Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PT GUJATI 59 UTAMA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

DISUSUN OLEH :

1. Fahdia Putri Puspita Dewi (3763) - FI

2. Putri Sri Wahyuni (3775) - FI

3. Salma Zahidah (3778) - FI

4. Sri Lestari (3785) - FI

YAYASAN BANI MUSLIM PATI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BANI MUSLIM PATI

KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI INDUSTRI

2019
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PT GUJATI 59 UTAMA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Diajukan sebagai salah satu tugas akhir dalam pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan

DISUSUN OLEH:

1. Fahdia Putri Puspita Dewi (3763) - FI

2. Putri Sri Wahyuni (3775) - FI

3. Salma Zahidah (3778) - FI

4. Sri Lestari (3785) - FI

YAYASAN BANI MUSLIM PATI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BANI MUSLIM PATI

KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI INDUSTRI

2019
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PT GUJATI 59 UTAMA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

DISUSUN OLEH :

1. Fahdia Putri Puspita Dewi (3763) - FI

2. Putri Sri Wahyuni (3775) - FI

3. Salma Zahidah (3778) - FI

4. Sri Lestari (3785) - FI

Pati ,....................................................

Disetujui oleh,

Pembimbing Sekolah, Pembimbing DU / DI,

................................... ....................................

Pati,..........................................

Mengetahui

Ketua Kompetensi Keahlian

Farmasi Industri

(Yeni Khomaria, M. Farm)


KATA PENGANTAR

Salah satu tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah menyiapkan peserta
didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang trampil, terdidik, dan profesional serta
mampu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Untuk
mencapai tujuan tersebut penyelenggaraan pendidikan dilakukan dengan sistem ganda, yaitu
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan memadukan antara pembekalan aspek normatif,
adaptif, dan dasar produktif disekolah dengan pembekalan aspek produktif serta spesialisasi
di Dunia Usaha/Industri (DU/DI).

SMK Bani Muslim Pati sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan yang ada di
kabupaten Pati juga menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan sistem ganda.
Sebagai wujud pelaksanaan sistem ganda tersebut maka SMK Bani Muslim Pati
menyelenggarakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi para peserta didik.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan di
Dunia Usaha/Industri perlu senantiasa diawasi pelaksanaannya agar kegiatan tersebut benar-
benar terarah dan sesuai dengan ide dasarnya. Di sisi lain guru sebagai pembimbing tidak
mungkin mengikuti perkembangan peserta didik secara rutin di Dunia Usaha/Industri dengan
berbagai pertimbangan. Untuk itulah selain adanya pengawasan langsung dari Pembimbing/
Supervisor Dunia Usaha/Industri maka keberadaan Buku Kegiatan Praktikan merupakan
perangkat yang diharapkan dapat menjadi patokan kegiatan dan rekaman aktifitas peserta
didik selama di Dunia Usaha/Industri.
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan

BAB II PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


2.2 Tinjauan Umum Perusahaan
2.3 Alat dan Bahan
2.4 Proses Kerja

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Manfaaat

LAMPIRAN

- Helios Susu - Pegal Linu


- Helios Mangga - Sakit Gigi
- Helios Lechyy - Encok
- KAS - Galian Montok
- Curmisense - Gadung Klingsir
- Keset Wangi Instant - Batuk (Urutkan dbawahnya.

Daftar Pustaka

(Halaman jng lupa….)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda atau
dual system. Dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), secara efektif siswa
mendapat kesempatan mengembangkan keterampilan kejuruan sesuai dengan studi masing-
masing. Sehingga siswa diharapkan memiliki sikap profesional, mengenal etos, disiplin dan
etika kerja, yang akan jadi bekal yang sangat berharga apabila terjun didunia kerja kelak.

SMK Bani Muslim Pati merupakan sekolah kejuruan yang termasuk dalam 6 (enam)
kelompok bidang kompetisi keahlian, yaitu Teknik Audio Vidio, Teknik Kendaraan Ringan,
Multimedia, Teknik Bisnis Sepeda Motor, Farmasi Industri dan Perbankan Syariah. Pada
umumnya siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada saat siswa sudah naik
kelas XI dan waktu pelaksanaannya kurang lebih 3 bulan.

Saat siswa menginjak naik kelas XI semester gasal, setiap siswa diwajibkan
melakukan penjajagan awal pada industri yang akan dipakai untuk Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Hal ini dimaksudkan untuk lebih dini melatih siswa untuk memberanikan diri masuk
ke dalam industri untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kemampuan industri dalam
ikut serta pelaksanaan program Praktik Kerja Lapangan (PKL). Data-data yang dapat
dikumpulkan masing-masing siswa kemudian dipelajari untuk dapat di simpulkan tentang
kelayakan industri yang akan dipakai sebagai tempat pelaksanaan program Praktik Kerja
Lapangan (PKL).

