Disusun Oleh:
NIKMATUL FITRIYAH
P12041
i
PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI (AROMATERAPI
LAVENDER OIL) PADA ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S
SEBELUM TINDAKAN OPERASI UNTUK
MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN
DIRUANG KANTIL 2 RSUD
KARANGANYAR
Disusun Oleh:
NIKMATUL FITRIYAH
P12041
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
mendapati bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu
ini.
v
3. Joko Kismanto, S.Kep,.Ns, selaku penguji yang telah membimbing
bermanfaat.
karanganyar.
dalam segala bentuk serta atas doanya selama ini yang tidak terbalas
oleh apapun.
vi
9. Sahabat dan teman-teman angkatan 2012 Program Studi DIII
Tulis Ilmiah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis
vii
8
88
HALAMAN PERSEMBAHAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Kecemasan ........................................................................... 6
3. Pembedahan ......................................................................... 26
4. Aromaterapi .......................................................................... 26
B. Pengkajian .................................................................................. 39
D. Intervensi .................................................................................... 48
E. Implementasi .............................................................................. 51
F. Evaluasi ...................................................................................... 56
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengkajian .................................................................................. 59
C. Intervensi .................................................................................... 67
D. Implementasi .............................................................................. 71
E. Evaluasi ...................................................................................... 78
A. Kesimpulan ................................................................................ 82
B. Saran ........................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 8 Pendelegasian
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani
semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan bisa
membahayakan bagi pasien. Maka tidak heran jika seringkali pasien dan
berbagai respon kejiwaan muncul pada seseorang dalam berbagai kondisi, respon
tersebut bisa berupa senang, sedih, cemas dan lain sebagainya. Kecemasan adalah
yaitu akibat dari tindakan, situasi atau kejadian eksternal yang menyebabkan
belum pernah dicoba (Ibrahim, 2008). Kecemasan ini biasanya dilatar belakangi
1
2
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferlina (2008) ditemukan sekitar 80%
kecemasan sedang dan berat. Hal ini didasari karena berbagai kemungkinan buruk
bisa saja terjadi dan akan membahayakan pasien. Maka, tak heran jika seringkali
(Brunner dan Suddarth, 2000; Asmadi, 2008; Alimul, 2006; Ann Isaacs, 2005;
Mau, 2013).
menghadapi stres dan kecemasan, strategi koping adalah suatu proses atau upaya
yang dilakukan oleh individu untuk menghadapi dan mengantisipasi situasi dan
kondisi yang menekan yang mengancam fisik maupun psikis yang dapat
Menurut Cuncic (2012) dalam Pande, dkk (2013:3) Aroma terapi terdiri dari
lavender, chamomile dan vanili memiliki efek menenangkan. Aroma yang paling
mengurangi susah tidur, kecemasan, dan depresi, serta untuk penyakit fisik seperti
sakit perut dan sakit kepala. Menurut Appleton (2012) dalam Pande, dkk (2013)
dari bunga lavender, dimana memiliki komponen utama berupa Linalool dan
dalam dan diberikan edukasi, belum terintegrasi dengan tindakan yang sesuai
Hasil wawancara dengan perawat yaitu perawat belum pernah menerapkan hasil
penelitian tentang relaksasi aromaterapi lavender oil sebagai penurunan tingkat
Pasien yang terdapat di ruang kantil 2 salah satunya pasien dengan pre
hasil penelitian tersebut kepada perawat dan rumah sakit. Karya Tulis Ilmiah yang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umun
lavender oil) pada asuhan keperawatan Ny. S sebelum tindakan operasi untuk
2. Tujuan Khusus
kecemasan.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. S dengan
kecemasan.
Karanganyar.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
2. Bagi Institusi
pembedahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. Kecemasan
a. Pengertian
Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Kecemasan ini tidak memiliki objek
dimana seseorang merasa takut pada suatu sumber ancaman yang belum
1) Teori genetik
6
7
kecemasan.
2) Teori katekolamin
3) Teori psikoanalisa
4) Teori sosial
kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak
dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego
lain) dan gejala-gejala psikologis seperti panik, tegang, bingung, tak dapat
atau kesenangan yang wajar walaupun merupakan hal yang normal dialami
Pasien yang akan dioperasi biasanya menjadi agak gelisah dan takut.
