OLEH
Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan Intranatal Pada
Elim Rantepao”, telah disetujui untuk di pertahankan dalam Ujian Karya Tulis
Ilmiah dihadapan Tim Penguji Akademi Kebidanan Bina Sejahtera Rantepao pada
Mengetahui
Pembimbing
Menyetujui
III. Anggota : ( )
Mengetahui
BIODATA PENULIS
A. IDENTITAS PENULIS
2. NIM : 15401201813
6. Agama : Katolik
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Hanya kepada Tuhan sajalah penulis berharap, tiada rangkaian kata yang paling
indah yang dapat penulis ungkapkan selain mengucap syukur atas segala kebaikan-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis menemukan banyak hambatan dan
rintangan namun penulis tetap yakin dan percaya bahwa Sang Bapa tidak pernah
menutup mata, hati dan telinga-Nya unutuk tetap mencurahkan berkatnya bagi
penulis.
Terwujudnya penulisan karya tulis ilmiah ini karena adanya semangat dan
dukungan, arahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
kepada Theresia Tudang Bathara, SKM, M.Kes yang telah meluangkan waktunya
dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
Dalam kesempatan ini pula dengan rasa hormat penulis mengucapkan terimah
1. DR, Ns, Agustina Palamba’, S.Sos, S.Kep, M.Kes, selaku Ketua Yayasan dan
2. Direktur Rumah Sakit Elim Rantepao yang telah memberikan izin bagi penulis
mengikuti pendidikan
telah memberikan motivasi dan Doa sehingga penyusunan karya tulis ilmiah ini
dapat terselesaikan.
5. Saudara beserta keluarga yang terus mendukung penulis baik berupa dukungan
6. Terlebih khusus kedua orang tua tercinta, yang tidak pernah lelah dan penuh
7. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dari lubuk hati yang paling dalam
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari kesempurnaan,
olehnya itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Besar harapan penulis agar Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi penulis, semoga Tuhan yang Maha Esa Selalu memberkati
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
A. Pengkajian....................................................................................
... 32
. 36
D. Implementasi...............................................................................
36
E. Evaluasi........................................................................................
37
F. Pendokumentasian.......................................................................
. 39
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................. . 52
BAB V PENUTUP............................................................................................ 56
A. Kesimpulan.................................................................................... 56
B. Saran.............................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran III : Surat Izin Pengambilan Data di Rumah Sakit Elim Rantepao
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan serta persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah dan hal yang
sangat dinanti setiap ibu yang sedang menunggu proses kelahiran bayinya.
tersebut dapat memperburuk kondisi baik ibu maupun bayi selama persalinan
(Winancy,2019).
Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan oleh
pengetahuan mengenai tanda–tanda kehamilan, usia hamil yang terlalu muda atau
terlalu tua, pendidikan yang rendah, pendapatan keluarga yang rendah selain itu
juga aspek medis juga sangat berpengaruh dalam meningkatnya angka kematian
ibu melahirkan, selain itu penyebab kematian ibu yang cukup penting di
Indonesia adalah pre-eklampsia – eklampsia selain pendarahan dan sepsis.
(Wiknjosastro, H, 2016)
Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah
preeklampsia (PE) yang menurut WHO angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-
38,4%. Di negara maju angka kejadian preeklampsia berkisar 6-7% dan eklampsia
0,1-0,7%. Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah
preeklampsia (PE) yang menurut WHO angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-
38,4%. Di negara maju angka kejadian preeklampsia berkisar 6-7% dan eklampsia
negara berkembang masih tinggi. Preeklampsia adalah salah satu sindrom yang
dijumpai pada ibu hamil diatas 20 minggu terdiri dari hipertensi, dan proteinuria
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan hasil Survei Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan AKI sebesar 305 per 100.000 kelahiran
lain ditunjukkan oleh Bank Dunia yang menyatakan bahwa sejak 2000, AKI di
Indonesia sebesar 177 per 100.000 kelahiran hidup pada 2017. Dalam Tujuan
adalah 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Untuk mencapai target
negara ASEAN, AKI di Indonesia relatif masih sangat tinggi. AKI di negara-
negara ASEAN rata-rata sebesar 40-60 per 100.000 kelahiran hidup. Bahkan, AKI
Mei 2021).
