DI PT GUJATI 59 UTAMA
DISUSUN OLEH :
2019
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI PT GUJATI 59 UTAMA
DISUSUN OLEH:
2019
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI PT GUJATI 59 UTAMA
DISUSUN OLEH :
Pati ,....................................................
Disetujui oleh,
................................... ....................................
Pati,..........................................
Mengetahui
Farmasi Industri
Salah satu tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah menyiapkan peserta
didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang trampil, terdidik, dan profesional serta
mampu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Untuk
mencapai tujuan tersebut penyelenggaraan pendidikan dilakukan dengan sistem ganda, yaitu
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan memadukan antara pembekalan aspek normatif,
adaptif, dan dasar produktif disekolah dengan pembekalan aspek produktif serta spesialisasi
di Dunia Usaha/Industri (DU/DI).
SMK Bani Muslim Pati sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan yang ada di
kabupaten Pati juga menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan sistem ganda.
Sebagai wujud pelaksanaan sistem ganda tersebut maka SMK Bani Muslim Pati
menyelenggarakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi para peserta didik.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan di
Dunia Usaha/Industri perlu senantiasa diawasi pelaksanaannya agar kegiatan tersebut benar-
benar terarah dan sesuai dengan ide dasarnya. Di sisi lain guru sebagai pembimbing tidak
mungkin mengikuti perkembangan peserta didik secara rutin di Dunia Usaha/Industri dengan
berbagai pertimbangan. Untuk itulah selain adanya pengawasan langsung dari Pembimbing/
Supervisor Dunia Usaha/Industri maka keberadaan Buku Kegiatan Praktikan merupakan
perangkat yang diharapkan dapat menjadi patokan kegiatan dan rekaman aktifitas peserta
didik selama di Dunia Usaha/Industri.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Manfaaat
LAMPIRAN
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda atau
dual system. Dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), secara efektif siswa
mendapat kesempatan mengembangkan keterampilan kejuruan sesuai dengan studi masing-
masing. Sehingga siswa diharapkan memiliki sikap profesional, mengenal etos, disiplin dan
etika kerja, yang akan jadi bekal yang sangat berharga apabila terjun didunia kerja kelak.
SMK Bani Muslim Pati merupakan sekolah kejuruan yang termasuk dalam 6 (enam)
kelompok bidang kompetisi keahlian, yaitu Teknik Audio Vidio, Teknik Kendaraan Ringan,
Multimedia, Teknik Bisnis Sepeda Motor, Farmasi Industri dan Perbankan Syariah. Pada
umumnya siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada saat siswa sudah naik
kelas XI dan waktu pelaksanaannya kurang lebih 3 bulan.
Saat siswa menginjak naik kelas XI semester gasal, setiap siswa diwajibkan
melakukan penjajagan awal pada industri yang akan dipakai untuk Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Hal ini dimaksudkan untuk lebih dini melatih siswa untuk memberanikan diri masuk
ke dalam industri untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kemampuan industri dalam
ikut serta pelaksanaan program Praktik Kerja Lapangan (PKL). Data-data yang dapat
dikumpulkan masing-masing siswa kemudian dipelajari untuk dapat di simpulkan tentang
kelayakan industri yang akan dipakai sebagai tempat pelaksanaan program Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
• Inisiatif
• Motivasi kerja
• Kreatifitas
• Kemampuan kerja
• Hasil kerja yang berkualitas
• Disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja
Untuk mendekati perkembangan para siswa peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL),
diperlukan suatu perangkat yang dapat memberikan informasi tentang kualitas dan jenis
kegiatan praktik siswa sebagai laporan kegiatan siswa selama bekerja di dunia industri.
1.2.Tujuan
Ada beberapa unit di pabrik tersebut diantaranya ada unit produksi, Gudang, R&D,
QC (Quality Control), dan QA antara lain yaitu:
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu produk atau menciptakan produk baru sehingga bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhannya.
