Anda di halaman 1dari 10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 GEOGRAPHY TRANSPORTASI


Geografi transportasi adalah sub-disiplin geografi yang berkaitan dengan mobilitas orang,
barang, dan informasi serta organisasi spasialnya. Ini mencakup atribut dan kendala yang
terkait dengan asal, tujuan, luas, sifat, dan tujuan mobilitas.

2.2 THE CORE PRINCIPLES OF TRANSPORT GEORAPHY

Gambar 2.1 The Core Principles of Transport Geography


(Sumber : The Geography of Transport Systems Fifth Edition)

Geografi transportasi dapat dipahami dari serangkaian delapan prinsip inti sebagai berikut:
2.2.1 Transportation is the spatial linking of a derived demand
Transportasi adalah penghubung spasial dari permintaan turunan, dikarenakan kegiatan
ekonomi lain yang menghubungkan komponen spasialnya sebagai arus orang, barang,
dan informasi. Misalnya, perjalanan pulang pergi adalah hubungan spasial arus tenaga
kerja yang dihasilkan dari permintaan tenaga kerja di satu lokasi (misalnya distrik
komersial) dan pasokannya di tempat lain (misalnya distrik perumahan). Pergerakan
distribusi menghubungkan penyedia suku cadang dan barang jadi dengan permintaan
seperti konsumen akhir atau produsen.
2.2.2 Distance is a relative concept involving space, time and effort (cost)
Jarak adalah konsep relatif yang melibatkan ruang (seberapa banyak yang dapat diakses),
waktu (durasi transportasi), dan usaha (biaya atau pengeluaran energi). Bagaimana jarak

3
dipersepsikan merupakan fungsi dari jumlah usaha yang dilakukan untuk mengatasinya,
yang biasa dinyatakan sebagai biaya transportasi, yang secara tidak langsung
mencerminkan gesekan jarak. Jarak fisik yang lebih jauh yang ditempuh dengan mudah
(misalnya, biaya rendah atau waktu singkat) menyiratkan gesekan yang lebih sedikit
daripada jarak fisik yang lebih pendek yang mengalami penundaan, kemacetan, dan biaya
tinggi.
2.2.3 Space can be a generator, a support and a constraint for mobility
Ruang sekaligus merupakan generator, penopang, dan kendala mobilitas . maksudnya
Ruang merupakan penunjang mobilitas karena akan membentuk sifat dan struktur sistem
transportasi. Perbedaan spasial dalam atribut seperti sumber daya, pekerjaan, dan
populasi bertindak sebagai generator dan penarik pergerakan. Bagaimana ruang bertindak
sebagai kendala untuk transportasi seringkali relatif dan paradoks. Misalnya, laut dan
sungai bertindak sebagai kendala untuk sistem transportasi darat seperti jalan dan kereta
api tetapi dapat mendukung transportasi laut. Sementara atmosfer adalah pendukung fisik
untuk operasi transportasi udara (koridor udara), cuaca dapat menjadi faktor penghambat
dalam keadaan tertentu (misalnya badai salju, badai petir, angin topan). Selanjutnya,
transportasi adalah ruang dengan sendirinya, ruang aktivitas, menyiratkan bahwa selama
proses transportasi, baik di moda maupun di terminal, berlangsung kegiatan sosial
ekonomi.
2.2.4 The relation between space and time can converge or diverge
konvergen , menyiratkan bahwa jumlah ruang yang lebih besar dapat dicapai dengan
jumlah waktu yang sama (atau jumlah ruang yang sama dapat dicapai dengan jumlah
waktu yang lebih sedikit). Ini secara bersama-sama merupakan hasil dari peningkatan
teknologi serta kapasitas dan tingkat infrastruktur transportasi yang lebih baik. Hubungan
antara ruang dan waktu juga dapat menyimpang ketika kemacetan mulai menjadi
signifikan dan bahwa setiap unit tambahan dalam pergerakan menghasilkan peningkatan
penundaan.
2.2.5 A location can be a central or an intermediate element of mobility
Lokasi menjadi pusat ketika mereka bertindak sebagai generator (asal) atau penarik
(tujuan) gerakan. Lokasi diberi label sebagai perantara ketika pergerakan melewati
(transit) dalam perjalanannya ke lokasi lain.
2.2.6 To overcome geography, transportation must consume space
Infrastruktur transportasi merupakan konsumen penting ruang, yang mencakup hak jalan
(misalnya jalan dan jalur kereta api) serta terminal. Bersama-sama mereka membentuk

4
jaringan transportasi. Semakin luas sistem transportasi dan semakin tinggi tingkat
mobilitas, semakin luas jejaknya. Misalnya, di kota-kota dengan kendaraan bermotor
tinggi, jalan dan tempat parkir dapat menghabiskan hingga 50% lahan.
2.2.7 Transportation seeks massification but is constrained by atomization
Massifikasimelibatkan alat angkut dengan kapasitas lebih tinggi dan didukung oleh
terminal yang lebih besar. Namun, segmen pertama dan terakhir dari urutan transportasi
mungkin memerlukan atomisasi, yang menyiratkan bahwa beban transportasi
(penumpang atau barang) harus dikonsolidasikan dan didekonsolidasi. Misalnya,
penumpang yang melakukan penerbangan harus dikonsolidasikan menjadi muatan
pesawat di terminal bandara dan didekonsolidasi di bandara tujuan. Jadi, semakin tinggi
tingkat massifikasi, atomisasi menjadi lebih kompleks. Massifikasi memberikan manfaat
tetapi membatasi opsi mobilitas sementara atomisasi lebih mahal tetapi memberikan lebih
banyak opsi mobilitas.
2.2.8 Velocity is a modal, intermodal and managerial effort
Kecepatan tidak selalu berarti kecepatan, tetapi waktu yang dibutuhkan penumpang atau
unit barang untuk bergerak melintasi rantai transportasi. Misalnya, keuntungan kecepatan
transportasi udara dirusak jika penumpang menghabiskan beberapa jam di antara
penerbangan lanjutan. Oleh karena itu, kecepatan penumpang atau barang merupakan
pertimbangan bersama tentang efektivitas masing-masing moda yang terlibat dan operasi
antar moda yang menghubungkan moda tersebut.

2.3 SKALA GEOGRAFI TRANSPORTASI

Gambar 2.2 The Scales of Transport Geography


(Sumber : The Geography of Transport Systems Fifth Edition)
5
Transportasi mendukung berbagai konstruksi spasial yang terkait dengan beberapa skala
interaksi yang dilakukan oleh geografi transportasi, adapun skalanya sebagai berikut:
2.3.1 Lokal
Ruang tujuan adalah variabel spasial konstruksi pada lokal dan mewakili berbagai asal
dan yang dilakukan individu dalam kerangka waktu (harian, tayangan
televisi). Misalnya, komuter adalah hasil dari ruang aktivitas individu yang berpindah
dari tempat tinggalnya ke tempat kerja. Pengiriman dapat berupa ruang kegiatan
distribusi barang lokal, seperti dari gudang ke toko atau ke alamat rumah (e-
commerce). Konstruksi spasial tetap adalah lingkungan atau terminal termasuk berbagai
arus penumpang dan barang. Semua ini dapat dipertimbangkan
dalam kerangka transportasi perkotaan.
2.3.2 Daerah
Pada tingkat ini, konstruksi special jaringan dan aliran cenderung menjadi lebih ambigu.
Mereka dapat berbentuk wilayah metropolitan atau wilayah perkotaan (serangkaian
kota) yang diartikulasikan di sepanjang koridor. Fasilitas terminal utama seperti
pelabuhan dan bandara berinteraksi dengan daerah pedalaman (lokasi bersama semua
pelanggan atau penggunanya).
2.3.3 Global
Ada beberapa konstruksi spasial yang mempertimbangkan jaringan dan arus
global. Misalnya, jembatan darat adalah koridor jarak jauh yang didominasi oleh kereta
api. Area perdagangan juga merupakan kerangka acuan umum di mana pasar dan sistem
transportasi diartikulasikan. Ini adalah pengaturan rantai nilai global yang telah
menyebabkan satu konstruksi spasial paling kompleks yang melibatkan manufaktur dan
distribusi pengiriman.

