Anda di halaman 1dari 6

cep Suhendra

Menurut Kajian ONTOLOGIS, EPISTOMOLOGIS

ONTOLOGIS adalah :

Cabang dari metafisika yang membicarakan waterrwalitas tertinggi wujud yang

nyatak di hari kemudian.

       EPISTEMOLOGI adalah :

       Cabang dari filsafat yang menyelidiki sumber serta kebenaran pengetahuan, teori

pengetahuan (fenomena)

     Perencanaan itu berasal dari kata rencana yaitu suatu proyeksi tentang apa yang

akan dilakukan untuk dicapai tujuan tertentu.

     Perencanaan merupakan spesifikasi dari tujuan yang ingin dicapai, cara – cara
yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan berdasarkan fakta dan fenomena hari ini
dan kemaren.

Perencanaan adalah :

Suatu proses dengan cara tertentu tentang segala sesuatu yang akan datang
dilaksanakan berdasarkan fakta dan fenomena hari ini dan kemarin untuk  mencapai
tujuan tertentu.

SEBAB KEGAGALAN DALAM PERENCANAAN :


a.    Teknik perencanaan jelek
b.    Kerangka acuan tugas tidak lengkap
c.    Kekurangan data
d.    Tidak ada keputusan rencana dibuat
e.    Tidak ada staf yang qualified
f.     Kurangnya rencana yang dibuat
Perencanaan transportasi harus didukung oleh banyak dengan beberapa hal :
a.    Didukung oleh instansi terkait, baik instansi secara langsung misalnya, Pekerjaan
umum, tata kota, serta keuangan dan perdagangan.
b.    Perencanaan transportasi sebaiknya dituangkan dalam hukum (peraturan lalu lintas,
daeah) dan dihubungkan dengan tata guna tanah dalam transportasi.
c.    Penegak hukum, yang mengendalikan segala sesuatu yang direncanakan secara
hukum.
1.    Lingkup perencanaan, prediksi tata guna tanah dan strategi transportasi, serta
pertumbuhan dalam segi ekonomi yang signifikan anatra penduduk, tenaga kerja,
dan pola arus dan barang yang menonjol dimasa datang.
2.    Perencanaan harus mempunyai hasil agar :
a.    Pemilikan kendaraan
b.    Waktu perjalanan tiap jam
c.    Tata guna tanah
d.    Anggaran biaya
e.    Pembebasan tanah

TUJUAN PERENCANAAN

       Tujuan Perencanaan Pemakai Jasa dalam Transportasi


Peningkatan mobilitas,perhatian khusus misalnya akan diberikan kepada orang, yang
tidak mempunyai kendaraan bermotor.
Pengurangan waktu perjalanan, waktu perjalanan dapat ditingkatkan dengan upaya
peningkatan teknologi, peningkatan frequensi, peningkatan proses pelayanan
transpor
Peningkatan kenyamanan (kendaraan maupun perjalanan)
Pengurangan tingkat kecelakaan
Pengurangan biaya – biaya perjalanan, misalnya dengan meningkatknya subsidi.
       Tujuan Perencanaan bagi Pengusaha :
1.     Pengurangan biaya melalui pengurangan biaya investasi, biaya pemeliharaan dan
efesiensi biaya operasi.
2.     Maksimal propit
3.     Peningkatan koordinasi antar pengusaha yang jika mungkin melibatkan berbagai
moda

       Tujuan perencanaan Pemerintah dan masyarakat :


Transportasi berfungsi sebagai pelayanan atau pendorong pertumbuhan ekonomi dan
sosial.
Perservasi lingkungan (issu)
Meningkatkan aksebilitas (skala ruang dan waktu)
Upaya distribusi pemukiman (tata guna tanah) yang lebih teratur
Mengurangi dampak negatif (AMDAL)
       Perlu dilakukan tujuan perencanaan, kinerja (fermormance) dan data untuk
perencanaan transportasi dalam penumpang :
       1. Data jaringan (infratuktur,link, dan node (terminal)
            - Jaringan jalar, rel, penerbangan
            - Konisi jaringan jalan (fisik)
            - Lokasi terminal
            - Kapasitas (kemampuan)
       2.  Data Operasi
            - Jadwal dan frekuensi
            - Tanda lalu lintas
            - Manajemen dan personil
            - Keterkaitan dengan moda lain
       3.  Data asal tujuan perjalanan
            - Basis perjalanan
            - Maksud perjalanan
            - Pola perjalanan zona (yang ditetapkan perkotaan regional)

PENGERTIAN TRANSPORTASI

a.    Transportasi adalah gerakan orang dan barang dari satu tempat ketempat lain.
b.    Pemahaman makna transportasi ditujukan kepada epistologi melalui suatu proses
filosofi yang berjenjang dan bertahap dengan alat 5 W + 1 H
c.    Struktur tanya jawab dapat digambarkan dengan matrik.

