Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Situasi dan kondisi Indonesia dalam bidang kependudukan, kualitasnya saat ini masih

sangat memprihatinkan. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar, yaitu sekitar 215 juta

jiwa.Situasi dan kondisi kependudukan di Indonesia tersebut, jelas merupakan suatu

fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama. Salah satu upaya

yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk menangani masalah kependudukan ini adalah

dengan menggalakkan (dan membangun kembali) program Keluarga Berencana Nasional di

Indonesia (BKKBN, 2005;1).

Dari hasil penelitian yang diketahui banyak alasan dikemukakan oleh wanita yang

tidak menggunakan kontrasepsi,antaralain karena mereka menginginkan anak. Alasan yang

cukup menonjol adalah karena efek samping dan masalah kesehatan, dengan pasangan yang

menolak 10 persen, alasan karena masalah agama 0,5 persen dan alasan yang berkaitan

dengan kondisi sosial ekonomi yaitu biaya yang mahal 0,8 persen (BKKBN, 2010; 3).

Berdasarkan hasil presurvey BKKBN pada tahun 2010 di Sumatera Utara, jumlah

Pasangan Usia Subur sebanyak 2.120.692 peserta, pasangan yang menjad peserta KB aktif

pada Agustus 2010 sebanyak 1.424.630 yakni peserta KB IUD sebanyak 1.529 peserta,

metode operasi pria 171 peserta, kondom 4.360 peserta dan pil sebanyak 10.273 peserta.

Sementara pasangan usia subur yang bukan peserta KB ada sebanyak 716.739 yakni 73.863

jumlah pasangan usia subur yang sedang hamil, 10.299 jumlah pasangan usia subur yang

ingin mempunyai anak segera (IAS), 52.606 jumlah pasangan usia subur tidak ingin

mewujudkan anak lagi (TIAL), 13.688 jumlah pasangan usia subur yang ingin anak ditunda

15.712 (BKKBN, 2010).


Target yang ingin dicapai untuk pemakaian alat kontrasepsi di Kecamatan Percut Sei

Tuan sebanyak 80,55 persen, sedangkan target yang baru tercapai untuk pemakaian alat

kontrasepsi di Desa Bandar Klippa sebanyak 70,00 persen. Puskesmas pembantu, dan Bidan

Praktek Swasta melayani masyarakat dalam pemakaian alat kontrasepsi di desa Bandar

Klippa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengambil judul fakor -

faktor yang mempengaruhi ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB di

Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang.

B. Perumusan Masalah

Apakah faktor - faktor penyebab ketidakikutsertaan pasangan usia subur dalam

program KB di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang.

C. Tujuan Penelitian
Untuk menggambarkan faktor - faktor penyebab ketidakikutsertaan pasangan usia

subur menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang.


D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Petugas Kesehatan
Sebagai masukan bagi petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan KB

pada pasangan usia subur.


2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi peneliti

selanjutnya.
3. Bagi Responden
Menambah pengetahuan ibu, terutama bagi ibu yang pasangan usia subur tentang KB.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga Berencana
1. Beberapa konsep tentang KB
KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk

menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang

diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran (Hartanto, 2004; 27).


2. Tujuan Keluarga Berencana
a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang

bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian

pertumbuhan penduduk Indonesia.


b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan

meningkatkan kesejahteraan keluarga.


3. Sasaran Program KB
a. Sasaran langsung
Pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan

cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.


b. Sasaran tidak langsung
Pelaksana dan pengelola KB, dengan cara menurunkan tingkat kelahiran melalui

pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai

keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera


(Handayani,2010; 29).
4. Ruang lingkup Program KB
Menurut Handayani (2010:29) ruang lingkup program KB,meliputi:
a. Komunikasi informasi dan edukasi.
b. Konseling.
c. Pelayanan infertilitas.
d. Pendidikan seks.
e. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan.
f. Konsultasi genetik
5. Manfaat usaha KB di pandang dari segi kesehatan
Peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan salah satu usaha untuk

menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan

yang dialami wanita.


B. Akseptor Keluarga Berencana
1. Konsep tentang KB
Akseptor KB adalah proses yang disadari oleh pasangan untuk memutuskan jumlah

dan jarak anak serta waktu kelahiran(Barbara R.Stright,2004;78).


