3 Nasehat Nabi
Khutbah Pertama
Waqola Ta’ala “Ya ayyuhal ladzina amanut taquLlaha wal tanzhur nafsun ma
qoddamat lighod, wattaquLlah innAllaha khobirun bima ta’malun”.
Jamah sholat jumat yang insya allah di rahmati oleh allah SWT, marilah kita senantiasa
bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan, dan marilah kita untuk selalu
bersholawat kepada rasul panutan kita, idola kita nabi muhammad saw., semoga kita semua
mendapatkan syafaat beliau kelak di hari kemudian,
Selanjutnya melalu mimbar ini kami mengingatkan diri pribadi dan jamaah sekalian untuk
senantiasa meningkatkan iman dan takwa di hadapan Allah. Karena sebaik-baik manusia
dihadapan Allah adalah yang paling bertakwa.
Artinya : Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah
kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya. Dan bergaullah dengan
manusia dengan akhlak terpuji.” Hadis Riwayat Tirmidzi
Taqwa menurut imam an nawawi adalah melaksanakan segala segala kewajiban dan
meninggalkan segala larangan Allah. Hal inilah yang dinasehatkan oleh nabi. dimanapun dan
kapanpun kita harus menjaga ketaqwaan kita. bertakwa saat di rumah, bertaqwa saat dipasar,
bertaqwa saat di sekolah, bertaqwa saat di kebun, bertaqwa saat di laut, bertaqwa saat di
kantor dan dimanapun. bertaqwa dimana saja memang sulit untuk dilakukan dan harus
berusaha sekuat tenaga.
Akan sangat mudah ketaqwaan itu diraih ketika kita bersama orang lain, tetapi bila tidak ada
orang lain maka maksiyat dapat dilaksanakan. Sebagai contoh, ketika kita berkumpul di
dalam suatu majelis zikir, pikiran dan pandangan kita akan terjaga dengan baik. Tetapi ketika
kita berjalan sendirian di suatu tempat perbelanjaan, maka pikiran dan pandangan kita bisa
tidak terjaga.
Untuk menjaga ketaqwaan kita dimanapun saja, maka perlunya kita menyadari bahwa Allah
SWT selalu mengawasi kita baik secara langsung maupun melalui malaikat-Nya.
Setiap orang selalu melakukan kesalahan. Hari ini mungkin kita sudah melakukan kesalahan
baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari. Oleh sebab itu, segera setelah kita
melakukan kesalahan, lakukan kebaikan. Kebaikan tersebut dapat menghapuskan kesalahan
yang telah dilakukan.
Untuk dosa yang merugikan diri sendiri, maka salah satu cara untuk menghapusnya adalah
dengan bersedekah. Rasulullah SAW bersabda “sedekah itu menghapus kesalahan
sebagaimana air memadamkan api”. Maka ada orang yang ketika dia sakit maka dia akan
memberikan sedekah agar penyakitnya segera sembuh. Hal ini dikarenakan penyakit yang
kita miliki itu adalah boleh jadi karena kesalahan yang kita pernah lakukan. Sedang dosa
yang dilakukan terhadap orang lain maka yang perlu dilakukan adalah memohon maaf
kepada orang tersebut.
Akhlaq terpuji adalah keharusan dari setiap muslim. Tidak memiliki akhlaq tersebut akan
dapat mendekatkan seseorang dalam siksaan api neraka. Dari beberapa jenis akhlaq kita
terhadap orang lain, yang perlu diperhatikan adalah akhlaq terhadap tetangga.
bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah
seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya: “Siapa
itu Ya Rasulullah?” Jawab Nabi: “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari
gangguannya.” (Hadis Riwayat. Bukhari)
Dari hadits tersebut, peringatan Allah sangat keras sampai diulangi tiga kali yaitu tidak
termasuk golongan orang beriman bagi orang yang tetangganya yang tidak aman dari
gangguannya. Olehnya mari kita saling menghargai dan rukun dalam hidup bertetangga agar
kita termasuk orang yang beriman yang akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT
.Wallahua’lam bish showab.
Khutbah kedua
Alhamdulillahiladzi arsala rosulahu bilhuda wa dinilhaq, liyuzhirohu ‘aladdini kullih walaukarihal
musrikun.
Ya ayyuhaladzina amanu, ittaqullooha haqqao tuqootih, walaa tamuutunna illa waantum muslimuun.
Innallaha wa malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabi, yaa ayyuhalladziina aamanuu sholluu ‘alaihi wa
sallimuu tasliimaa.
"Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala ali Sayyida Muhammad kama shallaita 'ala
Sayyidina Ibrahim wa 'ala ali SayyidanIbrahim wabarik 'ala Sayyida Muhammad wa 'ala ali Sayyidna
Muhammad kama barakta 'ala Sayyidina Ibrahim wa 'ala ali Sayyidan Ibrahim fil’alamina innaka
hamidun majid.
Allahumaghfir lil muslima wal muslimat, wal mu’minina wal mu’minat, al ahyaa-i minhumwal
amwa, innaka sami’un qoribun-mujibu da’wat ya khodial hajat
Allahumma robbana laa tada’lana dzanban illaa ghofartah, Allahumma walaa hamman illa farrojtah,
Allahumma walaa assiron illa yassarta, Allahumma walaa dhoinan illa Khodoitah, Allahumma walaa
mariidhon illaa syafaitah.
Allahummadefa’ ‘annal gholaa-‘a, walbalaa-‘a, walwabaa-‘a, walfahsyaa-‘a, walmunkaro,
wassuyuufal-mukhtalifat, wasy-sya-daa-ida, walmihana maadhoharo minha, wamaa baathona min
baladinaa khossotan, wa min buldaanil muslimiina ‘aammatan, innaka ‘alaa qulli syai-in qodiir.
Allahummaaghfirlanaa dsunuubana waliwalidiina warhamhum kamaa robbarnaa sigooro
Robbanaa hablana minaswajina wa dzurriyyatina kurrata a’yun, waj’alna lilmuttakiina imama.
Robbana atina fidunya khasanah wafil akhiroti khasanah waqina adzabannar.
Walhamdulillahirobbil’alamin.
Ibadallah, innallaha ya'murukum bil'adli wal ihsan ,waitaidzilqurba wayanha 'anilfahsai wal
munkar, walbagyi ya'izhukum la'allakum tadzakkarun, wadzkurullahal'azhima yadzkurukum,
wasykuruhu 'ala ni'amihi yazidkum waladzikrullahiakbar). Wa- aqimussholah.