Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Hari/tanggal : Jumat, 20 Januari 2017


Jam/waktu : 09.00 WITA
Pokok Bahasan : Kebutuhan Dasar Ibu Nifas dan Menyusui
Sub Bahasan : Hubungan Seksual Pasca Persalinan
Sasaran : Ibu Nifas
Tempat : RSUD Abdul Wahab Syahranie Ruangan Mawar Nifas

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan, ibu-ibu dapat memahami tentang hubungan
seksual pasca persalinan.
B. Tujuan Intruksional khusus (TIK)
Setelah mendapat penyuluhan ibu-ibu mampu :
1. Menjelaskan pengertian seksual pasca salin.
2. Menjelaskan kapan hubungan seksual dilakukan kembali setelah kelahiran
bayi.
3. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pada pasca salin.
4. Menjelaskan bahaya seksual pada pasca salin
C. Analisa Situasi
1. Peserta Penyuluhan :
a. Peserta siap mengikuti penyuluhan kesehatan dari mahasiswa.
b. Peserta terlihat antusias dalam mengikuti penyuluhan.
c. Penyuluhan dikatakan berhasil apabila saat dievaluasi peserta mampu
mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa yang
menyuluh.
2. Penyuluh Mahasiswa Politeknik Kesehatan Samarinda Jurusan Kebidanan
a. Mahasiswa menguasai materi yang akan disampaikan.
b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan
berlangsung.
D. Materi
Terlampir.-

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

F. Media
1. Leafleat
2. LCD
3. Laptop

G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 2  Mengucapkan salam  Menjawab salam
menit  Memperkenalkan diri dan  Mendengarkan dan
apersepsi. memperhatikan
 Menyampaikan topic dan tujuan
yang akan dicapai

2. Kegiatan 15  Menjelaskan pengertian seksual  Mendengar dan


Inti menit pasca salin memperhatikan
 Menjelaskan kapan hubungan  Merespon dan
seksual dilakukan kembali setelah bertanya
kelahiran bayi.
 Menjelaskan faktor yang
mempengaruhi hubungan seksual
pada pasca salin
 Menjelaskan bahaya seksual pada
pasca salin
 Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
3. Penutup 5  Menyimpulkan atau merangkum  Merangkum materi
menit hasil penyuluhan bersama penyuluh
 Memberikan kesempatan pada  Bertanya
peserta untuk bertanya jika terdapat  Merespon
hal-hal yang belum jelas.  Menjawab salam
 Menutup dan mengucapkan terima
kasih
 Memberi salam

H. Evaluasi
1. Setelah Penyuluhan ibu-ibu mengerti hubungan seksual pasca persalinan.
2. Ibu-ibu dapat mengetahui bahaya seksual pada pasca salin.
TINJAUAN TEORI
HUBUNGAN SEKSUAL PASCA PERSALINAN

A. Pengertian Seksual Pasca Salin


Hasrat,keinginan,untuk pemenuhan kebutuhan seksual dengan melakukan
hubungan suami istri yang di lakukan setelah kelahiran bayi,setelah ibu selesai
masa nifasnya / setelah pulihnya kembali alat kandungan atau genetalia ibu.

B. Kapan Hubungan Seksual Dilakukan Kembali Setelah Kelahiran Bayi


Secara fisik aman untuk memulai hubungan seksual begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa
rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasakan
ketidaknyamanan, aman untuk melakukan hubungan seksual kapan saja ibu siap.
Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan seksual
sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah
persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan yang ebrsangkutan.
Sebenarnya menutupnya serviks ( ukur rahim ) serta normalnya kembali
vagina membutuhkan waktu yang lebih singkat sekitar dua sampai tiga minggu.
Sekarang umumnya diterima bahwa suatu pasangan dapat kembali melakukan
hubungan seksual sesegera si ibu merasa siap melakukannya.
Pasangan melakukan hubungan seksual sebenarnya relatif tiap wanita
berbeda-beda kesiapannya. Namun secara medis setelah tidak ada perdarahan lagi,
bisa dipastikan ibu sudah siap berhubungan seks yaitu setelah masa nifas yang
berlangsung selama 30-40 hari.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Seksual Pada Pasca Salin


1) Karena adanya luka bekas episiotomi
Untuk melancarkan jalan lahir untuk menghindari terjadinya perobekan yang
berat. Maka di lakukan tindakan pengguntingan otopt perinium.Tentu saja,
tindakan ini membutuhkan waktu untuk penyembuhan. Sedangkan trauma
psikis (kejiwaan) terjadi pada wanita usai melahirkan yangbelum siap dan
memahami segala urusan mengurus anak.

