dengan kajian pustaka atau telaah pustaka,
(literature review) artinya kegiatan mendalam, mencermati, menela’ah dan
mengidentifikasipengetahuan serta mempelajari dan menggali penemuan-penemuan yang telah
dikemukakan sebelumnya ( Lihat Suarsimi Arikunto, Manajemen Penelitaian, (Jakarta PT Cipta,
cet -4), hlm. 75
45
Noeng Muhadjir, Metode Penelitian (Jakarta : Rake Sarasin, 1989), hlm 43
46
Winarto Surakmad, Pengantar Penelitian, cet ke- 5, (Bandung, Tarsito, 1994)
22
Sumber data47 dalam penelitian ini dapat digolongkan kepada dua, yaitu
Nasional PTE LTD Singapura, Jakarta tahun 1989. Pembahasan secara khusus
dalam penelitian ini terdapat pada jilid Jilid 2, QS an-Nisa’ ayat 119 :
Merubah perbuatan Allah, Q.S al-Baqarah (2) : 126, iri terhadap dalam jenis,
Jilid 7 QS.ar-Rûm ayat 30 : tindakan yang tidak sesuai dengan fitrah manusia,
Kedua sumber data sekunder50 berupa : kitab tafsir seperti tafsir al-misbah
tafsir Ath-Thabari karangan Abu Ja’far bin Jarir Ath-Thabari, komplikasi hukum
47
Sumber data dapat diklafikasikan menjadi dua jenis, yaitu menurut bentuk dan isi.
Menurut bentuknya jenis sumber data terbagi dua , pertama, sumber tertulis (printed materials)
atau dukumen kedua, sumber bukan tertulis (non printed material). Sedangakan data menurut isi,
juga terbagi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data skunder. (Ibid, hlm. 82)
48
Sumber data primer adalah sumber bahan atau dukumen yang dikemukakan atau
digambarkan sendiri oleh orang atau pihak yang hadir pada waktu kejadian yang digambarkan
tersebut berlangsung, sehingga mereka dapat dijadilkan saksi, seperti buku, manuskrip, notulen,
dan lain sebagainya, yang berasal dari tangan pertama sumber primer kedudukannya sangat utama
dalam sebuah penelitian, karena dapat menunjukan keaslian dan kemurnian isi sumber data.
Dengan demikian data/bahan dapat lebih dipercaya dibandingkan sumber skunder . sedangkan data
sekunder adalah sumber bahan kajian yang digambarkan oleh bukan orang yang ikut mengalami
atau hadir pada waktu kejadian berlangsung. (ibid. hlm. 83)
49
Dalam penelitian fuqaha, data primernya dalah fuqaha yang mengekspresikan baik
dalam pikirannya baik dari tulisan maupun dari perkataan. Pemikiran yang diekspresikan dengan
tulisan dapat ditemukan dengan karya tulis seperti buku (kitab) atau manuskrip seperti jurnal, cd,
website. Sedangkan dalam bentuk pemikiran yang ekspresikan dalam bentuk perkataan dapat
ditemukan dari ungkapan seperti dialog khusus, berlaku pada fuqaha yang masih hidup, yang
ditemukan sebagai responden (lihat cik Hasan Bisru op.cit, hlm. 221)
50
Data skunder dalam penelitian pemikiran fuqaha adalah Bahan pustaka yang mengutip
atau merujuk kepada sumber. Selain itu berupa komentar (syarh) atau ringkasan (mukhtasyar) atas
matan sumber primer. (lihat, cik Hasan Bisri, Op.cit., hlm. 221)
23
2010 Tentang perubahan dan pemyempurnaan alat kelamin, serta pendapat para
buku, tesis, skripsi, jurnal yang berkenaan dengan transgender, pernikahan, fikih
4. Analisis Data
Data yang sudah dikumpulkan dianalisa secara kualitatif dengan metode berfikir :
H. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran tentang isi disertasi ini, penulis secara garis
operasi kelamin, payung hukum tentang perubahan status identitas dan ketentuan
pernikahan
Bab ketiga, mengurai tentang riwayat hidup Buya Hamka mulai dari
kelahiran dan dinamika intelektual Hamka, pendidikan dan aktifitas Hamka, karya
tulis Hamka hingga apresiasi terhadap Hamka, dan kitab tafsir al-azhar tentang
sejarah penulisannya.
Hamka (1908-1981) dalam kitab tafsir al-Azhar yang memuat tentang ayat-ayat
tentang gender, ayat-ayat dan hadis tentang pelarangan merubah ciptaan Allah,
ayat-ayat dan hadis tentang menyerupai lawan jenis, metode penetapan hukum
Bab kelima, merupakan kesimpulan dari seluruh penelitian ini dan disertai
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Kata gender berasal dari bahasa Inggris, yang berarti jenis kelamin. 1 Jenis
kelamin lebih tepat diartikan untuk seks, sedangkan gender berbeda dengan
makna seks. Seks adalah atribut yang melekat secara biologis kepada laki-laki
sperma, dan beralat vital penis, sedangan perempuan memiliki alat reproduksi,
menstruasi, dan memiliki alat menyusui.2 Karena ini merupakan sesuatu yang
given yang tidak dapat dipertukarkan, yang bersifat kodrati yang tidak dapat
dipertukarkan (dirubah).3
dilembagakan secara sosial dan cultural kepada laki-laki dan perempuan, yang
menyangkut fungsi, peran, hak dan kewajiban masuk dalam wilayah gender.4
Misalnya perempuan itu memiliki sifat lemah lembut, emosional, keibuan dan
cantik. Sedangkan laki-laki memiliki sifat kuat, rasional, jantan, dan perkasa.
Sifat ibu dapat beralih dan dipertukarkan dari satu ke yang lain. Jadi pada
1
Jhon M. Echol dan Hasan Sadily, Kamus Enggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2005), hlm. 265. Lihat juga Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional,
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 353. Lihat juga
Pius A. Partanto, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), hlm. 197.
2
Moh. Yasir Alimi, Jenis Kelamin Tuhan Lintas Batas Tafsir Agama, (Yogyakarta:
Yayasan Kajian dan Layanan Informasi untuk Kedaulatan Rakyat, 2002), hlm. 5. Lihat juga Softan
A.R.Kau, Fikih Feminis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 2.
3
Muhammad Quraish Shihab, Membincang Persoalan Gender, (Semarang : RaSAIL,
2013), hlm.
4
3.
Ibid., h. 3.
26
dasarnya bahwa gender adalah sesuatu sifat yang melekat baik kepada laki-
laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial dan cultural, yang
menyangkut hal yang bersifat non biologis,5 karena yang bersifat biologis dan
dari waktu-kewaktu dan dari tempat ketempat lain, contohnya disuatu suku atau
wilayah tertentu perempuan yang kuat, namun di suku atau wilayah yang lain,
bisa jadi perempuan yang kuat. 3) Dari kelas ke kelas masyarakat yang lain
juga berbeda. Ada perempuan di kelas bawah dipedesaan dan suku tertentu
yang dianggap tepat pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh
lingkungan sosial dan psikologis, termasuk historis dan budaya (non biologis).7
5
6
Ibid., h. 3.
Mansoer Fakih, Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1996), h. 8-9.
7
Agus Hermanto, Teori Gender Dalam Mewujudkan Kesetaraan : Menggagas Fikih
Baru, Mahasiswa Program Doktor Pps Uin Raden Intan Lampung Penulis1@Iain-
Tulungagung.Ac.Id Ahkam, Volume 5, Nomor 2, November 2017: 209-230
27
universal, tidak berubah dan tidak dapat ditukarkan, karena seks adalah
pemberian Tuhan secara kodrati yang tidak bisa ditukarkan bersifat biologis,
alamiah dan tidak bisa berubah baik secara sosial maupun cultural serta budaya
dan tradisi.9
struktur masyarakat ke arah yang lebih adil bagi kedua jenis kelamin, telah
menjadi isu di dunia Islam sejak awal abad ke-20. Belakangan, gerakan yang
konsep seks, dan kedua, konsep gender. Pembedaan dua konsep ini oleh para
Menurut kalangan feminis, ada keterkaitan erat antara persoalan gender dengan
8
Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta:
Paramadina, 1999), h. 33-34.
9
Nasaruddin Umar, Kodrat Perempuan dalam Islam, (Jakarta: Fikahati Aneska, 2000), h.
14.
10
Taufik Abdullah (ed) all, t. t. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, jilid. 6,Jakarta : PT.
Ichtiar Baru Van Hoeve. (ed.) tt h. 175
28
11
masalah ketidakadilan sosial pada umumnya . Anne Oakley, ahli Sosiologi
Inggris, adalah orang yang mula-mula membedakan istilah seks dan gender12.
Apa yang disebut sebagai perbedaan seks adalah perbedaan atas dasar ciri-ciri
vagina dan alat reproduksi seperti rahim dan saluran untuk hamil, melahirkan
Sementara itu, gender adalah sifat dari laki-laki atau perempuan yang
dikonstruksi secara sosial dan kultural, sehingga tidak identik dengan seks.
Pensifatan (simbolisasi) dalam gender ini sangat terkait dengan sistem budaya
lain fungsi itu bisa saja dilakukan oleh laki-laki. Stereotip sifat-sifat cantik,
emosional, keibuan dan lain-lain yang diberikan kepada perempuan serta sifat-
sifat kuat, rasional, perkasa kepada laki-laki adalah gender. Perubahan ciri dan
sifat gender ini bisa terjadi dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu, dari
satu tempat ke tempat yang lain tergantung sistem sosial dan budaya yang
11
Fakih, Mansour, 1996, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 1996), hlm. 46 lihat juga Ahmad Baidhowi, 2005, Tafsir Feminis: Kajian
Perempuan dalam Al-Qur’an dan Para Mufassir Kontemporer, Bandung: Penerbit Nuansa, 2005
h. 30
12
Ibid
29
berlaku di masing-masing tempat. Semua sifat dan ciri yang bisa dipertukarkan
bahwa gender merupakan sebauh istilah yang biasa dihadapkan dengan istilah
sex. Sehingga istilah gender merupakan sebuah istilah yang menunjukkan pada
terhadap peran serta tugas laki-laki dan perempuan dalam bidang sosial
merupakan suatu istilah yang diperhadapkan dengan istilah gender. Maka sex
atau jenis kelamin dapat diartikan dengan suatu keadaan yang pada umumnya
gender ini disebabkan oleh banyak hal, antara lain, dibentuk, diasosiasikan,
13
Ibid hlm. 31
30
sebagai perawat, pengasuh dan pendidik anak, hal ini tidak menjadi
perempuan.15
bukan merupakan sesuatu yang sudah ada sejak manusia diciptakan, akan
atau oleh kepentingan politik, atau bahkan juga unsur psikologis yang ikut
14
Baidhowi, ibid h. 31
15
Ibid h. 31-32
31
gender di dalam suatu masyarakat16. Oleh karenanya, dalam hal ini boleh
jadi suatu nilai yang diyakini oleh satu masyarakat tertentu justru tidak
berlaku pada satu masyarakat di tempat lain atau bahkan pada masyarakat
hadits) dari Allah Yang Maha Adil dan Maha Pengasih. Laki-laki dan
satu ayat yang dapat diangkat adalah firman Allah Swt, QS. al-Hujurat
16
Khana Suranta Skripsi Gender Dalam Pandangan M. Quraish Shihab (Tinjauan Dalam
Bidang Pendidikan), Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam 1439 H/ 2017 M
32
Ayat tersebut menjelaskan tetang asal kejadian manusia dari seorang laki-
laki dan perempuan juga berbicara tentang kemulian manusia, baik sebagai laki-
kepada Allah Swt, bukan didasarkan pada suku, keturunan dan bukan pula
maupun khusus18.
17
QS. al-Hujurat (49) : 13, Juz 26, hlm 518
18
M. Quraish Shihab 2004, Dia di Mana-mana: Tangan Tuhan di Balik Setiap
Fenomena, Jakarta: Lentera Hati. h. 299.
33
karena semua manusia adalah keturunan Adam, apapun suku bangsa dan laki-
dilakukan Rasulullah saw tidak hanya dalam wilayah domestik saja, akan tetapi
meliputi perempuan sebagai ibu, istri, anak, nenek dan maupun sebagai anggota
Menurut A. Fahrur Rozi20, ada dua hal atau tradisi yang dibentuk oleh
terhadap cara pandang (word fiew) masyarakat Arab yang pada masa itu
didominasi oleh cara pandang masyarakat era Fir’aun, di mana latar historis
hadapan khalayak umum, yang pada masa itu hal tersebut dianggap tabu. Hal
19
Q.S al-Isra’ (17) : 70, Juz 15, hlm. 283
20
Mufidah, Gender di Pesantren Salaf Why Not?, Malang: UIN-Malik Press, 2010, h. 15
34
tersebut dinilai oleh Fahrur Rozi sebagai proses pembentukan wacana bahwa
antara istrinya sangat sering terjadi kecemburuan. Teladan yang seperti ini
psikis.
yang juga dalam saat yang sama sebagai rekan, mitra dan keluarga. Sejak
berjenis kelamin laki-laki itu. Jadi, sejak semula penciptaan Hawa bukanlah
Artinya : “Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari
padanya Dia menciptakan isterinya, agar Dia merasa senang kepadanya.
Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang
ringan, dan teruslah Dia merasa ringan (Beberapa waktu). kemudian tatkala
Dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya
seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi Kami anak yang saleh,
tentulah Kami terraasuk orang-orang yang bersyukur".
baik laki-laki maupun perempuan itu diciptkan oleh Rabb mereka dari jiwa
yang satu (Adam), dan dari jiwa yang satu itulah Allah menciptakan isterinya
wanita yang banyak, yang kesemuanya adalah hamba-hamba bagi Allah Yang
Esa, dan merupakan anak-anak dari satu bapak dan satu ibu, maka
cetak biru modernis tentang hak-hak perempuan Islam, pada akhirnya juga
meliputi hak untuk bekerja, memilih, dan menjadi calon dalam pemilihan.
pemikir Islam klasik atau pengikutnya yang datang kemudian dianggap sangat
adalah warga masyarakat kelas dua. Hal ini tentu menjadi perdebatan yang
21
Yusuf Al-Qaradhawi, Malahmih Al-Mujtama‟ Al-Muslim Alladzi Nansyaduhu, edisi
Indonesia diterjemahkan oleh Setiawan Budi Utomo, Anatomi Masyarakat Islam,( Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar 2000), cet. 2. h. 294
22
Stowasser, Barbara Freyer, 2001,“Reintrepetasi Gender: Wanita dalam Al - Qur‟an,
Hadis, dan tafsir, (Bandung: Pustaka Hidayah 200), hlm. 341
37
Pada sisi yang berbeda para pemikir klasik justru dianggap dalam banyak hal
Bisa jadi apa yang selama ini menjadi bahan perdebatan panjang justru
lain dengan nilai ukuran diri sendiri, dari kemungkinan-kemungkinan itu maka
kesepahaman universal.
Secara etimologi transgender berasal dari dua kata yaitu “trans” yang
melakukan, merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang
fisik dan kelamin dengan kejiwaan ataupun adanya ketidakpuasan dengan alat
73
Pius A Partanto, M Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, tt),
hlm. 757.
74
Ibid, hlm. 197.
75
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm. 109.
38
kelamin yang dimilikinya. Ekspresinya bisa dalam bentuk dandanan, make up,
gaya dan tingkah laku, bahkan sampai kepada operasi penggantian kelamin
syndrome.76
berpakaian dengan pakaian wanita dan menyerupakan diri seperti wanita dari
Statistical Manual of Mental Disorder), antara lain: perasaan tidak nyaman dan
tidak puas dengan salah satu anatomi seksnya, berharap dapat berganti kelamin
dan hidup dengan jenis kelamin lain, mengalami guncangan yang terus menerus
untuk sekurangnya selama dua tahun dan bukan hanya ketika datang stress,
adanya penampilan fisik interseks atau genetik yang tidak normal, dan dapat
76
Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer, (Jakarta:
Gema Insani, 2003), hlm. 171.
77
Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997),
hlm. 371.
78
Muhammad Amin bin Umar Abidin, Raddu al-Mukhtâr alâ al-Durri al- Mukhtâr, Juz
IV, hlm 69.
39
yang identitasnya tidak sesuai dengan pengertian tentang gender laki-laki atau
identitas gender seseorang terhadap jenis kelamin yang ditunjuk kepada dirinya.
berdasarkan kondisi kelamin, narnun merasa bahwa hal tersebut adalah salah dan
mereka) atau tidak berpenampilan sebagai seks (serta gender yang ia asumsikan)
yang ditunjuk saat lahir. Transgender bukan merupakan orientasi seksual. Orang
antara lain: 81
79
Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer, hal. 172.
80
Ridwan Muhammad Khalik, Operasi Transgender dan Akibat Hukumnya, (Jakarta :
Rineka Cipta, 2015), hal 45.
81
Suwanto Pane, Pengaturan Hukum Transgender di Indonesia, (Jakarta : Rajawali
Press, 2007), hlm. 56.
40
1. Perasaan tidak nyaman dan tidak puas dengan keadaan anatomi seksnya.
2. Berharap dapat berganti dari satu fase ke fase yang lain, seperti dari laki-laki
sudah memasuki dunia hiburan ditanah air. contohnya Vivin Rubianti, Dorce
Gamalama sebagai pembawa acara Dorce Show yang awalnya adalah seorang
perempuan dengan melakukan operasi kelamin dan merubah status hukumnya dan
82
Mochammad Fauzi Aldy, Tesis, Analisis Yuridis Pernikahan Bagi Pasangan Yang Sudah
Berganti Jenis Kelamin Di Indonesia Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Pernikahan
Dan Hukum Islam Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan 2017
83
Setiawan budi Utomo, Fikih Aktual jawaban tuntas masalah kontemporer,(Jakarta :
,gema insani press, 2003), hlm. 172
84
Ibid
41
menikah dengan seorang laki– laki, mantan penyanyi cilik Renaldy Rahman
yang salah. Julia Robex terlahir sebagai laki-laki dengan nama Baby Wijaya
transgender yang serupa dengan adanya hal ini pembuat undang - undang harus
dari dua: jaringan nasional dan 119 organisasi yang didirikan di 28 provinsi dari
keseluruhan 34 provinsi, beragam dari segi koniposisi ukuran dan usta. Organisasi
2. Sejarah Transgender
John F. Oliven dari Universitas Columbia kala menulis edisi kedua pustaka
85
Miswandi Richwanto, Tinjauan Hukum tentang Transgender di Indonesia,
(Surabaya : Mitra Ilmu, 2013), hlm. 86.
