Anda di halaman 1dari 4

TEMA : IDUL FITRI, AWAL PEMBAHARUAN DIRI

Oleh: Umar Said, SH. M.Pd.I , (Staf di Madrasah Aliyah Negeri 1 Mojokerto)

Naskah Khutbah Idul Fitri


Kaum Muslimin yang dirahmati Allah...
Alhamdulillâhi Rabbi al-âlamîn, segala puji kita panjatkan ke hadhirat Allah Swt.
Dialah Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam raya. Dialah satu-satunya Dzat yang wajib disembah dan tiada
sekutu bagi-Nya. Dia pula yang telah memberikan anugerah kepada kita petunjuk hidup yang lurus dan risalah
yang adil lagi sempurna, yakni Islam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah Saw, beserta keluarga, para
shahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang berjuang tak kenal lelah untuk menerapkan dan menyebarluaskan
risalah Islam ke seluruh
pelosok dunia hingga akhir zaman.
Marilah pada pagi hari ini, kita tingkatkan rasa ketaqwaan kita kepada Allah SWT. seraya bersyukur kepada-
Nya bahwa sampai saat ini kita masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menunaikan ibadah
sholat Idul Fitri yang diberkati oleh Allah swt ini.
Allâhu Akbar Allâhu Akbar Walillâhilhamd

Jamaah yang dirahmati Allah...


Ibadah puasa sesungguhnya merupakan sarana latihan agar orang beriman mampu mengalahkan godaan
nafsu dan setan.
Puasa diperintahkan agar manusia memperoleh pengalaman-pengalaman jasmaniyah dan ruhaniyah yang
akan membentuk dan mempertinggi daya kekebalan fisik dan jiwanya, sehingga dia menjadi orang yang sehat
secara jasmani maupun rohani.
Inilah manusia takwa yang ingin dicapai melalui ibadah puasa. Jadi, orang yang berpuasa pada hakikatnya
adalah orang yang menang dalam arti mampu mengalahkan godaan nafsu dan setan.
Sebagai pemenang, maka di penghujung bulan Ramadhan ini, mereka layak mendapat ucapan selamat
dengan
iringan doa: Minal 'Aidin wal Faizin; Selamat kembali kepada jiwa yang suci dan Selamat telah menjadi
pemenang di arena jihad akbar melawan godaan nafsu dan setan.
Allâhu Akbar Allâhu Akbar Walillâhilhamd

Jamaah yang dirahmati Allah...


Dalam konsep Islam, Idul Fitri merupakan akhir dari proses panjang berpuasa selama satu bulan penuh,
sekaligus juga merupakan awal hidup baru.
Pada hari ini, umat Islam diwajibkan makan dan minum, bahkan diharamkan berpuasa. Tetapi, bukan lantas
berarti hakekat puasa -yakni, menahan diri- yang selama ini mereka terapkan dalam berpuasa menjadi
berakhir.
Justru, kemampuan untuk menahan diri itu harus terus diasah dan ditingkatkan sampai Ramadhan berikut
tahun depan. Begitulah konsep ideal berpuasa.
Hari Raya adalah hari kemenangan dan kejayaan seandainya kaum muslimin dapat meletakkan diri dalam
ketaatan, kepasrahan, ketaqwaan dan kasih sayang.
Hari Raya ini akan terus menjadi hari yang penuh dengan berkah dan kebahagiaan sekiranya kaum muslimin
terus maju menghadapi masa depan dengan penuh amal sholeh, amal kebajikan dan akhlak yang terpuji.
Hari Raya tidak akan menjadi hari yang berbahagia bagi mereka yang mengekalkan sifat-sifat keji, sifat-sifat
buruk,
sifat-sifat tercela, sifat-sifat syaithoniyyah, prilaku tidak bermoral dan tak beradab, seperti khianat, menipu,
berbohong, takabbur, dzalim dan semacamnya.
Idul Fitri adalah konsep Sang Khalik untuk memperbarui kehidupan umat manusia dalam nuansa spiritual,
bukan dalam nuansa material.
Karena itu, Idul Fitri tidak harus dirayakan dengan mengenakan baju baru atau mobil baru, apalagi jika untuk
mendapatkannya seseorang harus menerobos jalur haram atau dengan mengambil sesuatu yang menjadi hak
orang lain.
Sekali lagi, Idul Fitri adalah sarana untuk memperbarui dan memperbaiki kualitas kehidupan umat, bukan
sebaliknya.
Allâhu Akbar Allâhu Akbar Walillâhilhamd

Jamaah yang dirahmati Allah...


Marilah selalu kita renungkan lembaran-lembaran amal yang telah kita perbuat selama ini dengan senantiasa
berniat untuk terus menambah dan memperbaikinya.
Allah berfiman yang artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran (QS Sl-Ashr: 1-3).

