Lingkungan
Transportasi memiliki fungsi dan manfaat penting yang terbagi menjadi beberapa
bagian. Fungsi transportasi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu untuk
melancarkan perpindahan barang dan manusia, dan menunjang pembangunan
wilayah. Transportasi juga memberikan kontribusi yang besar sebagai penghubung
antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya dalam rangka mendorong
pembangunan wilayah tertinggal. Sistem transportasi dapat berkembang dengan baik
apabila didukung oleh beberapa hal berikut.
Kesemua komponen tersebut meru-pakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan
dan saling mempengaruhi. Komponen-komponen tersebut bergantung pada kondisi
wilayah yang ada, dengan potensi, kebutuhan dan permasalahan yang beragam. Jenis
transportasi terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut.
Peta yang digunakan dalam kajian transportasi adalah peta tematik. Peta tematik
merupakan peta yang menggambarkan tema tertentu. Penggunaan peta dalam kegiatan
transportasi dinilai sangat penting, karena kegiatan transportasi berkaitan dengan
data-data spasial. Secara umum dalam peta jaringan transportasi memberikan
informasi tentang:
1) pola jalur lalu lintas,
2) letak stasiun, terminal, pelabuhan, dan bandara sesuai dengan jenis dan kelas
pelayanan,
3) jenis dan kualitas jalur lalu lintas,
4) sarana dan prasarana pendukung,
5) klasifikasi jalan, dan sebagainya.
SIG dapat merepresentasikan suatu model objek nyata di permukaan bumi di layar
monitor sebagaimana peta pada umumnya. Akan tetapi SIG memiliki kelebihan
dibandingkan dengan peta cetak. Informasi yang ditampilkan pada SIG disebut
dengan peta digital yang dapat diedit, dimanipulasi, analisis, dan dicetak sebagai peta,
termasuk jaringan transportasi. Sementara peta is cetak tidak dapat melakukan hal
tersebut. SIG dapat da menganalisis jaringan transporasi berdasarkan unsur- unsur
geo-grafis tertentu. Misalnya dalam pembangunan permukiman, jarak yang
diperbolehkan dari sungai adalah 30 meter. SIG dapat melakukan analisis melalui
fungsi buffer.
Lebih dari 80% informasi dari SIG digunakan untuk mengelola jaringan transportasi,
fasilitas pelabuhan bandara, dan sebagainya. SIG dapat dimanfaatkan untuk
menentukan suatu lokasi yang ideal. Hal tersebut menjadi perhatian penting untuk
memutuskan suatu desain pembangunan. Suatu pembangunan membutuhkan
keputusan yang akurat dan cepat Misalnya kita dapat mengetahui lokasi distribusi
barang memantau aktivitasnya, dan mengoptimalkan sumber daya secara optimal.
1. Penginderaan Jauh untuk Kajian Sumber Daya Alam dalam Pengembangan Potensi
Wilayah
Secara umum manfaat penginderaan jauh dalam bidang sumber daya alam adalah
sebagai berikut. Pemetaan sebaran sumber daya alam.
b. Sebagai sumber data kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh banyak hal.
c. Sumber data pemetaan potensi sumber daya alam.
d.Pemantauan sebaran sumber daya alam. Perencanaan
e. pembangunan wilayah.
Banyak instansi baik pemerintah, swasta, maupun individu masyarakat yang telah
memanfaatkan sistem informasi geografis untuk inventarisasi sumber daya alam.
Sebagai contoh adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan, BAPPEDA,
Kementerian Kehutanan, LAPAN, BIG, dan sebagainya.
a. Mengetahui Sebaran dan Pola Sumber Daya Alam
Melalui sebaran sumber daya alam dapat dijadikan pengambilan kebijakan
pengelolaan sumber daya alam selanjutnya.
b. Sumber daya alam merupakan cadangan devisa suatu negara. Jumlah sumber daya
alam mempengaruhi pembangunan suatu negara. Suatu negara yang mengetahui
jumlah kekayaan alamnya maupun cadangan tentu dapat memanfaatkan dengan
optimal untuk pembangunan.
Kegiatan inventarisasi sumber daya alam harus memperhatikan beberapa hal. Hal
yang perlu diperhatikan dalam kegiatan inventarisasi sumber daya alam adalah
sebagai berikut.
1) Kemampuan SDM
Sumber daya manusia menentukan keberhasilan dan tingkat kedetailan inventarisasi.
Kemampuan SDM yang berkualitas mampu menyediakan data dengan akurasi yang
tepat.
