Anda di halaman 1dari 5

Pertama: Hamdalah

ُ‫ي لَه‬ ِ ‫ت َأ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬


َ ‫ض ّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫ِإ ّن ْال َح ْم َد ِهللِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا و ِم ْن َ َسيَّئا‬

Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri


anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa
haadiyalahu

2. Rukun Kedua: Shalawat kepada Nabi SAW

Shalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan jelas, paling tidak ada kata shalawat.
Misalnya ushalli ‘ala Muhammad, atau as-shalatu ‘ala Muhammad, atau ana mushallai ala Muhammad.

Contoh bacaan:

‫ص ّل َو َسلّ ْم عَلى ُم َح ّم ٍد َوعَلى آلِ ِه ِوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ّديْن‬
َ ‫اَللهُ ّم‬.

Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi
ihsaani ilaa yaumiddiin.

3. Rukun Ketiga:

َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ ّن ِإالّ َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬


ّ ‫يَاَأيّهَا الّ َذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتّقُوا هللاَ َح‬

yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun

Ketiga rukun di atas harus terdapat dalam kedua khutbah Jumat itu.

4. Rukun Keempat:

ِ ‫ت َأ ْينَ َما تَ ُكون ُوا يَْأ‬


‫ت بِ ُك ُم هللاُ َج ِميعًا ِإ َّن هللاَ عَل َى ُك ِّل َشٍئ قَ ِدي ٌر‬ ِ ‫فَاسْتبَقُِوا ْالخَ ْي َرا‬

Fastabiqul khairooti ayna maa takuunuu ya’ tinikumullahu jamii’an innallaaha ‘alaa kulli syaiin qodiiru
(QS. Al-Baqarah, 2 : 148)

‫َأ ّما بَ ْع ُد‬

ammaa ba’du..

Memanggil jamaah bisa dengan panggilan ayyuhal muslimun, atau ma’asyiral muslimin

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!


Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah
SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-
Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman
dan Islam hingga akhir hayat kita.

Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada
kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta
memuji-Nya.

Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh tidaklah
pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah
berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.

Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita
senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa
berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara
senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan
Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan
bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap
kehidupan kita.

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Dalam Khutbah Jumat singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang apa yang terjadi di sekitar kita
saat ini, di mana kita sedang menjalani masa pandemi Covid 19 yang sudah berjalan lebih dari setahun.
Sudah banyak orang yang meninggal, tidak sedikit di antara mereka adalah Saudara kita, tiba tiba
sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan atau di mana saja bisa meninggal dunia.

ِ ْ‫س َذ ۤا ِٕىقَةُ ْال َمو‬


‫ت‬ ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.


Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia
menuju kehidupan akhirat adalah kematian.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh aneh
orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di
muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan
dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum menghadapi
kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada
kesempatan berharga ini.

Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin,
semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun
kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal
terakhir kita.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita persiapkan
adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi
anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak

.Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara tanda
utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir hayatnya

rahimakumullah, atau “sidang jum’at yang dirahmati Allah”.

Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan
membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? beliau menjawab:
Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal. (HR.
Ahmad dan Tirmidzi)

Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus selalu
berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.

Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan kita, yang
mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah menjadikan kita
sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.

……. isi khutbah pertama ………

Setelah di itu menutup khutbah pertama dengan do’a untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat.

Contoh bacaan:

َ‫ َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هَ َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬.‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
ِ ‫آن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ْاآليَا‬
ِ ْ‫بَارَكَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬
ِ ‫ب فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُوْ ُر الر‬
‫َّح ْي ُم‬ ٍ ‫ ِم ْن ُكلِّ َذ ْن‬.

barakallahu lii wa lakum fill qur’aanil azhiim wa nafa’nii wa iyyaakum bima fiihi minal aayaati wa dzikril
hakiim. Aquulu qowlii hadzaa wa astaghfirullaaha lii wa lakum wa lisaa iril muslimiina min kulli danbin
fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuurur rahiimu.

Lalu duduk sebentar untuk memberi kesempatan jamaah jum’at untuk beristighfar dan membaca
shalawat secara perlahan.

Setelah itu, khatib kembali naik mimbar untuk memulai khutbah kedua. Dilakukan dengan diawali
dengan bacaaan hamdallah dan diikuti dengan shalawat.

Contoh bacaan:

ْ
‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل‬ َ ‫ِإ ّن ْال َح ْم َد ِهللِ َربِّ ْال َعالَ ِمينَ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلهَ ِإالّ هللاُ َولِ ُّي الصَّالِ ِحينَ َوَأ ْشهَ ُد َأ ّن ُم َح ّمدًا خَاتَ ُم اَأل ْْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِينَ اَللَّهُ َّم‬
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل‬ ِ ‫صلَّيْتَ َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى‬
ِ َ‫ َوب‬.‫ ِإنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬،‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‬ َ ‫ُم َح َّم ٍد َك َما‬
‫ َأ َّمابعد‬,.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
ََّ ‫ ِإن‬،‫ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬,

Innal hamdalillahi robbal’aalamiin wa asyhadu an laa ilaaha illahllaahu wa liyyash shalihiina wa asyhadu
anna muhammadan khaatamul anbiyaai wal mursaliina allahumma shalli ‘alaa muhammadan wa ‘alaa
aali muhammadin kamaa shollayta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.Wa
barok ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammadin kamaa baarokta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii
ibroohiim, innaka hamiidum majiid.

Ammaa ba’ad..

Selanjutnya di isi dengan khutbah baik berupa ringkasan, maupun hal-hal terkait dengan tema/isi
khutbah pada khutbah pertama yang berupa washiyat taqwa.

……. isi khutbah kedua ………

5. Rukun Kelima: Doa untuk umat Islam di khutbah kedua

Pada bagian akhir, khatib harus mengucapkan lafaz yang doa yang intinya meminta kepada Allah
kebaikan untuk umat Islam. Misalnya kalimat: Allahummaghfir lil muslimin wal muslimat . Atau kalimat
Allahumma ajirna minannar .

Contoh bacaan do’a penutup:

ِ ‫ت اَْألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَْأل ْم َوا‬


َ َّ‫ ِإن‬،‫ت‬
ِ ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ّدع ََوا‬
‫ت‬ ِ ‫ َو ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬،‫ت‬
ِ ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬.

‫َربّنَا الَتَُؤا ِخ ْذ نَا ِإ ْن ن َِس ْينَا َأوْ َأ ْخطَْأنَا َربّنَا َوالَ تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا ِإصْ رًا َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى اّل ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِنَا َربّنَا َوالَ تً َح ّم ْلنَا َماالَ طَاقَةَ لَنَا بِ ِه َواعْفُ َعنّا‬
َ‫وا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَا َأ ْنتَ َموْ الَنَا فَا ْنصُرْ نَا َعلَى ْالقَوْ ِم ْالكَافِ ِر ْين‬.َ

َ ‫ َربَنَا َءاتِنَا فِي ال ّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اَْأل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬.
ِ ّ‫اب الن‬
‫ والحمد هلل رب العالمين‬.‫ار‬

Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal
amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.

Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa
halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua
‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.

Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi
robbil ‘aalamiin.

Selanjutnya khatib turun dari mimbar yang langsung diikuti dengan iqamat untuk memulai shalat jum’at.
Shalat jum’at dapat dilakukan dengan membaca surat al a’laa dan al ghasyiyyah, atau surat bisa juga
surat al jum’ah, al kahfi atau yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai