----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Khutbah pertama
Ilmu adalah lawan dari kebodohan. Kebodohan akan menjerumuskan seseorang ke dalam
kemaksiatan dan kefasikan, bahkan ke dalam kemusyrikan atau kekafiran. Sedangkan Ilmu akan
menambah keimanan kita, semakin dalam ilmu yang kita gali maka akan semakin bertambah
pula keimanan kita.
orang-orang yang beribadah kepada Allah dengan kebodohan, maka sesungguhnya mereka lebih
banyak merusak daripada membangun! Sebagaimana dikatakan oleh sebagian Salafush Shalih:
Man abadallaha bi jahlin, afsada akstara mimmaa yushlih
Barangsiapa beribadah kepada Allah dengan kebodohan, dia telah membuat kerusakan lebih
banyak daripada membuat kebaikan. (Majmu Fatawa 25/281)
oleh karena itu, Allah SWT menolak mensejajarkan orang-orang yang berilmu dengan orangorang yang tidak berilmu, sebagaimana Dia juga menolak mensejajarkan pennghuni jannah
dengan penghuni neraka. Allah berfirman :
Qul hal yastawilladziina yalamuuna walladziina laa yalamuun (azzumar ayat 9)
Artinya : Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui?
Laa yastawii ash-habunnaari wa ash-habul jannah (al Hasyr ayat 20)
Artinya : Tidak sama para penghuni neraka dengan penghuni surga.
Saudaraku
Orang yang berilmu, tentu tidak akan menyia-nyiakan waktunya hanya untuk melakukan hal-hal
yang kurang bermanfaat, sebab ia tahu akan pentingnya waktu bagi seorang muslim. Dalam hal
ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua ni'mat yang dilalaikan oleh
manusia, manusia tertipu dengan nikmat tersebut: yaitu nikmat sehat dan waktu luang."
(HR. al-Hakim yang telah dishahihkan Syaikh al-Albani dalam kitab Al-Jami')
Orang yang berilmu tentu akan mengisi waktunya dengan amalan-amalan yang mamu
mendekatkan dirinya dengan sang kholiq, Allah azza wajalla.
oleh karena itu , Rosululloh SAW mewajibkan kepada setiap muslim untuk mencari ilmu
Thalabul ilmi fariidhatun alaa kulli muslim
Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim. [HR. Ibnu Majah, no:224, dishahihkan
oleh Syeikh Al-Albani di dalam Shahih Ibni Majah]
Khutbah kedua
Alhamdu lillahi hamdan kastiiran kamaa amar. Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa
syariikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhuu wa rasuuluhul mabuustu ilaa saa-iril
basyar. Allaahumma fa shalli wa salim wabaarik alaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin
nuuril anwaari wa alaa aalihi wa ash-haabihi mashaabihil ghurar. Amma badu fa yaa
ibaadallaah uushiikum wa iyyaaya bi taqwallaah fa qad faazal muttaquun. Qaalallaahu taaalaa
filqur-aanil adziim: innallaaha wa malaa-ikatahuu yushalluuna alaanabiyy yaa-ayyuhalladzina
aamnuu shalluu alaihi wa sallimuu tasliimaa. Allaahumma shalli wa sallim alaa sayyidinaa
muhammad wa alaa aalihii wa ash-haabihii aj maiin, birahmatika yaa arhamarrahimiin.
Allaahummaghfir lil muminiina wal muminaat wal muslimiina wal muslimaat al ahyaa-i
minhum wal amwaat. Rabbanaa hab-lanaa min azwaajinaa wa dzurriyatinaa qurrata ayun
waj-alnaa lil muttaqiina imaamaa. Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah
wa qinaa adzabannaar. Rabbanaa taqabbal minnaa innaka antassamiiul aliim wa tub alainaa
innaka antattawwaaburrahiim. Walhamdu lillaahi rabbil aalamiin.
Wassalaamu alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
PERANG PEMIKIRAN (GHAZWUL FIKRI)
KHUTBAH PERTAMA
... . . .
. .
. . .
. . . . . . . .
.
.
.
. . .. . .
. .. .
Kaum muslimin jamaah jumat rahimakumullah.
Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan
kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla
yang telah memberikan nikmat keimanan, rezeki dan kesehatan kepada kita.
Dialah pula yang telah menyisipkan hidayah dalam hati kita, yang dengan hidayah tersebut,
Allah SWT telah menggerakkan hati kita untuk melangkahkan kaki kita menuju masjid ini.
Sehingga kita bisa berkumpul bersama untuk menunaikan kewajiban kita sebagai seorang
muslim, yaitu melaksanakan shalat Jumat dan mendengarkan khutbah Jumat yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan ibadah shalat Jumat ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah terakhir Muhammad Saw. Semoga
kecintaan kita kepada beliau SAW, dapat mempertemukan kita dengannya nanti di syurga,
bersama dengan para Nabiyyin, shiddiqin, syuhadaa dan shalihin.
Ikhwatal Iman rahimakumullah jamaah shalat jumat yang berbahagia.
Selanjutnya, izinkanlah khatib mengingatkan kita semua termasuk diri khotib sendiri untuk
senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. Karena tidak ada bekal terbaik yang
dapat menyelamatkan kita dalam kehidupan di dunia dan akhirat kelak, kecuali taqwa
Jamaah shalat jumat yang berbahagia.
Disadari atau tidak, kini kaum kuffar dan munafiqin secara gencar dan sistematis berupaya keras
meng-eliminasi Islam supaya tidak berkembang dan berupaya pula menghancurkan Islam dari
dalam. Program eliminasi dan penghancuran ini terangkum dalam program al-ghazwul fikri
(perang pemikiran) yang mereka rencanakan.
Dalam bukunya Pengantar Memahami al-Ghazwul Fikri, Abu Ridha menyatakan bahwa alghazwul fikri merupakan bagian yang tak terpisahkan dari uslub qital (metode perang) yang
bertujuan menjauhkan ummat Islam dari agamanya.
Paling tidak ada empat hal yang termasuk dalam program al-ghazwul fikri :
1. Tasykik Yakni gerakan yang berupaya menciptakan keraguan dan pendangkalan aqidah kaum
muslimin terhadap agamanya. Misal dengan terus menerus menyerang (melecehkan) Al Quran
dan Al Hadits, melecehkan Nabi Muhammad Saw. atau mengkampanyekan bahwa hukum Islam
tidak sesuai dengan tuntutan zaman.
2. Tasywih yakni gerakan yang berupaya menghilangkan kebanggaan kaum muslimin terhadap
agamanya. Caranya memberikan gambaran Islam secara buruk sehingga timbul rasa rendah diri
dikalangan ummat Islam.Disini mereka melakukan pencitraan negatif tentang agama dan ummat
Islam lewat media massa dan lain-lain, sehingga Islam terkesan menyeramkan, kejam, sadis,
radikal dan lain sebagainya.
3. Tadzwib yakni pelarutan budaya dan pemikiran. Disini kaum kuffar dan munafiqin melakukan
pencampuradukkan antara haq dan batil, antara ajaran Islam dan non Islam. Sehingga ummat
Islam yang awam kebingungan mendapatkan pedoman hidupnya; dan
4. Taghrib yakni pem-Barat-an dunia Islam, mendorong ummat Islam agar menerima pemikiran
dan budaya Barat, seperti sekularisme, pluralisme, nasionalisme dan lain sebagainya.
Keempat hal tersebut di atas dirasakan atau tidak, kini telah banyak mempengaruhi ucap, sikap
dan perilaku kaum muslimin dalam meniti kehidupannya. Tidak sedikit diantara saudara seiman
kita yang terpedaya oleh program ini.
Kini dihadapan kita terbentang banyak tantangan. Tidak sedikit muncul berbagai macam aliran
pemikiran, paham dan gerakan dari kaum kafirin dan munafiqin yang berupaya keras meracuni
jiwa tauhid kita, Bahkan lebih dari itu kaum kafirin dan munafiqin saling bahu-membahu
melakukan aksi pemurtadan dengan berbagai macam cara termasuk ajaran faham yang mengaku
Islam seperti Syiah, Ahmadiyah dan aliran sesat lainnya.
Upaya mereka :
dari mulai cara yang paling halus dengan iming-iming dan kedok kemanusiaan (beberapa
bungkus mie, pemberian modal usaha, pendidikan gratis, pengobatan gratis dsb).
Memaksa banyak ummat Islam dengan cara kasar, brutal disertai penganiayaan untuk
meninggalkan agama Islam sebagaimana QS.Al Baqarah 2:217)
. .
217. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.
