Anda di halaman 1dari 4

Berikut contoh naskah khutbah saat melaksanakan Shalat Idulf Fitri di rumah selama

pandemi Virus Corona:

Pembukaan khutbah Idul Fitri 2020 di rumah. (Tangkap Layar Tribunnews)

Istri dan putra-putriku tercinta

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..Walillaahil hamd.

Ada sebuah peristiwa menarik 14 abad yang lalu, bahwa Rasulullah SAW membaca
Aamiin 3x, sementara itu sahabat yang lain tidak mendengarkan sepatah kata apapun.

Akhirnya sahabat bertanya: “Mengapa Engkau membaca Aamiin 3x ya Rasullalah?”

Beliau menjawab: “Ketahuilah bahwa tadi Malaikat Jibril berdo’a: “Ya Allah, janganlah


Engkau terima ibadah seorang anak yang tidak berbakti kepada orangtua.

Ya Allah, janganlah Engkau terima ibadah orangtua yang tidak punya rasa kasih sayang
dan perhatian kepada putra- putrinya.

Ya Allah, janganlah Engkau terima ibadah seorang istri yang tidak berbakti kepada suami
dan keluarganya.

Maka akupun meng-aamiin-kan do’anya sebanyak 3x”.

Selanjutnya konsep untuk meraih kebahagiaan sebagaimana Hadits Nabi Muhammad


SAW, yakni apabila Allah SWT menghendaki keluarga yang bahagia duniawi dan ukhrawi,
maka hendaknya memahami dan mendalami agama dengan baik.

Saling menghormati antara anak dan orangtua, mencari rezeki dengan baik (ada waktu
bekerja, ada waktu belajar), sederhana dalam kehidupan, mawas diri dan introspeksi
akan kekurangan dan kelemahan kita.

Marilah kita berdo’a kehadirat Allah SWT:

Pertama

Diberikan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi:


َ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬

Surat Az Zumar:23. (Tangkap Layar Tribunnews)

Ketiga

Doa khutbah Idul Fitri 2020 di rumah. (Tangkap Layar Tribunnews.com)

Kita semua dan masyarakat Indonesia dijauhkan oleh Allah SWT. dari musibah COVID-
19. Aamiin Ya Rabbal ’aalamiin.

Khatib lalu duduk di antara khutbah dan berdoa secara singkat secara pelan.

Doa khutbah Idul Fitri 2020 di rumah (Tangkapan Layar Tribunnews.com)

Penutup khutbah Idul Fitri 2020


Setelah selesai, sambil membaca selawat, lalu saling meminta maaf.

Istri kepada suami, dan anak kepada ayah bundanya.

Tata cara khutbah Idul Fitri

Dikutip dari islam.nu.or.id,di antara yang membedakan antara Shalat Ied (Idul Fitri atau
Idul Adha) dan shalat sunnah pada umumnya adalah adanya khutbah.

Keberadaan khutbah yang mengiringi pelaksanaan shalat bisa dianggap penanda bahwa


shalat tersebut ada pada momen yang penting.

Seperti khutbah Jumat yang digelar pada hari berjuluk sayyidul ayyâm (rajanya hari)
dan khutbah istisqa’ kala umat Islam dilanda kekeringan.

Idul Fitri dan Idul Adha adalah waktu istimewa.

Karena posisinya yang spesial ini, Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk
berduyun-duyun keluar rumah untuk bersama-sama merayakan hari bahagia tersebut.

Perempuan haid juga bisa turut melakukan hal yang sama, meski terpisah dari tempat
shalat (lihat hadits riwayat Imam Bukhari Nomor 928).

Mereka berhak mendengarkan khutbah, melantunkan takbir, doa, atau dzikir lainnya.

Dalam kitab al-Fiqh al-Manhajî ‘ala Madzhabil Imâm asy-Syâfi‘î karya Musthafa al-Khin,
Musthafa al-Bugha, dan 'Ali asy-Asyarbaji diterangkan bahwa berbeda dari shalat
Jumat, khutbah pada shalat id dilaksanakan setelah shalat dua rakaat usai, bukan
sebaliknya.

Hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim menjelaskan bahwa Nabi Muhammad,
Abu Bakar, dan Umar juga menunaikan dua shalat id sebelum khutbah.
Hukum khutbah dalam shalat id memang sunnah.

Namun, ketika dikerjakan ia harus tetap memenuhi rukun khutbah.

Rukun khutbah pada shalat id tidak berbeda dari rukun khutbah pada shalat Jumat,


yakni memuji Allah, membaca shalawat, berwasiat tentang takwa, membaca ayat Al-
Qur'an pada salah satu khutbah, serta mendoakan kaum Muslimin pada khutbah kedua.

Khatib yang disyaratkan berdiri (bila mampu) saat berkhutbah disunnahkan menyela
kedua khutbah dengan duduk sebentar.

Sebagaimana diungkap dalam hadits Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah yang berkata:

  ‫السنة أن يخطب اإلمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس‬

“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul
Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)

Pada khutbah pertama khatib disunnahkan memulainya dengan membaca takbir hingga


sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua membukanya dengan takbir tujuh kali.
Saat khutbah berlangsung, jamaah diperintahkan untuk tenang, mendengarkannya
secara seksama, agar memperoleh proses kesempurnaan shalat id. Wallâhu a’lam.

Niat Salat Idul Fitri untuk imam:

"Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini imaman lillahi ta’alaa"

Artinya: Aku niat salat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala.

Niat Salat Idul Fitri untuk makmum:

"Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini makmuuman lillahi ta’ala"

Artinya: Aku niat salat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.

Niat Salat Idul Fitri sendiri:

"Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini lillahi ta’alaa"

Artinya: Aku niat salat sunat Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’ala.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Contoh Naskah Khutbah Shalat


Idul Fitri 2020 di Rumah saat Pandemi Virus Corona dan Tribun Timur Berjudul: Contoh
Naskah Khutbah,Tata Cara & Rukun Khutbah Shalat Idul Fitri 1441 H di Rumah saat
Covid-19

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Khutbah Idul Fitri 2020 di Rumah dan
Tata Cara Shalat Ied serta Rukunnya, Berikut Contoh
Lengkap, https://surabaya.tribunnews.com/2020/05/17/khutbah-idul-fitri-2020-di-
rumah-dan-tata-cara-shalat-ied-serta-rukunnya-berikut-contoh-lengkap?page=all.

Editor: Tri Mulyono

Berikut ini niat mandi wajib:

"BISMILLAHIRAHMANIRAHIM, NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL ABKARI MINAL


JINABATI FARDLO LILLAHI TA’ALA.”

Artinya: Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku
niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah (bersetubuh), wajib karena
Allah Ta’ala.

Anda mungkin juga menyukai