Anda di halaman 1dari 9

JUMINTEN: INOVASI KULINER KHAS KOREA

Alda Dwi Putri

Program Studi Psikologi, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

aldadputri11@gmail.com

Abstrak

Salah satu budaya yang kini sedang marak di Indonesia adalah Korea Selatan. Makanan korea dikenal sebagai
salah satu makanan yang paling sehat karena di dunia karena banyak diolah menggunakan sayuran serta
penggunaan minyak dalam jumlah sedikit. Penulis memiliki ide untuk melakukan inovasi pada jumeokbap.
Juminten merupakan sebuah inovasi makanan korea yang bernama jumeokbap. Strategi pemasaran yang
penulis gunakan adalah pemasaran media sosial yang mana strategi ini berfokus pada penggunaan situs atau
aplikasi media sosial seperti Instagram, Whats-app dan sejenisnya. Penulis memilih strategi ini karena
cakupan media sosial begitu luas sehingga dapa t membangun brand dengan cepat Beberapa strategi yang
dilakukan diantaranya ialah melakukan promo melalui penurunan harga/diskon, pemberian bonus 1 box
kepada konsumen yang membeli lebih dari 7 box, mengupload testimoni-testimoni dari konsumen yang telah
membeli Juminten sebelumnya. Selama melakukan pre-order sebanyak 4 batch, keseluruhan pendapatan
yang didapatkan adalah sebesar Rp. 1.110.000 dengan laba sebesar Rp. 406.000.

Abstract

One of the cultures that is currently booming in Indonesia is South Korea. Korea n food is known as one of
the healthiest foods in the world because it is prepared using vegetables and uses very little oil. The writer
has an idea to innovate on jumeokbap. Juminten is a Korean food innovation called jumeokbap. The
marketing strategy that we use is social media marketing, where this strategy focuses on using social media
sites or applications such as Instagram, Whats-app and the like. We chose this strategy because the social
media coverage is so broad that we can build a brand quickly. S ome of the strategies implemented include
conducting promotions through price reductions/discounts, giving 1 box bonus to consumers who buy more
than 7 boxes, uploading testimonials from consumers who have bought Juminten before. During pre -orders
of 4 batches, the total income earned was Rp. 1,110,000 with a profit of Rp. 406,000 .
1. Pendahuluan
Globalisasi terjadi di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Globalisasi ini
mempengaruhi berbagai bidang dalam kehidupan manusia seperti bidang sosial, ekonomi, budaya
dan lainnya. Salah satu budaya yang kini sedang marak di Indonesia adalah Korea Selatan. Hal
ini terlihat dari banyaknya penggemar band Korea Selatan serta banyaknya drama Korea yang
tayang pada televisi.
Dalam setiap drama Korea selalu terlihat adegan para aktor memakan berbagai makanan
Korea. Makanan korea dikenal sebagai salah satu makanan yang paling sehat karena di dunia
karena banyak diolah menggunakan sayuran serta penggunaan minyak dalam jumlah sedikit
(Nariswari, 2022). Di Indonesia sendiri, sudah banyak makanan khas Korea Selatan yang dijual
baik di restoran maupun pedagang kaki lima. Makanan korea yang sering ditemui di Indonesia
diantaranya adalah Jajangmyeon, Ttokpoki, Kimchi, Kimbap, dan Jumeokbab.
Berdasarkan fenomena tersebut penulis memiliki ide untuk melakukan inovasi pada salah
satu makanan korea, yaitu jumeokbap. Jumeokbap berasal dari kata ‘jumeok’ yang artinya
kepalan tangan serta ‘bap’ yang memiliki arti nasi, sehingga arti jumeokbab adalah nasi kepalan
tangan. Penulis memilih produk ini untuk dijual karena selain praktis, makanan ini adalah
perpaduan nasi yang menjadi makanan pokok di Indonesia serta sayuran yang memberikan
banyak manfaat bagi konsumen.
Juminten merupakan nama produk yang penulis buat, nama ini singkatan dari
‘Jumeokbap Mirah dan Benten’ yang berarti Murah dan Beda. Produk ini diciptakan dengan
inovasi dalam pencampuran makanan khas dari kedua negara, yaitu Korea dan Jepang. Jepang
menjadi negara dengan ciri khas saus mentainya. Saus mentai sudah memiliki “wajah” di
Indonesia dengan pencampuran komposisi untuk menghasilkan rasa yang cocok di lidah orang
Indonesia. Hal tersebut melahirkan kebedaan serta kebaruan dari produk yang sebelumnya
2. Pembahasan
2.1 Perencanaan Produk
2.1.1 Persiapan