sebagai suatu kumpulan gejala pada ibu hamil ditandai dengan peningkatan
tekanan darah sistolik ≥ 140/90 MmHg dan tingginya kadar protein pada urine
tidak lagi dipakai sebagai kriteria diagnostik karena sangat banyak ditemukan
Komplikasi pada janin berupa prematuritas, gawat janin, berat badan lahir rendah
kehamilan, janin besar dan kehamilan dengan janin lebih dari satu (POGI, 2016).
pasca persalinan, oleh karena itu penatalaksanaan awal pada masalah preeklampsi
perlu dilakukan dengan mengidentifikasi faktor resiko untuk setiap ibu hamil
melalui asuhan antenatal care sebab masalah preeklamsi pada awalnya tidak
memberikan gejala dan tanda, namun dapat memperburuk kondisi ibu dan bayi
dengan cepat. Tujuan utama penatalaksanaan preeklampsia adalah kondisi ibu
ibu dan bayi baik dengan tindakan operatif Sectio Caesarian ataupun dengan
tidak sama, hal ini dipengaruhi proses adaptasi ibu selama mengalami perubahan
2017).
Data tahun 2020 di Rumah Sakit Elim Rantepao yang mengalami Pre-
bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi selama masa nifas serta
memberi dampak terhadap ibu dan bayi, peneliti tertarik melakukan studi kasus
C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, tujuan yang diharapkan adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan Umum
bidan.
2. Tujuan Khusus
Berat
Preeklampsia Berat
a. Dapat merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada Ny “W” dengan
Preeklampsia Berat
Preeklampsia Berat
Preeklampsia Berat
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir dan penerapan
ilmu yang telah didapatkan pada jenjang pendidikan Diploma III Jurusan
E. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya ilmiah ini metode yang digunakan sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan
Yaitu penulis mempelajari literatur-literatur yang relevan dalam pembahasan
2. Studi Kasus
a. Anamnese
Penulis mengadakan tanya jawab dengan klien, suami serta keluarga yang
b. Pemeriksaan fisik
format pengkajian
c. Pengkajian psikososial
d. Diskusi
Penulis mengadakan tanya jawab dengan tenaga kesehatan yaitu bidan
3. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, ruang lingkup penulisan, tujuan penulisan,
Didalam bab ini diuraikan konsep-konsep teori yang mendasari judul penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini yaitu tinjauan umum tentang anatomi jalan lahir,
Pada bab ini diuraikan tentang Asuhan Kebidanan pada abortus inkomplit
Pada bagian ini akan dibahas secara sistematis tentang kesenjangan antara teori
asuhan kebidanan
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh bayi (Depkes, 2017).
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, dkk, 2011).
kehidupan.
2. Pembagian Persalinan
kala, yaitu:
a. Kala I dimulai dari saat persalinan dimulai sampai pembukaan lengkap
(10 cm). proses ini terbagi dalam 2 fase, fase laten (8 jam) serviks
sampai 10 cm.
b. Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada
multi.
c. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta
postpartum.
23) yaitu :
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar
sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga harus melewati jalan
menyertai janin.
c. Power (kekuatan)
1. Pengertian Pre-eklampsia
yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri
2017)
yang ditandai dengan 3 gejala khas, yakni naiknya tekanan darah di atas
air seni ibu. Kehamilan ganda, obesitas, sejarah medis adanya darah tinggi,
diabetes atau kelainan ginjal dan kehamilan pada masa remaja atau di atas
eklampsia.
darah di uterus, yang berfungsi memberi janin oksigen serta semua nutrisi
bisanya akan ditandai dengan kejang bahkan hingga koma. Solusi yang
ditawarkan biasanya adalah dengan melahirkan bayi lebih awal jika dirasa
janin sudah matang atau jika Pre-eklampsia ini sudah pada taraf yang sangat
Mei 2021)
Gambaran klinik pre-eklampsia bervariasi luas dan sangat individual.
terjadi ante, intra, dan post partum.dari gejala klinik pre eklampsi di bagi
(Nugroho, 2011)
tangan
4) Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda tanda preklampsia
(Nugroho, 2011)
epigastrium.