2) Karena takut merusak keindahan tubuhnya


Ibu merasa kehamilan dan persalinan telah membuat bentuk tubuhny tidak
lagi menarik bagi suaminya.keadaan ini akan membuat ibu minder dan
merasa enggan untuk melakukan hubungan seksual.
Padahal setelah usai masa nifas bentuk tubuh yang sudah melar karena
kehamilan dan persalinan akan pulih seperti semula hanya saja tidaksempurna
seperti sedia kala.

3) Kurangnya informasi tentang seks setelah melahirkan


Karena tidak ada pengetahuan tentang seks pasca bersalin maka pasangan tau
ibu takut untuk memulai hubungan seksualitas karena takut ada pengaruh
terhadap genetalia pasca persalinan.Apa lagi ibbu mengalami robekan jalan
lahir.Padahal hubungan seks sudah bisa di mulai apa bila ibu sudah tidak
merasa nyaeri yaitu di cobakan dengan memasukkan satu jari ke dalam
vagina,dan adapun posisi – posisi yang aman untuk melakukan hubungan
seksual pasca nifas.

4) Kecemasan dan kelelahan mengurus bayi baru lahir


Sering kali membuat gairah bercinta pasangan suami istri (pasutri) surut,
terutama pada wanita. Bila trauma dikelola dengan baik, kehidupan seks bisa
kembali berjalan dengan baik seperti semula. Menurunnya gairah seksual
disebabkan oleh trauma psikis maupun fisik. Ditinjau dari segi fisik, wanita
mengalami perubahan sangat drastis di dalam tubuh. Mengandung dan
melahirkan normal maupun caesar dapat menyebabkan trauma pada wanita.
5) Trauma fisik bisa terjadi saat melahirkan.
Adanya persalinan lama,robekan jalan lahir,placenta tertinggal.hal – hal ini
cukup mempengaruhi psikis ibu sehingga belum siap untuk melkukan
hubungan seksual kembali karena ada kekhawatiran akan bekas luka tersebut.
Oleh sebab itu, posisi hubungan seks seperti apa pun sudah bisa dilakukan.
Kalaupun masih ada keluhan rasa sakit, lebih disebabkan proses
pengembalian fungsi tubuh belum berlangsung sempurna seperti fungsi
pembasahan vagina yang belum kembali seperti semula. Namun, bisa juga
keluhan ini disebabkan kram otot, infeksi, atau luka yang masih dalam proses
penyembuhan.

6) Ketidakseimbangan hormon juga kerap dituding sebagai penyebab


menurunnya hasrat seksual.
Ketidakseimbangan hormon ini dapat mengakibatkan perubahan emosi yang
tidak seimbang pula. Para ibu muda lebih mudah merasa kesal, malas, ingin
marah. Ketidakseimbangan hormonal hanya mempengaruhi secara tidak
langsung. Setelah masa-masa nifas, hormonal kembali bekerja secara normal.

7) Gangguan dyspareunia atau rasa nyeri waktu sanggama.


Pada kasus semacam ini ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi
penyebab, yaitu :
1. Terbentuknya jaringan baru pasca melahirkan karena proses penyembuhan
luka guntingan jalan lahir masih sensitif sehingga kondisi alat reproduksi
belum kembali seperti semula.
2. Adanya infeksi, bisa disebabkan karena bakteri, virus, atau jamur.
3. Adanya penyakit dalam kandungan.
D. Bahaya Seksual Pada Pasca Salin

1. Mudah terkena infeksi


Kuman yang hidup diluar akibat hubungan seksual ketika mulut rahim masih
terbuka, bisa tersedot masuk kedalam rongga rahim dan menyebabkan infeksi.

2. Sudden Death
Mati mendadak setelah berhubungan seksual bisa terjadi karena pergerakan
teknisdalam hubungan seksual di vagina bisa menyebabkan udara masuk ke dalam
rahim karena mulut rahim masih terbuka. Pada masa nifas banyak pembuluh
darah dalam rahim yang masih terbuka dan terluka. Dalam kondisi ini pembuluh
darah bisa menyedot udara yang masuk, dan membawanya ke jantung. Udara
yang masuk ke jantung dapat mengakibatkan kematian mendadak.

Anda mungkin juga menyukai