Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “Masalah-Masalah Sosial yang kerap terjadi di Kawasan
Perkotaan dan Pedesaan”.
Dalam penulisan makalah ini kami ingin berterima kasih kepada dosen
kami Dr. Wiwik Wahidah Osman, ST., MT. Selaku dosen kami. Serta kepada
anggota kelompok yang selalu setia membantu dalam penyusunan
makalah.
Kami menyadari ketidaksempurnaan makalah kami, maka dari itu kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan dari para pembaca. Akhir
kata, kami berharap makalah kami dapat bermanfaat dan berguna dalam
menambah wawasan para pembaca.

Makassar, 14 September 2022

Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................ i
BAB I................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Makalah........................................................................................ 2
BAB II...............................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Kajian Teori...............................................................................................3
B. Permasalahan sosial di wilayah perkotaan...............................................4
C. Permasalahan sosial di wilayah pedesaan...............................................7
BAB III............................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................... 10
A. Kesimpulan............................................................................................. 10
B. Saran.......................................................................................................11
Daftar Pustaka.............................................................................................. 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah - masalah sosial yang kerap terjadi di kawasan pedesaan dan


perkotaan pada umumnya memiliki hubungan yang sama, baik dalam hal
pembangunan, kesenjangan sosial, kriminalitas, lingkungan hidup, dan lain
sebagainya.
Salah satunya adalah pembangunan. Pembangunan secara umum
adalah usaha perubahan yang bersifat perbaikan dan peningkatan, serta
menciptakan hal-hal baru yang membawa kepada kemajuan. Untuk mencapai
perubahan itu pada umumnya dibutuhkan penerapan hal-hal baru dan berupa
cara-cara baru. Hal baru yang dimaksud adalah baru bagi orang atau daerah
yang akan dibangun itu (Mutiara Hati:2010:1)
Dalam konsep pembangunan yang dikembangkan selama ini, dikotomi
antara kota dan desa tidak dapat terhindarkan. Dalam teori dan pelaksanaan
pembangunan, pada umumnya kegiatan pertanian dianggap identik dengan
desa, sedang industri identik dengan kota. Dikotomi yang cenderung hitam
putih ini membawa implikasi yang banyak menimbulkan masalah dalam
implementasinya, pencapaian tujuan pembangunan yang tidak optimal
sedangkan diperkotaan pembangunan lebih banyak difokuskan dengan
penekanan pada pembangunan dibidang industri yang mencerminkan alokasi
sumberdaya lebih berpihak pada kota sedangkan sektor pertanian diabaikan.
Sebaliknya, pembangunan pedesaan (rural-led development) didesain
dengan cenderung mengabaikan perkotaan dan mendefinisikan wilayah
pedesaan dari aktifitas pertaniannya belaka. Padahal, selain khas dan tidak
sama dengan kota, karakteristik sosial ekonomi, sumberdaya alam yang
mendukung juga sangat beragam (Suparlan, 2007:2)
Pada wilayah pedesaan terjadi tekanan terhadap penduduk , sumber
Daya alam, timbulnya kemiskinan, degradasi lingkungan, serta
merenggangnya hubungan sosial yang ada, menunjukkan bahwa kawasan

1
pedesaan masih relatif tertinggal jika dibandingkan dengan perkotaan,
sehingga memunculkan masalah urbanisasi dan sektor informal yang tidak
terkontrol (Rachbini,2006). Sedangkan pada wilayah perkotaan kerap terjadi
kriminalitas, kesenjangan sosial, serta banyak pengangguran yang
disebabkan oleh persaingan dari sumber daya manusia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini


dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Masalah sosial apa saja yang biasa terjadi di wilayah perkotaan?
2. Masalah sosial apa saja yang biasa terjadi di wilayah pedesaan?

C. Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dalam melaksanakan


penelitian ini, kami memiliki beberapa tujuan penelitian di antaranya ialah:
1. Untuk mendeskripsikan apa saja masalah sosial yang sering terjadi di
wilayah perkotaan.
2. Untuk mendeskripsikan apa saja masalah sosial yang sering terjadi di
wilayah pedesaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teori

Masalah sosial adalah sebuah kondisi di suatu masyarakat yang tidak


diinginkan terjadi. Masalah yang ada tersebut harus segera dihadapi dan
dicari solusinya. Masalah sosial tidak hanya menyangkut pada satu atau dua
orang saja. Akan tetapi menyangkut banyak orang atau masyarakat luas.

Berikut ini adalah pengertian masalah sosial menurut beberapa para ahli
sosiologi:
1) Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah permasalahan dan
timbul di dalam masyarakat. Selain itu, Soerjono Soekanto juga menyebutkan
pendapat lain mengenai masalah sosial. Menurutnya, masalah sosial adalah
sesuatu yang tidak sesuai antara unsur-unsur masyarakat atau sebuah
kebudayaan. Masalah sosial akan membahayakan suatu kelompok sosial.

2) Vincent Parillo
Vincent memberikan pendapatnya tercantum dalam Soetomo (2013).
Menurut Vincent Parillo, masalah sosial adalah masalah yang dapat terjadi
dan bertahan pada waktu tertentu. Situasi tertentu pada masyarakat tidak
dapat dikatakan sebagai masalah sosial. Situasi tersebut bila terjadi hanya
dalam waktu yang singkat.

3) Soetomo
Pakar sosiologi lain yaitu Soetomo menjelaskan, masalah sosial ialah
suatu situasi yang terjadi di masyarakat. Situasi tersebut adalah situasi yang
tidak diinginkan oleh kebanyakan, atau sebagian besar masyarakat.

3
B. Permasalahan sosial di wilayah perkotaan

1) Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial adalah suatu kondisi dimana tidak adanya
keseimbangan antara masyarakat. Dalam hal ini, kesenjangan sosial yang
sangat banyak terjadi adalah dalam bidang ekonomi. Seperti contoh
ungkapan “Si miskin semakin miskin, si kaya semakin kaya”. Ungkapan itu
sangat tepat, untuk menjelaskan bagaimana kondisi kesenjangan sosial
dalam bidang ekonomi di masyarakat wilayah perkotaan.
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial.
Faktor-faktor tersebut meliputi kebijakan pemerintah, pengaruh dari adanya
globalisasi, perbedaan dari sumber daya alam yang ada di daerah-daerah
tersebut, letak dan kondisi geografis, dan karena adanya faktor demografis.
Adapun solusi untuk mengatasi kesenjangan sosial yaitu:
1. Peningkatan Kualitas Penduduk
2. Mobilitas Penduduk
3. Menciptakan Peluang Pekerjaan.

2) Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang
mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan pekerjaan.
Pengangguran terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah karena
persaingan dari sumber daya manusia. Persaingan ini terjadi dalam hal
mencari lapangan pekerjaan. Biasanya orang yang tidak memiliki pendidikan
yang cukup akan kalah dengan orang yang memiliki pendidikan tinggi.
Banyak para pencari kerja menjadikan Pendidikan sebagai syarat utama
dalam membuka lowongan pekerjaan dan faktor lainnya juga dikarenakan
ketidakseimbangan laju pertumbuhan penduduk dengan lapangan kerja yang
tersedia
Adapun solusi untuk mengatasi pengangguran yaitu:
1. Menyelenggarakan bursa pasar kerja
2. Menggalakkan kegiatan ekonomi informal
3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja
4. Meningkatkan mutu pendidikan