Harapan utama dari kegiatan penyelenggaraan praktik di dunia industri disamping


dapat meningkatkan keahlian profesional, siswa juga dapat meningkatkan sesuai tuntutan
kebutuhan dunia usaha/dunia industri, juga memiliki etos kerja yang meliputi:

• Inisiatif
• Motivasi kerja
• Kreatifitas
• Kemampuan kerja
• Hasil kerja yang berkualitas
• Disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja

Untuk mendekati perkembangan para siswa peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL),
diperlukan suatu perangkat yang dapat memberikan informasi tentang kualitas dan jenis
kegiatan praktik siswa sebagai laporan kegiatan siswa selama bekerja di dunia industri.

1.2.Tujuan

Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah:

1. Pemenuhan kompetisi sesuai tuntutan kurikulum.


2. Mempersiapkan tamatan yang memiliki keahlian profesional yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan pada pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional.
BAB II

PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI

2.1 Waktu dan tempat pelaksanaan

PT GUJATI 59 UTAMA adalah nama sebuah perusahaan jamu di Sukoharjo,


tepatnya di desa Gupit kecamatan Nguter. Kebanyakan pegawai dari pabrik jamu adalah
warga sekitar pabrik. Karena, letaknya yang berdekatan dengan permukiman warga.
Perusahaan ini menerima siswa magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari SMK
maupun perguruan tinggi. Untuk waktu pelaksanaan PKL dari SMK Bani Muslim Pati
angkatan kedua dimulai pada tanggal 2 September s.d 30 November 2019. Dengan jadwal
yang sudah ditetapkan oleh pembimbing Dunia Usaha/Industri (DU/DI) yang setiap satu
minggu 5 hari kerja dimulai pada pukul 07:00 s.d 16:00 WIB untuk hari Senin- Kamis,
sedangkan untuk hari jum’at dimulai pada pukul 07:00 s.d 16:30 WIB. Adapun kegiatan rutin
yang dilakukan yaitu setiap hari selasa dan kamis diadakan senam pagi untuk pemanasan
sebelum bekerja dan setiap minggu ganjil (minggu 1 dan 3) pada hari selasa diadakan minum
jamu bersama bertujuan untuk melestarikan jamu yang sudah menjadi tradisi turun temurun.

(Tambahkan..Adapun) Jenis-jenis produk PT. Gujati 59 Utama seperti (ganti adalah)


jamu dan lulur kecantikan. Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional di Indonesia. Jamu
dibagi menjadi 2 yaitu jamu serbuk dan jamu instan. Instan contohnya adalah Helios, Kunyit
Asam Sirih, Jahe Arum, X-Jin, Kunyit asam, dll. Untuk yang serbuk yaitu ada Pegel Linu,
Selokarang, Sekalor, Demam, Rasi, Masuk Angin, Tujuh Angin, Rapet Arum dll.

Ada beberapa unit di pabrik tersebut diantaranya ada unit produksi, Gudang, R&D,
QC (Quality Control), dan QA antara lain yaitu:

1. Produksi (mw menerangkan produksi atau unit produksi ?)

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu produk atau menciptakan produk baru sehingga bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhannya.

Tugas bagian produksi adalah:


• Menentukan jenis bahan dan jumlah barang-barang yang harus dibeli
• Memeriksa barang yang diterima
• Memelihara barang-barang yang ada digudang
• Mengadakan pemeriksaan dan penganalisisan

Di bagian produksi terbagi menjadi beberapa lagi diantaranya:

1.1 Pemarutan, penyaringan dan masak

Untuk dibagian pemarutan, penyaringan, dan masak ini penempatan ruangannya


berbeda, hanya saja tempatnya yang saling berdekatan. Langkah awal sebelum pemarutan
dimulai adalah menyiapkan bahan yang sudah ditimbang kemudian baru dibawa ke ruang
pemarutan untuk diparut. Sebelum pemarutan dimulai kita harus memakai Alat Pelindung
Diri (APD) yang lengkap terlebih dahulu seperti masker, sarung tangan, jas lab, dan earmuf
(penutup telinga) karena mesin yang digunakan untuk marut bunyinya sangat bising. Parut
rempah-rempah yang sudah disiapkan dengan menggunakan mesin parut kelapa. Setelah
proses pemarutan selesai proses selanjutnya adalah penyaringan.

Diproses penyaringan ini kita berada diruangan yang berbeda, untuk melakukan
penyaringan maka kita harus menggunakan kain saring sebagai alat untuk memisahkan sari
rempah-rempah dengan ampasnya. Rempah-rempah yang sudah diparut kemudian diberi air
lalu disaring. Dalam proses penyaringan ini kita harus menggunakan sarung tangan yang
sudah disediakan. Setelah proses penyaringan selesai proses selanjutnya adalah masak.