42
seperti ditulis dalam surat kabar dengan berkata, “gender tidak ada
86
Oliven, John F, Sexual Hygiene and Pathology, (Amerika: The American Journal of the
Medical Sciences, 1965), Vol 250, hlm. 235.
87
Richard Eknis, Dave King, The Transgender Phenomenon, (Sage Publications, 2006),
hlm. 13-14.
88
Jerry Parker, Transgender Woman, (Winnipeg Free Press, 1979), hal. 27.
89
Ibid, hlm. 41.
90
Richard Eknis, Dave King, The Transgender Phenomenon, (Sage Publications, 2006),
hal. 13-14.
91
Internationals Conference on Transgender Law and Employment Policy.
43
Muhammad bin Ali bin Muhammad al -Syaukani dalam kitabnya Nailu al-
Authâr menjelaskan bahwa pada zaman nabi sudah ada transgender dan yang
dikenal namanya antara lain Hita, Matik dan Hinaba. Transgender di zaman nabi
ada yang memang asli transgender dan ada yang buatan. Transgender asli pada
Dan oleh sebab itu istri-istri nabi menganggap mereka (transgender asli) sebagai
ghoiru ulil irbah (tidak punya butuh dan tidak punya syahwat). Meskipun begitu
nabi melarang mereka bebas masuk (bergaul) dengan kaum wanita dan antara
mereka harus ada hijab/tabir. Bagi mereka yang tidak mematuhi, setelah itu Nabi
melarang mereka masuk dan tidak boleh kembali kecuali sekali dalam seminggu
yaitu setiap hari Jumat untuk menerima jatah makan, selebihnya mereka hidup di
dibandingkan istilah lesbi dan gay. Istilah tersebut lebih dikenal dan melekat
menganggap dirinya laki-laki atau lebih suka bergaya maskulin disebut sebagai
tomboy.
berlaku lembut. Dikatakan: ﺧﻨﺚ ﺻﲑﻩ ﳐﻨﺜﺎ, ﺧﻨﺚ اﻟﺮ ﺟﻞ ﻛﻼ ﻣﻪyakni laki-laki yang cara
92
Muhammad al-Syaukanni, Nailu al-Authar, (Mesir : Dar al-Hadits, tt), Juz VI, 176
44
hari dalam kata lain berdandan dan bergaya seperti tabi’atnya menyerupai wanita.
Selain mukhannats, ada istilah ( اﳌﱰ ﺟﻠﺔal-mutarajjilah) yang dilaknat oleh Nabi
saw. Kata ( اﳌﱰ ﺟﻠﺔal-mutarajjilah) berasal dari kata Arab ( رﺟﻞrajjala) dan ﺗﺮﺟﻞ
(tarajjala), artinya kuat dan menjadi lelaki. Dalam al-Munjid disebutkan اﳌﺮاة ﺗﺮﺟﺘﺖ
laki-laki bukan hanya dalam bicara, cara berjalan, gaya berpakaian, tetapi dalam
93
Al-Shobuny, Ibid., 194; Rohi Baalbaki, Al-Mawrid (a modern Arabic-English
Dictionary), Ibid.
94
Luis Ma’luf al-Yassu’i, Al-Munjid Fi Al-Lughah Wa-Al-A’lam, (Beirut: Dar el-
Masyreeq, 1975), hlm. 251.
95
Istilah al-Khuntsa ( )اﻟﺨﻨﺶadalah dari bahasa Arab ( اﻟﺨﻨﺚal-khanatsa), berarti lunak.
Dalam al-Munjid disebutkan اﻟﺨﻨﺶdari kata bentuk jamaknya ( ﺧﻨﺎ شkhunatsa) dan ﺧﻨﺎ ث
(khinatsun) yang berarti seseorang yang memiliki alat kelamin ganda, dari kata khanitsa yang
secara bahasa berarti lemah dan lembut. (Lihat Luis Ma’luf al-Yassu’i, Al-Munjid Fi Al-Lughah
Wa-Al-A’lam, (Beirut: Dar el-Masyreeq, 1975), 197.) Sedang dalam kamus Al-Mawrid, khuntsa
adalah hermaphrodite, androgyne, (Rohi Baalbaki, Al-Mawrid: a modern Arabic-English
Dictionary, (Lebanon: Dar Ilm lil malayin, 1993), Fifth Edition, 525.) interseks atau ambigender.
Dalam ilmu medis, khuntsa adalah penderita penyakit interseksual yaitu suatu kelainan pada
individu yang memiliki ciri-ciri genetik, anatomik, dan fisiologik meragukan antara lelaki dan
perempuan. Menurut Istilah, hampir semua ulama sama pendapatnya dalam mendefinisikan al-
khuntsa. Seperti Sayyid Sabiq dan Dr. Yasin Ahmad Ibrahim Daradikah, khuntsa ialah Orang yang
45
juga jelas statusnya perempuan. khuntsa, ketentuan statusnya kadang masih belum
Kaum transgender sering berdandan sebagai wanita pada malam hari atau
di atas panggung teater tingkah laku seperti ini terjadi sebelum akhir tahun 1970-
an. Pada era tahun 2000-an banyak transgender yang berkontribusi sebagai ahli
Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Hal ini
bersumber dari syariah dan tentunya tidak berpihak kepada kaum transgender.97
organisasi Lambda yang didirikan oleh Dede oetomo seorang gay yang
berkembang di Indonesia adalah organisasi Arus Pelangi juga didirikan oleh Dede
mempunyai alat kelamin lelaki (dzakar) sekaligus mempunyai alat kelamin perempuan (farji) atau
tidak ada sama sekali dari keduanya. (liahat Sayid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Bandung: Al-Ma’arif,
1987), Jilid XIV, 285; Ibnu Qudamah, Al-Mughni, Juz IV, (Riyad: t.th), 250; M. Abdul Majid,
Dkk., Kamus Istilah Fiqh, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1995), 164.) Yakni, tidak memiliki alat
kelamin sama sekali, artinya seseorang itu tampak seperti perempuan tetapi tidak mempunyai
lobang vagina dan hanya lobang kencing atau tampak seperti lelaki tapi tidak memiliki penis. (Al-
Shobuny, Muhammad Aly, Al Mawarist fis Syariatil Islamiyah Ala Dlaw’i al -Kitab Wa al-
Sunnah, (Makkah: Syirkah Iqolatuddin, 1388 H.) Sehingga khuntsa itu tidak tergolong laki-laki
juga tidak perempuan (ambigender). Istilah khuntsa ini jika dilihat dari definisinya dikenal di
masyarakat Indonesia dengan istilah banci (interseksual).
96
Zahirah Oktrabiul, Pelaranggan Terhadap Hak Asasi Manusi Terhadap Kuam
Homoseksual, Biseksual dan Trnasgender, (Depok : tp, 2013), h. 6
97
Ibid hal. 8.
98
Selain bagi kaum transgender hal ini pun berdampak buruk kepada kaum lesbi, gay dan
biseksual, yang mana mereka semua tergabung dalam kelompok LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual,
Transgender). Kaum LGBT ini bersama-sama memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga
negara yang keberadannya selalu didiskriminasi. Mereka semua tidak mendapatkan hak yang sama
seperti warga negara lainnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh kaum LGBT di Indonesia untuk
mendapatkan persamaan hak seperti warga negara lainnya.
46
masyarakat.99
November 2006 di Yogyakarta. Dihadiri oleh ahli Hak asasi manusia dan
hak asasi manusia yang berkaitan dengan orientasi seksual dan identitas gender
1. Hak untuk hidup, bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup dan hak untuk
menolak hukuman matu untuk memiliki orientasi seksual dan gender yang
2. Hak atas persamaan dan tidak mendapatkan diskriminasi, bahwa setiap orang
99
Op. cit hal. 9.
47
5. Hak untuk bekerja, bahwa setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan
6. Hak kebebasan beropini dan berekspresi, bahwa setiap orang memiliki hak
untuk bebas berekspresi, baik itu dari cara tutur kata, berpakaian, nama dan
lain sebagainya.
8. Hak mempromosikan Hak Asasi Manusia, bahwa setiap orang memiliki hak
gender.100
Pada tanggal 8 Mei 2008 berdirinya sebuah pesantren khusus untuk kaum
Yogyakarta. Pesantren ini berdiri atas inisiatif dari Maryani yang sampai saat ini
pada waktu itu masih berlokasi di kawasan Pathuk, di bawah bimbingnan KH.
Pondok Pesantren Waria Senin-Kamis. Pada saat itu dari sekian banyak jamaah
hadir, baik laki-laki maupun perempuan hanya Maryani saja yang menjadi waria.
100
Yogyakarta principles on the Application of International Human Rights Law in
Relation to sexual Orientation and Gender Identity.
48
Namun itu tidak menjadi halangan untuk Maryani mencari ilmu, di samping juga
dapat mengajak teman-teman warianya yang lain untuk ikut serta dalam pengajian
itu, dan juga sebagai wujud pembuktian pada masyarakat bahwa waria tidak
hanya semata-mata hidup dalam dunia pelacuran dan perilaku yang menyimpang
Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006 yang menjadikan kegiatan ini berhenti.
Pondok Pesantren khusus bagi kaum waria. Akhirnya pada tanggal 8 Mei 2008
3. Macam-macam Transgender
Transgender (mukhannats) ada dua macam
a. pertama, (mukhannats) min ashlil khilkah yaitu seorang lelaki yang sifat
berjalan dan semua tingkahnya. Orang seperti ini dikatakan jiwa perempuan
101
Febri Ayu Choiriyah, Kehidupan Waria Di Tinjau Dari Hukum Islam ( Studi Kritis
Prilaku Keberagaman di Pondok Pesantren Waria Senin-Kamis Notoyudan Yogyakarta), (Skripsi,
Salatiga: Fakultas Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, 2011), hlm. 41.
102
Febri Ayu Choiriyah, Kehidupan Waria Di Tinjau Dari Hukum Islam ( Studi Kritis
Prilaku Keberagaman di Pondok Pesantren Waria Senin-Kamis Notoyudan Yogyakarta), hlm. 45.
49
yang terperangkap dalam tubuh lelaki. Antara identitas jiwa dan perilakunya
tidak selaras dengan biologis sexnya. Para ulama menyatakan, walaupun sifat
seperti ini dari bawaan lahir, ia tetap berusaha menghilangkan sifat dan
tingkah laku seperti itu dan menjadi lelaki.103Apabila orang ini tidak mampu
dan mengikuti tabiatnya, sampai bertingkah laku seperi lawan jenis, baru
wanita dan yang tidak memiliki syahwat terhadap wanita. Ia memiliki syahwat
orang yang memang pada dasarnya tercipta seperti itu. Ia tidak mengada-ada
atau berlagak dengan bertingkah laku meniru perempuan dalam gayanya, cara
seperti itu. Karena itulah, Nabi Saw tidak mengingkari seorang mukhannats
103
Faidhul Qadir V, hlm. 260
104
al Mughni VII, hlm. 426
50
Untuk bentuk pertama ini tidak tercela dan tidak diberi hukuman. Ia
lelaki normal yang sengaja menjadi banci, meniru gaya bicara, jalan dan
perilaku perempuan.
bahwa Yang kedua ini mukhannats yang pada dasarnya tidak tercipta sebagai
tidak dilaknat.106
Imam ath Thabari berkata, “Jika ada yang bertanya, “Dari sisi apa mukhannits
dilaknat padahal semua itu adalah ciptaan Allah dan bukan usaha dari hamba
105
Imam al-Nawawi, Sahih Muslim bi Syarhi al-Nawawi, (Beirut: Dâr al-Kitab al-Arabi,
1987), hlm. 317
106
Imam al-Nawawi, Sahih Muslim bi Syarhi al-Nawawi, (Beirut : Dâr al-Kitab al-Arabi,
1987), hlm. 317
51
sendiri? Bukankah semestinya celaan itu ditujukan kepada sesuatu yang bisa
diusahakan, ada pilihan melakukan atau meninggalkan? Kalau begitu, berarti bisa
juga orang dicela karena kulitnya, bau badan dan semua bagian organ tubuhnya?”
jawabanya, Laknat Nabi itu sasarannya pada sesuatu selain yang tidak bisa
jenis lelaki. Juga usahanya untuk mengubah bentuk yang Allah ciptakan untuknya
melihat waria memakai pewarna kuku kaki dan tangan, tapi ia membiarkannya,
padahal wanita saja dilarang mensifati seperti itu, apa lagi lelaki, ia menyuruh si
waria keluar. Celaan dan laknat itu ditujukan pada penciptaan asal seorang waria,
tentu Nabi akan langsung menyuruhnya keluar dari dari rumahnya begitu
melihatnya. Tapi ia tidak melakakan itu. Hal yang dicela adalah ketika melakukan
seperti itu. Ia sengaja meniru wanita dari sisi gerakan maupun cara bicara. Inilah
107
Syarh al-Bukhari li Ibni Bathal IX, 141
108
Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 36: 264-265
52
. أﺧﺮﺟﻮﻫﻢ ﻣﻦ ﺑﻴﻮﺗﻜﻢ:ﻟﻌﻦ اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ و ﺳﻠﻢ اﳌﺨﻨﺜﲔ ﻣﻦ اﻟﺮﺟﺎل واﳌﱰﺟﻼت ﻣﻦ اﻟﻨﺴﺎء وﻗﺎل
()رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى.ﻗﺎل ﻓﺄﺧﺮج اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ و ﺳﻠﻢ ﻓﻼﻧﺎ وأﺧﺮج ﻋﻤﺮ ﻓﻼﻧﺎ
TABEL SATU
Macam-macam Transgender
Transgender Statusnya
(mukhannats sebagaima
Seorang lelaki ) yang na lelaki
yang memang memiliki pada
sifat bawaan syahwat umumnya
lahirnya terhadap dan
seperti wanita meski berlaku
perempuan : berperilaku atasnya
cara bicara seperti hukum
gesture tubuh Tida
wanita lelaki
dan semua k
tingkanya. terce
Orang sering la,
pertama, mengatakan
Transgender jiwa Tidak Tida
(mukhannat perempuan memiliki k
s) bil yang hasrat bole
khilqah teperangkap terhadap h
dalam tubuh wanita, ia disal
lelaki. dibolehkan ahka
Transgender bergaul n,
Identifikasi
yang tidak bersama
jiwa dan
memiliki wanita. Tida
perilakunya
syahwat Bahkan k
tidak selaras
terhadap mazhab berd
dengan
biological wanita Hambali osa,
sexnya. menyamaka
Macam - n statusnya Tida
macam seperti k
Transgender(m mahram. dihu
ukhannats) Mereka kum.
dimasukkan
Transgender dalam
(mukhannat kategori
s) yang ghairu ulil
dibuat-buat irbah (lelaki
yaitu yang tidak
seseorang memiliki
lelaki syahwar
normal yang terhadap
sengaja D
wanita I
menjadi
banci. L
Meniru gaya A
bicara dan K
N
perilaku A
wanita T
53
Dari Tabel di atas penulis mengambarkan bahwa : sifat, karakter dan tabiat seseorang yang
melekat pada kepribadian seseorang tersebut, seperti yang ada pada lawan jenis (Allah yang
menakdirkannya), ia berusaha untuk mengubah, kalau tidak ada usaha untuk mengubah dan
mengikutinya, maka laknatpun menyertainya
Ibn Hajar menjelaskan juga tentang hal ini dalam kitab Fath al-Bari : “Hal
ini (laknat) khusus bagi orang-orang yang melakukannya dengan sengaja. Adapun
terhadap wanita atau sebaliknya) secara bertahap. Jika ia tidak mau berusaha
maka celaan hadits ini juga berlaku baginya. Karena terus menerus dalam
pendapat al-Nawawi, maka hal ini dibawa kepada makna jika orang tersebut tidak
109
Ibn Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari Syarah Shahih Bukhari, hlm. 332
110
Ibid
54
berbeda dan tidak bisa masuk dalam kelompok yang sama, karena meraka
yang mencederai hak waria sebagai warga negara misalnya mencari pekerjaan.
mengubah kodrat yang diberikan Tuhan sejak lahir dan itu merupakan
larangan agama.111
dapat dikategorikan sehat dalam aspek mental dan kehidupan sosial, sekalipun
secara fisik mereka tidak mengalami gangguan atau kelainan apapun. Ini semua
pada kehidupan malam, maka hal itu menimbulkan satu anggapan bahwa dunia
mereka diidentikkan dengan pelacuran. Stigma ini tentu saja akan melahirkan satu
111
Juwilda, Transgender Manusia Keragaman dan Kesetaraannya, hlm. 9.
55
berbicara tentang kehidupan malam pelacur yang sudah pasti akan mempengaruhi
bahwa kaum mereka merupakan kaum yang selalu terlibat dalam hal negatif.113
adalah114 :
1. Kekerasan seksual
seksual baik berupa perkosaan maupun pemaksaan aktivitas seksual yang lain.
Pelaku kekerasan mulai dari keluarga, aparat penegak hukum, dokter, maupun
masyarakat umum.
2. Kekerasan fisik
112
Dwi Putri Prarendrawati, Aspek Kejiwaan Kaum Transgender dan Transeksual,
Februari 2013, hal. 3.
113
Dwi Putri Prarendrawati, Aspek Kejiwaan Kaum Transgender dan Transeksual , hal. 7.
114
Muhammad Iqbal Darmono, Hukum Perubahan Jenis Kelamin menurut Pandangan
Islam, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 64.
56
tentang perilaku dan orientasi seksual dari si korban, baik setelah pengakuan
3. Kekerasan emosional
pengusiran. Kekerasan emosional yang lain juga dilakukan oleh media dengan
bekerja sesuai bidang ilmunya, pada akhirnya mereka bekerja pada bidang
115
Ibid, hal 65.
116
Mustafa Darullman, Kajian Hukum tentang Hukum Perubahan Jenis Kelamin
menurut Pandangan Islam, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 2012), hlm. 76.
