Anda di halaman 1dari 18

BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Sejarah Perusahaan


Perusahaan jamu PT. SABDO PALON merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang obat-obatan tradisional atau disebut jamu. Perusahaan berawal
dari penjual jamu sejak tahun 1976 oleh bapak H. Giyanto Mitro Atmojo dan ibu
Hj. Arini dipasar Nguter Sukoharjo. Desa Nguter adalah tonggak sejarah jamu di
Sukoharjo sebagai sentra jamu sejak dulu di kabupaten Sukoharjo bahkan di
kabupaten Wonogiri. Kebiasaan merantau warga Sukoharjo dan Wonogiri turut
mendukung industri ini tumbuh dengan pesat sehingga mudah dikenal hampir
seluruh pelosok negeri.

Dimulai dengan menjual empon-empon dan kebutuhan jamu pada


umumnya seperti tenggok, botol, tapil, selendang, dan lain-lain. Sebelum
berbentuk perusahaan, pemilik memulai kiprahnya dengan pengadaan bahan jamu
kecil-kecilan. Pemilik memasok bahan-bahan ke pengrajin jamu yang sudah
banyak berdiri diwilayah Nguter. Melihat peluang pasar yang masih terbuka lebar
pemilik mencoba belajar dan meramu jamu. Pada tahun 1979 mulai membuka
usaha meramu jamu dengan keterbatasan modal yang dipunyai. Maka perolehan
atau pembuatan jamu masih menggunakan cara-cara tradisional yaitu meramu
jamu bahan-bahan mentah dalam bentuk racikan dan belum berupa serbuk. Dalam
pembuatan tersebut belum menggunakan mesin tapi masih menggunakan tenaga
manusia yang sebagian besar dari keluarga sendiri dan hanya satu-dua dengan
tenaga luar. Untuk pemasaran dengan membuka kios dipasar Nguter.

Usaha ini semakin lama semakin berkembang dengan perkembangan


usaha tersebut maka tenaga kerja tidak cukup kalau hanya mengandalkan tenaga
kerja dari keluarga saja. Untuk itu H. Giyanto Mitro Atmojo mulai menerima
tenaga kerja dari luar daerah setempat dan untuk lebih memantapkan usahanya.
Pada tahun 1982 pimpinan mendaftarkan usahanya ke Departemen Perindustrian
sebagai pengerajin jamu.

1
Pada awal tahun 1993 usaha milik bapak H. Giyanto Mitro Atmojo
membeli mesin pengemas jamu. Setelah 30 tahun berkiprah perusahaan tersebut
berubah menjadi sebuah perusahaan besar. Pada tanggal 3 Maret 2008 usaha milik
bapak H. Giyanto Mitro Atmojo resmi berubah menjadi PT. SABDO PALON.
Proses pembuatan jamu sudah semakin modern dengan menggunakan mesin-
mesin canggih. Produk jamu di PT. SABDO PALON bermanfaat untuk pria atau
wanita, remaja atau orang tua, dalam keadaan sehat maupun sakit. Jamu-jamu
tersebut dibuat dari bahan-bahan alami bersih dari zat-zat kimia berbahaya bagi
tubuh manusia. Diramu ahli yang menghasilkan jamu yang berkhasiat. Sekarang
PT. SABDO PALON sudah mempekerjakan banyak karyawan dan bersaing
dengan perusahaan-perusahaan jamu yang lain. Sampai saat ini, pemasaran jamu
buatan PT. SABDO PALON sudah tersebar di beberapa daerah di Jawa Tengah,
diantaranya Klaten, Sragen dan Solo.

1.2 Visi dan Misi Perusahaan


PT. SABDO PALON memiliki visi dan misi sebagai berikut :
Visi : Menjadi perusahaan jamu dengan khasiat ramuan alami yang
bermanfaat bagi kesehatan konsumen dan mampu bersaing di pasar
domestik maupun global.
Misi: 1. Memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Terus menjamin kesejahteraan karyawan.
3. Menguasai pemasaran jamu domestik dan global.

