Oleh:
UMMIL AMANAH
NIM: 1801093
Oleh:
UMMIL AMANAH
NIM: 1801093
i
ii
iii
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
v
MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
berbagai pihak terkait, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Allah SWT yang telah memberi rahmat sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
dibuat dengan lancar sesuai waktu yang ditentukan.
2. Ayah, ibu, dan kakak yang selalu memberi dukungan dan motivasi selama
proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah serta selalu mengingatkan suatu
banyak hal dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu Ns. Meli Diana, S.Kep.,M.Kes selaku dosen pembimbing satu yang
sangat antusias untuk membimbing dan memberi kritik dan saran sehingga
Karya Tulis Ilmiah dibuat dengan maksimal.
6. Ny.S beserta keluarga yang selalu bersedia dan berkenan untuk menjadi
responden.
vii
7. Teman – teman satu perjuangan yang saling mensuport satu dengan yang
lain agar penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini selesai dengan serentak.
8. Ujilul Lulum selaku sahabat hidup saya yang selalu bersedia membantu
untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Yang menyatakan
Ummil Amanah
NIM. 1801093
viii
DAFTAR ISI
ix
1.6.3 Bagian Akhir.................................................................................... 7
x
2.4.5 Evaluasi Keperawatan Keluarga...................................................... 42
2.5 Kerangka Masalah..................................................................................... 44
BAB 3 TINJAUAN KASUS ......................................................................... 45
3.1 Pengkajian................................................................................................. 45
3.1.1 Data Umum...................................................................................... 45
3.1.2 Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga................................. 47
3.1.3 Data Lingkungan.............................................................................. 48
3.1.4 Struktur Keluarga............................................................................. 50
3.1.5 Fungsi Keluarga............................................................................... 51
3.1.6 Stress Dan Koping Keluarga............................................................ 53
3.1.7 Pemeriksaan Kesehatan Anggota Keluarga..................................... 54
3.1.8 Harapan Keluarga............................................................................. 54
3.2 Analisa Data.............................................................................................. 57
3.3 Diagnosa Keperawatan.............................................................................. 57
3.4 Skoring Diagnosa Keperawatan................................................................ 57
3.5 Intervensi Keperawatan............................................................................. 59
3.6 Implementasi Keperawatan....................................................................... 61
3.7 Evaluasi...................................................................................................... 64
BAB 4 PEMBAHASAN ................................................................................. 67
4.1 Pengkajian Keperawatan........................................................................... 67
4.2 Diagnosa Keperawatan.............................................................................. 68
4.3 Intervensi Keperawatan............................................................................. 69
4.4 Implementasi Keperawatan....................................................................... 70
4.5 Evaluasi Keperawatan............................................................................... 72
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan.................................................................................................... 75
5.1.1 Pengkajian Keperawatan.................................................................. 75
5.1.2 Diagnosa Keperawatan..................................................................... 75
5.1.3 Intervensi Keperawatan.................................................................... 75
5.1.4 Implementasi Keperawatan.............................................................. 76
5.1.5 Evaluasi Keperawatan...................................................................... 76
5.2 Saran ........................................................................................................... 76
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
melahirkan bayi yang sempurna. Ada dua cara persalinan yaitu persalinan
pervaginam (persalinan normal) dan persalinan dengan operasi cesar yang disebut
kelahiran sectio caesarea. Tindakan operasi sectio caesarea dilakukan karena ada
faktor tertentu yang membuat ibu tidak bisa melakukan persalinan dengan normal.
Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
dinding uterus melalui dinding depan perut. (Sofian, 2012). Secara fisik tindakan
operasi sectio caesarea menyebabkan nyeri pada abdomen yang berasal dari luka
operasi (Arwani dkk, 2012). Nyeri post partum sectio caesarea pada dasarnya
terjadi akibat trauma pada jaringan tubuh, misalnya karena bedah akibat terjadinya
kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor yang berdampak pada
nyeri.