2. Jenis - Jenis Akseptor KB
a. Akseptor aktif adalah akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah satu

cara / alat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan.


b. Akseptor aktif kembali adalah pasangan usia subur yang telah menggunakan

kontrasepsi selama 3 (tiga) bulan atau lebih yang tidak diselingi suatu kehamilan,

dan kembali menggunakan cara alat kontrasepsi baik dengan cara yang sama
maupun berganti cara setelah berhenti / istirahat kurang lebih 3 (tiga) bulan

berturut turut dan bukan karena hamil.


c. Akseptor KB baru adalah akseptor yang baru pertama kali menggunakan alat /

obat kontrasepsi atau pasangan usia subur yang kembali menggunakan alat

kontrasepsi setelah melahirkan atau abortus.


d. Akseptor KB dini adalah para ibu yang menerima salah satu cara kontrasepsi

dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan atau abortus.


e. Akseptor langsung adalah para istri yang memakai salah satu cara kontrasepsi

dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus.


f. Akseptor dropout adalah akseptor yang menghentikan pemakaian kontrasepsi

lebih dari 3 bulan (BKKBN, 2007).


C. Pengertian pasangan usia subur
Pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang istrinya berumur 25 - 35 tahun

atau pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau

istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid (datang bulan) (BKKBN, 2007;66).
D. Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah usaha - usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha itu

dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen (Prawirohardjo, 2008; 534).


1. Syarat - Syarat Kontrasepsi
a. aman pemakaiannya dan dapat dipercaya.
b. efek samping yang merugikan tidak ada.
c. lima kerjanya dapat diatur menurut keinginan.
d. tidak mengganggu hubungan persetubuhan.
e. tidak memerlukan bantuan medik atau control yang ketat selama pemakaiannya.
f. cara penggunaannya sederhana.
g. harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
h. dapat diterima oleh pasangan suami istri.

BAB III
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah abstraks dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan

membentuk teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel, baik variabel yang diteliti

maupun yang tidak diteliti (Nursalam, 2003).

Pasangan Usia Subur :


Pengetahuan
KB
Pendapatan Keluarga
Agama
B. Defenisi Operasional

N Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
o Penelitian Ukur
1 Pasangan Usia Pasangan usia subur Kuesioner Wawancara 1. Ya Nominal
Subur yaitu pasangan yang 2. Tidak
istrinya berumur 25 -
35.
2 Pengetahuan Pengetahuan adalah Kuesioner Wawancara 1.Kurang, Ordinal
pengetahuan yang apabila
dimiliki pasangan usia responden
subur tentang KB memper -oleh
nilai 0-3 dari
10 pertanyaan
2.Sedang,
apabila
responden
memper - oleh
nilai 4-7 dari
10 pertanyaan
3.Baik, apabila
responden
memper - oleh
nilai 8-10 per
-tanyaan
3 Pendapatan Jumlah penghasilan Kuesioner Wawancara 1. Tinggi : > Ordinal
keluarga ber sama perbulan 2000.000
dari pasangan usia 2. Sedang:Rp
subur 1.500.000-
1000.000
3. Rendah
:<500.0000
500.000
4 Agama Merupakan keyakinan Kuesioner Wawancara 1. Islam Nominal
yang dianut dari 2. Kristen
responden katolik
3. Kristen
protestan
4. Hindu
5. Budha

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan

menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor -faktor

ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB. Penelitian ini diukur satu kali

saja dalam kurun waktu yang bersamaan.


B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jumlah populasi dalam

penelitian ini adalah 48 (empat puluh delapan) pasangan usia subur yang tidak ikut
dalam program KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. (Catatan

laporan Kependudukan Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang 2010)


2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi. Sampel dalam

penelitian ini dengan kriteria. Istri yang tidak ikut ber KB, istri pasangan usia subur

yang tinggal di Desa Bandar Klippa, bersedia menjadi responden. Teknik

pengambilan sampel menggunakan Total Sampling,sebanyak 48 responden.


C. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang,Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini adalah masih dijumpai

pasangan usia subur yang tidak ikut menjadi akseptor KB.


D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan Juni 2015.
E. Pertimbangan Etika Penelitian
Responden berhak mengundurkan diri selama pengumpulan data berlangsung.

Kerahasian catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama

responden pada instrument penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data - data yang diperoleh

dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.


F. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dan

disusun secara literatur tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban yang ada.

Kuesioner yang dibagikan terdiri dari dua bagian, yaitu data demografi dan kuesioner untuk

mengetahui ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB.