Perasaan gelisah dan takut kadang tidak tampak jelas. Tetapi kadang-kadang
pula kecemasan itu dapat dilihat dalam bentuk lain. Pasien yang takut sering
bergerak terus-menerus dan tidak bisa tidur (E.Oswari, 1993 dan Ibrahim
2008).
b. Penyebab kecemasan
hidup sehari-hari.
Mc Farlan dan Wasli (1997) dalam Solehati dan kasosih (2015: 155)
takut pada suatu sumber ancaman yang belum jelas dan tidak teridentifikasi
kecemasan dapat ditandai oleh ciri-ciri fisik, behavioral, kognitif. Ciri fisik
meliputi, (a) gangguan pada tubuh seperti berkeringat, panas dingin, dan
lemas atau mati rasa, (b) gangguan kepala seperti pusing atau sakit kepala,
(c) gangguan pernafasan seperti sulit nafas, jantung berdebar atau berdetak
kencang, (d) gangguan pencernaan seperti mual, diare dan sering buang air
kecil.
10
10
sebagai berikut:
tersinggung
fisiologis dan perilaku dan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala
kecemasan (Kaplan & Sadock, 1998). Menurut Stuart (2006) pada orang
1) Respon fisiologis
.
c) Gastrointestinal: nafsu makan menurun, tidak nyaman pada perut,
2) Respon perilaku
dari masalah.
3) Respon kognitif
kehilangan kontrol, takut pada gambaran visual dan takut cedera atau
kematian.
4) Respon afektif
1) Cemas ringan
kreativitas.
2) Cemas sedang
berkurang.
3) Cemas berat
spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku
ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu tidak mampu berpikir
4) Panik
kehidupan, dan jika berlangsung terus menerus dalam waktu yang lama,
Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) yang terdiri dari 14 kelompok
a) Perasaan cemas: cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri dan
mudah tersinggung.
besar, pada keramaian lalu lintas dan pada kerumunan orang banyak.
d) Gangguan tidur: sukar untuk tidur, terbangun pada malam hari, tidur
tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi, mimpi buruk dan
pada hobi, sedih, terbangun pada saat dini hari dan perasaan berubah-
g) Gejala somatik atau fisik (otot): sakit dan nyeri di otot, kaku, kedutan
penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa lemas dan perasaan
ditusuk-tusuk.
lesu atau lemas seperti mau pingsan dan detak jantung menghilang atau
berhenti sekejap.
badan.
l) Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin): sering buang air kecil, tidak
dapat menahan BAK, tidak datang bulan (tidak dapat haid), darah haid
haid sangat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan, menjadi dingin
pusing kepala terasa berat, kepala terasa sakit dan bulu-bulu berdiri.
n) Tingkah laku atu sikap: gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kening atau
dahi berkerut, wajah tegang, otot tegang atau mengeras, nafas pendek dan
diberi penilaian angka (skore) antara 0-4, dengan penilaian sebagai berikut :
14 20 = kecemasan ringan
21 27 = kecemasan sedang
28 41 = kecemasan berat
e. Patofisiologi
ke berbagai bagian ujung anterior kedua sisi lobus temporalis. Sistem saraf
otonom yang mengendalikan berbagai otot dan kelenjar tubuh. Pada saat
bereaksi secara mendalam, jantung berdetak lebih keras, nadi dan nafas
Nuclei Amigdaloid
Sensorik afferent
Kebagian ujung anterior
Peningkatan aliran
Kedua posisi lobus temporal
darah bilateral
Gambar 1.1
Pathways
f. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Farmakologi
ini digunakan untuk jangka pendek, dan tidak dianjurkan untuk jangka
2005).
2) Penatalaksanaan nonfarmakologi
a) Distraksi
cemas yang ditransmisikan ke otak (Potter & Perry, 2005). Salah satu
pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik
b) Relaksasi
a. Pengkajian
situasional.
dengan baik. Konflik antara id dan super ego atau antara keinginan
kecemasan.
diri individu.
dalam keluarga.
kecemasannya.
h) Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah
menghasilkan kecemasan.
hamil)
harga diri.
ii. Sumber eksternal: kehilangan orang yang dicintai,
budaya.
kecemasan.
parasimpatis).
kecemasan.
7) Gelisah, iritabilitas
8) Control impuls buruk Perasaan tidak nyaman, ketakutan, atau tidak
berdaya
b. Diagnosa Keperawatan
disertai respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak
c. Intervensi
Intervensi:
fisik.
3. Pembedahan
kumala, 2009).
invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani
Pembedahan menurut jenisnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu bedah mayor
dan bedah minor. Bedah mayor merupakan tindakan bedah yang menggunakan
4. Aromaterapi
Aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti harum atau wangi, dan
Sehingga aromaterapi dapat diartikan sebagai suatu cara perawatan tubuh atau
dua kata yaitu aroma yang berarti wangi-wangian (fragrance) dan therapy yang
tanaman yang mudah menguap dan senyawa aromatik lain dari tumbuhan.
masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup. (Argi dan Susi, 2009:
volatile oil hasil ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara
topikal setelah diencerkan dalam carrier oil. Cara kerja aromaterapi adalah
reseptor dan akhirnya mempengaruhi organ yang lain. Aroma terapi tidak
dianggap benda asing oleh tubuh, sehingga tidak memperberat kerja organ-
organ tubuh. Minyak esensial akan masuk ke sirkulasi tubuh dan menuju
2008 : 6).
Menurut Cuncic (2012) dalam Pande, dkk (2013:3) Aroma terapi terdiri
untuk mengurangi susah tidur, kecemasan, dan depresi, serta untuk penyakit
melalui penciuman jauh lebih cepat karena hidung atau penciuman mempunyai
dihirup, molekul yang mudah mengguap dari minyak tersebut dibawa oleh
udara ke atap hidung dimana silia-silia yang lembut muncul dari sel-sel
suatu pesan elektro kimia akan ditransmisikan melalui bola dan olfactory ke
dalam sistem limbik. Hal ini akan merangsang memori dan respons emosional.
ke bagian otak serta bagian tubuh yang lain. Pesan yang diterima kemudian
lavender adalah aroma terapi yang menggunakan minyak esensial dari bunga
Asetat yang dapat memberikan efek relaksasi. Kandungan linalool asetat linalyl
yang merupakan bahan aktif utama pada minyak lavender, Linalool asetat
linalyl dapat menunjukan efek relaksasi, sehingga tidak ada kontraindikasi dan
Tumbuhan yang termasuk dalam suku Lamiaceae ini memiliki 25-30 spesies.
ketinggian sekitar 60 cm. Minyak Lavender dari bunga yang berwarna ungu
sakit kepala, anti mikroba, anti serangga, penyembuhan luka ringan, anti
Gambar 1.2
Konsep teori
C. Kerangka Konsep
Pemberian tindakan relaksasi
MK: Ansietas
aromaterapi lavender oil untuk
menurunkan kecemasan pasien
Gambar 1.3
Kerangka konsep
BAB III
Pada penelitian yang dilakukan oleh Arwani dkk (2013) subjek aplikasi
riset pada penelitian ini adalah semua pasien yang dilakukan tindakan operasi
1. Berusia 25 55 tahun
Pada penelitian yang dilakukan oleh arwani dkk (2013) tempat yang
ke ruang instalasi bedah sentral dan waktu yang diperlukan untuk pemberian
33
34
34
Pada penelitian yang dilakukan oleh arwani dkk (2013) media yang
digunakan dalam riset ini untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien
Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) yang terdiri dari 14 kelompok
o) Perasaan cemas: cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri dan
mudah tersinggung.
q) Ketakutan: pada gelap, pada orang asing, ditinggal sendiri, pada binatang
besar, pada keramaian lalu lintas dan pada kerumunan orang banyak.
r) Gangguan tidur: sukar untuk tidur, terbangun pada malam hari, tidur
tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi, mimpi buruk dan
pada hobi, sedih, terbangun pada saat dini hari dan perasaan berubah-
u) Gejala somatik atau fisik (otot): sakit dan nyeri di otot, kaku, kedutan
penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa lemas dan perasaan
ditusuk-tusuk.
lesu atau lemas seperti mau pingsan dan detak jantung menghilang atau
berhenti sekejap.
badan.
z) Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin): sering buang air kecil, tidak
dapat menahan BAK, tidak datang bulan (tidak dapat haid), darah haid
aa) Gejala autonom: mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, kepala
pusing kepala terasa berat, kepala terasa sakit dan bulu-bulu berdiri.
bb) Tingkah laku atu sikap: gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kening atau
dahi berkerut, wajah tegang, otot tegang atau mengeras, nafas pendek dan
2. 14 20 = kecemasan ringan
3. 21 27 = kecemasan sedang
4. 28 41 = kecemasan berat
Tabel. 1
Instrumen Penilaian Relaksasi Aromaterapy Lavender Oil
kecemasan menggunakan alat ukur Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-
A).