Anda di halaman 1dari 5

TATA CARA MELAKSANAKAN SHOLAT IDUL ADHA DI RUMAH SELAMA PPKM

DARURAT DARI KEMENAG.

1. Shalat Idul Adha yang dilaksanakan di rumah dapat dilakukan secara berjamaah dan dapat dilakukan
secara sendiri (munfarid).
2. Jika shalat Idul Adha dilaksanakan secara berjamaah, maka ketentuannya sebagai berikut:
a. Jumlah jamaah yang shalat minimal 4 orang, satu orang imam dan 3 orang makmum.
b. Tata cara shalatnya mengikuti ketentuan shalat berjamaah.
c. Usai shalat Id, khatib melaksanakan khutbah dengan mengikuti ketentuan khutbah.
d. Jika jumlah jamaah kurang dari empat orang atau jika dalam pelaksanaan shalat jamaah di rumah tidak
ada yang berkemampuan untuk khutbah, maka shalat Idul Adha boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah.
3. Jika shalat Idul Adha dilaksanakan secara sendiri (munfarid), maka ketentuannya sebagai berikut:
a. Berniat shalat Idul Adha secara sendiri yang jika dilafalkan berbunyi: Ushalli sunnatan li 'Idil Adha
rak'ataini lillahi ta'ala
b. Dilaksanakan dengan bacaan pelan (sirr).
c. Tata cara pelaksanaannya mengacu pada tata cara shalat berjaamaah.
d. Tidak ada khutbah.

Tata Cara Shalat Idul Adha


1. Sebelum shalat, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.
2. Shalat dimulai dengan menyeru "ash-shalâta jâmi‘ah", tanpa azan dan iqamah.
3. Memulai dengan niat shalat Idul Adha, yang jika dilafalkan berbunyi:
ِ )‫ْن مُسْ َت ْق ِب َل ْالقِ ْبلَ ِة ( َمأْم ُْومًا\إِ َمامًا‬
‫هلل َت َعا َل‬ ِ ‫صلِّى ُس ُّن ًة عِ ْي ِد ااْل َضْ َحى َر ْك َع َتي‬
َ ُ‫ا‬
"Ushalli sunnatan li 'Idil Adhaa rak'ataini (makmuman/imaman) lillahi ta'ala,"
“Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
4. Membaca takbiratul ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan.
5. Membaca doa iftitah.
6. Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan
membaca:
"Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar"
7. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
8. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
9. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil
mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan
membaca:
"Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar"
10. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
11. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
12. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Adha.

MENGETAHUI,
KETUA DKM AL ISTIQOMAH

MADTONI
Contoh Khutbah Idul Adha

Berikut contoh Khutbah Idul Adha bersumber dari laman resmi Kemenag:

Khutbah Pertama

Allahu Akbar (x9) walillaahil-hamdu.

Alhamdullilahi nahmaduhu wa nastaii'nuhu wa nastaghfiruhu wa nauu'dzubillahi min syuruuri anfusinaa


wa min sayyi`aati a'maalinaa man yahdillahu falaa mudhillalahu, wa man yudhlil falaa haadiyalahuu.

Asyhadu an laaillaaha illallahu wahdahu laa syariika lahuu, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa
rasuuluhu.

Allahumma shalli wasallim 'alaa Sayyidinaa Muhammadin haadzaar-rasuulil-kariimi wa 'alaa aalihi wa


ashaabihi. Amma ba'd

Fayaa 'ibaadallah, uushiikum wanafsii bitaqwallaahi faqad faazal-muttaquun

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil-hamd.

Jama'ah Iduladha yang didambakan. Marilah kita bersama meningkatkan iman dan taqwa Allah
Subhanahu wa Ta'ala dengan sebaik-baiknya, dengan kita menjalankan semua perintah Allah dan
membuat semua larangan-Nya.

Semoga Allah memberikan petunjuk agar kita bisa berada di jalan yang lurus dan Allah memberikan
kekuatan, kesabaran kepada kita semua dalam menjalani ujian di masa pandemi Covid-19 ini.

Keluargaku semua yang saya cintai. Hari ini kita semua merayakan lebaran Iduladha dengan
keterbatasan. Di saat wabah masih ada di sekitar kita, kita melaksanakan Sholat Ied di dalam rumah
sendiri. Namun demikian, semua ini tidak mengurangi rasa syukur karena Allah masih memberikan
kesehatan kepada anggota keluarga kita dengan nikmat kesehatan dan umur panjang. Dengan, seraya
mengucapkan Alhamdulillah, kita berharap Allah terus menambah nikmat kita bersama, sebagaimana
firman-Nya dalam surat Ibrahim ayat 7:

‫لَئِن أَل َ ِزي َدنَّ ُك ْم لَئِن ابِى لَ َش ِدي ۭ ٌد‬

( La in syakartum la aziidan-nakum wa la in kafartum inna 'adzaabii lasyadiid )

Artinya: “Jika kalian bersyukur, maka sungguh-sungguh Aku akan tambah untuk kalian (akan nikmat).
Dan jika kalian kufur, sebenarnya siksa-Ku pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil-hamd.

Jama'ah keluargaku yang dirahmati Allah. Wabah Covid-19 masih ada di muka bumi, termasuk kampung
halaman kita. Wabah ini adalah ujian dari Allah. Untuk itu, kita harus terus bersabar, tidak boleh putus
asa dan menyerah. Usaha dan ikhtiyar harus terus dilakukan dengan melaksanakan protokol kesehatan
sebaik-baiknya. Amalan ibadah juga terus kita tingkatkan, misalnya salat, sementara waktu dilakukan di
rumah, puasa, dan ibadah lainnya. Juga tidak kalah penting adalah berbagi berbagi pada semua orang,
saling membantu dengan saudara, dan tetangga kita.

Jikalau ada tetangga kita yang kebetulan saat ini terpapar Covid-19, mari kita ulurkan tangan untuk
membantu dan menolong mereka, malah dikucilkan. Harta yang saat ini kita miliki sesungguhnya harus
kita bersihkan dengan cara kita bersedekah dengan sesama yang membutuhkan.
Keluargaku, inilah bukti nyata kita berpasrah pada Allah dan meminta pertolongan pada Allah semata,
sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Fatihah: 5

( Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin )

Artinya: "Hanya kepada-Mu, kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta bantuan."

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil-hamd.

Keluargaku yang saya cintai. Ikhtiyar harus terus dilakukan, menjaga kesehatan, mematuhi aturan
pemerintah dengan melaksanakan prokes dan disiplin 5M, menjaga tangan, menjaga jarak, mengurangi
mobilitas, dan pemeliharaan. Upaya ini mari kita lakukan dengan tawakkal dan berdoa kepada Allah
sang Maha Kholiq, kepada Allah sang Maha Rahman dan Rahim.

Jangan pernah merasa bosan, lelah dalam berdoa. Sebab, dengan do'a, kita berharap Allah memberikan
keselamatan pada anggota keluarga kita, tetangga kita, negara tercinta kita, bahkan seluruh makhluk
yang ada di muka bumi ini, keselamtan dunia dan keselamatan.

َ ‫ا اَ ال ُّد ْنيَا اآل ِخ َر ِة ا‬.


ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬

( Rabbanaa aatinaa fid-dunyaaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban-naar )

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berikanlah kami di dunia ini akan kebaikan dan begitu pula di akhirat akan
kebaikan. Dan lindungilah kami dari adzab neraka.”

Khutbah singkat ini saya sampaikan, semoga Allah Swt selalu memandu anggota keluarga kita pada jalan
yang diridai-Nya, Allah jaga kita semua dari wabah ini. Aamiin.

‫ ال َغفُوْ ُر ال‬.‫ ُل ِلي ا هللاَ ال َع ِظ ْي َم‬،‫ارَكَ هللا لِي لَ ُك ْم ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‬.

( Baarakallaahu lii wa lakum fil qur'anil 'azhiim. Aquulu qawli haadza fastaghfirullaahal 'azhiim. Innahuu
huwal ghafuurur-rahiim )

Khutbah Kedua

Allahu Akbar

Allahu Akbar kabiiraa, wal-hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataan wa ashiilaa. Laa ilaaha
illallaahu wallaahu akbar. Allahu akbar wa lillahil-hamd.

Alhamdulillaahi amaranaa an-nushliha ma'iisyatanaa linailir-ridla was-sa'aadah, wa naquuma bil-


waajibaati fi 'ibaadatihi wa taqwaahu.

Wa asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Sayyidanaa
Muhammadan 'abduhuu wa rasuuluhuu. Allahumma shalli wa sallim wa baarik 'alaa Sayyidinaa
Muhammadin wa 'alaa aalihi wa ashaabihi wa sallim tasliimaan katsiiraa. Amma ba'd

Fayaa ayyuhaan-naas, ittaqullaaha haqqa tuqaatihii walaa tamuutunna illaa wa antum muslimuun.

Allahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali Sayyidinaa Muhammad, wardla 'annaa
ma'aahum birahmatika yaa arhamar-raahimiin.

Allahummaghfir lil-mukminiina wal mukminaati, wal muslimiina wal muslimaati, al-ahyaa`i minhum wal
amwaati, innaka samii'un qariibun mujiibud-da'awaat. Allahummadfa' annalbalaa`a wal waabaa`a waz-
zalaazila wal-mihana wasuu`al fitnati, maa zhahara minhaa wa maa bathana, 'an baladinaa Indonesia
khaasshatan wa saa`iril-buldaanil muslimiina 'aammatan, yaa Rabbal 'aalamiin.

Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa in lam taghfir lanaa lanakuunanna minal-khaasiriina. Rabbanaa


aatinaa fid-dunyaa hasanatan, wa fill aakhirati hasanatan, waqinaa 'adzaaban-naar.

'Ibaadallaah, innallaaha ya`muru bil 'adIi wal ihsaani, wa iitaa`i dzil-qurbaa wa yanhaa 'anil-fahsyaa`i wal-
munkari wal-baghyi, yai'zhukum la'allakum tadzakkaruun. Wadzkurullaahal 'adziima yadzkurkum,
wasykuruuhu 'alaa ni'amihi yazidkum, wa ladzikrullaahi akbar.

Anda mungkin juga menyukai