Seiring dengan itu gerakan sekularisme berskala global pun selalu bahkan selamanya berupaya
keras dengan segala daya, dana system untuk mengenyahkan syariat Islam dari kehidupan
ummat Islam.
Semakin jelas pada era global sekarang, medan perang utama Islam vis a vis kaum kafirin dan
munafiqin adalah ghazwul fikri selain medang perang konvensional seperti yang terjadi di Irak,
Afghanistan, Palestina, Khasmir, Sirya dan lain-lain. Senjata utama kemenangan dalam perang
pemikiran ini adalah media massa, yang sangat efektif mempengarui pola pikir, pemahaman dan
perilaku masyarakat.
Opini yang terus menerus melalui media massa (radio, tv, surat kabar, tabloid, majalah, buku,
bulletin, selebaran, internet dsb.) bisa menentukan yang jahat (bathil) menjadi baik (haq)
dalam persepsi masyarakat atau sebaliknya.
Dalam dunia komunikasi ada istilah popular siapa yang menguasai informasi, dialah penguasa
dunia. Memang telah menjadi pendapat umum bahwa siapa yang menguasai informasi dialah
penguasa dunia, dialah penguasa masa depan, bahwa sumber kekuatan baru masyarakat bukanlah
uang di tangan segelintir orang, melainkan informasi di tangan banyak orang.
Kaum Zionis Yahudi, kafirin, munafiqin termasuk faham sesat yang mengaku Islam yaitu Syiah,
tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan, mereka dengan sangat lincah menguasai sarana media
massa dalam perang pemikiran dan perang kebudayaan yang serba canggih sekaligus
merekrut menjadi pemiliknya.
Hadirin Rohimakumullah.
Sebenarnya Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran) ini bukanlah hal baru bagi kalangan gerakan
Islam, namun kurangnya persiapan, minimnya peralatan perang termasuk dana, kurang
professional, lemahnya manajemen dan lain-lain masih jauh tertinggal.
Betapapun gencarnya mereka, semoga Allah Swt. Selalu melindungi kaum muslimin
sebagaimana firman-Nya
Tetapi Allah (QS.at Taubah 9:32) :
.
32. mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan)
mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orangorang yang kafir tidak menyukai
.
KHUTBAH KEDUA
. , .
, .
, .
.
Hadirin Jamaah Jumat Rohimakumullah.
Allah Subhanahu wataala berfirman,
. . .
Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benar
taqwa dan janganlah sekali-kali meninggal dunia melainkan sebagai pemeluk agama Islam. (Ali
Imran: 102)
Hadirin rohimakumullah
Karena itu betapapun gencarnya kaum Zionis Yahudi, dan Salibis termasuk aliran / faham sesat
menyesatkan Syiah, Ahmadiyah yang setiap hari berupaya megendalikan pikiran kita melalui
gambar dan kata-kata, hendaknya tidak menjadikan kita lemah untuk mempertahankan
kemurnian aqidah Islamiyyah kita agar tidak tercampur dengan faham ajaran sesat.
Akhirnya, semoga Allah Subhanahu wataala selalu membimbing dan menolong kita dalam kita
menjalani kehidupan dunia ini, sehingga dapat istiqamah di atas agama-Nya yang mulia serta
berpijak di atas manhaj Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya. Dengan satu
harapan, mendapatkan kesudahan terbaik dalam hidup ini (husnul khatimah) dan dimasukkan ke
dalam Jannah-Nya yang dipenuhi dengan kenikmatan
. . . . . . .
. .
Ya Allah tunjukkanlah kepada kami bahwa kebenaran itu memang benar, dan berilah kami
kemampuan untuk mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami bahwa kebatilan itu memang
batil, dan jauhkanlah kami dari padanya.
. . . . .
Wahai Rabb kami, Janganlah Engkau sesatkan hati-hati kami setelah Engkau beri kami hidayah
dan karuniakanlah kepada kami kasih sayang dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau adalah Dzat
Yang Maha Pemberi. (Ali Imran: 8)
.
Wahai Dzat Yang Maha Membolak-balikkan hati, kokohkanlah hatiku ini diatas agama-Mu.
(HR. Ibnu Abi Ashim dalam as-Sunnah no. 232 dari Ummu Salamah radhiyallahu anha,
dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Zhilalul Jannah)
. . . .
.
. .
. .,
.
.
Assalamualaikum Wr. Wb.