caesarea di Indonesia mencapai 15,3 persen sampel dengan 20,591 ibu dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir yang di survey dari 33 provinsi. Data Riskesdas
berjumlah 1089 orang, tahun 2015 menjadi 1.141 orang, (Depkes RI Provinsi
Jawa Timur). Pada tanggal 01 februari terdapat 1 pasien post partum sectio
1
2
janin dengan ukuran panggul), rupture uteri, partus lama (prolonged labor),
malpresentasi janin dengan letak lintang, letak bokong, presentasi dahi dan muka,
Data ibu post partum sectio caesarea di desa Ranuklindungan terdapat satu
pasien pada bulan februari 2021. Operasi sectio caesarea akan berpengaruh pada
beberapa kondisi salah satunya yaitu pengaruh luka sayatan akibat operasi yang
Nyeri post partum sectio caesarea lebih tinggi sekitar 27.3% dibandingkan
dengan persalinan normal yang hanya sekitar 9% akibat luka. Satu pasien di desa
karena tidak menimbulkan efek samping seperti obat – obatan, karena terapi non
yang mudah untuk dilakukan adalah teknik relaksasi nafas dalam, kompres panas,
dan distraksi. Dimana teknik ini adalah teknik yang sering dilakukan karena
mudah dan efeknya membuat seseorang menjadi lebih tenang dan nyaman. Hal ini
didukung oleh Andarmoyo dan Suharti (2013), bahwa individu yang mengalami
nyeri sering kali membutuhkan dukungan, bantuan, dan perlindungan dari anggota
3
keluarga atau teman terdekat yang dapat mengurangi stress psikologis dan
untuk membuat proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan
pada Pasien Post Partum Sectio Caesarea dengan Masalah Keperawatan Nyeri
post partum sectio caesarea dengan masalah keperawatan nyeri akut di desa
Ranuklindungan?
Ranuklindungan.
Ranuklindungan.
Ranuklindungan.
caesarea.
1.5.1 Metode
mengungkapkan gambaran peristiwa atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang
keluarga dan lain – lain) pada pasien post partum sectio caesarea.
1.5.2.2 Studi dokumentasi dan angket (hasil pemeriksaan diagnosa dan data lain
yang relevan).
6
1.5.3.1Sumber data primer, yakni penulis memperoleh data dari pasien secara
langsung.
1.5.3.2 Sumber data sekunder, yakni penulis memperoleh data dari keluarga/
di internet dan buku tentang post partum sectio caesarea untuk menunjang
penelitian dan mengembangkan serta menambah wawasan agar hasil penelitian ini
penulisan dan disertai dengan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber
terkait sehingga proposal tersebut dapat tersaji secara runtut dan mudah dipahami.
justifikasi atau skala masalah, kronologi masalah dan konsep solusi), rumusan
BAB II: Tinjauan Pustaka, memuat uraian secara sistematik tentang teori
dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya serta konsep atau
sectio caesarea. Pada bab ini akan disajikan hasil pelaksanaan asuhan
Yaitu bagian akhir yang meliputi daftar pustaka dan lampiran – lampiran
(lembar informed consent, lembar instrument atau alat pengumpulan data, dan
lembar konsultasi).
8
BAB 2
Tinjauan Pustaka
beberapa jam sesudah lahirnya plasenta atau tali pusat sampai minggu ke enam
setelah melahirkan. Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan
membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Sofian, 2012).
merasakan nyeri ketika dilakukan pembedahan. Namun saat pasien mulai sadar
dan anastesi sudah habis, pasien akan merasakan nyeri di daerah sayatan yang
2) Panggul sempit
dengan panggul.
pembukaan serviks
8
9
6) Partus tak maju (obstructed labor), persalinan dengan his yang adekuat
8) Pre-eklamsia
1) Letak lintang
2) Letak bokong
4) Presentasi dahi dan muka (letak defleksi) bila reposisi dengan cara-cara
Manifestasi klinis pada klien dengan post partum sectio caesarea menurut
2.1.3.7 Aliran lochia sedang dan bebas bekuan, berlebihan dan banyak
10
Sectio caesarea dengan insisi di segmen bawah uterus, insisi pada bawah
Menurut arah sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai
berikut:
Radang
mendadak Luka
Nyeri Akut
Perkembangbiakan
kuman dan bakteri
Kelemahan fisik
Resiko Infeksi
Gangguan mobilitas
fisik
2.1.6.8 Tes stress kontraksi atau non-stres: mengkaji respons janin terhadap
2.1.7.2 Fundus uteri harus sering di palpasi untuk memastikan bahwa uterus
2.1.7.6 Ambulasi satu hari setelah pembedahan klien dapat turun sebentar dari
2.1.7.7 Perawatan luka insisi diperiksa setiap hari, jahitan kulit (klip) diangkat
mengisyarakan hipovolemia.
Menurut Fadillah, dkk (2017), nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau
dengan onset mendadak atau lambat dan berintesitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari tiga bulan. Tanda dan gejala pada nyeri akut adalah
meningkat, sulit tidur, tekanan darah meningkat, pola napas berubah, nafsu
makan berubah, proses berpikir terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri,
dan diafhoresis.
2.2.4.1Berdasarkan sumbernya
pembuluh darah, tendon dan syaraf, nyeri menyebar dan lebih lama
daripada cutaneous.
oranglain.