Dengan visi dan misi tersebut PT. SABDO PALON bersemangat untuk
memperluas pemasaran produknya dan ingin meningkatkan taraf hidup
masyarakat disekitar pabrik dengan menjadikan karyawan.

2
1.3 Struktur Organisasi dan Deskipsi Kerja
Stuktur organisasi yang ada adalah wewenang dan pelaksanaan kegiatan di
PT. SABDO PALON ini berdasarkan garis perintah yang mengalir dari atas ke
bawah.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. SABDO PALON

3
Berikut ini uraian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap fungsi yang ada:

1. Direktur
Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin PT. SABDO PALON.
Tugas dari seorang direktur :
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan, merencanakan,
mengorganisasi, dan mengendalikan perusahaan.
b. Mengawasi tugas dari staf dan karyawan di PT. SABDO PALON.
c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

2. Manager
Manager mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab terhadap semua masalah selama proses produksi
berlangsung di PT. SABDO PALON.
b. Merencanakan dan mengatur produksi perusahaan agar sesuai dengan
spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan, mengawasi jalannya
produksi, mengawasi dan mengevalusi kegiatan produksi, membuat laporan
produksi secara periodik.

3. Kepala Administrasi & Umum


Tugas dan tanggung jawab Kepala Administrasi & Umum adalah :
a. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.
b. Mengarsip surat masuk dan surat keluar.
c. Membantu pengelolaan kas kecil.
d. Menyiapkan segala kebutuhan barang dan pengadaan alat-alat tulis kantor.
e. Menjaga dan melakukan pembaruan informasi administrasi.

4. Kepala Bagian Produksi


Kepala Bagian Produksi mengkoordinasikan pekerjaan di bawahnya untuk
bekerja sesuai jobs description masing-masing pekerja. Kepala Produksi harus
memiliki kemampuan kepemimpinan (leadership) yang kuat dan komunikasi yang
baik serta mampu membangun sebuah tim yang dapat bekerja sama, Seorang
Kepala Produksi di PT. SABDO PALON mempunyai tugas dan tanggung jawab :

4
a. Bertanggung jawab atas persiapan dan proses produksi.
b. Menjaga mutu peralatan produksi, bahan baku, hingga pengemasan.
c. Memberikan laporan terhadap manajer.
d. Mengawasi semua kegiatan proses produksi, mengkoordinir dan mengarahkan
setiap bawahannya untuk bekerja sesuai job desk.
e. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat
mengetahui kekurangan dan penyimpangan / kesalahan sehingga dapat
dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.

5. Kepala Pemasaran
Tugas Kepala Pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran di PT. SABDO
PALON.
b. Bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana.
c. Membuat laporan pemasaran.
d. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.

6. Penanggung Jawab Teknis


Penanggung Jawab Teknis PT. SABDO PALON mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis.
b. Bertanggung jawab terhadap mutu jamu dan validasi hasil pemeriksaan jamu
di laboratorium.
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan.
d. Melaksanakan kegiatan teknis operasional Laboratorium sesuai kompetensi
dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan SOP.

7. Kepala Bahan Baku


Kepala Bahan Baku mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melakukan penjadwalan pembuatan campuran bahan jamu yang akan digiling.
b. Mengontrol kualitas bahan baku yang masuk.
c. Mengontrol stok bahan baku.

5
d. Mengarahkan karyawan yang berada dibawahnya.

8. Kepala Penggilingan
Kepala Penggilingan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melakukan penjadwalan penggilingan.
b. Mengontrol kualitas bahan yang akan digiling.
c. Mengontrol proses penggilingan.
d. Mengarahkan karyawan yang berada dibawahnya.

9. Kepala Packing
Kepala Packing mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melakukan pengarahan mengenai jamu yang akan dikemas.
b. Mengontrol kualitas kemasan para bawahannya.
c. Mengontrol proses pengemasan.

10. Kepala Gudang Produk Jadi


Kepala Gudang Produk Jadi mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Melakukan pengecekan jamu yang masuk dan keluar yang siap diedarkan.
b. Mengarahkan karyawan yang berada dibawahnya.

