1
Pada awal tahun 1993 usaha milik bapak H. Giyanto Mitro Atmojo
membeli mesin pengemas jamu. Setelah 30 tahun berkiprah perusahaan tersebut
berubah menjadi sebuah perusahaan besar. Pada tanggal 3 Maret 2008 usaha milik
bapak H. Giyanto Mitro Atmojo resmi berubah menjadi PT. SABDO PALON.
Proses pembuatan jamu sudah semakin modern dengan menggunakan mesin-
mesin canggih. Produk jamu di PT. SABDO PALON bermanfaat untuk pria atau
wanita, remaja atau orang tua, dalam keadaan sehat maupun sakit. Jamu-jamu
tersebut dibuat dari bahan-bahan alami bersih dari zat-zat kimia berbahaya bagi
tubuh manusia. Diramu ahli yang menghasilkan jamu yang berkhasiat. Sekarang
PT. SABDO PALON sudah mempekerjakan banyak karyawan dan bersaing
dengan perusahaan-perusahaan jamu yang lain. Sampai saat ini, pemasaran jamu
buatan PT. SABDO PALON sudah tersebar di beberapa daerah di Jawa Tengah,
diantaranya Klaten, Sragen dan Solo.
Dengan visi dan misi tersebut PT. SABDO PALON bersemangat untuk
memperluas pemasaran produknya dan ingin meningkatkan taraf hidup
masyarakat disekitar pabrik dengan menjadikan karyawan.
2
1.3 Struktur Organisasi dan Deskipsi Kerja
Stuktur organisasi yang ada adalah wewenang dan pelaksanaan kegiatan di
PT. SABDO PALON ini berdasarkan garis perintah yang mengalir dari atas ke
bawah.
3
Berikut ini uraian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap fungsi yang ada:
1. Direktur
Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin PT. SABDO PALON.
Tugas dari seorang direktur :
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan, merencanakan,
mengorganisasi, dan mengendalikan perusahaan.
b. Mengawasi tugas dari staf dan karyawan di PT. SABDO PALON.
c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
2. Manager
Manager mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab terhadap semua masalah selama proses produksi
berlangsung di PT. SABDO PALON.
b. Merencanakan dan mengatur produksi perusahaan agar sesuai dengan
spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan, mengawasi jalannya
produksi, mengawasi dan mengevalusi kegiatan produksi, membuat laporan
produksi secara periodik.
4
a. Bertanggung jawab atas persiapan dan proses produksi.
b. Menjaga mutu peralatan produksi, bahan baku, hingga pengemasan.
c. Memberikan laporan terhadap manajer.
d. Mengawasi semua kegiatan proses produksi, mengkoordinir dan mengarahkan
setiap bawahannya untuk bekerja sesuai job desk.
e. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat
mengetahui kekurangan dan penyimpangan / kesalahan sehingga dapat
dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.
5. Kepala Pemasaran
Tugas Kepala Pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran di PT. SABDO
PALON.
b. Bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana.
c. Membuat laporan pemasaran.
d. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.
5
d. Mengarahkan karyawan yang berada dibawahnya.
8. Kepala Penggilingan
Kepala Penggilingan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melakukan penjadwalan penggilingan.
b. Mengontrol kualitas bahan yang akan digiling.
c. Mengontrol proses penggilingan.
d. Mengarahkan karyawan yang berada dibawahnya.
9. Kepala Packing
Kepala Packing mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melakukan pengarahan mengenai jamu yang akan dikemas.
b. Mengontrol kualitas kemasan para bawahannya.
c. Mengontrol proses pengemasan.
6
1.4.1. Masukan (INPUT)
a. Tenaga Kerja
PT. SABDO PALON dalam menjalankan produksinya
memanfaatkan tenaga manusia dan tenaga mesin, dibagian bahan baku
para pekerja melakukan pekerjaannya masih dengan cara manual seperti
melakukan pemilihan empon-empon dan menjemur empon-empon. Pada
bagian produksi peran para pekerja kebanyakan sebagai operator mesin
selain itu pada bagian produksi juga ada pekerjaan yang dilakukan secara
manual seperti pada pengemasan sekunder sebelum produk disimpan ke
gudang barang jadi.
b. Material (Bahan baku)
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di PT. SABDO
PALON adalah kunir, jahe, kencur, pegagan, lamtoro, temu lawak,
puyang, temu ireng, gula pasir, supernat, perasa makanan, pewarna
makanan, pruktosa, glukosa, madu asli, soda kue, tepung pati, navagin,
blugus. Bahan baku tersebut ada yang berasal dari perkebunan milik bapak
Giyanto sendiri dan ada bahan baku yang harus dibeli. Penjaminan
kualitas bahan baku tersebut sangat baik terutama yang berasal dari
perkebunan milik bapak Giyanto sendiri karena bahan yang digunakan
masih terjaga kesegaran dan kealamiannya.