Diproses penyaringan ini kita berada diruangan yang berbeda, untuk melakukan
penyaringan maka kita harus menggunakan kain saring sebagai alat untuk memisahkan sari
rempah-rempah dengan ampasnya. Rempah-rempah yang sudah diparut kemudian diberi air
lalu disaring. Dalam proses penyaringan ini kita harus menggunakan sarung tangan yang
sudah disediakan. Setelah proses penyaringan selesai proses selanjutnya adalah masak.
Pada saat proses pemasakan, sari rempah tadi dibawa ke ruang masak untuk
melanjutkan proses selanjutnya yaitu cooking mixer. Masukkan sari kedalam mesin cooking
mixer, setelah itu timbang gula sesuai yang ada di resep dan masukkan kedalam mesin
cooking mixer dengan mesin menyala dan berputar agar gula tercampur rata dengan sari.
Untuk pembuatan jamu helios rasa anggur maka ditambahkan perasa seperti anggur
ditambahkan liquid anggur kedalam mesin cooking mixer tersebut, tunggu kurang lebih 1 jam
sampai mengkristal. Setelah mengkristal kemudian dipindahkan ke meja peniris dan
dinginkan. Kemudian proses selanjutnya adalah diayak dan ditimbang kedalam tong
kemudian dan diberi no. bacth kemudian disimpan diruang ruahan produk jadi dan diuji oleh
QC (Quality Control).
Packing instan adalah pengemasan primer hanya untuk jamu-jamu instan seperti
Helios, Kunyit Asam Sirih, Jahe Arum, Beras Kencur, Kunyit Asam, dll. Untuk packing
instan dilakukan menggunakan mesin salah satu mesinnya adalah double hopper. Cara
kerjanya tidak jauh berbeda dengan mesin pengemasan primer untuk jamu serbuk yaitu
dengan cara memasukkan ruahan jamu instan yang sudah diuji dan dinyatakan lulus oleh QC,
dimasukkan kedalam kedua hopper dengan keadaan roll yang sudah terpasang, kemudian
jamu yang sudah dikemas secara instan dibawa menuju pengemasan sekunder.
Untuk proses pembuatan pil dilakukan diruangan tertutup sendiri. Dalam pembuatan
pil tidak dilakukan setiap hari melainkan pada saat adanya perencanaan produksi saja. Contoh
produk yang dibuat menjadi pil sendiri hanya dua yaitu, pil gingseng dan pil keset wangi.
Cara pembuatannya pun kebanyakan dilakukan secara manual. Proses pembuatannya dari
pembuatan adonan, penggilingan, sortasi oven sampai pemberian warna.
Ruang mixing biasanya digunakan untuk mixing jamu instan seperti Helios Anggur
Susu, Helios Coklat Susu, Helios Strowberry Susu, Kunyit Asam Sirih yang harus dimixing
dengan tamarin terlebih dahulu. Prosesnya hanya dengan mengambil ruahan jamu instan yang
ada di ruang ruahan lalu timbang bahan tambahannya dan timbang ruahannya lalu mixing
menjadi satu dengan bahan tambahan dan dimasukkan kedalam mesin mixing setelah itu
hasilnya di uji oleh Quality Control. Apabila hasilnya diluluskan maka tahap selanjutnya
adalah dimasukkan ke ruangan packaging instan.
2. Gudang
Gudang adalah bagian yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang dan lokasi
penyaluran barang dari supplier (pemasok) sampai ke end user (pengguna akhir). Macam-
macam gudang di PT Gujati 59 antara lain:
Di Terima Di Tolak
Sortasi
Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu
proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan metode
penelitian yang dilakukan R&D bermula berkembang dibidang manajemen atau pengelolahan
suatu lembaga.
Melakukan penelitian dan pengembangan inovasi produk yang telah ada agar sesuai
dengan keinginan pasar.
Melakukan penelitian mencari berbagai kemungkinan baru untuk mengembangkan
produk inovasi
Bertanggung jawab untuk memastikan kualitas produk perusahaan sesuai dengan
standart yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Untuk penelitian dan pengembangan di R&D ini adalah dengan salah satu petugas
R&D mengembangkan reformulasi dari salah satu produk kemudian dihitung dengan jumlah
skala lab untuk mendapatkan berat komposisi atau sempel yang akan ditimbang.
