Anda di halaman 1dari 3

ISLAM KAFFAH

Audzubillahiminasyaitonirojim

Allah subhanawata’ala berfirman:

“ Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kalian agama kalian dan telah Ku-cukupkan kepada
kalian nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam itu jadi agama bagi kalian ” (Al-Ma'idah : 3)

Allah subhanawata’ala juga berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan
janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208)

Dalam ayat Al-Quran di atas jelas bahwa Allah menghendaki hambanya agar masuk islam secara
keseluruhan/total yakni menjadi muslim yang tidak “setengah-setengah” atau menjadi muslim yang
“sungguhan,” bukan “muslim-musliman.” Muslim yang mengamalkan ajaran-ajaran Islam di setiap
aspek kehidupan, yang menjadikan Islam sebagai pedoman dan petunjuk hidupnya dalam
kehidupan sehari-hari.

Seringkali kita melihat di dalam keseharian kita yakni seorang Muslim yang rajin sholat berjamaah
di Masjid, rajin I’tikaf, rajin berpuasa sunnah, rajin berdzikir, tetapi perilakunya terhadap sesama
manusia kurang baik, misalnya, sering menggunjing, melalaikan ―secara sengaja― hutang di
warung, dan semacamnya. Itu terjadi karena ibadah ritual yang ia lakukan tidak sampai pada
substansinya. Ia hanya berhenti pada ritual-ritual kosong tanpa makna.

Islam itu agama yang sangat luar biasa, Islam itu agama yang adil dan sempurna. Beruntunglah kita
yang memeluk agama islam. Setiap sendi-sendi kehidupan kita telah diatur dalam agama islam.
Masya Allah...Islam itu membawa kedamaian. Namun syaiton tidak pernah berhenti menyesatkan
dan menghancurkan umat manusia, menjauhkan kita dari kebenaran islam sehingga kita dibuat
terpecah belah.

Untuk kita ketahui bersama, islam itu bukanlah suatu golongan, bukan sekte, bukan aliran atau
organisasi. Islam adalah sebuah agama dan tuntunan hidup yang bersumber langsung dari Allah
Subhanawata’ala melalui RasulNya Muhammad Sholallahualaihi wassalam. Telah jelas
petunjukNya di dalam Al-Quran dan Hadits yang shohih. Banyak umat manusia yang meminta
petunjuk dari Allah padahal semua petunjuk itu sudah ada di dalam Al-Quran dan Hadits yang
shohih itu sendiri. Hanya saja kebanyakan manusia berpaling dan mengindahkan Al-Quran dan
Sunnah karena keindahan dunia yang sesaat. Ada juga sebagian manusia yang beriman dengan
sebagian Al-Quran saja dan sebagaian lainnya diindahkan karena terbentur kepentingan dunianya.
Subhanallah, Naudzubillah....

/Jangan. . . . . .
2

Jangan kita mengikuti orang-orang yahudi yang hanya mengambil sebagian ayat pada kitab Taurat
yang menguntungkan diri mereka saja, namun yang merugikan, mereka tutup mata.

Allah azza wa jalla berfirman:

"... Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang
lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan
dalam kehidupan dunia, dan pada Hari Kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat
berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." (QS. al-Baqarah: 85)

Sebagai umat muslim sudah sepatutnyalah kita menjadikan Al-Quran dan sunnah sebagai pedoman
hidup kita di setiap aspek kehidupan kita dalam berahlak, bermuamalah, dan beraqidah. Sekali lagi
Islam itu bukanlah golongan, bukan NU, bukan Muhammadiyah, dsb. Walaupun Rosul sholallahu
alahi wassalam pernah menyinggung dalam haditsnya:

Dari Abu ‘Amir al-Hauzaniy ‘Abdillah bin Luhai, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan, bahwasanya ia
(Mu’awiyah) pernah berdiri di hadapan kami, lalu ia berkata: “Ketahuilah, sesungguhnya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau
bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari Ahli Kitab (Yahudi dan
Nasrani) terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan dan sesungguhnya ummat ini (Islam)
akan berpecah belah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, (adapun) yang tujuh puluh dua akan
masuk Neraka dan yang satu golongan akan masuk Surga, yaitu “Al-Jama’ah.”

Al Jama’ah adalah siapa saja yang sesuai dengan kebenaran walaupun engkau sendiri dan
bersatunya umat pada imam yang sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah. Al Jama’ah adalah orang-
orang yang mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah yakni jalan Rosul dan para sahabat yang sekarang
mahsyur dikenal dengan sebutan “ahlussunnah wal jamaah”. Namun pertanyaannya benarkah kita
sudah mengikuti jalan Rosulullah dan para sahabat ????

Islam adalah islam, agama yang bersumber dari Allah azza wa jalla. Terhadap larangan Allah,
secara tegas kita wajib menghindarinya. Terhadap perintah Allah, secara maksimal kita wajib
melaksanakannnya. Tidak boleh kita memilah-milah larangan atau perintah Allah hanya karena
kepentingan dunia kita saja. Sebagai muslim kita wajib menuntut ilmu yaitu agama islam.
Bagaimana iman kita mau bertambah, kalau menuntut ilmu saja kita malas. Bagaimana kita mau
mengamalkan syariat islam kalau kita tidak tau apa-apa tentang islam dan risalahnya. Bagaimana
kita mau mengajarkan islam terhadap anak-anak kita kalau kita sebagai orang tua saja buta tentang
islam. Ketika ditanya “pah,mah, allah ada dimana ?” kita bingung jawabnya. Padahal semuanya
telah Allah azza wa jalla beritakan dalam Al-Quran dan sunnah.

Ketika kita melihat wanita memakai hijab syar’i kita jadi risih, padahal itu perintah dari Allah.
Ketika kita melihat orang dengan celana cingkrang, kita jadi risih padahal itu sunnah dari
rosulullah, ketika kita melihat orang jenggotan kita juga jadi risih padahal itu sunnah rosulullah,
ketika kita melihat orang ga mau salaman dengan lawan jenis (bukan mahrom), dibilang aneh,
padahal itu petunjuk rosulullah dan menurut riwayat hadits, beliau sepanjang hidupnya tidak pernah
menyentuh perempuan yang bukan mahromnya. Hal ini dilakukan untuk memuliakan wanita, dan
pada dasarnya wanita memanglah mahluk yang mulia.
/Allah. . . . .
3

Allah azza wa jalla berfirman:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan (uswatun hasanah) yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia
banyak menyebut Allâh (Al-Ahzâb/33:21)

Nabi Muhammad sholallahualaihi wassalam adalah manusia terbaik dimuka bumi ini, manusia yang
berahlak mulia, suri teladan yang baik, rosulullah. Sudah sepantasnyalah kita sebagai umatnya
mengikuti segala tindak tanduknya, mencontoh perilakunya (sunnah). Kebanyakan muslim
sekarang enggan mengikuti petunjuk beliau, namun masih mengklaim dirinya sebagai ahlussunnah
wal jamaah. Sadarkah kita akan hal itu???? Kebanyakan dari kita malah melakukan amalan-amalan
yang tidak ada petunjuk/sunnahnya dari beliau sholallahu alaihi wassalam, padahal sunnah beliau
ada ribuan, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Tapi kita memilih melakukan hal-hal yang tidak
diajarkan beliau padahal jelas-jelas beliau bersabda dalam haditsnya :

“Barangsiapa melakukan suatu  amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut
tertolak” (HR. Muslim no. 1718)

Mari mulai sekarang kita mengikuti sunnah-sunnah (petunjuk) dari Rosulullah sholallahu alaihi
wassalam, membaca dan mentadaburi Al-Quran untuk mempertebal iman kita. Jangan pernah
berhenti menuntut ilmu agama (islam), menuntut ilmu tidak ada batasnya. Baik yang muda atau tua,
jangan pernah berhenti menuntu ilmu sampai ajal menjemput kita.

“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga.
Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha
dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan
dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di
air. Sesungguhnya keutamaan orang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh
bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak
mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang
mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban)

Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita di atas Islam, ditetapkan hati dalam beriman,
istiqamah di atas Sunnah, serta diberikan hidayah taufik oleh Allah untuk dapat melaksanakan
syari’at Islam secara kaffah (menyeluruh) dan kontinyu hingga kita diwafatkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala dalam keadaan mentauhidkan Allah dan melaksanakan Sunnah. Semoga
Allah senantiasa memudahkan kita untuk selalu menuntut ilmu syar’i, diberikan kenikmatan
atasnya, dan diberikan pemahaman yang benar tentang Islam dan Sunnah menurut pemahaman
Salafush Shalih.

Wallahu a’lam bishowab.

Anda mungkin juga menyukai