Demikian khutbah singkat yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya dalam menggugah diri kita
masing-masing dalam menapak kehidupan ini.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita ke jalan-Nya yang benar. Jalan orang-orang yang diridhai
bukan jalannya orang yang dimurkai. Amein.
Akhirnya marilah kita akhiri ibadah shalat Id kita ini dengan berdoa, memohon kepada Allah untuk kebaikan
kita, keluarga kita, saudara kita, tetangga kita dan seluruh kaum muslimin :
Naskah Khutbah Idul Fitri
Lihat versi PDF
Melalui fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) nomor 28 tahun 2020, pemerintah merilis panduan khotbah salat
Idul Fitri di rumah bersama keluarga inti.

• 30 Kumpulan Ucapan Selamat Idul Fitri 1441 H, Bahasa Indonesia & Inggris, Cocok Dibagikan ke
Sosmed
• Tata Cara dan Bacaan Niat Shalat Idul Fitri 2020/1441 H di Rumah Berjamaah dan Sendirian dari MUI

Panduan Kaifiat Khutbah Idul Fitri


1. Khutbah Id hukumnya sunah yang merupakan kesempurnaan salat Idul Fitri.
2. Khutbah Id dilaksanakan dengan dua khutbah, dilaksanakan dengan berdiri dan di antara keduanya
dipisahkan dengan duduk sejenak.
3. Khutbah pertama dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membaca takbir sembilan kali
b. Membaca tahmid (alhamdulillah)
c. Membaca shalawat (Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad)
d. Ajakan bertakwa kepada Allah SWT (ittaqullah)
e. Membaca ayat Al-Qur’an (sebisanya)
Khutbah Kedua:
a. Membaca takbir tujuh kali
b. Membaca tahmid (alhamdulillah)
c. Membaca shalawat (Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad)
d. Ajakan bertakwa kepada Allah SWT (ittaqullah)
e. Membaca ayat Al-Qur'an (sebisanya)
f. Membaca doa untuk umat Islam (sebisanya)
Niat dan panduan Kaifiat Shalat Idul Fitri berjamaah
- Sebelum shalat, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.
- Shalat dimulai dengan menyeru “ash-shalâta jâmi‘ah”, tanpa azan dan iqamah.
- Memulai dengan niat shalat Idul Fitri, yang jika dilafalkan berbunyi;
‫ْن (مَأْم ُْومًا\إِمَامًا) هلل تعالى‬ ُ
ِ ‫أصَلِّي ُس َّن ًة ل ِع ْي ِد ْالف ِْط ِر رَ ْكعَ َتي‬
“Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
- Membaca takbiratul ihram (‫ )هللا أكبر‬sambil mengangkat kedua tangan.
- Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan
membaca:
‫هللا َو ْالحَ مْ ُد هلِل ِ َوالَ إِلَ َه إِالَّ هللا ُ َوهللا ُ أَ ْك َب ُر‬
ِ َ‫ُس ْبحَ ان‬
- Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
- Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
- Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil
mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca:
‫هللا َو ْالحَ مْ ُد هلِل ِ َوالَ إِلَ َه إِالَّ هللا ُ َوهللا ُ أَ ْك َب ُر‬
ِ َ‫ ُس ْبحَ ان‬.
- Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Al-Quran.
- Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
- Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.
Ketentuan Shalat Idul Fitri Di Rumah Berjamaah
- Shalat Idul Fitri yang dilaksanakan di rumah dapat dilakukan secara berjamaah dan dapat dilakukan secara
sendiri.
- Jika shalat Idul fitri dilaksanakan secara berjamaah, maka ketentuannya sebagai berikut:
a. Jumlah jamaah yang shalat minimal 4 orang, satu orang imam dan 3 orang makmum.
b. Kaifiat shalatnya mengikuti ketentuan Panduan Kaifiat Shalat Idul Fitri Berjamaah dalam fatwa ini.
c. Usai shalat Id, khatib melaksanakan khutbah.
d. Jika jumlah jamaah kurang dari empat orang atau jika dalam pelaksanaan shalat jamaah di rumah tidak ada
yang berkemampuan untuk khutbah, maka shalat Idul Fitri boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah.
Ketentuan shalat Idul Fitri Di Rumah Secara sendiri (munfarid)
a. Berniat niat shalat Idul Fitri secara sendiri.
b. Dilaksanakan dengan bacaan pelan (sirr).
c. Tata cara pelaksanaannya mengacu pada angka III ( Panduan Kaifiat Shalat Idul Fitri Berjamaah) dalam
fatwa ini.
d. Tidak ada khutbah. (Arif Tio/Putra Dewangga/Tribunnews/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri di Rumah Bertema
'Awal Pembaharuan Diri', Lengkap Niat Shalatnya
Artikel ini telah tayang di Tribunternate.com dengan judul Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 2020 di Rumah
Saja, Lengkap dengan Niat dan Tata Cara Shalatnya, https://ternate.tribunnews.com/2020/05/22/contoh-
naskah-khutbah-idul-fitri-2020-di-rumah-saja-lengkap-dengan-niat-dan-tata-cara-shalatnya?page=all.
Editor: Sri Handayani1

Anda mungkin juga menyukai