PENDAHULUAN
1
kenyataanya jumlah yang sebenarnya beroperasi di lapangan dapat mencapai lebih dari 7.000
unit angkot. Pada tahun 2010 berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Kota Bandung
tercatat ada sekitar 39 trayek angkutan kota yang beroperasi. Angkot pada dasarnya tidak
dapat dikategorikan sebagai transportasi umum secara utuh. Karakteristik angkot yang tidak
memiliki tempat pemberhentian khusus dan tidak memiliki jam keberangkatan atau
kedatangan secara pasti menjadi alasan utama mengapa angkot dapat dikategorikan kedalam
jenis transportasi paratransit. Kota Bandung sendiri, sebagian besar warga Bandung
menggunakan angkutan umum untuk memenuhi kebutuhan akan melakukan berbagai
aktivitas. Selama ini angkutan umum di kota Bandung berupa taksi, angkutan kota, atau bus
kota Damri. Jenis angkutan umum angkot, dan bus kota Damri yang paling popular dan
digunakan oleh warga Bandung karena tarifnya terjangkau. Namun, kondisi angkutan umum
di Bandung belum cukup baik. Dapat dilihat dari tingkat kualitas pelayanan yang rendah
seperti jadwal datang tidak pasti, kecepatan rendah, kedatangan tidak teratur, peraturan tidak
tegas, daya angkut terbatas, tingkat kecelakaan yang relatif tinggi, dan pengelolaan yang
buruk.
1.3 Tujuan
Adapun tujan dari penyusunan tugas ini adalah “Pembuktian Apakah Apakah ada
Perbedaan Penguna Antara 3 moda Transportasi Darat.”
1.5 Manfaat
Manfaat dari penyusunan tugas ini adalah :
1. Bagi mahasiswa, dapat mengetahui Apakah ada Perbedaan Penguna Antara 3 moda
Transportasi Darat
2
2. dapat melakukan Analisa mengunakan minitab.
3. Bagi jurusan, dapat memberikan tulisan yang bermanfaat tentang transportasi darat
4. Bagi pembaca, dapat memberikan bacaan yang bermanfaat dari transportasi darat