4
5. Mendirikan pusat-pusat latihan kerja

3) Kriminalitas
Kriminalitas adalah suatu tindakan kejahatan, sehingga merupakan
tindakan yang bersifat negatif. Kriminalitas terjadi karena berbagai faktor.
Salah satunya adalah Kesenjangan sosial memicu iri dan dendam hingga
akhirnya memicu perbuatan kriminal seperti merampok, mencuri, begal dan
sebagainya, dan lapangan kerja yang sedikit sehingga banyak penduduk
menjadi pengangguran dan susah untuk mencari kerja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang membuatnya akhirnya melakukan tindak
kejahatan.
Adapun solusi untuk mengatasi kriminalitas yaitu:
1. Tindakan Tegas Dari Aparat Hukum
2. Tidak Ada Tebang Pilih
3. Menciptakan Lapangan Kerja Sebanyak-Banyaknya
4. Tidak Ada Perbedaan Perlakuan Berdasarkan Tingkatan Ekonomi
5. Menggerakkan Roda Perekmonomian Terutama Ekonomi Kerakyatan
6. Menjunjung Tinggi Norma dan Agama Di Masyarakat
7. Jangan Mudah Terpancing Emosi
8. Meningkatkan Peran Serta Orang Tua
9. Menumbuhkan Kejasama yang Solid antara Aparat dan Masyarakat
dalam Menjaga Keamanan

4) Kenakalan remaja
Kenakalan remaja merupakan suatu Tindakan atau perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh remaja. Kenakalan remaja ini juga
merupakan perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam
masyarakat. Yang dilakukan pada masa remaja atau usia transisi dari anak-
anak menuju dewasa terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah
Adanya perkembangan zaman yang semakin maju membuat para remaja
terjerumus pergaulan bebas dan bergaul tanpa batasan.
Adapun solusi untuk mengatasi Kenakalan remaja yaitu:
1. Mengendalikan Diri
2. Membangun Komunikasi Asertif

5
3. Membuat Batasan yang Jelas
4. Memahami Kenapa Anak Terlibat dalam Kenakalan Remaja

5) Lingkungan hidup
Masalah sosial yang masuk kedalam kategori lingkungan hidup
contohnya seperti pencemaran lingkungan. Faktor faktor penyebab rusaknya
lingkungan hidup dikategorikan dalam dua faktor yaitu akibat peristiwa alam
dan akibat ulah manusia.Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor,
angin puting beliung, gempa bumi, dan tsunami merupakan beberapa
contoh bencana alam. Bencana-bencana tersebut menjadi penyebab
rusaknya lingkungan hidup akibat peristiwa alam.
Penyebab kerusakan lingkungan yang kedua adalah akibat ulah
manusia. Kerusakan yang disebabkan oleh manusia ini justru lebih besar
dibanding kerusakan akibat bencana alam.tidak ramah lingkungan
seperti perusakan hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran
udara,dan lain lain
Adapun solusi untuk mengatasi Masalah Lingkungan Hidup yaitu:
1. Tidak membuang sampah sembarangan di sungai. Dengan membuang
sampah ditempat sampah akan menciptakan lingkungan yang bersih dan rapi
dipandangnya. Tidak hanya itu, tapi juga dengan membuang sampah
ditempatnya akan menolong kota dari bahaya bencana banjir.
2. Menanam kembali hutan yang gundul atau reboisasi ditanah yang harus
ditanami pohon kembali.
3. Tidak membuang limbah pabrik di laut. Sebaiknya sebuah pabrik
mengetahui bagaimana cara pembuangan sampai pemanfaatan limbah
pabrik mereka. Dengan cara mencegah kerusakan laut seperti ini akan
mengurangi pencemaran air laut dan biota laut akan terjaga.
4. Melakukan terasering. Terasering merupakan upaya untuk
penanggulangan erosi tanah supaya tanah tidak terkikis dari akibat aliran
air.
5. Selalu menghargai dan mencintai alam.

