Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan, Volume XIV, No.

1, April 2018 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
PENGARUH MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP
INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO
CAESAREA
Khairun Nuhan*, Titi Astuti*, Al Murhan*
*Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

Prevalensi persalinan sectio caesarea di Indonesia menurut WHO pada tahun 2015 adalah 15,3%. Pada
pasien post operasi sectio caesarea setelah anestesi menghilang pasien akan merasakan nyeri, sehingga
diperlukan terapi yang efektif dan aman dari efek samping. Terapi Al-Qur’an salah satu bentuk teknik
distraksi (pengalihan) secara non farmakologi untuk menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan.
Keberhasilan menggunakan murrotal 70 % dari penelitian terkait. Penelitian ini menggunakan desain
quasi exsperiment dengan pendekatan nonrandomized control grup pretest postests design. Teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 22 responden (11
responden kelompok perlakuan dan 11 responden kelompok kontrol). Pengumpulan data nyeri
menggunakan instrumen Numeric Rating Scale (NRS). Uji statistik menggunakan Wilcoxon dan Mann-
Withney. Hasil penelitian terdapat perbedaan pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan
intensitas nyeri pada pasien post operasi SC pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p-value
0.001. Peneliti menyarankan agar pihak RS mempertimbangkan menggunakan terapi komplementer
murottal Al-Qur’an untuk mempersiapkan ibu menghadapi operasi SC menggunakan SOP yang ada.

Kata Kunci: Nyeri, Post SC, Terapi Murottal Al-Qur’an

LATAR BELAKANG proses persalinan di Negara-negara


berkembang. RISKESDAS tahun 2013
Menurut World Health Organization tingkat pesalinan sectio caesarea di
(WHO), standar rata-rata Sectio Caesarea Indonesia sudah melewati batas maksimal
(SC) adalah sekitar 5-15% per 1.000 standar WHO 5-15%. Tingkat persalinan
kelahiran di dunia. Rumah sakit sectio caesarea di Indonesia 15,3% sampel
pemerintahan kira-kira 11% sementara di dari 20.591 ibu yang melahirkan dalam
rumah sakit swasta bisa lebih dari 30%. kurun waktu 5 tahun terakhir yang di
peningkatan persalinan dengan Sectio survey dari 33 provinsi. Gambaran adanya
Caesarea (SC) di seluruh Negara selama faktor resiko ibu saat melahirkan atau di
tahun 2007-2008 yaitu 110.000 per operasi caesarea adalah 13,4 % karena
kelahiran di seluruh Asia (Gibbson L. et ketuban pecah dini, 5,49% karena
all, 2010 dalam Sumelung, Kundre, dan Preeklampsia, 5,14% karena Perdarahan,
Karundeng, 2014: 2). Survei Global 4,40% Kelainan letak Janin, 4,25% karena
Kesehatan oleh WHO (2013)yang jalan lahir tertutup, 2,3% karena rupture
dituliskan dalam data statistik kesehatan uteri (Kemenkes, 2014).
dunia menyebutkan bahwa angka kejadian Tindakan operasi menyebabkan
SC terbesar terdapat pada wilayah terjadinya perubahan kontinuitas jaringan
Amerika (36%), wilayah Western Pasifik tubuh. Pada proses operasi digunakan
(24%) dan wilayah Eropa (23%). Data anastesi agar pasien tidak merasakan nyeri
statistik WHO (2013) juga menyebutkan pada saat dibedah. Namun setelah operasi
bahwa negara tertinggi dengan kejadian selesai dan pasien mulai sadar, ia akan
SC terdapat pada negara Brazil merasakan nyeri pada bagian tubuh yang
(52%),Cyprus (51%), Mexico (39%). mengalami pembedahan. Nyeri yang
WHO tahun 2015 selama hampir 30 dirasakan ibu post operasi Sectio
tahun tingkat persalinan dengan SC Caesarea berasal dari luka yang terdapat
menjadi 10% sampai 15% dari semua dari perut (Sjamsuhidajat, 2005). Tidak