Pada saat proses pemasakan, sari rempah tadi dibawa ke ruang masak untuk
melanjutkan proses selanjutnya yaitu cooking mixer. Masukkan sari kedalam mesin cooking
mixer, setelah itu timbang gula sesuai yang ada di resep dan masukkan kedalam mesin
cooking mixer dengan mesin menyala dan berputar agar gula tercampur rata dengan sari.
Untuk pembuatan jamu helios rasa anggur maka ditambahkan perasa seperti anggur
ditambahkan liquid anggur kedalam mesin cooking mixer tersebut, tunggu kurang lebih 1 jam
sampai mengkristal. Setelah mengkristal kemudian dipindahkan ke meja peniris dan
dinginkan. Kemudian proses selanjutnya adalah diayak dan ditimbang kedalam tong
kemudian dan diberi no. bacth kemudian disimpan diruang ruahan produk jadi dan diuji oleh
QC (Quality Control).

1.2 Pengemasan primer


Pada bagian pengemasan primer terbagi menjadi dua ruangan antara lain yaitu ruang
pengemasan primer manual dan ruang pengemasan primer mesin. Untuk ruang pengemasan
primer manual cara pengemasannya ditimbang dengan timbangan dua piring yang dilakukan
secara manual. Bahan ruahan jamu yang sudah diluluskan oleh QC (Quality Control)
kemudian diambil dinampan baru di timbang menggunakan timbangan dua piring. Langkah
awalnya serbuk jamu dimasukkan kedalam etiket produk dan kemudian ditimbang sesuai
dengan berat yang sudah ditetapkan, proses selanjutnya adalah di press menggunakan mesin
press manual kaki. Sedangkan untuk pengemasan primer mesin bahan ruahan yang sudah
diluluskan kemudian dibawa ke ruangan pengemasan primer mesin, kemudian serbuk jamu
dimasukkan kedalam hopper dengan posisi roll sudah terpasang. Jamu yang sudah dikemas
secara primer kemudian dimasukkan ke ruang pengemasan sekunder.

1.3 Pengemasan sekunder

Jamu yang sudah dikemas melalui pengemasan primer kemudian dimasukkan ke


dalam ruang pengemasan sekunder. Jamu instan tadi di masukkan kedalam karton box yang
tiap karton berisi 10 sachet jamu, kemudian dimasukkan kedalam kardus yang setiap
kardusnya berisi 40 karton box dan 10 karton box yang berisi brosur. Kemudian sebelum
dimasukkan kegudang kardus tersebut diperiksa no.betchnya terlebih dahulu baru
dimasukkan ke gudang produk jadi.

1.4 Packing instan

Packing instan adalah pengemasan primer hanya untuk jamu-jamu instan seperti
Helios, Kunyit Asam Sirih, Jahe Arum, Beras Kencur, Kunyit Asam, dll. Untuk packing
instan dilakukan menggunakan mesin salah satu mesinnya adalah double hopper. Cara
kerjanya tidak jauh berbeda dengan mesin pengemasan primer untuk jamu serbuk yaitu
dengan cara memasukkan ruahan jamu instan yang sudah diuji dan dinyatakan lulus oleh QC,
dimasukkan kedalam kedua hopper dengan keadaan roll yang sudah terpasang, kemudian
jamu yang sudah dikemas secara instan dibawa menuju pengemasan sekunder.

1.5 Ruang Produksi Pil

Untuk proses pembuatan pil dilakukan diruangan tertutup sendiri. Dalam pembuatan
pil tidak dilakukan setiap hari melainkan pada saat adanya perencanaan produksi saja. Contoh
produk yang dibuat menjadi pil sendiri hanya dua yaitu, pil gingseng dan pil keset wangi.
Cara pembuatannya pun kebanyakan dilakukan secara manual. Proses pembuatannya dari
pembuatan adonan, penggilingan, sortasi oven sampai pemberian warna.

1.6 Ruang Mixing

Ruang mixing biasanya digunakan untuk mixing jamu instan seperti Helios Anggur
Susu, Helios Coklat Susu, Helios Strowberry Susu, Kunyit Asam Sirih yang harus dimixing
dengan tamarin terlebih dahulu. Prosesnya hanya dengan mengambil ruahan jamu instan yang
ada di ruang ruahan lalu timbang bahan tambahannya dan timbang ruahannya lalu mixing
menjadi satu dengan bahan tambahan dan dimasukkan kedalam mesin mixing setelah itu
hasilnya di uji oleh Quality Control. Apabila hasilnya diluluskan maka tahap selanjutnya
adalah dimasukkan ke ruangan packaging instan.

2. Gudang

Gudang adalah bagian yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang dan lokasi
penyaluran barang dari supplier (pemasok) sampai ke end user (pengguna akhir). Macam-
macam gudang di PT Gujati 59 antara lain:

• Gudang bahan pendukung

Tempat penyimpanan bahan pendukung seperti MMT (Produksi, Marketing).