2.2.5.2Tahap perkembangan
yang akan memengaruhi reaksi dan ekspresi terhadap nyeri. Dalam hal
Selain itu, dukungan dari keluarga dan orang terdekat menjadi salah
terdekat.
16
ini.
2.2.5.5Jenis kelamin
menganggap bahwa seorang anak laki-laki harus berani dan tidak boleh
yang sama. Namun secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara
VDS merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai 5 kata
Pendiskripisan ini dirangking dan tidak terasa nyeri sampai sangat nyeri
kategori untuk mendiskripsikan nyeri. Skala ini untuk usia diatas 7 tahun.
NRS lebih digunakan sebagai pengganti atau pendamping VDS. Dalam hal
dinilai pasien akan dikategorikan menjadi tidak nyeri (0), nyeri ringan (1-3)
secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih
respon terhadap tindakan, dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang
18
dan distraksi, dan (10) pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi,
memukul.
setiap titik pada rangkaian angka yang menurut mereka paling tepat dapat
menjelaskan tingkat nyeri yang dirasakan pada satu waktu. VAS tidak
melabelkan suatu devisi, tetapi terdiri dari sebuah garis lurus yang dibagi
terdiri dari enam wajah dengan profil kartun yang menggambarkan wajah
bahagia, wajah yang sangat sedih, sampai wajah yang sangat ketakutan
(sangat nyeri).
menangis.
2.2.7.1Stimulasi kutaneus
hangat dan dingin (kompres panas dan dingin) dapat mengurangi nyeri dan
memberikan kesembuhan.
2.2.7.2 Distraksi
karena teknik ini dapat membuat oksigen menuju otak tercukupi, sehingga
imajinasi terbimbing).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2014). Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
2.3.2.1Fungsi afektif
manusia.
22
yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, baik karena kelahiran (natural)
ataupun adopsi.
seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak, serta keluarga pasangan
Keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak-anak kandung dan anak-anak
tiri.
Keluarga yang terdiri dari pria atau wanita, mungkin karena telah bercerai,
berpisah, ditinggal mati atau mungkin tidak pernah menikah, serta anak-
Keluarga yang terdiri dari dari pria, wanita dan anak-anak yang tinggal
bersama.
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang telah menikah dan
Keluarga yang terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anak-anaknya
antara lain:
2.3.4.2 Tahap II: keluarga yang sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi
privasi, keamanan.
2) Mensosialisasikan anak.
2.3.4.4 Tahap IV: keluarga dengan anak usia sekolah (sampai 13 tahun), tugasnya
adalah:
2.3.4.6 Tahap VI: keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda, tugasnya
adalah:
perkawinan
2.3.4.8 Tahap VIII: keluarga dalam masa pensiunan dan lansia, tugasnya:
pihak suami.
26
lain-lain.
2.3.7.1Sebagai pendidik
komperehensif.
menggunakan metode:
1) Wawancara keluarga
3) Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga dari ujung rambut ke ujung kaki.
Pada proses pengkajian ada hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga diantaranya
adalah:
1. Data umum
meliputi:
6) Tipe keluarga
7) Tipe bangsa
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama
tahun dan anak kedua berumur 4 tahun, maka keluarga Bapak A berada
terpenuhi.
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan
istri.
3. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air
berpindah tempat.
serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga interaksinya
dengan masyarakat.
atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari
masyarakat setempat.
4. Struktur keluarga
3) Struktur peran
maupun informal.
Menjelaskan mengenai nilai dan nurma yang dianut oleh keluarga yang
5. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
lingkungan setempat.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga terdiri dari
beberapa yaitu:
33
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga terdiri dari beberapa
yaitu:
(1) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
Stresor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
permasalahan.
7. Pemeriksaan fisik
8. Harapan keluarga
4. Resiko infeksi b.d tindakan invasive (luka laserasi sayatan abdomen sectio
caesarea).
keluarga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki
1. Sifat masalah
a. Aktual 3
b. Resiko 2 1
c. Tinggi 1
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah
35
a. Tinggi 2 2
b. Sedang 1
c. Rendah 0
3. Potensi masalah untuk
dicegah
a. Mudah 3
b. Cukup 2 1
c. Tidak Dapat 1
4. Menonjolnya masalah
a. Masalah dirasakan dan 2
perlu segera ditangani
b. Masalah dirasakan 1 1
c. Masalah tidak di 0
rasakan
(sumber: Padila,2012)
Keterangan:
keluarga.
masalah-masalah klien.
kesehatan.