1.4 Sistem Produksi dan Peta Proses Operasi


Dalam mengahadapi persaingan yang semakin ketat, maka perusahaan
dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu,
maka perusahaan tersebut harus melaksanakan kegiatan perencanaan dan
pengendalian produksi agar kualitas produk tetap terjaga. Dalam hai ini dilakukan
sejak penerimaan bahan baku sampai produk jadi yang siap diedarkan. Kegiatan
produksi yang dilakukan PT. SABDO PALON sesuai dengan pesanan customer,
sehingga produk yang dihasilkan selalu berubah dan berbeda merk disesuaikan
dengan pesanan tersebut.

6
1.4.1. Masukan (INPUT)
a. Tenaga Kerja
PT. SABDO PALON dalam menjalankan produksinya
memanfaatkan tenaga manusia dan tenaga mesin, dibagian bahan baku
para pekerja melakukan pekerjaannya masih dengan cara manual seperti
melakukan pemilihan empon-empon dan menjemur empon-empon. Pada
bagian produksi peran para pekerja kebanyakan sebagai operator mesin
selain itu pada bagian produksi juga ada pekerjaan yang dilakukan secara
manual seperti pada pengemasan sekunder sebelum produk disimpan ke
gudang barang jadi.
b. Material (Bahan baku)
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di PT. SABDO
PALON adalah kunir, jahe, kencur, pegagan, lamtoro, temu lawak,
puyang, temu ireng, gula pasir, supernat, perasa makanan, pewarna
makanan, pruktosa, glukosa, madu asli, soda kue, tepung pati, navagin,
blugus. Bahan baku tersebut ada yang berasal dari perkebunan milik bapak
Giyanto sendiri dan ada bahan baku yang harus dibeli. Penjaminan
kualitas bahan baku tersebut sangat baik terutama yang berasal dari
perkebunan milik bapak Giyanto sendiri karena bahan yang digunakan
masih terjaga kesegaran dan kealamiannya.
c. Mesin dan peralatan
PT. SABDO PALON memiliki berbagai macam jenis mesin dan
peralatan untuk menunjang proses produksi agar dapat berjalan dengan
lancar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Adapun mesin yang
dimiliki PT. SABDO PALON adalah 1 mesin penggiling, 2 mesin oven, 4
mesin kemas Cing Fong, 2 mesin kemas ss 80, 2 mesin kemas Filvo 70, 3
mesin kemas serbuk s 100/90, 1 mesin kemas WP 110, 1 mesin mixer, 7
mesin pil, 3 mesin molen, 1 mesin kemas madu BSM rotary 3000, 1 mesin
kapsul, 1 mesin parut, 1 mesin blender. Sedangkan untuk peralatan yang
digunakan adalah 3 troli, 250 tong, 2 kompor, 12 nampan, 10 baskom, 2
panci, 250 box countainer, 3 gayung.

7
d. Energi
PT. SABDO PALON memperoleh suplay energi listrik dari PLN karena
penggunaan energi listrik sangat diperlukan untuk proses produksi dan
kegiatan-kegiatan yang menunjang berlangsungnya manajemen
perusahaan.

1.4.2. Proses produksi


a. Jamu Serbuk
Proses pembuatan jamu serbuk secara garis besar semuanya hampir sama.
Berikut salah satu contoh langkah-langkah dalam pembuatan jamu anak
KIDO :
1. Cuci semua empon-empon dengan menggunakan air bersih, kemudian
haluskan semua empon-empon dengan menggunakan mesin
penggiling.
2. Cuci pegagan dan lamtoro selanjutnya rebus pegagan dan lamtoro
selama 10 menit.
3. Setelah semua bahan siap masukan semua bahan ke dalam wajan
tambahkan juga perasa makanan dan pewarna makanan, dimasak
selama 1 jam sampai menjadi serbuk.
4. Proses selanjutnya masukan serbuk jamu tadi ke dalam oven, di oven
selama 30 menit.
5. Setelah di oven pindah ke proses mixer, campur serbuk jamu tadi
dengan supernat. Proses mixer ini membutuhkan waktu selama 15
menit.
6. Simpan serbuk jamu ke dalam tong untuk menunggu proses
pengemasan ke dalam wadah jamu (sachet).
7. Setelah pengemasan sachet kemas ke dalam pack dan dus.

