Anda di halaman 1dari 7

PEDOMAN STANDAR PELAYANAN ASUHAN KEBIDANAN

PASIEN INTRAPARTUM DENGAN IUFD


SANTOSA BANDUNG INTERNATIONAL HOSPITAL

A. Konsep Dasar Teori


I. DEFINISI
IUFD adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan dalam
kandungan. Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau uterine fetal
deadth (IUFD), sering dijumpai pada kehamilan sesudah kehamilan 20
minggu (www.klikdokter.com/kehamilan info.php)
Kematian janin : kematian hasil konsepsi, sebelum dikeluarkan dengan
sempurna dari ibunya, tanpa memandang umur kehamilan (manuaba,
1998)

II. ETIOLOGI
1. Status sosial ekonomi yang rendah
2. Tingkat pendidikan ibu yang rendah
3. Umur ibu < 20 tahun, atau > 30 tahun
4. Kehamilan di luar nikah
5. Gangguan gizi dan anemia dalam kehamilan
6. Riwayat kehamilan dan persalinan dengan komplikasi medik/obstetrik
7. Riwayat inkompatibilitas darah janin ( Sarwono ,1997:778)

III. ANATOMI DAN FISIOLOGI


Perkembangan janin di dalam rahim
1. Janin umur 4 minggu panjang janin 7,5-10 mm, pembentukan organ :
hidung, telinga, dan mata
2. Janin umur 8 minggu panjang janin 2,5 cm, pembentukan organ :
kepala ke arah dada,hidung, telinga, mata mulai terbentuk
3. Janin umur 12 minggu panjang janin 9 cm, pembentukan organ : daun
kuping terbentuk, kelopak mata tampak, leher terbentuk,alat genitalia
luar mulai tampak
4. Janin umur 16 minggu panjang janin 16-18 cm, pembentukan organ
:genitalia eksterna tampak, hidung dan telinga tampak jelas
5. Janin umur 20 minggu panjang janin 25 cm, pembentukan organ: kulit
makin tebal, rambut kepala tumbuh, rambut lanugo tampak
6. Janin umur 24 minggu panjang janin 30-32 cm, pembentukan organ:
kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata,kulit keriput dan jelas, kepala
besar, pernapasan mulai berfungsi hidup beberapa jam
7. Janin umur 40 minggu panjang janin 50-55 cm, pembentukan organ:
bayi cukup bulan, kulit berambut dengan baik, kulit kepala tumbuh baik,
testis telah turun ke skrotum, pusat penulangan pada tibia proksimal

- Apabila bayi berkembang maka BB ibu bertambah


- TFU sesuai usia kehamilan
- Dalam pemeriksaan auskultasi terdengar bunyi jantung janin
- Terdapat gerakan janin yang dirasakan oleh ibu

IV. PATOFISIOLOGI
Kematian janin dalam rahim dikarenakan oleh beberapa factor
diantaranya :
1. Ketidakcocokan rhesus darah ibu dan janin : apabila ibu rhesus
negative, sementara bapak rhesus positif akan timbul masalah yaitu
ibu dan janin mengalami ketidakcocoakn rhesus. Hal ini akan
menyebabkan hidrops fetalis, pembengkakan tulang janin,
penumpukan cairan dalam rongga dada atau rongga jantung, akibat
penimbunan cairan yang berlebihan tersebut, akan menyebabkan
badan janin membengkak.
2. Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan janin : pada saat
masih dalam rahim,darah ibu dan janin akan saling mengalir melalui
plasenta,bila darah janin tidak cocok dengan darah ibunya, maka
ibu akan membentuk zat antibodinya
3. Gerakan sangat liar : apabila gerakannya berlebihan, terlebih satu
arah saja, maka tali pusat yang menghubungkan janin dengan ibu
akan terpelintir sehingga pembuluh darah yang mengalirkan
plasenta ke bayi jadi tersumbat.
4. Berbagai penyakit pada ibu hamil : salah satu contohnya
preeklampsia dan diabetes, maka pada ibu hamil perlu dilakukan
pemeriksaan CTG untuk melihat kesejahteraan janin dalam rahim.
5. Infeksi pada ibu hamil : demam tinggi pada ibu hamil bisa
menyebabkan janin tak tahan akan panas tubuh ibunya
6. Kelainan bawaan bayi : kelainan bawaan pada bayi sendiri, seperti
jantung atau paru-paru, bisa mengakibatkan kematian di
kandungan
7. Trauma pada saat hamil : trauma bisa menyebabkan terjadi solusio
plasenta. Benturan bisa saja mengenai pembuluh darah di
plasenta, sehingga timbul perdarahan plasenta atau plasenta lepas
sebagian, akhirnya aliran darah ke bayi pun jadi tidak ada.