6) Kesenjangan hukum
Kesenjangan hukum adalah masalah sosial yang sangat terpampang

6
jelas di perkotaan. Hukum yang seharusnya adil kepada masyarakat justru
tidak membela rakyat kecil. Ini adalah masalah yang tidak ada habisnya di
daerah perkotaan. Seperti ungkapan “Hukum tumpul ke atas dan tajam ke
bawah”.
Faktor penyebab terjadinya kesenjangan hukum ialah Tingkat jabatan,
adanya praktik nepotisme, ketimpangan dan tumpang tindih pasal-pasal,
adanya intervensi penguasa, ketidakpercayaan publik, dan rendahnya
kesadaran masyarakat akan hukum.
Satu-satunya yang bisa mengatasi hal ini adalah pemerintah itu
sendiri.
Jika pemerintah selalu berpihak kepada golongan atas, maka masalah ini
tidak akan pernah selesai.

C. Permasalahan sosial di wilayah pedesaan

Masyarakat pedesaan pada umumnya masyarakat yang tinggal di


suatu perdesaan. Masyarakat pedesaan atau desa dapat diartikan sebagai
masyarakat yang memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat dan
sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
Sebagian besar warga masyarakat hidup dari pertanian. Masyarakat tersebut
homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan
sebagainya. Dengan kata lain masyarakat pedesaan identik dengan istilah
gotong royong yang merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan
kepentingan mereka.
Masalah sosial yang terjadi di pedesaan awalnya di sebabkan karna
adanya batasan suatu perbedaan berikut merupakan beberapa masalah
sosial yang terjadi pedesaan.
1) Tingginya tingkat Pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu masalah yang menghambat
pembangunan daerah karena akan menimbulkan masalah masalah sosial
lainnya. Pengangguran masih menjadi masalah kependudukan di berbagai
negara berkembang seperti Indonesia. Persoalan pengangguran bukan
hanya menyangkut masalah ekonomi, melainkan juga masalah sosial.

7
Meskipun lapangan pekerjaan di perkotaan lebih banyak banyak ada
kecenderungan yang menyebabkan bahwa tenaga kerja di pedesaan enggan
untuk bermigrasi ke kota disebabkan karena:
1. Merasa terlalu tua,
2. Perlu merawat tanggungan,
3. Gagal memperoleh pekerjaan di kota.
Selain itu kendala kelembagaan membuat kesulitan bagi migran yang tinggal
di daerah perkotaan dalam hal pekerjaan yang baik dan aman, perumahan,
dan akses ke layanan publik. Kondisi ini menghalangi atau mencegah para
pekerja migran membawa keluarga mereka, yang pada gilirannya membuat
banyak pekerja di desa enggan meninggalkan desa, setidaknya untuk waktu
yang lama.
Faktor-faktor Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di Desa. Dimana
secara garis besar dapat diklasifikasikan yaitu di sebabkan:
1. Pendidikan,
2. Keterampilan,
3. Upah,
4. Informasi, dan
5. Ketersediaan lapangan pekeraan

2) Kejahatan
Timbulnya kejahatan disebabkan oleh banyak hal yang melatar
belakanginya, diantaranya adalah kejahatan yang disebabkan oleh watak
seseorang. Kasus yang terjadi saat ini, kemiskinan seseorang atau latar
belakang lain yang menyebabkan seseorang melakukan kejahatan tersebut.
Ada yang sebagian orang terpaksa melakukan kejahatan yang semata-mata
karena untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, dengan kata lain karena
terlalu banyak tuntutan akan kebutuhan keluarga dan penghasilan yang
diperolehnya tidak dapat mencukupi kebutuhan tersebut. Sehingga untuk
menjawab permasalahan keluarga tersebut, dilakukan dengan jalan pintas
melalui kejahatan misalnya, dan kalau perlu jika mau bertanggung
jawab kepada keluarganya harus Menghasilkan sengala cara Bentuk
kejahatan yang banyak terjadi di pedesaan yaitu melakukan judi, penipuan,
hingga penganiayaan.

8
3) Kemiskinan
Di Indonesia jumlah kemiskinan sangat banyak meskipun pemerintah
telah berusaha dan berupaya dengan sangat baik untuk mengatasi terjadinya
kemiskinan. Kemiskinan dipandang sebagai keadaan diri seseorang atau
sekelompok orang yang mengalami kekurangan. Orang disebut miskin
apabila orang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar dalam
kehidupan sehari-harinya. Secara umum, kemiskinan dapat dibedakan
kedalam dua bentuk, pertama kemiskinan absolut, dan kedua,
Kemiskinan absolut menjelaskan bahwa seorang atau sekelompok
orang tidak dapat memenuhi kebutuhan minimum hidupnya. Sedangkan
kemiskinan relatif menjelaskan bahwa seorang atau sekelompok orang
tersebut dapat memenuhi kebutuhan minimum hidupnya, namun dirinya
masih merasa miskin apabila membandingkan dengan orang atau kelompok
lain yang menjadi karakteristik utama masyarakat miskin pedesaan itu adalah
tingkat pendapatannya tidak menentu dan jumlah pendapatnnya tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Kemiskinan juga dapat
menyebabkan berbagai masalah sosial lainnya seperti putus sekolah, kurang
gizi, penyakit, stress, hingga kelaparan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah sosial tidak hanya menyangkut pada satu atau dua orang
saja.
Akan tetapi menyangkut banyak orang atau masyarakat luas dan juga
Masalah sosial adalah proses ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Masalah sosial merupakan dampak dari berbagai interaksi sosial, baik
interaksi sosial antarindividu, antarindividu dengan kelompok, maupun
antarkelompok. Dalam keadaan normal, interaksi sosial dapat menghasilkan
integrasi. Di sisi lain, interaksi sosial juga dapat menghasilkan konflik dengan
pihak lainnya.
Pengertian lain dari masalah sosial adalah ketidaksesuaian antara
unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial.
Kesimpulan yang dapat kami simpulkan dari bab-bab di atas ialah
bahwa terdapat banyak permasalahan sosial baik di wilayah perkotaan
maupun di wilayah pedesaan. Di antaranya, Kesenjangan sosial, banyaknya
pengangguran, kriminalitas, kenakalan remaja, lingkungan hidup yang tidak
sehat, serta kesenjangan hukum yang ada.
Permasalahan - permasalahan yang terjadi tentu saja memiliki banyak
faktor-faktor penyebabnya, baik dari pemerintah, globalisasi, budaya,
psikologis, perkembangan zaman, maupun ulah manusia itu sendiri.

10
B. Saran

Dari makalah ini kami sebagai penulis menyarankan agar kita sebagai
manusia yaitu makhluk sosial untuk menghindari permasalahan-
permasalahan di lingkungan sekitar, kita harus menanamkan nilai moral dan
agama, menjaga kesehatan lingkungan sekitar demi menciptakan masyarakat
yang sehat.