b. Jamu Pil
Untuk jamu pil yang sering diproduksi adalah Raket Wangi. Proses
pembuatannya sebagai berikut :

8
1. Mengambil bubuk jamu sebanyak 3 kg dari tempat penyimpanan
kemudian dibawa ke mesin mixer untuk diaduk dan ditambah dengan
bahan-bahan lain.
2. Menambahkan tepung pati dalam adukan sebanyak 0,5 kg.
3. Menambahkan blugus dalam adukan sebanyak 0,25 kg.
4. Menambahkan navagin dalam adukan sebanyak 15 gr.
5. Semua bahan diaduk dengan mesin mixer selama 10 menit.
6. Setelah tercampur rata dibawa ke mesin pil untuk di cetak selama 150
menit.
7. Setelah menjadi butiran pil masukan ke dalam mesin molen untuk
dihaluskan dan dipadatkan selama 3 jam.
8. Setelah padat, kemudian dimasukan ke dalam oven selama 16 jam.
9. Setelah itu simpan dalam tong dan siap di kemas.

c. Jamu Cair
Untuk jamu cair yang sering diproduksi adalah SABDO Madu, proses
pembuatannya sebagai berikut :
1. Masukan bahan pruktosa 18 kg, bahan glukosa 4 kg, madu asli 1 kg,
bahan pewarna makanan 6 ml ke dalam wadah.
2. Campur ke dalam mesin mesin mixer sampai tercampur rata selama
10 menit.
3. Dibawa ketungku pemasak untuk dimasak sampai mendidih selama
30 menit.
4. Cek asam basanya.
5. Dinginkan di wadah panci selama 2 jam, campur plavor madu 40
gram, plavor rasa 20 gram.
6. Siap dikemas.

9
1.4.3 Peta proses operasi
a. Peta proses operasi jamu anak KIDO

Gambar 1.2 Peta Proses Operasi Jamu Anak KIDO

10
b. Peta proses operasi jamu Raket Wangi

Gambar 1.3 Peta Proses Operasi Jamu Raket Wangi

11
c. Peta proses SABDO Madu

Gambar 1.4 Peta Proses Operasi SABDO Madu

12
1.5 Hasil Produksi dan Pemasarannya
PT. SABDO PALON menghasilkan produk jamu yang bervariasi guna
memenuhi kebutuhan konsumen akan jamu, produk jamu tersebut yaitu:

1. Apusirih 14. Tolak angin 27. Gadis remaja


2. Sepet wangi 15. Monalisa 28. Galian parem
3. Raket wangi 16. Jamurat 29. Sawanan
4. 2 kates 17. Sehat pria 30. Sari asih
5. Sari rapet 18. Batuk baru 31. Mentas
6. Tangkur 19. Kejulang 32. 7 angin baru
7. Susut perut 20. Kembali gadis 33. Bloudrek
8. Candik ayu 21. G. singset baru 34. Arum bulan
9. Manjakani 22. Bersih darah 35. Jamu anak kido
10. Gingseng 23. Motok baru 36. Kunir asem laser
11. Pegal linu 24. Gemuk sehat 37. Sabdo madu
12. Sehat rahim 25. Hepi
13. Sari asmara 26. Sekalor

Setiap jamu memiliki manfaat yang berbeda-beda sesuai dengan


kebutuhan konsumen disamping itu banyaknya variasi jamu di PT. SABDO
PALON juga dapat memperluas pemasaran dan sarana promosi kepada
masyarakat sehingga brand perusahaan akan mudah dikenal dan diingat oleh
masyarakat. PT. SABDO PALON juga terus melakukan inovasi dan
memunculkan produk-produk baru seperti produk permen jamu dan kosmetik
yang masih dalam masa percobaan.