[91]
Jurnal Keperawatan, Volume XIV, No. 1, April 2018 ISSN 1907 - 0357

ada dua individu mengalami nyeri yang Dokter Amerika, dengan hasil penelitian
sama dan tidak ada dua kejadian nyeri bahwa mendengarkan ayat suci Al-Quran
yang sama menghasilkan sensasi nyeri memiliki pengaruh yang signifikan dalam
atau respon nyeri yang identik sama pada menurunkan ketegangan urat saraf reflektif
seorang individu karena nyeri bersifat dan hasil ini tercatat dan terukur secara
subjektif (Perry & Potter, 2010). Salah kuantitatif dan kualitatif oleh alat berbasis
satu gejala yang paling sedikit dipahami komputer (Remolda, 2009). Musik
padahal nyeri merupakan gejala yang (murrotal Al-Qur’an) yang dapat
paling sering terjadi di bidang medis, oleh menurunkan nyeri fisiologis, stress, dan
karena itu peran perawat sangat diperlukan kecemasan dengan mengalihkan perhatian
untuk membantu klien dan anggota seseorang dari nyeri. Murrotal Al-Qur’an
keluarga dalam upaya mengatasi nyeri. terbukti menunjukkan efek yaitu
Penting juga perawat memahami makna menurunkan frekuensi denyut jantung,
nyeri secara holistik pada setiap individu mengurangi kecemasan dan depresi,
sehingga dapat mengembangkan strategi menghilangkan nyeri menurunkan tekanan
penatalaksanaan nyeri selain pemberian darah, dan mengubah persepsi waktu
analgetik yaitu terapi non farmakologi. (Elzaky, 2014). Murrotal menghasilkan
Penatalaksanaan nyeri di bagi perubahan status kesadaran melalui bunyi,
menjadi dua yaitu dengan farmakologi dan kesunyian, ruang dan waktu. Murrotal
nonfarmakologi. Penatalaksanaan harus didengar minimal 15 menit supaya
nonfarmakologis terdiri dari berbagai dapat memberikan hasil efek terapeutik. Di
tindakan mencakup intervensi perilaku dan keadaan perawatan akut, mendengarkan
kognitif menggunakan agen-agen fisik murrotal dapat memberikan hasil yang
meliputi stimulus kulit, stimulus elektrik sangat efektif dalam upaya mengurangi
saraf kulit (transcutaneous electrical nerve nyeri pasca operasi klien (Potter &Perry,
stimulation/ TENS), akupuntur dan 2006). Tetapi pada kenyataannya, masih
pemberian placebo. Intervensi prilaku sedikit rumah sakit yang menggunakan
kognitif meliputi tindakan distraksi, tehnik metode nonfarmakologi dalam
relaksasi, imajinasi terbimbing, umpan penatalaksanaan nyeri salah satunya terapi
balik biologis (biofeedback), hypnosis dan murrotal. Mereka lebih menitikberatkan
sentuhan terapeutik (Potter & Perry, penatalaksanaan nyeri dengan metode
2006).Teknik distraksi sangat efektif farmakologis salah satunya pemberian
digunakan untuk mengalihkan nyeri, hal analgetik terutama pada pasien pasca
ini disebabkan karena distraksi merupakan operasi (www.ipmg-online.com edisi 7
metode dalam upaya untuk mengurangi September 2011). Seperti yang kita
nyeri dan sering membuat pasien lebih ketahui bahwa pemberian analgetik secara
menahan nyerinya. Salah satu teknik berkelanjutan, tidak sesuai dengn aturan
distraksi yang efektif adalah terapi dan monitor yang tepat akan menimbulkan
murrotal Al-Qur’an, yang dapat ketergantungan (Sulistyo, 2012).
menurunkan nyeri fisiologis, stress, dan Berdasarkan hasil pre-survey peneliti
kecemasan dengan mengalihkan perhatian pada bulan April 2017, di RSUD Jendral
seseorang dari nyeri (Potter &Perry, Ahmad Yani Metro tahun 2016 yaitu
2006). Murrotal yang di gunakan memakai jumlah persalinan 949 orang, dengan
Surah Al-Kahf beserta terjemahnya yang tindakan SC 28,24 % faktor penyebabnya
berisi 110 ayat karena dapat memberikan 42,91 % akibat pre eklampsi, 1,26% akibat
ketenangan dan menurunkan rasa nyeri eklampsi, 1,11% akibat Infeksi, 11,94 %
(Elzaky: 2014). Hal ini telah dibuktikan akibat ketuban pecah dini, 16,41 % akibat
oleh berbagai ahli seperti yang telah perdarahan.
dilakukan Ahmad Al Khadi direktur utama Hasil wawancara didapatkan data
Islamic Medicine Institute for Education dari ibu pasca sectio caesarea, ibu
and Research di Florida, Amerika Serikat. mengatakan nyeri mulai terasa ketika obat
Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan bius (anestesi) hilang, nyeri yang hebat