Persiapan pelaksanaan kewirausahaan ini meliputi menyusun pembagian tugas, pembuatan


logo produk yang akan dijual, serta membuat desain kemasan. Dalam bidang bisnis, tenaga
penjual atau sumber daya manusia merupakan ujung tombak dalam menghasilkan arus kas
sehingga diperlukan adanya pembagian tugas agar dapat memaksimalkan potensi sumber daya
yang ada (Wibawanto, 2014). Pembagian tugas ini dibagi menjadi koki, transportasi, serta
pemasaran.
Logo merupakan identitas perusahaan ataupun pengusaha yang diimplementasikan ke dalam
bentuk simbol ataupun gambar yang menunjukkan ciri khas perusahaan (Ditamei, 2022).

Gambar 2.1 Logo Juminten

Sebuah produk tentunya memiliki kemasan yang dapat melindungi produk dari polusi
ataupun yang lainnya. Produsen berupaya memberikan kesan yang baik pada produknya dan
menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lainnya yang membuat
produksi sejenis dalam pasar yang sama (Riadi, 2016).

Gambar 2.2 Kemasan Juminten

2.1.2 Survei dan Formulasi Produk

Survei merupakan kegiatan untuk melakukan pemeriksaan secara komprehensif (Tom, 2016).
Survei dilakukan dengan dengan menentukan supplier tetap dari bahan baku yang diperlukan
serta tempat yang strategis untuk dijadikan rumah produksi mengingat semua anggota tinggal di
lokasi yang berbeda. Formulasi produk dilakukan dengan melakukan percobaan pembuatan
produk sehingga didapatkan formulasi dengan porsi tepat dengan bahan – bahan yang digunakan.

2.1.3 Spesifikasi Produk

Juminten merupakan sebuah inovasi makanan korea yang bernama jumeokbap. Bentuk dari
juminten ini seperti nasi kepal dengan campuran nori, jagung, dan beberapa bumbu yang penulis
racik. Selain itu, penulis menambahkan potongan beef slices panggang yang telah dimarinasi
selama satu malam. Kemudian ditambahkan saus mentai yang dibakar diatas irisan daging.
Sebagai sentuhan terakhirnya ditambahkan biji wijen diatas produk. Kami menambahkan salad
yang terdiri dari campuran kol, wortel, dan mayones serta bubuk cabai yang dibungkus secara
terpisah sebagai pilihan bagi konsumen yang mau menambahkannya sesuai selera.

Gambar 2.3 Juminten

2.1.4 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam pembuatan produk Juminten diantaranya adalah alat torch, wajan,
talenan, pisau, mangkok, sendok ukur dan penanak nasi. Sedangkan bahan yang digunakan dalam
pembuatan produk Juminten diantaranya adalah beras, nori, jagung, margarin, penyedap, saus
sambal, mayones, wortel & kol, bubuk cabai, biji wijen, beef slices, minyak wijen serta kecap
asin.

2.2 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran merupakan keseluruhan usaha dari sebuah pebisnis untuk menjangkau
target konsumen. Strategi yang penulis gunakan adalah pemasaran media sosial yang mana
strategi ini berfokus pada penggunaan situs atau aplikasi media sosial seperti Instagram, Whats-
app dan sejenisnya. Penulis memilih strategi ini karena cakupan media sosial begitu luas sehingga
dapat membangun brand dengan cepat (BAKAI, 2022).