2.4 AKSESIBILITAS
Menurut (Black, 1981) dalam (Miro, 2005), merupakan suatu konsep yang
menghubungkan (mnegkombinasikan): system tata guna lahan secara geografis dengan system
jaringan transportasi yang menghubungkannya, di mana perubahan tata guna lahan, yang
menimbulkan zona-zona dan jarak geografis di suatu wilayah atau kota, akan mudah
dihubungkan oleh penyedia prasarana atau sarana angkutan.
Mudahnya suatu lokasi dihubungkan dengan lokasi lainnya lewat jaringan transportasi
yang ada, berupa prasarana jalan dan alat angkut yang bergerak di atasnya. Dengan perkataan

6
lain suatu ukuran kemudahan dan kenyamanan mengenai lokasi petak(tata) guna lahan yang
saling berpencar dapat berinteraksi (berhubungan) satu sama lain. Dan mudah atau sulitnya
lokasi-lokasi tersebut dicapai melalui system jaringan transportasinya, merupakan hal yang
sangat subjektif, kualitatif, dan relatif sifatnya ( Tamin, O.Z., 1997 dalam Miro, 2005). Artinya,
yang mudah bagi orang lain belum tentu mudah bagi orang lain.

2.5 SURABAYA BUS

Gambar 2.3 Suroboyo Bus


(Sumber : Google Picture)

Suroboyo Bus atau Bus Surabaya merupakan layanan yang bersifat modern milik
pemerintah kota Surabaya yang diperuntukan untuk transportasi umum dikotra
metropolitansurabaya, layanan bus ini resmi diluncurkan oleh pamkot pada tanggal 7 april 2018
rute loop koridor R1-R2 rute terminal puraya-rajawali (pulang-pergi). Layanan ini adalah salah
satu bentuk manifestasi upaya Pemkot untuk mensinergikan pemenuhan kebutuhan transportasi
umum dengan program lingkungan hidup. Layanan ini diharapkan dapat mengurangi
dampak sampah plastik bagi lingkungan perkotaan dan sekitarnya. Pemkot memberikan
fasilitas bagi masyarakat yang memberikan kontribusi sampah plastik untuk menikmati layanan
ini. Manajemen operasional layanan ini ditangani oleh Pemkot dibawah UPTD Pengelolaan
Transportasi Umum. Rincian besaran tarif layanan Suroboyo Bus diatur dalam Peraturan Wali
kota (Perwali) Surabaya Nomor 56 tahun 2021 pasal 4 untuk terkena 5000 dan
pelajar/mahasiswa sebesar 2500. Besaran tarif tersebut sudah termasuk Premi Asuransi Jasa
Raharja. Pengenaan tarif tersebut dikecualikan bagi guru, tenaga kependidikan,
pegawai kelurahan dan pegawai kecamatan di lingkungan pemerintah kota. Untuk
mempermudah masyarakat menggunakan jasa transporatasi umum dikota Surabaya pada era
digital saat ini Suroboyo Bus memiliki beberapa metode pembayan dengan menggunakan
sistem pembayaran Non Tunai anatar lain, QRIS dan Kartu Uang Elektronik. Dalam hal ini
Suroboyo Bus di klarifikasikan sebagai angkutan dengan kendaaraan bermotor yang ada di
dalam trayek sesuai pasal 143 UU LLAJ dimana kriteria suatu angkutan bisa dikatan dalam
trayek jika memiliki rute tetap dan teratur, menaikkan dan menurunkan suatu penumpang pada
tempat yang yang sudah ditentukan untuk angkutan perkotaan hal ini juga diatur lebih lanjut
dalam pasal 23 pemerintahan Nomer 74 tahun 2014 tentang peraturan angkutan jalan.

7
2.5.1 Armada Suraboyo Bus
Armada yang digunakan Suroboyo Bus menggunakan chassis dari Mercedes-
Benz dengan tipe O 500 U 1726 LE. Sedangkan body yang digunakan menggunakan
besutan dari Karoseri Laksana dengan seri CityLine2. Bus didesain low entry untuk
memenuhi kebutuhan sistem transportasi umum di jalan raya. Bus dilengkapi
dengan kneeling system yang berfungsi untuk mengatur jarak antara bus dengan trotoar.
Sistem tersebut menjadikan bus mudah digunakan oleh penumpang dengan kebutuhan
khusus. Bus bermesin Euro 3 OM 906 LA III ini mampu beroperasi dengan aman,
efisien dan terus stabil pada berbagai kondisi lalu lintas tengah kota. Tipe ini dilengkapi
dengan sistem Engine Management untuk efisiensi bahan bakar. Selain itu, tipe bus ini
sudah memiliki air suspension dan transmisi matic, yang bisa di setting melalui tuas
hidrolik di ruang kemudi.
2.5.2 Rute Suroboyo Bus

Gambar 2.4 Rute Suroboyo Bus


Sumber : (Google Picture)

Sebuah aplikasi smartphone bernama GOBIS dapat mendeteksi dan memantau posisi Bus
Suroboyo secara real time. Saat ini Bus Suroboyo beroperasi di tiga rute sebagai berikut :

8
1. Jalur utara-selatan (Rajawali-Purabaya)
Halte Rajawali - Jembatan Merah-Veteran - Halte Tugu Pahlawan - Halte Alun Alun
Contong - Halte Siola - Halte Tunjungan - Simpang Dukuh - Gubernur Suryo - Halte
Panglima Sudirman - Halte Sono Kembang - Halte Urip Sumoharjo - Halte Santa Maria -
Darmo-Marmoyo - Halte Joyoboyo 2 - Halte RSAL - Halte Margorejo - Halte Wonocolo -
Halte UIN - Halte Jemur Ngawinan - Siwalankerto 2 - Kerto Menanggal - Teminal
Purabaya.
2. Jalur Middle East Ring Road (MERR) (Kenjeran - Gunung Anyar vv.)
Halte Kenpark-Halte Superindo-Halte RSIA 2-Halte Kalijudan 2-Halte Mulyorejo 2-Halte
Unair 2-Halte Galaxy 2-Halte Kertajaya Indah-Halte ITS-Halte Rs Haji 2-Halte Kopertis-
Halte Univ Katolik Darma Cendekia-Halte Semolowaru 2-Halte Semampir-Halte Stikom-
Halte Pandugo 2-Halte Penjaringan Asri-Halte Rungkut Madya 2-Halte Gunung Anyar Lor
2-Halte Gunung Anyar Timur 2
3. Terminal Joyoboyo (TIJ) - Jalur Yono Suwoyo
Halte Yono Suwoyo 2 - Halte Graha Family - Babatan - Griya Babatan Mukti 2 - Dukuh
Karangan - Pondok Rosan 2 - Taman Mozaik 2 - Kecamatan Wiyung 2 - Keramat - Gemol
2 - Gogor 2 - Mastrip 2 - Pasar Ikan 2 - Rusun Gunung Sari 2 - Marmoyo 1 - Halte Joyoboyo
2 - Terminal Intermoda Joyoboyo