Nyeri akut (D.0077) Setelah dilakukan kunjungan selama …x 24 Manajemen nyeri (1.08238)
Definisi : jam diharapkan tingkat nyeri menurun Observasi :
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan Luaran Utama 1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
kerusakan jaringan actual atau fungsional dengan onset Tingkat nyeri (L.08066) frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat 1. Kemampuan menuntaskan aktivitas 2.Identifikasi skala nyeri
yang berlangsung hingga 3 bulan. meningkat 3.Identifikasi faktor yang memperberat dan
Penyebab : 2. Keluhan nyeri menurun memperingan nyeri
1.Agen cedera fisiologis (inflamasi, iskemia, neoplasma) 3. Meringis menurun 4.Monitor TTV
2.Agen cedera kimiawi (terbakar, bahan kimia iritan) 4. Sikap protektif menurun Terapeutik :
3.Agen cedera fisik (abses, terbakar,terpotong, trauma) 5. Gelisah menurun 5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
Gejala dan Tanda Mayor 6. Kesulitan tidur menurun mengurangi rasa nyeri
Subjektif : mengeluh nyeri 7. Menarik diri menurun 6. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
Objektif : 8. Berfokus pada diri sendiri menurun nyeri
1.Tampak meringis 9. Diaphoresis menurun Edukasi :
2.Bersikap protektif 10.Perasaan depresi (tertekan) menurun 7. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
3.Gelisah 11.Perasaan takut mengalami cedera 8. Jelaskan strategi meredakan nyeri
4.Frekuensi nadi meningkat berulang menurun 9. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
5.Sulit tidur 12.Anoreksia menurun mengurangi rasa nyeri
Gejala dan Tanda Minor 13.Perineum terasa tertekan menurun Kolaborasi :
Subjektif : - 14.Uterus teraba membulan menurun 10.Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Objektif : 15.Ketegangan otot menurun
1.Tekanan darah meningkat 16.Pupil dilatasi menurun
2.Pola nafas berubah 17.Muntah menurun
3.Nafsu makan berubah 18.Mual menurun
4.Menarik diri 19.Frekuensi nadi membaik
5.Berfokus pada diri sendiri 20.Pola napas membaik
6.Diaphoresis 21.Tekanan darah membaik
22.Proses berpikir membaik
23.Focus membaik
24.Fungsi berkemih membaik
38
25.Perilaku membaik
26.Nafsu makan membaik
27.Pola tidur membaik
Gangguan mobilitas fisik (D.0054) Setelah dilakukan kunjungan selama …x 24 Dukungan mobilisasi (1.05173)
Definisi : jam diharapkan mobilitas fisik meningkat Observasi :
Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih Luaran Utama 1.Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
ekstremitas secara mandiri. Mobilitas fisik (L.05042) lainnya
Penyebab : 1. Pergerakan ekstremitas meningkat Terapeutik :
1.Kerusakan integritas struktur tulang 2. Kekuatan otot meningkat 2.Fasilitas aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
2.Perubahan metabolisme 3. Rentang gerak (ROM) meningkat (mis. Pagar tempat tidur)
3.Ketidakbugaran fisik 4. Nyeri menurun 3.Libatkan keluarga untuk membantu pasien
4.Penurunan kendali otot 5. Kecemasan menurun dalam meningkatkan pergerakan
5.Penurunan massa otot 6. Kaku sendi menurun Edukasi :
6.Penurunan kekuatan otot 7. Gerakan tidak terkoordinasi menurun 4.Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
7.Keterlambatan perkembangan 8. Kelemahan fisik menurun 5.Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
8.Kekakuan sendi dilakukan (mis. Duduk di tempat tidur, duduk
9.Kontraktur disisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
10. Malnutrisi kursi)
11. Gangguan musculoskeletal
12. Gangguan neuromuscular
13. Indeks masa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia
14. Efek agen farmakologis
15. Program pembatasan gerak
16. Nyeri
17. Kurang terpapar informasi tentang aktifitas fisik
18. Kecemasan
19. Gangguan kognitif
20. Kesenggangan melakukan pergerakan
21. Gangguan sensori persepsi
Objektif :
1.Kekuatan otot menurun
2.Rentang gerak (ROM) menurun
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif :
1.Nyeri saat bergerak
2.Enggan melakukan pergerakan
3.Merasa cemas saat bergerak
Objektif :
2.Sendi kaku
3.Gerakan tidak terkoordinasi
4.Gerakan terbatas
5. Fisik lemah
Gangguan integritas kulit dan jaringan (D.0129) Setelah dilakukan kunjungan selama …x 24 Perawatan integritas kulit (1.11353)
Definisi : jam diharapkan integritas kulit dan Observasi :
Kerusakan kulit (dermis dan /atau epidermis) atau jaringan jaringan membaik 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
(membrane mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, Luaran Utama (mis. Perubahan sirkulasi, perubahan status
kartilago, kapsul sendi dan/atau ligament). Integritas kulit dan jaringan (L.14125) nutrisi, penurunan kelembaban, suhu
Penyebab : 1. Elastisitas meningkat lingkungan ekstrem, penurunan mobilisasi)
1.Perubahan sirkulasi 2. Hidrasi meningkat Terapeutik
2.Perubahan status nutrisi 3. Perfusi jaringan meningkat 2. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
3.Kekurangan / kelebihan volume cairan 4. Kerusakan jaringan menurun 3. Hindari produk berbahan dasar alcohol pada
4.Penurunan mobilitas 5. Kerusakan lapisan kulit menurun kulit kering
5.Bahan kimia iritatif 6. Nyeri menurun Edukasi :
6.Suhu lingkungan yang ekstrem 7. Kemerahan menurun 4. Anjurkan minum air yang cukup
7.Factor mekanis 8. Hematoma menurun 5. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
8.Efek samping terapi radiasi 9. Pigmentasi abnormal menurun 6. Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
9.Proses penuaan 10. Jaringan parut menurun secukupnya.