• Gudang bahan baku

Merupakan gudang penyimpanan bahan baku yang dibutuhkan produksi.

• Gudang produksi jadi

Merupakan gudang penyimpanan produk jadi (produk yang siap dipasarkan)

• Gudang bahan kemas

Merupakan gudang tempat penyimpanan kemasan produk-produk (kemasan etiket,


brosur, dll)
Proses Penerimaan dan Penolakan Barang Dari Supplier

Bahan baku datang dari


supplier

Pengujian bahan baku

Di Terima Di Tolak

Gudang membuat Barang dikembalikan


surat penerimaan ke suplier dengan
atau tanpa return dari
Quality Control

Sortasi

Hasil standar dan disimpan Hasil tidak standar dibuang atau


kedalam gudang dihancurkan

Proses Pengambilan Barang Dari Gudang

a. Adanya perencanaan produksi dari pihak yang bersangkutan.


b. Mengajukan surat MR (?) untuk meminta barang ke gudang dan diberikan ke pihak
gudang.
c. Pihak gudang akan menyiapkan barang, dan barang disiapkan diruang RAB (?) paling
lambat pagi hari sebelum produksi dimulai.
d. Pada saat produksi dimulai karyawan diunit produksi akan mengambil barang yang
dibutuhkan diruang RAB.

3. R&D (Research and Development)

Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu
proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan metode
penelitian yang dilakukan R&D bermula berkembang dibidang manajemen atau pengelolahan
suatu lembaga.

Tugas Research and Development

 Melakukan penelitian dan pengembangan inovasi produk yang telah ada agar sesuai
dengan keinginan pasar.
 Melakukan penelitian mencari berbagai kemungkinan baru untuk mengembangkan
produk inovasi
 Bertanggung jawab untuk memastikan kualitas produk perusahaan sesuai dengan
standart yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Untuk penelitian dan pengembangan di R&D ini adalah dengan salah satu petugas
R&D mengembangkan reformulasi dari salah satu produk kemudian dihitung dengan jumlah
skala lab untuk mendapatkan berat komposisi atau sempel yang akan ditimbang.

Jumlah skala produk

Rumus: x Jumlah skala lab

Jumlah bahan baku utama (blum d tambahkan Rumus1…)

Setelah menghitung sesuai yang ada dibuku reformulasi maka proses selanjutnya
adalah menimbang bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak. Cara pembuatannya juga
tidak jauh berbeda dengan cara memasak diruang produksi, melainkan kalau di R&D adalah
dengan jumlah skala produksi yang sedikit. Setelah menimbang rempah-rempah dicuci bersih
langsung dihaluskan menggunakan blender dan disaring untuk mendapatkan sari yang
kemudian dilanjutkan proses selanjutnya yaitu proses pemasakan. Masukkan sari kedalam
wajan dan nyalakan kompornya, setelah itu masukkan gula pasir yang sudah ditimbang aduk
sampain tercampur dengan sari. Masukkan garam dan aduk-aduk hingga mengkristal dan
kemudian langsung diayak. Kemudian timbang bahan tambahan untuk mixing dan
dicampurkan dengan hasil masak tadi.

Gambar 2.1 Proses masak instant

4. QC (Quality Control)

Quality Control (pengendalian mutu) merupakan bagian yang sangat penting pada
industri perusahaan, karena untuk menjamin keutuhan produk sampai ke konsumen.

Kewenangan dan tanggung jawab Quality Control (QC) antara lain:

 Melaksanakan pengawasan dan pengujian semua bahan awal


 Melakukan pengawasan seluruh proses produksi pemeriksaan dan pengawasan yang
ditetapkan dan dilakukan dalam suatu rangkaian proses produksi, termasuk
pemeriksaan dan penguian yang dilakukan terhadap lingkungan dan peralatan dalam
rangka menjamin bahwa produk akhir memenuhi spesifikasinya.
 Melakukan pengujian terhadap produk jadi.
 Melakukan pengujian stabilitas produk yang telah beredar dan akan beredar.
Kegiatan Quality Control

 Pengecekan no.bacth pada karton, kardus dan tiket sebelum pakai


 Pengecekan bahan baku yang datang, pengecekan bahan baku kering dan bahan
baku basah
 Pengecekan mesin
 Uji keseragaman berat bobot
 Pengujian ruahan
 Mereturn barang apabila ada bahan baku yang datang tidak sesuai atau ditolak
 Mareturn barang yang dikembalikan oleh distributor
 Pengecekan akhir no.batch sebelum barang masuk kegudang produk jadi

Syarat-syarat bahan baku dan kemasan yang baik dan bagus adalah

a. Bahan baku basah


- Tidak busuk
- Tidak bertunas
- Tekstur bagus
b. Bahan baku kering
- Tidak berkutu
- Tidak berjamur
- Kadar air sesuai standart
c. Bahan baku yang bersegel
- Tekstur
- Expade Date
d. Kemasan
- Surat jalannya
- Jumlah
- Warna
- Desain yang sesuai

