Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA SYAHADATAIN

Tujuan Materi

Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa mampu:

1. memahami pentingnya syahadat dalam kehidupan seorang muslim;


2. memahami bahwa syahadat merupakan gerbang pertama seseorang untuk masuk agama Islam;
3. memahami bahwa dua Kalimat syahadat adalah intisari dari ajaran Islam;
4. meyakini bahwa syahadat merupakan konsep dasar reformasi total dalam kehidupan

Suatu hari, Rasulullah mengumpulkan para pembesar Qur‘aisy dari bani Hasyim untuk mendakwahkan
lslam. Setelah berkumpul, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian bersabda, “Wahai
saudara-saudara, maukah kalian aku beri satu kalimat yang dengan kalimat itu kalian akan dapat
menguasai seluruh Jazirah Arab?" Abu Jahal yang juga ikut dalam pertemuan tersebut menjawab,
“Jangankan satu kalimat. Sepuluh kalimat pun akan aku terima!” Kemudian Rasulullah saw. melanjutkan,
“Ucapkanlah Ia iIaha illallah muhammmad rasulullah”

Pentingnya Syahadatain

1. Syahadat adalah Pintu Masuk ke dalam Islam (Al-Madkhal Ilal Islam)


Syahadat merupakan kalimat sebagai masuknya seseorang ke dalam Islam. Jadi, kalau
seseorang ingin kembali ke Islam (ingin menjadi muallaf) maka wajib hukumnya untuk
mengucapkan dua kalimat syahadat. Karena, syahadatai menjadi pembeda antara orang muslim
dan kafir.
Orang yang sudah baligh dan bersyahadat disebut sebagai mukallaf atau orang yang
dibebani. Yakni beban untuk mengemban amanah sebagai hamba-Nya, yaitu menjadi Khalifah fil
Ard (pemimpin di bumi) dan beribadah kepada-Nya. Jadi, biarpun seseorang banting tulang
untuk berbuat kebaikan, biarpun segunung emas dia infaqan, biarpun waktunya habis untuk
kegiatan sosial selama belum bersyahadat maka amalnya akan seperti debu yang diterbangkan
angin. Habis tak tersisa. Sebagaimana firman Allah :
“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan (amal baik orang-orang kafir), Ialu kami
jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan” (AI-Furqan: 23)

lnilah yang dialami juga oleh paman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Thalib,
dia adalah orang yang membantu dakwah Rasul, melindungi beliau dikala banyak gangguan,
bahkan merawat dan mendampingi Rasulullah sampai menikah. Namun karena belum
bersyahadat, Allah mengharamkan bagi-nya surga. Bahkan. sampai Rasulullah berdoa untuk
keselamatannya pun, Allah menolaknya. Di dalam Al-Quran Allah Subhanahu Wa Ta’ala
berfirman:

“Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah
sama saia). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tuiuh puluh kali, namun Allah
sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka
kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik” (At-
Taubah: 80)

2. Syahadat adalah Intisari atau Pokok Ajaran Islam (Khulashatu Ta’alimil Lslam)
Di dalam dua kalimat syahadat ada tiga hal yang harus dilakukan orang yang sudah
mengucapkannya, yakni :
a) Ketika la iIaha illallah sudah terucap. artinya dia harus menerima dengan rela bahwa Allah lah
satu-satunya Dzat yang diibadahi dan disembah. Ketundukan dan kepatuhan semestinya hanya
tertuju kepada Allah saja. Sedangkan manusia, siapa pun dan apa pun kedudukannya di
masyarakat, semuanya sama di hadapan Allah. Hal lnilah yang membuat Abu Jahal tidak mau
mengucapkan syahadat, karena jika mengucapkan syahadat, ia tidak akan lagi mendapat
penghormatan di hadapan kaumnya.
Jadi, ketika kita sudah mengucap La Ilah Illallah maka kita harus rela menerima bahwa Allah
adalah satu-satunya Dzat yang kita sembah dan ibadahi. Bukan hanya ibadah semisal shalat,
zakat, dan haji saja, melainkan semua yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala perintahkan dan larang.
b) Ketika “Muhammad Rasulullah” sudah terucap, artinya seseorang telah menerima dengan rela
bahwasanya nabi Muhammad adalah hamba Allah yang diutus untuk menjadi teladan dalam
segala hal, baik dalam penghambaan kepada Allah (ibadah) maupun dalam aktivitas sehari-hari.
Jadi, apabila kita akan menjalankan apa yang ada di dalam AI-Quran maka lihatlah apa yang
dicontohkan Rasulullah. Secara tidak langsung, orang yang bersyahadat harus menjadikan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi teladan dalam hidupnya. sehingga apabila ada
hal yang menyimpang dari ajaran Rasulullah maka hal tersbut harus ditolak.
c) Orang yang sudah mengucapkan syahadat berarti tulus menghamba kepada Allah, dan
penghambaan kepada Allah Suhanahu Wa Ta’ala meliputi seluruh aspek kehidupan. Jadi, orang
yang sudah mengucapkan syahadat mestinya paham kalau seluruh kehidupannya harus
berlandaskan Al Quran dan As-Sunnah. Tidak boleh sembarang bertingkah laku dan berbuat.

Dari ketiga poin di atas tampak jeIas bahwa syahadatain merupakan inti ajaran Islam. Dengan
pemahaman syahadatain yang benar, seorang muinm akan menjadikan Allah sebagai ghayah
(tujuan)nya, Muhammad sebagai qudwah (teladan) nya, dan AI-Quran sebagai dustur (pedoman
hidup)nya.

3. Syahadat adalah system perubahan (asasul inqilab)

Syahadat sebagai pengubah. Sebagai bukti adalah Umar bin Khattab. Sebelum berislam
di merupakan sosok yang paling ditakuti di Mekkah. Maksiatnya saat masih jahiliyyah hampir
tidak ada yang terlewat. Dari mabuk-mabukan, merampok, hingga membunuh anaknya sendiri.
Tapi, ketika Ia mengikrarkan diri bersyahadat kepada Rasulullah, kehidupannya berbalik 180
derajat. Dialah manusia yang sampai saat ini dijuluki sebagai Al Faruq, yakni sosok pembeda
antara al-haq dengan al-bathil. Di saat jahiliyyah, dia paling yang paling keras menentng dakwah
Rasulullah. Namun, setelah bersyahadat dialah yang paling tegas menentang orang kafir.

Bukti lainnya adalah Bilal. Sebelum berislam, tidak ada yang mengenal Bilal kecuali
sebagai budak belia yang tidak ada harganya sama sekali. Di zaman itu, ‘jabatan‘ budak adalah
derajat paling rendah dan hina dimata masyarakat jahiliah. Tapi. Ketika Bilal sudah berislam,
Allah mengangkat derajatnya. Selain keberaniannya pada tuannya untuk berpegang teguh pada
Islam yang menyala-nyala, namanya pun harum dan disebut oleh jutaan bahkan miliaran
manusia di seluruh penjuru dunia. Bahkan, Allah memuliakannya dengan jaminan masuk surga.

4. Syahadat adalah hakikat dakwah para rasul (haqiqatu da’watir rasul)

Tiap rasul dan nabi yang diutus Allah kepada umatnya semenjak Nabi Adam ‘alaihis
salam sebenarnya membawa misi atau tujuan yang sama yaitu menauhidkan Allah, alias
mengesakan Allah saja. Allah berfirman :
“Nuh berkata, “Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah Pemberi peringatan yang menjelaskan
kepada kamu, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku.”
(Nuh : 2-3)

“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata, “Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekaIi-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah)
dan menjadikan kamu pemakmurnya ....” (Hud : 61)

Nabi Musa dan Nabi Isa pun punya tugas yang sama dengan Rasulullah, yaitu menyuruh
umatnya untuk hanya menyembah Allah saja. Jadi, yang dibawa para rasul sejak Nabi Adam
sampai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah la ilaha illallah.

5. Syahadat keutamaan yang besar (fadhail ‘adzimah)

Banyak ganjaran dan balasan yang akan diberikan Allah kepada manusia yang sudah
bersyahadat. Rasulullah sendiri pernah bersabda bahwa orang yang diakhir hidupnya
mengucapkan la ilaha illallah maka dijamin masuk surga. Di hadits yang lain, Rasulullah
bersabda, “Dua perkara yang pasti” Seorang sahabat bertanya, “Apakah perkara itu ya
Rasulullah?“ Rasulullah menjawab, “Barang siapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan
Allah dengan sesuatu pun. ia tetap masuk surga“ (HR. Ahmad)

Apakah balasannya hanya di akhirat saja? Tentu saja tidak. Orang yang bersyahadah dan
melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam syahadatain akan mendapatkan anu-gerah yang
banyak alias nikmat dunia dan akhirat. Beberapa diantaranya, Allah akan memberi jalan keluar
terhadap permasalahan hidupnya, Allah akan memberi rezeki yang tidak disangka-sangka, Allah
akan memudahkan urusannya, dan masih banyak lagi keutamaan orang yang bersyahadat.

Wah, aku kan sudah mengucappkan dua kalimat syahadat dan sudah pasti masuk surga. Kalau begitu,
boleh dong melakukan haI-hal yang dilarang Allah. Yang penting besok masuk surga.

Pernah kepikir begitu?

Seperti yang dikatan Rasulullah, berikrar dua kalimat syahadat itu sebagai kunci surga. Namun,
perlu diperhatikan bahwa kunci memiliki gigi-gigi. Nah, gigi-gigi kunci itulah pengamalan dari
syahadat. Apabila mempuyai kunci tapi tidak ada gigi nya, apakah kunci tersebut dapat
membuka sebuah ruangan? Maka dari itu, jika kamu ingin masuk surga, tidak cukup hanya
mengucap kalimat syahadat saja, melainkan harus mengamalkan kandungannya. Artinya kita
mesti menuruti aturan Allah dan rasul-Nya.

Review

1. Apa yang menyebabkan umat Islam jauh dari rahmat Allah?

2. Kenapa dua kalimat syahadat sangat penting untuk dipahami?

3. Di dalam dua kalimat syahadat ada tiga hal sangat penting yang harus dilakukan orang yang
sudah mengucapkannya. Apakah ketiga hal itu?

Anda mungkin juga menyukai