57
dirinya bukan. Mereka berfikir bahwa dirinya adalah seorang lesbian karena
tertarik dengan perempuan tapi akhirnya menyadari bahwa tidak cocok dengan
117
Genny Beemyn and Susan Rankin, The Lives Of Transgender People,( new York :
Clombia uni versity Press, 2011). hlm. 39
58
mereka coming out sebagai lesbian karena istilah lesbian yang meraka kenal.
transeksual.
untuk terilihat seperti yang diinginkan. Sebagian besar laki-laki melihat bahwa
untuk terlihat sebagai laki-laki dimata orang lain. Setelah beberapa waktu terapi
dalam dan masa otot yang lebih besar sebagai akibatnya mereka mulai terlihat
sedikit berbeda. Sejauh mana perubahan tubuh mereka adalah penting untuk
yang berbeda. Mereka mulai menerima tubuh mereka dan diri mereka sebagai
laki - laki. Laki - laki yang dilahirkan dan dibesarkan sebagai perempuan dan
118
Andri Adi Mustika, Operasi Ganti Kelamin, (Jakarta : Press,2010), hlm. 24
59
tahap pertama dan Jeremy Baumbach dan Louisa Turnar tiga model tahapan.
adalah laki - laki sebagai "fantasized solution" dalam perasaan mereka. Tahap
kedua : dan seperti pada model identitas MTF (Male to Female), bertindak atas
Turner menentukan penugasan lebih luas dari pada Lewins dan Bolin, mengakui
gender.
Dalam hal ini terdapat beberapa pandangan para ahli terhadap transgender
antara lain :
merupakan salah satu pola interaksi yang inters antara negara , dalam hal ini
interaksi budaya antar negara yang semakin luas dengan adanya fasilitas
untuk dapat berinteraksi dan saling tukar menukar pengetahuan dan informasi.
dengan ekonomi dunia dan politik. dimana pada abad 20 ada persamaan
komponen elemen perkembangan LGBT antara satu negara dengan negara yang
lain.
60
(Pepres) tidak mengenal istilah transgender dan dalam peraturan yang ada di
kelamin yang marak dilakukan pada saat ini. Sehingga hakim perlu melakukan
pada saat para transgender melakukan sebuah keputusan yang sangat penting
yang sama layaknya manusia normal lainnya keluarga, masyarakat luas juga
119
Purwawidyana, Operasi Ganti Kelamin, (UNDARIS : Ungara, 2009), hlm. 23
61
bentuk fisik dengan psikis, misal seorang laki - laki ia merasa bahwa dirinya
adalah seorang laki-laki. Hal ini menyebabkan orang tersiksa dalam hidupnya,
sehingga kadang-kadang ia akhiri dengan bunuh diri. Tidak ada cara lain selain
melakukan operasi tersebut karena jika tidak melakukan operasi tersebut mereka
merasa tidak akan bisa hidup tenang dan wajar sebagaimana manusia normal,
merubah sesuai dengan yang mereka rasakan dengan cara seperti itu mereka
baru akan merasa nyaman dengan apa yang menjadi pilihan mereka nantinya
pandangan yang positif baik apa yang telah mereka pilih, butuh proses yang
lama untuk mendapatkan simpati yang telah mereka lakukan. Para transgender
120
Yash, Transeksual : Sebuah Studi kasus Perkembangan Stranseksual Perempuan ke
Laki-Laki, (Semarang : AINI, 2003), hlm. 53
62
Faktor seseorang menjadi transgender terdiri dari dua faktor, yaitu faktor
gen atau bawaan dan faktor luar atau lingkungan. Semua itu disebabkan oleh
faktor tersebut, karena semua orang yang bersifat trangender tidak menginginkan
ini terjadi. Seorang waria pasti berkata bahwa ia tidak meminta dilahirkan sebagai
yang begitu dalam. Ia seolah berhasil melepas beban psikologi yang selama ini
1. Pendekatan Biologi
Dikatakan bahwa proses yang bersifat bio-fisik sebagai suatu keadaan yang
medis, yaitu dianggap sebagai penyakit dari sistem syaraf pusat yang
disebabkan oleh patalogi atau ketidak mampuan otak yang dipengaruhi oleh
2. Pendekatan psikologis
menuntut, senang atau tidak senanng. Kedua pengasuhan orang tua yang tidak
121
Juwilda, Transgender Manusia Keragaman dan Kesetaraannya, (Palembang: Univ
Sriwijaya, 2010), hlm. 9.
122
Dwi putrid parendrawati, aspek kejiwaan kelompok transgender dan transeksual,
makalah, hlm. 4
63
telaten yakni tidak tercukupinya rasa aman sehingga terdapat adanya nilai-
Ketiga adanya struktur keluarga yang patagonik yakni struktur keluarga yang
orang tua sehingga anak-anak merasa kurang kasih sayang. Keempat, lahirnya
trauma pada masa anak-anak yang disebabkan adanya perlakuan yang keliru
dari orang tua baik dalam bentuk fisik, seksual, pengabaian emosi (pola asuh
orang tua yang salah) dan juga mempengaruhi seseorang dengan tingkah laku
yang tidak baik dari lingkungan mereka tinggal atau melalui pengalaman
yang diperoleh secara kebetulan, melalui seksualitas dan perilaku yang dapat
perasaannya.
masa kecil dengan membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku
perempuan, pada masa pubertas dengan homoseksual yang kecewa dan trauma,
trauma pergaulan seks dengan pacar, suami atau istri. Ketiga, Faktor Kejiwaan
adalah mereka yang sebenarnya normal karena tidak memiliki kelainan genetikal
untuk memperturutkan dorongan kejiwaan dan hawa nafsu adalah suatu yang
termasuk minoritas, bahkan jumlah mereka tidak jelas karena belum ada data yang
64
akurat yang menyebut jumlah mereka. Mereka juga sering dikaitkan dengan
Indonesia Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari berbagai sumber maka
a. Faktor Internal
Fakor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang
1) Faktor Keluarga
rumah tangga yang penuh dengan keharmonisan, penuh kasih, penuh cinta
merasakan sebuah kenyaman berada dekat satu sama yang lain karena
rumah tangga yang dimiliki oleh sebuah keluarga.Tidak ada kasih, tidak
123
Gibtiah, Fikih Kontemporer,(Jakarta: Prenada Media Group, 2016), hlm. 222
65
berumah tangga.124
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
supaya anaknya dapat menjadi pribadi yang bermanfaat. Karena apa yang
ditanam oleh orang tuanya akan dapat dituai hasilnya baik oleh pribadi
anaknya dan juga oleh orang tua beserta seluruh anggota keluarga serta
Demikian dengan pengalaman yang tidak baik yang dialami oleh seorang
dapat membentuk karakter dan membentuk kehidupan anak di masa yang akan
yang unik dan kompak. Anak-anak akan menjadi bagian yang tidak dapat
Pengalaman pencarian makna hidup ini sekaligus membangun citra dirinya sesuai
124
ko Mulya Tua, “Pembinaan Terhadap Kaum lesbian, Gay,Bisexual dan Transgender
(Sebuah Konsep Pembinaan Warga Gereja)” 18 April 2016, h,.60.
125
Pendapat Para Ahli “http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/pengertian-
keluarga-definisi-menurut-para-ahli.”(donwload: 22 Januari 2018
66
dengan teladan orang tua, sesuatu yang terjadi dengan sendirinya tanpa
disadari.126
seperti ini akan bertumbuh secara alamiah menuju keremajaan dan kedewasaan
timpang atau cenderung memberikan suasana yang tertekan dalam diri anak-anak
sehingga mereka tumbuh dalam situasi yang pertumbuhan tingkah laku yang tidak
atau ayah hingga si anak beranggapan semua pria dan perempuan yang bersikap
kasar dan bengis yang memungkinkan si anak merasa benci pada orang itu.
renggang. Bagi seorang lesbian misalnya, pengalaman atau trauma yang yang
kekerasan yang dilakukan oleh para pria yaitu bapak, kakaknya maupun
saudara laki-lakinya. Kekerasan yang dialami dari segi fisik, mental dan seksual
itu membuat seorang wanita itu bersikap benci terhadap semua pria.128
seseorang itu berlaku kerancuan gender adalah sikap orang tua yang idamkan anak
126
Ibid, hlm. 61
127
Ibid.,h. 61.
128
Abu Ameenah Philips dan Zafar Khan, “Islam dan Homoseksual” (Jakarta: Pustaka
Zahra,2003) h. 85.
67
laki-laki atau perempuan juga akan mengakibatkan seorang anak itu cenderung
kepada apa yang diidamkan. Ketika orang tua mengharapkan mempunyai anak
perempuan tetapi yang lahirnya laki-laki, orang tua mungkin kecewa sehingga
Melihat situasi dan kondisi dewasa ini, maka etika pada zaman sekarang
semakin perlu dipertahankan. Karena tanpa etika dan tanpa diperkuat oleh
hukum, maka manusia yang satu dapat dianggap saingan terhadap manusia
lainnya.
norma susila di dalam masyarakat, selain itu semakin hilangnya sebuah kontrol
sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Lemahnya iman, pengendalian diri
yang kurang dalam konteks hawa nafsu serta banyak menerima rangsangan
seksual dari luar dapat membentuk moral dan akhlak seorang kaum
transgender.130
selain itu setiap agama juga berkewajiban melindungi hak dari umatnya untuk
Faktor yang paling utama yang menyebabkan seorang masuk dalam bagian
129
130
Mulya Tua, “Pembinaan.,h.60.
Nana Rukmana, “Etika Kepemimpinan Persfektif Agama dan Moral” (Bandung:
Alfabeta, 2007) h. 7
68
dimana Allah SWT hanya menciptakan laki-laki dan wanita sebagai satu
terjadinya homoseksual.
pertahanan yang paling ideal dalam mendidik diri sendiri untuk membedakan
mana yang baik dan mana yang sebaliknya haram dan halal dan lain-lain.131
4) Kebutuhan Ekonomi
dewasa ini mempunyai pemikiran untuk mandiri. Orientasi seksual tidak bisa
ditinjau lagi, sebab orientasi seksual tidak dapat menjadi alasan untuk
pekerjaan tersebut, begitu juga hak mereka untuk menduduki jenjang yang
131
Mulya Tua, “Pembinaan, hlm. 63
132
Rita Damayanti, “Pandangan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Terhadap (lgbt)
di Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang” (Laporan Kajian, Kementerian Pemberdayaan
perempuan dan Perlindungan Anak Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, 2015) hlm.
24
133
Rita Damayanti, “Pandangan Tokoh Agama dan , hlm. 25.
69
transgender tersebut dapat diarahkan dan dibimbing secara perlahan agar menjadi
seperti masyarakat pada umumnya. Namun Ada juga tempat yang tidak bisa
b. Faktor Eksternal
Fakror eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang dalam
1) Pergaulan
kost tidak begitu menjadi masalah, hanya saja yang perlu diperhatikan
134
Ibid
70
yang ideal secara agama dan norma. Hidup tanpa arah tujuan, tidak
2) Pendidikan
takdirnya dia melahirkan seorang laki-laki. Jika orang tua tersebut kurang
paham agama, tidak ridha terhadap takdir, maka boleh jadi akan
wajah dan rambutnya seperti anak perempuan dan diberikan mainan anak
perempuan.
Sikap orang tua yang demikian adalah sebuah kesalahan besar dan
seorang perempuan. Oleh karena itu, banyak dari tokoh agama dan tokoh
138
Damayanti, “Pandangan Tokoh.,h.24.
72
3) Lingkungan
orang tua yang merasakan penjelasan tentang seks adalah suatu yang
139
Sri Kusnaeni, http://www.dakwatuna.com/2014/11/11/59836/bagaimana-mendidik-
anak-agar-terhindar-dari-transgender/axzz4Wh71pefm (Dowload: 24 Januari 2018)
140
Noviandy, “LGBT dalam Kontroversi Sejarah Seksualitas dan Relasi Kuasa” [Online]
Volume.02 No.02 November 2012. h. 64
73
psikologisnya.141
transgender sudah ada. Melesatnya persoalan transgender ini bukan karena peran
dari organisasi itu sendiri. Faktor yang menyebabkan transgender ini di Indonesia
141
Afriyani, http://afriyaniremaja.blogspot.co.id/ (Donwload: 24 Januari 2018)
74
mengecam. Sehingga masyarakat yang tadinya tidak tahu apa itu transgender jadi
tahu.
transgender yang memang saat ini sengaja digulirkan dunia internasional. Itu yang
aspek, baik dari aspek diri sendiri berawal dari pengaruh gen, hormone ataupun
kromosom yang dibawa sejak lahir, aspek lingkungan keluarga (salah didikan dari
orang tua), aspek masyarakat yaitu pergaulan yang salah, dan adanya gerakan
international. Selain yang disebut diatas ada juga datang dari faktor makanan yang
Sebagai orang Islam, dalam setiap perbuatannya tentu tidak lepas dengan
ketentuan syariat agama Islam. Sedang ketentuan syariat Islam juga mengacu
kepada identitas gendernya. Adapun setiap identitas gender manusia itu tidak
dengan qadar.”143 Oleh para pakar tafsir, qadar di sini diartikan sebagai
itulah kodrat.144
para pakar terlebih dahulu. Misalnya didasarkan pada pendapat para pakar
medis, ulama dan psikolog. Apakah ia dapat dihukumi boleh dan layak untuk
dioperasi? Tujuan dari itu semua, agar operasi dapat dijalankan sesuai syariat,
143
Q.S Al-Qamar (59) : 49
144
Nazaruddin Umar, argument kesetaraan jender, ( Jakarta : paramaina, 1999), XXIX
76
jika sipasien itu Islam, dan tidak disalah gunakan untuk tujuan yang tidak
dikehendaki.
khuntsa atau mukhannats yang secara fisik laki-laki dapat menjalani operasi ganti
keabsahan dalam masalah ini tampaknya tidak mudah karena betapapun norma
haram dan ini berlaku umum pada semua anggota badan. Operasi
145
Disesuaikan dengan hasil seminar tinjauan syari’at Islam tentang operasi ganti
kelamin yang diselenggarakan oleh PWNU Jawa Timur, tanggal 24-26 Muharram 1410 H / 26-28
Agustus 1989 M.
77
individu yang terlahir normal dan tanpa disertai kelainan fisik genital,
Indikasi jelas itu seperti bagi perempuan dilengkapi dengan rahim dan
ovarium atau jika laki-laki ada kumis dan tidak haidh. Operasi ini adalah
Hukum haram di sini karena sama dengan mengubah ciptaan Allah SWT.
haram.147Ketetapan haram ini juga sesuai dengan keputusan fatwa MUI dalam
hukumnya tidak akan berubah. Yakni hukumnya masih sama dengan jenis
146
QS. Al-Nisa’ : 119, QS. Al-Hujurat : 13; QS. Al-Najm: 45 dan dua hadits Nabi di atas
tetang : “Allah mengutuk para tato, yang meminta ditato, memotong giginya, memotong bulu
kening yang semuanya itu mengubah ciptaan
Allah” (HR. Bukhari)
147
-Qurthubi, Abu Ahmad, Al-Jami` li ahkam al-Qur`an, (Riyad: Dar Alam al-Kutub, Juz
3, 2003), 1963
78
kelamin semula sebelum operasi. Baik dari segi warisnya, auratnya, hukum
al-tashhih), maka dibolehkan. Seperti kasus yang terjadi pada khuntsa, baik
yang muyskil atau ghair musykil di atas. Seseorang ada alat kelamin, tetapi
abnormal atau tidak ada sama sekali. Operasi ini dilakukan terhadap
kelainan atau gangguan organ kelamin. Kelainan ini Sering ditemukan pada
kasus hipospadia,148 yaitu penderita yang dzakar (penis) nya atau faraj
(vagina) nya tidak sempurna saluran organ kelamin luarnya atau tidak pada
tempatnya.
Dalam prespektif hukum Islam, jika operasi tersebut bisa diatasi dengan
Pada kasus hipospadia ini, yang dialami oleh orang sejak lahir tidak
normal organ kelaminnya atau memiliki cacat pada organ kelaminnya, dan
148
penjelasannya
149
Ibid, hal. 48
79
membawa manfaat yang lebih besar untuk kesehatan fisik dan mental
agar menjadi normal adalah suatu keharusan. Karena kelainan kelamin sama
merupakan suatu penyakit yang harus diobati. Ini antaranya pendapat syaikh
150
Ensiklopedia Hukum Islam, Jilid IV. (Jakarta PT. Ichtiar Baru Van Hoeve,ttp) , hlm 13
151
Hasanain Muhammad Makhluf, Shafwah al-Bayan, (Kairo: Dar el-Syuruq, 1987), 131
80
kewanitannya. Oleh itu, bagi mereka yang belum jelas, baik kejantanannya
dan tidak sembarangan. Adapun para ahli yang dimaksud adalah keterangan
152
153
Drs. Muslich Maruzi, Pokok Pokok Ilmu Waris, (Pustaka Amini: Semarang, 1981), hlm 85.
Imam Abu Dawud, Sunan Abi Daud, Juz III, (Beirut: Dar Al Kutub Ilmiyah, t.th), 63;
At-Tirmdzi, Jamius Shohih, Juz V, (Dar Al-Kutub Ilmiyah, t.th), 98
81
dari tim medis, psikolog dan baru dari tokoh agama. Karena melalui
pribadi, fisik dan psikis seseorang. Sedangkan melalui tokoh agama bisa
diri dengan status hukum yang jelas. Sebab orang yang tidak normal orientasi
seksualnya juga bisa mengalami kelainan psikis dan sosial sehingga dapat
kasus ini masih ikhtilaf di kalangan ulama, disebabkan karena secara fisik
bisa termasuk dalam kategori taghyir al-jins. Untuk itu, tinggal bagaimana
usaha dia bisa merubah sikap atau hasratnya untuk semakin memperteguh
jiwanya sesuai fisik kelaminnya. Atas dasar alasan itu juga hukum mubahnya
tidak baik.