[92]
Jurnal Keperawatan, Volume XIV, No. 1, April 2018 ISSN 1907 - 0357

saat bergerak, nyeri terasa seperti tersayat- adalah 10 kelompok untuk kelompok
sayat , ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan perlakuan dan 10 kelompok untuk
daerah luka insisi. ibu mengatakan untuk kelompok kontrol.
mengurangi rasa nyeri dengan cara Penelitian ini terdiri dari dua
beristirahat dan melakukan tarik napas variabel yaitu variabel bebas (independent)
dalam yang sudah diajarkan oleh bidan. dan variabel terikat (dependent). Menilai
Hasil wawancara peneliti pada bidan intensitas nyeri peneliti menggunakan alat
diruang bersalin untuk mengurangi rasa ukur (instrumen) lembar NRS dengan
nyeri pada pasien post operasi sectio rentang skala nyeri 0-10. Alat yang
caesarea diberikan obat analgetik digunakan Mp3 dan headset yang berisi
Keterolac Thromethanine 30 mg dalam murrotal Al-Qur’an Surat Al-Kahf dengan
Ringer Laktat 500 mg/ 8 jam atau qori Muhammad Taha Al-Junayd. Bahan
diberikan obat sub suprafenid /8 jam. untuk penilaian respon intensitas nyeri
Selain obat analgetik di ajarkan mobilisasi yang dipilih yaitu menggunakan skala
untuk mempercepat penyembuhan luka penilaian Numerical rating scale, (NRS)
insisi. dengan menggunakan skala 0-10. Teknik
Penelitian Rohmi (2014), yang pengumpulan data pada penelitian ini yaitu
meneliti tentang “Pengaruh Terapi peneliti bersama responden mengisi
Murottal Al-Qur’an Terhadap Penurunan lembar numeric scale rating pada
Intensitas Nyeri Dan Kecemasan responden post sectio caesarea setelah 6
Persalinan Primigrvida Kala 1 Fase Aktif jam post operasi, melakukan penilaian
di RSUD Prof. DR. Margono Soekardjo intensitas nyeri pada responden yang telah
Tahun 2014”. Hasil penelitian ada 3 jam diberikan analgetik sesuai standar
perbedaan yang signifikan pada intensitas tindakan.
nyeri sebelum terapi murrotal adalah 6,57. Kemudian peneliti melakukan terapi
Rata-rata setelah dilakukan terapi murrotal murrotal Al-Qur’an selama 15 menit pada
adalah 4,93. Hasil analisis perbedaan M = kelompok perlakuan, setelah itu peneliti
1,643 dan perbedaan SD = 0,821 mengkaji ulang intensitas nyeri responden
(p=0,000). Maka dapat disimpulkan dengan lembar numeric scale rating.
bahwa terdapat perbedaan signifikan skala Terapi murrotal Al-Qur’an pada kelompok
nyeri sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan dilakukan 2 kali dalam rentang
terapi murottal. Dengan demikian dapat waktu 30 menit kemudian. Pada kelompok
disimpulkan bahwa pemberian distraksi kontrol peneliti bersama responden
murrotal Al-Qur’an efektif menurunkan mengisi lembar numeric scale rating pada
intensitas nyeri persalinan kala 1. responden post sectio caesarea setelah 6
jam post operasi, melakukan penilaian
intensitas nyeri pada responden yang telah
METODE 3 jam diberikan analgetik sesuai standar
tindakan. Penilaian intensitas nyeri pada
Jenis penelitian ini adalah penelitian kelompok kontrol dilakukan pretest dan
kuantitatif, desain penelitian ini posttest dalam rentang waktu 30 menit
menggunakan Quasi Experiment, kemudian.
rancangan penelitian menggunakan non Hasil uji normalitas data
equivalentwith Control Group. menggunakan metode analitik parameter
Populasi dalam penelitian ini adalah Shapiro-Wilk hasil data abnormal,
seluruh ibu yang menjalani persalinan sehingga analisis data menggunakan uji
operasi Sectio Caesarea (SC) setelah 6 non parametrik Uji Wilcoxon dan Uji
jam operasi dan dirawat. Teknik Mann-Withney.
pengambilan sampel yang digunakan
adalah dengan menggunakan cara
accidental sampling dengan pengambilan
sampel untuk masing-masing kelompok

