Anda di halaman 1dari 8

Cara Penulisan Kutipan yang Benar di

Penulisan Ilmiah
aldiunantoNovember 14, 2015Bahasa Indonesia, Gunadarma No Comments
Penulisan tulis ilmiah memerlukan perujukan, penegasan, dan penguatan dari peneliti sebelumnya atau
sumber-sumber yang memperkuat dan memperkaya penelitian. Untuk itu, perlu dilakukan pengutipan
terhadap hasil penelitian sebelumnya dan sumber-sumber lain untuk mendukung penelitian. Hal ini
dilakukan untuk mengobjektifkan dan memperkaya materi penelitian di samping mencegah terjadinya
plagiarisme. Ketika menetapkan penegutipan dengan sistem atau gaya tertentu, peneliti harus konsisten
dengan sistem atau gaya tersebut.

Menurut Azahari (dalam Alam, 2005:38) “Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah
pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis lain, atau penulis sendiri yang telah (menurut
penulis kata telah  harus dihilangkan) terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan
dengan materi penulisan”.

Mengutip merupakan pekerjaan yang dapat menunjukkan kredibilitas penulis. Oleh karena itu, mengutip
harus dilakukan secara teliti, cermat, dan bertanggung jawab.

Hariwijaya dan Triton (2011: 151) mengatakan bahwa ketika mengutip perlu dipelajari bagaimana teknik
pengutipan sesuai  dengan standar ilmiah (penambahan kata  denganoleh penulis). Untuk itu, perlu
diperhatikan hal berikut: (1) mengutip sehemat-hematnya, (2) mengutip jika dirasa sangat perlu semata-
mata, dan (3) terlalu banyak mengutip mengganggu kelancaran bahasa.

Cara Mengutip
Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip langsung dan mengutip tidak langsung.

1. Kutipan Langsung.
Merupakan salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa penambahan (Widjono, 2005: 63).
Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:
– Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa).
– Mencamtumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman).Contoh:
Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada
Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda
Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secarasibolisbereti bahwa
Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).

2. Kutipan Tidak Langsung.


Mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri
(Widjono, 2005: 64).Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:
– Dikutip apa adanya.
– Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis.
– Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan).
– Dibubuhi tanda kutip (“….”).
– Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan
halaman sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis, 2012:100).
– Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan (kursif).
– Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung (sic)  di kanan kata yang
salah tadi.
– Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik sebanyak tiga biah
jika yang dihilangakan itu ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir
kalimat.
– Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara tandakurung, nislnya,
(penggarisbawahan oleh penulis).Contoh:
Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20—21 dan 30) mengatakan,
“Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada
Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda
Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis berarti bahwa
Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda.”

Diakui Secara Internasional


Berikut akan dibahas bagaimana cara menulis kutipan, mengacu pada APA Style (American Psychological
Association) yang sudah diakui secara internasional.

Gaya kutipan APA mengacu pada aturan yang telah disetujui dalam konvensi American Psychological
Association untuk menulis sumber yang digunakan dalam makalah penelitian . Gaya APA ini digunakan
baik dalam teks kutipan maupun dalam daftar referensi . Karena  untuk setiap kutipan dalam teks, harus
ada di dalam daftar referensi dan begitu juga sebaliknya. Di bawah ini adalah cara – cara menulis kutipan
dan contohnya.
1. Memasukkan nama penulis di dalam tanda kurung.
Contoh :
Fotosintesis adalah proses yang terjadi pada daun untuk menghasilkan makanan hasil dari proses
kimiawi yang terjadi di dalamnya (Nugraha, 1995, p. 17).
2. Memasukkan nama penulis di dalam pembahasan.
Contoh :
Menurut Nugraha (1995), Fotosintesis adalah proses kimiawi yang terjadi di dalam daun untuk
menghasilkan makanan (p. 17).
3. Kutipan dengan dua penulis berbeda
Contoh :
Fakta membuktikan bahwa pria yang sudah menikah berpenghasilan lebih tinggi daripada pria yang
belum menikah (Chun & Lee, 2001).
4. Kutipan dengan tiga hingga lima penulis
Contoh :
Al baironi, Munandar, Nyoman, dan Susanto (1889) berpendapat bahwa kesusksesan seseorang
ditentukan oleh kemauan kuat yang ada pada dirinya.Bisa juga dengan menggunakan : et al yang
berarti dan lainnya.
Contoh:
Menurut Al baironi et al. (1889), kesuksesan bergantung pada kemauan yang ada pada diri pribadi.
5. Kutipan dengan 6 atau lebih penulis
Contoh :
Gracia et al. (2003) berpendapat, “Pendidikan karakter di masa kanak – kanak akan mencetak remaja
– remaja yang memiliki karakter.”
6. Kutipan tanpa adanya nama penulis
Contoh :
Penyakit banyak sekali tumbuh di masa pencaroba ini (“Dampak Perubahan Musim,” 2015).
7. Penulis dengan nama yang sama
Contoh:
Menahan diri untuk tidak makan atau diet bisa mencegah obesitas (A. Nugraha, 1997). Namun,
faktanya diet bisa menimbulkan penyakit lain seperti mag, dan mal nutrisi (B. Nugraha, 2000).
8. Karya yang sama dikutip lebih dari sekali
Contoh :
Ekonomi mikro adalah penunjang pertumbuhan ekonomi suatu Negara (Afriando, 2012, p.3). Namun,
Afriando mengatakan “jumlah ekonomi mikro di Indonesia masih sangat jauh dari cukup” (p. 4).
9. Dua atau lebih sumber di dalam kutipan
Contoh :
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa kekuasaan dengan pekerjaan yang didapatkan
berhubungan dengan performa di tempat kerja (Faire 2002; Hall, 1996, 1999).
10. Dua atau lebih informasi yang dikutip dari sumber dan tahun yang sama
Contoh :
Schmidt (1997a, p. 23) menyatakan, “kesuksesan dapat dicapai dengan usaha yang tekun.”
11. Mengutip informasi dari sumber lain
Contoh :
Menurut Pablo (1976), Olahraga dapat menyegarkan pikiran (as cited in Wayan, 2013).
12. Kutipan yang diambil dari organisasi atau kelompok
Contoh :
Kutipan pertama :Hewan – hewan yang dilindungi oleh pemerintah masih terancam keberadaannya.
Bahkan sebagian telah punah (Kelompok Pemerhati Satwa [KPS], 2014).
Kutipan kedua :
Penyebab punahnya hewan – hewan itu tidak lain dan tidak bukan adalah faktor pemburu dan
perdagangan gelap (KPS, 2014).

