Ada sebuah peristiwa menarik 14 abad yang lalu, bahwa Rasulullah SAW membaca
Aamiin 3x, sementara itu sahabat yang lain tidak mendengarkan sepatah kata apapun.
Ya Allah, janganlah Engkau terima ibadah orangtua yang tidak punya rasa kasih sayang
dan perhatian kepada putra- putrinya.
Ya Allah, janganlah Engkau terima ibadah seorang istri yang tidak berbakti kepada suami
dan keluarganya.
Saling menghormati antara anak dan orangtua, mencari rezeki dengan baik (ada waktu
bekerja, ada waktu belajar), sederhana dalam kehidupan, mawas diri dan introspeksi
akan kekurangan dan kelemahan kita.
Pertama
Ketiga
Kita semua dan masyarakat Indonesia dijauhkan oleh Allah SWT. dari musibah COVID-
19. Aamiin Ya Rabbal ’aalamiin.
Khatib lalu duduk di antara khutbah dan berdoa secara singkat secara pelan.
Dikutip dari islam.nu.or.id,di antara yang membedakan antara Shalat Ied (Idul Fitri atau
Idul Adha) dan shalat sunnah pada umumnya adalah adanya khutbah.
Seperti khutbah Jumat yang digelar pada hari berjuluk sayyidul ayyâm (rajanya hari)
dan khutbah istisqa’ kala umat Islam dilanda kekeringan.
Karena posisinya yang spesial ini, Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk
berduyun-duyun keluar rumah untuk bersama-sama merayakan hari bahagia tersebut.
Perempuan haid juga bisa turut melakukan hal yang sama, meski terpisah dari tempat
shalat (lihat hadits riwayat Imam Bukhari Nomor 928).
Dalam kitab al-Fiqh al-Manhajî ‘ala Madzhabil Imâm asy-Syâfi‘î karya Musthafa al-Khin,
Musthafa al-Bugha, dan 'Ali asy-Asyarbaji diterangkan bahwa berbeda dari shalat
Jumat, khutbah pada shalat id dilaksanakan setelah shalat dua rakaat usai, bukan
sebaliknya.
Hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim menjelaskan bahwa Nabi Muhammad,
Abu Bakar, dan Umar juga menunaikan dua shalat id sebelum khutbah.
Hukum khutbah dalam shalat id memang sunnah.
Khatib yang disyaratkan berdiri (bila mampu) saat berkhutbah disunnahkan menyela
kedua khutbah dengan duduk sebentar.
Sebagaimana diungkap dalam hadits Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah yang berkata:
“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul
Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)
Artinya: Aku niat salat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala.
Artinya: Aku niat salat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
Artinya: Aku niat salat sunat Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’ala.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Khutbah Idul Fitri 2020 di Rumah dan
Tata Cara Shalat Ied serta Rukunnya, Berikut Contoh
Lengkap, https://surabaya.tribunnews.com/2020/05/17/khutbah-idul-fitri-2020-di-
rumah-dan-tata-cara-shalat-ied-serta-rukunnya-berikut-contoh-lengkap?page=all.
Artinya: Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku
niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah (bersetubuh), wajib karena
Allah Ta’ala.