id/2014/06/makalah-perawatan-
payudara-breast-care.html
A. Latar Belakang
Pada usia kehamilan 2 bulan terakhir dilakukan pemijatan, kolostrum dikeluarkan untuk
mencegah penyumbatan. Untuk mencegah puting susu kering dan mudah pecah, maka puting
susu (nipple) dan areola (bagian lingkaran hitam yang mengelilingi puting) payudara dirawat
baik-baik dengan dibersihkan menggunakan baby oil/biocream/air sabun/sejenisnya. Bila puting
susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik puting ke arah luar
(dilakukan minimal satu bulan sebelum melahirkan dan jika tidak ada indikasi).
B. Anatomi Payudara Ibu
Dalam istilah medik, payudara disebut glandulla mammae yang berasal dari bahasa latin
yaitu mammae. Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan dan cepat emmbesar
karena pengaruh kadar hormon yang tinggi, yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen
meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus dan saluran penampung. Progesteron merangsang
pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormon-hormon lain seperti prolaktin, growth hormone,
adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu.
Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan lemak. Bila dilihat dari
luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang besar
2. Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman
3. Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan (jaringan dibawah kulit)
dan corpus mammae. Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma. Parenkim merupakan
suatu struktur yang terdiri dari : duktus lactiferus (duktus), duktulus (duktuli), lobus dan
alveolus.
Pada 15-25 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40 duktuli. Duktuli
bercabang-cabang menajdi 10-100 alveolus yang berfungsi sebagai satu kesatuan kelenjar.
Dengan demikian, sebenarnya payudara merupakan kumpulan dari sejumlah kelenjar susu
tunggal.
Masing-masing duktus akan membentuk lobus, dan duktulus akan membentuk lobulus.
Struktur lobulus dan duktus berpusat ke arah puting susu. Sebelum bermuara pada puting susu,
mesing-masing duktus melebar membentuk ampullaatau sinus yang akan berfungsi sebagai
gudang air susu ibu. Sinus, duktus dan alveolus dikelilingi oleh mioepitel (otot polos) yang dapat
berkontraksi untuk memompa ASI. Alveolus juga dikelilingi pembuluh darah yang memberi zat-
zat gizi pada sel-sel kelenjar air susu untuk proses pembentukan atau sintesis ASI.
Bagian stroma dari payudara tersusun dari bagian-bagain berikut : jaringan ikat, jaringan
lemak, pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfa.
Puting susu dan areola adalah gudang susu yang mempunyai pengaruh terhadap
keberhasilan menyusui. Pada puting susu dan areola terdapat ujung-ujung syaraf peraba yang
penting pada proses refleks saat menyusui. Puting susu mengandung otot polos yang dapat
berkontraksi sewaktu ada rangsangan menyusui. Dengan akupan bibir bayi yang menyeluruh
pada daerah tersebut, ASI akan keluar dengan lancar.
Pada ujung puting susu terdapar 15-25 muara lobus (duktus laktiferus), sedangkan areola
mengandung sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting tetap lunak dan
lentur.
2. Prinsip
a. Dikerjakan dengan sistematis dan teratur
b. Menjaga kebersihan sehari-hari
c. Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil
d. Memakai bra yang bersih dan menopang payudara
e. Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan
3. Beberapa Keadaan Yang Berkaitan Dengan Teknik Dan Saat Perawatan Payudara
a. Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus, perawatnnya
dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan keatas
b. Ibu dengan puting susu yang sudah menonjo dengan riwayat abortus, perawatannya dapat
dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan
c. Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus dialkukan lebih dini,
yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan setelah usia kehamilan
setelah 6 bulan.
Membersihkan puting susu dengan minyak/baby oil agar kotoran-kotoran keluar tidak bertumpuk
dan tidak terhisap oleh bayi yang ingin menetek, minyak ini juga dapat melemaskan puting susu
sehingga kulitnya tidak mudah lecet.
3) Setelah beberapa detik pindah ke area lain dari payudara, dapat mengikuti gerakan spiral
mengelilingi payudara ke arah puting susu atau gerakan lurus dari pangkal payudara ke arah
puting susu
Stroke
1) Mengurut dari pangkal payudara sampai ke puting susu dengan jari-jari atau telapak tangan
2) Lanjutkan mengurut dari dinding dada kearah payudara diseluruh bagian payudara
3) Ini akan membuat ibu lebih rileks dan merangsang pengaliran ASI (hormon oksitosin)
Shake (goyang)
1) Dengan posisi condong kedepan, goyangkan payudara dengan lembut, biarkan gaya tarik bumi
meningkatkan stimulasi pengaliran
3. Masalah Yang Sering Muncul Dalam Pemberian ASIPuting susu lecet yang disebabkan oleh
kesalahan teknik menyusui, monoliasis, pemakaian sabun dan sebagainya, saat menghentikan
menyusui tidak hati-hati, Payudara bengkak disebabkan ASI tidak disusukan dengan
adekua, Sumbatan pada duktus disebabkan adanya tekanan internal atau eksternal.
Sumber :
Varney, helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8. Jakarta : EGC