13. Kutipan yang berasal dari wawancara langsung, e-mail, surat, atau memoContoh :
Menurut Sudirman berpuasa bisa melatih diri dari rasa marah (personal communication, 12 May
2015).
Sumber:

http://www.prbahasaindonesia.com/2015/06/cara-menulis-kutipan-di-skripsi-thesis-dan-laporan-ilmiah-
yang-diakui-secara-internasional.html
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbandung/2014/11/27/kaidah-pengutipan-dalam-karya-tulis-
ilmiah/

Pengertian, Jenis, dan Cara Menulis Kutipan


Pengertian, Jenis, dan Cara Menulis Kutipan - Dalam karya tulis, baik karya fiksi ataupun nonfiksi
seringkali penulis mengutip pernyataan seseorang guna mendukung pernyataanya. Lalu, apakah
sebenarnya yang dimaksud dengan kutipan??? Serta bagaimana cara menulis kutipan??? Kali ini artikel
kelasindonesia.com akan mengulas mengenai kutipan.

Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau pendapat seseorang yang dijadikan bahan
acuan yang diambil dari berbagai sumber ( media cetak, online, atai audio). Kata kutipan berdasarkan
KBBI memiliki arti pungutan atau petikan. Menurut KBBI, mengutip diartikan sebagai mengambil
perkataan atau kalimat dari buku baik fiksi atau nonfiksi.  Orang yang mengambil kutipan disebut dengan
pengutip, sedang proses mengutip disebut pengutipan. Mengutip gagasan dari berbagai sumber disesuaikan
dengan kebutuhan. 

Dalam tulisan – tulisan ilmiah (non fiksi) kutipan banyak diambil dari buku-buku terkait dengan proses
ilmiah tulisan yang dibuat, kutipan tersebut dibutuhkan sebagai pernyataan pendukung pernyataan penulis
karya ilmiah. Tak hanya melulu karya nonfiksi, tulisan-tulisan fiksi atau semifiksi biasanya memberikan
gagasan yang dapat dijadikan kutipan kehidupan seseorang, kata –kata motivasi merupakan salah satu
contoh kutipan. 

Mengapa perlu mengutip???

Seperti yang telah dijelaskan diawal, kutipan dapat dijadikan sebagai pendukung  argumentasi penulis
terutama karya ilmiah yang harus logis dan sesuai fakta, tidak asal- asalan maka perlu gagasan- gagasan
pendukung dari para ahli atau hasil penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, kutipan memiliki fungsi
sebagai berikut:

a. Landasan teori karya ilmah. Banyak penelitian – penelitian yang dilakukan karena didasarkan pada
pernyataan seseorang dari berbagai sumber antara lain buku, journal, dan lainnya
b. Pandangan atau acuan. Seperti kutipan ayat- ayat Tuhan, Nabi, atau pendapt seseorang dapat dijadikan
pandangan terhadap melihat sesuatu.

c. Penguat argumen. Sama seperti pada nomor 2, dalam hal ini kutipan dapat dijadikan sebagai bahan
penguat argumen penulis. 

Dalam mengutip terdapat aturan atau prinsip yang harus diperhatikan. Hal tersebut harus diperhatikan agar
tulisan kita tidak dicap sebagai suatu plagiarism yaitu suatu tindak kriminal yang menjiplak gagasan
seseorang sebagai hasil karyanya. Oleh karena itu agar tidak dicap plagiat, maka prinsip yang harus
diperhatikan ketika mengutip yaitu:

1. Sebagai pengutip tidak diperkenankan untuk mengubah apapun, kata atau kalimat, meski bertujuan
untuk membenarkan ejaan atau sebagainya. Oleh karena itu, jika menemukan ejaan yang salah dalam
sumber yang dikutip,  pengutip tidak dikenankan untuk membenarkannya.

2. Dalam mengutip gagasan seseorang, pengutip diperbolehkan menghilangkan beberapa kata atau kalimat
yang dikiranya tidak mengubah arti atau makna dari gagasan yang dikutip. Bagian- bagian yang
dihilangkan dapat diganti dengan tanda titik atau spasi. 

3. Sebelum mengutip, pengutip harus mempertimbangkan terlebih dahulu apakah kutipan tersebut perlu
dilakukan atau tidak

4. Pengutip harus memperhatikan ketelitian dan ketepatan kutipan, termasuk penting atau tidak kutipan
dilakukan, dari segii penulisan yang tidak mengubah makna dan lain sebagainya. Kutipan dirasa perlu jika
terkait dengan teori atau hasil penemuan.

5. Perhatikan teknik dan jenis kutipan. Sebaiknya jangan terlalu sering mengunakan jenis kutipan
langsung.

Pada poin lima penjelasan diatas disebutkan bahwa pengutip harus memperhatikan teknik dan jenis
kutipan. Ada berapa macam jenis kutipan??? Macam- macam kutipan dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis:

a. Kutipan Langsung 
Jenis kutipan ini adalah kutipa yang mengutip gasasan sama persis dengan sumber aslinnya. Pengutip tidak
diperkenankan untuk mengubah atu menghilangkan apapun dari pernyataan yang diambil dengan kkutipan
langsung. Apabila ditemukan kesalahan kata atau kemiringan huruf harus diberi tanda [.....] untuk
memberitahukan. Contoh: Darwinisme [penulisan miring dari pengutip].  Oleh karena pengutip tidak
diperbolehkan untuk mengubah seikitpun, maka sepenti pada poin lima prinsip pengutipan dianjurkan
untuk tidak terlalu sering menggunakan kutipan enis ini.  Hal ini karena kekayaan bahasa dan kemampuan
analisis menjadi rendah, serta kutipan jenis ini cenderung memungkinkan terjadinya plagiarisme (copy-
paste). Ada dua teknik mengutip dengan kutipan langsung, yaitu:

1) Kutipan tidak lebih dari empat baris

Penulisan kutipan diletakkan menyatu dengan teks non kutipan (satu alinea). Untuk menunjukkan kutipa
dengan jelas, maka kutipan ditulis dengan memberi tanda petik, yang diikuti dengan nama pengarang,
tahun terbit serta halaman dimana kutipan tersebut diambil dari sumber. Untuk kutipan yang berasal dari
media online maka cantumkan siapa penulis artikelnya, dan tahun penulisan artikel tersebut.
Contoh: Mmenurut Darwin dalam bukunya the origin of spesies (1829:215) “variation of spesies means by
natural selection”

Bagaimana jika pengutip tidak dapat menemukan sumber asli karya yang ingin dikutip. Maka pengutipan
dapat ditulis seperti contoh berikut

Menurut Darwin (dalam Rukmana, 2010:17), “variasi makhluk hidup terjadi karena proses seleksi alam”. 

Jika mengutip bagian awl dan akhir, ada kalimat tengah yang tidak dibutuhkan, maka kalimat tengah
tersebut dapat diganti dengan tanda elipsis (...), yaitu tanda titik sebanyak tiga kali, dan yng keempat
merupakan tanda akhir kalimat.

Contoh:

“hidup tergantung bagaimana kita ingin mewujudkannya. ... . tak ada yang membatasi impian Anda,
selama Anda tetap berusaha mencapainya. Jadi mulailah merancang masa depan Anda dan lakukanlah
secara terus menerus. Jika Anda bisa memimpikannya, Anda dapat melakukannya” (Amir, 2009:37). 

Advertisement

2) Kutipan langsung lebih dari empat baris

Karena kutipan ini termasuk kutipan yang panjang maka penulisannya dapat dipisahkan dari teks dengan
jarak spasi 2,5. Dengan satu spasi untuk penulisn kutipan. 

Contoh:

Proses pembentukkan manusia terjadi secara bertahap yang diawali dengan terjadinya pembuahan atau
fertilisasi, dan kemudian berkembang terus sampai pembentukkan organ terjadi di dalam rahim induk
betina. Seperti yang diterangkan oleh Allah dalam firmannya dalam Q.S. AL-Mu’minum: 12-14:

“ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal dari tanah. Kemudian
Kami jdikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani
itu Kami jadikan segumpal darah , lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah Pencipta Yang Paling Baik”.

b. Kutipan Tidak Langsung 


Merupakan jenis kutipan dengan teknik pengutipan yang berbeda denngan kutipan langsung. Dalam
kutipan tak langsung, pengutip diperbolehkan mengubah kalimat gagasan penulis dengan bahasa pengutip
dengan syarat tidak mengubah makna dari gagasan tersebut. Oleh karena itu, pengutip bertanggung jawab
atas kutipannya. Meski diperbolehkan mengubah, tetap saja nama penulis gagasan dan tahun terbit harus
dicantumkan, hanya saja penulisan kutipan tidak perlu diberi tanda petik.

Contoh:

Banyak definisi mengenai arti cinta. Subroto (2008:16) mendefiniskan cinta sebagai suatu kehidupan.
Menurutnya kehidupan terbentuk dimulai dengan bercinta. 

Kutipan tak hanya menyantumkan nama, kebenaran sumber yang digunakan pengutip harus dicantumkan
ke dalam daftar pustaka. Hal ini untuk memverifikasi bahwa kutipan benar-benar ada di dalam sumber
yang digunakan. Dan juga, hal tersebut dapat menjadi media informasi untuk pembaca lain dalam mencari
sumber asli yang dibutuhkan.

Pengertian:
Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini saya
akan mengulas sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari
berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari
kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Tujuan:

Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat
kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak
perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh
penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki

fungsi sebagai:

a. landasan teori
b. penguat pendapat penulis
c. penjelasan suatu uraian
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

Fungsi Kutipan

Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :

1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.


2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan
naskah yang  terkait dengan data pustaka.

Jenis Kutipan
A. Kutipan langsung
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada
perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita
sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan
itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf
miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, misal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan
disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu
dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
Contoh:

  Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak


’campur tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah
perkotaan” (Soebroto, 1990:23).
  “Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena
sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar
Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).

 “Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata ,


tangan, atau bagian tubuh lain . . . yang termasuk gerak manipuatif antara lain adalah
menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315).

  “Dan di antara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk meraih ridha Allah
SWT. Dan adalah Allah Maha Penyantun terhadap hamba hamba-Nya”. (Al-Baqarah:207).        

 Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi
adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
penulis atau pembicara.

B. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )

Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan
tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda
petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan
langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.

d. Kutipan pada catatan kaki


e. Kutipan atas ucapan lisan
f. Kutipan dalam kutipan
g. Kutipan langsung pada materi

Contoh :

 Alqur’an memerintahkan umat islam agar menggunakan akalnya dalam mengamati


hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub dalam surrah arrum [30]
ayat 22.

 Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian


tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya
akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-
Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).

 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak ada


intervensi dalam pengusutan kasus Bank Century yang diduga terindikasi pelanggaran tindak
pidana korupsi (Republika, Ahad 7 Maret 2010 halaman 1 ).

 Banyak sekali pendapat yang mengemukakan definisi prosa, yang termuat dalam
berbagai macam bentuk rangkaian kata, salah satu diantaranya ”prosa adalah  karya
sastra  yang berupa cerita bebas. Bentuk pprosa pada umumnya merupakan perpaduan  dari
monolog dan dialog. Namun, ada pula prosa yang hanya monolog dan terdiri atas dialog-
dialog”  (Juanda,Iintisari sastra Indonesia, 2007:95).
  Dalam suatu perkara tertentu, seumpama adanya pelimpahan  hak milik, maka kedua
bela pihak harus membuat surat kuasa, agar tidak ada masalah di kemudian hari ”surat kuasa
adalah surat yang menyatakan pengalihan kekuasaan dari seseorang kepada orang lain untuk
bertindak atau berhak bertindak atas nama si pemberi kuasa” (Sukamto dkk., Modul Bahasa
Indonesia Untuk SMA/MA 11a, 2011:30).

Sumber :
 http://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/
 http://recamardiyanto.blogspot.com/2010/05/contoh-kutipan-langsung-dan-
kutipan.html
http://kasisnawati-hp.blogspot.com/2012/04/contoh-kutipan-langsung-dan-tidak.html

Jenis Kutipan

Anda mungkin juga menyukai