Untuk bahan baku apabila tidak memenuhi syarat bisa langsung dikembalikan ke
supplier tanpa menggunakan surat retur. Apabila bahan kemasan yang tidak sesuai dengan
syarat maka di karantina lalu pihak QC membuatkan surat retur untuk pengembalian barang
ke supplier. Ada pula pengembalian barang dari distributor yang dinamakan retur. Barang
dikembalikan apabila barang sudah lama dan ED, kemasan barang yang rusak, dan barang
yang dijual sudah lama dan tidak laku, barang tersebut dikembalikan ke pabrik dengan
catatan pabrik tidak akan mengganti dengan nominal uang melaikan dengan barang dan yang
hanya diganti 20% dari total semua barang yang dikembalikan. Barang yang di kembalikan
dicek ulang oleh QC dan apabila barang sudah ED(?) maka barang tersebut akan dibakar,
sebelum dibakar QC menghubungi pihak gudang untuk dibuatkan surat pembakaran, dan
apabila barang yang dikembalikan ED masih lama maka akan diproses ulang.

Untuk ED biasanya untuk produk food satu tahun dari tanggal produksi, untuk produk
instan biasanya ED nya 2 tahun dari tanggal produksinya,untuk serbuk 3 tahun dari tanggal
produksi, dan sedangkan untuk pil dan kapsul ED nya 3 tahun dari tanggal produksi.

Cara menghitung keseragaman berat bobot

Akt = Angka tertinggi

Akr = Angka terrendah

Max = Berat standart+ 2%

Min = Berat Standart – 2%

Jumlah berat

Rata-rata =

Banyak barang yang ditimbang

Rata-rata – B.Standart

%= x 100%

B.Standart

Contoh penulisan No.batch

C0341601

C adalah kode untuk no.batch produk Cosmetik

034 adalah no.urut produksi

16 adalah tanggal produksi


01 adalah bulan produksi

(Keterangan Rumus 1….)

2.2 Tinjauan umum perusahaan

PROFIL PT GUJATI 59 UTAMA SUKOHARJO JAWA TENGAH

Nama Perusahaan : GUJATI 59 UTAMA


Alamat : Jl. Raya Solo-Wonogiri km.22,6
Kota : Sukoharjo
Provinsi : Jawa Tengah
Komoditas : Jamu, bumbu, dan kosmetik.
Kelompok industri : Jamu
Telp. : 0271-6594164
Gujati adalah salah satu perusahaan jamu yang pabriknya berada di desa Gupit
Kec.Nguter Sukoharjo, Jawa Tengah. Jamu Gujati 59 dulunya dipasarkan dengannama jamu
“Gunung Jati” sesuai dengan nama Perusahaan Jamu (PJ) Gunung Jati, yang didirikan pada
tanggal 22 Desember 1989 di Cirebon. Pada saat itu perusahaan ini beroperasi layaknya suatu
usaha “Home Industry” dengan beberapa karyawan dengan daerah pemasaran yang sangat
terbatas.

Pada tahun 1996 PJ Gunung Jati berubah bentuk menjadi Perseroan terbatas, yaitu PT
Gujati 59 Utama nama Gunung Jati disingkat menjadi Gujati denganalasan lebih praktis dan
mengenakan untuk tujuan pemasaran merk kemudian berubah lagi menjadi merk yang seperti
sekarang ini yaitu PT GUJATI 59. Dengan berbagai pertimbangan, maka sejak 2003
perusahaan memindahkan aktivitas produksinya ke Desa Gupit Kec.Nguter Kab.Sukoharjo,
Jawa Tengah. Diharapkan dengan kepindahan ke Sukoharjo ini perusahaan akan dapat terus
tumbuhdan berkembang sesuai visi dan misi yang telah direncanakan.

Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah yang potensi untuk pengembangan produk


jamu di Indonesia. Sentral produksi jamu yang terkenal di Kabupaten Sukoharjo salah
satunya yang terletak di Desa Nguter. Desa ini selain menyimpan potensi jamu ruahan
besar,juga memiliki sejumlah pabrik penghasil beragam merek jamu. Dari sekian perusahaan
jamu yang masih eksis,PT GUJATI 59 Utama adalah salah satu diantaranya. Perusahaan
jamu olahan ini awalnya hanya memiliki enam karyawan hingga berkembang pada 2013
menjadi 150 karyawan.

