Anda di halaman 1dari 3

Nama : Naufal Aditya Putra

Prodi : Transportasi smt5

Matkul : Intermodal dan Multimodal Transport

RANGKUMAN

Transit Oriented Development (TOD)

 Salah satu konsep yang diterapkan di kota-kota besar di dunia adalah Transit Oriented
Development (TOD). TOD adalah konsep yang pada awal kemunculannya merupakan reaksi atas
fenomena urban sprawl (perembetan kota ke pinggiran) di Amerika diikuti dengan tingginya
ketergantungan penduduk terhadap penggunaan jalan raya dan kendaraan pribadi (automobile).
 Saat ini TOD telah dipertimbangkan sebagai salah satu bentuk pembangunan kota yang
berkelanjutan dan telah dipraktekkan di banyak kota di dunia dalam upaya mengurangi dominasi
penggunaan kendaraan pribadi dan mempromosikan pola permukiman yang mumpuni dalam
mengusung pergerakan berbasis transit.
 Bangkitan dan tarikan dan pola pergerakan orang terbesar di Kota Surabaya terjadi di Kawasan
Surabaya Selatan, Pusat, dan Utara (Dinas Perhubungan Kota Surabaya dalam Badan
Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya , 2013).
 Angkutan umum yang melayani Kota Surabaya dalam menunjang pergerakan penduduknya dapat
dikategorikan atas tiga jenis yaitu kereta api, bis kota, dan mikrolet (Dinas Perhubungan Kota
Surabaya dalam Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya , 2013).
 Moda kereta api merupakan angkutan massal yang menghubungkan koridor Utara-Selatan
Surabaya.
 Angkutan umum lainnya adalah mikrolet yang sama halnya dengan bis kota, angkutan ini pun
dari segi kehandalan masih mengalami permasalahan seperti kedatangan dan keberangkatan tidak
terjadwal, waktu tunggu yang relatif lama, dan kecepatan rata-rata < 15 km/jam.
 Rendahnya pelayanan angkutan umum dan kemudahan dalam kepemilikan kendaraan pribadi
menyebabkan tingginya jumlah pengguna kendaraan pribadi yang berokupansi rendah.
 Transportasi umum jalan raya, rel, dan air adalah transportasi untuk pelayanan bagi masyarakat
umum meliputi angkutan jalan raya (busway, dll), rel (kereta api, monorel/LRT) dan air baik
sungai maupun di wilayah laut. Angkutan umum pribadi adalah kendaraan angkutan milik
perorangan yang pemanfaatannya bersifat pribadi/ terbatas.
 Pada mulanya konsep Transit Oriented Development (TOD) muncul sebagai reaksi atas
fenomena urban sprawl yang diikuti dengan tingginya ketergantungan penduduk terhadap
penggunaan jalan raya dan kendaraan pribadi di Amerika (Curtis, 2009).
 TOD merupakan konsep yang menjanjikan adanya vitalitas dan pembangunan di sekitar titik-titik
transit atau simpul transportasi dengan menciptakan lingkungan yang ramah bagi pejalan kaki
(pedestrian friendly), penggunaan lahan bercampur, dan konektivitas yang baik dengan titik
transit.
 Salah satu konsep yang dapat diimplementasikan sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan
kemacetan adalah Transit Oriented Development (TOD).

JURNAL KETERPADUAN TRANSPORTASI

 Secara khusus transportasi berkelanjutan diartikan sebagai suatu transportasi yang tidak
menimbulkan dampak yang membahayakan kesehatan masyarakat atau ekosistem dan dapat
memenuhi kebutuhan mobilitas yang ada secara konsisten dengan memperhatikan: (a)
penggunaan sumberdaya terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat regenerasinya;
dan (b) penggunaan sumber daya tidak terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat
pengembangan sumberdaya alternatif yang terbarukan
 Keterpaduan prasarana adalah berupa keterpaduan fisik, yaitu terpadunya infrastruktur alih moda
untuk beberapa moda yang terletak dalam satu titik simpul bangunan, keterpaduan jaringan
pelayanan adalah terpadunya rute/trayek dan keterpaduan layanan adalah keterpaduan jadwal,
rute, sistem tiket, dan kesetaraan level of service dari beberapa moda.
 Stasiun Kereta Api Seoul adalah stasiun kereta api terbesar di Korea Selatan, yang melayani
perjalanan kereta komuter dengan menggunakan subway yang saat ini terdapat 9 jalur.
 Fasilitas transfer center di Stasiun Seoul ini terdapat area untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang dilayani oleh taksi dan bus, terdapat 5 lajur bus yang melayani ke Bandara Kimpo,
Yongsan, dan perjalanan ke arah selatan dan utara Korea Selatan.
 Definisi transportasi antarmoda diartikan sebagai transportasi penumpang dan/atau barang yang
menggunakan lebih dari satu moda transportasi dalam satu perjalanan yang berkesinambungan
 Transportasi antarmoda lebih menekankan pada upaya pemaduan jaringan pelayanan dan
prasarana. Untuk mendukung penyelenggaraan angkutan antarmoda maka diperlukan
keterpaduan pelayanan, sarana dan prasarana transportasi
 Untuk menilai layak atau tidaknya simpul transportasi saat ini sebagai transfer center diperlukan
suatu kriteria tertentu, dimana kriteria yang digunakan ini diambil berdasarkan studi mengenai
“Transit Development Plan” yang dilakukan oleh pemerintah Kota Fairfax, di Virginia Amerika
Serikat.
 Selain menggunakan simpul saat ini sebagai usulan transfer center, usulan transfer center
berikutnya berdasarkan rencana usulan angkutan massal BRT di Mebidang. Mebidang saat ini
sedang merencanakan angkutan massal BRT, yang masih dalam persiapan operasional.
 Selain itu penentuan lokasi transfer center juga dilakukan berdasarkan kriteria tertentu. Disini
diusulkan tiga lokasi usulan transfer center, yaitu transfer center 4 berada di Kecamatan Medan
Sunggal, transfer center 5 berada di Simpang Pos Kecamatan Medan Johor, dan transfer center 6
berada di Kecamatan Medan Amplas. Dimana dalam penilaian ini menggunakan kriteria lokasi
dan tata guna lahan.
 Dalam pengembangan perkotaan di wilayah Mebidang, harus berorientasi kepada pendekatan
Transit Oriented Development (TOD), sehingga dalam mengakses sarana transportasi umum,
masyarakat hanya perlu berjalan kaki atau cukup dengan bersepeda, sehingga ketergantungan
akan kendaraan pribadi akan berkurang dan penggunaan angkutan umum menjadi lebih menarik
dan akan mengurangi permasalahan kemacetan.

Anda mungkin juga menyukai