3) Operasi pembuangan anggota badan (yang terlebih). Operasi ini untuk kasus
cara membuang salah satu dari kelamin ganda, yang dilakukan terhadap anak
atau penderita yang mempunyai organ genitalia ekstema (alat kelamin luar)
154
Al-Duwaisy, Ahmad bin „Abd al-Razaq, Fatawa Lajnah Daimah Li al-Buhuts al-
ilmiyah wa al-Ifta‟, (Riyad: Dar al-Muayyad, 1424 H) no. 21058
http://read.kitabklasik.net/2010/05/fatawa-al-lajnah-al-daimah-li-al- buhuts.html (17 Juli 2015)
82
yang tidak jelas apakah laki-laki atau perempuan, atau terhadap penderita yang
sekaligus (terdapat dua organ kelamin luar sekaligus yaitu penis dan vagina),
ini adalah operasi penyesuaian kelamin atau operasi untuk memperjelas salah
satu jenis kelamin luar yang disesuaikan dengan jenis kelamin biologi lainnya
Dalam Islam dikenal adanya istilah khuntsa, orang yang secara faal dan
memiliki sikap tersendiri berkaitan dengan status jenis kelamin itu lebih
ditetapkan sebagai jenis kelamin tersebut. Artinya, bila organ kelamin laki-
lakinya lebih dominan baik dari segi bentuk, ukuran, fungsi dan sebagainya,
orang ini meski punya sifat dan karakter seperti wanita, tetaplah orang ini
Khuntsa dibagi menjadi dua, yaitu : khuntsa musykil dan khuntsa ghairu
musykil ". Khuntsa musykil adalah seseorang yang sulit ditentukan jenis
kelaminnya, karena ia memiliki dua alat kelamin (faraj dan zakar) atau pun
155
Ibid, hal. l31
83
genetalia atau sex ambiguity. Adapun khuntsa ghairu musykil adalah seorang
kelaminnya.156
pengertian bahwa ia adalah makluk ciptaan Allah dan bagian dari manusia, yang
sederajat dengan manusia yang lain dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Selama ini penetapan hukum yang diberlakukan bagi khuntsa di dalam agama
Islam ditentukan keadaanya secara lahir atau pada indikasi fisik, bukan kepada
jiwa.
Selain kasus khuntsa yang terdapat didalam fikih Islam, ada juga kasus
dua jenis (laki-laki dan perempuan), lalu dilakukan operasi untuk mematikan
salah satunya, setelah tim ahli (tim medis) melakukan penelitian secara ilmiah
tentang Jenis kelaminnya dan telah menemukan hasil penelitian dan dapat
a. Operasi yang untuk mematikan alat kelamin luar yang bersamaan dengan
alat kelamin dalamnya, hukumnya boleh (mubah), dengan alasan lebih besar
156
Irfandy Akbar, Halal Haram Transgender dalam Pandangan Islam, Rajawali Press,
Jakarta, 2011, hal 66.
84
b. Operasi yang untuk menghidupkan alat kelamin luar yang berlawanan dengan
alat kelamin dalam, maka hukumnya bisa tidak boleh (haram) karena hal
terhadap hal tersebut adapun status hukum dari kelaminnya sesuai dengan
Tujuan operasi ini untuk memperjelas atau lebih memfungsikan salah satu
alat kelaminnya. Operasi ini juga didasarkan atas indikasi kecenderungan sifat dan
tingkah lakunya, mana yang lebih dominan. Misalnya, jika seseorang memiliki
penis dan vagina, sedang pada bagian dalam tubuh memiliki rahim dan ovarium
yang menjadi ciri khas dan spesifikasi utama jenis kelamin perempuan. Menurut
perempuan.
Menurut banyak ulama, hal ini justru dianjurkan untuk operasi karena jelas
wujud dzakar (penis) di situ tidak memberikan makna bahkan membuat samar
dari segi hukum Islamnya ataupun dari segi identitas dirinya, karena setiap
individu punya hak dan kewajiban yang sangat berkaitan dengan kelamin yang
seminar “Tinjauan Syariat Islam tentang Operasi Ganti Kelamin” pada tanggal 26-
Selain itu, menurut Athiyah al-Jaburi, guru besar Universitas Bagdad (ahli
fiqh mawaris) menegaskan bahwa khuntsa itu manusia. Maka ada kalanya ia laki-
157
http://pustakaarief.blogspot.com/2014/05/operasi-kelamin-menurut-pandangan-
islam.ht ml (30 Juni 2015)
85
laki dan ada kalanya perempuan. Oleh itu jika confused kelaminnya, maka jalan
keluarnya adalah operasi kelamin. Sesuai dengan firman Allah surat al-Syura: 49
Artinya :”kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa
yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang
Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia
kehendaki”(Q.S al-Syura : 49)
TABEL DUA
Macam-macam operasi
kelamin
Hukumnya : Boleh
Hukumnya : Boleh
86
Penjelasan Tabel : Operasi yang dibolehkan, Operasi kelamin bersifat perbaikan atau
penyempurnaan (li al-tashhih), Operasi pembuangan anggota badan (yang
terlebih).
Operasi yang dilarang (haram), Operasi untuk tujuan taghyir atau tabdil
(perubahan).
tentang penunjukan rumah sakit dan tim ahli sebagai tempat dan pelaksanaan
pelaksana operasi penggantian kelamin yang terdiri dari bedah urologi, bedah
Pengadilan Agama, ahli hukum, pemuka agama dan petugas sosial medik.
Tetapi sejak tahun 2003 ada perubahan kebijakan bahwa tim penyesuaian
jenis kelamin, perbaikan alat genital dan pengobatan. Semua kasus akan
lain”.158
Bayi baru lahir dengan kecacatan alat kelamin harus ditentukan jenis
mencapai usia dewasa. Demikian dalam penentuan jenis kelamin juga harus
bagi khuntsa,
Penetapan itu harus berpedoman pada keterangan para ahli dan tidak bisa
ditetapkan asal-asalan. Ada waktu yang cukup panjang dan banyak fase,
mulai dari konseling psikologi hingga sampai ada keputusan operasi kelamin.
melakukan operasi atau taghyir al-jins, karena ketika operasi sudah dijalankan
hukum agama. Hal ini tetap dilihat perkasus dan tetap mengacu pada hukum
taghyir al-jin di atas. Jika pergantian jenis kelaminnya atas dasar nafsu
memang diharamkan. Namun, jika karena alasan medis dan alasan yang lebih
Dalam suatu kasus kesaksiannya seorang ibu pemohon operasi alat genital
159
Prof. Dr. Sultana MH Faradz, PhD. Kelamin ganda, penyakit atau penyimpangan
gender. http://fakultas-kedokteran-undip.blogspot.com/2012/12/kelamin -ganda-penyakit-
atau.html (20 Juli 2015)
88
dan tanda-tanda perubahan mulai terlihat dari bentuk fisiknya seperti lelaki
pada umumnya ketika mulai menginjak usia remaja. Tanda-tanda fisik yang
dimilikinya selain kelamin yakni memiliki jakun, suara yang besar seperti
laki-laki, tidak pernah menstruasi serta gaya jalannya mirip lelaki. Kasus
kelamin, maka wajib bagi seorang al-khuntsa yang sudah memiliki kejelasan jenis
Agama sebagai dasar hukum untuk menetapkan status jenis kelaminnya pasca
belum ada di Indonesia. Akan tetapi, sebenarnya ada payung hukum untuk
penduduk Indonesia dan Warga Negara Indonesia yang berada di luar wilayah
(UU Adminduk).
pergantian jenis kelamin ini dikenal dalam UU adminduk sebagai “peristiwa penting
dengan aturan dalam pasal 56 ayat (1) UU Adminduk, dalam pasal 97 ayat (2)
Perpres 25/2008 ini juga disebut bahwa peristiwa penting lainnya yang dimaksud
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan tata cara
kekuatan hukum tetap. Hal itu sebagaimana yang terjadi pada Dorce, yang pernah
160
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5499758a512e5/prosedur-
hukum-jika-ingin-berganti-jenis-kelamin (1 Juli 2015)
161
Peraturan Priseden Nomor 25 tahun 2008
90
1. Pengertian Pernikahan
suci, yaitu suatu perikatan antara dua pihak dalam memenuhi perintah dan anjuran
Tuhan Yang Maha Esa, agar kehidupan berkeluarga dan berumah tangga serta
bersetubuh, berkumpul dan akad4. Beranjak dari makna etimologis inilah para
selama wanita tersebut bukan wanita yang diharamkan baik dengan sebab
b. Menurut Hanabilah
Nikah adalah akad yang menggunakan lafaz inkah yang bermakna tajwiz
162
Wahbah al-Zuhaily, al-fiqh al-Islami Wa Adillatuhu, Juz VII, (Damsyiq; Dar al-Fikr, 1989).
hlm.29.
163
Abdurrahman Al-Jaziri, Kitab ‘ala Mazahib al-Arba’ah, (t.tp. Dar Ihya al-Turas al-Arabi,
1986) Juz IV h.3.
91
c. Menurut Hanifiah
Nikah adalah akad yang memberi faedah untuk melakukan mut’ah secara
sengaja.
Pernikahan adalah suatu perjanjian yang kuat dan kokoh untuk hidup bersama
bahagia. 164
Menurutnya tidak ada nikah (Pernikahan) bila tidak ada hubungan seksual.165
1974 Pernikahan di definisikan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga,
rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ketuhanan Yang Maha Esa. Dapat dipahami bahwa pernikahan secara tegas
164
Mohd. Idris Ramulyo, Hukum Pernikahan Islam : Suatu Analisis dari Undang-Undang
No.1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.2.
165
Ibrahim Hosen, Fikih perbandingan dalam Masalah Nikah, Talak dan Rujuk (Jakarta: Ihya
Ulumuddin, 1971), h.65.
92
seperti yang terdapat pada Pasal 2 dinyatakan bahwa Pernikahan dalam Hukum
Islam adalah pernikahan yaitu akad yang sangat kuat atau miitsaqan ghalidhan
2. Tujuan Pernikahan
lahir bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan
juga dijelaskan bahwa untuk itu suami istri perlu saling membantu dan
mawaddah dan rahmah (keluarga yang tentram penuh kasih sayang). Tujuan
ini juga di rumuskan dalam firman Allah SWT, yang terdapat di dalam surah
laki dan perempuan dalam rangka mewujudkan suatu keluarga yang bahagia
dengan dasar cinta dan kasih sayang, untuk memperoleh kuturunan yang sah
166
Ahamad Azhar Basyir, Hukum Pernikahan Islam, Yogyakarta, UUI Pres, 2000. H.86
94
sebagai berikut :
kemanusiaan.
kemanusiaan itu dapat disalurkan secara sah. Apabila manusia dalam usaha
memenuhi hajat tabiat kemanusiaannya dengan saluran yang tidak sah dan
dilakukan terhadap siapa saja, maka keadaan manusia itu tak ubahnya seperti
hewan saja, dan dengan sendirinya masyarakat menjadi kacau balau serta
dasar cinta kasih. Dengan Pernikahan maka terjalin ikatan lahir antara suami istri
dalam hidup bersama diliputi rasa ketentraman (sakinah) dan kasih sayang
167
Soemiyati, Hukum Pernikahan Islam dan Undang-Undang Pernikahan,
Yogyakarta, Liberty, 1986, h.73
168
Imam Al Ghozali, Menyingkap Rahasia Pernikahan, (Bandung : Kharisma, 1975) hlm. 22.
95
dua segi kepentingan, yaitu : kepentingan untuk memperoleh anak adalah karena
anak-anak diharapkan dapat membantu ibu bapaknya pada hari tuanya kelak.
Aspek yang umum atau universal yang berhubungan dengan keturunan ialah
karena anak-anak itulah yang menjadi penyambung keturunan seseorang dan yang
akan selalu berkembang untuk meramaikan dan memakmurkan dunia ini. Selain
terwujud sesuai harapan, ada kalanya dalam kehidupan rumah tangga terjadi salah
3. Syarat-syarat Pernikahan
rukun dari Pernikahan ialah hakekat dari Pernikahan itu sendiri, tanpa adanya
dimaksud dengan syarat Pernikahan ialah sesuatu yang harus ada dalam
Menurut Jumhur Ulama rukun Pernikahan ada lima dan masing-masing rukun itu
a) Beragama Islam.
c) Jelas orangnya.
c) Jelas orangnya.
a) Laki-laki.
b) Dewasa.
4) Saksi Nikah :
d) Islam.
e) Dewasa.
tersebut.
f) Orang yang terkait dengan ijab dan qabul tidak sedang ihram haji
atau umrah.
g) Majlis ijab dan qabul itu harus dihadiri minimum empat orang
mutlak bagi suatu Pernikahan. Karena tidak dapat dikatakan Pernikahan apabila
hanya ada seorang laki-laki atau seorang perempuan saja, atau kedua-duanya
yang harus dikawini, yaitu mahram karena keturunan, saudara susuan dan mahram
Pernikahan (semenda) berdasarkan Al-Qur’an surat An Nisa ayat 22, 23, 24 dan
An Nuur ayat 31. selain itu kedua calon mempelai harus seagama. Tidak
dibenarkan laki-laki Islam beristrikan perempuan agama lain dan begitu pula
Allah berdasarkan Al-Qur’an suart Al Baqarah ayat 221, An Nisa ayat 144 dan Al
Mumtahanah ayat 10. khusus bagi mempelai laki-laki diisyaratkan ketika hendak
jumlah istri yang telah maksimal, yaitu empat orang, berdasarkan Al-Qur’an surat
An Nisa ayat 3, sebab jika demikian batallah Pernikahannya dengan istrinya yang
kelima.
99
Pernikahan dianggap tidak sah. Adapun yang menjadi dasar hukumnya ialah salah
satu hadist Nabi : “tidak sahnya nikah melainkan dengan wali, dan dua orang
saksi yang adil.”169 Di dalam Pasal 20 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam
disebutkan bahwa wali nikah terdiri dari wali nasab dan wali hakim. Wali nasab
yang termasuk wali nasab ialah ayah, kakek, saudara laki-laki, paman dan
seterusnya. Sedangkan wali hakim baru dapat bertindak sebagai wali nikah
apabila wali nasab tidak ada dan dalam hal ini wali hakim baru dapat bertindak
apabila sudah ada putusan Pengadilan Agama tentang wali tersebut, hal ini sesuai
Ijab kabul ialah serah terima dari wali mempelai perempuan atau wakilnya
kepada mempelai laki-laki atau wakilnya, dan yang diserah terimakan ialah
mempelai perempuan. Setelah wali mengucapkan ikrar ijab dan mempelai laki-
laki mengucapkan lafaz kabul hubungan keduanya resmi sebagai suami istri.
Akad nikah harus dihadiri oleh dua orang saksi. Tanpa adanya dua orang
saksi Pernikahan tidak sah. Persaksian dalam agama Islam diperlukan untuk
menunjukkan bagaimana besar dan penting arti Pernikahan dalam hidup manusia,
diantara suami istri atau sebagai suami atau sebagai istri, karena hal itu
169
Soemiyati, Op. Cit, hlm. 49.
100
mempunyai kaitan dengan soal anak, soal nafkah keluarga, harta pusaka dan
sebagainya.
Syarat Pernikahan merupakan suatu hal yang sangat penting, sebab suatu
Persetujuan dalam hal ini yaitu bahwa Pernikahan itu harus dilaksanakan
berdasarkan kehendak bebas calon mempelai pria atau calon mempelai wanita.
puluh satu) tahun harus mendapat izin kedua orang tua. Perlunya izin ini
pemeliharaan anak. Orang tua secara susah payah telah membesarkan anak-
anaknya, sehingga kebebasan yang ada pada anak untuk menentukan pilihan
calon suami atau istri jangan sampai menghilangkan fungsi tanggung jawab
orang tua.
3. Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia atau
ayat (2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang mampu menyatakan
kehendaknya.
4. Dalam hal kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak
mampu untuk menyatakan kehendaknya maka izin diperoleh dari wali, orang
yang memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan darah dalam garis
keturunan lurus ke atas selama mereka masih hidup dan dalam keadaan dapat
menyatakan kehendaknya.
5. Dalam hal ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang disebut dalam
ayat (2), (3) dan (4) pasal ini, atau salah seorang lebih diantara mereka tidak
orang tersebut dalam ayat (2), (3) dan (4) pasal ini.
6. Ketentuan tersebut ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal ini berlaku sepanjang
(sembilan belas) tahun bagi calon suami dan 16 (enam belas) tahun bagi calon
batas usia baik yang terdapat di dalam hukum adat ataupun hukum Islam sendiri
170
Bandingkan dengan Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Pernikahan Indonesia,
(Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing, 2002) hlm. 13-14.
102
pria dengan seorang wanita sebagai suami istri, harus dilakukan oleh mereka yang
sudah cukup matang baik dilihat dari segi biologis maupun psikologis. Hal ini
Pernikahan pada usia muda yang banyak mengakibatkan perceraian dan keturunan
dispensasi dari Pengadilan berdasarkan permintaan dari kedua orang tua kedua
harus memenuhi beberapa syarat tertentu baik yang menyangkut kedua belah
sendiri, yang sering disebut rukun Pernikahan. Dapat dipahami rukun Pernikahan
adalah hakekat dari Pernikahan itu sendiri, sehingga tanpa adanya salah satu
4. Pembatalan Pernikahan
171
Yahya Harahap, Op. Cit, hlm. 36
103
Pernikahan yang telah ada menjadi putus. Ini berarti bahwa Pernikahan
tersebut dianggap tidak ada bahkan tidak pernah ada, dan suami istri yang
dengan tegas :
bisa batal atau bisa tidak batal, bilamana menurut ketentuan agamanya
pengawasan baik dari pihak keluarga atau pejabat yang berwenang sehingga
adalah para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dari suami dan istri
172
Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Pernikahan Indonesia, (Jakarta: Indonesia Legal
Center Publishing, 2002) h. 25.
104
tersebut.
Dalam hukum Islam pembatalan Pernikahan dapat terjadi karena dua hal, yaitu :
a. Terdapat hal-hal yang membatalkan akad nikah yang dilaksanakan. Hal yang
22, 23, dan 24 yaitu larangan menikah dengan yang masih mahram, misalnya
antara mereka terdapat hubungan saudara sesusuan. Sejak diketahui hal itu
pandang sebagai anak sah suami istri yang bersangkutan. Pernikahan tersebut
dibatalkan karena tidak memenuhi syarat sahnya akad, yaitu adanya hubungan
dalam masa iddah talak laki-laki lain. Sejak diketahuinya hal itu, Pernikahan
mereka dibatalkan sebab tidak memenuhi syarat sahnya akad nikah. Hal lain
b. Terdapat hal baru yang dialami sesudah akad nikah terjadi dan hubungan
penipuan, yakni suami yang semula beragama non islam kemudian masuk
islam hanya untuk menikahi wanita islam (secara formalitas) dan setelah
menikahi orang non islam, misalnya suami istri pada waktu berlangsungnya
akad nikah beragama Islam tetapi setelah berumah tangga tiba-tiba suami
murtad, keluar dari agama Islam. Apabila telah diusahakan agar suami
nikah karena sudah mempunyai empat orang istri, sekalipun salah satu dari
c) Seseorang menikahi bekas istrinya yang dijatuhi tiga kali talak olehnya,
kecuali bila bekas istrinya tersebut pernah menikah dengan pria lain yang
kemudian bercerai lagi ba’da dukhul dari pria tersebut dan telah habis
masa iddahnya;
antara saudara, antara seorang dengan saudara orang tua dan antara
3. Berhubungan semenda, yaitu mertua, anak tiri, menantu, dan ibu dan
ayah tiri;
e) Istri adalah saudara kandung atau sebagai bibi atau kemanakan dari istri
dibatalkan adalah :
e. Perempuan yang dikawini ternyata masih dalam iddah dari suami yang
lain;
tidak berhak;
mengingat akibat yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut suami istri saja,
tetapi juga termasuk keturunan dan pembagian harta kekayaan hasil Pernikahan.