2.5.3 Fasilitas Suroboyo Bus


Armada Suroboyo dipandu oleh seorang helper yang siap membantu penumpang
sekaligus bertugas sebagai kondektur tiket. Bus yang memiliki total panjang 11,7 m ini
mempunyai fitur modern seperti pintu sensor otomatis, pendingin ruangan (AC), 12
CCTV (luar dan dalam), alarm darurat, glass breaker, alat APAR, serta pengisi daya.
Selain itu, bus dilengkapi dengan GPS yang terhubung dengan Surabaya Intellegent
Urban Transport System (SITS). SITS ini mempunyai kantor pusat kendali di Terminal
Bratang. SITS merupakan sistem cerdas untuk mendukung manajemen transportasi
dengan pemanfaatan teknologi (Informasi, Komunikasi, Sensor, Kontrol dan
Komputerisasi) untuk membangun sistem informasi dan manajemen trasportasi secara
otomatis. SITS menjamin kelancaran dan keselamatan lalu lintas bus selama perjalanan
berlangsung. Bus berkapasitas 67 penumpang ini mempunyai tiga jenis kursi. Ketiga
warna kursi tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Kursi berwarna merah
muda diperuntukkan penumpang perempuan. Kursi berwarna merah diperuntukkan
penumpang lansia dan disabilitas. Sedangkan kursi berwarna jingga diperuntukkan
9
penumpang umum (laki-laki atau perempuan). Pembedaan penggunaan kursi
dimaksudkan untuk meminimalkan tindak pelecehan seksual di dalam bus. Selain itu, bus
ini menyediakan pegangan bus bagi penumpang berdiri, serta terdapat area khusus
pengguna kursi roda bagi pengguna difabel. Bus mempunyai fitur tambahan berupa
tempat penukaran sampah plastik. Fitur ini memfasilitasi calon penumpang yang bus
tidak sempat menukarkan sampah plastik dengan kartu perjalanan. Calon penumpang
hanya perlu membawa sampah plastik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Helper akan
mengecek menukarkan sampah plastik dengan tiket perjalanan.

2.6 SEMANGGI BUS

Gambar 2.5 Teman Bus


(Sumber : Google Picture)

Trans Semanggi Suroboyo merupakan sistem layanan transportasi Teman


Bus gagasan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) yang beroperasi di
kawasan metropolitan Kota Surabaya. Layanan ini resmi dirilis pada 29 Desember 2021,
menjadikan Kota Surabaya sebagai kota kesepuluh di Indonesia yang menerapkan angkutan
massal berbasis jalan dengan skema pembelian layanan (buy the service). Pengadaan armada
bus ditanggung oleh pihak Kemenhub, sedangkan manajemen operasional ditangani oleh pihak
swasta, yaitu konsorsium PT Seduluran Bus Suroboyo. Total 104 unit bus besar berkapasitas
49 penumpang dengan sasis produksi Mercedes-Benz serta bodi rakitan Karoseri Tentrem akan
diterjunkan pada 6 koridor awal secara bertahap sepanjang tahun 2022. Sebanyak 40 unit bus
besar akan menggunakan bus listrik, sedangkan 64 unit lainnya menggunakan
bus diesel. Koridor 2 Trans Semanggi Suroboyo merupakan koridor awal yang mulai
mengaspal pada 1 Februari 2022 dengan rute Raya Lidah Wetan–ITS via Karang

10
Menjangan menggunakan 17 unit bus besar, menggantikan layanan koridor R3-R4 Suroboyo
Bus.

2.6.1 Armada
Armada yang digunakan Trans Semanggi Suroboyo adalah bus besar perkotaan
berkapasitas maksimal 49 penumpang yang menggunakan bodi buatan Karoseri
Tentrem dengan seri New Velocity W5 Lowdeck. Bodi ini merupakan generasi terbaru dari
model Velocity yang biasa digunakan armada Transjakarta. Panel samping bodi bus
menggunakan aluminium untuk mengurangi bobot total kendaraan sehingga diklaim lebih
hemat bahan bakar dan ban. Sasis yang digunakan adalah produksi Mercedes-Benz dengan
tipe O500U 1726 LE. Formasi tempat duduk dibedakan menurut gender dan usia, dengan
rincian 1 tempat duduk supir, 5 tempat duduk khusus wanita, 2 tempat duduk khusus lansia dan
disabilitas dan 21 tempat duduk umum. Tampilan eksterior bus menggunakan kombinasi warna
dasar merah-hitam serta dipercantik dengan ornamen dua dimensi yang melambangkan Kota
Surabaya seperti daun semanggi dan Patung Suroboyo. Selain itu, setiap armada dilengkapi
dengan rak sepeda yang ada di bagian depan bus.
2.6.2 Rute Trans Semanggi Suroboyo