2. Etiologi
sebab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban
hal berikut:
(Prawirohardjo, 20165)
Menurut Mochtar (2017), Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum
diketahui dengan pasti. Banyak teori-teori dikemukakan oleh para ahli yang
dan
eklampsia adalah :
pertama dan tidak timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini dapat
c. Faktor genetik
Eklampsia;
pada ibu hamil, disamping infeksi dan perdarahan, Oleh sebab itu, bila ibu
pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di usia remaja dan kehamilan
pada wanita diatas usia 40 tahun. Faktor resiko yang lain adalah riwayat
3. Patologi
karena itu, sebagian besar periksaan anatomi patologi berasal dari penderita
biosi hati dan ginjal ternyata bahwa perubahan anatomi-patologi pada alat
alat itu pada preklmpsia tidak banyak berbeda dari pada yang ditemukan
darah renal dan angka filtrasi glomerulus pada pasien pre-eklampsia lebih
a. Otak
ini terjadi pula pada pembuluh darah otak. Edema yang terjadi pada otak
c. Ginjal
akibatnya terjadilah retensi garam dan air. Filtrasi glomerolus dapat turun
sampai 50% dari normal sehingga pada keadaan lanjut dapat terjadi
d. Paru-paru
e. Mata
Dapat dijumpai adanya edema retina dan spasme pembuluh darah. Bila
berat. Pada eklampsia dapat terjadi ablasio retina yang disebabkan odema
eklampsia berat adalah adanya skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini
disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan
pada metabolisme air, elektrolit, kristaloit, dan protein serum. Jadi, tidak
bikarbonat dan pH darah berada berada pada batas normal. Pada pre-
eklampsia berat dan eklampsia, kadar gula darah naik sementara, asam
laktat dan asam organik lainya naik,sehingga cadangan alkali akan turun.
4. Gambaran Klinik
eklampsia akibat timbul tekanan darah akan meningkat lebih tinggi, oedema
a. Hipertensi
secara tiba-tiba, sebagai batas diambil tekanan darah sistolik 140 mmHg
11o mmHg, tetapi jarang mencapai 200 mmHg. Jika tekanan drah
b. Oedem
dianggap normal, tetapi jika mencapai 1kg per minggu atau 3 kg dalam
satu bulan , pre-eklampsia harus dicurigai. Oedem ini tidak hilang dengan
istirahat.
c. Proteinuria
Gejala-gejala subyektif
a. sakit kepala yang keras karena vasospasmus atau oedem otak.
b. nyeri ulu hati karena regangan selaput hati oleh haemorhagia atau oedem
5. Penanganan
penanganan ialah :
janinya.
sudah aterm, tiga tujuan tersebut dapat terpenuhi oleh induksi persalinan.
Dengan demikian, informasi terpenting yang perlu dimiliki oleh ahli obstetri
a. Pre-eklampsia ringan
fungsi ginjal.
kehamilan masih preterm maka penderita tetap dirawat selama 2 hari lagi
jalan.
b. Pre-eklampsia Berat
stress test (NST) dan ultrasonografi (USG) dengan indikasi salah satu atau
lebih yakni :
b) Janin: Hasil fetal assasemen jelek (NST dan USG) adanya tanda
IUGR
dokter yaitu segera masuk RS, tirah baring miring ke satu sisi. Tanda
vital diperiksa setiap 30 menit, reflek patela setiap jam, infus dextrose
40 mg/IM.
(diastol lebih 110 mmHg atau MAP lebih 125 mmHg sasaran
pengobatan adalah tekanan diastolis kurang 105 mmHg bukan kurang
Dosis yang biasa dipakai 5 ampul dalam 500 cc cairan infus atau pres
D.
keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang
dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai
a. Pengkajian Data.
b. Perumusan Diagnosa
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi
1) Pernyataan Standar
2) Kriteria Pengkajian
sosial budaya )
1) Pernyataan Standar
1) Pernyataan Standar
2) Kriteria Perencanaan
secara komprehensif.
keluarga.
d. Standar IV : Implementasi
1) Pernyataan Standar
2) Kriteria
spiritual-kultural.
sesuai.
e. Standar V : Evaluasi
1) Pernyataan Standar
2) Kriteria Evaluasi
keluarga.
1) Pernyataan Standar
KIA ).
BAB III
STUDI KASUS
PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Suku : Toraja
Agama : Kristen
2. Keluhan Utama
Ibu datang dengan surat rujukan dari puskesmas Rantepao masuk Ruangan
disertai pelepasan lendir dan darah. Pukul 06.00 WITA Ibu merasakan mules
Elim Rantepao pada tanggal 2-04-2021 Jam 10: 15 WITA, ibu mengatakan
sakit kepala serta pembengkakan pada kaki sejak 1 minggu yang lalu.
