Anda di halaman 1dari 6

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Profil PT. Bumitangerang Mesindotama


PT. Bumitangerang Mesindotama, atau lebih dikenal sebagai BT COCOA,
didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman
yang luas di indstri coklat sejak 1983. Selama operasi awal, BT Cocoa
memproduksi produk dengan rasa coklat. BT Cocoa memfokuskan diri pada
pengolahan biji kakao pada tahun 2000 untuk menghasilkan produk olahan
kakao yang berkualitas tinggi. Sejak itu BT Cocoa telah menjadi spesialis di
industry pengolahan kakao. Untuk memenuhi peningkatan permintaan untuk
produk kakao di seluruh dunia., selama bertahun tahun BT Cocoa telah
meningkatkan kapasitas produksinya. Pabrik pertama kami dilantik pada 29
januari 2002 oleh Menteri Koordinator Ekonomi Indonesia, Dr. Dorodjatun
Kuntjorojakti, dan Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda, Gerrit HE Mr.
Ybema.
Pada tahun 2005 BT Cocoa merubah fasilitas produksi untuk
mengoptimalkan operasi kami serta untuk menghadapi persaingan global.
Semua mesin yang ada digantikan oleh mesin dari negara Eropa dalam rangka
untuk menjalankan efisiensi dan konsistensi. Fasilitas produksi baru kami telah
diluncurkan pada 30 Januari 2006 oleh Menteri Perindustrian Indonesia, Bapak
Fahmi Idris. BT Cocoa terletak di lokasi yang sangat strategis di Tangerang di
Provinsi Banten, Indonesia, dengan jarak yang berdekatan dengan fasilitas
infrastruktur ekspor dan impor dari Pelabuhan Tanjung Priok. Lokasi strategis
kami telah memungkinkan kami untuk menjalankan sistem logistik yang efisien
yang dapat mengurangi biaya transportasi dan logistik secara signifikan,
khususnya biaya pengiriman bahan baku dari pemasok kami dan pengiriman
produk jadi ke pelanggan kami di seluruh dunia.
BT Cocoa memproses sebanyak 55.000 ton kakao per tahun untuk
menghasilkan olahan kakao berkualitas tinggi seperti cocoa liquor, cocoa butter
deodorized, kue coklat dan bubuk kakao. Siklus produksi kami telah dibuat
khusus untuk menjamin tingkat efisiensi yang tinggi dengan menggunakan
mesin pengolahan kakao yang merupakan satu-satunya di Indonesia. Mesin-
mesin beroperasi melalui sistem komputerisasi (SCADA) untuk memproduksi
dan menjaga kualitas produk yang konsisten. Dengan niat untuk
mempertahankan pasokan biji kakao berkualitas tinggi untuk kebutuhan
produksi kami, BT Cocoa saat ini memiliki jaringan nasional lebih dari 40
pedagang biji kakao di 5 wilayah Indonesia (Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali
dan Irian Jaya). BT Cocoa didukung oleh para profesional yang sangat
berpengalaman yang terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang prima
untuk pelanggan kami dan membuat produk-produk yang berkualitas tinggi. BT
Cocoa memiliki system kualitas kontrol yang canggih untuk memonitor setiap
tahapan siklus produksi kami dari kedatangan bahan baku, selama proses
produksi hingga ke pengiriman produk jadi. Kualitas bahan kami dipilih secara
cermat oleh para analis kami yang sangat terlatih untuk menjamin kualitas yang
konsisten dari produk kami. Sebagai produsen biji kakao terbesar ketiga di
dunia, Indonesia telah memberikan keuntungan besar dalam ketersediaan bahan
baku utama kami. Biji kakao di Indonesia menonjol karena tingkat tinggi dari
titik leleh. Tingkat FFA yang rendah untuk produk mentega dan kandungan anti
oksidan yang tinggi pada bubuk. Selain itu, teknologi modern Eropa kami, serta
tim kami yang berdedikasi dan profesional, memainkan peranan penting dalam
memastikan bahwa produk kami dapat mempertahankan kualitasnya. Dalam
persiapan untuk menghadapi tantangan persaingan global, BT Cocoa juga telah
menerima sertifikasi ISO 9001:2000 dari SAI Global - IQ Net, serta sertifikasi
HACCP-GMP pada tahun 2006. Sertifikasi merupakan bukti dari komitmen
kami untuk memastikan bahwa manajemen kualitas kami dan standar keamanan
pangan memenuhi harapan pelanggan kami.
Kami bangga dengan sistem pengendalian kualitas yang kami terapkan,
mempertahankan tingkat kebersihan yang tinggi selama proses produksi kami,
menjadi prioritas. Hal ini didukung lebih lanjut oleh mesin-mesin teknologi
modern kami, sebagai suatu fasilitas laboratorium yang diakui secara
internasional dan tim ahli kami yang sangat terampil. Kami berulang-ulang
melakukan berbagai tes dan analisis pada setiap produk kami untuk
mempertahankan standar yang tinggi dalam semua tahap pengolahan, dari
kedatangan bahan baku, selama setiap proses produksi kemasan dan pengiriman
produk jadi.

