Anda di halaman 1dari 6

ABORTUS INKOMPLIT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


Xxx Xxx Xxx
RSI AT-TAQWA
GUMAWANG
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan,
TETAP Xxx Direktur Rumah Sakit Islam At-Taqwa
Gumawang

Dr. Fahrizal
DEFINISI Berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat – akibat tertentu pada
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah
kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan yang
sebagian jaringan hasil konsepsi masih tertinggal di dalam uterus
dimana pada pemeriksaan vagina, kanalis servikalis masih
terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri atau menonjol
pada ostium uteri eksternum, perdarahannya masih terjadi dan
jumlahnya bisa banyak atau sedikit bergantung pada jaringan
yang tersisa, yang menyebabkan sebagian placental site masih
terbuka sehingga perdarahan berjalan terus (Saifuddin, 2002).
ETIOLOGI a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
1) Kelainan kromosom
2) Lingkungan kurang sempurna
3) Pengaruh dari luar seperti radiasi, virus, obat-obat, dan
gaya hidup yang kurang sehat lainnya
b. Kelainan plasenta
c. Penyakit ibu seperti pneumonia, tifus abdominalis,
pielonefritis, malaria, anemia berat, keracunan,
ABORTUS INKOMPLIT
No. Dokumen : No. Revisi : No. Dokumen :
Xxx Xxx Xxx
RSI AT-TAQWA
GUMAWANG
laparotomi, peritonitis umum
d. Kelainan traktus genitalis
PATOFISIOLOGI Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis
kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya. Hal tersebut
menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya,
sehingga merupakan benda asing dalam uterus. Keadaan ini
menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya
dikeluarkan seluruhnya karenavilli korialis belum menembus
desidua secara mendalam. Pada kehamilan antara 8 sampai 14
minggu villi korialis menembus desidua lebih dalam, sehingga
umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yang dapat tidak
banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap. Peristiwa
abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniature.
Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai
bentuk. Ada kalanya kantong amnion kosong atau tampak di
dalamnya benda kecil tanpa bentuk yang jelas dan mungkin pula
janin telah mati lama. Apabila mudigah yang mati tidak
dikeluarkan dalam waktu yang cepat maka ia dapat diliputi oleh
lapisan bekuan darah, isi uterus dinamakan mola kruenta. Bentuk
ini menjadi mola karnosa apaila pigmen darah telah diserap dan
dalam sisanya terjadi organisasi
ABORTUS INKOMPLIT
No. Dokumen : No. Revisi : No. Dokumen :
Xxx Xxx Xxx
RSI AT-TAQWA
GUMAWANG
sehingga semuanya tampak seperti daging. Bentuk lain adalah
mola tuberose, dalam hal ini amnion tampak berbenjol – benjol
karena terjadi hematoma antara amnion dan korion.
Pada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat
terjadi proses mumifikasi diamana janin mengering dan karena
cairan amnion berkurang maka ia jadi gepeng (fetus kompressus).
Dalam tingkat lebih lanjut ia menjadi tipis seperti kertas
perkamen (fetus papiraseus).Kemungkinan lain pada janin mati
yang tidak segera dikeluarkan adalah terjadinya maserasi, kulit
terkupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar karena
terisi cairan dan seluruh janin berwarna kemerah – merahan dan
dapat menyebabkan infeksi pada ibu apabila perdarahan yang
terjadi sudah berlangsung lama. (Prawirohardjo,2005)
menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu
keatas umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah
janin, disusul beberapa waktu kemudian plasenta. Perdarahan
MANIFESTASI a. Nyeri hebat
KLINIS b. Perdarahan banyak
c. Sudah terjadi abortus dengan mengeluarkan jaringan tetapi
sebagian masih berada di dalam uterus

ABORTUS INKOMPLIT
No. Dokumen : No. Revisi : No. Dokumen :
Xxx Xxx Xxx
RSI AT-TAQWA
GUMAWANG
d. Pemeriksaan dalam :
1) Servik masih membuka, mungkin teraba
jaringan sisa
2) Perdarahan mungkin bertambah setelah
pemeriksaan dalam
e. Pembesaran uterus sesuai usia kehamilan
Tes kehamilan mungkin masih positif akan
tetapikehamilan tidak dapat dipertahankan.
DIAGNOSA a) Pemeriksaan fisik bervariasi tergantung jumlah perdarahan
(Terdapat keterlambatan datang bulan, terjadi perdarahan
disertai sakit perut, dapat diikuti oleh pengeluaran hasil
konsepsi, dan pemeriksaan tes hamil dapat masih positif atau
sudah negatif).
b) Pemeriksaan fundus uteri :
Tinggi dan besarnya fundus tetap dan sesuai usia kehamilan
a. Tinggi dan besarnya sudah mengecil
b. Fundus uteri tidak teraba diatas simfisis
c) Pemeriksaan dalam :
- Servik uteri masih tertutup
- Servik sudah terbuka dan dapat teraba ketuban
dan hasil konsepsi dalam kavum uteri atau pada
kanalis servikalis
- Besarnya rahim atau uterus mengecil
- Konsistensinya lunak
d) Pemeriksaan penunjang (USG)

ABORTUS INKOMPLIT
No.Dokumen : No. Revisi : No.Dokumen :
RSI AT-TAQWA
GUMAWANG
Xxx Xxx Xxx
PENATALAKSA- a. Bila disertai syok karena perdarahan segera pasang infuse
NAAN dengan cairan NaCl fisiologis atau cairan Ringer Laktat, bila
perlu disusul dengan transfuse darah
b. Setelah syok teratasi, lakukan kerokan
c. Pasca tindakan berikan injeksi metal ergometrin maleat intra
muscular untuk mempertahankam kontraksi otot uterus
d. Perhatikan adanya tanda – tanda infeksi
e. Bila tak ada tanda – tanda infeksi berikan antibiotika
prifilaksis (ampisilin 500 mg oral atau doksisiklin 100 mg)
Bila terjadi infeksi beri ampisilin I g dan metronidazol 500 mg
setiap 8 jam
DAFTAR  JNPK _KR. 2008. Pelayanan Obsetri Dan Neonatal
PUSTAKA Emergensi Dasar (PONED)
 Kusmiyati, Dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogjakarta :
Fitramaya
 Nugroho, taufan. 2010. Buku Ajar Obstetric. Yogjakarta :
Nuha Medika
 Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
 PPKC. 2002. Pelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan.
Jakarta

ABORTUS INKOMPLIT
No.Dokumen : No. Revisi : No.Dokumen :
RSI AT-TAQWA
GUMAWANG
Xxx Xxx Xxx
Prawirohardjo, S. 2006. Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka

Anda mungkin juga menyukai