2) Ketersediaan Data
Tidak setiap daerah tersedia informasi berupa citra penginderaan jauh, data hasil
penelitian, dan data statistik. Daerah dengan data yang tersedia, akan memudahkan
dalam mengolahnya. Berbeda halnya dengan tidak tersedia data. Maka sebelum
mengolah harus mengumpulkan data terlebih dahulu yang tentunya akan menyita
biaya, tenaga, dan waktu.
3) Kondisi Lapangan
Kondisi lapangan yang sulit dijangkau dapat. memanfaatkan penginderaan jauh
sebagai sumber data tunggal. Apabila daerah tersebut memungkinkan dijangkau,
maka perlu data tambahan seperti data terestrial.
Sumber daya manusia merupakan subjek dan objek dalam pembangunan wilayah.
Berhasil atau tidaknya pembangunan bergantung pada kualitas penduduk dalam
mengelola potensi sumber daya alam. Sumber daya alam yang melimpah merupakan
modal besar dalam pembangunan apabila diiringi oleh manusia yang berkualitas.
Pada dasarnya penginderaan jauh dapat digunakan untuk berbagai bidang kajian
termasuk tata guna lahan, seperti lahan pertanian, hutan, pemukiman, dan industri.
a. Lahan Pertanian
Untuk memelihara konsistensi penggunaan lahan untuk pertanian diperlukan suatu
sistem yang mampu mengamati, mengidentifikasi, mendeskripsikan, menyajikan dan
membuat model tentang keputusan pembangunan sehingga kegiatan ekonomi pada
lahan pertanian tetap berkelanjutan.
b. Hutan merupakan sumber daya alam yang berperan dalam menjaga keseimbangan
dan ekosistem alamiah termasuk di Indonesia. Sebagai sumber daya alam yang harus
dilindungi perlu adanya upaya pengelolaan yang terintegrasi. Akan tetapi tidak
memungkinkan pengelolaan seperti pengawasan dilakukan secara manual atau
pengawasan di hutan secara langsung. Salah satu cara mengatasi hal tersebut adalah
melalui penginderaan jauh menggunakan citra LANDSAT.
c.Lahan Permukiman
Kajian permukiman merupakan kenampakan objek di permukaan bumi yang rumit
dengan berbagai karakteristik tersendiri. Hal ini dikarenakan pertumbuhan,
perkembangan dan kebutuhan akan permukiman yang cenderung terus meningkat
tanpa terkendali.
Di dalam kajian permukiman diperlukan penginderaan jauh dengan resolusi spasial
dan spektral tinggi sehingga diperoleh data secara detail.
d. Pertambangan
Citra penginderaan jauh dengan resolusi spasial yang tinggi seperti Landsat atau
Ikonos dapat memberikan gambaran mengenai wilayah pertambangan dengan jelas.
Kawasan pertambangan pada citra tampak perubahan kondisi lingkungan fisik, seperti
perubahan topografi, tutupan lahan, bentuk muka bumi, dan perubahan fungsi lahan
lainnya. Adapun manfaat penginderaan jauh di bidang pertambangan di antaranya
adalah untuk inventarisasi potensi tambang, pemetaan tutupan lahan, perencanaan site
plan lokasi tambang, monitoring perubahan lahan, monitoring reklamasi lahan, dan
sebagainya.
2. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk Kajian Tata Guna Lahan
Tata guna lahan merupakan kajian geografis yang membutuhkan pertimbangan dari
berbagai bidang. Misalnya lahan di kota dimanfaatkan untuk non-pertanian. SIG
dapat membantu dalam merencanakan masing-masing penggunaan lahan di setiap
wilayah sesuai dengan kriteria tertentu sebagai acuan pembangunan utilitas tertentu.
Lokasi dari utilitas yang akan dibangun perlu dipertimbangkan supaya pembangunan
dapat tercapai sebagaimana mestinya. Contohnya pembangunan permukiman harus
memperhatikan kriteria antara lain jarak dengan sungai 20 meter, berjarak 10 meter
dari jalan yang raya, terdapat selokan, kemiringan lereng datar atau landai, dan
lainnya. Dari beberapa kriteria tersebut dapat digabungkan menjadi satu, sehingga
menghasilkan data baru. Berdasarkan data tersebut akan memunculkan wilayah yang
sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai, atau bergantung dengan klasifikasi tertentu. Di
daerah pedesaan tata guna lahan lebih mengarah pada lahan pertanian. Dengan
menggunakan SIG dapat memetakan lokasi pembukaan lahan pertanian,
pembangunan perumahan supaya tidak mengganggu produktivitas pertanian, dan
sebagainya.
