OLEH :
Yessi Ardiani
1420332002
BAB I
1.1 Latar Belakang
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu
di Indonesia masih tinggi yaitu 359 per 100.000
kelahiran hidup. Rasio kematian maternal pada
SDKI 2012 dapat berada pada kisaran 239
sampai dengan 478 kematian maternal per
100.000 kelahiran hidup (SDKI,2012).
Tahun 2015 menurut data Dinas Kesehatan Kota
Pariaman terdapat 5 kasus kematian ibu di Kota
Pariaman (Dinkes Kota Pariaman, 2015)
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu menyelesaikan masalah secara ilmiah dan
melakukan perubahan sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi kebidanan (midwifery care)
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan alternatif pemenuhan kebutuhan
dan penyelesaiaan masalah yang disepakati bersama
staf di unit pelayanan kebidanan di rumah Sakit
b. Mampu
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada
aspek masukan proses, hasil dan dampak pada
manajemen asuhan kebidanan
c. Mampu merencanakan tindak lanjut dari hasil dicapai
berupa upaya mempertahankan dan memperbaiki hasil
melalui kerjasama dengan unit terkait di Rumah Sakit
BAB II
TD 140/90 mmHg yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu
Proteinuria 300mg/24 jam atau 1+ pada pemeriksaan carik celup
Diagnosis
Etiologi
Penyebab Pre Eklamsia belum dapat diketahui
secara pasti. Beberapa teori yang dianut terkait
preeklampsia yaitu:
Teori kelainan vaskularisasi plasenta
Teori iskemia plasenta, radikal bebas dan
disfungsi endotel
Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin
Teori adaptasi kardiovaskularori genetik
Teori defisiensi gizi
Teori inflamasi
Primigravida
Usia yang ekstrim (<18 tahun atau >35 tahun)
Riwayat pre eklampsia pada kehamilan sebelumnya
Riwayat keluarga dengan pre eklampsia atau
eklampsia (khususnya ibu atau saudara wanitanya)
Obesitas
Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa,
kehamilan multiple, hidrops fetalis, bayi besar
Adanya proses penyakit kronis: diabetes mellitus,
hipertensi
kronik,
penyakit
ginjal,
penyakit
pembuluh darah, lupus eritematosus sistemik
BAB III
LAPORAN KASUS
3. 1 Pengkajian
A. Data Subjektif
Tanggal Masuk : 18 Juli 2016 Pukul : 12.30 WIB
1. Identifikasi
- Nama : Ny.M
-Umur : 22 tahun
2. Keluhan utama:
Ny.M berusia 22 tahun masuk kamar bersalin RSUD
Pariaman pada tanggal 18 Juli 2016 rujukan dari
puskesmas Sungai Limau dengan diagnosis G1P0A0H0 gravid
39 40 minggu dengan tekanan darah 150/90 mmHg,
protein urin +3, Oedema ekstremitas +/+, VT 2-3 cm,
ketuban +, Hodge II III, DJJ 140 x/i, dan blood slem +
3.2 Diagnosa
Ibu G1P0A0H0 UK 39 - 40 minggu, janin hidup,
tunggal, intra uterin, letak membujur, pres-kep, 23, dengan pre eklamsia berat (PEB).
Data subjektif:
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
Data objektif:
1. Tanda-tanda vital :
TD
: 160/100 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
RR
: 17 x/menit
Suhu
: 36,5 0C
2. Abdomen:
Inspeksi : Perut ibu membesar sesuai dengan usia
kehamilan 39 40 minggu, linea mediana
hiperpigmentasi, terdapat strie livide
Palpasi:
L I : Fundus teraba 3 jari dibawah px dan teraba
kepala
L II : Puka
L III
: Preskep
L IV
: divergen
TFU Mc Donald : 36 cm
TBBJ : 3.875
gram
Auskultasi
: 140 x/i
3. Kelamin
Vaginal Toucher
: 2-3, hodge II III
4. Ekstremitas
: reflek patella +/+,
oedema +/+
3. 3 Identifikasi Masalah Potensial
Pada ibu : eklampsia, kegagalan organ-organ
seperti hepar, ginjal, paru, jantung,
dan CVA
Pada bayi : gawat janin,IUFD
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
Kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan
untuk memantau pasien dan janinnya
3. 5 Rencana Asuhan
1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada
ibu
2. Pantau DJJ
3. Pantau kemajuan persalinan
4. Kolaborasi dengan dokter, anestesia, dan
laboratorium
3. 6 Implementasi
18/07/2016
Tanggal
3. 7 Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang keadaan
kehamilannya dan ibu tampak cukup
tenang
2. DJJ masih dalam batas normal
3. Persalinan tidak maju, didapatkan pada
pukul 17.30 wib VT 4-5 cm, his +,
ketuban + jernih, H I-II.
4. Pasien dianjurkan SC oleh dokter,
persiapan dan persetujuan +. Pasien di
antar ke OK pukul 18.00
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan kasus yang dialami oleh NyM di
Kamar Bersalin Kebidanan RSUD Pariaman ini dapat
dilakukan analisa sebagai berikut :
4.1 Analisa kasus
Ny M didiagnosa mengalami pre-eklamsi berat.
Data yang diperoleh dari hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik menunjukkan kesesuaian dengan
kriteria preeklampsia berat yang dikeluarkan oleh
kelompok kerja NHBPEP-National High Blood
Pressure Education Program tentang klasifikasi
penyakit hipertensi yang mempersulit kehamilan
Hasil Anamnesa :
- Ibu G1P0A0H0
- Ibu mengatakan sebelumnya tidak
pernah mengalami hipertensi
Kriteria Minimum :
BAB V
5.1 Kesimpulan
Telah ditegakkan diagnosis pre ekslamsia berat pada
Ny M berdasarkan hasil pemeriksaan fisik,
pemeriksaan labor, serta pemeriksaan penunjang
lainnya di IGD dan Kamar bersalin RSUD Pariaman.
Preeklampsia merupakan suatu sindrom spesifik
dalam kehamilan yang dapat mempengaruhi setiap
sistem organ secara nyata. Proteinuria menjadi
kriteria diagnostik dalam
preeklamsia. Kriteria
penting dalam penegakan diagnosa preeklamsia
adalah terdapatnya gejala awal eklamsia (impending),
seperti nyeri kepala, dan pandangan kabur.