Gambar 3.1 Keadaan Umum PT. Bumitangerang Mesindotama

3.2 Visi dan Misi PT. Bumitangerang Mesindotama


Visi
Diakui sebagai penyedia kakao global yang fokus pada pertumbuhan
berkelanjutan
Misi
Memenuhi kebutuhan produk kakao pelanggan dengan semangat dan
integritas yang tinggi, memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan baik
secara ekonomi dan lingkungan.
3.4. Struktur Organisasi Departement Quality Assurance (QA)
Struktur organisai suatu perusahaan digambarkan dalam bentuk bagan
organisasi yang merupakan diagram dan memperlihatkan interaksi, tugas dan
tanggung jawab masing-masing karyawan. Pada struktur organisasi terkandung alur
perintah yang mengidentifikasi jabatan pekerjaan yang harus di pertanggung
jawabkan oleh masing-masing karyawan atas berbagai kegiatan serta komunikasinya
dengan unit yang lainnya.

Director QA

Manager QA

Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor


Finish Good Process Micro Bean
Control

1. Analis 1. Analis 1. Analis 1. Analis


2. Analis 2. Analis 2. Analis 2. Analis
3. Analis 3. Analis 3. Analis 3. Analis
4. Analis 4. Analis 4. Analis 4. Analis
5. Analis 5. Analis 5. Analis 5. Analis

Parameter:
1. pH
2. Fat
3. Finenes
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Fokus Departemen Quality Assurance (QA)

3.5. Uraian Tugas

1. Direktur

1. Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan ditiap-tiap manajer untuk


mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan.
2. Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang ada.
3. Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari manajer secara
periodik dan pertanggungjawabannya.
4. Mengadakan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian karyawan beserta
gajinya.
Direktur bertanggung jawab atas kerugian perusahaan yang
disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan perusahaan sesuai
dengan maksud dan tujuan perusahaan anggaran dasar, kebijakan yang tepat
dalam menjalankan perusahaan serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang
Perseroan Terbatas. Atas kerugian perusahaan, direktur akan dimintakan
pertanggungjawabannya secara perdata.
Apabila kerugian perusahaan disebabkan kerugian bisnis dan direktur
telah menjalankan kepengurusan perusahaan sesuai dengan maksud dan
tujuan perusahaan anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan
perusahaan serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka
direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian perusahaan.

2. Manager
1. Memeriksa manual mutu untuk disahkan oleh Direktur.
2. Bertanggung jawab terhadap jaminan mutu.
3. Mengawal dan memelihara keberlangsungan Sistem Manajemen Mutu.
4. Merencanakan, mengorganisasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan
program audit internal laboratorium terhadap semua elemen sistem
manajemen mutu.
3. Supervisor Finish Good

1. Bertugas membantu dalam hal pengendalian mutu Raw Material & Finish
Good serta pengembangan proses produksi.
2. Melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses Incoming Quality
Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang meliputi koordinasi
QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan
OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar.
3. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG serta
mengembangkan proses.
4. Mengawasi pelaksanaan GMP dan SOP pada laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai