Disusun oleh:
Anggota Kelompok 5A:
Muhammad Ghazi Ghifari S (D101221003)
Faradilla (D101221023)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan rahmat, nikmat, dan ridha-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kota Transit Oriented Development
(TOD)” sebagai persyaratan memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Teori dan Prinsip Perencanaan sesuai harapan dan tepat pada waktunya.
Penulis mengharapkan karya tulis ini akan menambah wawasan dan
pengalaman bagi masyarakat.
Selesainya karya tulis ini tentunya tidak terlepas dari bantuan semua pihak
yang turut memberikan dukungan serta semangat kepada penulis dari awal
pembuatan makalah hingga selesainya karya tulis, penulis ucapkan banyak
terima kasih. Tidak lupa juga, terima kasih pada anggota kelompok atas kerja
samanya yang telah berjuang dan saling memberikan saran serta kritik
sehingga makalah dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
TOD telah didefinisikan secara umum sebagai komunitas dengan tata ruang
campuran yang mendorong serta memusatkan aktivitas masyarakat di
fasilitas transit. Konsep dirancang dengan memadukan area perumahan yang
berkepadatan sedang sampai tinggi dengan perkantoran, perdagangan, jasa,
hingga ruang publik di dalam sebuah pengembangan campuran (mixed–use)
sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan
berjalan kaki, sepeda, maupun moda transportasi umum.
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh kota TOD yang dikemukakan oleh
Peter Calthorpe (1992) dalam Taolin (2008) karakteristik fisik TOD ada 5 yaitu:
3. Design (Desain) Dalam prinsip desain yang dimaksud adalah cara untuk
menciptakan ruang-ruang di dalam kawasan Transit-Oriented
Development terlihat menarik, terasa nyaman dan aman, menjadi
kesatuan yang kompak, serta saling terhubung antara satu dengan yang
lain sehingga dapat dijangkau aksesibiltasnya terhadap ruang-ruang yang
lain (Gumano, 2020).
F. Studi Kasus
Salah satu kawasan yang telah menerapkan konsep TOD adalah Kawasan
Plaza Indonesia yang terletak di Kota Jakarta. Berdasarkan studi kasus yang
telah dilakukan oleh Zafira dan Ardiana (2022), Kawasan Plaza Indonesia
adalah Kawasan yang sangat strategis dan salah satu pionir mixed use
building mencakup tiga tower yaitu hotel Keraton at The Plaza dan Grand
Hyatt Hotel serta gedung perkantoran bernama The Plaza Office Tower.
Lalu pada prinsip shift (beralih), luas parkiran off-street hanya sebesar 25,3%
dan luas damija untuk kendaraan bermotor untuk parkir on-street sebesar
13,9% dari luas total serta hanya ada 1 driveway per 186 meter muka blok.
Tiga prinsip yang belum diterapkan secara maksimal pada Kawasan Plaza
Indonesia antara lain walk (berjalan kaki), cycle (bersepeda), dan mix
(campuran). Prinsip walk (berjalan kaki) hanya mendapat 3 poin karena jalur
pedestrian baru tersedia sekitar 66% meskipun sudah tersedia fasilitas
penyebrangan jalan kaki yang aman dan mudah diakses.
Muka bangunan yang aktif baru sekitar 67% dari sekeliling bangunan dan
hanya ada 1 jalur pedestrian khusus staf per 100 meter dengan muka
bangunan yang permeable. Lalu ketersediaan peneduh dan pelindung pada
jalur pedestrian baru masih kurang dari 25%. Dalam prinsip cycle (bersepeda)
juga hanya mendapat 1 poin karena baru tersedia sekitar 33% jalur yang bisa
digunakan untuk jalur sepeda dan belum tersedia tempat parkir dan akses
parkir terhadap gedung dan ke dalam gedung. Lalu prinsip mix (campuran)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami simpulkan dari bab-bab di atas ialah bahwa
TOD dapat didefinisikan secara umum sebagai komunitas dengan tata ruang
campuran yang mendorong serta memusatkan aktivitas masyarakat di
fasilitas transit. Konsep dirancang dengan memadukan area perumahan yang
berkepadatan sedang sampai tinggi dengan perkantoran, perdagangan, jasa,
hingga ruang publik di dalam sebuah pengembangan campuran (mixed use)
sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan
berjalan kaki, sepeda, maupun moda transportasi umum.
Purba, A., Suharno, S., Widyawati, R., & Khotimah, S. N. (2022). Tantangan
Mengembangkan Stasiun Berbasis Transit Oriented Development
(TOD). Prosiding SINTA 2022, 1(1), 96-101.
Zafira, Widhi Suci, and Ardiana Yuli Puspitasari. "Penerapan Prinsip Transit-
Oriented Development (TOD) untuk Mewujudkan Transportasi yang
Berkelanjutan." Jurnal Kajian Ruang 2.1 (2022): 110-133.