Setelah menghitung sesuai yang ada dibuku reformulasi maka proses selanjutnya
adalah menimbang bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak. Cara pembuatannya juga
tidak jauh berbeda dengan cara memasak diruang produksi, melainkan kalau di R&D adalah
dengan jumlah skala produksi yang sedikit. Setelah menimbang rempah-rempah dicuci bersih
langsung dihaluskan menggunakan blender dan disaring untuk mendapatkan sari yang
kemudian dilanjutkan proses selanjutnya yaitu proses pemasakan. Masukkan sari kedalam
wajan dan nyalakan kompornya, setelah itu masukkan gula pasir yang sudah ditimbang aduk
sampain tercampur dengan sari. Masukkan garam dan aduk-aduk hingga mengkristal dan
kemudian langsung diayak. Kemudian timbang bahan tambahan untuk mixing dan
dicampurkan dengan hasil masak tadi.
4. QC (Quality Control)
Quality Control (pengendalian mutu) merupakan bagian yang sangat penting pada
industri perusahaan, karena untuk menjamin keutuhan produk sampai ke konsumen.
Syarat-syarat bahan baku dan kemasan yang baik dan bagus adalah
Untuk bahan baku apabila tidak memenuhi syarat bisa langsung dikembalikan ke
supplier tanpa menggunakan surat retur. Apabila bahan kemasan yang tidak sesuai dengan
syarat maka di karantina lalu pihak QC membuatkan surat retur untuk pengembalian barang
ke supplier. Ada pula pengembalian barang dari distributor yang dinamakan retur. Barang
dikembalikan apabila barang sudah lama dan ED, kemasan barang yang rusak, dan barang
yang dijual sudah lama dan tidak laku, barang tersebut dikembalikan ke pabrik dengan
catatan pabrik tidak akan mengganti dengan nominal uang melaikan dengan barang dan yang
hanya diganti 20% dari total semua barang yang dikembalikan. Barang yang di kembalikan
dicek ulang oleh QC dan apabila barang sudah ED(?) maka barang tersebut akan dibakar,
sebelum dibakar QC menghubungi pihak gudang untuk dibuatkan surat pembakaran, dan
apabila barang yang dikembalikan ED masih lama maka akan diproses ulang.
Untuk ED biasanya untuk produk food satu tahun dari tanggal produksi, untuk produk
instan biasanya ED nya 2 tahun dari tanggal produksinya,untuk serbuk 3 tahun dari tanggal
produksi, dan sedangkan untuk pil dan kapsul ED nya 3 tahun dari tanggal produksi.
Jumlah berat
Rata-rata =
Rata-rata – B.Standart
%= x 100%
B.Standart
C0341601
Pada tahun 1996 PJ Gunung Jati berubah bentuk menjadi Perseroan terbatas, yaitu PT
Gujati 59 Utama nama Gunung Jati disingkat menjadi Gujati denganalasan lebih praktis dan
mengenakan untuk tujuan pemasaran merk kemudian berubah lagi menjadi merk yang seperti
sekarang ini yaitu PT GUJATI 59. Dengan berbagai pertimbangan, maka sejak 2003
perusahaan memindahkan aktivitas produksinya ke Desa Gupit Kec.Nguter Kab.Sukoharjo,
Jawa Tengah. Diharapkan dengan kepindahan ke Sukoharjo ini perusahaan akan dapat terus
tumbuhdan berkembang sesuai visi dan misi yang telah direncanakan.
Produksi
Bahan
Temulawak
Kencur
Jahe
Lempuyang
Kunyit
Air
Gula
Wortel
Garam
2) Bagian Packing Instan
Alat
Mesin packaging
Nampan
Gunting
Rinjing
Tong
Bahan
Jamu Serbuk
3) Bagian Kemas Sekunder
Alat
Isolasi
Bahan
Kardus
Box
Plastik
4) Bagian Kemas Primer
Alat
Timbangan piringan
Alat press manual
Sendok
Nampan
Bahan
Jamu serbuk
Tiket
5) R&D atau (Research and Development)
Alat
Kompor
Wajan
Susuk
Timbangan analitik
Gelas
Plastik
Mortir
Ayakan
Blender sendok cawan
Gelas ukur
Saringan
Gunting
Bahan
Lempuyang
Jahe
Kencur
Kunyit
Temulawak
Susu
Essen
Gula pasir
Air
Garam
6) Gudang
Alat
Troly
Timbangan analitik Kg
Palet
Bahan
Bahan baku
Bahan kemas
Plastik
Isolasi
Spidol
Gunting
Botol
Bahan
Telur
Gula pasir
Miwon
Garam
Lada bubuk
Air
Cuka
Pengeringan adalah suatu proses mengeluarkan air sebagian atau seluruhnya air yang
terkandung didalam bahan hasil pertanian. Keberhasilan pengeringan bahan pertanian
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
1. Suhu
2. Kelembapan
3. Luas permukaan
Pada umumnya pengeringan akan lebih cepat jika apabila menggunakan suhu yang
semakin tinggi.
2. Penyortiran
Penyortiran Bahan adalah memisahkan kontoran atau bahan-bahan asing lainnya dari
bahan pertanian yang akan digunakan.
3. Pencucian
4. Peranjangan ?
Pengeringan dilakukan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak sehingga
dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Ada beberapa metode yang digunakan untuk
proses pengeringan :
Metode pengeringan ini sangat mudah dan murah untuk digunakan. Caranya hanya
dengan membiarkan bahan bahan baku yang akan dikeringkan dengan ber alas tikar, plastik
atau tampah.
Dengan menggunakan metode ini dapat diperoleh simplisia dengan mutu yang lebih baik
karena pengeringan akan lebih merata dan stabil serta waktu yang digunakan akan lebih cepat
dibandingkan dengan pengeringan menggunakan sinar matahari.
5. Pengemasan
Pengemasan simplisia harus menggunakan bahan yang bersih, kering dan terbuat dari bahan
yang tidak beracun atau tidak bereaksi dengan bahan.
6. Penyimpanan
Penyimpanan simplisia seharusnya ditempatkan di gudang khusus yang bersih, jauh dari
bahan-bahan yang menyebabkan kontaminasi dan terbebas dari hama gudang.
a. Produksi Jamu
Memasak Helios Susu
b. Packing instan
Packing instan atau kemas primer instan adalah kegiatan pengemasan yang dilakukan
menggunakan mesin packing instan/double hopper. Dilakukan pengemasan dengan
menggunakan mesin karena mutu produk lebih terjamin, keseragaman bobot yang sama,
tidak mudah terkontaminasi, produk yang dihasilkan lebih cepat daripada menggunakan
kemas primer manual dan produk tidak mudah rusak. Menggunakan packing instan lebih
mudah karena tidak perlu menggunakan cara manual untuk memberi ED dan no.batch. Tapi
disamping itu ada beberapa kendala saat menggunakan mesin packing instan :
Sehingga karyawan harus menggunting kembali kemasan yang rusak dalam jumlah
berapapun.
Mengharuskan untuk memberhentikan mesin jika mesin rusak, butuh waktu lama
untuk memperbaikinya.
c. Packing primer.
Cara kerja kemas primer
• Siapkan jamu serbuk yang akan dikemas
• Siapkan tiket untuk mengemas produk
• Ambil timbangan dan sendok
• Siapkan timbangan yang sudah disetarakan
• Ambillah serbuk di tong lalu taruh di atas nampan
• Masukkan jamu serbuk ke dalam tiket.
• Kemudian timbang sesuai bobot yang ditentukan.
• Setelah ditimbang ditimbangan piringan.
• jamu ditimbang lagi ditimbangan analitik untuk menyesuaikan bobot yang benar.
• setelah keseragaman bobot sama.