10. Neuropati perifer 11. Nekrosis menurun
11. Perubahan pigmentasi 12. Abrasi kornea menurun
12. Perubahan hormonal
13. Kurang terpapar informasi tentang upaya
mempertahankan / melindungi integritas jaringan
40
Risiko infeksi (D.0142) Setelah dilakukan kunjungan selama …x 24 Pencegahan infeksi (1.14539)
Definisi : jam diharapkan tingkat infeksi menurun Observasi :
Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme Luaran Utama 1. Monitor tanda dan gejala infeksi dan local dan
patogenik. Tingkat infeksi (L.14137) sistemik
Faktor risiko : 1. Kebersihan tangan meningkat Terapeutik
1.Penyakit kronis (mis. Diabetes mellitus) 2. Kebersihan badan meningkat 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
2.Efek prosedur infasif 3. Nafsu makan meningkat dengan pasien dan lingkungan pasien
3.Malnutrisi 4. Demam menurun
4.Peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan 5. Kemerahan menurun
3. Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko
tinggi
5.Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (mis. 6. Nyeri menurun
Edukasi :
gangguan peristaltic, kerusakan integritas kulit, 7. Bengkak menurun
perubahan sekresi PH, dan lain – lain) 8. Cairan berbau busuk menurun 4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
6.Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder 9. Periode menggigil menurun 5. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
(mis.penurunan haemoglobin, imununosupresi, 10. Kadar sel darah putih membaik 6. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
leukopenia, dan lain – lain). 11. Kultur darah membaik operasi
12. Kultur area luka membaik Kolaborasi :
7. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
41
lingkungan yang sehat bagi setiap anggota keluarga, serta memanfaatkan sarana
seluruh anggota keluarga dan selama tindakan, perawat perlu memantau respon
cara:
masalah penyakit.
42
dengan cara:
dapat ditambahkan dan apabila mendapat kasus baru dan mampu diselesaikan
dengan baik, maka hal itu disebut sebagai keberhasilan atau temuan sebagai
penelitian. Evaluasi bisa dimulai dari pengumpulan data, apakah masih perlu
mencukupi, dan apakah perilaku yang diobservasi sudah sesuai. Diagnose juga
perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya. Tujuan dari intervensi
dan evaluasi adalah untuk menentukan apakah tujuan tersebut dapat dicapai secara
43
efektif. Metode dan sumber data evaluasi meliputi observasi, memeriksa laporan
atau dokumentasi keperawatan, wawancara atau angket, dan latihan stimulasi atau
redemonstrasi.
44
Nyeri Akut
BAB 3
TINJAUAN KASUS
keperawatan pada post partum section caesarea dengan nyeri akut maka penulis
menyajikan suatu kasus yang penulis amati mulai tanggal 01 Februari 2021
sampai dengan Maret 2021 dengan data pengkajian pada tanggal 03 Februari 2021
3.1 Pengkajian
2. Usia : 52 tahun
4. Pekerjaan KK : Wiraswasta
5. Pendidikan KK : SLTA
6. Komposisi keluarga :
45
46
8. Genogram
X X X
SC
By.D (4 hari) Sdr.U (20th)
: Perempuan
: Klien
: Kawin
: Tinggal serumah
47
9.Tipe Keluarga
Klien mengatakan mempunyai keluarga inti (nuclear family), yaitu terdiri dari
suami (Tn.N), dua anak (Sdr.U) dan (By.D) yang tinggal dalam satu rumah.
Klien mengatakan berasal dari suku Jawa Indonesia semenjak dari orang tua,
11. Agama
Klien mengatakan anggota keluarga menganut agama islam dan klien selalu
mengajarkan anak-anaknya untuk taat kepada Allah SWT dan sholat 5 waktu.
kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak, sedangkan untuk hari biasa
menonton televisi dan setiap 1 bulan sekali keluarga rekreasi ke tempat wisata
terdekat.
Klien mengatakan masih dalam tahap pemulihan nyeri akibat post partum
caesarea.
dilakukan operasi caesarea dan sampai saat ini belum bisa melakukan
opname.
milik sendiri, terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, WC, ruang bersama,
limbah rumah tangga, lingkungan rumah cukup bersih, jauh dari jalan raya
dan pabrik.
3.1.3.2 Denah
kamar tidur, toilet dan disetiap ruangan juga difasilitasi penerangan dan
3.1.3.5 Jamban
limbah.
sungai.
negeri untuk bekerja dan keluarga Tn.N masih banyak yang tinggal
sekali.
lain. Klien memiliki fasilitas: televisi, kulkas, sumber air bersih, motor,
pengobatan.
yang ada dirumah, contoh: seperti anak perempuannya tidak boleh pulang
larut malam dan dibatasi sampai jam 8 malam. Apabila anggota keluarga
sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah cobaan yang Allah berikan
atau tidak langsung serta menggunakan bahasa jawa krama dan dalam
Klien mengatakan orang yang dekat dengan klien adalah suami (Tn.N).
dan papan dari pendapatan yang diperoleh setiap bulan, namun keluarga
suatu saat nanti dapat menjadi panutan dan dianggap sebagai status
dilingkungan, baik itu diperoleh dari pemberian ataupun dari usaha sendiri.
orang terdekat yakni keluarga. Keluarga juga bisa menjadi jasa pendidikan
anak cara menghargai orang yang lebih tua, contoh seperti cara memanggil
kakak, paman, bibi, tante, dan teman sebayanya baik di lingkungan tempat
bulan anak kedua yang sekarang sudah melahirkan bayi dan sudah
berumur 4 hari.
anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar nurma dan
sopan santun.
Stressor jangka pendek: klien cemas jika nyeri pada perutnya akibat post
Strategi koping yang digunakan klien baik dan jika ada permasalahan,
bermusyawarah.
54
Klien berharap agar keluarganya selalu sehat wal ‘afiat dan klien
berharap agarnyeri pada perut akibat post sectio caesarea cepat sembuh agar
Total: 3,3
DIAGNOSA
TGL. NO. SLKI SIKI TT
KEPERAWATAN
01-02-2021 1. Nyeri Akut Setelah dilakukan kunjungan 3x24 jam Intervensi Utama
berhubungan diharapkan nyeri berkurang. Manajemen Nyeri
dengan agen injuri Luaran Utama Observasi
fisik (pembedahan) 1.Tingkat Nyeri 1.Identifikasi lokasi, karakteristik,durasi, frekuensi,
1)Kemampuan menuntaskan aktivitas kualitas, intensitas nyeri.
meningkat. 2.Identifikasi skala nyeri.
2)Keluhan nyeri menurun. 3.Identifikasi respon nyeri non verbal.
3)Ekspresi meringis atau grimace 4.Identifikasi yang memperberat dan memperingan
berubah menjadi tidak grimace. nyeri.
4)Skala nyeri menurun dari 4 menjadi 5.Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
0 nyeri.
Luaran Tambahan Terapeutik
1. Kontrol Gejala 6.Berikan teknik nonfarmakologis unrtuk mengurangi
2. Kontrol Nyeri rasa nyeri kompres hangat dan relaksasi napas
dalam.
Edukasi
7.Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
8.Anjurkan teknik nonfamakologis untuk mengurangi
rasa nyeri.
9. Edukasi dan penyuluhan perawatan tali pusat
62
01-02-2021 2. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan kunjungan 3x24 jam Intervensi Utama
fisik berhubungan diharapkan gangguan mobilitas fisik Dukungan mobilisasi
dengan berkurang, meliputi : Observasi
(trauma)nyeri Luaran Utama 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
1.Mobilitas Fisik 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan.
1)Pergerakan ekstremitas meningkat. 3. Monitor kondisi umum selama melakukan
2)Kekuatan otot meningkat, dari yang mobilisasi.
lemah menjadi lebih kuat. Terapeutik
Luaran Tambahan 4. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis.