[93]
Jurnal Keperawatan, Volume XIV, No. 1, April 2018 ISSN 1907 - 0357

HASIL derajat nyeri terendah adalah 4 dan derajat


nyeri tertinggi adalah 6.
Analisis Univariat
Analisis Bivariat
Tabel 1: Distribusi Rata-rata Intensitas
Nyeri Sebelum dan Sesudah Tabel 3: Distribusi Analisis Perbedaan
Diberikan Terapi Murottal Al- Intensitas Nyeri Sebelum dan
Qur’an pada Kelompok Intervensi Sesudah Diberikan Terapi
Murottal Al-Qur’an pada
Intensitas Nyeri post Sectio Caesarea Kelompok Perlakuan dan
Nyeri Mean Med SD Min-Max Kelompok Kontrol
Sebelum 6.82 7.00 0.603 6-8
Sesudah 3.55 3.00 0.688 3-5 Nyeri post Sectio Caesarea
Kelompok
Mean SD p-value
Dari tabel di atas didapatkan bahwa Kontrol 1.73 0.647 0.003
hasil pengukuran rata-rata intensitas nyeri Intervensi 3.27 0.457 0.002
pada pasien post operasi SC sebelum
diberikan terapi murottal Al-Qur’an pada Berdasarkan tabel di atas, perbedaan
kelompok perlakuan adalah mean 6.82 selisih penurunan intensitas nyeri pada
dengan standar deviasi 0.603, derajat nyeri pasien post operasi SC sebelum dan
terendah adalah 6 dan derajat nyeri sesudah diberikan murottal Al-Qur’an
tertinggi adalah 8. Pengukuran rata-rata pada kelompok perlakuan adalah mean
intensitas nyeri pada pasien post operasi 3.27 dengan standar deviasi 0.457 dan
SC sesudah diberikan terapi murottal Al- perbedaan selisih penurunan intensitas
Qur’an kelompok perlakuan adalah mean nyeri pada pasien post operasi SC sebelum
3.55 dengan standar deviasi 0.688, derajat dan sesudah diberikan murottal Al-Qur’an
nyeri terendah adalah 3 dan derajat nyeri pada kelompok kontrol adalah mean 1.73
tertinggi adalah 5. dengan standar deviasi 0.647. Hasil uji
Wilcoxon kelompok perlakuan didapatkan
Tabel 2: Distribusi Rata-rata Intensitas p-value 0.002 (p-value < 0.05) yang
Nyeri Sebelum dan Sesudah artinya ada perbedaan penurunan intensitas
Diberikan Terapi Murottal Al- nyeri pada pasien post operasi SC sebelum
Qur’an pada Kelompok Kontrol dan sesudah diperdengarkan murottal pada
kelompok perlakuan, sedangkan kelompok
Intensitas Nyeri post Sectio Caesarea kontrol didapatkan p-value 0.003 (p-value
Nyeri Mean Med SD Min-Max < 0.05) yang artinya ada perbedaan
Sebelum 6.64 7.00 0.674 6-8 penurunan intensitas nyeri pada pasien
Sesudah 4.91 5.00 0.701 4-6 post operasi SC sebelum dan sesudah
diperdengarkan murottal pada kelompok
Dari tabel di atas didapatkan bahwa kontrol.
hasil pengukuran rata-rata intensitas nyeri
pada pasien post operasi SC sebelum Tabel 4: Distribusi Analisis Perbedaan
diberikan terapi murottal Al-Qur’an pada Pengaruh Terapi Murottal Al-
kelompok kontrol adalah mean 6.64 Qur’an Terhadap Penurunan
dengan standar deviasi 0.674, derajat nyeri Intensitas Nyeri pada Kelompok
terendah adalah 6 dan derajat nyeri Perlakuan dan Kontrol
tertinggi adalah 8. Pengukuran rata-rata
intensitas nyeri pada pasien post operasi Nyeri post Sectio
SC sesudah diberikan terapi murottal Al- Kelompok Caesarea
Qur’an pada kelompok kontrol adalah n Mean p-value
mean 4.91 dengan standar deviasi 0.701, Perlakuan-Kontrol 22 1.54 0.001