G. Prosedur pengumpulan data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan surat permohonan

izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan surat izin pelaksanaan penelitian

kepada Kepala Desa Percut Sei Tuan. Dengan surat izin tersebut peneliti mencari responden

sesuai kriteria yang akan diteliti dan menjelaskan apa tujuan dari penelitian tersebut. Setelah

mendapat persetujuan dari kader,peneliti memberi arahan terlebih dahulu kepada kader

tersebut bagaimana cara dalam pengisian instrumen berupa kuesioner yang akan digunakan
sehingga kader dapat menjelaskan kepada responden cara pengisian kuesioner yang akan

digunakan.
H. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan analisis univariate di mana penelitian menganalisis

data dengan menganalisa tiap variabel hasil penelitian yang akan menghasilkan distribusi dan

persentase dari tiap variabel dengan menggunakan program SPSS. Dalam pengumpulan data

dan langkah - langkah yang akan dilakukan di antaranya adalah :


1. Editing (Pemeriksaan Data)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau

dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa kelengkapan,

kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan.

2. Coding (Pengkodean Data)


Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data yang terdiri atas

beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam proses pembacaan yaitu : kode 0 jawaban

salah, kode 1 jawaban benar.


3. Data Entry
Masukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database

komputer.
4. Melakukan Teknik Analisis

Tehnik analisis yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui frekuensi dan

persentase masing-masing variabel yang akan diteliti. Kemudian hasil analisis disajikan

dalam bentuk tabel distribusi.

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai

faktor - faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadai akseptor KB di desa Bandar

Klippa Kabupaten Deli serdang tahun 2015.

Untuk mengidentifikasi pengetahuan faktor - faktor ketidakikutsertaan pasangan usia

subur menjadi akseptor KB,peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 10(sepuluh)

pertanyaan untuk pengetahuan,5 pertanyaan untuk pendapatan keluarga dan 3 pertanyaan

untuk agama,berikut ini akan dijabarkan hasil dari penelitian tersebut yaitu karakteristik

responden,pengetahuan dan agama responden di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli

serdang tahun 2015.

1. Karakteristik Responden

Peneliti menggolongkan karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan,

agama dan pengetahuan berdasarkan Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Berdasarkan tabel 5.1. dapat digambarkan bahwa sebagian besar responden yang tidak

ikut menjadi akseptor KB yaitu 26 orang (54.2%) pada rentang usia 31-35 tahun,

berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden 31 orang (64.6%) sebagai ibu rumah

tangga, berdasarkan agama 40 orang (83.3%) beragama Islam dan berdasarkan

pendidikan responden adalah SLTA sebanyak 26 responden (54.2%).

Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Faktor - faktor Ketidakikutsertaan Pasangan
Usia Subur Menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa
Kabupaten Deli Serdang 2015
Karakteristik f %
A. Umur
20- 25 tahun 6 12.5
26-30 tahun 16 33.3
31-35 tahun 26 54.2
Total 48 100
B. Agama
Islam 40 83.3
Kristen 8 16.7
Total 48 100

C. Pendidikan
SD 4 8.3
SLTP 13 27.1
SLTA 26 54.2
PT 5 10.4
Total 48 100
D. Pekerjaan
IRT 31 64.6
PNS 7 14.6
Wiraswasta 10 20.8
Total 48 100

2.Pengetahuan Responden

Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Faktor - faktor
Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor KB
di Desa Bandar KlippaTahun 2015
No Pertanyaan Pilihan jawaban
Benar Salah
f % f %
1. Pengertian KB 46 95.8 2 4.2
2. Tujuan KB 44 91.7 4 8.3
3. Efek samping kontrasepsi 31 64.6 17 35.4
4. Usia PUS 27 56.3 21 43.8
5. Kontrasepsi upaya untuk mencengah terjadinya 38 79.2 10 20.8
kehamilan
6. KB dapat membuat kanker 17 35.4 31 64.6
7. Menyusui merupakan metode kontrasepsi 26 54.2 22 45.8
8. KB dapat membuat gemuk 40 83.3 8 16.7
9. Sasaran program KB 37 77.1 11 22.9
10. KB usaha untuk mencapai keluarga yang sejahtera 46 95.8 2 4.2

Berdasarkan table 5.3 dapat digambarkan bahwa pengetahuan responden mayoritas

berpengetahuan cukup yaitu 28 orang (58.3%). Dan minoritas responden tidak ikut menjadi

akseptor KB berada dalam klasifikasi kurang yaitu sebanyak 6 responden (12.5%).

Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Faktor - faktor
Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor KB di Desa
Bandar KlippaTahun 2015
Variabel f %

Baik 14 29.2
Cukup 28 58.3
Kurang 6 12.5
Total 48 100

2.Pendapatan Keluarga
Berdasarkan table 5.4 dapat digambarkan hasil penelitian, distribusi jawaban responden

tentang pendapatan keluarga menjawab Benar adalah pertanyaan nomor 4 tentang KB

membawa dampak yang baik yaitu 47 responden ( 97.7).Pertanyaan nomor 2 mengenai

kontrasepsi mantap hanya untuk orang berpenghasilan banyak yaitu 32 responden ( 66.7).

Mayoritas responden yang menjawab Tidak adalah pernyataan nomor 3 mengenai KB

hanya untuk ekonomi menegah keatas sebanyak 27 responden (56.3).Pertanyaan nomor 1

mengenai KB itu mahal yaitu 24 responden (50.0).

Tabel 5.4
Distribusi Pendapatan Keluarga Faktor - faktor Ketidakikutsertaan Pasangan
Usia Subur Menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
Benar Salah
f % f %
1. KB itu mahal 24 50.0 24 50.0
2. Kontrasepsi mantap hanya untuk 32 66.7 16 33.3
orang yangberpenghasilan banyak
3. KB hanya untuk ekonomi menengah keatas 21 43.8 5 6.3
4. KB membawa dampak yang baik 47 97.9 1 2.1
5. KB berpengaruh terhadap keadaan ekonomi 31 64.6 17 35.4
keluarga

Berdasarkan table 5.5 dapat digambarkan bahwa pendapatan pasangan usia subur mayoritas

pendapatan sedang yaitu 33 (68.8).Responden dari segi pendapatan keluarga minoritas

pendapatan rendah yaitu 13 ( 27.1%).

Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga Faktor -faktor Ketidakikutsetaan
Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor KB di
Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015
Variabel f %
Tinggi 2 4.2
Sedang 33 68.8
Rendah 13 27.1
Total 48 100

3. Agama
Berdasarkan table 5.6 dapat digambarkan bahwa pertanyaan nomor 3 tentang

Agama - agama di Indonesia umumnya mendukung program KB,menjawab sebanyak

46 orang ( 95.8 %). Dan pertanyaan nomor 2 tentang KB kontap tidak diperbolehkan oleh

agama sebanyak 6 0rang ( 12.5%).

Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan AgamaKetidakikutsrtaan Pasangan usia

Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

No Pertanyaan Pilihan Jawaban


Benar Salah
f % f %
1. Agama memperbolehkan untuk berKB 44 91.7 4 8.3
2. KB kontap (operasi tutup) tidak diperbolehkan 6 12.5 42 87.5
oleh agama
3. Agama - agama di Indonesia umumnya 46 95.8 2 4.2
mendukung Program KB

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap Faktor - faktor ketidakikutsertaan pasangan usia

subur menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten

Deli Serdang Tahun 2015 sebagai berikut :

1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur

menjadi akseptor KB yang diteliti di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan

menyatakan bahwa mayoritas responden ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi

akseptor KB berada dalam klasifikasi pengetahuan cukup yaitu 28 responden (58.3%) dan

minoritas responden ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB berada

dalam klasifikasi kurang sebanyak 6 responden (12.5%).

Adanya pengetahuan akan menimbulkan kesadaran seseorang yang akhirnya

memicunya untuk berprilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya tersebut

(Notoatmojho, 2003). Semakin baik pengetahuan seseorang tentang suatu objek maka akan

semakin tinggi kesadarannya untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan pengetahuannya

tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan meskipun responden berpengetahuan

cukup, tetapi responden tidak mau ikut serta menjadi akseptor KB. Seharusnya responden

yang memiliki pengetahuan cukup mau ikut serta menjadi akseptor KB.

Alasan responden tidak ikut menjadi akseptor KB karena faktor pendapatan

(keuangan) mereka,ada juga dari faktor suami dan faktor agama.

2.Pendapatan Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui beberapa faktor-faktor ketidakikutsertaan

pasangan usia subur menjadi akseptor KB diteliti di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut

sei tuan berhubungan dengan masalah pendapatan keluarga (keuangan) responden.

Pendapatan keluarga dengan kategori sedang ada sebanyak 31 orang (57,4%) untuk

pendapatan keluarga dengan kategori tinggi ada sebanyak 7 responden (13.0).