c. Mesin dan peralatan
PT. SABDO PALON memiliki berbagai macam jenis mesin dan
peralatan untuk menunjang proses produksi agar dapat berjalan dengan
lancar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Adapun mesin yang
dimiliki PT. SABDO PALON adalah 1 mesin penggiling, 2 mesin oven, 4
mesin kemas Cing Fong, 2 mesin kemas ss 80, 2 mesin kemas Filvo 70, 3
mesin kemas serbuk s 100/90, 1 mesin kemas WP 110, 1 mesin mixer, 7
mesin pil, 3 mesin molen, 1 mesin kemas madu BSM rotary 3000, 1 mesin
kapsul, 1 mesin parut, 1 mesin blender. Sedangkan untuk peralatan yang
digunakan adalah 3 troli, 250 tong, 2 kompor, 12 nampan, 10 baskom, 2
panci, 250 box countainer, 3 gayung.
7
d. Energi
PT. SABDO PALON memperoleh suplay energi listrik dari PLN karena
penggunaan energi listrik sangat diperlukan untuk proses produksi dan
kegiatan-kegiatan yang menunjang berlangsungnya manajemen
perusahaan.
b. Jamu Pil
Untuk jamu pil yang sering diproduksi adalah Raket Wangi. Proses
pembuatannya sebagai berikut :
8
1. Mengambil bubuk jamu sebanyak 3 kg dari tempat penyimpanan
kemudian dibawa ke mesin mixer untuk diaduk dan ditambah dengan
bahan-bahan lain.
2. Menambahkan tepung pati dalam adukan sebanyak 0,5 kg.
3. Menambahkan blugus dalam adukan sebanyak 0,25 kg.
4. Menambahkan navagin dalam adukan sebanyak 15 gr.
5. Semua bahan diaduk dengan mesin mixer selama 10 menit.
6. Setelah tercampur rata dibawa ke mesin pil untuk di cetak selama 150
menit.
7. Setelah menjadi butiran pil masukan ke dalam mesin molen untuk
dihaluskan dan dipadatkan selama 3 jam.
8. Setelah padat, kemudian dimasukan ke dalam oven selama 16 jam.
9. Setelah itu simpan dalam tong dan siap di kemas.
c. Jamu Cair
Untuk jamu cair yang sering diproduksi adalah SABDO Madu, proses
pembuatannya sebagai berikut :
1. Masukan bahan pruktosa 18 kg, bahan glukosa 4 kg, madu asli 1 kg,
bahan pewarna makanan 6 ml ke dalam wadah.
2. Campur ke dalam mesin mesin mixer sampai tercampur rata selama
10 menit.
3. Dibawa ketungku pemasak untuk dimasak sampai mendidih selama
30 menit.
4. Cek asam basanya.
5. Dinginkan di wadah panci selama 2 jam, campur plavor madu 40
gram, plavor rasa 20 gram.
6. Siap dikemas.
9
1.4.3 Peta proses operasi
a. Peta proses operasi jamu anak KIDO
10
b. Peta proses operasi jamu Raket Wangi
11
c. Peta proses SABDO Madu
12
1.5 Hasil Produksi dan Pemasarannya
PT. SABDO PALON menghasilkan produk jamu yang bervariasi guna
memenuhi kebutuhan konsumen akan jamu, produk jamu tersebut yaitu:
13
1.6 Lokasi dan Layout Pabrik
Tempat yang digunakan dalam kerja praktek di PT. SABDO PALON
terletak di JL. Solo-Wonogiri, km 20 Nguter, Gupit, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Untuk penempatan (layout) di dalam pabrik sudah cukup baik dimana stasiun-
stasiun kerja yang ada sudah cukup terkordinir, sehingga bisa menghemat waktu
dan juga tenaga dalam pemindahan bahan baku.
Didalam pabrik layout terbagi menjadi 2 bagian yaitu lantai 1 dan lantai 2
hal ini dikarenakan keterbatasan lahan dan inovasi-inovasi produk jamu yang
terus dilakukan, karena pabrik terbagi menjadi 2 lantai maka yang menjadi
perhatian adalah penerangan dan sirkulasi udara. Penerangan dalam pabrik sudah
cukup baik dari penerangan yang dibantu oleh lampu pada siang hari, serta
bantuan cahaya matahari yang masuk juga menambah penerangan didalam
ruangan saat siang hari. Sirkulasi udara sangat diperlukan dan menjadi hal penting
dalam ruangan, karena tanpa adanya sirkulasi udara, proses bernafas pekerja
didalam ruangan akan sangat terganggu dan semakin parahnya seorang pekerja
bisa pingsan akibat kurangnya sirkulasi udara, begitu juga sirkulasi udara di PT.
SABDO PALON.
14
Gambar 1.6 layout pabrik lantai 2
1.7 Personalia
Jumlah pekerja di PT. SABDO PALON berkisar antara 112 orang pekerja,
meliputi bagian bahan baku, bagian penggilingan, bagian produksi, distributor,
administrasi, apoteker, mekanik dan koki di kantin. Tingkat jenjang pendidikan
untuk karyawan minimal SMP karena yang dibutuhkan perusahaan yang
terpenting adalah semangat kerja dan keterampilan para pekerjanya. Pekerja di PT
SABDO PALON didominasi oleh wanita karena dalam proses produksi jamu
banyak mengandalkan keterampilan para pekerja wanita.
Status karyawan semuanya karyawan tetap dan untuk penggajian pada
industri ini digaji perbulan dan berdasarkan jumlah kehadiran pekerja selama satu
bulan dan lembur yang diambil oleh para pekerja. Waktu kerja di industri ini
adalah enam hari, Senin-Sabtu. Jam kerja yang diberlakukan di PT. Sabdo Palon
adalah pukul 07.00 – 16.00, kecuali pada bulan ramadhan mulai pukul 06.00 –
15.00. untuk hari Senin-Jumat shift regular dan shift I yaitu pukul 07.00-15.00.
Untuk hari minggu semua pekerja diliburkan.
Untuk mendukung keselamatan kerja, PT. SABDO PALON memberikan
masker, sarung tangan, penutup kepala dan pelindung baju untuk digunakan
karena saat proses produksi banyak serbu-serbuk jamu halus yang berterbangan.
15
1.8 Permasalahan Umum
Didalam suatu perusahaan atau organisasi pasti tidak lepas dari
permasalahan-permasalahan yang menyangkut keorganisasian, manajemen, serta
personalia dalam industri tersebut. PT. SABDO PALON merupakan perusahaan
yang proses produksinya memanfaatkan tenaga mesin dan keterampilan
manusianya atau sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu keduanya
harus berjalan seimbang agar proses produksi berjalan lancar. Permasalahan
umum pada PT. SABDO PALON adalah mulai dari tenaga kerja, suasana kerja,
mesin yang sering mengalami kendala, kardus pengemasan sekunder yang
datangnya terlambat, dan lokasi gedung yang terpisah.
Dalam menjalankan proses produksinya setiap mesin di jalankan oleh satu
operator dan yang menjalankan adalah orang yang yang sama terus menerus, hal
ini menjadi permasalahan karena bila operator libur mesin tidak ada yang
mengoperasikan dan mesin tidak dapat menjalankan proses produksinya sehingga
produktifitas perusahaan bisa menurun atau proses produksi bisa terhambat.
Selain itu mesin yang digunakan juga sering mengalami kendala seperti mesin
tiba-tiba berhenti, sensor mesin kemas yang tidak berfungsi dengan baik dan pisau
pemotong yang kurang tajam. Saat mesin sedang mengalami kendala penanganan
terhadap mesin dilakukan seadanya oleh operator itu sendiri karena maintenance
jarang berada di pabrik.
Suasana kerja di pabrik yang belum kondusif hal ini dikarenakan sirkulasi
udara dalam pabrik yang kurang bagus dan ditambah lagi serbuk-serbuk jamu
yang beterbangan. Para pekerja sering mengeluhkan pengap pada bagian produksi
baik dari pemasakan sampai pengemasan selain itu karena di dalam pabrik
menggunakan mesin dan kompor menjadikan suasana di dalam pabrik cukup
panas, salah satu solusi dari suasana panas ini setiap bagian dipasang satu kipas
angin. Saat produksi berjalan lancar kendala lain yang dihadapi adalah kardus
yang datang terlambat atau tidak sesuai dengan produk yang saat itu dikerjakan
hal ini menyebabkan para pekerja dibagian packing sekunder kesulitan dalam
mencapai target pengemasan.
PT. SABDO PALON mempunyai 4 gedung yang terpisah seperti gedung
bahan baku dan penggilingan, gedung produksi, gedung bahan jadi, gedung
16
bengkel dan kantin. Letak gedung yang berjauhan ini menyebabkan waktu yang
diperlukan dalam proses produksi menjadi semakin lama karena untuk
memindahkan bahan baku ke gedung produksi atau memindahkan produk jamu
yang sudah jadi ke gedung penyimpanan diangkut menggunakan mobil bok. Letak
kantin pabrik yang jaraknya 250 meter dari gedung produksi menjadi masalah
bagi para pekerja karena waktu istirahat juga berkurang untuk perjalanan menuju
kantin pabrik.
17
18