Agama yang mewilayahi tempat kediaman salah seorang dari suami istri
tersebut.173
dalam Pasal 23 dan Pasal 24, sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam diatur
a. Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dari suami atau istri;
d. Pejabat yang ditunjuk tersebut ayat (2) Pasal 16 Undang-Undang ini dan
Kompilasi Hukum Islam yang di atur di dalam Pasal 73, antara lain :
a. Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dan ke bawah dari
suami istri;
Undang-Undang;
Barang siapa yang karena Pernikahan tersebut masih terikat dengan salah satu dari
kedua belah pihak dan atas dasar masih adanya Pernikahan tersebut, dapat
ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 4 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974.
sifat-sifat akad itu sendiri, seperti sah, murni, batal, dan lain-lain. Pengaruh-
109
pengaruh ini akan berbeda karena perbedaan sifat, pengaruh akad yang sah
akad, segala syarat sah, dan segala syarat pelaksanaan, yakni kedua orang
calon suami dan wali nikah mendengar suara yang lain, istri merupakan
objek penerima pernikahan yang diakadkan, dihadiri dua orang saksi yang
orang yang berakad, berakal daari dua pihak bukan dari orang tua, harus
beberapa syarat tersebut, maka akad pernikahannya menjadi sah murni dan
pada izin orang yang mempunyai kekuasaan, seperti akad pernikahan anak
terhentinya akad fudhuli (dilakukan orang lain bukan wakil dan bukan
pengganti) atas izin orang yang diakadi, yakni suami atau istri. Menurut
174
Ibid.,hlm. 127.
110
menikahkan. Hukum akad bergantung pada izin dari wanita tersebut, jika
seperti mahar, nafkah, waris, iddah, dan lain-lain. Sedangkan jika belum
izin maka tidak halal mencampurinya dan tidak ada waris antara mereka
berdua. Hanya jika telanjur bercampur dan istri mengandung, nasab anak
tetap atas diri suami, wajib ber-iddah sebab dipisahkan karena wajib
batil adalah sesuatu yang tidak disyariatkan pokok dan sifatnya seperti
sesuatu yang kehilangan satu dari beberapa syarat seperti akad tanpa saksi
atau kawin atau yang lain dari beberapa lafal yang menjadi akad nikah dan
111
keduanya haram terhadap yang lain (mahram). Apabila cacat terjadi pada
rukun akad nikah disebut batil dan jika terjadi di luar rukun akad, disebut
dalam akad.
berdasarkan akad nikah fasid ini hukumnya maksiat. Bagi kedua suami
segi duniawi maupun ukhrawi. Ini merupakan salah satu tempat yang
satu dari dua perkara, yaitu mahar dan adakalanya hukuman. Hukuman di
112
sini sudah terhapus karena syubhat yang masih ada adalah mahar. Dalam
akad ini, mahar yang disebutkan tidak wajib dibayar penuh karena akad
fasid dikembalikan kepada nilai hakiki, yaitu mahar mitsil dalam masalah
ini, hanya jika mereka rela dengan yang sedikit maka tidak perlu ditambah.
Adapun hubungan seksual terbagi atas dua dua jenis hubungan, yaitu :
Pada prinsipnya dalam Islam ada dua tujuan pokok dari lembaga
dengan firmanya :
175
“Padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s.
berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari
padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan”.
176
“Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau
memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti : As aluka billah artinya
saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah”
113
harus disalurka melalui nikah. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan keluarga
sakinah, mawaddah dan warahmah. Nikah menurut istilah ialah hubungan seksual
tetapi arti majazi, atau arti hukum ialah akad (perjanjian) nikah yang menjadikan
halal hubungan seksual sebagai suami istri antara seorang pria dengan seorang
wanita. Menurut Imam Syafi’I, pengertian nikah adalah suatu akad yang
dengannya menjadi halal hubungan seksual antara pria dengan wanita sedangkan
menurut arti majazi artinya hubungan seksual. Mahmud Yunus mengartikan nikah
hubungan seksual, menurut beliau tidak ada nikah (Pernikahan) apabila tidak ada
antara laki-laki dan perempuan. hubungan seksual yang halal dalam pandangan
177
Mohd. Idris Ramulyo, Hukum Pernikahan Islam, Ed. Ke-2 (Jakarta: PT. Bumi
Aksara2002), hlm. 1-3
114
Islam adalah hubungan seks yang dilakukan oleh laki-laki dengan perempuan
melalui pernikahan.
pada waktu waktu tertentu seperti sedang haid, nifas dan melakukan hubungan
seksual kepada wanita lain selain istrinya yang sah. Larangan berhubungan
seksual ketika istri dalam keadaan haid atau nifas, Allah SWT. berfirman :
Islam adalah homoseksual, perbuatan ini disebut liwâth. Istilah tersebut timbul
karena perbuatan itu pertama kali dilakukan oleh umat nabi Luth yang hidup
sezaman dengan nabi Luth dalam Alquran, sebagaiman yang terdapat dalam
surah, Al-A’râf (7): 80-84, Al-Hijr (15): 59-77, Al-Anbiyâ (21): 74-75, Asy-
178
Ialah sesudah mandi. Adapula yang menafsirkan sesudah berhenti darah keluar. (QS.
Al-Baqarah:222).
115
Syu’arâ (26): 160-175, An-Naml (27): 54-58, Al-Ankabût (29): 28- 35, Ash-
TABEL TIGA
kepribadiannya.
Untuk memperjelas disertasi yang penulis buat, dengan ini penulis akam
memaparkan beberapa hasil penelitian dalam jurnal nasional yang ada kesamaan
denga judul yang penulis angkat. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
menurut buya Hamka (1908-1981) dalam kitab tafsir al-Azhar” belum pernah
dilakukan oleh peneliti, baik dari skripsi, tesis, maupun disertasi bahkan jurnal,
oleh karena itu layak dan pantas untuk diteliti dalam disertasi ini. Perbedaan yang
signifikan dalam disertasi yang peneliti buat ini adalah apa yang melatar belakangi
gender dari laki-laki ke perempuan dan apa metode beliau dalam menetapkan
hukum tersebut.
122
BAB III
daerah Negeri sungau batang yang konon sangat indah pemandangan alamnya,
pada hari ahad petang malam senin, tanggal 13 masuk 14 Muharram 1326 H
keluarga Ulama Dr. Haji Abdul Karim AmRullah. Bayi laki-laki itu diberi
nama “Abdul Malik”, nama itu diambil dari nama Dr. Haji Abdul Karim
bernama Abdu Malik juga. Abdul Malik bi Syekh Khathib ini pada zaman
umum. Beliau meninggal di Jakarta tanggal tanggal 21 Juni 1945, dua bulan
1
Mohammad Damami, Tasawuf Positif (Dalam Pemikiran Hamka ), (Yogyakarta: Fajar
Pustaka Baru, 2000), hlm. 28
2
Titiek W.S, Nama saya: Hamka, dalam Nasir tamara, dkk, Hamka dimata hati umat,
(Jakarta: Sinar Harapan, 1983), hlm. 51
123
Zakariya (w.1934)3 Ayah dari pihak ibu (kakek Hamka dari pihak ibu)
sebagai guru tari, nyanyian dan pencak silat. Di waktu masih kecil Hamka
Nama HAMKA melekat stelah ia,untuk pertama kalinya naik haji ke Mekah
pada tahn 1927.5 HAMKA (akronim pertama bagi orang indonesia), yaitu
Waktu kecilnya, Hamka lebih dekat dengan andung (nenek) dan engkunya
waktu itu sehingga hidupnya harus keluar dari desa kelahiran Hamka, seperti
ke kota padang. Menurut penuturan Hamka sendiri, dia merasa dekat dan
sayang kepada kakek dan neneknya dibandingkan terhadap ayah dan ibunya
sendiri. Dengan ayahnya, Hamka lebih banyak merasa takut dari pada sayang.
Ayahnya dirasakannya sebagai orang yang kurang mau mengerti jiwa dan
3
Samsul nizar, memperbincangkan dinamika inteletual dan pemikiran Hamka tentang
pendidikan islam, (jakarta: kencana, 2008), hlm. 17.
4
Titiek W.S, Nama saya: Hamka, dalam Nasir tamara, dkk, HAMKA dimata hati umat,
(Jakarta: Sinar Harapan, 1983), hlm. 51
5
Herry Muhammad dkk, Tokoh-tokoh islam yang berpengaruh pada abad 20, (Jakarta:
Gema Insani, 2006),hlm.60
6
Titik, op.cit hlm. 51
124
sendiri pada masa kecilnya tergolong anak yang tingkat kenakalannya cukup
Hamka berusia empat tahun (1912) dan mengalami puncaknya pada usia dua
dilakukan itu telah sesuai dengan anjuran ayahnya sendiri. Hal kedua, yakni hal
ibunya tercinta shafiyah. Kejadian ini sangat memukul batin Hamka kecil.
bertentangan gaya hidup dengan ayahnya dan juga disebabkan perceraian ayah
dengan ibunya, maka dia merasa tidak punya lagi apa yang seharusnya dapat
kian dirasakan makin renggang jauh. Mulailah dia menyisihkan diri, hidup sesuka
hatinya, bertualang kemana-mana, untuk menghibur diri dari duka atas tuduhan
pada dirinya sebagai anak yang “nakal”, “durjana” dan “tidak diharapkan menjadi
baik lagi”. Sekali-sekali saja dia pulang untuk menengok adiknya di rumah,
setelah itu dia pergi bertualang lagi, dia tidak ambil pusing apakah orang masih
berjalan selama setahun, yaitu dari usia 12 tahun sampai dengan usia 13 tahun,
atau sampai sekitar tahun 1921. Sisi positif dari perilaku Hamka kecil mulai dari
usia 12 tahun (1920) sampai dengan usia 15 tahun (1923) adalah sebagai berikut :
kepahlawaan atau artikel-artikel di surat kabar yang memuat kisah perjalanan dan
membaca ini, kesadaran muto didact Hamka kecil sampai dengan masa tuannya
menjadi sangat terdukung. Kebiasaan gemar membaca sejak kecil ini, sekalipun
senantiasa mendapat marah dari ayahnya (lantaran si Hamka kecil hanya suka
8
Ibid, h. 35
126
bukan kitab tata bahasa arab (nahwu) atau kitab derivasi kata Arab (saraf) dan
Hamka kecil sudah mulai menulis surat yang ditujukan kepada gadis. Barangkali,
inilah antara lain bekal pertama keberaniannya menulis, disamping bakat yang
dimiliki sebagai hasil warisan darah dari ayahnya (DR. Haji Abdul Karim
dan merekam dongeng, cerita sehari-hari yang sedang merebak (cerita tentang
terukur) atau kalau ada perayaan pelantikan para penghulu yang banyak
bahkan si Hamka kecil berani bertanya langsung kepada orang-orang tua yang
pandai mengucapkan “Pidato adat” itu kemudian dicatatnya dalam buku tulisnya.9
“keinginan ayahnya”, nampaknya Hamka kecil merasa “gagal”. Hal itu terbukti
pikiran” saja. Oleh karena itu dia ingin “mencari sesuatu” yang dapat
“lari”. Kemana dia ingin “lari” itu? Dia ingin berkelana ke sebuah (pulau yang
9
Ibid, hlm.36
127
sering dikenalnya lewat bacaannya, yaitu: Jawa. Dalam proses “pelarian itu”, dia
tidak tahu apa yang akan dapat diraihnya dalam perkenalannya itu dan yang pasti
adalah dia ingin lewat bengkulen (bengkulu), sebab di sana saudara persukuannya
perhitungannya, dia berjalan darat, bukan melalui kota-kota besar, melainkan juga
lebih panjang lagi berkeliling sumatera, terutama sumatera selatan (menurut peta
cacar, yang lain mengatakan ia terkena cacar karena akibat perjalanan penjangnya
lewat pelosok-pelosok, ia di Bengkulu jatuh sakit cacar ini. Dalam keadaan sakit
cacar (ditambah lagi sakit malaria) Ia mulai menyadari dan marasa rindu kepada
dan kasih sayang ayah dan ibunya. Pengalaman hidup yang paling mengesankan
dalam masa “pencarian” itu (lari dari rumah menuju pulau Jawa Bengkulu) adalah
pengalaman jatuh sakit keras tersebut. Setelah Ia sembuh dengan hadia campak
bekas luka di wajahnya, bahkan ditambah lagi rambut berguguran serta penuakit
kawan sepermainan Hamka kecil, kepulangan Hamka kecil kerumah kali ini
sudah sedikit mengubah cara hidupnya, Hamka kecil sekarang sudah agak serius,
pengalaman hidup yang paling pahit yang dialaminya, ditambah lagi dengan
10
Mohammad Daman, Tasawuf Positif (dalam pemikiran Hamka), (Yogyakarta : Fajar
Pustaka Baru, 2000), hlm. 37
128
mendapat keuntungan lain, yaitu mendapat sedikit kesadaran tentang tampang dan
B. Pendidikan Hamka
mengenal dunia secara lebih luas, baik hasil pemikiran klasik Arab ataupun
Barat. Karya para pemikir Barat ia dapat dari hasil terjemahan ke bahasa
Arab. Melalui bahasa juga Hamka kecil suka menulis dalam bentuk apa saja
11
Ibid, h. 37
12
Samsul Nizar, Memperbincangkan dinamika Intelektual dan pemikitan Hamka tentang
pendidikan Islam, (Jakarta :, 2007). Hlm.18
13
Herru Muhammad dkk, Tokoh-tokoh Islam yang berpegang pada ahab 20, (Jakarta :
Gema Insani, 2006), hlm. 60
129
Thawalib Jembatan Besi belum memiliki bangku, meja, kapur, dan papan tulis.
metode hafalan ada juga metode membaca dan menulis huruf Arab dan latin.
pelaksanaan pendidikan itu tidak diiringi dengan belajar menulis secara maksimal.
Banyak diantara teman-teman Hamka yang fasih membaca kitab, tetapi tidak bisa
menulis dengan baik. Hamka tidak merasa puas pendidikan dimasa itu, ia tetap
Islam yang didirikan oelh syekh Zainuddin Labay”.) di Padang Panjang. 14 Hamka
dan bangku tempat duduk siswa, menggunakan buku-buku di luar kitab standar,
serta menerima ilmu-ilmu umum seperti bahasa, matematika dan ilmu bumi.
cakrawala intelektual Hmaka tentang dunia luar. Bersama dengan Engku Dt.
nama pustakanya adalag Zinaro. Pada awalnya Hamka hanya diajak untuk
diizinkan untuk membaca buu-buku yang ada diperpustakaan itu. Berawal dari
Kemampuan bahsa Arab dan daya ingatan yang kuat dan gemar membaca
ilmuan nonmuslim, sikap kehati-hatian ini ia dilatar belakangi oleh dua pokok
14
Nur hamim, Manusia dan pendidikan elaborasi pemikiran Hamka, (Sidoarjo: Qisthos,
2009), hlm. 26
131
pikiran yaitu : Pertama pada bidang sejarah Hamka melihat adanya kesalahan data
dari fakta sesungguhnya. Kesalahan pada tulisan ini perlu dicurigai yang
pesan-pesan misionaris.
dilakukan Hamka adalah perlu adanya upaya untuk melakukan penulisan ulang
terhadap ilmu umum ia menerima karya-karya yang tulis oleh pemikiran Barat,
Hamka menyarankan agar umat Islam tetap bekerja sama dengan setiap pemeluk
antar agama dan mengambil hal-hal yang bersifat positif bagi dinamika umat
Islam.15
Di usia yang sangat muda yaitu pada usia 16 tahun (pada tahun 1924)
pulau jawa16
Jawa berniat mengunjungi kakak iparnya yaitu AR St. Mansur dan kakaknya
kesana karena khawatir dengan pengaruh paham komunis yang mulai berkembang
15
Samsu Nizar, Memperbincangkan Dinamika Intelektual Dan Pemikiran Hamka
Tenntang Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana, 3008), hlm. 21
16
Herry Muhammad dkk, Tokoh-tokoh islam yang berpengaruh pada abad 20, (Jakarta:
Gema Insani, 2006), hlm.61
132
pada saat itu. Keinginan Hamka untuk menambah ilmu pengatahuan dan ayahnya
untuk berangkat.17
sekampung satu-satunya yang berada di kota Yogyakarta itu yaitu bernama Marah
Intan.
kearah barat, sebuah kampong tempat kelahiran dan sekaligus wilayah awal
dangan Adik ayahnya Ja’far Amrullah, yang kebetulan juga sedang belajar agama.
Hamka muda merasa heran, kenapa pamannya itu harus belajar agama lagi di
Yogyakarta, apalagi hanya dalam tempo dua bulan saja. Bukankah semula
pamannya itu telah cukup belajar agama di sumatera?. Lebih heran lagi, pamanya
guru yang berkedudukan juga sebagao tokoh pergerakan, disinilah teka-tiki diatas
17
Samsul nizar, Memperbincangkan dinamika intelektual dan pemikiran Hamka tentang
pendidikan islam. hlm. 22
18
Mohammad damami, Tasawuf Positif (dalam pemikiran Hamka), (Yogyakarta: Fajar Pustaka
Baru, 2000), hlm. 41
133
b. Berguru kepada Haji Fakhruddin tentang “Agama Islam” dalam tafsir modern
dan
yang mendirikan gerak “Wedi Kaskoyo” dan juga sebagai aktivis sarekat
Islam di Yogyakarta
pamanya di atas. Menjadi sadarlah dia dalam belajr agama ini yaitu : 1) Lebih
banyak bersikap “ 1) Hamka lebih banyak bersikap “membaca dan menghafal dari
pada “menelaah dan memahami” pelajaran agama, 2) lebih banyak hanya sekedar
menambah khazanah ilmu agama secara pasif dari pad menangkap hakikat dan
pada masalah mikro agama dari pada mengembangkan masalah pesan makro
agama.19
juga ikut menghadiri rapat pertama pendiarian Jong Islamieten Bond untuk
cabang Yogyakarta.
19
Ibid, hlm. 42
134
kira-kira selama enam bulan, kesadaran Hamka berjuang untuk agama dan bangsa
sudah bangkit. Kesadaran ini dipupupk dan diarahkan secara arif oleh kakak
iparnya dengan penuh kesabaran. Proses belajar kepada kakak iparnya di dilalui
inti-inti ilmu kepada orang atau murid khusus, yaitu orang atau murid yang sedang
intelektual. Menurut Hmaka (setelah tua) ada dua orang guru yang di hormati dan
Kedua : Haji A.R Sultan Mansur, kakak iparnya (ketua pimpinan pusat
Pada pertengahan tahun 1925 (Juni 1925) Hamka muda pulang kembali ke
20
Mohammad Damami, Tasawuf Positif (Dalam Pemikiran Hamka), (Yogyakarta : Fajar Pustaka
Baru, 2000), hlm. 45
135
padang panjang, hasil dari kursus itu kemudian diedit oleh Hamka Muda lalu
dicetak menjadi buku dengan diberi judul Khatibul Ummah dan inilah
pengalaman yang cukup berhasil dalam karang mengarang. Dari sini mulai
berjalan, Hamka muda mulai merada tidal mendapat respon yang positif, mulai
mencemooh, membeci karena iri hati dalam kepandaian berpidato sampai dengan
ayahnya sendiri seringkali mencap Cuma pandai mengahafal syair dan bercerita
saja seperti burung beo. Karena merasa tersinggung, pantang dikata-katai dan
marah, dibalik itu gejora jiwanya juga sukar dibendungnya. Termasuk termasuk
tekad “ ingin membuktikan dirinya bahwa tidak seperti dugaan orang yang banyak
dan ayahnya bahwa dirinya seolah-olah tidak mempunyai harga diri”. Berawal
dari sini titik puncaknya ingin pergi ke Mekah untuk berkelana dan belajar agama
disana.
Keinginan pergi ke Mekah ini Hamka bertekat pada dirinya dengan cara 1)
Tanpa diketahui oleh masyarakat dan ayahnya (setiba di Mekkah baru dikabari
melalui telegram), 2) Tanpa minta uang dan biaya hidup kepada ayahnya (tiket
dan biaya hidup diperoleh dari kawan-kawanya dan orang sekampung ayang
21
Samsul Nizar, Memperbincang Dinamika Imtelektual dan Pemikiran Hamka Tentang
Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana 2008), hlm. 29
136
dan sorban sebagai tanda layak disebut ulama dan sekaligus sebagai Revanche
rasa semangat dan rasa ingin menebus kekalahan (revanche). Dengan gaung tiga
perasaan itulah Hamka muda berangkat, pergi tiba dan hidup di, kota Mekah.
Hamka muda berangkat ke Mekah pada bulan Februari 1927.22 Di Mekah kira-
kira 5 atau 6 bulan saja. Berada di mekah Hamka dalam masa relative singkat.
Hamaka muda mulai sadar sekali pada akhirnya ia harus kembali ke masyarakat
besar di tanah air dank an menghadapi kewajiban hidup yang lebih berat.
tidak sempat belajar agama secara intensif dengan guru-guru disana yaitu :
hayatnya)
22
Mohammad damami, Tasawuf Positif (dalam pemikiran Hamka), (Yogyakata: Fajar
Pustaka Baru, 2000), hlm. 47
23
Mohammad Damani, Tasawuf Positif (dalam pemikiran Hamka),hlm. 47
24
Samsul Nizar, Memperbincang dinamika intelektuak dan pemikiran Hamka tentang
oendidikan islam, hlm. 29
137
termasuk di Medan tahun 1936. Di medan inilah peran Hamka sebagai intelektual
ulama dan ulama intelektual mulai terbentuk.hal tersebut bisa kita jumpai dari
Rusyidi Hamka, salah seorang putranya. “Bagi Buya, Medan adalah sebuah kota
agama, falsafah, tasawuf, dan lain-lain. di sini pula ia memperoleh sukses sebagai
meninggalkan kota ini menjadi salah satu pupuk yang menumbuhkan pribadinya
di belakang hari”.25
Endah Sutan (anak mamaknya) pada tanggal 5 April 1929, pernikahannya dengan
Siti Raham berjalan harmonis dan bahagia. Dari pernikahannya dengan Siti
Raham, Hamka dikarunia 11 orang anak. Mereka antara lain : Hisyam (meninggal
usia 5 tahun), Zaky, Rasydi, Fakhri, AzizH, Irfan, ‘Aliyah, Fatchiyah, Hilmi, Afif
dan Syakib.26 1 tahun 8 Bulan setelah istri pertama meninggal pada tanggal 19
Agustus 1973 ia menikah lagi dengan Hajah Siti Khadijah dari Cirebon Jawa
25
Herry Muhammad dkk, Tokoh-tokoh islam yang berpengaruh pada abad 20, (Jakarta:
Gema Insani, 2006), hlm.62
26
Sansul Nizar, hlm. 29
27
Titik W.s, hlm. 52
138
keturunan karena faktor usia.28pada waktu Hamka telah menikah, Hamka juga
Padang Panjang juga. Waktu itu tahun 1930. Ditengah-tengah kesibukannya itu,
kitab Arab terutama yang berisi sejarah Islam. Ia memang betul mengutamakan
C. KARIR HAMKA
sebagai berikut :
pada umumnya.
28
Samsul Nizar, hlm. 29
29
Mohammad Damani, hlm, 52
30
http://amir14.wordpress.com/tasawuf-hamka/ 24-02-2010
139
partai Masyumi dan menjadi pemidato utama dalam Pilihan Raya Umum
(1955).
i. Menjabat anggota Syu Sangi Kai atau Dewan Perwakilan Rakyat pada
Jakarta pada tahun 1957 hingga tahun 1958, di lantik menjadi Rektor
pelopor sistim pendidikan Islam modern yang punya cabang di berbagai kota
runtuh dan orde baru lahir, tahun 1967. Tapi selama dipenjara itu, Hamka
n. Ketua MUI (1975-1981), Buya Hamka, dipilih secara aklamasi dan tidak ada
calon lain yang diajukan untuk menjabat sebagai ketua umum dewan
pimpinan MUI. Ia dipilih dalam suatu musyawarah, baik oleh ulama maupun
141
berseberangan prinsip dengan pemerintah yang ada. Hal ini terjadi ketika
berupaya mengugah dinamika umat dan mujaddid yang unik. Meskipun hanya
yang memilik
pendidikan Islam yang ia perkenalkan melalui Masjid al-Azhar yang ia kelola atas
permintaan pihak yayasan melalui Gahazali Syahlan dan Abdullah Salim. Hamka
menjadikan Masjid al-Azhar bukan hanya sebagai institusi keagamaan, tetapi juga
sebagai lembaga sosial, yaitu: (1). Lembaga pendidikan (Mulai TK Islam sampai
perguruan Tinggi Islam), (2). Badan pemuda, secara berkala, badan ini
kesenian (3). Badan Kesehatan. Badan ini menyelenggarakan dua kegiatan, yaitu;
poliklinik gigi dan poliklinik umum yang melayani pengobatan untuk para siswa,
31
Hamka, Hamka di Mata Hati Umat, (Jakarta: Sinar Harapan, 1984), hlm. 55
142
jemaah masjid, maupun masyarakat umum. (4). Akademi, Kursus, dan Bimbingan
Arab, Kursus Agama Islam, membaca Al-Qur’an, manasik haji, dan pendidikan
kader muballigh.32
tapi juga seorang pemikir pendidikan yang pemikirannya masih relevan dan baik
Tengah, dan Malaysia, bahkan Tun Abdul Razak, Perdana Menteri Malaysia,
pernah mengatakan bahwa Hamka bukan hanya milik bangsa Indonesia, tetapi
mufassir salah satu karyanya adalah tafsir al-Azhar yang menjadi karya
materi yang di sampaikan dalam acara kuliah subuh yang diberikan oleh Hamka
di masjid Agung al-Azhar Kebayoran, Jakarta sejal tahun 1959. Ketika iti masjid
tersebut belum dinamakan masjid al-Azhar. dalam waktu yang sama bulan Juli
1959 Hamka bersama KH. Fakih Usman HM, Yusuf Ahmad (Mentri Agama
dalam cabinet Wilopo 1952, wafat tahun 1968 ketika menjabat ketua
32
Samsul Nizar, op. cit., hlm. 102
33
Abdurrahman Wahid, “Benarkah Buya Hamka Seorang Besar?”, dalam Hamka, Hamka
Di Mata Hati Umat, op.cit., hlm. 41-43
34
Ensiklopedi Islam, 77
143
Sejak muda Hamka lebih condong untuk memperdalam ilmu agama Islam,
mempelajari ilmu tasawuf. Hal ini dapat dilihat dengan terbitnya buku berjudul
Tasauf Modern, yang terbit pertama tahun 1939 (sampai sekarang buku tersebut
telah berpuluh kali dicetak ulang, dan cetakan terakhir tahun 2000). Selain buku
Agama yang waktu itu dipimpin oleh KH. Abdul Wahab Hasyim. Disamping
kunjungan ke berbagai negara yang ada di Timur Tengah. Pada tahun 1952 ia juga
kepada Hamka.
Pada tahun 1974, Hamka juga mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa
puncaknya, dia menjadi tinggi agama yang terpilih oleh menteri Agama Indonesia
(1951-1960)
Pertama, tidak gelisah. Tenang, tidak ragu, pandai menahan tubuh dan
dilatih untuk tidak tergesa-gesa, karena pengaruh suka dan duka, sayang
dan benci. Adapun takut dan segan sangat besar pengaruhnya serta
angan-angan yang tidak berujung dan khayal yang tidak berkeputusan juga
menerima hidup bukan berarti menyerah tanpa usaha. Artinya ikhlas, rela
35
Nur hamim, Manusia Dan Pendidikan Elaborasi Pemikiran Hamka, hlm. 30
36
Hamka, Pribadi Hebat, (Jakarta: Gema Insani, 2015), Cet. Kedua, hlm. 110.
145
keikhlasan dalam hidap tidak ada, keberanianpun akan hilang dan sirna.
Tidak berani membantah yang salah dan menegur yang tidak adil. Jika
Sebab anggota masyarakat telah mundur dalam medan hidup. Rela yang
timbul karena lemas dan malas. Untuk mencapai kemajuan harus menuntut
yang lebih sempurna, jiwa harus dinamis, bergerak terus, jangan statis dan
kecil asalkan berjiwa besar. Rugi harta benda belumlah dapat disebut rugi,
karena harta dapat dicari. Rugi keberanian samalah artinya dengan separoh
kerugian, jika rugi kehormatan jatuh martabat dan gengsi, itulah kerugian
sebanarnya.
Ketiga, bermuka jernih. Muka yang kusut adalah tanda bahwa yang di
dalam pun kusut. Orang yang buruk sekalipun menjadi bagus jika bermuka
jemu walaupun pada dasarnya muka itu cantik. Orang yang bermuka kusut
berarti mengurung diri sendiri dan memutuskan ikatan dengan orang lain.37
akan tetapi dalam pengalaman agama Hamka tidak kaku, khususnya dalam
masalah khilafiyah. Ketika beliau sholat di Masjid yang memakai qunut pada
37
“Ada orang yang sederhana kehidupannya tetapi tamunya banyak. Orang senang
mengunjungi rumahnya padahal ia bukan orang yang mampu. Tak lain hanya kejernihan muka
suami dan isteri. Dengan muka jernih dia mendapat banyak sahabat, sesekali pernah jua
mengeluh karena kesukaran hidupnya menyebabkan tak dapat menjamu para tamunya dengan
sebaik-baiknya. Berkatalah sang isteri “ kanda, supaya kita terhindar dari kesulitan ini lebih
baik kita mengubah sikap. Mengerutkan mukakepada setiap orang yang datang, tentu mereka
tidak akan kemari lagi”. Suami menjawab “ dan sejak waktu itu tidaklah berarti lagi kita”.
Setelah itu muka mereka jernih kembali sebab jiwa mereka jernih pula, karena tidak kehilangan
akal sebab tidak membiarkan jiwa kusut”. Hamka, Pribadi Hebat.,hlm. 111.
146
sholat subuh, maka beliau memakai qunut dalam sholatnya, ketika beliau ke
mesjid yang tidak menggunakan qunut pada sholat subuh maka beliau tidak
memakai qunut. Begitu juga pada niat sholat beliau melafazkan, begitu juga
pada niat sholat beliau melafazkan, begitu juga ketika berada pada jamaah yang
masyarakat Hamka tidak punya pendirian. Tetapi kritikan itu tidak benar
Hamka memiliki pemikiran yang sederhana dan tidak fanatik terhadap sesuatu
yang bukan prinsip. Menjadikan Hamka sebagai seseorang yang berfikiran dan
berpandangan luas dan memiliki kemampuan ilmu yang tinggi yang perlu
dihargai dan dihormati. Perlu dijadikan contoh dan pedoman oleh ulama
belah. 38
mengamalkan tasawuf sebagai jalan untuk mendekatkan diri pada Allah swt.
akal yang dimiliki, ada tingkatnya, tergantung pada derajat akal yang dimiliki
38
Hamka, Manhaj Akidah Menurut Hamka.,hlm. 63, 65.
147
oleh setiap orang. Orang yang paling maksimal menggunakan akalnya adalah
orang yang paling bahagia, karena akal yang dapat meembedakan yang baik
dan yang buruk. Tokoh yang tabah menjalani kegetiran hidupnya dengan
hormat kepada orang tua, menghargai adat istiadat semua teramu indah di
mempertajam akal. Jika akal semakin sempurna, indah dan murni maka
sempurna pula kebahagiaan yang diperoleh. Puncak tertinggi dalam akal ialah
Capaian ini paling sempurna dan paling bersih. Tahap inilah yang dimaksud
akal bermakna penyucian hati karena akal tidak akan dapat menuju
dan jiwa beragama. Kedua, mengendalikan hawa nafsu. Ketiga, ikhlas dalam
39
Mahmudah Fithriyah, Pemikiran Hamka dalam Tasawuf Modern dan
Implemantasinya dalam Novel : Di Bawah lIndungan Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van
Der Wijck. Procedding Of The International ConfrenceOn Islam Development an Social
Harmony In Southeast Asia, 2017.
148
cinta, dengan cinta alam diciptakan. Tiap awal surah dari Alqur‟an dimulai
lagi Maha penyayang). Itulah rahasia cinta di alam ini. Munculnya perasaan
halus ialah karena cinta segala seni yang tinggi, syair, musik, lukisan
membuktikan adanya yang rahman dan yang rahim. Sumber segala cinta alam
rasa cinta pada diri sendiri, dalam terharu yang bersangatan, lantaran terpesona
baik ada dua sebab yaitu: Pertama, halangan, halangan tersebab sakit, lapar,
miskin dan seumpamanya. Kedua, kelalaian (takhsir), ada empat sebab yaitu :
1) lantaran tidak dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil, atau
tidak bisa membedakan mana yan baik dan mana yang uruk. 2) sudah tahu,
tetapi tidak biasa melakukan dan mengerjakan yang baik, dan dirasa
mengerjakan yang jahat itu baik juga. 3) telah disangka bahwa yang jahat itu
baik juga dan yang baik itu jahat. Karena telah terdidik dari kecil dalam
perasaan yang demikian. 4) dalam kejahilan dan rusak dalam didikan, hatinya
busuk pula.41
40
“Cinta itulah yang betanggung jawab atas pertumbuhan (evolusi) alam dari tingkat
yang rendah ketingkat yang lebih tinggi. Cintalah menurut Rumi yang memberi kesatuan pada
partikel-partikel materi, cinta jua yang membuat tumbuh-tumbuhan berkembang dan yang
menyebabkan hewan bergerak dan berkembang biak”. Lihat, Jornal Teologi, Volume 25.
Nomor 2 Juli-Desember 2014. Muhammad Yusuf, Pintu-pintu Menuju Tuhan Telaah
Pemikiran Hamka. IAIN Purwokwrto. Kalimantan Tengah.
41
Abd. Haris, Etika Hamka Konstruksi Etika Berbasis Rasional Religius, Cet.
Pertama, (Surabaya: LkiS, 2010), hlm. 119
149
wartawan, editor, dan penerbit. Pada tahun 1920-an Hamka pernah menjadi
wartawan dalam beberapa surat kabar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam,
Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928 ia juga pernah
Islam.42 Dalam dunia sastra Indonesia, Hamka terkenal sebagai pujangga baru
E. Karya-karya Hamka
tentang seorang anak muda yang taat beribadah, pemuda itu banyak
mekkah selama 6 bulan pada tahun 1927, pahit getirnya dilaluinya disana.
42
Hannun Rusdianto, Makna Riya’ dalam al-Qur’an: studi Komparatif Atas Tafsir al-
Azhar Karya Buya Hamka dan Tafsir al-Qur’an al-Adzim Karya Ibnu Katsir, (Skripsi Jurusan
ushuluddin: IAIN Surakarta, 2012), hlm. 17.
150
b. Tenggelamnya kapal Van Der wijck (1938), buku roman ini berisikan
balik ufuk pantai Makassar, dari kejadian ini Hamka terinspirasi tatkala ia
Makassar. Terjadi pada tahun 1934, buku itu dikarang pada tahun 1938.43
yang merantau untuk mencari ilmu pengetahuan. Cerita roman ini menurut
pendek yang semula dimuat dalam pedoman Masyarakat. Pada buku ini
kurang perhitungan.
b. Agama dan Perempuan (1939), adalah buku yang membela kaum ibu dari
terhadap wanita.
43
Mohammad Damani, hlm. 66
151
karyanya yang monumental. Buku ini mulai ditulis pada tahun 1962.
menjadi tahanan antara tahun 1964-1967. Buku ini pertama sekali dicetak
pada tahun 1979. Karyanya ini telah mengalami beberapa kali cetak ulang.
Singapur.
e. Studi Islam (1982), buku ini merupakan karyanya yang secara khusus
meliputi; syari’at islam, studi islam (aqidah, syari’ah dan ibadah), dan
44
Samsul Nizar, hlm. 56
152
g. Tasawuf Modern. Buku ini pertama kali diterbitkan di Medan pada tahun
1939 dan sampai tahun 1987 sedikitnya telah mengalami 16 kali cetak
bahagian dan utama, kesehatan jiwa dan badan, harta benda dan bahagia,
dan Islam sebagai pembentuk hidup. Serta di dalam buku Hamka juga
i. Ayahku (1950), Riwayat Hidup Dr. Haji Abdul Karim Amarullah dan
l.
45
Hamak, falsafah hidup, (Jakarta : Pustaka Panjimas, 1940), hlm. 1
46
Ibid, h. 53
153
yang mulia, sebab budi menjadi rusak, penyakit budi, budi orang yang
dan politik, Al-Qur’an untuk zaman modern, dan tulisan ini ditutup
agama, dari sudut mana mencari Tuhan, rukun iman (percaya kepada
Allah, hal yang ghaib, kitab-kitab, para rasul hari akhirat, serta takdir,
47
Ibid, h. 50
154
Berbagai corak dan latar belakang dari murid-murid dan anggota jamaah
pertimbangan Hamka dalam berfikir dan berkarya sehingga tercipta Tafsfr Al-
Azhar. Diantaranya mahasiswa yang tengah tekun dan terdidik dalam keluarga
laksamana dan ada pula anak buah mereka yang masih berpangkat letnan,
saudagar perantara, pelayan dan tukang kebun, pegawai negeri, beserta isteri-
oleh Hamka. Pelajaran tafsir yang diselenggarakan setelah shalat Subuh di Masjid
Sejak tahun 1959 ketika itu mesjid ini belum bernama al-azhar, pada waktu yang
sama Hamka bersama KH Fakih Usman dan H.M Yusuf Ahmad, menerbitkan
suasana politik yang mulai digambarkan terdahulu mulai muncul. Agistasi pihak
48
“Saat-saat menyusun tafsir ini, wajah-wajah mereka itulah yang terbayang, sehingga
penafsirannya tidak terlalu tinggi mendalam sehingga dapat dipahami secara umum, tidak hanya
semata-mata bisa dipahami.oleh sesama ulama saja, akan tetapi juga tidak terlalu rendah,
sehingga menjemukan. Dengan pendekatan seperti ini Tafsir Al-Azhar rnudah dipahami dari
berbagai kalangan masyarakat yang tidak bisa berbahasa Arab sekalipun”. Yunus, Hamka
Sebagai Pengarang Roman, hlm. 42.
155
kondisi tersebut. Mesjid ini dituduh menjadi sarang “Neo Masyumi” dan
“Hamkaisme”.49
betul akibat apa yang akan diterima Panji Masyarakat bila memuat artikel
Kita“ harus dimuat. Dengan demikian izin Panji Masyarakat dicabut. Caci maki
dan fitnah kaum komunis terhadap kegiatan Hamka di Mesji al-Azhar bertambah
menigkat caci maki dan fitnah kaum komunis terhadap kegiatan Hamka di Mesji
formal majalah Gema Islam dipimpin Jenderal Sudirman dan Kolonel Muchlas
Rowi tetapi pimpinan aktifnya adalah Hamka. Ceramah Hamka setelah sholat
subuh di mesjid al-Azhar yang mengupas tafsir al-Azhar secara teratur dalam
Atas dasar usul dari seorang pegawai tata usaha majalah Gema Islam
waktu itu, yaitu saudara Haji Yusuf Ahmad, maka seluruh pelajaran tafsir yang
Islam. Atas inisiatif ini Hamka kemudian memberikan nama pelajarannya dengan
49
M.Yunan Yusuf, Corak Pemikiran Kalam Tafsr Al-Azhar : Sebuah Telaah Atas
Pemeikiran Hamka Dalam Teologi Islam. (Jakarta : Panjimas, 1990), Cet. Pertama, hlm 55
156
menyampaikan materi tafsirnya yaitu Masjid Agung Al Azhar, yaitu masjid yang
penguasa orde lama lalu dijebloskan ke dalam tahanan. Sebagai tahanan politik,
bawah pimpinan Soekarno, lantas kekuatan PKI pun telah tumpas. Hamka
kurang dua tahun dengan tahanan rumah dua bulan dan tahanan kota dua bulan.
tahanan sebelumnya.
157
diterbitkan pula juz 30 dan juz 15 sampai dengan juz 29 oleh pustaka Islam
Surabaya. Dan akhirnya juz 5 sampai juz 14 diterbitkan oleh Yayasan Nurul
Islam Jakarta.50
(Hamka) merupakan salah satu kitab tafsir berbahasa Indonesia, paling laris
sarat dengan makna. Bagi mereka yang pernah membacanya, pasti akan
mengetahui betapa luasnya dan dalamnya ilmu yang dimiliki oleh penafsir.
tetapi juga menguasai hazanah ilmu-ilmu sastra dan juga ilmu pengetahuan
Malaysia. Tafsir Hamka yang merupakan karya yang masih bisa dinikmati
hingga masa kini dan berharap agar menjadi sumbangan bagi khazanah ilmu
50
M. Yunan Yususf, Corak Pemikiran Kalam Dalam tafsir Al-Azhar, hlm. 56-57.
158
aman, damai dan modern di bawah lindungan Allah SWT. Tafsir ditulis
membawa corak pandang hidup penafsir, haluan dan mazhabnya. Dalam tafsir
ini Hamka meurujuk pada mazhab salaf, yaitu mazhab Rasulullah saw. para
sahabat dan ulama yang mengikuti jejak beliau tentang aqidah dan ibadah.
pertikaian mazhab tidaklah dibawakan dalam tafsir ini, dan penulis tidaklah
maksud ayat, menguraikan makna dari lafazh bahasa Arab ke dalam bahasa
bukanlah seorang ahli atom. Kalau syarat hendak dipenuhi tentu tafsir ini tidak
minat angkatan muda Islam di tanah air Indonesia dan di daerah-daerah yang
51
Hamka, Tafsiral-Azhar Jilid I, (Jakarta: Gema Insasni, 2015), hlm ix 53 Ibid, hlm . 34-
35.
159
rangsangan dan tantangan dari luar dan dalam. Semangat mereka pada agama
telah tumbuh tetapi “rumah “ telah kelihatan, jalan ke sana tidak tahu. Untuk
Kedua kelompok peminat Islam yang disebut dengan mubaligh atau ahli
dakwah, dikelompok ini ada yang banyak mengetahui ilmu bahasa Arab dan
ada juga sedikit mengetahui ilmu bahasa Arab itu, mubaligh menghadapi
bangsa yang sudah mulai cerdas dengan habisnya buta huruf. Keterangan-
keterangan yang didasarkan pada agama, padahal tidak masuk akal, sudah
Alquran langsung, akan terlepas dari dahaga jiwa. Maka tafsir ini adalah
ulama dikenal juga dalam haluan pengarang. Seperti tafsir ar-Razi dikenal
pembelaannya pada mazhab yang dianutnya yaitu Mu’tazilah. Dan kalau dibaca
tafsir yang dikarang di akhir abad tiga belas Hijriyah (abad sembilan belas
pada mazhab yang dianutnya yaitu mazhab Hanafi dan dikritiknya dengan halus
52
Al-qur’an mengandung segala macam ilmu ; ilmu tauhid, akhlak, tasawuf, fiqih,
sejarah, dan ilmu dengan segala cabangnya. Setiap Vak ilmu itu bermacam-macam. Lihat.
Hamka, Tafsir al-Azhar Jilid I, hlm.4.
53
Jika ada orang yang berminat menyelidiki kandungan ayat lebih mendalam, di
tambahdengan penyelidikan dalam kitab-kitab karangan sarjana yang adadi luar tafsir sehingga
kitab tafsir ini sebagai penolongnya untuk memahamkan lebih dalam maksud ayat.Ibid, hlm. 4-
5.
160
atau keras mazhab yang ditinggalkannya, yaitu mazhab Syafi’i.54 Tafsir al-
Azhar merupakan mahakarya Buya Hamka, ditulis oleh ulama Melayu dengan
gaya bahasa khas dan mudah dicerna. Diantara ratusan judul buku mengenai
melegenda hari ini, bisa dibilang tafsir al-Azhar adalah karya Hamka paling
tasawuf, terutama tasawuf amali dan pengikut ajaran tarekat yang cukup serius.
nafs), dari sisi globalnya. Ia bukan tentang suatu arahan khusus untuk
mendekatkan diri seraya menyucikan diri yang tak bisa dirubah sebagaimana yang
Tasawuf tidak lepas dari konteks zaman. Sehingga, tasawuf juga memiliki
nilai rasional yang filosofis pula. Hamka melihat bahwa tasawuf juga mengalami
54
55
Hamka, Tafsir al-Azhar Jilid I, hlm. 4.
Hamka. Dari Lembah Cita-cita, (Jakarta : Gema Insani, 2016), Cet Pertama, hlm 101
161
Dengan menyadari hal ini, Hamka melihat konteks zaman yang terjadi di
kita sudah mulai merasa gerah dengan penjajahan yang terus terjadi. Dahaga
yang layak. Selama ini, masyarakat terjebak dalam derita penjajahan. Masyarakat
sampai hampir lupa dengan rasanya kebahagiaan. Mereka ingin mengingat dan
orang yang keliru mengartikan tasawuf. Diantara mereka, ada yang merasa
berhasil menyucikan diri, menyendiri, dan menjauhkan diri dari dunia. Justru, ini
karyanya itu dapat melihat garis besar pemikiran Hamka, corak, dan
Dari siapakah kita ada? Untuk apa kita ada? Bagaimana kita keberadaan
kita? Dia menjawab semua itu dalam satu kata kunci: Bahagia.
Buku ini juga tak hanya merefleksikan konteks zaman penulis. Buku
ini adalah karya dalam ungkapan Muhammad Iqbal dapat dipahami dengan
162
mata masa depan. Kita masih bisa mengambil pemikirannya sesuai dengan
yang telah banyak menyerap nilai budaya dan pengetahuan sekuler atau
keagamaan.
menentu.
bidang sastra. Sesekali dia menulis dengan gaya prosa, diantaranya ada
kisah tentang nabi, tokoh pemikir, dan juga hikayat. Jadi, karya ini dibuat
supaya tidak kering. Berikut salah satu kutipan pendeknya; Jika pandai
56
Hamka, Tasawuf Modern, Jaya Murni: Jakarta. 1939, hlm 40
163
ruhani.
macam pandangan.
Pertama, sumber kebahagiaan adalah jiwa (nafs) yaitu pandangan yang didukung
oleh ahli tasawuf. Manusia memiliki kekuatan di dalam jiwanya untuk meraih
Kedua, sumber kebahagiaan itu tak hanya bersifat ruhani, tapi juga jasmani.
pada pandangan yang terakhir ini. Bahagia di dunia tidak niscaya di akhirat
menjadi sengsara. Sebagaimana dalam ayat dan doa yang sering dipanjatkan; Ya
dunia sampai akhirnya sampai juga di akhirat dalam keadaan membawa kebaikan
yang banyak. Menjaga kebaikan dan kesehatan badan beserta seluruh aspek materi
material. Namun, ia tidak musti dijauhkan karena akan merusak aspek ruhani.
dengan harta, bisa tetap bertahan hidup sehingga perbaikan jiwa bisa terus
dilakukan. Banyak orang berpikiran bahwa kaya itu yang banyak hartanya.
Sesungguhnya, hati yang tentram dan pikiran yang hening memberi bekas yang
Sering kali orang keliru memaknai qana’ah dengan malah menjauhi keduniaan
sama sekali, dan menerima apa adanya yang dimiliki. Qana’ah adalah mencukupi
diri dengan hal yang sudah cukup diperlukan bagi dirinya. Sebagaimana kata
Rasul saw: Qana’ah adalah harta yang tak akan hilang dan yang tidak akan
lenyap.
Dapat disadari bahwa kesehatan badan itu penting sekali terutama yaitu
kesehatan jiwa. Tidak lah rumit untuk merawat jiwa, karena tidak akan banyak
yang kita butuhkan. Hamka mengaitkan kembali kesehatan jiwa dengan kekayaan
yang hakiki. Kekayaan yang sebenarnya bukanlah dari kuantitas secara material.
Orang yang paling kaya ialah yang paling sedikit keperluannya, dan orang yang
57
Hamka, Tasawuf Modern, (Jakarta : Jaya Murni, 1939), hlm 181
165
Ketika kebutuhan di luar jiwa sudah tercukupi, maka itu sudah baik untuk
stamina jiwa. Ini lah kaitannya kesehatan badan dengan kesehatan jiwa. Tapi
masih ada orang merasa banyak sekali kebutuhan badan dan materialnya, sehingga
dia butuh mengkayakan dirinya secara material. Padahal, justru semakin banyak
keperluannya dia semakin miskin jiwanya. Cari lah yang dari luar (yang
sebetulnya bukan milik seseorang), untuk menjaga kesehatan jiwa. Harus disadari
bahwa segala yang di alam ini hanyalah milik Allah, manusia hanya bersifat
meminjam. Yang akan dibawa sebagai milik manusia hanyalah diri manusia itu
Dalam rangka menjaga kesehatan jiwa, ada empat hal yang harus
‘adalah (adil). Saat jiwa sedang sakit, maka itu artinya salah satu diantara keempat
hal tersebut sedang bermasalah. Pertama, bisa jadi amarah sedang tidak terkendali,
kendalikanlah. Atau yang kedua, mungkin memiliki rasa takut yang berlebihan.
Takut yang berlebihan adalah takut yang membuat seseorang malah putus asa,
Bisa jadi takut terhadap apa yang dihadapi dalam kehidupan, bisa juga
merupakan hal yang pasti adanya, sudah menjadi tabi’at. Apabila ditakuti
58
ibid, hal 140
166
keduanya, maka percuma saja berdiam diri dalam ketakutan karena tidak akan
merubah apapun.
manusia bisa menghadapinya. Ada juga orang yang masih merasa takut meskipun
pencapaian mereka yang tak ada habisnya. Jadinya, berujung pada kenihilan
“Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu,
siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun”. QS.al-Mulk (67):1-2
Manusia harus segera mengobati penyakit takut seperti ini. Kehidupan dan
kematian merupakan hal yang pasti. Manusia juga dianugerahi kehendak untuk
dapatkan yang seperlunya saja. Karena jiwa hanya membutuhkan yang perlu saja
agar tetap dalam keadaan sehat. Untuk menghadapi kematian, manusia jangan
segalanya. Itu lah makna kehidupan, mempersiapkan diri untuk nasib manusia
menjalani hidup dengan akal budi dan hikmat. Yang penting, jangan sampai lupa
sama sekali akan kematian yang benar adanya, dan juga jangan terlalu takut
dalam bayang- banyangnya. Dapat dipahami ada tiga macam orang tekait dengan
kematian; tidak ingat sama sekali, ingat namun penuh dengan rasa gentar dan
takut, dan ingat seraya menggunakan akal budi & mengambil hikmah dalam
setiap kehidupan.
petaka dan celaka yang dialami manusia. sehingga manusia bisa terhindar darinya.
Ada 3 faktor yang membuat orang celaka; 1) pendapat akal yang salah, 2) rasa
Ini karena akal tanpa disertai dengan pengaktifan hati, yaitu hatinya dibiarkan
lemah. Jadinya akal malah digunakan untuk berburuk sangka pada Tuhan. Atau
bisa juga akal malah menjadikan dada terasa sempit, putus asa, dan was-was., akal
yang berujung pada pengetahuan oleh hati. Ini lah pentingnya pengetahuan
disertai iman-agama.
gantilah dengan cinta, sehari pergantian itu warna alam berubah dengan
59
Hamka, Tasawuf Modern,( Jakarta : Jaya Murni, 1939), hlm. 270
168
Lebih parah lagi bila seseorang tidak memiliki harapan dalam kehidupan
ini. Orang yang seperti ini pesimis dan hanya ingin mengundurkan diri. Dia telah
kehilangan kepercayaan pada alam dan hidup. Tak ada lagi harapan kebaikan
undang-undang” agar hasil pemeikiran itu tidak keluar dari garis keadilan dan
lain.
Dalam Islam pintu kekebasan dalam menyatakan pikiran kata Buya Hamka
Kemajuan ilmu pengetahuan dalam Islam seperti dalam bidang Ushul Fiqh, Fiqh,
60
Hamka, Falsafah Hidup., hlm. 268.
169
Ilmu Tafsir, Ilmu Tasawuf dan lain-lain kata Buya Hamka “adalah berpangkal
dari terbukanya pintu ijtihad” itu sendiri. Begitu juga dengan ulama-ulama besar
yang telah mendirikan empat mazhab fiqh dalam Islam kata Buya Hamka juga
Islam dan kemajuannya di berbagai bidang di zaman sekarang ini menurut Buya
(pemikiran membeku) dan statis. Buya Hamka mengatakan bahwa hal ini terjadi
“setelah timbul pendapat di abad ketujuh Hijriyah bahwa pintu ijtihad telah
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan ijtihad olehnya adalah suatu hasil
pemikiran setelah matang dipikirkan dan diyakini. Pengertian ijtihad yang dibuat
oleh Buya Hamka tersebut bersumber dan dilandasi dari hadits Nabi yang berarti,
“Barang siapa yang berijtihad, lalu benar hasil ijtihadnya, mendapatlah dia dua
pahala. Dan barang siapa yang berijtihad, tetapi tidak tepat hasil ijtihadnya
mendapat dia satu pahala”. Adapun yang dimaksud dengan mendapat dua pahala
dalam hadits ini adalah pertama pahala ijtihad, yaitu kemampuan seseorang dalam
matang dan diyakini dan kedua pahala benar hasil ijtihad (pemikiran) nya.
Sedangkan mendapat satu pahala bermaksud yaitu pahala dari ijtihad yang
61
Ibid. hlm. 270.
62
Ibid. hlm. 269.
170
dilakukan. Dengan demikian kata Buya Hamka “tidak berdosa kalau salah hasil
Menark sekali jika lihat pada kitab-kitab fiqh lama yang ditulis pada masa
ijtihad yang dikemukannya selaras dengan berbagai pengertian ijtihad yang dibuat
oleh para ulama ushul fiqh di atas, di antaranya yaitu dengan mencurahkan
Keduanya adalah sumber pokok dari ajaran Islam. Buya Hamka juga meyakini
kedua sumber pokok ajaran Islam yang dijadikan landasan dalam berijtihad
dengan menyatakan “sumber telaga ijtihad tetap pada dua, yaitu al-Qur’an dan as-
Sunnah. Ini disepakati oleh orang dahulu dan oleh orang sekarang”.64 Al-Qur’an
secara global. Posisi al-Qur’an dalam syariat Islam seperti posisi undang-undang
63
Ibid. hlm. 269
64
Ibid. hlm. 270.
171
dalam hukum positif. Misalnya, secara global al-Qur’an menjelaskan shalat dan
zakat dan tidak menerangkan tentang tata cara dan batasan-batasannya. Tata cara
serta batasan-batasan shalat dan zakat diterangkan oleh Sunnah Nabi Muhammad
SAW. Sedangkan Sunnah merupakan sumber tasyri’ berada setingkat di bawah al-
Seseorang yang telah memiliki hasil pemikiran yang matang dan diyakini
yang telah matang tersebut kata Buya Hamka adalah “dalam surat-surat kabar
dan buku-buku”.66 Dengan demikian, para penulis merupakan orang yang pertama
sebagai sebuah hukum alam bahwa kemerdekaan seseorang juga dibatasi oleh
kemerdekaan orang lain. kemerdekaan berpikir itu ada batas dan syarat-syaratnya,
yaitu “jangan keluar dari garis adab dan sopan walaupun hal yang benar yang
Dalam menulis seseorang harus menjaga etika berlaku adil dan jujur serta
tidak boleh membuat tulisan-tulisan yang bersifat dusta dan menipu. Begitu juga
65
Mustahafa Ahmad al-Zarqa, Hukum Islam dan Perubahan Sosial, terjemahan Ade Dedi
Rohayana, (Jakarta: Riora Cipta, 2000), hlm. 4.
66
Hamka, Falsafah Hidup., hlm.270.
172
seseorang tidak boleh menulis sesuatu yang tidak berdasarkan atas kebenaran
karena jika dilakukan kata Buya Hamka, “walaupun mula-mula ditelan orang,
namun zaman kelak akan memuntahkan “kebenaran celupan” dari perut orang
yang telah terlanjur menelannya”. Lawan dari istilah “ijtihad” adalah “taqlid”.
artian lain dikatakan bahwa seseorang menerima pendapat orang lain dan ia tidak
menegetahui dari mana sumber pengambilan pendapat itu dan diikutinya itulah
yang dinamakan taqlid. Seorang muqallid (pengikut saja) hanya akan menurut
saja akan apa yang dikatakan oleh orang diikutinyanya. Wahbah az-Zuhaili
serta mengenal dan memahami akan dalil-dalilnya (hujjah) maka tidak disebut
dengan taqlid tetapi adalah suatu ijtihad yang menyesuai akan ijtihad orang lain
yang diikutinya karena mengenal dan memahami dalil itu hanyalah kerja dari
seorang mujtahid.68
Para ulama yang menjadi pembela taqlid setelah terjadinya penutupan pintu
ijtihad kata Buya Hamka mengemukakan suatu dalil pendapat yaitu “orang yang
menumbuh suburkan akan budaya taqlid dalam Islam, suatu budaya yang sangat
67
Wahbah az-Zuhaili, al-Wajiz., Jilid II, hlm. 355.
68
Ahmad Kahtib al-Minangkawbawi, an-Nafahat ‘ala Syarh al-Waraqat, (Indonesia:
Haramain, 2006), hlm. 162.
173
ditentang dan kurang terpuji. Namun, jika seseorang tidak mampu mengenal akan
dalil maka sebaiknya ia mengikuti akan suatu ijtihad yang diyakini akan
kesahihannya.
pikiran.
279
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
disimpulkan :
1. Secara etimologi transgender berasal dari dua kata yaitu “trans” yang
atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir.
seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan
bukan saja dalam tataran yang memiliki kelamin ganda (dua jenis kelamin
280
sek laki-laki dan perempuan) atau sama sekali tidak memiliki oleh
seseorang, tetapi orang yang hidup antara gender laki-laki dan perempuan
bahkan telah merubah dan menganti jenis kelaminnya hal ini lebih
membahayakan lagi dari pada yang telah dijelaskan dalam tafsir “al-
Hamka bahwa khuntsa sama denga waria tidak bisa dipakai lagi
diketahui ada nashnya di dalam al-Qur’an yaitu dalam Q.S an-Nisa’ ayat
119, Fatwa tersebut dirubah tentang perbedaan antara waria dan khuntsa
dinyatakan haram.
Allah dasarnya terdapat pada Q.S an-Nisa’ ayat 119, Q.S ar-Rum : 30 dan
(lebih mengarah kepada banci atau waria) mereka merasa tidak adanya
berganti kelamin.
prasangja (zhann) semata. Karena sebenarnya manusia tidak tahu apa yang
lebih baik dan cocok bagi dirinya dalam banyak hal, dalam hadits Hamka
tugasnya sebagai laki-laki, perbuatan ini dilarang keras oleh agama. Semua
menyerpai lawan jenis terdapat pada Q.S al-Baqarah ayat 216 dan H.R at-
tersebut, dia pun masuk dalam celaan. Lebih-lebih lagi apabila tampak
darinya hal-hal yang menunjukkan dia senang dengan kelainan yang ada
padanya
hukumnya sama dengan tujuan. Dan dalam kasus ini, tujuan utama orang
yang menjalani operasi ini ialah untuk menjadi seperti lawan jenisnya.
283
istinbat hukum dari aspek lafziah (redaksi) dan dari aspek wadhih al-
syari’ah
bertemu positif, negatif sama negatif, betina sama betina atau sebaliknya,
Akan tetapi sebuah pernikahan yang sesungguhnya lebiah dari itu yaitu
masih terlalu membatasi seksualitas pada wilayah fisik, padahal lebih dari
mawaddah warahmah malah penyakit, dosa dan ‘azab yang akan didapati.
kalau tidak adanya pertemuan antara laki-laki dan perempuan ini tidak
akan terjadi maka punahlah manusia di dunia ini. Untuk mengatur hidup
itu supaya berjalan dengan wajar dan teratur, dijelaskanlah bahwa agama
itu gunanya ialah untuk menjaga yang lima perkara (1) Menjaga agama itu
sendiri (2) menjaga akal supaya tidak rusak (3) menjaga jiwa supaya
jangan binasa menurut yang tidak wajar (4) menjaga harta benda, dan (5)
mejaga keturunan.
fitra kemanusian, tidak bisa menjaga kemulian yang diberikan oleh Allah
beragama akan terancam tidak akan ada sebuah kebudayaan dan beradaban
fasid sekaligus nikah bathil. UU Pernikahan nikah fasid dan nikah bathil
B. SARAN-SARAN
Banyak dampak yang dikhawatirkan dari hal ini, karena tidak hanya menjadi
sehingga tidak ada kekeliruan dengan istilah banci yang mengarah kepada
waria (mukhannats). Dan juga agar lebih ada kepastian hukum dalam
lesbi dan biseksual dan sejenisnya, perilaku seperti ini perlu adanya regulasi
atau payung hukum yang tegas bagi negara khususnya Negara Indonesia
sudah diatur dalam hukum Islam walaupun berbeda pendapat para ulama
menanggapi tentang sanksi ini, tujuan akhirnya adalah para pelaku tetap
diberikan hukuman.
286
mental (jiwa) yang harus diobati, dibalik penderitaan ada suatu kenikmatan
yang disediakan Allah bagi orang yang bersabar dari penderitaan ini, Karena
ujian yang menimpa hanya sementara, sebab Allah telah tentukan kapan ia
harus berakhir, maka bersabarlah, karena semakin besar ujian yang dihadapi
tapi bukan cara pintas dengan melalui operasi ganti kelamin seperti ini. Allah
obatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Prof. Dr. Nuruddin Jum‘At Adalah Ulama Azhar Dan Mantan Mufti Negeri
Mesir.
Al-Syatibi, Al-Muwa>Faqa>T Fi> Us}U>L Al-Syari>’Ah, Ditahqiq Oleh
Muhammad ‘Abd Al-Qadir Alfadili, Jilid I, Juz Ii (Beirut: Al-Maktabah
Al-As}Riyyah, T.Th)
Al-Syaukani, Muhammad Bin Ali Bin Muhammad, Nailul Authar, (Mesir: Dar
Al-Hadits), Juz Vi
Arifin Gus, Menikah Untuk Bahagia : Fikih Tentang Pernikahan Dan Kamasutra
Islami (Jakarta : Pt Elex Media Kompurindo Kompas Gramedia, 2010)
Auda Jasser, Maqa>S}Id Al-Shari>‘Ah As Philosophy Of Islamic Law (London,
Washington: Iit, 2008)
Al-Syauka>Ni Muhammad, Irsyad Al-Fuhu>L (Beiru>T: Da>R Ihya’ Al-Tura>S\
Al-‘Arabi, T.Th.)
Al-Kari>M Abd Zaidan, Al-Waji>Z Fi Us}Ul Al-Fiqhi (Bandung: Mat}Ba‘Ah
Ani, 1970)
Abu Bakar Al-Yasa, ‚Fiqh Islam Dan Rekayasa Sosial‛, Ari Ansari Dan Warsidi,
Fiqhi Indonesia Dalam Tantangan (Surakarta: Fia-Ums, 1991)
Al-Aziz Abd Bin Abdurrahman, Adillat Al-Tasyri‘ Al-Mukhtalaf Fi Al-Ijtiha>D
Biha> (Riyad}: T.P., 1399 H.)
Al-Sya>T}Ibi, H. 8-12, Dan Ibn Quda>Mah, Rawd}At Al-Nazi>R Wa Jannat Al-
Mana>Zir (Beiru>T: Mu’assasah Al-Risa>Lah, 1978)
Abu Bakar Al-Yasa, ‚Fiqh Islam Dan Rekayasa Sosial‛, Ari Ansari Dan Warsidi,
Fiqhi Indonesia Dalam Tantangan
Abidin Ibnu 4/381 Dan 5/239 Dan Jawahir Al Iklil, 2/40-41 Dan Qalyubi 4/320
Dan Al Mughni 6/562 Dan Fath Al Bari 2/188)
Al-Mabsuth, 11/78; Al-Fawakih Ad-Dawani, 2/209; Raudhatut-Thalibin, 10/90,
Dan , 10/155.
Al-Daramiy, Al-Mana>Hij Al-Us}U>Liyyah Al-Ijtiha>Diyyah Bi Al-Ra’yi Fi Al-
Tasyri‘ Alisla>Miy,
Al-Siddi>Qi Hasbi >, Dinamika Dan Elastisitas Hukum Islam (Cet. I; Jakarta:
Tintams, 1975)
Arifin Gus, Menikah Untuk Bahagia : Fikih Tentang Pernikahan Dan Kamasutra
Islami (Jakarta : Pt Elex Media Kompurindo Kompas Gramedia, 2010)
Asy-Syaukani Muhammad, Irsyad Al-Fuhul, (Beirut: Dar Al-Ihya At-Turas Al-
Arabi, T.T.)
Al-Khatib ‘Ajjaj, Al-Sunnah Qabl Al-Tadwi>N (Beiru>T: Da>R Al-Fikr, 1971)
Al-Bajri Al-Hasan Al-Mu‘Tazili, Kitab Al-Mu‘Tamad Fiy Ushu>L Al-Fiqh, Juz
Ii (Damsyiq: T.P., 1964)
Ahmad Hasan Mashri, Al-Ijtihad Fiy Al-Syari>‘Ah Al-Isla>Miyah
Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari, Juz Ii (Kairo: Da>R Al-Sya‘Ab, T.Th.)
Ahmad Hasan Mas>Ri, Al-Ijtihad Fiy Al-Syari>‘Ah Al-Isla>Miyah (Kairo: T.P.,
1976)
Abu Zahrah Muhammmad, Tari>Kh Mazahib Al-Islamiyah, Juz Ii (Kairo:
Mat}Ba‘Ah Almadani, T.Th.)
Ali Muhammmad Al-Sayis, Tari>Kh Al-Fiqh Al-Isla>Mi (Mesir: Mat}Ba‘Ah
Muhammad Ali Sabih Wa Auladuh, T.Th.)
Azis Abd Al-Bukha>Ri, Kasyf Al-Asrar Syarh Us}U>L Al-Bazda>Wi, Jilid Iii
(T.T.: T}Aba‘Ah Aufas, 1394 H)
Al-Amidi, Al-Ihkam Fiy Us}U>L Al-Ahka>M, Juz Iii (Beiru>T: Da>R Al-Fikr,
1981),
Ali Abi Muhammad Ibn Hazm, Al-Ihka>M Fiy Us}U>L Al-Ahka>M (Kairo:
Maktabah Al-Khaniji, 1354 H.)
Abu Badran Al-‘Ainain Badran, Al-Syari>‘Ah Al-Isla>Miyah (Mesir: T.P.,
1972),
Abu Bakar Al-Yasa, ‚Fiqh Islam Dan Rekayasa Sosial‛, Ari Ansari Dan Warsidi,
Fiqhi Indonesia Dalam Tantangan
Ḥamid Abu Al-Ghazali, Al-Mustasyfa Fi ‘Ilm Al-Usul, Jilid I, (Beirut: Dar Al-
Kutub Al-‘Ilmiyyah, 1983)
Hamidi Jazim, Hermeneutika Hukum, Teori Penemuan Hukum Baru Dengan
Interpretasi Teks, Uii Press, Yogyakarta
Hamid Shalahuddin Dan Iskandar Ahza, 100 Tokoh Islam Paling Berpengaruh Di
Indonesia(Jakarta: Intimedia, 2003)
Hamid Atiqah, 2012, Buku Pintar Halal Haram Sehari-Hari, Jogjakarta: Diva
Press
Hamka, Tasawuf Modern, Jaya Murni: Jakarta. 1939
Hamka, Falsafah Hidup,(Jakarta: Pustaka Panjimas, 1994)
Hamka, Hamka Di Mata Hati Umat, (Jakarta: Sinar Harapan, 1984)
Hamka, “Mensyukuri Tafsir Al-Azhar”, (Majalah Panji Masyarakat, No. 317), 39.
Untuk Lebih Lengkap Dalam Mengetahu Sejarah Penulisan Tafsir Al-
Azhar Dapat Dilihat Dalam Karya Tafsirnya Juz I
Hamka (1908-1982): A Comparison, (Jurnal Studi Islamika, Vol. 2, No. 2, 1995)
Sabil Jabbar, Lgbt Melawan Fitrah, Tabloid Pikiran Merdeka, Edisi 113, 29
Februari-6 Maret 2016
Sabil Jabbar, Menalar Hukum Tuhan, Akar Penalaran Ta’līlī Dalam Pemikiran
Al-Ghazzali, (Banda Aceh: Lkas, 2009)
Sabiq Sayid, Fiqih Sunnah, (Bandung: Al-Ma‟Arif, 1987), Jilid Xiv, 285; Ibnu
Qudamah, Al-Mughni, Juz Iv, (Riyad: T.Th), 250; M. Abdul Majid, Dkk.,
Kamus Istilah Fiqh, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1995)
Sidiq Sapiuddin, }Usul Fiqh, Ed. I (Cet. I; Jakarta: Kencana, 2011)
Setyowati Ro’fah (Et,Al). Perubahan Status Jenis Kelamin Terhadap Penderita
Transgender (Transseksual). Laporan Akhir. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional.
Steenbrink Karel, Qur’an Interpretations Of Hamzah Fansuri (Ca. 1600) And
Subekti Dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta, 2004,
Sudyarto Sides Ds, Hamka, ”Realisme Religius”, Dalam Hamka, Hamka Di Mata
Hati Umat, (Jakarta: Sinar Harapan, 1984)
Sulaiman Umar Al-Asygar, Tari>Kh Al-Fiqh Al-Isla>Mi (Amman: Da>R Al-
Nafa>’Is, 1991)
Syani Abdul, Sosiologi Skematika, Teori, Dan Terapan, Jakarta, Pt. Bumi Aksara,
2007
Syuhudi M. Ismail, Menurut Pembela Pengingkar Dan Pemalsuannya (Jakarta:
Gema Insani Press, 1995)
Shuhufi Muhammad, Ijtihad Dan Fleksibilitas Hukum Islam (Cet. I; Makassar:
Alauddin University Press, 2012)
Sudirman Antonius, 2007. Hati Nurani Hakim Dan Putusannya. Bandung : Citra
Adtya Bakti
Soepomo R, 1993, Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, Jakarta: Pradnya
Paramita
Susanto A, Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2009), Cet. 1
Shuhufi Muhammad, Ijtihad Dan Feksibilitas Hukum Islam (Cet. I; Makassar:
Alauddin University Press, 2012)
Https://Muslim.Or.Id/3942-Mengenal-Para-Ulama-Pembaharu-Dalam-
Islam.Html Lihat Kitab “’Aunul Ma’buud” (11/260).
Undan-Undang 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 69
Fatwa Mui Nomor 3/Munas-Viii/2010
Al Nihayat Fi Al Gharib Al Atasr, Juz.4,
Alauddin, Istidlal, Http://Www.Al-Alauddin.Blogspot.Co.Id/2011/10/Istidlal.Html.
IDENTITAS
PENDIDIKAN
1. SDN 02 Panampung, Kec Ampek Angkek, Kab Agam, Tamat Tahun 1997
2. Mtss Islamil Ahsyriyyah (MIA) Kenagarian Panampung, Kec Ampek
Angkek Kab, Agam, Tamat Tahun 2000
3. Madrasah Aliyah Keagamaan Negeri (MAKN) Koto Baru Padang Panjang
Tamat Tahun 2003
4. Strata Satu (S1), Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syari’ah
IAIN Imam Bonjol Padang Tamat Tahun 2008
5. Strata Dua (S2) Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang Konsentrasi
Hukum Islam Tamat Tahun 2012
ANGGOTA KELUARGA
1. Nama Ayah : Suharmi (Alm)
2. Nama Ibu : Rosmita
3. Nama Suami : Rian Novaldo
4. Nama Anak : 1. Rafiq Al Varo Azka ( Usia 5 Tahun 9
Bulan)
2. Rania Humaira (10 Bulan)
PENGALAMAN KERJA
TULISAN