DEFENISI DAN KONSEP INTERAKSI TATA GUNA LAHAN DAN


TRANSPORTASI

1.    Beberapa gambaran situasi interaksi guna lahan (land use) dan transportasi
2.    Definisi konsep dalam sistem interaksi guna lahan dan transportasi
3.    Tujuan perencanaan sistem interaksi guna lahan dan transportasi

Beberapa gambaran situasi Interaksi Guna Lahan (land use) dan transportasi.
    Kebijakan untuk menyebarkan lokasi PTS di sekitar Kota adalah juga untuk mengurangi
kepadatan lalu lintas di kota.
    Perkembangan kota yang hanya terjadi di sepanjang jalan utama (ribbon development)
memperlihatkan pemusatan penduduk mendekati fasilitas transportasi.
    Kebanyakan kota – kota baru disekitar dibangun dekat jalan tol

Defenisi dan Konsep dalam sistem interaksi guna lahan dan transportasi.

    Guna lahan dalam fasilitas transportasi merupakan sistem tertutup, artinya bila salah

satu bagian sistem berubah maka bagian yang lain akan dipengaruhi. Kegiatan tata

guna lahan memerlukan pengadaan prasarana (antara lain : fasilitas transportasi),

sedangkan pengadaan transportasi akan mendorong timbulnya kegiatan guna lahan.

    Tata guna lahan dan transportasi, secara bersama – sama menimbulkan lalu lintas.

Besarnya lalu lintas tergantung pada tingkat kegiatan guna lahan karakteristik fisik

fasilitas transportasi

    Tata Guna Lahan (diperkotaan) berarti distribusi atau pola geografis, fungsi – fungsi

kota misal, permukiman, industri, perdagangan, pemerintahan. Pada beberapa

literatur, tata guna lahan diartikan sebagai dominan kegiatan yang ada pada
sebidang lahan diartikan sebagai dominan kegiatan yang ada pada sebidang lahan

tertentu (luas tergantung tingkat studi persil, blok kasawan, dst) sedangkan tata

guna tanah lahan diartikan sebagai hubungan antar tempat kegiatan dan fungsi.

    Kemampuan atau pemasukan transportasi mencerminkan potensi komunikasi

(penghubung) antara kegiatan guna lahan, ada dua macam sarana komunikasi,yaitu

transportasi (barang, orang) dan telekomunikasi (informasi) yang keduanya juga

keterkaitan, tetapi dalam kuliahini tidak dihubungkan.

Tujuan Perencanaan sistem Interaksi Guna Lahan dan Transportasi

    Salah satu tujuan utama perencanaan sistem (hubungan) tata guna lahan dan

transportasi adalah untuk mencapai keseimbangan yang effesien antara kegiatan

tata guna lahan dan kemampuan transportasi.

    Salah satu yang mendasari analisis perencanaan adalah hubungan lokasi dan perilaku

perjalanan

    Lingkup perencanaan bisa sebatas kawasan, kota (urban) atau lebih luas lagi yaitu

wilayah (region)

Tata Guna Tanah Aspek Transportasi

       Ada tiga kriteria untuk menentukan kualitas tata guna tanah dari aspek transportasi

yaitu :

a.    Lokasi, dimana besaran dan jenis kegiatan yang diinginkan agar angkutan lalu lintas

yang timbul jika ditambah dengan lalu lintas ditambah dengan lalu lintas yang telah

ada tidak menimbulkan kemacetan diluar batas toleransi

b.    Tapak ruang pakai yang disediakan agar mampu menampung semua kendaraanya

yang mengunjungi kegiatan, sehingga tidak sampai melimpah dan pakai ditepi jalan

(manuver)
c.    Akses, berkaitan dengan standar geometrik akses yang menjamin kendaraan keluar

masuk tidak mengganggu kelancaran terus menerus dijalan umum.

Pengendalian tata guna lahan dari Aspek transportasi

  Prinsip lokasi dan mendirikan bangunan harus dilengkapi dengan persyaratan lokasi,

tapak dan akses,sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

  Pengawasan dan pemindahan bagi  yang melanggar kriteria pada lokasi, tapak, dan

akses melanggar hukum.

Karakter Transportasi

Transportasi ditentukan oleh semua unsur pembentukan secara individu maupun


kelompok.
Masalah transportasi dikota umumnya
  Kemacetan

  Kesemrautan

  Kecelakaan lalu lintas

  Pencemaran lingkungan

  Transportasi biaya tinggi,dan

  Unsur Pembentuk transportasi

Anda mungkin juga menyukai