Ibu hamil anak pertama dan tidak pernah keguguran. HPHT tanggal 2 Juli 2020,
diberikan adalah tablet tambah darah, Vitamin C dan kalsium. Ibu makan 3x
sehari jenis makanan nasi, sayur, ikan. Ibu tidur malam ± 8 jam, tidur siang ±
1 jam
5. Riwayat Mestruasi
Menarche : 13 tahun
6. Riwayat KB
7. Riwayat kesehatan/penyakit
Ibu tidak pernah mengalami penyakit jantung, hipertensi kronis, malaria, dan
diabetes melitus, tidak ada riwayat operasi dan transfusi darah, tidak ada
8. Riwayat psikososial
hubungan ibu dengan suami, anak, dan keluarga baik ibu dan keluarga rajin
beribadah.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan fisik
cemas meringis bila merasa nyeri, tidak oedema, konjungtiva merah muda,
sklera tidak ikterus, hidung bersih tidak ada polip, bibir lembab mulut bersih,
pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan vena
luka bekas operasi, tampak penebalan linea nigra, tidak ada striae alba dan
striae livid.
- Leopold I, pada fundus teraba bagian lunak, agak bulat dan tidak
- Leopold II teraba bagian panjang dan keras seperti papan pada sebelah kiri
- Leopold III, pada segmen bawah rahim teraba bulat, keras dan melenting,.
kandung kemih kosong; Auskultasi DJJ: terdengar jelas, teratur, frekuensi 140
x/menit.
RL 20 tetes/menit.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan His
Keadaan vulva dan vagina tidak ada kelainan, portio lunak dan tebal,
hodge III-IV, UUK kiri depan, kesan panggul normal, tidak ada moulage,
G1 P0 A0, Umur Kehamilan 39 minggu 1 hari, intrauterin, janin tunggal dan hidup,
PERENCANAAN
1. Beritahu ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
4. Berikan ibu dan keluarga dukungan serta semangat agar mampu melewati proses
7. Berikan ibu kembali MgSO4 40% dengan dosis rumatan 6 gram di drip RL 500
IMPLEMENTASI
1. Memberitahu ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
bahwa ibu mengalami keracunan pada kehamilan dimana tensi ibu tinggi yaitu
170/100 mmHg dan protein urine +3, tetapi keadaan janin dalam keadaan baik.
2. Menganjurkan ibu untuk tidur miring ke arah kiri karena jika ke arah kanan atau
3. Mengajarkan ibu teknik relaksasi ketika rasa kontraksi terasa kuat dengan cara
ibu menarik nafas panjang dari hidung dan mengeluarkan lewat mulut.
4. Memberikan ibu dan keluarga dukungan serta semangat agar mampu melewati
7. Memberikan ibu kembali MgSO4 40% dengan dosis rumatan 6 gram di drip RL
EVALUASI
3. Ibu menarik nafas panjang dari hidung dan mengeluarkan lewat mulut
7. Infus terpasang dan MgSO4 telah didrip MgSO4 40% dengan dosis rumatan 6
PENGKAJIAN
Suku : Toraja
Agama : Kristen
Data Subjektif
Ibu hamil anak pertama dan tidak pernah keguguran. HPHT tanggal 2 Juli 2020,
04-2021 Jam 10: 15 WITA, ibu mengatakan sakit kepala serta pembengkakan
Data Objektif
cemas meringis bila merasa nyeri, tidak oedema, konjungtiva merah muda,
sklera tidak ikterus, hidung bersih tidak ada polip, bibir lembab mulut bersih,
pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan vena
luka bekas operasi, tampak penebalan linea nigra, tidak ada striae alba dan
striae livid.
- Leopold I, pada fundus teraba bagian lunak, agak bulat dan tidak
- Leopold II teraba bagian panjang dan keras seperti papan pada sebelah kiri
kandung kemih kosong; Auskultasi DJJ: terdengar jelas, teratur, frekuensi 140
x/menit.
RL 20 tetes/menit.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan His
Keadaan vulva dan vagina tidak ada kelainan, portio lunak dan tebal,
hodge III-IV, UUK kiri depan, kesan panggul normal, tidak ada moulage,
ANALISA
G1 P0 A0, Umur Kehamilan 39 minggu 1 hari, intrauterin, janin tunggal dan hidup,
dilakukan bahwa ibu mengalami keracunan pada kehamilan dimana tensi ibu
tinggi yaitu 170/100 mmHg dan protein urine +3, tetapi keadaan janin dalam
keadaan baik. Ibu dan keluarga mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan ibu untuk tidur miring ke arah kiri karena jika ke arah kanan
atau terlentang suplai oksigen janin akan terhambat. Ibu mengerti dan
memahaminya.