2.3 Alat dan bahan

Produksi

1) Bagian Masak Helios


Alat
 Mesin pemarut
 Panci besar
 Gayung
 Ember
 Sarung tangan karet
 Sarung tangan kain
 Penyaring
 Kain putih
 Cooking mixer
 Pengayak
 Tong
 Earmuf
 Susuk
 Timbangan analitik
 Timbangan Kg
 Troly
 Meja dorong

Bahan

 Temulawak
 Kencur
 Jahe
 Lempuyang
 Kunyit
 Air
 Gula
 Wortel
 Garam
2) Bagian Packing Instan
Alat
 Mesin packaging
 Nampan
 Gunting
 Rinjing
 Tong

Bahan

 Jamu Serbuk
3) Bagian Kemas Sekunder
Alat
 Isolasi

Bahan

 Kardus
 Box
 Plastik
4) Bagian Kemas Primer
Alat
 Timbangan piringan
 Alat press manual
 Sendok
 Nampan

Bahan

 Jamu serbuk
 Tiket
5) R&D atau (Research and Development)
Alat
 Kompor
 Wajan
 Susuk
 Timbangan analitik
 Gelas
 Plastik
 Mortir
 Ayakan
 Blender sendok cawan
 Gelas ukur
 Saringan
 Gunting

Bahan

 Lempuyang
 Jahe
 Kencur
 Kunyit
 Temulawak
 Susu
 Essen
 Gula pasir
 Air
 Garam
6) Gudang
Alat
 Troly
 Timbangan analitik Kg
 Palet

Bahan

 Bahan baku
 Bahan kemas
 Plastik
 Isolasi
 Spidol
 Gunting
 Botol

Bahan

 Telur
 Gula pasir
 Miwon
 Garam
 Lada bubuk
 Air
 Cuka

2.4 Proses Kerja


I. Pengolahan bahan baku
1. Pengeringan

Pengeringan adalah suatu proses mengeluarkan air sebagian atau seluruhnya air yang
terkandung didalam bahan hasil pertanian. Keberhasilan pengeringan bahan pertanian
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :

1. Suhu

2. Kelembapan

3. Luas permukaan

4. Tebal tipisnya bahan yang dikeringkan

5. Kadar air yang terkandung di dalam bahan

Pada umumnya pengeringan akan lebih cepat jika apabila menggunakan suhu yang
semakin tinggi.

2. Penyortiran
Penyortiran Bahan adalah memisahkan kontoran atau bahan-bahan asing lainnya dari
bahan pertanian yang akan digunakan.

3. Pencucian

Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang melekat pada simplisia,


pencucian cuga dapat mengurangi mikroba-mikroba yang menempel pada simplisia,
digunakan air bersih, air PAM atau air sumur untuk mencucinya, jika menggunakan air kotor
kemungkinan besar jumplah mikroba tidak akan berkurang justru akan semakin bertambah.

4. Peranjangan ?

Peranjangan pada simplisia dilakukan agar mempermudah proses selanjutnya, seperti


pengeringan, pengemasan dan penyimpanan.

Pengeringan dilakukan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak sehingga
dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Ada beberapa metode yang digunakan untuk
proses pengeringan :

a. Pengeringan dengan sinar matahari

Metode pengeringan ini sangat mudah dan murah untuk digunakan. Caranya hanya
dengan membiarkan bahan bahan baku yang akan dikeringkan dengan ber alas tikar, plastik
atau tampah.

b. Pengeringan dengan bantuan alat pengering

Dengan menggunakan metode ini dapat diperoleh simplisia dengan mutu yang lebih baik
karena pengeringan akan lebih merata dan stabil serta waktu yang digunakan akan lebih cepat
dibandingkan dengan pengeringan menggunakan sinar matahari.

5. Pengemasan

Pengemasan simplisia harus menggunakan bahan yang bersih, kering dan terbuat dari bahan
yang tidak beracun atau tidak bereaksi dengan bahan.

6. Penyimpanan

Penyimpanan simplisia seharusnya ditempatkan di gudang khusus yang bersih, jauh dari
bahan-bahan yang menyebabkan kontaminasi dan terbebas dari hama gudang.

a. Produksi Jamu
Memasak Helios Susu

 Semua bahan harus disiapkan terlebih dahulu.


 Kemudian ditimbang jahe, lempuyang dan kencur dijadikan menjadi satu.
 Kemudian diparut didalam ruangan pemarut,karyawan harus menggunakan earmuf.
 Setelah diparut, parutan dimasukkan didalam ruangan peras manual, diperas
menggunakan kain putih, sebelumnya kita harus menggunakan sarung tangan kain
dan sarung tangan karet, diperas di dalam manci besar dan disaring.
 Setelah itu nyalakan cooking mixer.
 Tuangkan sari kedalam cooking mixer.
 Ditimbang gula.
 Ditimbang garam.
 Ditimbang pemutih.
 Kemudian masukkan juga kedalam cooking mixer.
 Cooking mixer akan terus berputar sampai Helios menjadi granul.
 Setelah menjadi granul cooking mixer dibiarkan terus berputar agar granul tersebut
menjadi halus.
 Setelah cooking mixer dimatikan ambil Helios menggunakan gayung kemudian
ditaruh diatas meja dorong.
 Ayak menggunakan ayakan 80.
 Setelah diayak dinginkan selama beberapa menit
 Setelah dingin masukkan kedalam tong
 Kemudian timbang menggunakan timbangan duduk 500kg.
 Setelah selesai tong ditempeli no. batch.