Gambar 2.6 Rute ITS - UNESA


(Sumber : Google Picture)

Halte ITS - Halte Manyar Kerta Adi - Halte Klampis - Halte Gramedia – Halte -
Kertajaya 2 - Halte Gubeng Airlangga - Halte Lapangan Hockey - Halte SMAN 4 - Halte
Pemuda - Halte Pangsud - Halte Sono Kembang - Halte Urip Sumoharjo - Halte Santa Maria -

11
Halte Bengawan 2 - Halte Kutai 2 - Halte KPU - Halte Mayjen Sungkono - Halte Darmo Park
2 - Halte Taman Makam Pahlawan 2 - Halte Putat Gede 2 - Halte Pradah Kali Kendal - Halte
Patung Kuda 2 - Halte Jono Soewojo 2 - Halte Graha Family Barat - Halte Graha Family - Halte
Bundaran UNESA - Halte Babatan 1 - Halte Villa Bukit Mas 2 - Halte SMPN 28 2 - Halte
SPBU Lidah Wetan

Halte SPBU Lidah Wetan - Halte SMPN 28 1 - Halte Villa Bukit Mas 1 - Halte
Babatan 2 - Halte UNESA - Halte Bukit Darmo Boulevard - Halte Pakuan Trade Centre - Halte
Jono Soewojo 1 - Halte Patung Kuda 1 - Halte Darmo Permai - Halte Putat Gede 1 - Halte
Taman Makam Pahlawan 1 - Halte Park and Ride Mayjen Sungkono - Halte Darmo Park 1 -
Halte Gedung Juang - Halte Indragiri - Halte Adityawarman - Halte Kutai 1 - Halte Bengawan
1 - Halte Rumah Sakit Darmo - Halte Pandegiling - Halte Basra - Halte Kaliasin - Halte
Simpang Dukuh - Halte Gubernur Suryo - Halte Balai Kota - Halte Grand City - Halte Moestopo
- Halte RSUD. Sutomo - Halte UNAIR - Halte Kertajaya - Halte Samsat Manyar - Halte KONI
1 -Halte Kertajaya Indah - Halte Bundaran ITS - Halte PENS 1 - Halte Kejawan Putih Tambak
- Halte PENS 2 - Halte ITS.

2.6.3 Fasilitas Trans Semanggi Suroboyo


Teman Bus berupa kendaraan Bus Sedang yang berkapasitas 40 penumpang dengan 20
tempat duduk dan Bus Besar yang berkapasitas 60 penumpang dengan 30 tempat duduk. Serta
masing-masing terdapat 1 area untuk prioritas. Teman Bus dilengkapi dengan CCTV dan sensor
alarm pengemudi adalah salah satu upaya untuk memberikan rasa aman bagi penumpang.
Layanan Teman Bus juga mengedepankan kenyaman penumpang dengan selalu menjaga
kebersihan area di dalam bus dan mengikuti protokol kesehatan dengan mewajibkan
penumpang memakai masker, sosial distancing menjaga kapasitas 50% dan menyediakan hand
sanitizer. Fasilitas Teman Bus dibekali peralatan canggih IoT (Internet of Things) seperti
CCTV, reader kartu non tunai, sensor penghitung jumlah penumpang, sensor alarm pada
pengemudi untuk mendeteksi jika ada pelanggaran pada pengemudi, seperti mengantuk,
merokok, tidak menggunakan seatbelt, keluar jalur/trayek maka akan berbunyi alarm dan
informasi ke pusat command center secara real time. Pengemudi dan staf sudah dilakukan
pelatihan khusus dan wajib mengikuti peraturan dan pengecekan berkala, guna menjaga
fasilitas dan pelayanan serta waktu headway yang ditentukan yaitu 10 menit, sehingga
penumpang tidak menunggu lama dan berdesakan dalam bus.

12

Anda mungkin juga menyukai