Sehubungan dengan pendapat dari Keraf menyatakan bahwa pendapatan berhubungan

langsung dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga, penghasilan yang tinggi dan teratur

membawa dampak positif bagi keluarga karena keseluruhan kebutuhan sandang, pangan,
papan dan transportasi serta kesehatan dapat terpenuhi. Namun tidak demikian dengan

keluarga yang pendapatannya rendah akan mengakibatkan keluarga mengalami kerawanan

dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya yang salah satunya adalah pemeliharaan kesehatan.

3. Agama

Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur

yang tidak ikut menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan

menyatakan bahwa dari 48 responden yang diteliti yakni 40(83.3%) responden untuk agama

Islam dan responden beragama Kristen ada sebanyak 8 (16.7%).

Sehubungan dengan hal tersebut Samekto, menyatakan bahwa agama-agama di

Indonesia umumnya mendukung KB. Setiap agama yang ada di Indonesia mendukung

adanya program KB. Agama Hindu mempunyai pandangan bahwa setiap kelahiran harus

membawa manfaat. Untuk itu kelahiran harus diatur jaraknya dengan ber KB. Agama

Buddha,memandang setiap manusia pada dasarnya baik,dan agama Budhha tidak melarang

umatnya ber KB demi kesejahteraan keluarga. Agama Kristen juga tidak melarang umatnya

berKB. Begitu juga agama Islam membolehkan untuk ber KB.

Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang menyatakan faktor agama adalah

salah satu penyebab responden tidak menggunakan alat kontrasepsi karena masih adanya

agama yang melarang ummatnya menjadi akseptor KB, atau menggunakan beberapa alat

kontrasepsi.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

1. Berdasarkan tingkat pengetahuan responden yang tidak ikut serta menjadi


akseptor KB diketahui dari 48 responden lebih banyak responden yang
berpengetahuan cukup yaitu 28 responden sebesar (58.3%).Dan berpengetahuan
kurang yaitu 6 responden sebesar (12.5 %).
2. Berdasarkan Pendapatan Keluarga menyatakan bahwa mayoritas responden dalam

klasifikasi pendapatan sedang yaitu 33 (68.8%). Responden dari segi pendapatan

keluarga dalam klasifikasi rendah yaitu 13 (27.1%) responden.


3. Berdasarkan tingkat agama responden menjadi akseptor KB mayoritas beragama

islam yaitu sebanyak 40 responden (83.3%). dan minoritas beragama Kristen

sebanyak 8 orang (16.7%).

B. Saran
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor

ketidakikutsertaan pasangan usia subur (PUS) menjadi akseptor KB.


2. Bagi Tenaga Kesehatan
Mengadakan penyuluhan yang lebih giat lagi agar memotivasi responden yang

masih berpengetahuan cukup dan kurang agar mau ikut menjadi akseptor KB, juga

memberikan penjelasan yang lebih detail tentang semua jenis - jenis KB.
3. Bagi Institusi Akademik
Bahan masukan yang dapat dibuat untuk acuan di masa yang akan datang oleh

institusi pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S.2006.Prosedur Penelitan Satuan Pendekatan Pratik.Jakarta, Rineka Cipta.

BKKBN. 2005. Badan Kebijakan Program Keluarga Berencana Nasional,Jakarta.

________. 2010. Badan Pelayanan kontasepsi & Pengendalian Lapangan Program KB

Nasional,Jakarta.
. 2010. Buku Kapita Selekta Peningkatan Pelayaan Kontrasepsi, Jakarta.

________. 2007. Kamus Istilah Program Keluarga Berencana Nasional, Jakarta.

Buku catatan Laporan Kependudukan .2010.

Depkes RI.1999.Pedoman puskesmas,Jakarta.

Hartanto, Hanafi.2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan.

Hidayat,A. Aziz, Alimul.2007. Metode Penelitian Kebidanan teknik analisis Data, Jakarta :

Selemba Medika.

Handayani,S.2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana,Jakarta:Pustaka Rihama.

Keraf. 2001. Ilmu Pengetahuan, Jakarta : Kanisius

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

____________. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam.2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta :

Selemba Medika.

Riyanto, Agus. (2009). Pengolahan dan analisis Data Kesehatan, Yogyakarta : Jazamedia.
Stright,Barbara.2004. Keperawatan ibu - bayi baru lahir.Jakarta.EGC.

Sarwono, Prawirohardjo. 2005 A. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

___________________. 2005 B. Ilmu Kandungan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Saifudin,A.2002. Buku Panduan Ajuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Anda mungkin juga menyukai