1. Fungsi Sensori. Pagar dan tempat tidur).
2. Toleransi Aktivitas. 5. Fasilitasi melakukan mobilitas fisik, jika perlu.
6. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
melakukan pergerakan.
Edukasi
7. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi.
8. Anjurkan melakukan mobilisasi dini.
9. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harusdilakukan
(mis. Berjalan dari tempat tidur ke kursi roda,
berjalandari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi).
63
3.6 Implementasi
NO.
NO. TGL./JAM DX. TINDAKAN TT
KEP
1. 01-02-2021 1
3.9 Evaluasi
2 Gangguan S: S: S:
mobilitas fisik
berhubungan -Pasien mengatakan takut untuk -Pasien mengatakan sedikit takut -Pasien mengatakan sedikit takut untuk
dengan bergerak karena nyeri untuk bergerak karena nyeri bergerak karena nyeri
(trauma) nyeri -Pasien mengatakan aktivitas diatas -Pasien mengatakan aktivitas diatas -Pasien mengatakan aktivitas diatas tempat
tempat tidur dibantu oleh suami dan tempat tidur sudah sedikit dibantu tidur sudah sedikit dibantu oleh suami dan
keluarga oleh suami dan keluarga keluarga
O: O: O:
-Pasien tampak melakukan gerakan -Pasien tampak melakukan beberapa -Pasien tampak melakukan beberapa
seminal mungkin gerakan. gerakan.
-Pasien baru melakukan mobilisasi -Pasien beberapa kali melakukan -Pasien beberapa kali melakukan mobilisasi
berupa gerakan kaki dan tangan mobilisasi berupa gerakan kaki dan berupa gerakan kaki dan tangan
tangan
A :Masalah teratasi sebagian A :Masalah teratasi sebagian
A :Masalah teratasi sebagian
P :Intervensi dilanjutkan (1,4,5,6,7,8,9) P :Intervensi dilanjutkan (4)
P :Intervensi dilanjutkan (4,5,6)
68
BAB 4
PEMBAHASAN
yang terjadi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan
keluarga pada post partum sectio caesarea dengan masalah keperawatan nyeri
4.1 PengkajianKeperawatan
nyeri abdomen post partum sectio caesarea pada hari ke 4 dengan skala nyeri 6.
Keadaan umum lemah, Ny.S tampak meringis, berfokus pada diri sendiri dan
atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintesitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari tiga bulan. Tanda dan gejala pada nyeri akut adalah
meningkat, sulit tidur, tekanan darah meningkat, pola napas berubah, nafsu
makan berubah, proses berpikir terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri,
dan diafhoresis.
68
69
Pada kasus ini didapatkan bahwa klien yaitu Ny.S terdapat kesenjangan
antara fakta dan teori dimana ada beberapa tanda dan gejala yang tidak dialami
oleh klien. Adapun tanda dan gejala yang tidak dialami oleh Ny.S adalah gelisah,
sulit tidur, tekanan darah meningkat, pola napas berubah, nafsu makan berubah,
proses berpikir terganggu, menarik diri, dan diaphoresis. Hal ini dimungkinkan
sikap kooperatif dari pasien dan keluarga pasien, serta adanya format pengkajian
keperawatan nyeri akut, pengkajian kebutuhan dasar manusia dan pengkajian fisik
akut b.d agen injuri fisik (pembedahan) ditandai dengan klien tampak meringis,
berfokus pada diri sendiri, bersikap protektif, dan frekuensi nadi meningkat.
Pada tinjauan teori ada beberapa masalah keperawatan yang muncul untuk
klien post partum sectio caesarea yaitu nyeri akut, gangguan mobilitas fisik,
Pada kasus ini didapatkan klien yaitu Ny.S terdapat kesenjangan antara
fakta dan teori dimana ada masalah keperawatan yang tidak dimunculkan pada
diagnosa keperawatan yaitu kerusakan integritas kulit dan resiko infeksi. Hal ini
dimungkinkan karena ada beberapa faktor yang tidak dimiliki oleh klien seperti
adanya luka terbuka, perdarahan, ada kemerahan, dan bengkak. Penulis memilih
nyeri akut sebagai high priority (prioritas utama) untuk dijadikan diagnosa
keperawatan yang utama karena pada tindakan skoring prioritas masalah nyeri
70
akut memiliki nilai 4 dan nilai tersebut lebih tinggi daripada gangguan mobilitas
4.3 IntervensiKeperawatan
pada Ny.S diambil dalam tinjauan pustaka berdasarkan teori asuhan keperawatan
keluarga dengan post partum sectio caesarea. Dalam asuhan keperawatan yang
napas dalam).
imajinasi terbimbing).