11
Daftar Pustaka

Cnnindonesia.com. (03 Feb 2022) 10 Cara Mengatasi Pengangguran di


https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220129095139-97-
753184/10-cara-mengatasi-pengangguran-di-indonesia.
Djpb.kemenkeu.go.id (2021, 30 November) Memahami Kembali Strategi
Pengentasan Kemiskinan di Indonesia sebagai Sumber Penerimaan
Negara. Diakses pada September 14, 2022 dari,
https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sulteng/id/data-publikasi/berita-
terbaru/2830-memahami-kembali-strategi-pengentasan-kemiskinan-di-
indonesia-sebagai-sumber-penerimaan-negara.html
Dlh.semarangkota.go.id. (2020, 19 November). Mengulas 5 Cara Mencegah
Kerusakan Alam. Diakses pada 12 September 2022, dari
https://dlh.semarangkota.go.id/mengulas-5-cara-mencegah-kerusakan-
alam/
Dlh.luwuutarakab.go.id. (2017, 29 Juli). Kerusakan Lingkungan Hidup Dan
Penyebabnya. Diakses pada 12 September 2022, dari
https://dlh.luwuutarakab.go.id/berita/5/kerusakan-lingkungan-hidup-
dan-penyebabnya.html
Eprints.uny.ac.id (2013, 27 Maret) 3.BAB I PENDAHULUAN.pdf. Diakses
pada 13 September 2022, dari
https://eprints.uny.ac.id/18703/3/3.BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
Garuda.kemdikbud.go.id (2022, 1 Februari) Identifikasi Permasalahan
Pengangguran: Studi Kasus Di Pedesaan (Desa Selat, Kabupaten
Klungkung). Diakses pada 13 September 2022, dari
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2543270
Gramedia.com. (2021). 13 Contoh Masalah Sosial di Indonesia. Diakses pada
12 September 2022, dari https://www.gramedia.com/literasi/contoh-
masalah-sosial-di-indonesia/
Hukamnas.com. (2018, 28 May). 10 Cara Mengatasi Kriminalitas yang Paling
Efektif. Diakses pada 12 September 2022, dari
https://hukamnas.com/cara-mengatasi-kriminalitas
Kompasiana.com (2022, 29 Maret) Penanggulangan kasus kriminalitas di
lingkungan masyarakat. Diakses pada September 14, 2022 dari,
https://www.kompasiana.com/festi/5e802c6d097f361dcd39b8e3/penan
ggulangan-kasus-kriminalitas-di-lingkungan-masyarakat
Linovhr.com. (2022, 30 Juli). Kesenjangan Sosial: Pengertian, Dampak, dan
Cara Mengatasinya. Diakses pada 12 September 2022, dari https://ww
w.linovhr.com/kesenjangan-sosial/

12
Nelti.com (2014) Kemiskinan sebagai salah satu penyebab timbulnya tindak
kejahatan. Diakses pada 13 September 2022, dari
https://www.neliti.com/publications/37186/kemiskinan-sebagai-salah-
satu-penyebab-timbulnya-tindak-kejahatan
Pascaadm.ui.ac.id (2021, 9 Januari) Kemiskinan dan Strategi
pengentasannya. Diakses pada September 14, 2022 dari,
https://pascaadm.ui.ac.id/kemiskinan-dan-strategi-pengentasannya/
Pelitabanten.com. (2021, 27 Desember). Penyebab Terjadinya Kenakalan
Remaja dan Cara Menanggulanginya. Diakses pada 12 September
2022, dari https://www.pelitabanten.com/opini/penyebab-terjadinya-
kenakalan-remaja-dan-cara-menanggulanginya/?amp
Puspensos.kemensos.go.id. (2020, 2 Maret). Mengatasi Kenakalan Remaja.
Diakses pada 12 Sempter 2022, dari
https://puspensos.kemensos.go.id/mengatasi-kenakala-remaja
Ruangguru.com/blog (2021, 4 Oktober) Pengertian Masalah Sosial, Faktor
Penyebab & Kriteria untuk Menentukannya. Diakses pada September
14, 2022 dari, https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-masalah-
sosial-dan-5-kriteria-untuk-menentukannya
Tribratanews.kepri.polri.go.id. (2019, 30 April). Faktor-faktor Penyebab
Terjadinya Kriminalitas Melalui Internal dan Eksternal. Diakses pada 12
September 2022, dari
https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2019/04/30/faktor-faktor-penyebab-
terjadinya-kriminalitas-melalui-internal-dan-eksternal/
99.co/blog/id (2022, 22 Agustus) Contoh kata pengantar makalah. Diakses 12
September 2022, dari https://www.99.co/blog/indonesia/contoh-kata-
pengantar-makalah/
99co/blog/indonesia (2022, 11 Februari) 10 Cara Mengatasi Pengangguran
secara efektif di Indonesia. Disertai pengertian dan jenisnya. Diakes
pada September 14, 2022 dari,
https://www.99.co/blog/indonesia/cara-mengatasi-pengangguran-
efektif/

13

Anda mungkin juga menyukai