[94]
Jurnal Keperawatan, Volume XIV, No. 1, April 2018 ISSN 1907 - 0357

Tabel di atas menunjukkan nilai pendengar, tak seorang pun yang mampu
berdasarkan hasil uji Mann-Withney memebuat sastra yang keindahan dan
signifikan sebesar 0.001 < 0.05, berarti ada keteraturan melebihi Al-Qur’an (Elzaky,
perbedaan signifikan pengukuran data 2014).
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol Karakteristik surah Al-Kahf yang
sehingga dapat diartikan ada perbedaan dilantunkan oleh Muhammad Taha Al-
pengaruh terapi murottal Al-Qur’an Junayd mempunyai timbre medium, pitch
terhadap penurunan intensitas nyeri pada 44 Hz, harmony regular dan consistent,
pasien post operasi SC pada kelompok rhythm andate (mendayu-dayu), volume
perlakuan dan kontrol. 50 decibel, intensitas medium amplitude.
Pada pitch yang rendah dengan rythm
yang lambat dan volume yang rendah akan
PEMBAHASAN menimbulkan efek rileks. Frekuensi yang
telah terbukti untuk mengurangi nyeri
Perbedaan Pengaruh Terapi Murrotal pasca operasi dan menimbulkan efek
Al-Qur’an Terhadap Intensitas Nyeri Pada tenang adalah 40-60 Db. Sedangkan waktu
Pasien Post Operasi Sectio Caesarea (SC) yang dibutuhkan dalam auditoris therapy
Pada Kelompok Perlakuan Dan Kelompok (terapi pendengaran) supaya dapat
Kontrol. memberikan efek terapeutik adalah
P-value 0.001 (p-value < 0.05) yang minimal selama 15 menit (Wirakhmi,
artinya ada perbedaan yang signifikan 2016).
pengaruh terapi murottal Al-Qur’an Mendengarkan Al-Qur’an akan
terhadap penurunan intensitas nyeri pada memberikan efek ketenangan dalam tubuh
pasien post operasi sectio caesarea pada sebab adanya unsur meditasi autosugesti
kelompok perlakuan dan kontrol. dan relaksasi. Rasa tenang ini akan
Kelompok perlakuan dari penelitian memberikan respon emosi postif yang
ini mendapatkan terapi standar analgetik sangat berpengaruh dalam mendatangkan
dan diberikan terapi murottal Al-Qur’an persepsi positif. Persepsi positif yang
Mekanisme murottal menurunkan nyeri didapat dari murrotal selanjutnya akan
sebagaimana dijelaskan dalam teori Gate merangsang hipotalamus untuk
Control dimana impuls musik (murottal) mengeluarkan hormone endorphin,
yang berkompetisi mencapai korteks selanjutnya amigdala akan merangsang
serebri bersamaan dengan impuls nyeri pengktifan sekaligus pengendalian saraf
akan berefek pada distraksi kognitif dalam otonom yang terdiri dari saraf simpatis dan
inhibisi persepsi nyeri (Potter & Perry, parasimpatis. Saraf simpatis berfungsi
2010). Murottal merupakan salah satu untuk mempersarafi jantung dan
musik yang memiliki pengaruh positif bagi memperlambat denyut jantung, sedangkan
pendengarnya (Widayarti, 2011). saraf parasimpatis sebaliknya. Rangsangan
Al-Qur’an mengandung kualitas saraf otonom yang terkendali akan
nada huruf yang bervariasi yang menyebabkan sekresi epinefrin dan
dipadukan oleh Allah SWT., sehingga bila norepinefrin akan menghambat
dibaca akan terasa keindahnya. Oleh pembentukan angiotensin yang selanjutnya
karena itu Al-Qur’an bila dibaca dengan dapat menurunkan darah (Wirakhmi,
baik dan benar, maka akan memberikan 2016).
efek sebagaimana musik dan lagu. Sesuai dengan teori gate control
Susunan huruf, kata-kata dan bunyi huruf yang dikemukakan oleh Melzack dan Wall
Al-Qur’an sesuai dengan susunan syaraf bahwa impuls nyeri dihambat saat sebuah
dalam tubuh manusia sehingga setiap pertahanan ditutup, sehingga dapat
bunyi huruf Al-Qur’an yang dilontarkan menurunkan intensitas nyeri yang
akan direspon secara positif oleh urat dirasakan. Hal ini menyatakan bahwa
syaraf. Gelombang alunan nada-nadanya distraksi akan merangsang keluarnya
amat indah dan selalu menyita perhatian hormone enfekalin, serotonin dan

[95]
Jurnal Keperawatan, Volume XIV, No. 1, April 2018 ISSN 1907 - 0357

endorphin. Enfekalin dianggap dapat ini. Rata-rata usia yang lebih muda
menimbulkan hambatan presinaptik dan merasakan nyeri nya lebih besar
hambatan pasca sinaptik pada serabut- dibandingkan dengan usianya lebih tua.
serabut nyeri tipe C dan tipe delta A Hal itu karena intensitas nyeri dapat
dimana mereka bersinaps di komu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
dorsalis. Proses tersebut mencapai inhibisi usia dan kebudayaan.
dengan penghambatan saluran kalsium. Penelitian Wirakhmi (2016)
Penghambatan nyeri tersebut yaitu dengan Pengaruh Terapi Murotal Ar Rahman Pada
memblok reseptor nyeri sehingga nyeri Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea Di
tidak dikirim ke korteks selebri dan RSUD Dr. R. Goeteng Tarunadibrat
selanjutnya akan menurunkan persepsi Purbalingga. Hasil penelitian
nyeri. menunjukkan ada perbedaan bermakna
Suatu keseimbangan aktivitas dari tekanan darah antara sebelum dan sesudah
neuron sensori dan serabut kontrol perlakuan pada kedua kelompok (p sistole
desenden dari otak mengatur proses 0,003; p diastole 0,018), tetapi frekuensi
pertahanan. Neuron delta-A dan C nadi dan pernapasan tidak menujukkan
melepaskan substansi P untuk perbedaan bermakna dengan nilai p
mentransmisi impuls melalui mekanisme berurutan (0,429;0,666). Disimpulkan
pertahanan. Selain itu, terdapat bahwa ada pengaruh murotal Ar Rahman
mekanoreseptor, neuron beta-A yang lebih terhadap penurunan tekanan darah pasien
tebal, yang lebih cepat yang melepaskan pasca operasi sectio caesarea tetapi tidak
neurotransmitter penghambat. Apabila demikian pada penurunan frekuensi nadi
masukan yang dominan berasal dari dan pernapasan.
serabut beta-A, akan menutup mekanisme Penelitian Yusnita (2013) Pengaruh
pertahanan. Terapi Musik Manajemen Nyeri Pada
Mekanisme pentupan ini diyakini Post Operasi Sectio Caesarea Di Ruang
dapat terlihat saat seorang perawat Delima RSUD Pasar Rebo. Hasil
menggosok punggung klien dengan penelitian (P value = 0,002; a = 0,05). Ada
lembut. Pesan yang dihasilkan akan pengaruh terapi musik terhadap
menstimulasi mekanoroseptor, apabila manajemen nyeri pada pasien post operasi
masukan yang dominan berasal dari serabt Sectio Caesarea
delta-A dan serabut C maka akan Dari pembahasan di atas dapat
memebuka pertahanan tersebut dank lien disimpulkan bahwa ada pengaruh murottal
mempersepsikan sensasi nyeri. Bahkan, Al-Qur’an terhadap penurunan intensitas
jika impuls nyeri dihantarkan ke otak, nyeri pada pasien post operasi SC di
terdapat pusat kortek yang lebih tinggi di Ruang Bersalin RSUD Jendral Ahmad
otak yang memodifikasi nyeri. Alur saraf Yani Metro. Perbedaan ini terjadi karena
desenden melepaskan opiate endogen, setelah diperdengarkan murottal Al-
seperti endorphine dan dinorfin, suatu Qur’an terjadi penurunan derajat intensitas
pembunuh nyeri alami yang berasal dari nyeri dengan tidak diperdengarkan Al-
tubuh. Neuromedulator ini menutup Qur’an adalah mean 1.54 . Murottal Al-
mekanisme pertahanan dengan Qur’an merupakan salah satu teknik
menghambat pelepasan substansi P. distraksi non medis yang dapat
Teknik distraksi merupakan upaya untuk memperbaiki intensitas nyeri pada pasien
melepaskan endorphine (Potter &Perry, post operasi SC.
2006).
Pada penelitian sesuai dengan
keadaan di Ruangan Bersalin RSUD KESIMPULAN
Jendral Ahmad Yani Metro, beberapa
responden mengeluh sangat nyeri karena Berdasarkan hasil penelitian ini
baru pertama kali melakukan SC dan dapat disimpulkan bahwa terdapat
pertama kali merasakan nyeri hebat seperti perbedaan intensitas nyeri sebelum dan

[96]
Jurnal Keperawatan, Volume XIV, No. 1, April 2018 ISSN 1907 - 0357

sesudah diberikan terapi murrotal pada DAFTAR PUSTAKA


kelompok perlakuan (p-value 0.002) dan
terdapat perbedaan penurunan intensitas Elzaky, Jamal. 2010. Buku Saku Terapi
nyeri sebelum dan sesudah diberikan Baca Al-Qur’an. Kairo: Syuruq.
terapi murrotal pada kelompok control (p- Potter & Perry. 2010. Fundamental of
value 0.003). Nursing, Fundamental Keperawatan
Hasil analisis perbedaan pada Buku 2 Edisi 7. Jakarta: Salemba
keloman kontrol disimpulkan bahwa Medika.
terdapat perbedaan selisih rata-rata __________. 2006. Buku Ajar
intensitas nyeri pada kelompok kontrol Fundamental Keperawatan Konsep,
dan kelompok perlakuan (p-value 0.001), Proses, dan Praktik Edisi 4. Jakarta:
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada EGC.
perbedaan pengaruh terapi murrotal Al- Wirakhmi, Ikit Netra & Hikmanti,
Qur’an terhadap penurunan intensitas Arlyana. 2016. Pengaruh Terapi
nyeri pada pasien post operasi SC pada Murrotal Ar-Rahman Pada Pasien
kelompok kontrol dan kelompok Pasca Operasi Sectio Caesarea Di
perlakuan. Berdasarkan angka penurunan RSUD Dr. R. Goeteng
dan nilai p-value, maka dapat disimpulkan Tarunadibrata Purbalingga.
bahwa terapi al-qur’an lebih efektif ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Prada/
menurunkan nyeri pada pasien post article/viewFile/147/135.
operasi SC. Yusnita, Erna. 2013. Pengaruh Terapi
Musik Terhadap Manajemen Nyeri
Pada Pasien Post Operasi Sectio
Caesarea Di Ruang Delima RSUD
Pasar Rebo Tahun 2013.
https://ayurvedamedistra.files.wordp
ress.com.

[97]

Anda mungkin juga menyukai