2.2.1 Penentuan Pasar


Target pasar dapat diartikan sebagai kelompok konsumen yang menjadi sasaran pebisnis agar
dapat menawarkan dapat membeli produk atau jasa yang ditawarkan (Santoso, 2021).
Berdasarkan survei yang telah penulis lakukan, target pasar yang penulis pilih adalah lingkungan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penulis memilih lokasi ini karena belum ada yang menjual
produk semacam ini. Selain itu, target utama konsumen yang penulis bidik adalah mahasiswa
UIN Sunan Gunung Djati. Dengan adanya produk ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
konsumen yang tidak memiliki waktu banyak untuk makan disela kegiatan kampus.
2.2.2 Pemasaran Produk
Dalam menggunakan strategi pemasaran melalui sosial media, untuk menarik minat para
konsumen penulis melakukan beberapa cara lainnya seperti:

1) Promosi Harga Jual

Cara ini digunakan ketika pre-order pertama, yakni menurunkan harga jual untuk
mengenalkan cita rasa produk pada konsumen. Dengan strategi ini, mahasiswa mulai
mengetahui cita rasa dari produk penulis.

Gambar 2.4 Diskon

2) Promosi Bonus
Pada pre-order kedua, strategi yang digunakan adalah memberikan bonus pada
konsumen yang membeli produk lebih dari 7 box. Strategi ini berhasil menarik minat para
konsumen lebih banyak meski harga produk sudah kembali normal.
3) Posting Testimoni
Penulis menerapkan promosi ini pada pre-order ketiga, dimana penulis beserta rekan
memposting testimoni dari beberapa konsumen di akun Instagram Juminten dengan
menandai semua anggota kelompok serta di masing masing status Whats-app.
Gambar 2.5 Testimoni konsumen

2.3 Analisa Hasil Penjualan


2.3.1 Target Penjualan
Target penjualan yang penulis tetapkan adalah 20 box dalam satu kali pre-order. Pada
pre-order pertama, pemesanan produk berjumlah 20 box. Pada pre-order kedua, pemesanan
produk menjadi tiga kali lipat dari sebelumnya yaitu 60 box. Pada pre-order ketiga,
pemesanan produk berjumlah 20 box. Kemudian pada pre-order keempat, pemesanan produk
berjumlah 10 box. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa selama empat kali
pre-order, hanya pre-order empat yang tidak memenuhi target penjualan sedangkan yang
lainnya memenuhi target penjualan.

2.3.2 Biaya Pengeluaran

Tanggal Barang Banyak Harga Kemasan Banyak Harga Jumlah


Margarin 1 7000 Ziplock 100 6000
Biji wijen 1 3000 Plastik 100 7000
Saus sambal 1 7500 Wadah 100 22000
jagung 1 4000 Sumpit 150 27000
Salad 8000 Paper Wrap (5m) 20000
Daging 1 60000 Gas portable 1 30000
Beras 2 22000 Alat torch 1 27000
Kecap asin 1 17500
Penyedap 1 12000
Mayo 2 16000
10/11/2022 Nori 1 33000
Total 190000 Total 112000 302000
Daging 2 120000
Nori 1 33000
13/11/2022 Jagung + salad 22000
Penyedap 2 12000
Cabe 1 15000
Mayo 1 26000
Total 228000 228000
Saus sambal 1 5000
Mayo 1 7000
16/11/2022 Jagung 1 4000
Total 16000 Total - 16000
17/12/2022 salad 1 10000 ziplock kecil 10 1000
beras 1 13000 plastik rekat 10 1000
cabe 1 5000 plastik 10 1000
wijen 1 5000 wadah 30 52000
daging 1 30000
mayo 1 12000
Total 75000 Total 55000 130000
Total keseluruhan pengeluaran 703000
Tabel 2.1 Biaya pengeluaran

2.3.3 Biaya Pendapatan

Tanggal Jumlah pemesanan Harga Jual Pendapatan Laba Total


11/11/2022 20 8000 160000 1600 32000
14/11/2022 60 10000 600000 3600 216000
16/11/2022 20 10000 220000 3600 72000
17/12/2022 10 10000 100000 3600 36000

Jumlah pendapatan 1060000 Jumlah laba 356000

Tabel 2.2 Biaya Pendapatan

Keterangan:
Pendapatan produk = 1.060.000
Pendapatan produk + Biaya transportasi (Ongkir)* = 1.060.000 + 50.000 = 1.110.000
Keseluruhan pendapatan = 1.110.000
*(dikenakan biaya 1.000 setiap pengantaran delivery)
2.4 Analisa Kendala
Kendala yang penulis rasakan diantaranya adalah kurangnya transportasi, adanya miskomunikasi
konsumen ketika akan mengantarkan pesanan, serta ketahanan produk yang hanya berlangsung
selama 6 jam.
3 Penutup
3.1 Kesimpulan
Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan wirausaha dalam berbagai bidang semakin
ketat, termasuk dalam bidang food and beverages/makanan dan minuman. Dengan adanya
perkembangan tersebut, membuat individu harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan dan
kemunculan yang ada. Hal tersebut pula yang mendorong penulis untuk membuat sebuah produk
makanan berupa nasi kepal khas Korea atau disebut dengan Jumeokbap yang diinovasikan
menggunakan beef slice serta saus mentai khas Jepang di atasnya. Produk ini dinamakan
“Juminten” (Jumeokbap Mirah dan Benten).
Target pasar yang dituju dari produk ini ialah lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
dan sekitarnya, dengan target konsumen yaitu mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung hal
ini dilakukan karena konsep dari produk Juminten sendiri ialah untuk memenuhi kebutuhan para
mahasiswa yang hanya memiliki sedikit waktu untuk makan di sela-sela kegiatan ketika kuliah.
Beberapa strategi pemasaran yang dilakukan diantaranya ialah melakukan promo melalui
penurunan harga/diskon sebesar 20% pada pre-order batch 1. Pada minggu selanjutnya, promosi
penulis lakukan melalui cara pemberian bonus 1 box kepada konsumen yang membeli lebih dari 7
box. Selain itu, promosi juga penulis lakukan menggunakan media sosial yaitu akun Instagram
Juminten dan status WhatsApp dengan mengupload testimoni-testimoni dari konsumen yang telah
membeli Juminten sebelumnya. Selama melakukan pre-order sebanyak 4 batch, keseluruhan
pendapatan yang didapatkan adalah sebesar Rp. 1.110.000 dengan laba sebesar Rp. 406.000.

3.2 Saran
Berdasarkan pengalaman berjualan sebanyak 4x pre-order beberapa saran yang dapat
dilakukan pada produk-produk selanjutnya yang bisa ditingkatkan ialah:
1. Waktu pengantaran yang sebaiknya ditentukan dengan tepat agar tidak terjadi miskomunikasi
antara pembeli dan penjual ketika akan mengantarkan makanan sehingga makanan dapat
diantarkan dalam keadaan maksimal
2. Ketahanan produk tidak lebih dari 6 jam sehingga harus dibuat dalam keadaan fresh
3. Modal yang cenderung tinggi namun laba masih terbilang sedikit, sehingga dimungkinkan untuk
menaikkan harga jual, atau mengurangi porsi dari produk
Daftar Pustaka

BAKAI. (2022). 12 Jenis strategi pemasaran yang paling efektif beserta contohnya. Universitas Medan

Area. https://bakai.uma.ac.id/2022/02/17/12-jenis-strategi-pemasaran-yang-paling-efektif-beserta-

contohnya/

Ditamei, S. (2022). Makna Logo Dalam Bisnis Beserta Tips Membuatnya. detikFinance.

https://finance.detik.com/solusiukm/d-6322115/makna-logo-dalam-bisnis-beserta-tips-membuatnya

Nariswari, A. V. (2022). 7 Makanan Korea yang Marak Digemari di Indonesia, Wajib Coba! suara.com.

https://amp.suara.com/lifestyle/2022/06/15/144236/7-makanan-korea-yang-marak-digemari-di-

indonesia-wajib-coba

Riadi, M. (2016). Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Jenis-jenis Kemasan. KAJIANPUSTAKA.COM.

https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-fungsi-tujuan-dan-jenis-kemasan.html?m=1

Santoso, J. T. (2021). Pentingnya Mengetahui Apa Itu Target Pasar. UNIVERSITAS STEKOM.

https://stekom.ac.id/artikel/pentingnya-mengetahui-apa-itu-target-pasar

Tom. (2016). PENTINGNYA MELAKUKAN SURVEY BISNIS. TOP COACH INDONESIA.

https://www.tommcifle.com/pentingnya-melakukan-survey-bisnis/

Wibawanto, T. (2014). Bagaimana Membagi Tugas Tenaga Penjualan. Komunitas Tangan Di Atas.

https://tangandiatas.com/bagaimana-membagi-tugas-tenaga-penjualan-2/

Anda mungkin juga menyukai