Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR BISNIS

PEMILIHAN LETAK
PERUSAHAAN

Pertemuan 4
1. Pentingnya Letak Perusahaan
• Letak perusahaan sering disebut Tempat KEDIAMAN
Perush  dimana perush melakukan kegiatannya
sehari-hari
• Tempat KEDUDUKAN Perush  tempat kantor pusat
perusahaan
2. Jenis Letak Perusahaan
Ada 4 Jenis letak perusahaan :
1. Terikat oleh alam
 Letak perusahaan ini sangat
ditentukan oleh sumber2
alam, tidak ditentukan oleh
manusia, misal : usaha
pertanian, perikanan,
pertambangan, powerplant,
dll
2. Berdasarkan sejarah
 Letak perusahaan hanya
dapat dijelaskan oleh adanya
sejarah ditempat tsb.
 Misal : Kerajinan batik
surakarta
3. Ditetapkan oleh pemerintah
 Pemerintah telah menetapkan
lokasi, berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan
 Misal : Pabrik amunisi, kawasan
berikat
4. Dipengaruhi oleh faktor2
ekonomi
 Terdapat beberapa faktor yang
perlu dipertimbangkan :
 Dekat BB,  pabrik semen, pabrik air
mineral.
 Dekat dg pemasok tenaga kerja 
Biasanya pabrik yg produksi barang
masal, misal : Pabrik rokok
 Dekat Pasar , mengupayakan dekat
dengan konsumen akhir  bakery,
Bank, rumah makan, bengkel, toko buku.
 Iklim, biasanya perusahaan
membutuhkan iklim dan pengaturan
suhu tertentu  Perkebunan teh,
budidaya jamur, tanaman hias, buah-
buahan tropis, dll
 Ongkos transport, dipilih lokasi dengan
biaya transpor lebih rendah
 Besarnya suplai modal, memilih lokasi
dengan suplai modal yang besar
3. Cara Penentuan Letak Perusahaan

Terdapat 2 macam :
A.Cara Kualitatif
B.Cara Kuantitatif
A. Cara Kualitatif
Penilaian tata letak secara kualitatif adalah pada
faktor2 yang dianggap relevan pada pilihan
lokasi. Ukuran penilaian biasanya dinyatakan :
a)  Baik sekali bs/(5)
b)  Baik b/(4)
c)  Sedang s/(3)
d)  Kurang k/(2)
e)  Kurang sekali ks/(1)
Faktor yang dinilai misalnya : BB, Naker,
Energi, Transportasi, Pasar, dll
Contoh :
Perusahaan pengalengan ikan mempunyai
alternatif 4 lokasi mendirikan pabrik :
1) Lumajang
2) Pasuruan
3) Gresik
4) Jombang
Faktor yang dinilai : BB, Naker, Listrik,
Transportasi, Pasar
Keadaan masing-masing alternatif

Faktor yg LOKASI
dinilai Luma Pasu Gresik Jombang
jang ruan
BB b bs bs b
Naker bs bs bs b
Listrik b b bs b
Tranportasi b b b bs
Pasar bs bs bs bs
Lokasi mana yang dipilih ?
B. Cara Kuantitatif
1. Kualitatif Sederhana - Scoring

Faktor yg LOKASI
dinilai Lumaj sk Pasur sk Gresik sk Jomba sk
ang or uan or or ng or
BB b ? bs ? bs ? b ?
Naker bs ? bs ? bs ? b ?
Listrik b ? b bs b
Tranportasi b b b bs
Pasar bs bs bs bs
2. Penetapan lokasi
(Teori Alfred Weber)
Weber mengemukakan ada 2 faktor
yang mempengaruhi penetapan
lokasi perusahaan :
1. Biaya Pengangkutan

2. Biaya Tenaga Kerja


Analisis Weber terletak pada faktor biaya
pengangkutan. Apabila suatu perusahaan
menganggap biaya pengangkutan menjadi faktor
utama dalam penentuan lokasi perusahaan, maka
lokasinya akan didirikan pada suatu titik diantara
TBM (Tempat Bahan Mentah) – DK (Daerah
Konsumen/Pasar)

TBM (Tmp Bhn Mth) DK(Drh Konsmn)


Dlm penetapan Tempat Kediaman Perusahaan
antara TBM-DK, maka perlu diperhatikan sifat
BM yang digunakan.
Sifat bahan mentah dan corak produksinya
dibedakan :
a. Ubikuitas Mutlak  BM tersedia dlm jml
TAKTERBATAS dan ADA DIMANA2. Misal :
Udara bagi pabrik gas
b. Ubikuitas Relatif  BM tersedia dlm jml
TAKTERBATAS namun ADA DITEMPAT
TERTENTU SAJA. Misal : tanah liat utk
pabrik genting & batu bata
Ubikuitas Relatif ada 2 macam :
 BM habis 100% dlm proses produksi
 BM sebagian saja digunakan atau terjadi
kemerosotan berat BM
a. Corak produksinya membutuhkan bahan
mentah dari tempat yg berbeda
Contoh 1
PT “JAYA” menggunakan BM 500kg utk
menghasilkan 500kg Barang Jadi
 Jarak TBM-DK = 300 km
 Biaya angkut BM maupun BJ per-kg/300 km =
Rp. 25,-
 Hitung biaya angkutnya !
Penyelesaian :
1. Bila TKP berada di TBM
500kg BJ x 25,- x 300km = Rp. 3.750.000,-
2. Bila TKP berada di DK
500kg BM x 25,- x 300km = Rp. 3.750.000,-
3. Bila TKP berada 150 km antara TBM-DK
(500kg BM x 25,- x 150km)+(500kg BJ x 25,- x
150km)= 1.875.000+1.875.000 = 3.750.000,-
Contoh 2
PT “MAKMUR” dalam proses produksi membutuhkan 500kg BM
utk menghasilkan 300kg BJ.
 Biaya angkut BM tiap kg/km = 20,-
 Biaya angkut BJ tiap kg/km = 25,-
 Jarak TBM-DK = 400 km
 Hitung biaya angkutnya :
Penyelesaian :
1. Bila TKP berada di TBM
(500kg BM x 20,- x 0 km)+(300kg BJ x 25,- x 400km) = 0 +
3.000.000,- = Rp.3.000.000,-
2. Bila TKP berada di DK
(500kg BM x 20,- x 400 km)+(300kg BJ x 25,- x 0 km) =
4.000.000,- + 0,- = Rp. 4.000.000,-
3. Bila TKP berada 200 km antara TBM-DK
(500kg BM x 20,- x 200 km)+(300kg BJ x 25,- x 200 km) =
2.000.000,- + 1.500.000,- = Rp. 3.500.000,-
KESIMPULAN ??
Contoh 3
PT. “CAHAYA” membutuhkan BM dan BP
pada lokasi yang terpisah.
X km
A Kg BM
TBM 1

Z km DK
C kg BJ
TKP

Y km
B Kg BP
TBM 2
Contoh 3
PT “MURAH” dalam proses produksi
membutuhkan 500kg BM dan 300kg BP utk
menghasilkan 300kg BJ.
 Biaya angkut BM tiap kg/km = 20,-
 Biaya angkut BP tiap kg/km = 10,-

 Biaya angkut BJ tiap kg/km = 25,-

 Jarak TBM-DK = 400 km


 Jarak TBP-DK = 300 km

 Hitung biaya angkutnya, bila : (terdapat 3


alternatif)
1. TKP berada di DK
2. TKP berada di 300 km sebelum DK
3. TKP berada 200 km sebelum DK
Mana alternatif yang dipilih ??
1. TKP berada di DK
(500kg BM x 20,- x 400 km)+(300kg BP x 10,- x
300km)+(300kg BJ x 25,- x 0km)=4.000.000,- +
900.000,- + 0,- = 4.900.000,-
2. TKP berada di 300 km sebelum DK
(500kg BM x 20,- x 100 km)+(300kg BP x 10,- x
0km)+(300kg BJ x 25,- x 300km)=1.000.000,- +
0,- + 2.250.000,- = 3.250.000,-
3. TKP berada 200 km sebelum DK
(500kg BM x 20,- x 200 km)+(300kg BP x 10,- x
100km)+(300kg BJ x 25,- x 200km)=2.000.000,- +
300.000,- + 1.500.000,- = 3.800.000,-

Alternatif yang dipilih adalah lokasi (2)


Kerjakan !
PT “SATRIA” membutuhkan 600kg BM dan
340kg BP dalam proses produksi dan akan
menghasilkan 300kg BJ.
 Biaya angkut BM tiap kg/km = 20,-

 Biaya angkut BP tiap kg/km = 10,-

 Biaya angkut BJ tiap kg/km = 25,-


 Jarak TBM-DK = 500 km

 Jarak TBP-DK = 280 km


 Hitung biaya angkutnya, bila : (terdapat 3
alternatif)
1. TKP berada di DK
2. TKP berada di 300 km sebelum DK
3. TKP berada 200 km sebelum DK
Mana alternatif yang dipilih ??
3. Penentuan lokasi -
Menggunakan Indeks Material
Indeks Material merupakan hasil bagi antara
(berat BM+BP) dibagi BJ

Indeks BM + BP
Material
=
BJ

• Jika IM > 1, maka tidak semua bahan dapat digunakan dlm proses
produksi atau ada penyusutan saat proses produksi  TKP cenderung
berada di TBM

• Jika IM = 1, maka semua bahan mentah yang digunakan dlm proses


produksi tidak ada sisa atau tidak ada penyusutan saat proses produksi
 TKP cenderung berada di DK

Anda mungkin juga menyukai