b. Packing instan

Packing instan atau kemas primer instan adalah kegiatan pengemasan yang dilakukan
menggunakan mesin packing instan/double hopper. Dilakukan pengemasan dengan
menggunakan mesin karena mutu produk lebih terjamin, keseragaman bobot yang sama,
tidak mudah terkontaminasi, produk yang dihasilkan lebih cepat daripada menggunakan
kemas primer manual dan produk tidak mudah rusak. Menggunakan packing instan lebih
mudah karena tidak perlu menggunakan cara manual untuk memberi ED dan no.batch. Tapi
disamping itu ada beberapa kendala saat menggunakan mesin packing instan :

 Kemasan mudah rusak

Sehingga karyawan harus menggunting kembali kemasan yang rusak dalam jumlah
berapapun.

 Mesin sering trouble

Mengharuskan untuk memberhentikan mesin jika mesin rusak, butuh waktu lama
untuk memperbaikinya.

Selalu menyediakan pita ED jika se waktu-waktu kehabisan, menyediakan roll untuk


jamu yang akan di packing lagi,selalu menyediakan jamu sebelum habis.

c. Packing primer.
Cara kerja kemas primer
• Siapkan jamu serbuk yang akan dikemas
• Siapkan tiket untuk mengemas produk
• Ambil timbangan dan sendok
• Siapkan timbangan yang sudah disetarakan
• Ambillah serbuk di tong lalu taruh di atas nampan
• Masukkan jamu serbuk ke dalam tiket.
• Kemudian timbang sesuai bobot yang ditentukan.
• Setelah ditimbang ditimbangan piringan.
• jamu ditimbang lagi ditimbangan analitik untuk menyesuaikan bobot yang benar.
• setelah keseragaman bobot sama.
• Jamu di press di di sebuah ruangan menggunakan mesin press manual.
d. Kemas sekunder

Kemasan sekunder digunakan untuk melindungi kemasan primer saat penyimpanan di


gudang, saat di transportasi dan saat didistribusikan.

Cara kerja kemas sekunder

 Kemasan primer yang sudah dipastikan bagus.


 Dimasukkan ke dalam box
 Setiap box berisi 10 pcs
 Diberi brosur 1 setiap 4 baris saat dimasukkan ke karton.
 Masukkan box kedalam karton yang sudah disiapkan
 Setiap karton berisi 20 box
 Setelah dimasukkan karton kemudian di isolasi
e. Gudang

Tempat atau ruang penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan barang-barang.


Perusahaan harus mempunyai gudang dikarenakan produksi dan konsumsi jarang bisa sesuai.

1. Gudang bahan baku

Tipe gudang ini digunakan untuk menyimpan bahan baku yang akan digunakan untuk
produksi, gudang ini berdekatan dengan tempat produksi, barang-barang yang disimpan
misalnya simplisia, roll, box, gula pasir.

Prosedur penerimaan bahan baku dan bahan kemas

 Barang yang datang dari suplier sebelum dimasukkan ke dalam gudang diperiksa
oleh petugas QC terlebih dahulu.
 Diambil sample di atas alat angkut suplier, jika tidak memungkinkan diambil sample
bagian atas saja.
 Jika lulus petugas QC menempelkan label bertuliskan ”DILULUSKAN”, jika
ditolak barang langsung dikembalikan saat itu juga.
 Apabila pemeriksaan bahan awal selesai QC memberikan hasil pemeriksaan dan
label yang bertuliskan “DILULUSKAN” (untuk bahan yang memenuhi syarat) dan
label KARANTINA (untuk bahan baku yang menyimpang dan penyimpangannya
masih bisa diperbaiki dengan perlakuan tertentu).

2. Prosedur permintaan bahan baku

 Mengisi kertas MR (kertas yang berisi permintaan bahan baku).Yang meliputi nama
atau kode bahan baku, jumlah bahan baku, kertas MR dibuat 2 rangkap, putih untuk
bagian penerimaan dan merah untuk bagian kantor.
 Serahkan kertas MR ke bagian gudang.
 Terima bahan bakau sesuai jenis dan jumlah yang diinginkan.
 Apabila tidak sesuai segera informasikan ke bagian gudang untuk ditukar sesuai
jenis dan jumlah bahan baku yang diajukan.
f. R&D JAMU
Bagian yang sangat diperlukan untuk sebuah perusahaan, yang digunakan untuk
penelitian, pengembangan produk-produk baru, didalamnya terdapat semua jenis jamu yang
di produksi oleh perusahaan. Selalu melakukan reformulasi untuk memperbarui atau
memperbaiki produk-produk. Semua reformulasi yang akan dibuat ditulis dan dihitung di
dalam lokbook. Dilakukan blind tes atau penilaian suatu produk yang di bandingkan dengan
produk lain tetapi orang tersebut tidak mengetahui. Saat dilakukan reformulasi ada rumus
yang harus dihitung dengan jumlah skala lab untuk mendapatkan sample yang akan
ditimbang jumlah skala produksi X jumlah skala lab.

Bahan baku utama

Adapun rumus yang harus digunakan untuk memixing jamu contoh,

1:5 1 + 5 =6

Netto = 5 =0,83 berat jamu karantina

Jumlah 6

Proses kerja pembuatan Helios strawberry

 Disiapkan semua bahan terlebih dahulu (bahan yang akan digunakan untuk masak dan
mixing).
 Timbang kencur,jahe,lempuyang dan temulawak.
 Cuci bersih.
 Blender semua bahan sampai halus.
 Setelah itu saring menggunakan saringan,takar sari sesuai jumlah yang dihitung.
 Timbang gula pasir, garam, essen strawberry dan kayu manis yang sudah dihaluskan.
 Hidupkan kompor dengan api kecil
 Masukkan sari
 Kemudian masukkan gula,garam dan kayu manis.
 Aduk sampai mendidih dan kemudian mengkristal.
 Matikan api.
 Masukkan essen strawberry.
 Aduk secepat mungkin supaya menjadi serbuk halus.
 Dinginkan beberapa menit.
 Kemudian ayak menggunakan ayakan .
 Masukkan helios murni kedalam plastik.
 Mixing dan seduh sesuai rumus yang sudah dihitung.

g. Bagian Quality Assurance (QA)


QA adalah bagian dari suatu perusahaan yaitu untuk mencakup monitoring, uji tes
dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk.QA
bertanggung jawab untuk memastikan produk memenuhi standar yang ditetapkan oleh
perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab QA :

 Memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas.


 Menerapkan standar jaminan kualitas.
 Menganalisis data untuk perbaikan sistem mutu.
 Memperbaiki sebuah produk yang dikeluarkan oleh RnD.

QA merupakan kegiatan terencana untuk keputusan akhir apakah layak atau tidaknya
produk itu dikeluarkan atau diproduksi. QA bertujuan untuk meningkatkan proses
pengembangan agar tidak terjadi kesalahan selama produk dikembangkan.

h. QC (Quality Control)

Pengendian mutu atau QC melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan


bahwa produk yang diproduksi memenuhi sudah memenuhi persyaratan.

Quality Control adalah suatu proses yang menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas
dari semua faktor yang terlibat didalam produksi.

Tanggung jawab QC :

 Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.


 Bertanggung jawab untuk menganalisis dan menguji suatu produk.
 Memvertifikasi suatu produk.
 Memastikas kualitas produk sesuai standart.
 Memonitor setiap proses pembuatan suatu produk.
QC berwenang untuk menerima atau menolak produk yang akan dipasarkan. Ketika
mereka menemukan cacat pada hasil produksi. Tugas QC adalah mneliti, menguji,
memeriksa, menganalisis suatu produk sehingga produk yang dihasilkan sesuai standar
perusahaan dan layak diedarkan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah pelajari aktivitas yang dilakukan selama melaksanakan PKL (Praktek Kerja
Lapangan) di Perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL), dapat terpenuhinya kompetisi


siswa sesuai dengan kurikulum.
2. Praktek Kerja Lapangan (PKL), dapat mempersiapkan siswa dengan lulusan yang
memiliki keahlian profesional sesuai dengan tuntutan lapangan.
3. Dapat meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional.
4. Dapat membentuk pola pikir dan tingkah laku yang mandiri terhadap siswa sesuai
dengan tujuan pendidikan.
5. Dapat memperkokoh hubungan antara perusahaan dengan sekolah.

3.2 Saran

Saran untuk perusahaan

- Belum ada ruangan untuk Quality Assurance (QA)


- Kurang tersedianya alat perlindungan diri (APD )
- Kebersihan ruangan yang kurang

3.3 Manfaat

Manfaat yang diperoleh setelah tiga bulan melaksanakan PKL antara lain:

- Menambah wawasan diluar sekolah.


- Melatih siswa untuk berinteraksi didunia kerja, agar saat masuk didunia kerja sudah
mempunyai pengalaman.
- Menjadikan siswa yang profesional dengan skill sehingga nantinya setelah lulus dapat
bersaing didunia kerja.
LAMPIRAN

HELIOS SUSU KAS

HELIOS MANGGA CURMISENSE

HELIOS LECHYY KESET WANG


PEGAL LINU SAKIT GIGI

ENCOK GALIAN MONTOK

GADUNG KLINGSIR BATUK


DAFTAR PUSTAKA

www.jamugujati.co.id

https://shopee.co.id

https://www.jurnal.id

( blum lengkap….)

Anda mungkin juga menyukai