Pemasaran PT. SABDO PALON meliputi :

1. Jawa Tengah 6. Atambua


2. Jawa Barat 7. Flores
3. Jawa Timur 8. Sumbawa Besar
4. Balik Papan 9. Merauke
5. Pontianak

13
1.6 Lokasi dan Layout Pabrik
Tempat yang digunakan dalam kerja praktek di PT. SABDO PALON
terletak di JL. Solo-Wonogiri, km 20 Nguter, Gupit, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Untuk penempatan (layout) di dalam pabrik sudah cukup baik dimana stasiun-
stasiun kerja yang ada sudah cukup terkordinir, sehingga bisa menghemat waktu
dan juga tenaga dalam pemindahan bahan baku.
Didalam pabrik layout terbagi menjadi 2 bagian yaitu lantai 1 dan lantai 2
hal ini dikarenakan keterbatasan lahan dan inovasi-inovasi produk jamu yang
terus dilakukan, karena pabrik terbagi menjadi 2 lantai maka yang menjadi
perhatian adalah penerangan dan sirkulasi udara. Penerangan dalam pabrik sudah
cukup baik dari penerangan yang dibantu oleh lampu pada siang hari, serta
bantuan cahaya matahari yang masuk juga menambah penerangan didalam
ruangan saat siang hari. Sirkulasi udara sangat diperlukan dan menjadi hal penting
dalam ruangan, karena tanpa adanya sirkulasi udara, proses bernafas pekerja
didalam ruangan akan sangat terganggu dan semakin parahnya seorang pekerja
bisa pingsan akibat kurangnya sirkulasi udara, begitu juga sirkulasi udara di PT.
SABDO PALON.

Gambar 1.5 layout pabrik lantai 1

14
Gambar 1.6 layout pabrik lantai 2

1.7 Personalia
Jumlah pekerja di PT. SABDO PALON berkisar antara 112 orang pekerja,
meliputi bagian bahan baku, bagian penggilingan, bagian produksi, distributor,
administrasi, apoteker, mekanik dan koki di kantin. Tingkat jenjang pendidikan
untuk karyawan minimal SMP karena yang dibutuhkan perusahaan yang
terpenting adalah semangat kerja dan keterampilan para pekerjanya. Pekerja di PT
SABDO PALON didominasi oleh wanita karena dalam proses produksi jamu
banyak mengandalkan keterampilan para pekerja wanita.
Status karyawan semuanya karyawan tetap dan untuk penggajian pada
industri ini digaji perbulan dan berdasarkan jumlah kehadiran pekerja selama satu
bulan dan lembur yang diambil oleh para pekerja. Waktu kerja di industri ini
adalah enam hari, Senin-Sabtu. Jam kerja yang diberlakukan di PT. Sabdo Palon
adalah pukul 07.00 – 16.00, kecuali pada bulan ramadhan mulai pukul 06.00 –
15.00. untuk hari Senin-Jumat shift regular dan shift I yaitu pukul 07.00-15.00.
Untuk hari minggu semua pekerja diliburkan.
Untuk mendukung keselamatan kerja, PT. SABDO PALON memberikan
masker, sarung tangan, penutup kepala dan pelindung baju untuk digunakan
karena saat proses produksi banyak serbu-serbuk jamu halus yang berterbangan.

