JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh :
Nama Ketua NIM: ………. Angkatan: 20..
Nama Anggota NIM: ………. Angkatan: 20..
Nama Anggota NIM: ………. Angkatan: 20..
Nama Anggota NIM: ………. Angkatan: 20..
UNIVERSITAS DWIJENDRA
DENPASAR
2017
PENGESAHAN USULAN PKM GAGASAN TERTULIS
.
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana … orang
Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar nama lengkap huruf besar, gelar sesuai besar/kecil
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
. .
. .
Denpasar, .............................
. .
Menyetujui
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Ketua Pelaksana Kegiatan,
(nama lengkap huruf besar, gelar sesuai) (nama lengkap huruf besar)
NIP/NIK NIM.
(nama lengkap huruf besar, gelar sesuai) (nama lengkap huruf besar, gelar sesuai besar/kecil)
NIP/NIK NIP/NIK
.
i
DAFTAR ISI
ii
iii
1. PENDAHULUAN
2. GAGASAN
a. Kondisi kekinian pencetus gagasan
Hasil penelitian tentang Internet oleh Kementrian Komunikasi dan
Informatika (Kemkominfo) menyatakan data pengguna internet di Indonesia
hingga akhir tahun 2013 telah mencapai 82 juta orang. Angka tersebut berhasil
membuat Indonesia duduk sebagai pengguna internet terbesar ke-8 sedunia
(kominfo.go.id). Menurut data statistik wearesocial.sg, pengguna media sosial di
Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2014 pengguna aktif
internet di Indonesia berjumlah 89 juta orang, jumlah ini terus meningkat pada
awal tahun 2016 sebanyak 132 juta pengguna, dimana 61 juta pengguna tersebut
masih di golongan umur 13-29 tahun (wearesocial.com, 2016).
Berdasarkan riset Indonesia Consumer Insight pada Mei 2013 yang
dilakukan oleh lembaga Nielsen, rata-rata pemanfaatan gadget orang Indonesia
per hari yakni selama 189 menit (setara 3 jam 15 menit) dengan rincian : (1) 62
menit dihabiskan untuk berkomunikasi seperti menerima atau melakukan
panggilan telepon, berkirim pesan melalui SMS, dan mengirim e-mail. (2) Sekitar
45 menit dihabiskan untuk hiburan misalnya memainkan game tertentu dan
melihat video. (3) 38 menit digunakan untuk menjelajahi aplikasi yang baru di
unduh. (4) 37 menit digunakan untuk berselancar di internet. Sementara itu, dari
hasil riset yang sama diketahui bahwa aplikasi WhatsApp menduduki aplikasi
chatting terpopuler dengan capaian 58% kemudian disusul oleh BBM 41%, Line
35%, Kakao Talk 30%, WeChat 27%, Hangouts Google 20%, Yahoo Messanger
18%, Skype 7%, dan ChatON 6% (Bambani, 2013).
Selain itu, Pew Research membeberkan kebiasaan remaja dalam
penggunaan internet. Hasilnya, ditemukan hampir 25% remaja menggunakan
internet sepanjang hari tanpa henti. Sedangkan 50% remaja menjalani kehidupan
di ranah online berkali-kali dalam kurun waktu 24 jam setiap harinya.
Dilaporkan, pada dasarnya hampir semua remaja sebanyak 94% bergantung pada
akses internet dan menjalani kehidupan di ranah online dengan kurun waktu
berbeda-beda (Bohang, 2015).
Perkembangan media sosial dewasa ini tidak bisa kita pungkiri membawa
dampak negatif. Dampak negatifnya dalam bidang pendidikan diantaranya adalah
(1) siswa menjadi pribadi yang tertutup, (2) mengganggu kesehatan, (3)
gangguan tidur pada anak, (4) suka menyendiri, dan (5) rawan terkena ancaman
cyberbullying. Namun demikian, diantara beberapa dampak negatif tersebut,
seharusnya teknologi diciptakan untuk memudahkan kerja manusia. Teknologi
hadir sebagai sebuah keniscayaan bahwa manusia bersifat dinamis, selalu
berkembang dan menghasilkan sesuatu sebagai konsekuensi kepemilikan akal
budinya. Maka, kehadiran media-media baru, yang juga berdampak pada
kemunculan media sosial seharusnya menjadi peluang bagi manusia untuk
memecahkan masalah-masalahnya dengan lebih baik.
Pada satuan pendidikan, misalnya, kehadiran media-media sosial selayaknya
menjadi pendorong untuk memaksimalkan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan, ikut berkontribusi dalam menyediakan pilihan konten-konten
positif di tengah riuhnya informasi yang ada. Bagi peserta didik misalnya, media
sosial memiliki peluang untuk membantu mereka belajar dengan lebih
menyenangkan.
3. KESIMPULAN
Media sosial memiliki dua dampak sekaligus positif dan negatif. Pada era
digital saat ini, sulit melepaskan dunia pendidikan dengan tik. Kemunculan
media-media baru telah juga menggeser pola-pola di ranah pendidikan.
Lingkungan media baru yang menyebabkan kemunculan media-media sosial telah
mendorong seseorang untuk lebih aktif berinteraksi dengan sesamanya, khususnya
di ruang virtual. Hal inilah yang memungkinkan peserta didik untuk lebih cakap
dalam berkomunikasi. Sifatnya yang interaktif dan dialogis, tak jarang pula
entertainment.
Forum Group Discussion (FGD) melalui media sosial sebenarnya
merupakan pembelajaran masa kini, dengan cara belajar yang dirancang oleh guru
mulai dari kepemilikan sosial media, sampai bagaimana kita dapat memanfaatkan
media sosial sebagai ajang Forum Group Discussion (FGD) secara rutin lewat
aplikasi chatting yang populer di kalangan siswa yaitu aplikasi Line. Dengan
membuat Line Group yang beranggotakan siswa di kelas tertentu, guru dapat
mengajak siswa untuk berdiskusi selama 1-2 jam di luar jam pembelajaran
sekolah. Sebelum melaksanakan Forum Group Discussion (FGD), guru bersama
siswa membuat kesepakatan tentang hari dan waktu pelaksanaan FGD. Selain itu,
terlebih dahulu juga harus disepakati mengenai aturan main dan topik
pembelajaran yang akan dibahas dalam FGD sehingga tidak melenceng dari
tujuan pembelajaran semula. Selain diskusi, guru juga dapat membagikan bahan
ajar yang bisa di unduh kapan saja. Dalam FGD, diskusi yang dilakukan guru dan
siswa sudah terarah dengan baik, terjadi interaksi antara guru dengan siswa
maupun interaksi antar siswa. Selain dibelajarkan tentang topik tertentu, dalam
FGD ini secara tidak langsung siswa juga belajar mengenai nilai-nilai sikap baik
toleransi maupun etika dalam berkomunikasi lewat media sosial. Sehingga dapat
membantu mengoptimalkan proses belajar siswa sekaligus dapat manfaatkan
media sosial ke arah yang positif. Dengan adanya kegiatan belajar berupa diskusi
pada media sosial guru akan lebih mudah memonitor dan memotivasi siswa untuk
belajar dimana saja dan kapan saja. Selain itu komunikasi antar guru dan siswa
juga akan semakin mudah dan dekat sehingga rasa kekeluargaan dan iklim positif
dalam kegiatan pembelajaran akan semakin terasa sehingga nantinya tujuan
pembelajaran pun dapat tercapai dan menjadi bermakna.
4. DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Ivan. 2013. Eksplorasi Pola Komunikasi dalam Diskusi
Menggunakan Moddle Pada Perkuliahan Simulasi Pembelajaran Kimia.
Bandung : UPI
Lampiran 1
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Denpasar, ...............................
Pengusul,
TTD
Nama Lengkap
Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Denpasar,.....................................
Pengusul,
TTD
Nama Lengkap
Lampiran 2.
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
(Jika tidak ada, tidak usah… karena sepertinya tidak perlu, tapi di Panduan ada)
Nama :
NIM :
Program Studi :
Fakultas :
Denpasar, ……..........................
Mengetahui,
Wakil Rektor III Yang Menyatakan,
Bidang Kemahasiswaan,
Meterai Rp 6.000,-
Tanda tangan