V. TANDA DAN GEJALA


1. Gerakan janin berkurang, gerakan janin normal 10 kali dalam
sehari. Jika pada ibu0ibu yang sudah merasakan gerakan bayinya,
pada kehamilan lebih dari 5 bulan, perlu memoerhatikan gerakan
bayinya, jika gerakan bayi berkurang segera mungkin ke fasilitas
kesehatan terdekat.
2. Tidak ada gerakan janin, ibu sama sekali tidak mersakan gerakan
janinya lagi.
3. Kehamilan tak kunjung membesar, ibu harus curiga bila
pertumbuhan janin tidak sesuai usia kehamilan (IUGR).
VI. PEMERIKSAAN DATA PENUNJANG
1. Reaksi kehamilan
Reaksi kehamilan baru negative setelah beberapa minggu janin
mati dalam kandungan
2. Rontgen foto abdomen

2.1 Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah


besar janin

2.2 Tanda Nojosk adalah adanya angulasi yang tajam tulang


belakang janin

2.3 Tanda Gehard adalah adanya hiperekstensi kepala tulang


leher janin

2.4 Tanda Spalding adalah overlapping tulang-tulang kepala


(sutura janin)

2.5 Disentegrasi tulang janin bila ibu berdiri tegak


2.6 Kepala janin kelihatan seperti kantong berisi benda padat
3 USG
3.1 Tidak terlihat Bjj dan gerakan-gerakan janin

B. KONSEP DASAR KEBIDANAN


I. Pengkajian
1. Melakukan anamnesa : meliputi biodata, riwayat penyakit sitemik,
HPHT, keluhan yang dirasakan pasien saat ini yaitu bagaimana
gerakan janin, sejak kapan gerakan janin berkurang atau tidak
dirasakan ibu
2. Pemeriksaan fisik
2.1 Inspeksi : periksa pandang tidak terlihat gerakan-gerakan
janin
2.2 Palpasi : periksa TFU lebih rendah dari seharusnya tua
kehamilan (1/2 pusat dan sympisis), tidak teraba
gerakan janin, His tidak ada,
2.3 Auskultasi : tidak terdengar BJJ
2.4 Perkusi

II. Diagnosa
GPA gravida mgg dengan IUFD

III. Rencana Tindakan


3.1 Menjelaskan seluruh prosedur, pemeriksaan dan hasilnya
serta rencana yang akan dilakukan kepada klien dan keluarga
3.2 Meyakinkan kepada klien dan keluarga kemungkinan dapat
dilahirkan pervaginam
3.3 Mengobservasi tanda- tanda vital
3.4 Menganjurkan kepada ibu dan keluarga untuk persalinan
dengan cara induksi / ekspektatif
3.5 Melakukan kolaborasi dengan laboratorium dalam
pengambilan darah untuk pemeriksaan darah perifer, fungsi
pembekuan, golongan darah ABO dan rhesus.
3.6 Memberikan dukungan emosional dengan didampingi oleh
orang terdekat
3.7 Memberi kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk melihat
dan melakukan berbagai kegiatan ritual bagi janin yang
meninggal tersebut.
3.8 Melakukan kolaborasi dengan laboratorium untuk
pemeriksaan patologi plasenta untuk mengungkapkan adanya
patologi plasenta dan infeksi.
3.9 Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn
IV. Evaluasi
4.1 TTV dalam batas normal
4.2 Sample darah untuk pemeriksaan darah perifer telah diambil
4.3 Ibu termotivasi untuk persalinan pervaginam
DAFTAR PUSTAKA

www.klildokter.com/kehamilan info.php, diakses 15 Agustus 2010, pukul 15.00

Prawirohardjo, Sarwono, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal: JNPKKR-POGI : Jakarta 2001

Prawirohardjo, Sarwono, Ilmu Kebidanan : YBPSP : Jakarta 1999

Anda mungkin juga menyukai