15
1.8 Permasalahan Umum
Didalam suatu perusahaan atau organisasi pasti tidak lepas dari
permasalahan-permasalahan yang menyangkut keorganisasian, manajemen, serta
personalia dalam industri tersebut. PT. SABDO PALON merupakan perusahaan
yang proses produksinya memanfaatkan tenaga mesin dan keterampilan
manusianya atau sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu keduanya
harus berjalan seimbang agar proses produksi berjalan lancar. Permasalahan
umum pada PT. SABDO PALON adalah mulai dari tenaga kerja, suasana kerja,
mesin yang sering mengalami kendala, kardus pengemasan sekunder yang
datangnya terlambat, dan lokasi gedung yang terpisah.
Dalam menjalankan proses produksinya setiap mesin di jalankan oleh satu
operator dan yang menjalankan adalah orang yang yang sama terus menerus, hal
ini menjadi permasalahan karena bila operator libur mesin tidak ada yang
mengoperasikan dan mesin tidak dapat menjalankan proses produksinya sehingga
produktifitas perusahaan bisa menurun atau proses produksi bisa terhambat.
Selain itu mesin yang digunakan juga sering mengalami kendala seperti mesin
tiba-tiba berhenti, sensor mesin kemas yang tidak berfungsi dengan baik dan pisau
pemotong yang kurang tajam. Saat mesin sedang mengalami kendala penanganan
terhadap mesin dilakukan seadanya oleh operator itu sendiri karena maintenance
jarang berada di pabrik.
Suasana kerja di pabrik yang belum kondusif hal ini dikarenakan sirkulasi
udara dalam pabrik yang kurang bagus dan ditambah lagi serbuk-serbuk jamu
yang beterbangan. Para pekerja sering mengeluhkan pengap pada bagian produksi
baik dari pemasakan sampai pengemasan selain itu karena di dalam pabrik
menggunakan mesin dan kompor menjadikan suasana di dalam pabrik cukup
panas, salah satu solusi dari suasana panas ini setiap bagian dipasang satu kipas
angin. Saat produksi berjalan lancar kendala lain yang dihadapi adalah kardus
yang datang terlambat atau tidak sesuai dengan produk yang saat itu dikerjakan
hal ini menyebabkan para pekerja dibagian packing sekunder kesulitan dalam
mencapai target pengemasan.
PT. SABDO PALON mempunyai 4 gedung yang terpisah seperti gedung
bahan baku dan penggilingan, gedung produksi, gedung bahan jadi, gedung

16
bengkel dan kantin. Letak gedung yang berjauhan ini menyebabkan waktu yang
diperlukan dalam proses produksi menjadi semakin lama karena untuk
memindahkan bahan baku ke gedung produksi atau memindahkan produk jamu
yang sudah jadi ke gedung penyimpanan diangkut menggunakan mobil bok. Letak
kantin pabrik yang jaraknya 250 meter dari gedung produksi menjadi masalah
bagi para pekerja karena waktu istirahat juga berkurang untuk perjalanan menuju
kantin pabrik.

1.9 Permasalahan Khusus


Pengendalian kualitas adalah masalah yang penting dalam kegiatan
produksi, karena merupakan faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis,
pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing. Pengendalian kualitas dalam
industri menjadi penting karena akan mempengaruhi reputasi perusahaan,
penurunan biaya, keandalan produk atau jasa, dan juga peningkatan pangsa pasar.
Pada kerja praktek ini penulis mengidentifikasi dua jenis permasalahan
utama, yaitu pemotongan jamu anak KIDO yang tidak sesuai dengan ukuran batas
pemotongan dan berat perbungkus jamu anak KIDO yang berbeda-beda.
Permasalahan ini menjadi masalah yang sangat penting karena pengendalian
kualitas produk perlu dilakukan agar produk sesuai dengan standar baik dari segi
bentuk kemasan maupun berat produk yang memenuhi spesifikasi 7,6 gram ± 8%.
Saat melakukan pengemasan dengan mesin otomatis sering terjadi kesalahan
pemotongan pada bungkus jamu anak KIDO. Kesalahan pemotongan ini
menyebabkan kemasan jamu menjadi cacat atau tidak sesuai dengan ukuran.
Selain itu kesalahan pemotongan juga menyebabkan kebocoran pada bungkus
jamu tersebut.
Berat jamu menjadi perhatian yang khusus karena kualitas produk juga
dinilai dari keseragaman isi produk tersebut. Jika berat produk terlalu di bawah
standar maka produk tersebut merugikan konsumen dan jika berat produk terlalu
berlebihan maka kerugian akan ditanggung perusahaan karena jumlah produksi
akan berkurang. Faktor yang menyebabkan 2 permasalahan tersebut adalah sensor
yang sudah tidak berfungsi dengan baik dan pembersihan lubang pengisian jamu
yang tidak maksimal.

17
18

Anda mungkin juga menyukai