Pada kasus ini didapatkan kesenjangan antara fakta dan teori dimana ada
keperawatan untuk tinjauan kasus yaitu fasilitas tidur, control lingkungan, dan
kolaborasi pemberian analgetik. Hal ini dikarenakan Ny.S tidak mengalami sulit
tidur, tidak terganggu oleh lingkungan, dan dikarenakan klien hanya mengalami
nyeri sedang serta penulis tidak berkolaborasi dengan tim medis lain dalam
mengurangi rasa nyeri seperti kompres panas atau dingin, dan ada pelaksanaan
tambahan yaitu edukasi merawat tali pusat dengan baik karena Ny.S sempat
perencanaan yaitu tiga kali kunjungan. Tidak ada hambatan dalam melakukan
implementasi pada Ny.S dan klien mampu mengikuti arahan dan latihan sampai
S: skala 6
T: timbul
4. Melihat reaksi nonverbal: klien tampak meringis, berfokus pada diri sendiri,
napas dalam).
Implementasi yang dilakukan penulis mulai dari awal hingga akhir sesuai
dengan intervensi keperawatan yang telah direncanakan pada tinjauan kasus. Hal
ini dikarenakan klien dan keluarga mampu kooperatif dan mampu memfasilitasi
tindakan yang akan dilakukan dan yang diajarkan. Tidak ada hambatan dalam
melakukan implementasi Ny.S, klien mampu mengikuti arahan dan latihan sampai
terakhir sebagai berikut: data subjektif: nyeri pada luka post SC hilang dan
skala nyeri turun menjadi 3, data objektif: pasien tidak tampak meringis,
frekuensi nadi menurun menjadi 85x/menit, tidak berfokus pada diri sendiri,
tiga kali kunjungan sesuai kriteria hasil yang diharapkan. Keluhan nyeri
menurun dan skala nyeri berkurang dari 6 menjadi 3. Hari pertama pasien
tampak meringis, bersikap protektif, dan berfokus pada diri sendiri, tapi
tetap 120/90 mmHg, pola napas tetap 20x/menit. Berdasarkan data subjektif
dan objektif diatas penulis menyimpulkan bahwa pada masalah nyeri akut
sudah teratasi.
75
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.1.1 Pengkajian
abdomen post partum sectio caesarea hari ke 4 dengan skala 6, Ny.S tampak
Diagnosa prioritas pada kasus ini yaitu nyeri akut b.d agen injuri fisik
Intervensi yang disusun pada diagnosa utama untuk Ny.S, penulis berusaha
teori yang didapat, intervensi yang dilakukan antara lain identifikasi lokasi,
75
76
mengidentifikasi faktor pemicu nyeri, kualitas, lokasi, skala nyeri, dan waktu
keperawatan nyeri akut sudah teratasi dari tanggal 01 Februari 2021 sampai 03
Februari 2021 dengan data yaitu nyeri pada abdomen post SC hilang, skala
berkurang dari 6 menjadi 3, frekuensi nadi membaik, tidak berfokus pada diri
5.2 Saran
yang baik dan keterlibatan klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.
kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan post
baiknya diadakan suatu seminar atau suatu pertemuan yang membahas tentang
baik.
78
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
INFORMED CONSENT
Februari 2021.
tugas pengambilan studi kasus ini dengan jelas dari mahasiswa yang bernama
Ummil Amanah proses pengambilan studi kasus ini dan saya mengerti semua
Saya setuju untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan studi kasus ini
semua yang telah dijelaskan oleh peneliti terkait dengan proses pengambilan studi
kasus ini dengan baik. Semua data dan informasi dari saya sebagai partisipan
Lampiran 4
Kepada Yth.
Kepala Desa Ranuklindungan
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo Tahun Akademik 2020/2021.
Bersama surat ini kami mohon Kepala Desa Ranuklindungan mengijinkan
mahasiswa kami untuk megambil data dasar di tempat tersebut. Berikut adalah
informasi mahasiswa kami.
Nama Mahasiswa : Ummil Amanah
NIM : 1801093
Alamat : Ds. Ranuklindungan Rt/Rw: 05/01, Kec.Grati, Kab. Pasuruan
Tempat Tanggal Lahir : Malaysia, 18 April 2000
No. Hp : 0896-7903-5503
Judul KTI :
Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasien Post Partum Sectio
Caecarea Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Didesa
Ranuklindungan
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan semoga sudi kiranya
memperhatikan untuk dipertimbangkan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami
sampaikan terima kasih.
Mengetahui,