Penggunaan lahan dan penutup lahan suatu wilayah berperan besar dalam pengelolaan
lahan. Oleh karenanya penggunaan lahan dan penutup lahan harus dikaji lebih
mendalam. Penutup lahan berkaitan dengan kemampuan yang ada di permukaan
bumi, seperti lahan kosong, lahan terbangun, vegetasi, dan lainnya. Sementara
penggunaan lahan berkaitan dengan hasil pengolahan suatu lahan yang dilakukan
manusia untuk tujuan tertentu seperti permukiman, industri, dan jalan.
Penggunaan peta untuk kajian tata guna lahan akan lebih efisien dan efektif, karena
peta menampilkan informasi geografis lahan. Informasi tentang lahan pada peta dapat
dikenali dengan mudah. Manfaat peta penggunaan lahan secara umum adalah sebagai
berikut.
a. Mengetahui jenis pemanfaatan lahan pada wilayah tertentu.
b. Dapat digunakan sebagai kajian hubungan antara kenampakan fisik lahan dengan
kondisi sosial.
c. Mengetahui kecenderungan perkembangan lahan.
d. Sebagai saran dan masukan dalam pemodelan perencanaan pemanfaatan lahan atau
evaluasi.
e. Dapat digunakan sebagai acuan pembangunan fisik
lahan dan pengembangan sosial.
Perkembangan penginderaan jauh, sistem informasi geografis, dan peta tidak hanya
dimanfaatkan untuk kajian kebumian seperti kajian geografi. Penggunaan
penginderaan jauh, SIG, dan peta dapat digunakan untuk kajian kesehatan lingkungan.
Perkembangan teknologi ini tentunya dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam
mendukung pembangunan nasional
.
1.Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Kajian Kesehatan Lingkungan
Dalam rangka ekologi hubungan antara kawasan permukiman dan kejadian bencana
alam dengan kualitas kesehatan lingkungan merupakan satu kesatuan yang saling
mempengaruhi. Objek permukiman dan daerah yang terkena dampak bencana
memiliki karakteristik visual yang berbeda. Misalnya kepadatan permukiman, sebaran
permukiman, pola dan luas ruang terbuka hijau, kerusakan bangunan, dan tingkat
aksesibilitas. Masing-masing karater tersebut dapat direkam dengan penginderaan
jauh dengan resolusi spasial tinggi.
Agar kajian kesehatan lingkungan dengan menggunakan SIG dapat menyajikan data
yang akurat, maka harus memenuhi syarat terutama dalam sumber data. Sumber data
harus akurat, sehingga data diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Sumber data
dalam kajian kesehatan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, di
antaranya sebagai berikut. yang
a.Data Fisik
Sumber data fisik berkaitan dengan bentang alam
lingkungan.
1) Iklim. 3) Topografi.
2) Tanah. 4) Hidrologi,dan sebagainya
b. Data Sosial
Sumber data sosial berkaitan dengan kondisi masyarakat, misalnya sebagai berikut.
1) Jumlah penduduk
2) Sebaran penduduk.
3) Kondisi permukiman.
4) Kondisi sanitasi.
5) Fasilitas umum.
4. Pemanfaatan Peta untuk Kajian Kesehatan Lingkungan
Peta menyajikan informasi fenomena yang ada di permukaan bumi secara keruangan.
Peta juga dapat menyajikan informasi terkait kesehatan lingkungan. Melalui peta
kesehatan lingkungan, orang yang memanfaatkan lebih mudah menangkap informasi
yang ingin disampaikan. Misalnya tingkat kekritisan permukiman kumuh di kawasan
pesisir. Melalui peta tersebut pembaca merasa mudah memahami informasi yang
ditampilkan seperti sebaran permukiman kumuh, luasan, pola persebarannya, kondisi
permukiman, dan sebagainya. Bagi pemerintah peta tersebut bermanfaat dalam
mengambil kebijakan dalam mengatasi permukiman kumuh, seperti penentuan lokasi
toilet umum, tempat pembuangan akhir sampah, tempat pembuangan sementara,
ataupun pembangunan fasilitas umum lainnya.
Berikut beberapa manfaat peta bagi kesehatan lingkungan.
a. Peta dapat digunakan sebagai alat monitoring masalah kesehatan yang ada di
masyarakat. Pemetaan dilakukan pada kelompok masyarakat dan cakupan wilayahnya
berdasarkan status kesehatan, kebutuhan masyarakat, jumlah penderita, dan lainnya.