• Jamu di press di di sebuah ruangan menggunakan mesin press manual.
d. Kemas sekunder
Tipe gudang ini digunakan untuk menyimpan bahan baku yang akan digunakan untuk
produksi, gudang ini berdekatan dengan tempat produksi, barang-barang yang disimpan
misalnya simplisia, roll, box, gula pasir.
Barang yang datang dari suplier sebelum dimasukkan ke dalam gudang diperiksa
oleh petugas QC terlebih dahulu.
Diambil sample di atas alat angkut suplier, jika tidak memungkinkan diambil sample
bagian atas saja.
Jika lulus petugas QC menempelkan label bertuliskan ”DILULUSKAN”, jika
ditolak barang langsung dikembalikan saat itu juga.
Apabila pemeriksaan bahan awal selesai QC memberikan hasil pemeriksaan dan
label yang bertuliskan “DILULUSKAN” (untuk bahan yang memenuhi syarat) dan
label KARANTINA (untuk bahan baku yang menyimpang dan penyimpangannya
masih bisa diperbaiki dengan perlakuan tertentu).
Mengisi kertas MR (kertas yang berisi permintaan bahan baku).Yang meliputi nama
atau kode bahan baku, jumlah bahan baku, kertas MR dibuat 2 rangkap, putih untuk
bagian penerimaan dan merah untuk bagian kantor.
Serahkan kertas MR ke bagian gudang.
Terima bahan bakau sesuai jenis dan jumlah yang diinginkan.
Apabila tidak sesuai segera informasikan ke bagian gudang untuk ditukar sesuai
jenis dan jumlah bahan baku yang diajukan.
f. R&D JAMU
Bagian yang sangat diperlukan untuk sebuah perusahaan, yang digunakan untuk
penelitian, pengembangan produk-produk baru, didalamnya terdapat semua jenis jamu yang
di produksi oleh perusahaan. Selalu melakukan reformulasi untuk memperbarui atau
memperbaiki produk-produk. Semua reformulasi yang akan dibuat ditulis dan dihitung di
dalam lokbook. Dilakukan blind tes atau penilaian suatu produk yang di bandingkan dengan
produk lain tetapi orang tersebut tidak mengetahui. Saat dilakukan reformulasi ada rumus
yang harus dihitung dengan jumlah skala lab untuk mendapatkan sample yang akan
ditimbang jumlah skala produksi X jumlah skala lab.
1:5 1 + 5 =6
Jumlah 6
Disiapkan semua bahan terlebih dahulu (bahan yang akan digunakan untuk masak dan
mixing).
Timbang kencur,jahe,lempuyang dan temulawak.
Cuci bersih.
Blender semua bahan sampai halus.
Setelah itu saring menggunakan saringan,takar sari sesuai jumlah yang dihitung.
Timbang gula pasir, garam, essen strawberry dan kayu manis yang sudah dihaluskan.
Hidupkan kompor dengan api kecil
Masukkan sari
Kemudian masukkan gula,garam dan kayu manis.
Aduk sampai mendidih dan kemudian mengkristal.
Matikan api.
Masukkan essen strawberry.
Aduk secepat mungkin supaya menjadi serbuk halus.
Dinginkan beberapa menit.
Kemudian ayak menggunakan ayakan .
Masukkan helios murni kedalam plastik.
Mixing dan seduh sesuai rumus yang sudah dihitung.
QA merupakan kegiatan terencana untuk keputusan akhir apakah layak atau tidaknya
produk itu dikeluarkan atau diproduksi. QA bertujuan untuk meningkatkan proses
pengembangan agar tidak terjadi kesalahan selama produk dikembangkan.
h. QC (Quality Control)
Quality Control adalah suatu proses yang menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas
dari semua faktor yang terlibat didalam produksi.
Tanggung jawab QC :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah pelajari aktivitas yang dilakukan selama melaksanakan PKL (Praktek Kerja
Lapangan) di Perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa:
3.2 Saran
3.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh setelah tiga bulan melaksanakan PKL antara lain:
www.jamugujati.co.id
https://shopee.co.id
https://www.jurnal.id
( blum lengkap….)