3. Mengajarkan ibu teknik relaksasi ketika rasa kontraksi terasa kuat dengan
cara ibu menarik nafas panjang dari hidung dan mengeluarkan lewat mulut.
4. Memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan keluarga untuk mampu
melewati proses persalinan dengan mudah dan lancar. Ibu dan keluarga
mengerti
6. Menyiapkan alat partus set dan APD. Partus set dan APD telah disiapkan
7. Berikan ibu kembali MgSO4 40% dengan dosis rumatan 6 gram di drip RL
2 April
14.00- KALA II S: Ibu merasa ada dorongan yang kuat untuk
2021 14.35
meneran dan ada tekanan pada anus merasa
detik.
berat
P:
P:
2 April
14..45- ` KALA IV S: Mengeluh nyeri perut bagian bawah
2021 01.45
WITA O: Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap jam
14.45 wita, kontraksi uterus baik, teraba keras
dan bundar, TFU setinggi pusat, perdarahan ±
150 cc.
A: Kala IV Persalinan
P:1. Mengobservasikan TTV, TFU, kontraksi
kedua
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara konsep dasar
Pembahasan ini disusun berdasarakan teori dan alasan nyata dengan standar
Pada langkah awal ini penulis melakukan pengkajian data dasar yang
meliputi biodata, keluhan utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan dan latar
sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik. Data lainnya diperoleh dari petugas
tidak mendapatkan hambatan yang berarti karena sikap serta respon klien cukup
terbuka.
dirumuskan sesuai dengan kondisi klien serta dapat diselesaikan dengan asuhan
apabila ditemukan Pada kasus Ny.”W” data yang diperoleh menunjukkan adanya
persamaan gejala yang terdapat pada teori dan fakta, menurut teori digolongkan
preeklamsia berat bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut :
Gangguan visus dan serebral : nyeri kepala. Nyeri epigastrium atau nyeri pada
Dalam kasus Ny.W, pada pemeriksaan tekanan darah yaitu 170/100 mHg
disertai proteinurine +3, serta mengeluh merasakan sakit kepala sehingga Ny.W
Data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan
terjadi pada Ny.”W” berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien, tindakan
keluarga, memilih tindakan yang aman sesuai dan kebutuhan klien berdasarkan
evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat untuk
Dari teori dan asuhan kebidanan pada Ny.”W” berdasarkan pada rencana
tindakan, ditemukaan adanya persamaan antara apa yang ada diteori dengan yang
Tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai rencana dan pada
hambatan yang berarti karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari
pasien yang kooperatif dan adanya sarana dan fasilitas yang mendukung dalam
pelaksanaan tindakan.
E. Standar V. Evaluasi
Evaluasi merupakan dari proses standar asuhan kebidanan dimana pada tahap
ini dinilai keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan dan perkembangan
kondisi klien. dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh pasien. Dalam
evaluasi pada Ny.”W” yang telah dilakukan untuk menangani Preeklampsia berat
hal-hal yang menyimpang dari evaluasi tinjauan pustaka. Oleh karena itu bila
dibandingkan dengan tinjauan pustaka dan studi kasus Ny. ”W” secara garis
dilakukan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas mengenai keadaann / kejadian
antara teoridan praktek yang telah dilakukan di RS Elim Rantepao dan teori yang
Analisa, Penatalaksanaan).
BAB V
Preeklampsia Berat di RS Elim Rantepao tanggal 2 April 2021 maka dalam bab ini
A. Kesimpulan
oleh ibu dan protap yang berlaku di RS Elim Rantepao serta pedoman pada
B. Saran
a. Ibu hamil dapat melakukan ANC secara teratur dan selalu waspada
anak.
4. Untuk Institusi
pelaksanan tugas.
b. Demi mendapat hasil yang baik dan memuaskan kiranya menyediakan
tugas.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JKNP-KR, 52-121. Jawa
Barat dalam Angka .
Hanifa, 2010. Ilmu Kebidanan ed. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.
Jakarta.
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Asuhan Kebidanan pada Hamil Normal & Patologi.
Nuha Medika: Yogyakarta
Wibowo B., Rachimhadi T., 2010. Pre-eklampsia dan Eklampsia, dalam : Ilmu